• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.7 Defisi Istilah

2.1.4 Bahan Ajar

2.1.4.1 Pengertiam Bahan Ajar

Menurut National Centre for Competency Based Training dalam Andi (2011), bahan ajar adalah segala bahan yang digunakan unuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun tak terulis.Pandangan dari ahli lainnya mengatakan bahwa bahan ajar adalah sperangkat materi yang disusun

secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan peserta didik utuk belajar.

Ada juga yang berpendapat bahwa bahan ajar adalah informasi, aat, dan teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pelajaran. Pannen dalam Andi (2011) mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Dari beberapa pandangan mengenai pengertian bahan ajar tersebut, Andi (2011) menyimpulkan bahwa bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses embelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Misalnya buku pelajaran, modul, handout, LKS, model atau maket, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif, dan sebagainya.

Sekarang banyak buku atau program audio, video, serta komputer yang berisi materi pelajaran yang dirancang secara sistematis.Walaupun dijual bebas di pasaran, bahan-bahan ini bisa disebut sebagai bahan ajar.Namun, jika tidak dirancang secara sistematis, maka kita tidak bisa menyebutnya sebagai bahan ajar, walaupun bahan ini mengandung materi pelajaran.Itulah letak perbedaan antara materi bahan ajar dan yang bukan bahan ajar.

2.1.4.2 Manfaat Bahan Ajar

Menurut Andi (2011), manfaat pembuatan bahan ajar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kegunaan bagi pendidik dan kegunaan bagi peserta didik. Kegunaan bagi pendidik yaitu pendidik akan memiliki bahan ajar yang dapat membantu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Kemudian bahan ajar dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk menambah angka kredit pendidik guna keperluan kenaikan pangkat.Selain itu juga dapat menambah penghasilan bagi pendidik jika hasil karyanya diterbitkan.

Sedangkan kegunaan bagi peserta didik adalah apabila bahan ajar tersedia bervariasi, inovatif, dan menarik, maka paling tidak ada tiga kegunaan bahan ajar bagi peserta didik yaitu kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik; peserta didik lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dengan bimbingan pendidik; dan peserta didik mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.

2.1.4.3 Unsur-unsur Bahan Ajar

Menurut Andi (2011), bahan ajar merupakan susunan atas bahan-bahan yang berhasil dikumpulkan dan berasal dari berbagai sumber belajar yang dibuat secara sistematis. Oleh karena itu bahan ajar mengandung unsur-unsur tertentu.Untuk mampu membuat bahan ajr yang baik, kita tentu harus memahami unsur-unsur tersebut. Komponen-komponen yang berkaitan dengan unsur-unsur tersebut antara lain petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja atau lembar kerja, dan evaluasi.

Komponen yang pertama adalah petunjuk belajar.Komponen ini meliputi petunjuk bagi pendidik maupun peserta didik.Di dalamnya dijelaskan tentang

bagaimana pendidik sebaiknya mengajarkan materi kepada peserta didik dan bagaimana pula sebaiknya peserta didik sebaiknya mempelajari materi yang ada dalam bahan ajar tersebut. Komponen selanjutnya yaitu kompetensi yang akan dicapai. Maksud komponen kedua ini adalah kompetensi yang akan dicapai oleh siswa. Sebagai pendidik, kita harus menjelaskan dan mencantumkan dalam bahan ajar yang kita susun tersebut dengan standar kompetensi, kompetensi dasar maupun indikator pencapaian hasil belajar yang harus dikuasai peserta didik.Dengan demikian, jelaslah tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik.

Informasi pendukung merupakan bagaimana informasi tambahan yang dapat melengkapi bahan ajar, sehingga peserta didik akan semakin mudah untuk menguasai pengetahuan yang akan mereka peroleh. Selain itu, pengetahuan yang diperoleh peserta didik pun akan semakin komprehensif. Komponen keempat merupakan suatu bentuk tugas yang diberikan kepada peserta didik untuk melatih kemampuan mereka setelah mempelajari bahan ajar. Dengan demikian, kemampuan yang mereka pelajari akan semakin terasah dan terkuasai dengan matang.

Petunjuk kerja atau lembar kerja adalah satu lembar atau beberapa lembar kertas yang berisi sejumlah langkah prosedural cara pelaksanaan aktivitas atau kegiatan tertentu yang harus dilakukan oleh peserta didik berkaitan dengan praktik dan lain sebagainya. Komponen yang terakhir adalah evaluasi yang merupakan salah satu bagian dari proses penilaian. Sebab, dalam komponen evaluasi terdapat sejumlah pertanyaan yang ditujukan kepada peserta didik untuk mengukur seberapa jumlah penguasaan kompetensi yang berhasil mereka kuasai setelah mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian kita dapat mengetahui

efektivitas bahan ajar yang kita buat maupun proses pembelajaran yang mita selenggarakan pada umumnya. Jika kemudian dipandang masih banyak peserta didik yang masih belum menguasai, maka diperlukan perbaikan dan penyempurnaan kegiatan pembelajaran.

2.1.4.4 Cara Penyusunan Bahan Ajar

Masalah yang biasa dialami oleh para pendidik dalam menyusun bahan ajar adalah tidak dikuasainya cara pembuatan bahan ajar. Hal ini disebabkan petunjuk atau panduan pembuatan bahan ajar yang ada selama ini susah dipahami, sehingga para pendidik jarang membuat bahan ajar sendiri. Maka dari itu wajar jika para pendidik kurang mampu mengembangkan bahan ajar sendiri.

Menurut Andi (2011), langkah-langkah utama penyusunan bahan ajar terdiri dari tiga tahap penting yang meliputi analisis kebutuhan bahan ajar, menyusun peta bahan ajar, dan membuat bahan ajar berdasarkan struktur masing-masing bentuk bahan ajar.

Analisis kebutuhan bahan ajar adalah suatu proses awal yang dilakukan dalam menyusun bahan ajar. Di dalamnya terdiri dari tiga tahapan, yaitu analisis terhadap kurikulum, analisis sumber belajar, dan penentuan jenis serta judul bahan ajar. Keseluruhan proses tersebut menjadi bagian integral dari suatu proses pembuatan proses bahan ajar yang tidak bisa dipisah-pisahkan. Langkah pertama

yaitu menganalisis kurikulum.Ditujukan untuk menetukan

kompetensi-kompetensi yang memerlukan bahan ajar.Dengan demikian bahan ajar yang kita buat benar-benar diharapkan mampu membuat peserta didik menguasai kompetensi yang telah ditentukan.Selanjutnya adalah menganalisis sumber belajar. Kita harus memahami terlebih dahulu bahwa sumber belajar yang

akandigunakan sebagai bahan untuk penyusunan bahan ajar perlu dilakukan analisis. Adapun kriteria analisis terhadap sumber belajar tersebut dilakukan

berdasarkan ketersediaan, kesesuaian, dan kemudahan dalam

memanfaatkannya.Caranya adalah dengan menginventarisasi ketersediaan sumber belajar yang dikaitkan dengan kebutuhan.Langkah yang terakhir adalah memilih dan menentukan bahan ajar.Langkah ketiga ini bertujuan memenuhi salah satu kriteria bahwa bahan ajar harus menarik dan dapat membantu peserta didik untuk mencapai kompetensi. Langkah-langkah yang hendaknya kita lakukan antara lain menentukan dan membuat bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kecocokan dengan kompetensi dasar yang akan diraih oleh peserta didik; serta menetapkan jenis dan bentuk bahan ajar berdasarkan analisis kurikulum dan analisis sumber bahan.

Arif dan Napitupulu dalam Andi (2011) mengatakan bahwa ada empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bentuk bahan ajar, yaitu kebutuhan dan tingkat kemampuan awal para peserta didik yang menjadi sasaran pembelajaran, tempat dan keadaan dimana bahan ajar akan digunakan, metode penerapan dan penjelasannya, serta biaya proses dan produksi serta alat-alat yang digunakan untuk memproduksi bahan ajar.

Dokumen terkait