• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUNTINGAN NASKAH

B. Deskripsi Naskah

1. Bagian Umum

a. Judul naskah

Judul naskah TSBAS ditemukan di awal naskah pada halaman 3

commit to user

suatu risalah yang sempurna dan kunamai akan dia Tharīqatu „s-Shālichīn.

/ Artinya perjalanan orang yang shalihin. Fī bayāni aurādi // „s-Sālikīn.

Pada menyatakan segala aurad orang yang berjalan kepada akhirat

(TSBAS:3)”.

Kutipan teks tersebut memberikan informasi secara jelas tentang judul naskah, yaitu Tharīqatu „s-Shālichīnfī bayāni aurādi „s-Sālikīn.

Judul yang terdapat dalam katalog tidak senada dengan judul yang terdapat di dalam teks. Berdasarkan katalogus online koleksi naskah Museum Negeri Banda Aceh, naskah ini berjudul Tharīqatu „s-Shālichīn.

Judul yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tharīqatu „s -Shālichīn fī bayāni aurādi „s-Sālikīn. Pengambilan judul ini dilakukan dengan alasan bahwa Tharīqatu „s-Shālichīn fī bayāni aurādi „s-Sālikīn

lebih mewakili keseluruhan isi naskah, yaitu tidak hanya tentang jalan menuju shalih, tetapi juga menjelaskan segala aurad (wirit) orang yang beribadah untuk menuju jalan-Nya. Selain itu, judul yang lebih lengkap dirasa lebih dapat memberikan gambaran umum kepada pembaca tentang isi naskah.

b. Tempat Penyimpanan Naskah

Naskah TSBAS. merupakan salah satu naskah melayu yang tersimpan di Museum Negeri Banda Aceh, Jalan S.A. Mahmudsyah Banda Aceh, Indonesia.

c. Nomor Naskah

Naskah TSBAS tersimpan sebagai koleksi Museum Negeri Banda Aceh dengan kode dalam katalogus online yaitu 07_00368.

commit to user

d. Jumlah teks

Naskah TSBAS memiliki teks berjumlah 1 buah. e. Jenisteks

Jenis teks TSBAS bergenre atau berjenis keagamaan. Para ahli filologi sering menyebut naskah genre ini dengan sebutan sastra kitab. Sastra kitab merupakan sastra Islam yang di dalamnya dikemukakan uraian tentang ilmu tasawuf, ilmu kalam, dan ilmu fikih (Liaw Yock Fang, 1978:131 dalam Siti Chamamah Soeratno, 1982:148).

f. Bahasa

Bahasa yang digunakan pada teks TSBAS adalah bahasa Melayu dan bahasa Arab. Bahasa Arab digunakan sebagai pembuka maupun penutup teks serta istilah-istilah dalam agama islam. Kalimat-kalimat panjang yang berbahasa arab biasanya merupakan doa-doa atau dzikir-dzikir yang diikuti terjemahannya dalam bahasa Melayu.

g. Pemilik naskah

Pemilik naskah TSBAS adalah Museum Negeri Banda Aceh. Namun, di dalam lembar pelindung naskah pada halaman dua terdapat catatan yang kemungkinan adalah nama pemilik naskah sebelum naskah dihibahkan atau dihadiahkan kepada Museum Negeri Banda Aceh. Dalam lembar

tersebut tertulis “Muhammad Ibnu Abdul Hamid”. Berikut kutipan teks

commit to user 2. Bagian Buku

a. Bahan atau Alas Naskah

Bahan naskah yang digunakan adalah kertas. Namun jenis kertas yang digunakan tidak diketahui produksi dari negara di Eropa atau negara lain. b. Huruf

1) Jenis Huruf

Jenis huruf yang dipakai pada naskah ini adalah huruf Arab Melayu atau huruh Jawi.

2) Ukuran Huruf

Ukuran huruf yang dipakai pada naskah TSBAS adalah besar. Hal ini dapat dilihat pada contoh dibawah ini:

Sebagai pembading, dapat dilihat contoh naskah yang memiliki ukuran huruf lebih kecil.

3) Bentuk Huruf

Bentuk huruf yang dipakai pada naskah TSBAS sedikit miring ke kiri. Hal ini dapat dilihat pada contoh dibawah ini.

commit to user

4) Jarak antar Huruf

Jarak antar huruf yang terdapat dalam naskah TSBAS longgar sehingga teks dapat terbaca dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada contoh di bawah ini:

c. Tulisan Naskah

1) Keadaan Tulisan

Keadaan tulisan cukup jelas dan mudah dibaca. Usia naskah yang sudah cukup tua mengakibatkan beberapa tinta menjadi kabur dan kurang jelas. Namum masih tetap bisa di baca. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 3.

2) Goresan Pena

Goresan pena dalam naskah tebal sehingga dapat dibaca dengan mudah. hal ini dapat dilihat pada contoh di bawah ini.

Sebagai pembading, dapat dilihat contoh naskah yang memiliki goresan pena lebih tipis.

commit to user

3) Warna Tinta

Warna tinta yang digunakan dalam penulisan naskah adalah hitam dan merah. Warna hitam digunakan untuk penulisan dalam bahasa Melayu sedangkan warna merah digunakan untuk penulisan kata tumpuan atau kalimat dalam bahasa Arab. Dalam hasil printout, tinta merah yang terdapat dalam naskah terlihat lebih kabur dibandingkan tinta hitam. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 4.

4) Tanda Koreksi

Teks TSBAS tidak bersih dari kesalahan tulis yang dilakukan oleh penyalin. Terdapat beberapa koreksi yang dilakukan oleh penyalin. Pengkoreksiannya biasanya dituliskan diantara baris yang ingin dikoreksi. Namun ada pula yang dicoret dan diganti pada baris selanjutnya. Tanda koreksi yang dicoret dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1 Tanda koreksi

No. Hal./baris Tertulis Dikoreksi menjadi

112/10

5) Pungtuasi (Tanda Baca)

Teks TSBAS tidak memiliki tanda baca, tetapi terdapat kata-kata tumpuan yang berfungsi sebagai pembatas antar kalimat dan antar paragraf.

commit to user

6) Rubrikasi

Rubrikasi adalah kata yang ditulis dengan tinta merah atau kadang-kadang dengan warna ungu yang berbeda dengan tinta untuk teks. Rubrikasi yang terdapat dalam Teks TSBAS tertulis dengan tinta warna merah. Tinta merah digunakan untuk penulisan kata tumpuan atau kalimat dalam bahasa Arab. hal ini juga dapat dilihat pada lampiran 4.

d. Keadaan Naskah

Keadaan naskah secara umum baik dan masih utuh, artinya jumlah halaman masih lengkap meskipun ada beberapa halaman yang ditambal dengan isolatip karena sobek di tengah. Keadaan lembar naskah dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 2 Keadaan Naskah

No. Halaman Keadaan Naskah

1. 1-19 Utuh dan baik.

2. 20-57 Sobek pada bagian tengah. Teks masih bisa terbaca

dengan baik.

3 58-60 Utuh dan baik.

4 61 Bagian tengah kotor. Teks masih bisa terbaca dengan

baik.

commit to user

e. Jumlah Halaman

Naskah TSBAS seluruhnya terdiri dari 118 halaman. Sampul dan lembar pelindung naskah tidak termasuk dalam 118 halaman tersebut. Halaman 1 kosong, halaman 2 berisi tentang kemungkinan identitas pemilik naskah, dan halaman 3 sampai 118 berisi tentang isi naskah. f. Jumlah baris

Jumlah baris pada setiap halaman naskah TSBAS adalah 12 baris, kecuali pada halaman 118 berjumlah 14 baris.

g. Ukuran halaman

1) Ukuran Kertas

Berdasarkan deskripsi yang terdapat dalam katalogus online,

disebutkan bahwa ukuran kertas naskah TSBAS p x l = 19 x 14.5 cm.

2) Ukuran Ruang Teks

Ukuran teks dalam naskah TSBAS yang tertera dalam deskripsi pada katalogus online p x l = 11.5 x 8.5 cm.

h. Jumlah kolom

Naskah TSBAS memiliki 1 kolom.

i. Jumlah lembar pelindung

Naskah TSBAS memiliki jumlah halaman pelindung 2 lembar. Masing-masing terletak setelah sampul depan dan sebelum sampul belakang. beberapa lembar pelindung terdapat catatan yang kemungkinan ditulis oleh pemilik naskah. Keterangan mengenai catatan ini terdapat dalam catatan lain.

commit to user

j. Penomoran halaman

Halaman naskah diberi nomor halaman dengan menggunakan angka latin. Letak penomoran berada pada kiri atas halaman. Penomoran ini ini sepertinya merupakan penomoran yang ditambahkan oleh pihak Museum

Negeri Banda Aceh. Cathword juga digunakan dalam naskah ini.

Keterangan mengenai cathword akan dijelaskan pada catatan lain.

k. Jumlah Penulis

Dilihat dari tipe tulisannya, jumlah penulis naskah TSBAS berjumlah dua orang. Hal ini dapat dilihat dari halaman 3-117 yang berbeda dengan tipe tulisan pada halaman 118. Tulisan pada halaman 118 terlihat lebih kecil dan rapi dibanding halaman 3-117. Hal ini dapat dilihat pada contoh dibawah ini.

Contoh tulisan pada halaman 3-117.

Contoh tulisan pada halaman 118. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 5.

commit to user 3. Sejarah

a. Kolofon

Penyalinan naskah TSBAS berakhir pada 14 hari bulan jumadil akhir pada waktu dhuha tahun 1220 H atau 1805 M. Keterangan tampak pada kutipan berikut.

dan inilah silsilah hamba fakir illa „l-Lah taala daripada / menyuka kitab ini pada hijrah Nabi shala „l-Lahu „alaihi wassalam seribu dua ratus / dua puluh tahun pada empat belas hari waktu / ashar tamat b.n.d. pada bulan jumadil akhir waktu dhuha wa „l-Lahualam

(TSBAS:117)

Berdasarkan catatan dalam kolofon, diketahui umur naskah TSBAS adalah 205 tahun. Penghitungan ini dimulai dari tahun penyelesaian penyalinan naskah, yakni tahun 1220 H atau 1805 M hingga naskah ini menjadi objek penelitian, yakni tahun 2010. Bukti umur naskah ini dapat dilihat dari penghitungan umur melalui kolofon di bawah ini:

Tahun Hijriyah 1220 H = (32/33 x 1220) + 622

= 1183 + 622 = 1805 M

(Rumus konversi tahun Hijriyah ke tahun Masehi oleh A.J. Wensinck dan J.H. Kramers. 1941 hlm. 735 ; Ensiklopedi Indonesia, N – Z, Hlm. 1319 )

Dokumen terkait