• Tidak ada hasil yang ditemukan

Batasan dan Jenis Evaluasi

Dalam dokumen ORANG DEWASA (Konsep dan Aplikasi) (Halaman 182-187)

Di dalam aktivitas sehari-hari tidak disadari sebenarnya kita kadang-kadang membuat suatu kegiatan menilai dan acap kali menggunakan asas mengukur serta menilai. Langkah-langkah mengukur lantas menilai sesuatu sebelum semuanya mengambil suatu keputusan itulah yang dinamakan melakukan evaluasi yakni mengukur serta menilai. Kita tidak dapat melakukan evaluasi sebelum melakukan kegiatan mengukur dan menilai.

Evaluasi yaitu suatu proses mengira-ngira terhadap kemajuan dan perkembangan warga belajar untuk tujuan pendidikan. Sedangkan evaluasi Pendidikan yaitu suatu proses evaluasi dalam menghimpun dan menganalisis hasil pekerjaan untuk menetapkan taraf kemajuan suatu kegiatan di dalam pendidikan untuk menetapkan perolehan tujuan baik untuk pengajar dan peserta didik.

Evaluasi perolehan belajar pada hakekatnya adalah suatu aktivitas untuk mengukur perubahan perilaku yang terjadi. Arif (1990:80) mengemukakan bahwa pada umumnya hasil belajar dari suatu kegiatan belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk. Pertama, peserta akan memiliki perspektif terhadap kekuatan serta kelemahannya atas pola tingkah laku yang diinginkan. Kedua, ia mendapatkan bahwa motif perilaku yang diinginkan itu telah meningkatkan baik selangkah atau

dua langkah, sehingga sekarang akan muncul lagi kesenjangan antara penampilan tingkah laku yang sekarang serta tingkah laku yang diinginkan, yang merupakan bentuk kesinambungan dalam proses kehidupan.

Kesinambungan tersebut merupakan dinamika proses belajar sepanjang hayat, pendidikan yang berkesinambungan dan andragogi. Dikatakan seperti itu karena ketimpangan itu akan selalu berkembang seiring dengan keperluan serta perkembangan zaman, dan perihal ini perlu dievaluasi secara terus menerus supaya mengetahui kebutuhan berikutnya.

Lunandi (1993:57) mengemukakan bahwa pendidikan orang dewasa model evaluasi harus mencerminkan kemauan bebas yang sama laksana proses belajar itu sendiri. Dengan kata lain metode evaluasinya sebaiknya datang dari warga belajar bukan dipaksakan dari arah luar. Orang dewasa sebaiknya belajar pula menilai dirinya sendiri apakah reaksi belajar menghasilkan perbaikan pada dirinya. Ia juga yang mengevaluasi apakah proses belajar itu terjadi karena dirinya, karena metode belajar yang dipakai, atau karena pengaruh fasilitator.

Belajar bagi orang dewasa cenderung lebih banyak untuk pemenuhan kebutuhan, bentuk-bentuk pelatihan yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan maupun sikap yang diperoleh menyangkut kebutuhannya. Moekijat (1992:69) berpendapat teknik penilaian belajar pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai berikut: (1) Evaluasi belajar pengetahuan, dapat dikerjakan dengan ujian tulis, lisan, dan daftar isian pertanyaan; (2) Evaluasi belajar keterampilan, dapat dikerjakan dengan ujian praktek, analisis tugas, analisis keterampilan dan analisis penilaian oleh peserta sendiri; (3) Evaluasi belajar sikap, bisa dilakukan dengan daftar isian sikap dari diri sendiri, apakah ada perubahan sikap akan dirinya, dari sebelum dan setelah belajar

1. Pengertian Evaluasi

Evaluasi atau penilaian adalah suatu kegiatan untuk menetapkan seberapa jauh program pembelajaran dapat diimplementasikan sesuai harapan. Dengan demikian penilaian atau evaluasi difokuskan pada kegiatan untuk memastikan seberapa jauh keberhasilan program

Secara harfiah, kata evaluasi bermula dari bahasa Inggris yaitu evaluation; bahasa Indonesia bermakna penilaian. Akar katanya yaitu value; pada bahasa Indonesia berarti nilai. Sehingga secara harfiah evaluasi pendidikan yaitu penilaian dalam masalah pendidikan atau evaluasi mengenai perihal yang ada kaitannya dengan kegiatan pendidikan. (Sudijono, 2007: 1). Masih menurut Sudijono yang dikutip dari Edwind Wandt dan Gerald W. Brown mengatakan evaluation refer to the act or process to determining the value of something(penilaian menunjukkan kepada atau memuat pengertian suatu perbuatan atau suatu aktivitas untuk menetapkan nilai dari sesuatu).

Sedangkan menurut Rusman, mereka mengutip dari berbagai pengertian tentang penilaian sebagai berikut: Gronlund menyatakan bahwa proses yang runut dari pengumpulan, analisis dan interpretasi, klarifikasi data untuk menetapkan sejauh mana siswa sudah mencapai sasaran pembelajaran. Hopkins serta Antes mengatakan evaluasi merupakan pemeriksaan secara terus-menerus agar memperoleh informasi yang meliputi guru, siswa, program pendidikan, serta mekanisme pembelajaran untuk melihat tingkat perkembangan siswa serta ketepatan keputusan tentang deskripsi siswa dan efektifitas program. MacDonald berpendapat bahwa evaluation is the process of conceiving, obtaining and communicating information for guidance of educational decision making with regard to a specified programme (penilaian adalah proses memahami, mendapat serta memberitahukan informasi untuk pengarahan pendidikan dengan membikin keputusan untuk sebuah rencana yang telah ditentukan). Menurut Morrison, evaluasi merupakan perbuatan pertimbangan berlandaskan seperangkat kriteria yang disetujui dan dapat dipertanggungjawabkan. (Rusman, 2009: 93)

Sedangkan E. Purwanti (2008:6) mengemukakan bahwa evaluasi adalah prosedur penetapan kualitas pengukuran dengan metode membandingkan perolehan hasil pengukuran dimaksud dengan kriteria tertentu.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses atau kegiatan yang sistematis dan berkelanjutan untuk menghimpun, mendeskripsikan, menginterpretasi-kan serta menyajimenginterpretasi-kan informasi berbentuk umpan balik demi penyempurnaan pendidikan untuk menetapkan kemajuan pendidikan

dengan tujuan yang sudah ditentukan yang digunakan sebagai pondasi membuat keputusan, menyusun strategi maupun menyusun rencana selanjutnya.

2. Jenis Evaluasi

Penilaian pendidikan orang dewasa yaitu proses menentukan kemampuan atau evaluasi pekerjaan pendidik atau penyuluh pendidikan orang dewasa. Berdasarkan tingkat formalitasnya dan ketepatannya, ada beberapa jenis evaluasi:

a. Jenis Evaluasi Berdasarkan Tujuan

1) Evaluasi diagnostik merupakan evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan warga belajar beserta faktor penyebabnya.

2) Evaluasi selektif adalah penilaian yang dipakai untuk memilih warga belajar yang paling cocok dengan kriteria program aktivitas tertentu yang akan di selenggarakan.

3) Evaluasi penempatan yaitu evaluasi yang dipakai untuk menempatkan warga belajar dalam rencana pendidikan tertentu yang seiring dengan karakteristik warga belajar.

4) Evaluasi formatif yaitu penilaian yang dilaksanakan untuk membenahi dan meningkatkan mekanisme belajar dan mengajar yang di selenggarakan pada masing-masing institusi.

5) Evaluasi sumatif yaitu evaluasi yang dijalankan sesudah sekumpulan rencana pelajaran selesai diberikan. Yang dilaksanakan setelah semua unit pelajaran selesai diajarkan.

b. Jenis Evaluasi Berdasarkan Tujuan

1) Evaluasi konteks adalah penilaian yang ditujukan buat mengukur konteks program yaitu mengenai rasional tujuan, dan latar belakang program, ataupun kebutuhan-kebutuhan yang tampak dalam perencanaan.

2) Evaluasi input adalah penilaian yang diarahkan untuk mendapati input baik sumber energi ataupun strategi yang dipakai untuk mencapai sasaran.

3) Evaluasi proses adalah penilaian di tujukan untuk mengetahui proses pelaksanaan, baik masalah kelancaran proses, ketepatan

dengan rencana, faktor penghambat dan faktor pendukung yang muncul pada saat pelaksanaan, dan sejenisnya.

4) Evaluasi hasil atau produk merupakan penilaian yang diamanatkan untuk mengetahui hasil program yang diperoleh sebagai dasar untuk menetapkan keputusan akhir, diperbaiki, di transformasi, ditingkatkan atau dihentikan.

5) Evaluasi outcome atau luaran adalah evaluasi yang tujukan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik lebih lanjut, yaitu evaluasi luaran setelah terjun dalam masyarakat.

c. Jenis Evaluasi Berdasarkan Lingkup Aktivitas Pembelajaran

1) Evaluasi program pembelajaran; Penilaian yang mencakup pada tujuan pembelajaran, strategi belajar mengajar, isi program pembelajaran, aspek-aspek program pembelajaran dan lainnya. 2) Evaluasi proses pembelajaran; Evaluasi yang melingkupi

kesesuaian antara metode pembelajaran dengan sketsa program pembelajaran yang telah di tetapkan, kemampuan tutor dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan peserta didik dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran.

3) Evaluasi hasil pembelajaran; Evaluasi hasil belajar melingkupi tingkat penguasaan peserta didik terhadap sasaran pembelajaran yang ditentukan, baik umum atau khusus, ditinjau dari sudut kognitif, afektif, maupun psiko motorik.

d. Jenis Evaluasi Berlandaskan Objek Dan Subjek Evaluasi

Berdasarkan Objek:

1) Evaluasi input merupakan evaluasi terhadap peserta didik melingkupi kemampuan kepribadian, sikap dan keyakinan. 2) Evaluasi transformasi merupakan penilaian terhadap

unsur-unsur transformasi pelaksanaan pembelajaran antara lain media, materi, metode dan lain-lain.

3) Evaluasi output yaitu penilaian pada tamatan yang dilacak pada ketercapaian hasil pembelajaran.

Berdasarkan Subjek:

1) Evaluasi internal yaitu penilaian yang dikerjakan oleh orang dalam institusi sebagai evaluator, misalnya tutor.

2) Evaluasi eksternal adalah penilaian yang dikerjakan oleh orang luar institusi sebagai penilai, bisa dari unsur orangtua, atau masyarakat.

Klasifikasi atau penggolongan penilaian dalam ranah pendidikan amat beragam. Beragam karena, sudut pandang yang tidak sama dalam melakukan pengkategorian tersebut.

Dalam dokumen ORANG DEWASA (Konsep dan Aplikasi) (Halaman 182-187)