• Tidak ada hasil yang ditemukan

Serba-Serbi: Bukti Sejarah Penampakan Diri Kristus Sesudah Kebangkitan

Dalam dokumen publikasi e-binaanak (Halaman 75-79)

1. Penampakan diri Kristus yang pertama kalinya adalah kepada Maria Magdalena ketika

ia tinggal di kuburan setelah Petrus dan Yohanes pergi. Di sinilah ia melihat Kristus dan mula-mula mengira Dia adalah tukang kebun tetapi segera mengenaliNya tatkala ia berbicara kepadaNya (Yohanes 20:11-17, bd. Markus 16:9-11).

2. Penampakan diri Kristus yang kedua kalinya ialah kepada perempuan-perempuan lain

yang juga sedang kembali ke kubur dan melihat Kristus di tengah jalan (Matius 28:9-10). 3. Penampakan diri Kristus yang ketiga kalinya ialah kepada Petrus pada sore hari itu juga.

Mengenai hal ini tidak dijelaskan secara mendetail, tetapi hal ini sangat berarti karena Kristus ternyata mencari Petrus lebih dahulu, si penyangkal, daripada kesepuluh rasul-rasul yang lain (Lukas 24:23, 1 Korintus 15:5).

4. Penampakan diri Kristus yang keempat kalinya adalah kepada murid-murid ketika

mereka berjalan pada jalan ke Emaus. Secara ajaib, tanpa dikenali sebelumnya, Kristus menjelaskan kepada mereka Kitab Perjanjian Lama tentang kematian dan

kebangkitanNya. Ia baru dikenali setelah memecahkan roti (Markus 16:12-13, Lukas 24:13-35).

5. Penampakan diri Kristus yang kelima kalinya adalah kepada sepuluh murid (Markus

16:14, Lukas 24:36-43, Yohanes 20:19-23) ... karena Tomas tidak hadir.

6. Penampakan keenam adalah kepada sebelas murid, seminggu sesudah

kebangkitanNya. Pada waktu itu Tomas hadir (Yohanes 20:26-29).

7. Penampakan ketujuh kepada tujuh murid di laut Galilea (Yohanes 21:1-32). Pada saat itu Ia terutama berbicara kepada Simon Petrus sesudah penangkapan ikan secara mujizat.

8. Penampakan kedelapan kepada lima ratus orang sekaligus dan diikuti oleh Paulus sebagai sebuah bukti menyolok dari kebangkitanNya (1 Korintus 15:6).

76

9. Penampakan kesembilan kepada Yakobus, saudaraNya sendiri. (1 Korintus 15:7) Ada

bukti bahwa Yakobus bukan orang percaya sebelum kebangkitan Kristus (Yohanes 7:3-5) tetapi segera sesudah kebangkitan ia terhitung di antara orang yang percaya (Kisah 1:14, Galatia 1:19). Di kemudian hari ia menjadi salah satu pemimpin terkemuka dalam gereja rasuli.

10.Penampakan kesepuluh adalah kepada kesebelas murid di gunung di Galilea. Pada

kesempatan itu Ia memberikan Perintah Agung untuk memberitakan Injil (Matius 28:16-20).

11.Penampakan kesebelas terjadi pada waktu kenaikanNya ke surga dari Bukit Zaitun (Lukas 24:44-53, Kisah 1:3-9). Inilah penampakan terakhir dari Kristus kepada murid-muridNya sebelum Ia dipermuliakan di surga.

Bahan ini diambil dan diedit dari : Judul buku: Yesus Kristus Tuhan Kita Penulis : John F. Walvoord

Penerbit : YAKIN, Surabaya Halaman : 181-182

77

Tips: Bagaimana Mengajarkan Tentang "Kematian" Pada

Anak Kecil

PASKAH adalah kisah kematian dan kebangkitan Yesus yang merupakan inti pengajaran iman Kristen kita. Tapi menceritakan kisah PASKAH kepada anak-anak kecil tidaklah mudah, khususnya karena anak-anak belum memahami benar konsep kematian. Oleh karena itu, tidak heran kalau ada guru-guru yang tidak setuju untuk menceritakan kisah "kematian" ini kepada anak-anak, tetapi mereka lebih suka memusatkan perhatian pada tema "hidup baru" sebagai berita PASKAH. Lepas dari perdebatan setuju atau tidak setuju, kita sebagai guru Sekolah Minggu mengakui bahwa kematian adalah bagian dari realita hidup yang cepat atau lambat anak akan

menghadapinya. Yang menjadi masalah sebenarnya adalah kapan dan bagaimana kita mengajarkan tentang "kematian" kepada anak-anak. Perayaan PASKAH mungkin adalah waktu yang tepat untuk membicarakan tentang hal ini. Untuk itu, pada

kesempatan PASKAH ini kami sajikan kutipan artikel yang dapat dipakai untuk menjadi bahan pertimbangan. Di bagian akhir ada beberapa ide kegiatan yang bisa dilakukan.

Paskah:

Apakah arti cerita Paskah bagi anak-anak kecil yang konsepnya tentang kematian masih kabur? Beberapa minggu sebelum Paskah, berilah beberapa pengalaman pada anak-anak mengenai kehidupan dan kematian. Hal ini dapat dilakukan dengan daur hidup tanaman. Biarkan anak-anak mengamati benih tanaman yang tumbuh besar di dalam pot. Biarkan mereka juga melihat selembar daun atau bunga dalam tanaman tersebut yang layu dan mati. Percakapkan juga dengan anak-anak mengenai kematian seekor binatang peliharaan atau binatang liar. Percakapan ini akan sangat bermanfaat, dan akan menuntun anak pada pengertian tentang kematian akhir secara jasmani. Sama seperti bagian kehidupan lainnya, anak akan menyerap sikap orang dewasa. Untuk itu jangan mendiskusikan sikap orang tua yang takut mati dan merasa cemas saat mengahdapi kematian, karena hal ini akan membangkitkan perasaan yang sama dalam diri anak. Sebaiknya anda membicarakan kematian dengan tenang dan

menjawab pertanyaan dengan jujur, maka anak akan menerima kematian sebagai proses yang wajar dalam hidup.

Percakapan tentang perpisahan juga akan menolong anak mengerti mengenai

kematian, dan bukannya menjadi takut akan kepedihan yang biasanya menyelubungi kematian. Semua anak pasti mengalami kepedihan akibat perpisahan sementara dengan orangtuanya. Dengan demikian, mereka dapat mulai memahami mengapa orang seringkali sedih ketika seseorang meninggal dunia. Ketika berbicara tentang reaksi teman- teman Yesus saat Dia disalibkan guru dapat menjelaskan, "Teman-teman Yesus sangat sedih ketika Yesus mati, karena mereka mengira tidak bisa melihat Tuhan Yesus lagi. Beberapa diantara mereka bahkan menangis, karena mereka amat

78

saat mendapati bahwa Tuhan Yesus tidak mati lagi! Mereka pasti bergembira dan saling berpelukan dan memberitahu semua teman mereka, "Yesus tidak mati. Dia hidup! Yesus hidup!"

Selama Paskah ini, tekankan juga sukacita yang kita rasakan karena Yesus hidup. Meskipun fakta sederhana mengenai kisah penyaliban dapat diceritakan tapi hindarilah aspek-aspek yang mengerikan. Anak kecil seringkali merasa sangat emosional jika mendengar penuturan detail tentang kematian Yesus.

[Berikut ini beberapa tips mengajar sehubungan dengan perayaan PASKAH.]

Gambar:

Sarankan agar anak menggambar atau mewarnai sebuah gambar setelah mendengar kisah kebangkitan Yesus. Pengalaman seni ini dapat menjadi sarana untuk memahami apa yang penting dari sudut pandang anak mengenai kisah itu. Setelah selesai,

bicarakan dengan anak itu tentang karya seni yang telah dibuatnya. Dengan cara ini kita dapat mengetahui jika anak memiliki perasaan yang negatif dan menakutkan terhadap kisah tersebut atau tentang kematian.

PERTANYAAN: Setelah mendengar cerita kebangkitan, seorang anak mungkin bertanya, "Di mana Yesus sekarang?"

"Yesus bersama kita" merupakan jawaban yang menolong. Jika anak itu kemudian bertanya bagaimana hal itu bisa terjadi, jelaskan, "Yesus adalah Anak Allah. Dia berjanji untuk selalu bersama dengan mereka yang mengasihi-Nya."

"Yesus berada di surga" merupakan jawaban lain yang mudah diterima anak. meskipun demikian, reaksi atas informasi ini tergantung pada konsep anak tentang surga dan Allah. Jika anak memahami surga sebagai tempat yang menyenangkan di mana Allah dan Yesus tinggal, dan di sana tidak ada rasa sakit dan kesedihan, perasaan anak itu akan cenderung positif.

Jika anak bingung lalu muncul pertanyaan bagaimana Yesus dapat berada di surga dan bersama kita pada saat bersamaan, atau bagaimana Dia dapat bersama-sama dengan banyak orang di berbagai tempat yang berbeda, katakan, "Saya tidak tahu bagaimana Yesus dapat melakukan hal itu. Karena Dia Anak Allah, Dia dapat melakukan hal-hal yang tidak kita pahami. Ini menunjukkan betapa menakjubkan Dia."

Bahan ini diambil dan diedit dari:

Judul Buku : Mengenalkan Allah Kepada Anak (Terjemahan dari "Teaching Your Child About God")

Penulis : Wes Haystead

Penerbit : Yayasan Gloria, Yogya Halaman : 129-130

79

Dalam dokumen publikasi e-binaanak (Halaman 75-79)