Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah : 1. Data SHP
2. Ctra Landsat Oli 3. ArcGis Software.
4. Hec-Ras Software 6.0 5. Google Earth
6. Data Curah Hujan 15 Tahun 7. Peta Sub DAS Jenelata D. Tahapan Penelitian 1. Studi Literatur
Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan studi literatur yang berisi konsep-konsep teoritis mengenai konsep analisis hidrologi dan karakteristik aliran sungai atau saluran terbuka.
2. Pengumpulan Data
Seperti yang telah dijelaskan sub-bab bagian C, bahwa penelitian ini menggunakan data sekunder yang didapatkan dari instansi terkait, seperti data topografi Sungai Sub DAS Jenelata, data curah hujan, dan peta Daerah Aliran Sub DAS Jenelata . Data-data tersebut sangat dibutuhkan untuk melakukan pemodelan terhadap simulasi komputasi yang dilakukan dalam software ArcGis,.
41 3. Analisis Data
Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dengan metode-metode yang telah dipilih juga dibantu dengan perangkat lunak atau software. Untuk pengolahan data peta Daerah Aliran Sungai (DAS) menggunakan software ArcGis.
4. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan pada penelitian ini dilakukan selama berlangsungnya penelitian, seperti halnya proses reduksi data, sesudah data telah terkummpul memadai maka akan dapat diperoleh kesimpulan sementara, dan sesudah data benar-benar lengkap maka dapat diperoleh kesimpulan akhir.
42 Pengumpulan data
Mulai Study Literatur
Pengumpulan Data
Membandingkan debit puncak Dengan faktor koefisien limpasan Metode Manning dan Metode Cook
Hasil Penelitian E. Bagan Alur Penelitian
Selesai
• Menghitung Koefisien limpasan (c)
• Menghitung Intesitas Curah Hujan
• Menghitung Nilai Rerata Metode Aljabar
• Menghitung Debit Puncak menggunakan Metode Rasional
Data Sekunder
• Data curah hujan 15 Tahun
• Peta DAS Jenelata
• Penampang Sungai Sepanjang DAS Jenelata
Gambar 5.Alur Penelitian
43 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
1. Analisa Koefisien Limpasan
Untuk mendapatkan koefisien limpasan (C) di sub DAS Jenelata, sesuai dengan parameter-parameter yang ada pada metode Cook yang mengembangkan metode empiris hubungan antara karakteristik lingkungan fisik DAS dan proses hidrologi, meliputi: faktor topografi/kemiringan lereng, faktor tanah/batuan, kapasitas infiltrasi, faktor vegetasi penutup, faktor simpanan permukaan/kerapatan aliran (drainase), maka dari itu dilakukan analisa sebagai berikut :
a) kemiringan Lereng
Kemiringan lereng dihasilkan dari data Software ArcGis Kelas kemiringan lereng seperti terlihat pada kelas yang menunjukkan besar kecilnya pengaruh kelas yang semakin besar pula yang akibatnya nilai koefisien limpasan permukaannya (C) juga akan semakin besar.
Sumber: Hasil Analisa
Gambar 6.Data attribute Peta Kemiringan lereng Sub DAS Jenelata
44
Berdasarkan data attribute peta kemiringan lereng tersebut terlihat bahwa kelas kemiringan lereng datar (<5%) diketahui seluas 79907,31 Km2 atau 67,3% dari luas total Sub DAS Jenelata, kemiringan lereng bergelombang (5-10%) seluas 171457,80 Km2 atau 22,8% luas total, kemiringan lereng berbukit (10-30%) seluas 1153326,71 Km2 atau 9,1% luas total, dan kemiringan lereng medan terjal (>30%) seluas 890162,47 Km2 .
Gambar 7. Peta Kemiringan Lereng
45
Gambar 8. Grafik Persentase luas Kemiringan Lereng Sub DAS Jenelata b) Jenis Tanah
Membuat peta jenis tanah yangdidigitasi ulang dan data jenis tanah didasarkan pada sifat dan tekstur tanah pada daerah Sub Das Jenelata dapat dilihat pada Tabel Attribute.
Sumber: Hasil Analisa
Gambar 9.Data attribute Peta JenisTanah Sub DAS Jenelata
Pendekatan jenis tanah dan tekstur tanah dilakukan dengan menggunakan Peta Jenis Tanah Sub DAS JenelataBerdasarkan peta jenis tanah tersebut,
46
terlihat bahwa Sub DAS Jenelata memiliki jenis tanah yang meliputi Aluvial Muda , Latosol , Regosol dan Mediteran
Jenis tanah yang dominan di Sub DAS Jenelata adalah Jenis tanah Aluvial Muda 596450,04 Km² , jenis tanah Regosol seluas 570226,85 Km2, Jenis tanah Latosol seluas 581488,59 Km2, Jenis tanah Mediteran seluas 557741,62 Km2.
Gambar 10. Peta Jenis Tanah Sub DAS Jenelata
47 c) Vegetasi Penutup
Untuk mengetahui besarnya vegetasi penutup dilakukan dengan pendekatan penggunaan lahan yang ada dan dalam keperluan analisis maka harus dilakukan klasifikasi. Hasil Klasifikasi dan peta vegetasi penutup dapat dilihat pada gambar vegetasi penutup Sub Das Jenelata.
Berdasarkan hasil data di attribute diatas vegetasi penutup terdiri dari 4 penutup dimana Pemukiman, Tubuh air, Hutan dan Pertanian. Yang dimana pemukiman yaitu , Gedung Bangunan dengan Luas 8,406 km², permukiman dan tempat kegiatan Luas 136,697 km², tubuh Air yaitu sungai dengan luas 729,427 km² Hutan yaitu hutan rimba dengan Luas 808,397 Km², semak belukar 870,139, dan Tanah Kosong dengan luas 108,327 km², Pertanian yaitu perkebunan dengan luas 392,349 km², Sawah dengan luas 335,950 km², Sawah tadah hujan dengan luas 130,745 km² dan Tegalan dengan luas 224,155 km².
Sumber: Hasil Analisa
Gambar 11. Data attribute Peta VegetasiPenutup Sub DAS Jenelata
Gambar 12. Peta Vegetasi penutup
48
49 d) Kerapatan Aliran
Interpretasi simpanan air permukaan menggunakan pendekatan berdasarkan kerapatan aliran, karena kerapatan aliran dapat digunakan untuk menilai kondisi drainase setempat. Hasil klasifikasi simpanan air permukaan yang disesuaikan dengan klasifikasi Cook untuk mengetahui limpasan permukaan. Klasifikasi kerapatan aliran dilakukan dengan mempertimbangkan besarnya rasio antara panjang sungai dengan luas DAS. Berdasarkan hasil analisis kerapatan aliran sub Das Jenelata terdapat tiga kelas yaitu tinggi, sedang dan rendah Luas masing-masing kelas dan peta klasifikasi kerapatan aliran dapat dilihat pada Gambar.
Sumber:Hasil Analisa
Gambar 13. Data attribute Peta kerapatan Aliran Sub DAS Jenelata
Gambar 14. Peta kerapatan Aliran
50
51 NO Karakteristik Fisik
DAS
Karakteristik yang Menghasilkan aliran
bobot x
Ekstrim Tinggi Sedang Rendah
Bobot Luas
Sumber :Hasil Perhitungan
Tabel 1.Nilai Koefisien Limpasan Sub Das Jenelata
52
Langkah Perhitungan Koefisien limpasan metode Cook : CKemiringanLereng = 𝐵1.𝐴1+𝐵2.𝐴2+𝐵3.𝐴3+𝐵4.𝐴4
=
0,30 𝑋 557741,62+0,20 𝑋 570226,85+ 0,15 𝑋 581488,59+0,10 𝑋 596450,04 23228,96= 4282,361
23228,96 = 0,184
CVegetasiPenutup
=
𝐵1.𝐴1+𝐵2.𝐴2+𝐵3.𝐴3+𝐵4.𝐴4 𝐴=0,20 𝑥 17868,63+0,15 𝑥 10831,99+0,10 𝑥 72942,77+0,5 𝑥 22075,87
23228,96
= 2353,074
23228,96 = 0,101
CKerapatanAliran =B1.A1+B2.A2+B3.A3+B4.A4 𝐴
=0,20 𝑋 71180,52+0,15 𝑋 71167,17+0,10 𝑋 89826,53+ 0,5 𝑋 10603,1
23228,96
= 8690,933
23228,96 = 0,374
C
Total =C
KemiringanLereng +C
JenisTanah +C
Vegetasi +C
KerapatanAliran=0,186+ 0,184+ 0,101+ 0,374 = 0,84
53 Perhitungan Debit Puncak Pada Patok 239
y : 5,84 m
n : koefiseien Manning = 0,040 y : tinggi saluran = 5,84m s : kemiringan sungai = 0,013
b : lebar penampang sungai = 48,1 m Patok pertama : Sta 23900
1 . Menghitung luas Penampang Basah (A) A = (b + m X y ) y
A = (4,81+ 1 x 5,84) 5,84 A = 62,196 m²
2. Menghitung Keliling Basah (P)
P = b + 2 x y √1 + 𝑚2 P = 4,81 + 2 x 5,84 √1 + 1² P = 21,32 m
3. Menghitung Jari – Jari Hidrolis ( R) 𝑅 = 𝐴
𝑃
𝑅 = 62,196 𝑚²
21,32 𝑚
R = 2,917 m
54 4. Menghitung kecepatan aliran (V)
V = 1
Jadi bisa di simpulkan untuk Metode Manning menghitung kecepatan aliran yang terjadi sebesar 5,819 m/dtk ,sedangkan menghitung debit aliran puncak yang terjadi di Sub DAS Jenelata sebesar 361,91 m³/dtk ,atau bisa disimpulkan aliran yang melimpas di puncak lebih sedang dibandingkan dengan kecepatan aliran yang terjadi di Sub DAS Jenelata.
55
TABEL PERHITUNGAN METODE MANNING
NO Patok n Slope b m y
Jari Hidrolis (R = A/P)
Tabel 2.Perhitungan Metode Manning
56
Jari Hidrolis (R = A/P)
57
Jari Hidrolis (R = A/P)
58
Jari Hidrolis (R = A/P)
59
Jari Hidrolis (R = A/P)
60
Jari Hidrolis (R = A/P)
61
Jari Hidrolis (R = A/P)
62
Jari Hidrolis (R = A/P)
63
Jari Hidrolis (R = A/P)
64
Jari Hidrolis (R = A/P)
65
Jari Hidrolis (R = A/P)
66
Jari Hidrolis (R = A/P)
JUMLAH 1911.225 211041.973
RATA-RATA 7.997 883.021
67
-1000.00 0.00 1000.00 2000.00 3000.00 4000.00 5000.00 6000.00 7000.00 8000.00 9000.00 10000.00
0 5000 10000 15000 20000 25000
Debit Puncak m³/dtk
No. STA (Patok)
Grafik Manning
grafik manning
Gambar 15.Grafik debit puncak Metode Manning
68
2. Analisa Curah Hujan
Data curah hujan yang tercatat pada setiap masing- masing pengamat curah hujan dilakukan analisa data. Data yang digunakan untuk menganalisa yaitu 3 stasiun curah hujan Malakaji, Palladingan, dan Pamukkulu.Curah hujan rata-rata wilayah dihitung dengan menggunakan metode Polygon Aljabar (rata-rata timbang), karena titik pengamatan hujan pada daerah penelitian tidak tersebar merata, maka perhitungan frekuensi curah hujan rata-rata dilakukan dengan mempertimbangkan daerah pengaruh setiap titik masing-masing stasiun curah hujan. Untuk analisa ini dipakai data curah hujan yang masing-masing stasiun curah hujan dipakai selama 15tahun dimulai pada tahun1996sampai dengan tahun 2010.
Total luasan dari ketiga stasiun sebesar
Berdasarkan rumus metode Aljabar maka dapat di hitung frekeunsi hujan daerah maksimum rata-rata untuk ketiga stasiun yang terdapat pada tabel4.3 Tabel 3.Jumlah curah hujan tahunan stasiun Malakaji
69
Jumlah Curah Hujan Tahunan Stasiun Palladingan
70
Tabel 5. Jumlah Curah Hujan Tahunan Stasiun Malino
71
2009 991.0 673.0 258.0 352.0 386.0 78.0 103.0 0.0 21.0 118.0 277.0 462.0 3719.0
2010 1186.0 391.0 459.0 310.0 533.0 208.0 356.0 150.0 172.0 403.0 0.0 561.0 4729.0
Sumber : Perhitungan
a. Curah Hujan Maksimun Rerata
Untuk menghitung curah hujan maksimum rata–rata dilakukan dengan memilih curah hujan setiap stasiun pada tahun yang sama dan untuk rata–rata Aljabar dihitung dengan rumus sebagai berikut :
R = Ch1 + Ch2 + Ch3
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
R =231
Tabel 6. Curah Hujan Maksimum Rerata MetodeAljabar
72
Sumber: Hasil Perhitungan
2004 148 86 460 96 208 143 71 138 73 79 71 2 19 7 0 0 2 5 3 4 40 242 165 242
2010 383 383 273 174 160 201 152 255 349 280 254 168 312 284 284 135 188 104 227 281 231 213 291 327
Sumber :Hasil Perhitungan b. Curah Hujan Periode Ulang
Tabel 7.
Metode Distribusi Normal
73
Metode Distribusi Log Normal
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 9. Metode DistribusiLog Pearson III
74 Sumber : Hasil Perhitungan
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 10. Perhitungan Periode Ulang
75 Sumber: Hasil Perhitungan
c. Intensitas Hujan
Hitungan intensitas hujan dengan menggunakan hasil data curah hujan rata maksimum tahunan yang terdapat pada perhitungan berikut ,Adapun Langkah perhitungan waktu konsentrasi
Diketahui :
Kala Ulang Distribusi Gumbel
Rekap Hasil Perhitungan Curah hujan Rencana
76
Perhitungan intensitas hujan rumus Mononobe, untuk tahun 1996 Diketahui
Perhitungan Intensitas Hujan
77
a. Analisa Debit Puncak
Untuk menghitung debit puncak menggunakan metode Rasional diperlukan koefisien limpsan dan intensitas hujan dengan data curha hujan maksimum rerata dan lama waktu hujan dengan waktu konsentrasi.
Perhitungannilai C koefisien limpasan digunakan sebagaimana tabel 4.1.
Diketahui:
PerhitunganHasilEtimasiDebitPuncakMetodeRasional
78
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Debit Puncak m³/dtk
Sumber: Hasil Perhitungan
Tahun TMA Max. Qp
(m) (m³/dtk)
1996 5.70 580.02
1997 7.40 639.97
1998 4.80 539.60
Gambar 16. Grafik debit puncak metode Rasional
Tabel 14. Debit Puncak Aktual Tahun 1996-2010
79
1999 6.15 550.26
2000 5.20 552.92
2001 8.65 780.76
2002 3.70 576.02
2003 6.00 568.47
2004 6.70 694.15
2005 6.85 572.47
2006 5.07 659.66
2007 3.80 567.78
2008 5.60 456.87
2009 3.36 667.88
2010 6.50 678.98
Sumber : Hasil Perhitungan
80 B. Pembahasan
Berdasarkan dari hasil Perhitungan intensitas hujan dari data yang di peroleh dalam perhitungan pada tahun 2002 Intensitas hujan sebesar 30,48 mm/jam artinya curah hujan yang terjadi pada tahun itu lebih tinggi ,Intensitas hujan sedang terjadi pada tahun 2008 sebesar 16,55 mm/jam sedangkan Intensitas hujan terendah terjadi pada tahun 1998 sebesar 9,82 mm/jam . Analisa koefisien limpasan dengan menggunakan metode cook sesuai parameter tabel karakteristik fisik Das menunjukkan bahwa nilai C yang di peroleh sebesar 0,84 bahwa 20 % air hujan yang jatuh pada objek penelitian akan menjadi limpasan permukaan, limpasan permukaan tertinggi ada kemiringan lereng medan terjal (>30%) seluas 890162,47 Km2 atau 89% air hujan dan limpasan permukaan terendah ada pada jenis tanah 557741,62 Km2atau sekitar 55,77% untuk air hujan.
Jadi bisa disimpulkan dalam perhitungan dengan menggunakan koefisien Limpasan Metode cook, dengan hasil yang diperoleh yaitu 0,84 dan digunakan untuk menghitung debit puncak menggunakan Metode rasional, dan di bandingkan hasil debit puncak dengan menggunakan Metode Manning diperoleh data pada tabel di bawah ini.
Metode Rasional Metode Manning 566.85 m³/dtk 883.021 m³/dtk
81
Berdasarkan hasil perhitungan Estimasi debit puncak dengan menggunakan Metode Rasional nilai yang di dapatkan sebesar 566.85 m³/dtk ,sedangkan Qp debit puncak menunjukan pada tahun 2006 debit puncak 806,88 m³/dtk sedangkan debit puncak yang terendah berada pada tahun 1998 dengan besar debit 323, 41 m³/dtk . Perhitungan dengan persamaan Metode Manning menunjukkan nilai kecepatan aliran sebesar 7.997 m³/dtk ,sedangkan untuk debit puncak dengan metode Manning yang berada di Sub DAS Jenelata menunjukkan sebesar 883.021 m³/dtk
82 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Koefisen yang di peroleh dari perhitungan dengan menggunakan Metode tabel perhitungan Metode Cook yang nilai C koefisien yaitu sebesar 0,84 Sedangkan nilai untuk Kemiringan Lereng di medan terjal sebesar 890162,47 Km2, Jenis Tanah sebesar luas 557741,62 Km2 , Penggunaan lahan sebesar luas pertanian sebesar 1083,199 Km² dan Kerapatan Aliran dengan kelas sangat tinggi sebesar 71180,52 Km²
2. Perhitungan dengan menggunakan Faktor koefisien Metode Persamaan Manning didapatkan Q sebesar 883.021 m³/dtk Dan Perhitungan Debit Puncak Dengan Metode Rasional didapatkan Q Sebesar 566.85 m³/dtk.
Grafik yang menunjukkan tingginya debit puncak pada metode rasional terjadi pada tahun 2007 sebesar 957,96 m³/dtk , sedangkan grafik dari faktor Manning menunjukkan ketinggian air terjadi pada titik 149 yang nilainya sebesar 8565,01 m³/dtk
B. Saran
1. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya Pengelolaan Data bisa dilakukan dengan menggunakan Metode yang bisa menentukan keofisien limpasan yang menunjukkan data debit puncak.
83
2. Diperlukan ketelitian dalam hal penjagaan dan pemeliharaan, pengamatan pos ukur tinggi muka air oleh instansi terkait, untuk mendapatkan penyajian data yang baik guna menganalisis debit puncak atau ketinggian air karna jika tidak ditangani secara serius maka akan jadi suatu masalah terkait dengan potensi terjadinya banjir .
84
DAFTAR PUSTAKA
Alan, I., & Junaidi, J. Studi Karakteristik Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS) Sengarit pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas Kabupaten Sanggau. Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian, 4(1).
Chow, V.T. (1988). Applied Hydrology. New York : Mc. Graw-Hill Book Company
Gunawan, T. 1991. Penerapan Teknik Pengindraan Jauh Untuk Menduga Debit Puncak Menggunakan Karakteristik Lingkungan Fisik DAS. Tesis.
Fakultas Pasca Sarjana, IPB. Bogor.
Indarto. (2016). HIDROLOGI - Metode Analisis dan Tool Untuk Interpretasi Hidrograf Aliran Sungai. Jakarta: Bumi Aksara.
Indarto, I., Wahyuningsih, S., Usman, F., & Rohman, L. (2009). Pembuatan jaringan sungai dan karakteristik topografi DAS dari DEM-Jatim. Media Teknik Sipil, 8(2), PP-99.
Jusuf, G. (2015). BLUE GOLD - Emas Biru Sumber Nyawa Kehidupan.
Jakarta: PT. Berita Nusantara
Kodoatie,R.J. 2013. Rekayasa dan Manajemen Banjir Banjir Kota. C.V Andi Offset: Yogyakarta
Limantara, L. M. (2018). Rekayasa Hidrologi. Yogyakarta: Penerbit Andi
Linsley, R. K., Kohler, M. A., & Paulhus, J. L. (1996). Hidrologi Untuk Insinyur.
Jakarta: Erlangga.
Loebis, J. 1992, Banjir Rencana untuk Bangunan Air, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Mayasari. D,(2017). Analisa Statistik Debit Banjir dan Debit Andalan Sungai Komering Sumatera Selatan. In Jurnal Forum Mekanika (Vol. 6, No. 2, pp. 88-98).
Mansida, A. (2019). Teknik Sungai. Makassar: Lembaga Perpusatakaan Universitas Muhammadiyah Makassar
Mansida, A. (2019). Morfologi Sungai. Makassar: Lembaga Perpusatakaan Universitas Muhammadiyah Makassar
Meijerink, A.M.J . 1970. Photo Interpretation in Hydrology. A Geomorphological Approach. ITC. Delf
Prabantoro, D., Dzimar, A. R. P., & Ratnasari, N.(2015) Estimasi Debit Puncak Untuk Identifikas Potensi Banjir Pada Das Jangkok Menggunakan Penginderaan Jauh Dan Sig.
85
Pratama, W., & Yuwono, S. B. (2016). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Hidrologi Di Das Bulok (The Analysis Of The Land Use Change To Hydrologic Characteristic Of Bulok Watershed).
Setiyono, R. Y., Yogi Hastut, A., & Widayani, P. (2017). estimasi debit puncak melalui metode manning dan metode cook berbasis penginderaan jauh dan sistem informasi geografi di sub das gesing, kabupaten purworejo.
In Proceeding, Seminar Nasional Kebumian ke-10 Peran Penelitian Ilmu Kebumian Dalam Pembangunan Infrastruktur Di Indonesia 13-14 September 2017;Graha Sabha Pramana.
Soemarto, C. D. (1987). Hidrologi Teknik. Surabaya: Usaha Nasional.
Soewarno. (1995). HIDROLOGI - Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data. Bandung: NOVA.
Sriartha, I. P. (2015). Penggunaan Citra Landsat 8 Dan Sistem Informasi Geografis untuk Estimasi Debit Puncak di Daerah Aliran Sungai Unda Provinsi Bali. JST (Jurnal Sains dan Teknologi), 4(2).
Triatmodjo, B. (2008). Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta Offset.
86
LAMPIRAN
STASIUN MALAKAJI
No.Stasiun : 04.085.00.02 Koordinat : 5o20'36"LS 119o40'5"BT
Stasiun : MALAKAJI Elevasi :
Desa : Bontobudung DAS : S. Jeneberang
Kecamatan : Tompobulu Wilayah Sungai : Jeneberang
Kabupaten : Gowa Mulai berfungsi : 1 April 1992
Tanggal Jan. Peb. Mar. April Mei Juni Juli Agt. Sept. Okt. Nop. Des.
1 - 4 11 6 - - - - - 2 26
Keterangan : - Hujan dicatat dalam (mm) - Tidak ada hujan diberi tanda (-) - Ada hujan < 0.5 mm diberi tanda (0)
TAHUN 1996
CURAH HUJAN BULANAN TAHUN 1996 STA.MALAKAJI - GOWA
No.Stasiun : 04.085.00.02 Koordinat : 5o20'36"LS 119o40'5"BT
Stasiun : MALAKAJI Elevasi :
Desa : Bontobudung DAS : S. Jeneberang
Kecamatan : Tompobulu Wilayah Sungai : Jeneberang
Kabupaten : Gowa Mulai berfungsi : 1 April 1992
Tanggal Jan. Peb. Mar. April Mei Juni Juli Agt. Sept. Okt. Nop. Des.
1 14 - - 18 - - - - 25
Keterangan : - Hujan dicatat dalam (mm) - Tidak ada hujan diberi tanda (-) - Ada hujan < 0.5 mm diberi tanda (0)
STA.MALAKAJI - GOWA
CURAH HUJAN BULANAN TAHUN 1997
TAHUN 1997
No.Stasiun : 04.085.00.02 Koordinat : 5o20'36"LS 119o40'5"BT
Stasiun : MALAKAJI Elevasi :
Desa : Bontobudung DAS : S. Jeneberang
Kecamatan : Tompobulu Wilayah Sungai : Jeneberang
Kabupaten : Gowa Mulai berfungsi : 1 April 1992
Tanggal Jan. Peb. Mar. April Mei Juni Juli Agt. Sept. Okt. Nop. Des.
1 3 - - 6 - - 9 - - - 10 9
Jml.Perbulan 60 46 157 260 167 147 144 62 74 89 146 145
Jml hari hujan 12 10 11 21 16 15 14 10 12 13 17 18
Hujan Max 12 9 36 32 24 26 26 16 9 9 10 10
Hujan Min 1 1 2 2 2 2 2 2 1 3 5 4
Rata-rata 5 5 14 12 10 10 10 6 6 7 9 8
Keterangan : - Hujan dicatat dalam (mm) - Tidak ada hujan diberi tanda (-) - Ada hujan < 0.5 mm diberi tanda (0)
TAHUN 1998
CURAH HUJAN BULANAN TAHUN 1998 STA.MALAKAJI - GOWA
No.Stasiun : 04.085.00.02 Koordinat : 5o20'36"LS 119o40'5"BT
Stasiun : MALAKAJI Elevasi :
Desa : Bontobudung DAS : S. Jeneberang
Kecamatan : Tompobulu Wilayah Sungai : Jeneberang
Kabupaten : Gowa Mulai berfungsi : 1 April 1992
Tanggal Jan. Peb. Mar. April Mei Juni Juli Agt. Sept. Okt. Nop. Des.
1 - 80 90 3 11 - - - - - 14
-Jml.Perbulan 1094 1138 1183 467 126 87 184 160 230 - 176 190
Jml hari hujan 14 15 17 20 6 6 8 7 9 - 10 10
Hujan Max 98 92 90 91 34 32 40 42 40 - 40 40
Hujan Min 50 30 20 3 9 1 10 10 10 - 10 10
Rata-rata 78 76 70 23 21 15 23 23 26 - 18 19
Keterangan : - Hujan dicatat dalam (mm) - Tidak ada hujan diberi tanda (-) - Ada hujan < 0.5 mm diberi tanda (0)
STA.MALAKAJI - GOWA
TAHUN 1999
CURAH HUJAN BULANAN TAHUN 1999
0
No.Stasiun : 04.085.00.02 Koordinat : 5o20'36"LS 119o40'5"BT
Stasiun : MALAKAJI Elevasi :
Desa : Bontobudung DAS : S. Jeneberang
Kecamatan : Tompobulu Wilayah Sungai : Jeneberang
Kabupaten : Gowa Mulai berfungsi : 1 April 1992
Tanggal Jan. Peb. Mar. April Mei Juni Juli Agt. Sept. Okt. Nop. Des.
1 10 18 - - 20 40 - 30 - - - 80
-Jml.Perbulan 368 466 500 416 586 670 470 390 410 510 640 1054
Jml hari hujan 12 15 16 16 16 21 7 9 8 7 12 17
Hujan Max 80 80 96 80 90 90 90 90 90 120 90 98
Hujan Min 10 12 10 10 10 10 30 10 20 40 10 10
Rata-rata 31 31 31 26 37 32 67 43 51 73 53 62
Keterangan : - Hujan dicatat dalam (mm) - Tidak ada hujan diberi tanda (-) - Ada hujan < 0.5 mm diberi tanda (0)
CURAH HUJAN BULANAN TAHUN 2000 STA.MALAKAJI - GOWA
No.Stasiun : 04.085.00.02 Koordinat : 5o20'36"LS 119o40'5"BT
Stasiun : MALAKAJI Elevasi :
Desa : Bontobudung DAS : S. Jeneberang
Kecamatan : Tompobulu Wilayah Sungai : Jeneberang
Kabupaten : Gowa Mulai berfungsi : 1 April 1992
Tanggal Jan. Peb. Mar. April Mei Juni Juli Agt. Sept. Okt. Nop. Des.
1 30 40 80 - - 30 - - - - 80
-Jml.Perbulan 1096 759 798 290 270 362 - - - 256 516 906
Jml hari hujan 14 21 12 8 9 9 - - - 5 11 15
Hujan Max 96 93 92 80 70 70 - - - 90 82 94
Hujan Min 30 2 10 10 10 10 - - - 10 10 14
Rata-rata 78 36 67 36 30 40 - - - 51 47 60
Keterangan : - Hujan dicatat dalam (mm) - Tidak ada hujan diberi tanda (-) - Ada hujan < 0.5 mm diberi tanda (0)
TAHUN 2001
CURAH HUJAN BULANAN TAHUN 2001 STA.MALAKAJI - GOWA
No.Stasiun : 04.085.00.02 Koordinat : 5o20'36"LS 119o40'5"BT
Stasiun : MALAKAJI Elevasi :
Desa : Bontobudung DAS : S. Jeneberang
Kecamatan : Tompobulu Wilayah Sungai : Jeneberang
Kabupaten : Gowa Mulai berfungsi : 1 April 1992
Tanggal Jan. Peb. Mar. April Mei Juni Juli Agt. Sept. Okt. Nop. Des.
1 10 - - 20 - 38 25 - - - -
Keterangan : - Hujan dicatat dalam (mm) - Tidak ada hujan diberi tanda (-) - Ada hujan < 0.5 mm diberi tanda (0)
CURAH HUJAN BULANAN TAHUN 2002
TAHUN 2002
No.Stasiun : 04.085.00.02 Koordinat : 5o20'36"LS 119o40'5"BT
Stasiun : MALAKAJI Elevasi :
Desa : Bontobudung DAS : S. Jeneberang
Kecamatan : Tompobulu Wilayah Sungai : Jeneberang
Kabupaten : Gowa Mulai berfungsi : 1 April 1992
Tanggal Jan. Peb. Mar. April Mei Juni Juli Agt. Sept. Okt. Nop. Des.
1 2 - - - - - - - - 10
Keterangan : - Hujan dicatat dalam (mm) - Tidak ada hujan diberi tanda (-) - Ada hujan < 0.5 mm diberi tanda (0)
TAHUN 2003
CURAH HUJAN BULANAN TAHUN 2003 STA.MALAKAJI - GOWA
No.Stasiun : 04.085.00.02 Koordinat : 5o20'36"LS 119o40'5"BT
Stasiun : MALAKAJI Elevasi :
Desa : Bontobudung DAS : S. Jeneberang
Kecamatan : Tompobulu Wilayah Sungai : Jeneberang
Kabupaten : Gowa Mulai berfungsi : 1 April 1992
Tanggal Jan. Peb. Mar. April Mei Juni Juli Agt. Sept. Okt. Nop. Des.
1 - - 10 - - - - - - 15
Keterangan : - Hujan dicatat dalam (mm) - Tidak ada hujan diberi tanda (-) - Ada hujan < 0.5 mm diberi tanda (0)
STA.MALAKAJI - GOWA
TAHUN 2004
CURAH HUJAN BULANAN TAHUN 2004
0
No.Stasiun : 04.085.00.02 Koordinat : 5o20'36"LS 119o40'5"BT
Stasiun : MALAKAJI Elevasi :
Desa : Bontobudung DAS : S. Jeneberang
Kecamatan : Tompobulu Wilayah Sungai : Jeneberang
Kabupaten : Gowa Mulai berfungsi : 1 April 1992
Tanggal Jan. Peb. Mar. April Mei Juni Juli Agt. Sept. Okt. Nop. Des.
1 11 - 15 10 - - - - - - 15
Jml.Perbulan 181 464 428 260 40 36 63 36 - 231 235 420
Jml hari hujan 13 20 18 21 4 3 5 3 - 15 15 23
Hujan Max 24 55 56 36 15 16 20 14 - 24 29 28
Hujan Min 5 5 5 4 5 5 5 10 - 5 9 10
Rata-rata 14 23 24 12 10 12 13 12 - 15 16 18
Keterangan : - Hujan dicatat dalam (mm) - Tidak ada hujan diberi tanda (-) - Ada hujan < 0.5 mm diberi tanda (0)
CURAH HUJAN BULANAN TAHUN 2005 STA.MALAKAJI - GOWA
No.Stasiun : 04.085.00.02 Koordinat : 5o20'36"LS 119o40'5"BT
Stasiun : MALAKAJI Elevasi :
Desa : Bontobudung DAS : S. Jeneberang
Kecamatan : Tompobulu Wilayah Sungai : Jeneberang
Kabupaten : Gowa Mulai berfungsi : 1 April 1992
Tanggal Jan. Peb. Mar. April Mei Juni Juli Agt. Sept. Okt. Nop. Des.
1 16 - 19 22 14 - - - - - 10
Keterangan : - Hujan dicatat dalam (mm) - Tidak ada hujan diberi tanda (-) - Ada hujan < 0.5 mm diberi tanda (0)
TAHUN 2006
CURAH HUJAN BULANAN TAHUN 2006 STA.MALAKAJI - GOWA
No.Stasiun : 04.085.00.02 Koordinat : 5o20'36"LS 119o40'5"BT
Stasiun : MALAKAJI Elevasi :
Desa : Bontobudung DAS : S. Jeneberang
Kecamatan : Tompobulu Wilayah Sungai : Jeneberang
Kabupaten : Gowa Mulai berfungsi : 1 April 1992
Tanggal Jan. Peb. Mar. April Mei Juni Juli Agt. Sept. Okt. Nop. Des.
1 27 31 25 - - 24 20 - - - - 21
Jml.Perbulan 432 469 332 359 211 366 43 17 - 128 220 574
Jml hari hujan 22 21 16 19 11 20 3 2 - 6 12 26
Hujan Max 30 36 32 37 34 31 20 12 - 31 26 35
Hujan Min 9 10 10 11 10 9 8 5 - 11 11 9
Rata-rata 20 22 21 19 19 18 14 9 - 21 18 22
Keterangan : - Hujan dicatat dalam (mm) - Tidak ada hujan diberi tanda (-) - Ada hujan < 0.5 mm diberi tanda (0)
STA.MALAKAJI - GOWA
CURAH HUJAN BULANAN TAHUN 2007
TAHUN 2007
No.Stasiun : 04.085.00.02 Koordinat : 5o20'36"LS 119o40'5"BT
Stasiun : MALAKAJI Elevasi :
Desa : Bontobudung DAS : S. Jeneberang
Kecamatan : Tompobulu Wilayah Sungai : Jeneberang
Kabupaten : Gowa Mulai berfungsi : 1 April 1992
Tanggal Jan. Peb. Mar. April Mei Juni Juli Agt. Sept. Okt. Nop. Des.
1 31 31 27 20 15 - - - - 15 20 24
Jml.Perbulan 603 633 596 202 153 95 18 15 - 295 549 505
Jml hari hujan 23 27 24 12 11 5 2 2 - 16 22 24
Hujan Max 35 36 37 21 21 24 10 10 - 26 31 31
Hujan Min 16 11 10 10 8 15 8 5 - 10 17 11
Rata-rata 26 23 25 17 14 19 9 8 - 18 25 21
Keterangan : - Hujan dicatat dalam (mm) - Tidak ada hujan diberi tanda (-) - Ada hujan < 0.5 mm diberi tanda (0)
TAHUN 2008
CURAH HUJAN BULANAN TAHUN 2008 STA.MALAKAJI - GOWA
No.Stasiun : 04.085.00.02 Koordinat : 5o20'36"LS 119o40'5"BT
Stasiun : MALAKAJI Elevasi :
Desa : Bontobudung DAS : S. Jeneberang
Kecamatan : Tompobulu Wilayah Sungai : Jeneberang
Kabupaten : Gowa Mulai berfungsi : 1 April 1992
Tanggal Jan. Peb. Mar. April Mei Juni Juli Agt. Sept. Okt. Nop. Des.
1 25 21 16 - - - - - - - - 20
Keterangan : - Hujan dicatat dalam (mm) - Tidak ada hujan diberi tanda (-) - Ada hujan < 0.5 mm diberi tanda (0)
STA.MALAKAJI - GOWA
TAHUN 2009
CURAH HUJAN BULANAN TAHUN 2009
0
No.Stasiun : 04.085.00.02 Koordinat : 5o20'36"LS 119o40'5"BT
Stasiun : MALAKAJI Elevasi :
Desa : Bontobudung DAS : S. Jeneberang
Kecamatan : Tompobulu Wilayah Sungai : Jeneberang
Kabupaten : Gowa Mulai berfungsi : 1 April 1992
Tanggal Jan. Peb. Mar. April Mei Juni Juli Agt. Sept. Okt. Nop. Des.
1 - - - - 19 19 - 18 15 18 - 15
Jml.Perbulan 384 289 274 301 465 376 398 367 388 505 502 483
Jml hari hujan 18 16 15 16 22 19 22 21 22 25 25 25
Hujan Max 39 23 22 33 27 27 28 23 24 28 26 28
Hujan Min 10 10 14 11 10 9 10 10 10 9 10 10
Rata-rata 21 18 18 19 21 20 18 17 18 20 20 19
Keterangan : - Hujan dicatat dalam (mm) - Tidak ada hujan diberi tanda (-) - Ada hujan < 0.5 mm diberi tanda (0)
CURAH HUJAN BULANAN TAHUN 2010 STA.MALAKAJI - GOWA
STASIUN PALADINGAN
No.Stasiun : 04.085.00.26 Koordinat : 5o27'40,9"LS 119o49'31"BT
Stasiun : PALLADINGAN Elevasi :
Desa : Bonto Lempangan DAS : S. Jeneberang
Kecamatan : Palladingan Wilayah Sungai : Jeneberang
Kabupaten : Gowa Mulai berfungsi : 1 Oktober 1991
Tanggal Jan. Peb. Mar. April Mei Juni Juli Agt. Sept. Okt. Nop. Des.
1 1 3 - - 15 7 - - - - - 6
-Jml.Perbulan 488 444 380 264 149 173 56 9 48 217 627 877
Jml hari hujan 24 21 17 16 14 7 13 4 5 5 19 29
Hujan Max 79 70 46 50 40 80 30 4 30 175 75 180
Hujan Min 1 2 7 1 1 1 1 1 1 8 1 2
Rata-rata 20 21 22 17 11 25 4 2 10 43 33 30
Keterangan : - Hujan dicatat dalam (mm) - Tidak ada hujan diberi tanda (-) - Ada hujan < 0.5 mm diberi tanda (0)
TAHUN 1996
CURAH HUJAN BULANAN TAHUN 1996
CURAH HUJAN BULANAN TAHUN 1996