8.1 Umum
Agar pemeriksaan pada bangunan pengeluaran (outlet system) dapat dilakukan dengan balk harus dibuat rencana yang matang dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, karena perlu dilakukan penutupan aliran dan pemompaan daerah yang tergenang. Pemeriksaan dilakukan bila dijumpai adanya problem pada bangunan pengeluaran. Pemeriksaan harus melibatkan enjineer, bahkan dalam banyak kasus, harus melibatkan pula tenaga-tenaga ahli terkait yang berpengalaman.
FOTO 7 - UJI OPERASi SISTEM PENGELUARAN IRIGASI
8.2 Konfigurasi umum bangunan penge! uaran
Gambar di bawah memberi gambaran beberapa tipe konfigurasi bangunan penqetuaran", yang dapat membantu memahami komponen-komponen yang ada pada bangunan pengeluaran dan yang perlu diperiksa.
H Sumber untuk Gambar 63 dan 64 : Dam Safety Manual. state Enginee(s Office. state of Colorado-June 1983, dengan
BLOK KONTROL PENGELUARAN BANTALAN /
TEKAN .... • ... PIPA VENTILASI UDARA
RING PENYEKAT
REMBESAN
BANGUNANPEMASUKAN
OENGAN KATUP/PINTU
DIHULU
KOMoun PENGElUARAN
TIDAK BERTEKANAN
GAMBAR 63 - CONTOH KONFIGURASI UMUM BANGUNAN PENGElUARAN DENGAN KATUP/PINTU DI HUlU
,,- KONTROL PENGELUARAN OENGAN PENGARAH STANG
KATUP PENGATUR
HIUR
KONOUIT PENGElUARAN
BERTEKANAN r~TATAUU PKPIONNTTU PENGROLUTAMAMANA
GAMBAR 64 - CONTOH KONFIGURASI UMUM BANGUNAN PENGElUARAN OENGAN KA TUP Of HILIR
Pipa ventilasi udara - pipa yang didesain untuk mengalirkanudara ke dalam saluran
pengeluaran guna mengurangi turbulensi saat pengeluaran air. Udara tambahan biasanyadiperlukandi hilir tempat penyempitan,misalnyadi belakang katup.
Blok bantalan tekan - blok beton yang menopang atau menyangga alat pengatur pengeluarandan menyerapgaya yang diberikan oleh stangibatang bila katup dibuka
atau ditutup.
Penyaring sampah - kisi/tirai atau teralis yang ditempatkan di luar bangunan pengeluaran,dan direncanakanuntuk menjaga agar sampah/debristidak masuk dan menyumbatkonduittersebut.
Ring penyekat rembesan - ring dari logam atau beton yang dibangun di sekeliling sisi luar dari konduit pengeluaran dan direncanakan untuk membatasi aliran air
rembesanyang berdekatandengan pipa tersebut.
Kolam olak - kolam buatan atau alami yang ditempatkan di ujung hilir konduit
penqeluaran dan direncanakan sedemikian sehingga pelepasan dan saluran
pengeluarantidak mengerosikaki bendungan. .
56
!
........L
!.....-...,..'-...-.
=.
- ..~.- ---...- ..~.=-~..-...--...=. .-.~...~.....-.-..--..~..~'""""~.-.-.,.!-~-- ..."..-. .. -~·---....-.~-_·_"~_·.·.·· .
8.3 Prinsip-prinsip penting
8.3.1 Kavitasi: ketika air mengalir rnelalui suatu sistem pengeluaran melewati hambatan-hambatan (contoh: katup-katup), maka dapat terjadi penurunan tekanan pada air. Jika tekanan air setempat turun di bawah tekanan uap air, maka akan terjadi kondisi hampa udara, dan air seperti rnendidih, sehingga menyebabkan rongga di dalam air yang mengalir. Rongga ini kernudian pecah dan menyebabkan gelombang kejut yang dapat merusak pipa pengeluaran atau katup pengontrol. Proses ini disebut kavitasi, dan dapat menjadi suatu masalah yang serius bagi bendungan-bendungan yang tinggi dimana kecepatan alirannya tinggi.
Kavitasi dapat dikurangi dengan mengaliri udara melalui pipa ventilasi di suatu titik di hilir katup pengatur, di tempat dimana diperkirakan akan terjadi penurunan tekanan. (Lihat Gambar 63). Pipa ventilasi akan membangkitkan tekanan atmosfir sehingga tidak terjadi ruang hampa udara, dan kavitasi dapat dihindari.
8.3-2 Lokasi Katup Pengeluaran: Gambar 63 dan Gambar 64 memperlihatkan kemungkinan penempatan katup-katup pada beberapa tempat di sepanjang pipa konduit. Penempatan katup yang lazim adalah di ujung hulu karena pipa di hilir katup tidak bertekanan. Demikian juga, pipa konduit dapat dikeringkan untuk pelaksanaan inspeksi atau perbaikan, dan dalam keadaan darurat misalnya apabila konduit tersebut rusak. (Lihat Bagian 8.4). Keuntungan keuntungan ini tidak bisa diperoleh jika katup ditempatkan di ujung hilir konduit. Jika katup hilir digunakan untuk pengaturan allran, maka sistern tersebut juga harus mempunyai sebuah pintu pengaman (guard gate) di dekat ujung hulunya. (Lihat Gambar 64).
8.4 Hal-hal yang perlu mendapat perhatian
Pada Gambar 65, 66, dan 67 15 disajikan tiga tipe model kegaga[ansistem bangunan pengeluaran,yang semuanyadisebabkan oleh adanya[ubangpada konduit.
15 Sumber untuk Gambar 65, 66 dan 67: Dam Safety Manual, State Engineer's Office. State of Colorado-June 1983, dengan
58
[a] REMBESAN SEPANJANG 5151LUAR P!PA
AURAN MEN!NGKAT
=====-gs:::=~
LUBANG MEMBESAR
(b) AWAL KERUNTUHAN KARENA EROS! BULUH
GAM BAR 65 - KERUNTUHAN DISEBABKAN OLEH BOCORAN DI SEKELILING PIPA PENGELUARAN
Konduit pengeluaran menjadi bertekanan disebabkan oleh katup hilir yang tidak mempunyaipintu pengamandi hulu (upstream guard gate).
a. Lubang bocoran berkembang disebabkan oleh karat, kavitasi, penurunan
(settlemenf), dan lain-lain pada pipa. Air rembesanmengalir ke dalam urugan dan
sepanjangkonduit ke kaki bendungan.
b. Lubang bocoran di dalam konduit meluas dan rembesan meningkat. Keruntuhan karena eros!buluh rnulaiterjadi dan berkembangke arah hulu.
C. Keruntuhan karena erosi buluh berhenti setelah mencapai lubang bocoran pada konduit pengeluaran. Waduk menjadi kosong dan menghanyutkan sebagian bendungandan bagian hilir dari konduit.
lUBANG 01 DALAM SAlURAN
(b)
lUBANG 01 DALAM SAlURAN MEMBESAR
GAMBAR 66 - WAOUK MENJAOI KOSONG AKIBAT BOCORAN LEWAT LUBANG 01 UJUNG HULU PIPA PENGELUARAN
Katup Hulu. Konduit pengeluaran tidak bertekanan.
a. Lubang bocoran berkembang disebabkan oleh karat, dan lain-lain. Air merembes dan waduk ke dalam konduit.
b. Lubang bocoran pada konduit membesar, rembesan meningkat, erosi ouluh mulai terjadi dan berkembang ke dalam waduk. Terjadi lubang benam yang berkernbang di fereng hulu.
c. Lubang benam membesar dan air waduk keluar melalui konduit pengeluaran.
(e)
lUBANG BENAMTERBENTUK DI lERENG HIUR
GAMBAR 67 - ALiRAN TUR8ULEN DAN TEKANAN YANG TERJADI AKIBAT HAMBATAN 01 PIPA MENYEBABKAN TERJADINYA LUBANG BENAM DI DEKAT UJUNG HIUR PIPA
60 Katup Hulu. Konduit pengeluaran menjadi bertekanan karena adanya hambatan atau runtuhan di bag ian hilir pipa.
a. Terbentuk lubang bocoran yang disebabkan oleh karat, dan lain-lain.
Runtuhan/hambatan menyumbat sebagian konduit, menyebabkan air merembes ke dalam tubuh bendungan.
b. Lubang bocoran membesar karena tambahan aliran air dan terjadi rorigga di atas
pipa. Aliran air yang menekan, secara perlahan akan mengerosi urugan tubuh
bendungan.
c. Rongga runtuh, membentuk lubang benam di lereng hilir. Waduk tidak menjadi
kosong karena katup pengontrol hulu tidak rusak.
8.5 Cara
InspeksiPemeriksaan pada bangunan sistem pengeluaran diperlukan untuk memastikan bahwa sistem ini dapat berfungsi dengan baik serta untuk menemukan kemungkinan
adanya problem yang dapat menyebabkan kegagalan.
Uji pada bangunan pengeluaran:
a. Semua katup dan pintu harus dibuka penuh dan ditutup paling tidak sekali dalam satu tahun. Hal ini berguna untuk mengendalikan berkembangnya karat pada
pemegang stang pintu dan frame pintu serta untuk memeriksa kemampuan atau kesiapan operasi sistem pengeluaran. Terjadinya gerakan sentakan atau
gerakan tidak teratur pada katup/pintu, menandakan adanya problem yang
memerlukan pemeriksaan lebih dalam.
b. Sistem harus diperiksa sampai bukaan penuh, buka katup pertanan-lahan untuk memeriksa suara gaduh dan getaran. Katup pada posisi tertentu, mung kin akan menimbulkan turbulensi yang lebih besar, periksa atau dengar suara yang timbul, suara mirip kerikil yang terbawa aliran di dalam pipa, menandakan adanya proses kavitasi. Hindarkan pembukaan katup atau pintu pada posisi tersebut.
c. Periksa kesiapan operasi seluruh sistem peralatan mekanik dan listrik yang terkait dengan operasi sistem pengeluaran. Sumber listrik untuk operasi sehari
hari maupun cadangan dan penerangan harus berfungsi seperti yang direncanakan dan harus dalam kondisi baik.
8.6 Hal-hal khusus yang harus diperhatikan dalam inspeksi sistem pengeluaran
Hal-hal khusus atau problem yang sering diternukan pada bangunan pengeluaran : 1. Pipa pengeluaran rusak (retak, Iubanq, sambungan yang tidak pas).
2. Kebocoran katup.
3. Balok penyangga, stang pintu dan pemegang stang patah.
4. Ujung bangunan penqeluaran rusak/runtuh. 5. . Erosi di kaki bendungan.
Penyebab dari problem-problem di atas adalah : 1. Penurunan. 2. Tekanan. 3. Karat. 4. Erosi. 5. Vibrasi. 6. Kavitasi.
7.
Aus.8. Saringan sampah hilang/rusak. 9. Kemerosotan mutu pada beton. 10. Pintu dibuka dengan paksa. 11. Kualitas beton jelek.
12. Tidak ada kolam peredam energi di ujung hilir konduit.
Untuk lebih jelasnya, berikut disajikan contoh-contoh problem" yang sering ditemui pada sistem pengeluaran, sebab dan akibatnya dan tindak lanjut yang diperlukan.
Pada kondisi tertentu mungkin diperlukan penilaian/evaluasi oleh Enjiner untuk menetapkan tindak lanjut yang paling tepat.
GAMBAR 68 - PIPA PENGE
LUARANRUSAK SPeenbab:urunan; lekanan. Untuk Periksa asemupakaa konh ada adlst :ir yang masuk atau keluar dar! pipa pada retakanl lubang, dUo
RETAK
SebaiJ :
Karat (pipa baja)
Erosi (pipa belon) Kavitasi
Kctuk pipa di sekitar daerah yang
rusak, jlka terdengar bunyi lebih nyaring (dung-dung), maka hal itu meng indikasikan terjadinya ronqqa di
sepanjang sisi luar kondui!.
LUBANG
SAMBUNGAN YANG
TIDAKPAS
Sebab:
Penurunan atau pelaksanaan
konstruksi yang buruk
Keroglan :
Terbentuknya atur air untuk keluar
atau masuk ke dalam pipa.
Jika dicurigai keruntuhan yang
berkembang sarna dengan yang tertihat
pada Baglan 8.4, rnaka mintalah bantuan Eniiner.
IS Sumber : Dam Safety. Manual, State Engineer's Office, State of Colorado-june 1983, dengan modifikasi.
61
!
...J.._...._....~.."..
=.
-~--.=-..-...-....~. -=-" .~
.-=-.
~..
_=-.-.-~= .."."""-.-.-,.,,~.-:--,"---",.--..-~..-.KONDSI YANG DlTEMUI GAMBAR69-KEBOCORAN
KATUP
PIrrru TERGANJAt..BENDA KERAS
SEBAB DAN KERUGIAN
Sebab:
Penyaring sampah hilang atau
rusak.
Kerugian:
Pintu tidak akan menutup. Pintu
atau stang bisa rusak jika pintu
dipaksakan ditutup.
TINDAKAN YANG DIPERLUKAN
Tindakan: Naikkan dan turunkan pintu perlahan-Iahan sampai benda yang mengganjal tertepas dan mengapung melewati katup. Saat air waduk ditu runkan, perbaiki dan gantilah pe nyaring sampah.
63
OAUN Plrrru RETAK Sebab:
karat, tekanan, vibrasi, atau
tegangan akibat pemaksaan dalam
Gunakan katup/va/ve hanya dalarn posisl terbuka atau tertutup penuh.
menutup pintu yang rnacet, Minimalkan penggunaan katup sam
Kerugian: pai daun pintu diperbaiki atau diganti.
Daun pintu bisa rusak seluruhnya,
OUDUKANPIrrru ATAU waduk menjadi k0505ng.
GAWANGAN RUSAK Sebab:
_lASIUDARA Karat, erosi, kavitasi, vibrasi, atau Minimall<an penggunaan katup
aus, sampai gawanganldudukan dapat
~~T~
777~~?7 ~ // KKerugiebocoran daan: n hilangnya dukungan
diperbaiki. Jlka penyebabnya adalah
kavitasi, maka periksa apakah pipa pada daun pintu. Pintu mungkin ventilasi udaranya ada, dan tidak terikat dalam gawangan sehingga tersumbat.
tidak dapat dioperasikan. GAMBAR 70- PERALATAN PENGENDALUPENGATUR STANGPINTU BEHGKOKj PATAH' 1. SALOK PENYANGGA PATAH Sebac:
Kemerosotan mutu pada beton.
Pintu yang macet dibuka dengan
paksa.
Kerugian:
Menyebabkan balok dukungan
pengendali miring; stang pintu
terjepit, pintu tidak dapat dibuka. Balok penyangga rusak sehingga pengeluaran tidak dapa! diopera
sikan.
Tindakan:
Kondisi ini berarti bahwa pengendali bisa dioperasikan sebagian dengan balk atau tidak dapat dioperasikan.
Penggunaan sistem tersebut harus
diminimalkan atau dihentikan. Jika
sistem pengeluaran mempunyai katup
pengatur kedua, maka pertimbangkan
untuk menggunakannya guna
mengatur pengeluaran air sarnpai
perbaikan dapat dikerjakan. Diperlu kan bantuan Enjiner. 2. STANG PINTU ATAU PATAH Sebab: BENGKOK Karat. Pintu dibuka/ditutup
dengan paksa. Pemegang stang
patah atau tidak baik.
Kerugian;
Sistem pengeluaran tidak dapat
dioperasikan.
3. PEMEGANG STANG PATAHf
HILANG
Sebab:
Karat. Pelumasan yang tidak
memadaL Pintu yang mace!
dibukalditutup dengan paksa,
Kerugian:
Hilangnya dukungan terhadap stang pengontroL Pada stang
bisa terjadi tekuk atau patah jika
dipaksakan dibuka/ditutup (Se
KONDSI YANG DITEMUI SEBAB DAN KERUGIAN
Sebab:
Tekanan ke samping yang bene bihan pada struktur beton tidak bertulang. Kualitasbetonjelek. Kerugian:
Tidak adanya bangunan ujung
pengeluaran menyebabkan urugan tererosi oleh air yang dilepaskan
dad pengeluaran inL
GAMBAR 71- UJUNG
BANGUNAN PENGELUARAN RUSAK/RUNTUH
TINDAKAN YANG DlPERlUKAN Tindsken :
Periksa perkembangan keruntuhan
dengan memantau dimensi, seperti
"0" yang tertihat dalam gambar. Perbaiki dengan menambal retakan dan buat drainase di sekitar struktur beton. Bangunan ujung pengeluaran
mungkinperlu diganti sefuruhnya.
GAMBAR 72 - AIR YANG Sebab: Tindakan:
OILEPASKAN DARI PENGE Pipa pengeluaran tertalu pendek. Perpanjang pipa sarnpai ke kaki
LUARAN MENGEROSI KAKI Tidak adanya kolam peredam bendungan (gunakan pipa dengan BENOUNGAN energi atau struktur di ujung hilir ukuran dan material yang sarna, serta konduit. buatlah sambungan kedap air sampai
ke konduit).
Kerugian:
Erosi pada kaki lereng hilir yang Lindungi urugan dengan riprap di terlalu terjal rnenyebabkan ber