• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permohonan Pemohon Kabur (obscuur libel;)

BERDASARKAN HASIL REKAPITULASI MODEL C-1 DAN REKAPITULASI PPK

III. Pokok Permohonan

2. Barani Batubara

- Bahwa saksi adalah koordinator saksi TPS se Kecamatan Siabu untuk Partai Bintang Reformasi;

- Bahwa berdasarkan Model C-1 yang saksi terima dari saksi di TPS 1 Dusun Muara Batang Angkola, TPS 1 Desa Hutapuli, TPS Desa Huta Raja perolehan suara untuk Partai Kebangkitan Nasional Ulama kosong, di PPK berubah menjadi 37 suara. Sedangkan di TPS Kelurahan Simangamban Partai Kebangkitan Nasional Ulama semula 15 suara di PPK merubah menjadi 63 suara;

- Bahwa saksi adalah koordinator saksi di PPK Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Mandailing Natal;

- Bahwa satu hari sebelum KPU Kabupaten Mandailing Natal melaksanakan penghitungan suara, saksi telah menerima seluruh penghitungan suara tingkat PPK kecuali Kecamatan Siabu;

- Bahwa kemudian PPK Siabu menyelesaikan penghitungan suara namun saksi tidak memperoleh Model DA karena saksi tidak menandatangani sertifikat hasil penghitungan suara karena adanya kecurangan berupa penggelembungan suara ke Partai Kebangkitan Nasional Ulama;

4. Binsar Nasution, A.Md

- Bahwa saksi adalah saksi Partai Bintang Reformasi di KPU Kabupaten Mandailing Natal dan Calon Legislatif Partai Bintang Reformasi Nomor 1 Daerah Pemilihan 4;

- Bahwa di PPK Siabu banyak surat-surat suara atau kotak suara tidak tersegel; - Bahwa terjadi penggelembungan suara kepada partai tertentu di PPK

Kecamatan Siabu, mestinya Partai Bintang Reformasi 1.315 suara, Partai Kebanmgkitan Nasional Ulama 1.128 suara dan telah melaporkan kecurangan kepada Panwas Kabupaten;

- Bahwa atas laporan saksi ke Panwas Kabupaten, Panwas membuat rekomendasi yang menerangkan bahwa termasuk pelanggaran administratif sehingga KPU tidak melakukan penghitungan ulang di 5 TPS dari 4 desa; - Bahwa Model C-1 di Kecamatan Siabu asli, tidak benar digandakan dengan

memakai karbon;

- Bahwa Partai Bintang Reformasi dicurangi oleh Penyelenggara Pemilu secara terstruktur, karena perolehan suara Partai Bintang Reformasi jika tidak ….. akan mempengaruhi kursi Partai Kebangkitan Nasional Ulama;

- Bahwa menurut saksi bahwa kesaksian ibu Sorianun Harahap tidak benar, ibu Sorianun Harahap ditekan karena koordinator saksi Partai Bintang Reformasi berbicara dengan ibu Sorianun Harahap dan mengatakan Sekretaris Desa Muara Batang Angkola dan Calon Legislatif Partai Kebangkitan Nasional Ulama mendatangi ibu Sorianun Harahap dan meminta di Mahkamah Konstitusi mengakui suara Partai Kebangkitan Nasional Ulama berjumlah 23 suara

- Bahwa saudara Badaoar Galingging sewaktu penghitungan suara di PPK tidak hadir karena pada saat itu yang bersangkutan jualan ikan;

[2.36] Menimbang bahwa terhadap permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah menyampaikan Jawaban Tertulis pada persidangan tanggal 1 Juni 2009 sebagai berikut:

I. Dalam Eksepsi

Permohonan Pemohon adalah prematur

Penggelembungan suara yang menurut Pemohon dilakukan oleh Partai Kebangkitan Nasional Ulama menunjukkan bahwa permohonan Pemohon bersifat prematur. Penggelembungan suara dapat dikategorikan sebagai tindak pidana pembuatan surat palsu (ex Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) atau perbuatan memasukkan keterangan palsu kedalam akte otentik (ex Pasal 266 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana). Sampai saat ini masih belum ada putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap yang menyatakan bahwa tindak pidana pemalsuan tersebut benar-benar telah terjadi.

II. Dalam Pokok Permohonan

Bahwa Pemohon mengakui adanya dokumen resmi berupa Penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 255/Kpts/KPU/Tahun 2009 tanggal 9 Mei 2009 yaitu tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2009 secara nasional untuk dalam Pemilihan Umum tahun 2009 Daerah Pemilihan Provinsi Banten, Daerah Pemilihan Provinsi Papua, Daerah Pemilihan Kabupaten Tapanuli Tengah, Daerah Pemilihan 2 Kabupaten Bulukumba, Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Musi Rawa, Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Jeneponto, Daerah Pemilihan 2 Kabupaten Bantaeng, Daerah Pemilihan Singkil Kota Manado, Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Mandailing Natal, Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Serdang Bedagai, Daerah Pemilihan 4 Aceh Barat Daya, Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Subang, Daerah Pemilihan Kabupaten Bener Meriah Aceh dan Daerah Pemilihan 1 Kabupaten Musi Rawas. Dokumen tersebut merupakan dokumen yang dibuat oleh Pejabat yang berwenang sehingga memenuhi ketentuan Pasal 1868 KUHPerdata untuk dinyatakan sebagai akta otentik.

Menurut Pasal 1870 KUHPerdata, akta otentik mempunyai kekuatan bukti yang sempurna.

Perkara ini bukan perkara perdata. sekalipun demikian, ketentuan hukum perdata yang berhubungan dengan penilaian atas kekuatan alat bukti dapat dijadikan sebagai pedoman di dalam perkara ini.

Dokumen asli yang mempunyai kekuatan bukti sebagai akta otentik berupa Penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 255/Kpts/KPU/Tahun 2009 tanggal 9 Mei 2009 yaitu tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota tahun 2009 secara nasional untuk Daerah Pemilihan 4 Provinsi Banten, Daerah Pemilihan 4 Provinsi Papua, Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Tapanuli Tengah, Daerah Pemilihan 2 Kabupaten Bulukumba, Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Musi Rawas, Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Jeneponto, Daerah Pemilihan 2 Kabupaten Bantaeng, Daerah Pemilihan Singkil Kota Manado, Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Mandailing Natal, Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Serdang Bedagai, Daerah Pemilihan 4 Aceh Barat Daya, Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Subang, Daerah Pemilihan Kabupaten Bener Meriah Aceh dan Daerah Pemilihan 1 Kabupaten Musi Rawas hanya dapat dibatalkan oleh bukti lawan (tegen bewijs) berupa dokumen yang dapat dikualifikasikan juga sebagai akta otentik. Dokumen yang dijadikan bukti lawan tersebut harus merupakan dokumen asli. Hal tersebut di atas didasarkan pada ketentuan Pasal 1888 KUHPerdata yang menyatakan:

"kekuatan pembuktian dengan suatu tulisan t e r le t a k pada akta aslinya. Bila akta y ang asli ada, maka salinan serta kutipan itu sesuai dengan aslinya y a ng senantiasa dapat diperintahkan untuk ditunjukkan”.

Sampai saat ini Pemohon masih belum mengajukan bukti lawan (tegen bewijs) yang memenuhi syarat hukum untuk membatalkan akta otentik berupa Penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 255/Kpts/KPU/Tahun 2009 tanggal 9 Mei 2009, yaitu tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota DPR/DPD/DPRD Provinsi/DPRD KabupatenlKota Tahun 2009 secara nasional untuk Daerah Pemilihan 4 Provinsi Banten, Daerah Pemilihan 4 Provinsi Papua, Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Tapanuli Tengah, Daerah Pemilihan 2 Kabupaten Bulukumba, Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Musi Rawa, Daerah Pemilihan 4 Kabupaten

Jeneponto, Daerah Pemilihan 2 Kabupaten Bantaeng, Daerah Pemilihan Singkil Kota Manado, Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Mandailing Natal, Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Serdang Bedagai, Daerah Pemilihan 4 Aceh Barat Daya, Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Subang, Daerah Pemilihan Kabupaten Bener Meriah Aceh dan Daerah Pemilihan 1 Kabupaten Musi Rawas. Oleh karena itu, permohonan Pemohon harus ditolak untuk seluruhnya.

Berdasarkan hal-hal sebagaimana diuraikan di atas, bersama ini perkenankanlah Termohon Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 255/Kpts/KPU/Tahun 2009 tanggal 9 Mei 2009 mohon agar yang terhormat Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi berkenan menerbitkan putusan dengan amar sebagai berikut:

III. PETITUM