• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I Pendahuluan

1.5. Batasan Masalah

Peneliti membatasi masalah pada pertumbuhan perusahaan, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan afiliasi industri terhadap profitabilitas.

Peneliti juga membatasi ruang lingkup penelitian yaitu perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2016. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan perusahaan (growth). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas dan variabel kontrol dalam penelitian ini adalah firm size, firm age, dan afiliasi industri.

7

BAB II

KAJIAN TEORI, LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1. Growth of the Fitter Theory

Growth of the fitter merupakan teori yang menjelaskan bahwa tingkat kesehatan perusahaan dapat diukur melalui produktivitas dan profitabilitas suatu perusahaan (Coad, 2011). Secara umum perusahaan yang memiliki tingkat produktifitas yang tinggi cenderung mengalami perkembangan yang lebih cepat.

Hal ini karena perusahaan yang lebih produktif seperti volume penjualan ataupun investasi perusahan yang tinggi, juga akan memperoleh profit yang lebih besar sehingga dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang sehat.

Menurut Coad (2011), teori Growth of the Fitter juga memperhatikan kualitas produk ataupun tingkat pengeluaran biaya sebagai indikator untuk menentukan tingkat kesehatan perusahaan. Namun variabel-variabel ini sulit untuk diamati dan jarang digunakan dalam penelitian ilmiah sehingga produktifitas dan profitabilitas adalah variabel yang paling baik untuk diteliti sebagai variabel Growth of the Fitter.

2.1.2. Pertumbuhan Perusahaan (Growth)

Pertumbuhan (growth) adalah seberapa jauh perusahaan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri yang sama (Machfoedz, 1996). Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan, karena pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi perkembangan perusahaan.

Pertumbuhan suatu perusahaan merupakan tanda perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan, karena dianggap mampu menghasilkan keuntungan yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Pertumbuhan perusahaan pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal, internal, dan pengaruh iklim industri lokal.

Terdapat tiga bentuk pertumbuhan perusahaan:

a. Pertumbuhan dari luar (external growth) yang menyangkut faktor-faktor dari luar yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, seperti harga, keadaan politik, karakteristik masyarakat, dan sebagainya. Semakin baik kondisi dari luar, maka pertumbuhan perusahaan juga akan semakin meningkat.

b. Pertumbuhan dari dalam (internal growth) yang menyangkut produktivitas perusahaan. Semakin baik produktivitas perusahaan, maka pertumbuhan perusahaan tersebut juga semakin semakin meningkat.

Pertumbuhan karena pengaruh iklim usaha dan situasi usaha lokal. Artinya pertumbuhan perusahaan akan meningkat apabila berada dalam iklim usaha

9

yang baik, tersedianya infrastruktur pendukung kegiatan usaha, dan faktor-faktor pendukung lainnya.

2.1.3. Profitabilitas

Profitabilitas menurut (Sartono, 2001) mengemukakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Profitabilitas tentunya akan menentukan keputusan bagi investor untuk melakukan investasi dalam perusahaan.

2.2. Kajian Literatur

Terdapat beberapa penelitian tentang pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

Penelitian sebelumnya Yazdanfar & Ohman (2015) meneliti hubungan antara pertumbuhan dengan profitabilitas perusahaan UKM di Swedia. Penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa profitabilitas signifikan dan positif mempengaruhi pertumbuhan perusahaan. Ukuran perusahaan pada variabel kontrol signifikan dan positif mempengaruhi pertumbuhan perusahaan, meskipun umur perusahaan signifikan negatif mempengaruhi pertumbuhan.

Afiliasi industri perusahaan juga mempengaruhi pertumbuhan perusahaan.

Cowling (2004) menginvetigasi pentingnya perusahaan dan efek pasar pada perusahaan delisting di UK selama periode 1991-1993. Penelitian tersebut

menunjukkan hasil bahwa pertumbuhan dan profitabilitas bergerak secara parallel dan terdapat hubungan yang signifikan antara pertumbuhan dan profitabilitas. Coad (2007) meneliti hubungan profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan manufaktur di Perancis selama periode 1996-2004. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Coad et al. (2011) menganalisis proses pertumbuhan pada perusahaan manufaktur di Italia selama periode 1989-1997. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan ketenagakerjaan yang berkorelasi dengan pertumbuhan setelah keuntungan.

Senderovitz et al. (2012) meneliti hubungan antara pertumbuhan dan profitabilitas menggunakan data longitudinal pada 964 perusahaan Denmark selama periode 2004-2010. Hasil menunjukkan hubungan positif antara pertumbuhan dan profitabilitas. Yazdanfar (2013) meneliti faktor penentu profitabilitas antara perusahaan mikro di Swedia selama periode 2006-2007.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, lagged profitabilitas, pertumbuhan dan produktivitas positif mempengaruhi profitabilitas. Umur perusahaan dan afiliasi industri negatif mempengaruhi profitabilitas. Lee (2014) meneliti hubungan antara pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan asosiasi yang terdaftar di Bursa Efek Korea selama periode 1999-2008. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan, sementara pertumbuhan berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

11

2.3. Pengembangan Hipotesis

2.3.1. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Profitabilitas

Tujuan utama dari perusahaan adalah menghasilkan laba. Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain karena laba tersebut dapat ditanam kembali dan digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhannya. Hasil penelitian Yazdanfar & Ohman (2015) menguji pertumbuhan yang di proksikan menggunakan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas mengatakan bahwa pertumbuhan signifikan dan positif terhadap profitabilitas yang di proksikan menggunakan ROA dan Senderovitz et al. (2012) menguji hubungan antara pertumbuhan dan profitabilitas yang di proksikan menggunakan ROE mengatakan bahwa signifikan dan positif dari pertumbuhan penjualan pada profitabilitas, hal ini sesuai dengan growth of the fitter theory yang menggambarkan tingkat kesehatan perusahaan dapat diukur melalui produktivitas dan profitabilitas suatu perusahaan (Coad, 2011). Secara umum perusahaan yang memiliki tingkat produktifitas yang tinggi cenderung mengalami perkembangan yang lebih cepat. Dari sudut pandang investor, pertumbuhan perusahaan merupakan tanda bahwa perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan. Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan, profitabilitas perusahaan juga akan semakin naik.

H1 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

H1

Berdasarkan hipotesis yang telah dikemukakan di atas maka model penelitian adalah:

Variabel Independen

Variabel Dependen Variabel Kontrol

Gambar 2.1 Model Penelitian Ukuran

Afiliasi Industri Umur

Profitabilitas Pertumbuhan (growth)

13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena menggunakan pendekatan yang sistematis terhadap hubungan-hubungan dengan menggunakan model-model sistematis maupun teori-teori dan hipotesis mengenai sebuah fenomena. Sumber data dalam penelitian ini berupa data sekunder dengan tipe data rasio. Data sekunder yang laporan keuangan berupa neraca dan laba rugi industri retail yang di dapatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3.2. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran 3.2.1. Variabel Dependen

Pertumbuhan Perusahaan (Growth)

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan ukuran perusahaan. Pertumbuhan perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan eksternal.

Pertumbuhan perusahaan dapat diproksi dengan pertumbuhan penjualan.

Pertumbuhan penjualan menunjukkan pencapaian tingkat penjualan yang dihasilkan perusahaan, dengan rumus sebagai berikut:

Sumber: David, 2015

3.2.2. Variabel Independen Profitabilitas

Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba dalam suatu periode. Profitabilitas dapat diproksi menggunakan Return on Assets (ROA) yaitu dengan rumus berikut:

Sumber: (David, 2015)

3.2.3. Variabel Kontrol

Ukuran Perusahaan (Firm Size)

Ukuran Perusahaan (Firm Size) menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat dinyatakan dengan total aktiva atau total penjualan bersih. Semakin besar total aktiva maupun penjualan maka semakin besar pula ukuran suatu perusahaan. perusahaan yang ukurannya relatif besar akan

15

cenderung menggunkan sumber daya yang lebih besar. Ukuran perusahaan diukur menggunakan logaritma natural (Ln) total penjualan yang dimiliki oleh perusahaan pada akhir tahun. Rumus dari ukuran perusahaan (Firm Size) adalah sebagai berikut.

Ukuran Perusahaan = Logaritma Natural dari Penjualan Sumber: Yazdanfar dan Ohman, 2015

Umur Perusahaan (Firm Age)

Umur perusahaan (Firm Age) menunjukkan bahwa lamanya perusahaan tersebut berdiri dan melangsungkan kegiatan usahanya dan mampu bersaing.

Semakin besar umur suatu perusahaan, semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh perusahaan tersebut sehingga diharapkan perusahaan tersebut mampu mengantisipasi resiko yang mungkin dapat terjadi. Umur perusahaan diukur menggunakan logaritma natural (Ln) sejak perusahaan tersebut berdiri sampai penelitian dilakukan.

Umur Perusahaan = Logaritma Natural dari (Tahunn – Tahunt) Sumber: Yazdanfar dan Ohman, 2015

Afiliasi Industri (Industry Affiliation)

Afiliasi industri menggambarkan dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan yang besar, sehingga bersatunya kedua perusahaan menjadi satu

tersebut dapat memperbesar atau memperluas jaringan pangsa pasar. Afiliasi industri diukur menggunakan leverage. Peneliti menggunakan variabel ini dengan mengacu pada penelitian sebelumnya oleh Yazdanfar dan Ohman (2015).

Leverage diukur dengan menggunakan rumus berikut:

Sumber: Yazdanfar dan Ohman, 2015

3.3. Lokasi dan Objek Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar dan mempublikasikan laporan keuangan tahunan di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2016.

Sumber data diperoleh dengan pengumpulan data sekunder yang diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan dengan populasi penelitian yaitu perusahaan Retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.4. Teknik Penarikan Sampel

Teknik yang digunakan dalam penarikan sampel menggunakan metode Purposive Sampling dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan kriteria tertentu. Ketentuan kriteria sebagai berikut:

17

Tabel 3.1 Penarikan Sampel Metode Purposive Sampling

Kriteria Jumlah

Perusahaan 1. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten subsektor

retail yang mempublikasikan laporan keuangannya periode

2011-2016 25

2. Perusahaan yang mengalami delisting selama periode

2011-2016 (1)

3.

4.

Perusahaan yang pindah subsektor selama periode 2011-2016 Perusahaan yang tidak lengkap datanya dari tahun 2011-2016

(1) (5)

Sampel Akhir 18

Sumber: Data diolah berdasarkan analisis sendiri

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan arsip di basis data, yaitu penggunaan data yang berasal dari dokumen-dokumen yang sudah tersedia. Untuk mendapatkan data tersebut dengan cara mendownload annual report perusahaan yang tersedia di website resmi www.idx.co.id.

3.6. Teknik Pengolahan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data dimana informasi laporan keuangan perusahaan dari Bursa Efek Indonesia yang telah dikumpulkan, yaitu (1) menentukan variabel-variabel yang akan dipindahkan ke tabel excel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis penelitian; (2) melakukan tabulasi dengan menggunakan rumus baru akan diolah ke Eviews versi 8.0.

3.7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel. Regresi data panel merupakan gabungan antara data time series dan cross section. Berikut ini merupakan uji statistik yang dilakukan:

3.7.1. Analisis Statistik Deskriptif

Tujuan pengujian statistik deskriptif adalah untuk memberikan gambaran keadaan variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian ini secara garis besar selama periode penelitian dilakukan. Analisis ini menggunakan pengukuran mean, median, nilai maksimal, nilai minimum, dan standar deviasi dari tiap variabel.

3.7.2. Pengujian Regresi Data Panel

Analisis data yang selanjutnya digunakan dalam penelitian ini terdiri atas pendekatan model regresi data panel, pemilihan model regresi data panel dan pengujian hipotesis dengan uji regresi data panel.

3.7.3. Pendekatan Regresi Data Panel

Pendekatan model regresi merupakan teknik yang digunakan oleh peneliti untuk membuat model panel dalam analisis data panel. Pendekatan model regresi data panel terdiri atas 3 yaitu model efek umum (common effect), model efek tetap (fixed effect), dan model efek campur (random effect).

19

3.7.3.1. Pendekatan Regresi Data Panel

Model efek umum bertujuan untuk memperhatikan dimensi individu maupun waktu sehingga diasumsikan bahwa perilaku antar individu sama dalam berbagai kurun waktu. Model ini hanya mengkombinasikan data time series dan cross section dalam bentuk pool, mengestimasinya menggunakan pendekatan kuadrat terkecil atau pooled least square.

3.7.3.2. Model Efek Tetap (Fixed Effect)

Model efek tetap bertujuan untuk mengasumsikan perbedaan yang terjadi antar individu. Setiap parameter yang tidak diketahui dalam model efek tetap akan diestimasi dengan menggunakan teknik variabel dummy.

3.7.3.3. Model Efek Campur (Random Effect)

Model efek random bertujuan untuk mengestimasi bahwa ada perbedaan intersep untuk setiap individu dan intersep tersebut merupakan variabel random.

3.7.4. Pemilihan Model Regresi

Data panel adalah jenis data yang merupakan gabungan antara data runtun waktu (time series) dengan data seleksi silang (cross section). Data panel secara teknis sudah dapat mengatasi masalah multikolinearitas dan heteroskedastisitas dengan penggabungan data time series dan data cross

section sehingga pengujian data panel tidak memerlukan uji asumsi klasik (Gujarati, 2003). Data panel di uji menggunakan 3 pengujian yaitu:

3.7.4.1. Uji Chow (Chow Test)

Uji chow bertujuan untuk membandingkan atau memilih model mana yang terbaik antara common effect dan fixed effect. Penentuan model harus memperhatikan nilai probabilitas untuk cross-section F. Jika nilainya > 0,05 maka model yang tepilih adalah common effect, tetapi jika < 0,05 maka model yang terpilih adalah fixed effect.

3.7.4.2. Uji Hausman (Hausman Test)

Uji hausman bertujuan untuk membandingkan atau memilih model mana yang terbaik antara fixed effect dan random effect. Penetuan model harus memperhatikan nilai probabilitas untuk cross-section random. Jika nilainya >

0,05 maka model yang terpilih adalah random effect, tetapi jika < 0,05 maka model yang terpilih adalah fixed effect.

3.7.4.3. Uji Langrangge Multiplier (LM Test)

Uji langrangge multiplier bertujuan untuk membandingkan atau memilih model mana yang terbaik antara common effect dan random effect. Penentuan model harus membandingkan nilai LM hitung dengan Chi Squaredtabel dengan alpa 0,05. Jika nilai LM hitung > Chi Squaredtable maka model yang dipilih adalah random effect, sebaliknya, jika LMhitung < Chi Squaredtable maka model yang dipilih adalah common effect.

21

3.8. Model Penelitian

Pada penelitian ini menguji hipotesis masing-masing pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan growth terhadap variabel dependen yaitu profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA).

Berikut ini adalah persamaan regresi pertumbuhan perusahaan (Growth) dengan profitabilitas (ROA) adalah:

ROAit = α + β1Growthit + β1Sizeit + β1Ageit + β1Leverageit + εit………H1

Keterangan:

α : Konstanta

ROA : Return on Asset

Growth : Pertumbuhan penjualan

Size : Natural Logaritma dari penjualan

Age : Natural Logaritma sejak perusahaan tersebut berdiri sampai penelitian dilakukan

Afiliasi Industri : Leverage

εit : Istilah Eror

β : Koefisien Regresi

it : Perusahaan i Pada Tahun t

ε : error

22

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakateristik Responden

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan retail. Pemilihan sampel berdasarkan beberapa karakteristik, yaitu perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2016, memiliki data yang lengkap terkait dengan variable-variabel penelitian, dan annual report menggunakan mata uang rupiah. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Sampel

Indikasi Perusahaan Jumlah

Perusahaan Retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 25

Perusahaan yang mengalami delisting (1)

Perusahaan yang pindah subsektor (1)

Perusahaan yang tidak menyajikan annual report secara lengkap (5)

Total sampel akhir 18

Total sampel observasi (18 x 6 tahun) 108

Sumber: Data diolah berdasarkan hasil analisis sendiri

23

4.2. Statistik Deskriptif

Berdasarkan perhitungan sampel menurut kriteria yang telah di tentukan, terdapat 18 perusahaan retail dalam setahun yang terpilih menjadi sampel penelitian dan menjadi 108 perusahaan dengan 6 tahun periode penelitian. Hasil analisis statistik deskriptif masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif

Sumber: Data diolah dengan Eviews 8.0

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa return on assets (ROA) sebagai variabel dependen dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 0.056239 yang menandakan bahwa perusahaan retail di Indonesia pada periode 2011-2016 memiliki rata-rata tingkat profitabilitas yang diukur dari laba bersih dibagi dengan total aset, yang mana total aset berkontribusi sebesar 0.056239 untuk memperoleh laba. Nilai tertinggi (maximum) menunjukkan nilai profitabilitas

Variabel Mean Maximum Minimum Std. Dev.

ROA 0.056239 0.458000 -0.351000 0.112338

GROWTH 0.131669 0.867308 -0.947545 0.261118

SIZE 21.92467 30.65374 14.76468 5.240187

AGE 3.122468 4.060443 1.098612 0.651193

LEVERAGE 0.498331 2.115560 0.112669 0.311418

Sampel (N) 108

Keterangan: Tabel ini mempresentasikan hasil uji statistik deskriptif. Semua hasil dari masing-masing variabel dalam bentuk satuan. Variabel Dependen:

ROA. Variabel Independen: GROWTH. Variabel Kontrol: SIZE, AGE, dan LEVERAGE.

perusahaan retail paling tertinggi sebesar 0.458000 dan nilai terendah (minimum) -0.351000 menunjukkan nilai profitabilitas perusahaan retail yang paling rendah dari total asset. Nilai standar deviasi atau ketimpangannya sebesar 0.112338 menunjukkan rata-rata penyimpangan return on assets (ROA).

GROWTH sebagai variabel independen dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 0.131669 yang menunjukkan bahwa perusahaan retail mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 0.131669. Nilai tertinggi (maximum) sebesar 0.867308 menunjukkan bahwa salah satu perusahaan retail memiliki pertumbuhan penjualan paling tinggi. Nilai terendah (minimum) sebesar ---0.947545 berarti salah satu perusahaan retail mengalami penurunan penjualan.

SIZE sebagai variabel kontrol dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 21.92467 yang menunjukkan bahwa perusahaan retail di Indonesia pada periode 2011-2016 rata-rata penjualan sebesar 21.92467 dari natural logarithm total penjualan bersih. Nilai tertinggi (maximum) dan terendah (minimum) dari variabel SIZE adalah masing-masing sebesar 30.65374 dan 14.76468 yang menunjukkan ukuran perusahaan yang terbesar dan terkecil berdasarkan natural logarithm total penjualan bersih yang dimiliki perusahaan.

AGE sebagai variabel kontrol dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 3.122468 yang menunjukkan bahwa perusahaan retail di Indonesia pada periode 2011-2016 memiliki rata-rata usia perusahaan sebesar 3.122468 atau 3 tahun dari natural logarithm umur perusahaan berdasarkan tanggal terdaftarnya di BEI.

25

Nilai tertinggi (maximum) menunjukkan usia perusahaan retail yang paling lama adalah 4.060443 atau 4 tahun dari natural logarithm umur perusahaan berdasarkan tanggal terdaftarnya di BEI dan nilai terendah (minimum) menunjukkan usia perusahaan retail yang paling muda adalah 1.098612 atau 1 tahun dari natural logarithm umur perusahaan berdasarkan tanggal terdaftarnya di BEI.

LEVERAGE sebagai variabel kontrol dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 0.498331 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan retail melunasi hutang dengan aset sebesar 0.498331. Nilai tertinggi (maximum) dan terendah (minimum) sebesar 2.115560 dan 0.112669 pada variabel ini menunjukkan nilai LEVERAGE paling tinggi dan paling rendah yang dimiliki salah satu perusahaan retail di Indonesia.

4.3. Hasil Uji Model Eviews

4.3.1. Hasil Uji Model Eviews Untuk Hipotesis 1

Uji model eviews melalui metode Uji Chow dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Uji Chow Redundant Fixed Effects Test

Test Summary Statistic d.f Prob

Cross-section F 17.252858 (17,86) 0.0000 Cross-section Chi-square 160.269455 17 0.0000 Sumber: Data diolah dengan Eviews 8.0

Berdasarkan hasil uji chow pada tabel 4.3 diperoleh nilai probabilitas pada Cross-section F 0.0000 < 0.05 yang berarti model common effect (H0) ditolak dan model fixed effect (H1) diterima sehingga dilanjutkan dengan uji hausman untuk membandingkan antara model fixed effect dan random effect.

Uji model eviews melalui metode Uji Hausman dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Uji Hausman Redundant Fixed Effects Test

Test Summary Statistic d.f Prob

Cross-section random 22.852860 4 0.0001 Sumber: Data diolah dengan Eviews 8.0

Berdasarkan hasil uji hausman pada tabel 4.4 diperoleh nilai probabilitas Cross-section random 0.0001 < 0.05 yang berarti model model common effect (H0) ditolak dan model fixed effect (H1) diterima. Dari dua pengujian, model fixed effect terpilih sebagai model terbaik. Uji langgrange multiplier (LM) tidak perlu dilakukan karena uji LM test bertujuan untuk memilih antara model regresi common effect atau random effect.

4.4. Pengujian Hipotesis

4.4.1. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama (H1)

Hipotesis satu (H1) yang mengatakan pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas diuji menggunakan uji hipotesis two tailed.

Berdasarkan Uji Chow dan Uji Hausman maka model terbaik yang digunakan

27

untuk menguji Hipotesis satu (H1) adalah fixed effect model. Hasil uji regresi fixed effect model H1 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Hipotesis Pertumbuhan Perusahaan Mempengaruhi Profitabilitas

ROAit = β0 + β1GROWTHit + β2SIZEit + β3AGEit + β4LEVERAGEit + Ԑit Variable Coefficient t-Statistic Prob. VIF

C 0.631840 2.884756 0.0049* NA

GROWTH 0.057941 1.969318 0.0521* 1.118511 SIZE -0.036140 -3.401523 0.0010* 1.294957

AGE 0.094323 1.945256 0.0550* 1.353318

LEVERAGE -0.171373 -4.731847 0.0000* 1.158203

Sampel (N) 108

R-square 0.814898

Adjusted R-square 0.769699

Prob F-Statistic 0.000000

Chow Test dan Hausman Test Fixed Effect Model

Signifikansi *p < 0.1, **p < 0.05, ***p < 0.01 Keterangan: Tabel ini mempresentasikan hasil pengujian Hipotesis 1.

Variabel Dependen: ROA. Variabel Independen: GROWTH. Variabel Kontrol:

SIZE, AGE, dan LEVERAGE.

Sumber: Data diolah dengan Eviews 8.0

Berdasarkan hasil tabel 4.5 dapat dilihat bahwa variabel pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap variabel ROA dengan probabilitas sebesar 0.0521 dengan tingkat signifikan sebesar 10%, sehingga hipotesis satu (H1) terdukung. Hal ini berarti semakin rendah pertumbuhan perusahaan maka profitabilitas perusahaan semakin turun. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian oleh Yazdanfar & Ohman (2015), Cowling (2004), Coad (2007), dan Senderovitz et al. (2012) yang menemukan adanya pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas.

Variabel kontrol SIZE, AGE, dan LEVERAGE mempengaruhi ROA dengan nilai probabilitas sebesar 0.0010, 0.0550, dan 0.0000 pada tingkat signifikansi 10%. Nilai Adjusted R-Square pada tabel diatas menunjukkan bahwa variabel ROA dipengaruhi oleh variabel GROWTH, SIZE, AGE, dan LEVERAGE sebesar 76%

(0.769699) dan sisanya 24% dijelaskan oleh variabel lain.

Nilai Prob F Statistic sebesar 0.000000 pada tabel diatas menunjukkan bahwa variabel GROWTH, SIZE, AGE, dan LEVERAGE secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen, karena 0.000000 < 0.1 (p-value < 0.1). Uji Multikolinearitas dengan nilai VIF menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antara variabel-variabel yang digunakan pada pengujian H1 (10.00 > VIF > 0.10).

4.5. Analisis Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis disajikan pada table 4.5 dengan menggunakan model efek tetap (fixed effect model).

Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Variabel Prob

Growth Keterangan

29

4.5.1. Analisis Hasil Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA) perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hubungan positif tersebut berarti bahwa semakin rendah nilai pertumbuhan perusahaan maka akan turun profitabilitas perusahaan. Hal ini dikarenakan Pengaruh pertumbuhan perusahaan diduga berasal dari beberapa faktor, yaitu faktor eksternal, internal, dan pengaruh iklim lokal. Pertumbuhan dari luar (external growth) yang menyangkut faktor-faktor dari luar yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, seperti harga, keadaan politik, karakteristik masyarakat, dan sebagainya. Semakin baik kondisi dari luar, maka pertumbuhan perusahaan juga akan semakin meningkat. Pertumbuhan dari dalam (internal growth) yang menyangkut produktivitas perusahaan.

Semakin baik produktivitas perusahaan, maka pertumbuhan perusahaan

Semakin baik produktivitas perusahaan, maka pertumbuhan perusahaan

Dokumen terkait