• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH DAN INTERPRESTASI DATA

4.2. Interpretasi Data

4.2.3. Dampak Corporate Social Responsibility PT Telkom Tbk.

Awalnya CSR hanya diperuntukkan kepada perusahaan tambang yang memberikan dampak langsung kepada lingkungan. Namun, zaman sekarang tidak hanya perusahaan tambang yang wajib memjalankan CSR tetapi juga setiap perusahaan karena sudah diatur dalam Permen.BUMN No. Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Dan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) yang mewajibkan melakukan tanggungjawab sosial dan lingkungan. Dimana keduanya saling berhubungan satu sama lain.

Sebagai perusahaan BUMN yang taat akan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah PT. Telkom melaksanakan program CSR atau lebih dikenal di perusahaan BUMN adalah PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan). Dimana PT. Telkom menjalankan peraturan yang ada dengan membuat sebuah program yang sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan PT. Telkom yaitu Kampung Digital yang mengedepankan perkembangan TI (Teknologi Informatika).

Kampung Digital yang dibuat PT. Telkom khususnya yang ada di Desa Sampali yang berupa pendidikan dan pemanfaatan TI untuk pengembangan masyarakat yang mendirikan 4 PIM sebagai tempat pelatihan ; Pemberdayaan ekonomi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dengan memberikan dana hibah berupa pemberian bantuan sepeda, kotak dan panci, serta bantuan modal usaha

UMKM yang bersifat pinjaman; Pemberdayaan sosial berupa pemberian bingkisan pendidikan kepada anak – anak kurang mampu dan bingkisan ramadhan bagi orang jompo; Perbaikan lingkungan, sarana umum dan ibadah yang berupa perbaikan dan pembuatan drainase, renovasi mesjid, perbaikan mobil ambulance dan pembuatan garasi untuk mobil ambulance, penanaman 1000 pohon mangga dan bantuan lain yang berhubungan dengan lingkungan, sarana mesjid dan ibadah.

Bantuan yang diberikan kepada masyarakat jika dikaitkan dengan Sustainable Livelihood yang berkaitan dengan lima tipe modal yaitu modal alam, manusia, keuangan, fisik, dan sosial. Dalam hal ini program CSR PT. Telkom lebih banyak mempengaruhi modal manusia, modal keuangan, modal sosial, modal alam dan modal fisik.

Modal manusia (human capital), pertama kali secara luas diperkenalkan oleh Theodore W. Shultz pada tahun 1961. Konsep tentang human capital ini, yang telah secara luas dipahami dan digunakan oleh kalangan ekonom yang dimulai dari premis dasar bahwa dewasa ini modal tidak lagi melulu berwujud tanah, pabrik, alat-alat dan mesin. Non-human capital ini bahkan cenderung semakin berkurang dan akan segera didominasi oleh human capital: pengetahuan dan keterampilan manusia (Fukuyama, 2002:12). Seperti yang dilakukan oleh PT. Telkom sebagai wujud tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat khususnya masyarakat Desa Sampali dimana pihak perusahaan membangun PIM (Pusat Informasi Masyarakat) yang berada di 4 lokasi yaitu di Sekretariat Kampung Digital yang mendapatkan 4 unit komputer kemudian ditambah lagi 4 unit komputer secara mandiri karena dinilai masyarakat

membutuhnya, Kantor Kepala Desa yang mendapatkan 3 unit komputer , PIM (Pusat Informasi Masyarakat) Pondok Rowo sebanyak 2 unit komputer yang sekarang kondisinya sudah tidak dapat digunkan lagi terutama pada alat mencetak kertas (printer) dan PIM Kemuning mendapat bantuan 2 unit komputer dimana 4 lokasi ini mendapatkan layanan untuk mengakses internet dimana aliran internet ini didapat melalui koneksi internet SPEEDY dimulai dari line telepon di Sekretariat Kampung Digital Sampali yang ada di Gang Tawon Dusun 18, dari modem, ke switch, ke server, baru kemudian diarahkan ke jaringan kantor desa yang ada di Dusun 20 melalui radio wireless yang penting digunakan untuk pelatihan komputer dan internet gratis ini bagi masyarakat khususnya anak-anak sekolah dan orang dewasa atau orang tua juga memanfaatkan pelatihan ini untuk mengetahui komputer dan internet itu seperti apa.

PT. Telkom memfasilitasi masyarakat untuk belajar komputer dan internet gratis agar masyarakat memiliki pengetahuan dan keterampilan menggunakan komputer dan internet dimana pelatihnya adalah pengurus PIM (Pusat Informasi Masyarakat) yang melatih walaupun secara sukarela melatih atau bisa dikatakan tidak mendapatkan upah atau bayaran sama sekali karena pelatihan dilakukan secara gratis. Walaupun pelatihan ini dilakukan dengan menggunakan jumlah komputer yang terbatas yang tidak layak untuk melakukan pelatihan dengan jumlah peserta pelatihan yang banyak contohnya saja yang ada di PIM Pondok Rowo yang dalam satu kali pelatihan yang biasanya diadakan pada malam hari atau hari libur yang menurut

pengurus PIM Pondok Rowo ini dalam sekali pelatihan bisa 23 orang yang datang untuk latihan.

Dari pelatihan ini walaupun dampaknya terhadap akses mata pencaharian belum terlihat namun bisa saja dampak yang didapat berguna dimasa mendatang dalam mencari pekerjaan khususnya bagi anak-anak sekolah yang telah lulus sekolah dan ingin mencari pekerjaan. Karena jika diperhatikan sekarang ini perusahaan baik besar maupun kecil mengutamakan orang-orang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan komputer. Contohnya bagian administrasi dimana pekerjaan ini menuntut keterampilan dalam mengoperasikan komputer. Begitu juga dengan bagian keuangan yang dituntut untuk mengetahui aplikasi Microsoft Excel. Selain itu penyedia layanan internet atau warung internet baik berskala besar atau kecil, si pemilik membutuhkan orang-orang yang mampu mengoperasikan komputer terutama yang bisa menjalankan aplikasi internet walaupun pekerjaannya hanya sebagai penjaga warnet dengan gaji yang tidak banyak.

PT. Telkom juga dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para UMKM nya, pihak perusahaan juga mengadakan pelatihan baik yang dilakukan di PIM dengan bantuan pengurus PIM untuk belajar membuat blog usaha dan cara mengakses inovasi-inovasi baru yang berguna dalam memajukan usahanya contohnya saja yang menjual pakaian dengan melihat model pakaian di internet, ia bisa menambah variasi model pakaian yang dijual di tokonya atau mengikuti selera pasar maupun yang dilakukan di kantor kepala desa maupun di tempat lain yang

pelatihannya berisi tentang bagaimana marketing, pemasaran yang baik atau para informan menyebutnya pelatihan usaha dagang.

Dan tidak hanya bantuan berupa pendirian PIM sebagai pusat pelatihan komputer dan internet gratis. Pihak PT. Telkom juga memberikan bingkisan pendidikan untuk 90 anak sekolah kurang mampu, berupa baju dan celana/rok sekolah, sepatu, buku tulis. Agar anak-anak sekolah ini bersemangat dalam menuntut ilmu yang bisa berguna bagi masa depan mereka.

Coleman (Fukuyama, 2002:12) menambahkan bahwa selain pengetahuan dan keterampilan, porsi lain dari human capital ini adalah kemampuan masyarakat untuk melakukan asosiasi (berhubungan) satu sama lain. Seperti Pak MSu adalah seorang peternak kambing walaupun ada persaingan diantara peternak kambing yang lain namun ia masih mengadakan hubungan atau berkomunikasi dengan peternak lain seperti kepada Pak Ng yang merupakan peternak kambing juga. Kemampuan berasosiasi ini menjadi modal yang sangat penting bukan hanya bagi kehidupan ekonomi, tetapi juga bagi aspek eksistensi sosial yang lain.

Modal keuangan (financial capital) berhubungan dengan tabungan, kredit baik secara formal maupun informal, pembayaran, pensiun, dan umur. Tabungan (savings) secara tidak langsung mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat ketika masyarakat atau individu mampu menyisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung maka kemungkinan besar untuk keperluan yang sifatnya mendadak dan

membutuhkan uang maka tabungan tersebut bisa dipakai dan masyarakat tidak perlu lagi bingung untuk mendapatkan dana.

Kredit (credit) secara formal ini berhubungan dengan instansi yang meminjamkan dananya kepada masyarakat seperti instansi bank. Kredit secara informal, jika peneliti bisa berargumen bahwa kredit secara informal ini tidak berkaitan dengan instansi manapun namun ia melibatkan masyarakat yang lain untuk meminjam. Pembayaran (Remittance), dalam hal ini pembayaran bisa dikatakan proses pelunasan suatu barang yang dibeli atau dana yang peminjaman. Jika berkaitan dengan peminjaman dana maka ini berkaitan dengan lamanya dana tersebut dikembalikan dan berapa yang harus dibayar. Pensiun (Pensions), maksudnya melakukan pekerjaan apapun pasti ada batas waktu yang ditentukan atau tidak untuk tidak melakukan aktifitas pekerjaan yang ditentukan juga dengan umur (wages).

PT. Telkom sebagai wujud tanggung jawabnya kepada masyarakat dan ini dilakukan guna masyarakat dapat mandiri dalam hal ekonomi, maka PT. Telkom memberikan pinjaman dana kepada UMKM yang membutuhkan dana guna mengembangkan usaha yang dijalankan. Bantuan pinjaman modal yang diberikan kepada UMKM sangat berkaitan dengan modal keuangan karena dengan adanya modal keuangan dapat dijadikan modal untuk kelangsungan nafkah masyarakat khususnya UMKM. Ini dilihat dari adanya pinjaman modal ini usaha yang dijalankan menjadi berkembang seperti yang dialami oleh Ibu K yang dahulunya membuka usaha didalam rumah sekarang bisa mampu membuat kedai tersendiri guna meletakkan barang dagangannya agar laku dijual dan mudah untuk dilihat orang agar

masyarakat tertarik untuk membeli, Pak Ng seorang peternak kambing awal mulanya mejalankan usaha ia hanya memiliki 5 ekor kambing dan sekarang ia memiliki 40 ekor kambing untuk dijual dan ini bisa dijadikan langkah untuk menarik pembeli agar membeli karena banyaknya pilihan yang ditawarkan dan kemudian Pak SH dahulu hanya memiliki kedai kelontong sekarang ia sudah mempunyai took grosir, kedai makanan dan ternak itik. Usaha yang berkembang ini secara langsung atau tidak langsung berimbas pada pendapatan yang diterima apakah naik, sama atau menurun. Seperti halnya yang dialami oleh Ibu K dimana ia mengalami kenaikan sebesar 4 % dari pendapatan semula.

Dalam modal keuangan ada yang dinamakan dengan tabungan. Tabungan ini didapatkan dari penghasilan yang diterima oleh seorang, yang bisa sama dalam setiap menabung atau bisa saja tidak. Tabungan ini menjadikan seseorang hemat, menjadi dana cadangan dan bisa sebagai simpanan untuk melanjutkan usaha apabila usaha dalam keadaan krisis dan bisa dimanfaatkan untuk membayar pinjaman modal usaha , seperti yang dilakukan oleh Ibu K dan Pak N mereka menyisihkan pendapatan mereka untuk menabung agar bisa membayar pinjaman, Pak SH yang menabung untuk masa tuanya agar bisa hidup tenang, dan ada beberapa informan yang memanfaatkan tabungan untuk biaya pendidikan dan kesehatan. Kredit ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan atau mengembangkan usaha. Ini bisa dilihat pada UMKM yang meminjam modal usaha kepada PT. Telkom.

Pembayaran, setiap pinjaman harus dikembalikan maka begitu juga dengan UMKM yang meminjam modal usaha kepada pihak PT. Telkom. Pembayaran yang

dilakukan selambat-lambatnya 2 tahun untuk melunaskan pinjaman sesuai dengan aturan yang dibuat oleh PT. Telkom. Pembayaran perbulan juga ini sesuai dengan jumlah pinjaman yang dibagi 24 bulan dengan penambahan 0,5 % bunga pinjaman setiap bulannya. Lamanya pembayaran atau lancarnya pembayaran ini bisa juga dilihat sebagai tolak ukur untuk menilai berjalan lancar atau tidaknya usaha yang dilakukan. Contohnya: dari beberapa UMKM yang dilakukan wawancara kebanyakan dari mereka bisa membayar pada awal bulan yaitu paling lama tanggal 5 walaupun batas akhir pembayaran yang dikehendaki atau yang ada diaturan itu tanggal 9 ini bisa dikatakan usaha yang dilakukan berjalan lancar. Sementara aada beberapa UMKM yang tidak mampu membayar pinjamannya karena usaha yang dijalankan tidak lancar dan ada juga karena alasan lain yang sebenarnya tidak bisa menjadi alasan untuk tidak membayar pinjaman modal dari PT. Telkom seperti kepala rumah tangga pergi merantau dan karena terjadi perselisihan antara anggota kelompok usaha UMKM yang berimbas dari tidak membayar cicilan tiap bulan.

Pensiun, menjalankan usaha tidak mengenal kata pensiun karena menjalankan usaha tidak terikat pada aturan dinas karena ia mendirikan usaha tersebut dengan modal sendiri. Dan ini bisa dijadikan nafkah berkelanjutan yang tidak akan terputus dengan catatan masih menjalankan usahanya. Ada sebagian UMKM yang bekerja dengan orang lain atau perusahaan karena alasan memenuhi kebutuhan sehari-hari ini. Jadi dengan adanya usaha ketika tidak lagi bekerja karena alasan umur yang sudah tua maka usaha bisa dijadikan tumpuhan kehidupan ekonomi selanjutnya agar tidak susah dimasa tua. Usia, usia produktif seseorang ada batasnya dan ini dialami oleh

manusia sehingga pada saat bekerja ada batas umur. Ketika umur sudah mencapai batas yang ditentukan maka seseorang tersebut akan dipensiunkan dari pekerjaannya. Oleh karena itu, seseorang jika mempunyai keahlian dalam berdagang atau membuat sesuatu maka buatlah usaha sendiri agar kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi dan tidak terjadi kekurangan atau kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Modal Sosial (Social capital) menurut James Coleman (Fukuyama, 2002:12) yaitu kemampuan masyarakat untuk bekerja bersama-sama demi mencapai tujuan- tujuan bersama di dalam berbagai kelompok dan organisasi. Sementara Fukuyama (2002) mendefenisikan modal sosial (social capital) sebagai serangkaian nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama diantara para anggota suatu kelompok yang memungkinkan terjalinnya kerjasama diantara mereka.

Social capital adalah kapabilitas yang muncul dari kepercayaan umum di dalam sebuah masyarakat atau di bagian-bagian tertentu darinya. Ia bisa dilembagakan dalam kelompok sosial yang paling kecil dan paling mendasar, demikian juga kelompok-kelompok masyarakat yang paling besar, negara, dan dalam seluruh kelompok lain yang ada diantaranya. Social capital berbeda dengan bentuk- bentuk human capital lain sejauh ia bisa diciptakan dan ditransmisikan melalui mekanisme-mekanisme kultural seperti agama, tradisi atau kebiasaan sejarah.

Dengan kata lain bisa disimpulkan bahwa modal sosial itu mengandung tiga bagian yaitu: jaringan, trust (kepercayaan) dan pranata. Pemanfaatan media internet dan media elektronik yang lain seperti handphone ini dilakukan untuk

mempromosikan barang dagangan UMKM. Secara tidak langsung ini merupakan modal sosial dimana UMKM akan saling berhubungan satu sama lain dan hubungan dengan dunia luar akan terjalin jika adanya saling kepercayaan dan tidak ada penipuan didalamnya sehingga dapat menambah pendapatan UMKM itu sendiri.

Contohnya saja sesuai yang diungkapkan oleh Pak SH bahwa mereka diajarakan untuk membuat blog usaha dan blog usaha tersebut terdiri dari beberapa jenis usaha sehingga ketika kita memerlukan kambing kita bisa mengetahui harus beli dimana dan kepada siapa kita bisa memperoleh kambing. Dan manfaat lainnya usaha yang kita jalankan dapat terekspos dan mudah memperoleh pembeli.

Dengan media elektronik seperti handphone, mereka sebagai mitra binaan Telkom akan mengetahui siapa yang tidak membayar dan ini bisa jadi alat yang memacu kita untuk berhubungan atau berkomunikasi dengan UMKM yang tidak mampu membayar yang tadinya tidak mengetahui orang tersebut atau tidak kenal walaupun agak sedikit memalukan bagi UMKM yang tidak membayar. Namun, mungkin saja karena ini para UMKM bisa berkumpul dan bertukar pikiran untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Selain menggunakan media, jaringan ini bisa juga terjadi dikalangan UMKM karena adanya beberapa pertemuan yang dilakukan oleh PT. Telkom dan jika dimanfaatkan dengan baik bisa jadi kerjasama akan terjalin walaupun pertemuannya hanya beberapa kali. Dan dapat menjadi akses mata pencaharaian dan penghidupan berlanjut.

Trust, adalah pengharapan yang muncul dalam sebuah komunitas yang berperilaku normal, jujur dan kooperatif, berdasarkan norma-norma yang dimiliki bersama, demi kepentingan anggota yang lain dari komunitas itu (Fukuyama, 2002:36). Hubungan-hubungan yang terjadi atas dasar kepercayaan akan menghasilkan suatu ikatan yang memiliki nilai-nilai yang disepakati bersama tumbuh dan berkembangnya sesuatu akan menciptakan jaringan-jaringan yang solid. Hubungan sosial ekonomi merupakan sarana untuk mempertahankan serta memperluas pelanggan dengan harga yang diinginkan. Keberadaan jaringan sangat signifikan dalam membangun keberhasilan dalam mengeksploitasi peluang-peluang memperoleh keuntungan yang berdampak positif terhadap hubungan yang terjalin antara pedagang dan pembeli (Damsar, 2002:27).

Kepercayaan ini bukan hanya diantara pedagang dan pembeli tetapi juga antara UMKM dengan PT. Telkom yang telah memberikan pinjaman dana. Kepercayaan yang terjadi antara UMKM sebagai pedagang dengan pembeli contohnya: penjualan yang dilakukan melalui blog usaha dimana UMKM mencantumkan usahanya dengan kepercayaan maka barang atau hewan yang mereka jual seperti kambing akan terjual walupun hanya melalui internet dan transaksi melalui telepon. Atau pembeli yang datang langsung ke kandang untuk membeli kambing karena adanya perasaan percaya jika hewan yang dijual tidak sakit atau hal lain maka akan terjadi jual beli.

Kepercayaan yang terjadi antara UMKM dan PT. Telkom dimana sebagai pihak yang meminjam modal harus menjaga kepercayaan yang diberikan perusahaan

kepadanya karena sudah diberi pinjaman sehingga hubungan antara kedua akan terjalin baik dan pihak UMKM juga mudah untuk meminjam modal kembali kepada PT. Telkom. Jika UMKM tidak menjaga kepercayaan PT. Telkom contohnya telat membayar cicilan atau lari dari tanggung jawab untuk membayar maka UMKM tidak bisa meminjam kembali.

Modal alam (Natural Capital) ini merupakan elemen-elemen biofisik seperti air, udara, tanah, sinar matahari, pohon dan hutan, mineral dan lain-lain. Modal ini mendukung Sustaniable Livelihood. Dalam upaya untuk mendukung adanya modal alam maka PT. Telkom memberikan bantuan berupa 1000 pohon mangga untuk 25 dusun . Pohon mangga ini dipilih karena pohon mangga merupakan pohon produktif yang dapat menghasilkan buah yang ketika panen dapat dijual dan menghasilkan uang serta kedepannya desa ini bisa disebut desa penghasil mangga. Walaupun tujuan pertamanya adalah agar desa Sampali tidak gersang dan panas.

Modal fisik (Physical Capital) berupa renovasi mesjid, pembangunan drainase, perbaikan ambulance dan pembangunan garasi mobil ambulance, pembangunan gapura Kampung Digital Sampali, pembangunan tempat pertemuan warga/joglo, dan renovasi tempat pusat sarana internet di 4 lokasi ini selain merupakan modal fisik selain itu juga akan mampu mempererat hubungan antara masyarakat yang satu dengan yang lain dan kerjasama antara masyarakat yang secara tidak langsung dapat terjalin contoh dengan adanya renovasi mesjid masyarakat secara bersama – sama mengerjakannya, begitu juga dengan pembuatan dan

perbaikan drainase bisa dikatakan ini merupakan modal sosial yang bisa mendukung penghidupan berkelanjutan (Sustaniable Livelihood).

Gambar 3.

Livelihood Assets (Modal Penghidupan) HC: Human Capital (Modal Manusia)

Pelatihan Komputer dan Internet

NC: Natural Capital (Modal Alam)

Penanaman Pohon Mangga SC: Social Capital (Modal

Sosial)

Jaringan, Kepercayaan dan Pranata (Kampung Digital

Sampali)

PC: Physical Capital (Modal fisik)

Renovasi mesjid, pembangunan drainase, pembuatan joglo, renovasi

tempat pusat sarana internet di 4 lokasi dan lain-lain

FC: Financial Capital (Modal Keuangan)

Pemberian pinjaman modal usaha kepada UMKM yang ada

Dan dengan adanya PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan) yang dilakukan PT. Telkom ini yang termasuk didalamnya berbagai macam kegiatan pemberdayaan yang dilakukan pihak PT. Telkom menjadikan masyarakat lebih mandiri dan tidak lagi bergantung dengan orang lain dan dapat mengurangi angka pengangguran contohnya saja Pak SP yang mempekerjakan beberapa karyawan untuk menjaga usaha yang dijalankan walaupun jumlahnya tidak banyak. Dan ketika dirasa sudah mandiri maka perlahan – lahan bantuan yang diberikan akan diberhentikan.

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

PT. Telkom melaksanakan program CSR atau yang lebih dikenal dengan istilah PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan) yang diwujudkan dengan membuat program yang biasa disebut Kampung Digital dimana Kampung Digital ini sudah dilaksanakan dibeberapa tempat untuk wilayah Sumatera Utara. Dan beberapa diantaranya adalah Kampung Digital Terang Bulan, Kampung Digital Sumber Karya dan Kampung Digital Sampali. Namun, dua diantaranya sudah lama tidak beroperasi atau berkegiatan dikarenakan kurang ikut sertanya masyarakat dalam mengikuti kegiatan yang dibuat Kampung Digital.

Kampung Digital Sampali merupakan satu-satunya Kampung Digital yang masih berjalan sampai membawa PT Telkom meraih CSR Award 2008. Ini dikarenakan adanya semangat masyarakat untuk berubah dan rasa terimakasih kepada PT. Telkom dengan mengikuti kegiatan yang dibuat Kampung Digital Sampali baik dalam program pelatihan, pemberian bantuan maupun pemberdayaan ekonomi UMKM dalam bentuk bantuan yang bersifat hibah maupun yang bersifat pinjaman.

Adapun beberapa kegiatan yang diselenggarakan Kampung Digital Sampali adalah Pendidikan dan pemanfaatan TI untuk pengembangan masyarakat dengan mendirikan PIM (Pusat Informasi Masyarakat) yang berada di 4 lokasi yaitu Sekretariat Kampung Digital, Kantor Desa, PIM Pondok Rowo dan PIM Kemuning yang masing-masing tempat mengadakan pelatihan komputer dan internet gratis kecuali yang ada di Kantor Desa yang hanya dijadikan tempat untuk mengenal internet dan digunakan anak sekolah untuk mencari tugas sekolah secara gratis tanpa dipungut biaya. Namun, sekarang untuk mengakses internet secara gratis dipusatkan ke Sekretariat Kampung Digital. Karena adanya kerusakan dalam penyaluran jaringan internet ke PIM yang lain yang belum dibenarkan karena biaya yang dibutuhkan sangat mahal untuk memperbaikinya; Pemberdayaan ekonomi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang membuat program pengembangan koperasi yang dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha (KSU) “ SAMPALI DIGITAL”; Pemberdayaan sosial dengan memberikan bantuan kepada anak sekolah kurang mampu dan orang-orang jompo; dan Perbaikan lingkungan, sarana umum dan ibadah yang berupa perbaikan dan pembuatan drainase ke beberapa dusun, perbaikan mobil ambulance, penanaman 1000 pohon mangga, perbaikan mesjid dan beberapa kegiatan lainnya.

Selain program Kampung Digital Sampali, PT. Telkom juga memberikan bantuan kredit mikro yang diberikan kepada 40 UMKM yang ada di Desa Sampali dan 5 UMKM yang meminjam melalui Koperasi Serba Usaha (KSU) “ SAMPALI BANGKIT “ yang dananya didapat dari PT. Telkom. Dalam hal ini, PT. Telkom tidak hanya memberikan pinjaman modal usaha saja tetapi ada juga bantuan dari PT.

Dokumen terkait