• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH DAN INTERPRESTASI DATA

4.2. Interpretasi Data

4.2.1. CSR PT Telkom di Sampali

4.2.1.2. Bantuan Kredit Mikro

CSR PT. Telkom yang ada di Desa Sampali tidak hanya kegiatan pendidikan dan pemanfaatan TI untuk pengembangan masyarakat tetapi juga pemberdayaan ekonomi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Kegiatan pemberdayaan ini dilakukan pertama kali di Koperasi Serba Usaha (KSU) “SAMPALI DIGITAL” yang berada di Gang Tawon Dusun 18 yang juga merupakan sekretariat Kampung Digital. Tempat ini juga yang biasa digunakan untuk melakukan pelatihan seperti pelatihan pembuatan blog usaha guna memudahkan UMKM untuk menjual produk mereka dan pertemuan lainnya.

Selain itu dalam rangka pemberdayaan ekonomi PT. Telkom juga memberikan bantuan hibah untuk 40 penjual bubur yang tersebar di kawasan Desa Sampali yang diberi nama Kelompok Pedagang Bubur Desa Sampali Bangkit. Dan juga memberikan bantuan pinjaman modal kepada 40 UMKM yang ada di Desa Sampali yang dilakukan secara berkala atau dilakukan setiap triwulan seperti bulan 3, bulan 6, bulan 9 dan bulan 12. Namun pengurus Kampung Digital berkata,

“… Sebenarnya ada 45 UMKM yang mendapatkan bantuan pinjaman modal cuma 5 UMKM meminjam melalui KSU Sampali Digital karena mereka tidak memiliki agunan supaya bisa mendapatkan pinjaman modal. Karena syarat untuk meminjam modal kan harus ada agunan jadi yang gak ada pinjam ke KSU Sampali Digital dan KSU sendiri bisa meminjamkan mereka karena adanya bantuan modal dari PT. Telkom sebesar Rp 85.000.000 dan hibah sebesar Rp 10.000.000 untuk membeli peralatan KSU...” (Wawancara di rumah Pak IP Hari Jum’at, 28 Mei 2010)

Setiap yang ingin meminjam modal baik di bank maupun di PT.Telkom sendiri memiliki beberapa persyaratan. Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak PT. Telkom ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi bagi para calon peminjam diantaranya adalah:

• Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 Juta (tidak termasuk tanah & bangunan tempat usaha) atau;

• Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.1 milyar;

• Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar;

• Berbentuk badan usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi;

• Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 tahun serta mempunyai potensi & prospek usaha untuk dikembangkan;

• Belum pernah dan tidak sedang mendapat bantuan pembinaan dari BUMN dan institusi sejenis yang lain.

Dan beberapa persyaratan lain yang harus disediakan yaitu:

1. Mengajukan Proposal permohonan bantuan pinjaman yang memuat : o Data pribadi sesuai KTP

o Data Usaha (Bentuk Usaha, alamat Usaha lengkap RT/RW, Desa/Kelurahan,Kecamatan, Kabupaten/Kota, Propinsi, Mulai Mendirikan Usaha, Jumlah Tenaga Kerja)

2. Data Keuangan meliputi Laporan Keuanagn/Catatan Keuangan 3 bulan terakhir, Rencana Penggunaan dana Pinjaman

3. Melampirkan :

o FC KTP Suami/Istri atau identitas lainnya.

o FC Kartu Keluarga.

o Pas Photo ukuran 3X4-Keterangan Serba Guna dari Kelurahan.

o Gambar / Denah Lokasi Usaha.

o FC Rekening Bank / Buku Tabungan.

o Laporan Keuanagn Praktis (diisi pada formulir aplikasi).

o Surat Pernyataan tidak sedang mendapatkan pinjaman dari BUMN/ perusahaan lain

Sebelum permohonan pinjaman modal tersebut di setujui menurut beberapa informan pihak PT. Telkom melakukan survei ada tidaknya, dan layak atau tidak layak mendapat pinjaman modal tersebut. Setelah disetujui barulah menyerahkan agunan yang bisa berupa surat tanah dan surat BPKB motor sesuai dengan jumlah peminjaman yaitu untuk yang meminjam > Rp 10.000.000 itu surat tanah dan untu surat BPKB motor untuk yang < Rp 10.000.000. Dan Pak MS mengatakan,

“… Agunan tersebut tidak bersifat permanen karena bisa diganti jika suatu saat kita memerlukan surat tersebut. Namun, harus digantikan dengan surat yang senilai seperti agunan yang kita berikan adalah

surat tanah nah rupanya tanah tersebut mau dijual jadi suratnya digantikan dengan surat tanah yang lain...” (Wawancara di rumah Pak MS Hari Sabtu, 22 Mei 2010)

Hasil wawancara ini diperkuat dengan pernyataan Pak S yang mengatakan,

“…Agunan ini bersifat tidak permanen dan merupakan titipan yang sewaktu-waktu dapat diambil jika memerlukannya namun harus diganti dengan yang lain yang senilai contoh kalau sebidang tanah tersebut yang dijadikan agunan mau dijual bisa mengambil surat tanah nya dengan syarat diganti dengan surat tanah yang lain…”(Wawancara di ruangan CDC Hari Selasa, 25 Mei 2010)

Setelah setujui dan tahap selanjutnya adalah pencairan pinjaman modal. Para UMKM yang disetujui permohonan pinjaman modalnya mereka dikumpulkan disuatu tempat untuk menanda tangani surat perjanjian. Pak N mengatakan,

“...Waktu itu kami dikumpulkan di hotel dikasih makan, minum dan diberi pengarahan setelah itu kami disuruh menanda tangani surat perjanjian. Baru acara selesai kami disuruh pulang dan proses pencairannya dilakukan dengan serentak melalui Bank dan kami hanya disuruh setelah pulang dicek dananya sudah keluar atau belum di Bank...” (Wawancara di rumah Pak N Hari Sabtu, 22 Mei 2010)

Kemudahan – kemudahan yang diberikan PT. Telkom kepada UMKM tidak hanya proses peminjaman yang mudah akan tetapi bunga yang diberikan pun sangat ringan. Menurut beberapa informan bunga yang diberikan sebesar 6 % pertahun dan dirasa sangat ringan jika dibandingkan dengan Bank. Meminjam modal pasti ada proses pengembalian pinjaman dan peminjaman ini harus dilunasi atau dikembalikan

dalam kurun waktu 2 tahun dan jika pembayaran lancar tidak telat maka kemungkinan besar akan mendapatkan pinjaman modal selanjutnya. Kalau pun pembayaran tidak lancar pihak PT. Telkom tidak menerapkan sanksi tertulis yang ada hanya sanksi secara moral yaitu rasa malu, citra jelek bukan hanya untuk UMKM itu sendiri melainkan untuk komunitas juga dan tidak diperbolehkan meminjam modal kembali. Karena berdasarkan penuturan Pak SH,

“…Setiap UMKM harus memiliki flexi sehingga ketika ada yang gak bayar kita tau. Itu dari Telkom sekali tring terkirim semua jadi tau semua kawan-kawan peminjam yang lain...” (Wawancara di rumah Pak SH Hari Sabtu, 22 Mei 2010)

Dan menurut Pak S selaku pihak PT. Telkom mengatakan,

“…Fleximilis ini kan sifatnya jika kita mengirim pesan ke satu orang maka yang lain tau dan itu digunakan persatu angkatan. Gunanya untuk memberitahukan siapa yang tidak bayar dan juga digunakan untuk memberitahu ada pelatihan atau lokakarya…” (Wawancara di ruangan CDC PT. Telkom Kandatel Medan Hari Selasa 25 Mei 2010)

Dari hasil dilapangan peneliti menemukan adanya UMKM yang mengalami penunggakan dalam pembayaran ini didapat dari keterangan informan yang peneliti wawancarai. Penunggakan itu terjadi dengan berbagai alasan ada yang pergi merantau dan ada juga yang terjadi karena adanya silang pendapat atau perselisihan dikalangan anggota UMKM sebut saja UMKM KUB ASB yang mengalami hal tersebut. UMKM ini menurut beberapa informan sudah bagus karena struktur organisasinya sudah tersusun rapi namun karena adanya unsur kepentingan dan keegoisan beberapa anggota UMKM ini yang merasa memiliki jadi sekarang UMKM ini mulai

mengalami kemunduran karena kurang mendapat perhatian dan juga karena adanya penurunan penjualan. Dan yang terjadi adalah penunggakan pembayaran pinjaman modal.

Pihak PT. Telkom menurut penuturan beberapa informan sangat memperhatikan para UMKM yang meminjam dana. Pihak PT. Telkom memberikan beberapa pelatihan kepada UMKM. Pelatihan tersebut ada yang dilakukan di Sekretariat Kampung Digital seperti pembuatan blog usaha mereka agar barang dan jasa yang mereka jual terekspos dunia luar sehingga penjualan meningkat, mudah dan dikenal masyarakat luar. Selain itu Pak SH mengatakan,

“…Dari blog tersebut jika kita membutuhkan sesuatu contohnya saja butuh kambing atau sapi kita bisa tau sama siapa kita bisa beli....” (Wawancara di kedai makanan Pak SH Hari Sabtu, 22 Mei 2010)

Pelatihan juga pernah dilakukan di Balai Desa pada tanggal 28 Maret 2010 yang dilakukan secara bertahap dimana pelatihan ini melatih UMKM untuk mengelola usaha dengan baik itu bagaimana baik dalam proses pemasaran, marketing, dan juga didatangkan orang sukses untuk memberi inspirasi bagi para UMKM. Pelatihan itu juga mereka mendapatkan solusi atas permasalahan yang biasa UMKM hadapi.

Menurut pihak PT. Telkom juga mereka juga memberikan pelatihan berskala besar yang dilakukan tidak hanya kepada para UMKM yang ada di Desa Sampali melainkan juga seluruh UMKM yang mendapatkan pinjaman modal dari PT. Telkom

yaitu berupa pelatihan tentang pengetahuan internet yang berfungsi agar para UMKM dalam membuat atau menjual seperti pakaian dan sepatu mengetahui trend sekarang seperti apa sehingga secara tidak langsung mereka akan menjual atau memproduksi barang beragam sesuai dengan trend dan pelatihan khusus juga pernah dilakukan yaitu pelatihan keterampilan perbengkelan yang dilakukan di Batam. Menurut Pak S,

“…Kalau khusus para UMKM yang ada di Desa Sampali dalam hal pelatihan khusus tersebut belum ada...” (Wawancara di ruangan CDC PT. Telkom Kandatel Medan Hari Selasa 25 Mei 2010)

Dari beberapa kemudahan dan pelatihan yang diberikan terlihat jelas bahwa PT. Telkom sangat memperhatikan UMKM yang merupakan mitra binaannya sampai ada seorang informan sebut saja Pak SH mengatakan,

“…Pihak PT. Telkom bisa dibilang bagus diatas bagus dalam membina masyarakat dan enak diatas enak...” (Wawancara di kedai Pak SH Hari 22 Mei 2010)

Dokumen terkait