• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Mengajar: Yesus Mengasihi Gereja-Gereja Kecil Berikut ini ada sebuah bahan yang dapat digunakan sebagai pengisi acara dalam

Dalam dokumen publikasi e-binaanak (Halaman 183-188)

menyambut HARI ANAK NASIONAL, 23 Juli 2001. Tema yang diambil adalah: YESUS MENGASIHI GEREJA-GEREJA KECIL. Tema ini mengajarkan mengenai arti gereja dan betapa pentingnya keberadaan anak-anak sebagai anggota gereja/tubuh Kristus. Tema ini dikemas dalam bentuk cerita yang dapat dipentaskan dalam panggung

boneka, namun apabila tidak tersedia boneka, dapat diperankan oleh dua anak Sekolah Minggu atau oleh dua orang guru Sekolah Minggu.

Tokoh dalam cerita:

1. Keni: Seorang yang kocak, sehingga bajunya, suaranya dan sikapnya harus

menunjukkan bahwa Keni berpendirian keras, tetapi bodoh.

2. Dona: Sahabat Keni.

NASKAH CERITA:

Keni : (Menyanyi..) "Yesus cinta gereja kecil, semua gereja di dunia, kayu, besi dan kaca, sendiri atau bersama. Yesus cinta gereja di dunia."

Dona: "Hai Keni! Lagu apa yang sedang kau nyanyikan?"

Keni : "O... saya baru saja menyanyikan lagu tentang gereja-gereja. Kau tahu kan? Itu lho... tempat dimana orang dewasa duduk di kursi yang bagus dan anak-anak hanya kebagian kolong bangku!"

Dona: "O...kau! Mengerikan sekali!"

Keni : "Saya juga berpikir begitu! Tetapi mereka menunggu sampai kita bisa duduk tegak dan dapat melihat lebih tinggi dari bangku gereja. Ya... seperti ladang jamur!"

Dona: "O, tidak.. tidak Keni! Itu tidak benar."

Keni : "A.. ha.. kamu ini. saya.. tahu tentang semua gereja!"

Dona: "Ah, Keni, bagaimana caranya kamu bisa menjadi seorang ahli gereja?"

Keni : "O, ... aku membacanya di E-N-S-I-K-L-O-P-E-D-I-A (dengan mengejanya). Saya membaca tentang semua gereja besar yang disebut Katedral dan gereja-gereja kecil yang disebut "kelompok sel". Ya.. saya tahu semua tentang itu! Dan mereka

memisahkan orang dewasa di kursi dan anak-anak di kolong. Saya tahu, saya kan pintar sekali!"

Dona: "Keni .. ya.. saya tahu kamu pintar."

Keni : "Ya.. dong. Dan kamu mau tahu yang lain lagi?" Dona: "Apa?"

Keni : "Aku tahu hari apa yang paling penting bagi gereja; kamu tahu tidak?" Dona: "Hari Natal, ya?"

184

Dona: "O, aku tahu, Hari Paskah?" Keni : "Salah..."

Dona: "Salah juga? Lho ...jadi hari apa Ken?" Keni : "Hari Minggu!"

Dona: (Mengeluh) "huh.. Ya kamu menambah pengetahuan saya Keni. Tapi mari kita kembali pada pengertianmu tentang gereja. Keni, gereja itu bukan hanya sebuah tempat atau satu gedung yang dibuat dari kayu, besi dan kaca."

Keni : "Bukan hanya itu?"

Dona: "Bukan! Gereja adalah sebuah kata khusus yang kita gunakan untuk menggambarkan semua orang yang percaya pada Yesus dan yang meminta Yesus untuk tinggal dalam kehidupannya."

Keni : "Maksudmu Dona, bukan hanya bangunan dimana orang dewasa duduk di kursi sedangkan anak-anak di kolong?"

Dona: "Bukan... bukan. Gereja adalah semua orang yang mengasihi Yesus. Kenyataannya semua orang percaya yang mencintai Yesus, apakah mereka anak kecil atau orang dewasa adalah bagian dari gereja. Dan Yesus sangat mencintai anak-anak seperti kamu Keni. Kau tahu mengapa?"

Keni : (ragu-ragu) "Karena kasihan melihat mereka duduk dikolong."

Dona: "Bukan Keni! Tetapi karena anak-anak Kristen adalah Tetapi karena anak-anak Kristen adalah bagian dari Gereja, mereka adalah gereja di masa depan. Keni ... anak-anak sangat penting sebab bila tidak mempunyai banyak anak yang menerima Yesus maka lambat laun gereja akan mati."

Keni : "Wah ...! Kedengarannya serius sekali! kalau begitu anak-anak kecil itu penting sekali, ya?"

Dona: "Yah betul sekali."

Keni : "O, itu penting sekali! Saya akan menceritakan pada semua orang kabar baik ini bahwa Yesus mencintai anak-anak kecil dan Dia tidak menyuruh mereka duduk di kolong." (Keni keluar ... sementara Dona menatap Keni sambil menggelengkan kepala dan menghela nafas panjang.)

Selamat mencoba! Bahan ini diambil dari:

Judul Buku : Buku Pintar Sekolah Minggu II Penerbit : Gandum Mas

185

Sharing

Seringkali guru SM mengabaikan pengajaran Kelas Batita dan Balita, karena mereka menganggap bahwa anak-anak Batita dan Balita belum mengerti dengan apa yang mereka ajarkan. Sehingga mereka seringkali enggan untuk mengajar kelas ini. Padahal masa lima tahun pertama merupakan masa yang sangat penting dalam perkembangan seorang anak, yang sangat mempengaruhi perkembangan dia selanjutnya. Akankah kita memandang sebelah mata terhadap anak-anak ini?

Berikut ini merupakan salah satu sharing yang dikirimkan oleh rekan dari milis diskusi e-BinaGuru (6 Februari 2001):

Kiriman dari: Christine Clarrisa Gouw <christine.gouw@> > MENGAJAR KELAS KECIL

>

>Saat itu saya berumur 15 tahun, tapi sudah duduk di kelas II SMA. >Kebetulan kakak senior yang mengajak saya, mengajar di kelas kecil >(pra TK) jadi saya lebih banyak nempel dengan si kakak di kelas >kecil, walaupun pada minggu pertama, saya sudah melihat-lihat kelas >yang lain, namun rasanya lebih cocok di kelas kecil. Tugas yang >pertama di minggu kedua adalah berdoa persembahan. Rasanya >ossrammmm sekali, karena ditonton banyak orangtua.

>

>Setelah beberapa bulan magang, kakak senior pindah ke Belanda dan >menikah di sana. Saya ditemani oleh kakak senior yang lain.

>Akhirnya saya banyak belajar, bahkan meniru cara dia mengajar. >Setelah lebih dari 10 tahun mengajar, saya tetap di kelas kecil. >Pernah selama 2 tahun di kelas III dan IV, asyik juga sih, tapi

>karena kelas kecil bukan lah kelas favorit, maka di sana kekurangan >guru, sehingga saya kembali ke kelas kecil. Teman-teman GSM >mengatakan bahwa saya nggak maju-maju, karena terus bercokol di >kelas kecil. Bahkan 3 tahun yang lalu, si "kakak" datang ke

>Indonesia dan heran mengapa saya masih di kelas kecil. >

>Saya sangat sedih bila ada yang menganggap mengajar kelas kecil >tidak perlu persiapan karena anak-2 kan bisa di "gampangin". >Menurut saya pernyataan itu total salah 100%. Justru kepada anak >kecil kita harus sangat berhati-hati di dalam menjelaskan sesuatu. >Misalnya bagaimana menjelaskan kepada anak umur 2 tahun mengenai >pohon ara, pemungut cukai, wanita pelacur, dsb.

>

>Saat ini di kelas saya rata-rata setiap minggu dihadiri oleh 28

186

>saya tidak berfungsi sebagai tempat penitipan anak karena jam >kebaktian anak dilaksanakan setelah jam kebaktian jemaat selesai. >Orangtua yang mengantar anaknya ke SM, biasanya akan mengikuti >kebaktian jemaat yang ke II di sore hari.

>

>Wah, sudah banyak saya menulis. Memang sangat banyak cerita suka >menjadi GSM yang tidak akan habis-habisnya untuk di bicarakan. >Khususnya kepada calon guru, ayo pikir apa lagi, menjadi GSM >sangatlah menyenangkan.

>

>Salam, >Christine

Dari Redaksi Untuk Anda

Redaksi mengucapkan terimakasih atas kiriman RENUNGAN oleh Yenny Lie dan juga SHARING PENGALAMAN GURU SEKOLAH MINGGU oleh Christine Clarissa. Kami yakin kiriman anda ini akan menjadi berkat bagi pembaca e-BinaAnak yang lain. Bagi pembaca lain yang ingin mengirimkan tulisan, artikel maupun renungan untuk dimuat di Publikasi e-BinaAnak ini, silakan kirimkan ke Redaksi di alamat: <Redaksi-BinaAnak@sabda.org>

187

e-BinaAnak 038/Juli/2001: Tahun Ajaran

Baru

Salam dari Redaksi

Salam Sejahtera dalam Kristus,

Tahun ajaran baru Sekolah Minggu dimulai seiring dengan dimulainya tahun ajaran baru di sekolah umum. Kenaikan kelas di Sekolah Minggu pada tahun ajaran baru ini juga menjadi hari yang dinanti-nantikan oleh anak-anak. Sebab kenaikan kelas ini menunjukkan bahwa mereka sudah tumbuh semakin "besar", tidak lagi dianggap

sebagai anak kecil, dan mereka sudah boleh duduk di kelas yang lebih tinggi. Selain itu, mereka juga mendapatkan kelas, guru, dan pengajaran baru. Di satu sisi, anak-anak Sekolah Minggu menyambut suasana baru ini dengan semangat yang luar biasa, namun di sisi lain ada juga kebimbangan, keraguan, kecemasan, dan kecanggungan dalam menghadapi suasana baru ini.

Oleh karena itu, e-BinaAnak edisi ini menyajikan hal-hal penting tentang persiapan Sekolah Minggu guna membantu gereja dan juga para guru Sekolah Minggu/pelayan anak untuk menyambut tahun ajaran baru ini dengan penuh semangat dan sukacita. Selamat melayani!

Staf Redaksi

"Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau apa yang harus kaukatakan." (Keluaran 4:12)

188

Dalam dokumen publikasi e-binaanak (Halaman 183-188)