• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.3 BATASAN MASALAH

Pada proyek ini, memiliki batasan masalah untuk mempermudah dan membatasi pembahasan masalah sebagai berikut:

1. Uji coba alat menggunakan motor jenis matic.

2. Sistem monitoring melakukan proses pemantau kelayakan oli mesin dengan viskositas SAE10 dalam kondisi mesin dingin.

3. Hasil dari alat ini hanya dapat dilihat pada app inventor yang telah terinstall pada smartphone.

4. Menggunakan sistem mikrokontroler jenis NodeMCU ESP8266.

4 1.4 TUJUAN

Adapun tujuan dari tugas akhir ini yaitu:

1. Membuat alat rancang bangun kualitas oli mesin yang di aplikasikan pada mesin sepeda motor menggunakan sensor viskositas (pengukur kekentalan dan kekeruhan cairan)

2. Membuat rangkaian paralel dengan IC LM7805 dan komponen tambahan lainnya yang berfungsi sebagai menstabilkan arus input dan output

3. Menciptakan suatu aplikasi MIT App Inventor yang diinstal pada smartphone untuk dapat memonitoring kualitas oli mesin dengan koneksi Wi-Fi

4. Untuk dapat mengetahui perfomansi kualitas jaringan dapat dipantau melalui aplikasi wireshark

1.5 MANFAAT

Manfaat dari penelitian dari Tugas Akhir ini diperuntukan kepada masyarakat khususnya pemilik sepeda motor dapat memanfaatkan perkembangan Internet Of Things untuk memonitoring kualitas cairan oli mesin kendaraan bermotor menggunakan aplikasi android sehingga nantinya pengguna kendaraan dapat mengetahui kelayakan oli mesin yang digunakannya dan mengetahui kapan sepeda motornya untuk ganti oli.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Secara keseluruhan penulisan Tugas Akhir ini dibagi menjadi beberapa bab. Bab 1 berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, manfaat dan tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. Bab 2 membahas tentang kajian pustaka serta penjelasan tentang perangkat-perangkat yang akan digunakan.

cara penelitian, seperti alat penelitian, jalan penelitian yang meliputi perancangan dan pemodelan sistem kendali, Untuk kerja sistem, serta prosedur pengujian sistem dibahas pada Bab 3. Bab 4 membahas tentang hasil perancangan dan analisa sistem berdasarkan hasil pengujian. Kesimpulan dan Saran pengembangan penelitian untuk kedepannya dideskripsikan pada Bab 5.

5 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 KAJIAN PUSTAKA

Pada penelitian Harmadi Muharmen Suari pada tahun 2017 yang berjudul

“Rancang Bangun Alat Ukur Kekentalan Oli SAE 10-30 Menggunakan Metode Falling Ball Viscometer (Fbv) Small Tube” membahas tentang alat ukur kekentalan oli SAE 10-30 yang dirancang bangun dengan menggunakan metode Falling Ball Viscometer (FBV) small tube. Tabung yang digunakan berukuran kecil dengan panjang 15 cm dan diameter 5,5 mm. Alat ukur dilengkapi dengan dua sistem sensor yaitu Light Emitting Diode (LED) inframerah dan fotodioda. Data waktu tempuh bola magnetik yang direkam oleh sistem sensor diproses oleh mikrokontroler Arduino nano untuk kemudian ditampilkan dalam bentuk nilai kekentalan pada layar Liquid Crystal Display (LCD). Temperatur pengukuran divariasikan dari 30 oC sampai 100 oC. Nilai regresi yang di peroleh saat temperatur dinaikkan yaitu 0,991. Nilai Regresi pada saat temperatur diturunkan yaitu 0,977.

Nilai regresi yang didapatkan menunjukkan bahwa alat yang telah dirancang bekerja dengan baik dan dapat digunakan untuk menentukan nilai kekentalan oli SAE 10-30[3].

Sebelumnya pada penelitian tahun 2015 Qomaruddin dan Gatot Budy Prasetyo sebagai penulis yang berjudul “Rancang Bangun Alat Ukur Viskositas Oli Motor Bebek 4 Tak Mengunakan Laser” Umumnya yang digunakan para mekanik untuk menentukan umur pakai oli adalah melihat jarak pemakaian melalui speedometer dan durasi pemakaian sejak pergantian oli. Penelitian ini bertujuan membuat alat ukur untuk menentukan umur pakai oli berdasarkan tingkat kekentalan (viskositas) oli menggunakan laser. Metode yang digunakan adalah mengambil sampel oli untuk diukur dengan cara meletakkan sampel oli diantara sumber laser dan photodetector untuk diketahui karakteristik oli tersebut. Metode ini mengadopsi konsep Hukum Beer-Lambert, yaitu melewatkan sinar pada larutan (sampel oli) dan dideteksi intensitas sinar transmisinya. Kalibrasi telah dilakukan dan diperoleh hubungan linier antara tegangan keluaran photodiode dan viskositas oli dengan parameter kemiringan (slope) m = -4,50 dan konstanta c = 225,78. Alat

6

ukur viskositas oli ini telah dapat digunakan untuk menentukan umur pakai oli kendaraan[4].

Selanjutnya pada jurnal yang di tulis Yudhis Thiro Kabul Yunior, Harris Pirngadi dan Tasripan dengan berjudul “Sistem Sensor Kekentalan Oli Mesin Sepeda Motor Dengan Pengukuran Kapasistansi Dan Indeks Bias” dengan mengandalkan pengukuran kapasistansi dan indeks bias. Faktor kekentalan atau viskositas oli merupakan besaran yang harus disesuaikan dengan klasifikasi mesin, dengan demikian penggunaan jenis minyak pelumas yang sesuai dapat digunakan menurut tipe, peforma maupun kebutuhan pengunanya. Pada Tugas Akhir ini penulis akan diimplementasikan suatu sistem pengukuran sensor kekentalan Oli dengan menggunakan sensor Cylinder kapasitif yang dibuat dari plat berbahan aluminium dan panjang berkas pembiasan cahaya dengan cara menghitung besaran pixel pada setiap oli yang diuji.Sensori kapasitansi digunakan untuk menghasilkan nilai frequensi menggunakan rangkaian astable multivibrator yang ditransmisikan oleh Mikrokontroller AT Mega 16. Sedangkan panjang berkas cahaya dengan mendapatkan nilai pixel pada setiap sampel oli.Berdasarkan pengujian didapatkan bahwa sistem ini dapat membedakan kekentalan oli dengan berbagai macam SAE[1].

Kemudian pada tahun 2019 yang berjudul “Sistem Pengecek Kelayakan Pakai Oli Motor Matic Berdasarkan Parameter Warna dan Viskositas Menggunakan Metode Bayes” Parameter-paramter yang dipakai dalam penelitian ini yakni membandingkaan dari tingkatan adalah warna dan kekentalan pada oli sepada motor. Penggunaan parameter pelumas oli sebagai objek penelitian, proses penentuan tingkatan kelayakan oli melalui warna dan viskositas oli yang didapat dari nilai hasil pembacaan sensor warna TCS3200 dan sensor Water Flow YF-S201 oleh mikrokontroler Arduino Uno dengan menggunakan metode Naïve Bayes.

Metode Naïve Bayes dipilih sebagai salah satu teknik untuk pengambilan keputusan jenis tingkatan kelayakan pelumas oli, karena metode ini merupakan salah satu metode klasifikasi yang cukup baik dimana kelas penggolongan jenis tingkatan kelayakan telah diketahui sejak awal. Dari hasil beberapa pengujian yang dilakukan diketahui persentase error pembacaan sensor warna TCS3200 adalah sebesar 2,22% dan nilai korelasi pembacaan sensor Water flow YF-S201 berdasarkan

7

fungsi kerjanya bisa membedakan cairan berdasarkan jenis kental. Selanjutnya pada pengujian sistem menggunakan metode Naïve Bayes dengan jumlah data latih sebanyak 35 data dan data uji sebanyak 18 data, diperoleh akurasi sebesar 94,44%

dengan waktu komputasi rata-rata selama 1,68 detik[5].

Selanjutnya pada paper yang ditulis oleh Teguh Febrianto pada tahun 2012 yang berjudul “Rancang Bangun Alat Uji Kelayakan Pelumas Kendaraan Bermotor Berbasis Mikrokontroler” Rancang bangun alat ini menggunakan motor DC dengan rotary encoder, mikrokontroler ATMega16 dan LCD sebagai tampilannya. Data yang nantinya didapat adalah dari banyaknya putaran motor DC yang diukur menggunakan sensor kecepatan berupa rotary encoder dan arus yang terjadi di motor DC yang diukur dengan sensor arus berupa shunt resistor.

Pengambilan data untuk penelitian ini menggunakan oli baru dan oli bekas dengan kode kekentalan yang sama yaitu SAE 20W-50. Hasil pengukuran dari oli tersebut adalah oli baru viskositasnya lebih tinggi dibandingkan dengan oli bekas. Semakin encer sebuah oli maka hambatan yang terjadi pada putaran motor DC semakin berkurang. Jika hambatan berkurang maka arus yang terjadi juga kecil. Namun hasil ini belum menunjukkan nilai pasti viskositas dari oli tersebut. Alat yang digunakan belum dikalibrasi dengan alat standar, karena untuk sampai dapat dikalibrasi alat ini masih perlu banyak perbaikan. Hasil pengambilan data masih berupa asumsi bahwa jika oli dalam keadaan standard berada dalam range pada tabel refrensi. Dari penelitian alat uji kelayakan pelumas kendaraan bermotor berbasis mikrokontroler didapatkan hasil berupa viskometer rotasi dengan tampilan LCD. Kemampuan alat ini dapat membedakan viskositas dari oli baru dan oli bekas dalam tampilan angka[6].

Setelah dilakukan peninjauan pustaka, penulis merancang sebuah sistem rancang bangun viskositas oli mesin dengan interface smartphone yang menggunaka NodeMCU sebagai mikrokontroler yang menghubungkan ke smartphone untuk memantau kekentalan dari cairan oli mesin dan kekentalan oli mesin. Jaringan yang digunakan untuk menghubungkan ke android menggunakan jaringan nirkabel atau Wi-Fi. Pada interface smartphone untuk menampilkan parameter kekentalan dan kekekruhan menggunakan app inventor. Pada alat rancang bangun ini sensor yang digunakan untuk membaca kekentalan oli

8

menggunakan sensor viscosity (optic tipe through beam) dengan menglirkan cairan yang akan di baca melewati pipa yang sudah di beri sensor tersebut.

2.2 DASAR TEORI 2.2.1 Node MCU 8266

NodeMCU merupakan sebuah open source platform IoT dan pengembangan kit yang menggunakan bahasa pemrograman e-Lua untuk membantu dalam membuat prototype produk IoT atau bisa dengan memakai sketch dengan arduino IDE. Pengembangan kit ini didasarkan pada modul ESP8266, yang mengintegrasikan GPIO, PWM (Pulse Width Modulation), IIC, 1-Wire dan ADC (Analog to Digital Converter) semua dalam satu board. GPIO NodeMCU ESP8266 seperti Gambar 2.1[7].

Gambar 2.1 NodeMCU[7].

NodeMCU berukuran panjang 4.83 cm, lebar 2.54 cm, dan berat 7 gram.

Board ini sudah dilengkapi dengan fitur WiFi dan Firmwarenya yang bersifat opensource[8]. Untuk dapat melihat spesifikasi dari NodeMCU ESP8266 dapat dilihat dapat dilihat dari tabel 2.1:

Tabel 2.1 Spesifikasi NodeMCU ESP8266 V3

SPESIFIKASI NODEMCU V3

Mikrokontroler ESP8266

Ukuran Board 57 mmx 30 mm

Tegangan Input 3.3 ~ 5V

9

GPIO 13 PIN

Kanal PWM 10 Kanal

10 bit ADC Pin 1 Pin

Flash Memory 4 MB

Clock Speed 40/26/24 MHz

WiFi IEEE 802.11 b/g/n

Frekuensi 2.4 GHz – 22.5 GHz

USB Port Mikro USB

Card Reader Tidak ada

USB to Serial Converter CH340G

2.2.2 Internet of Things (IoT)

Internet of Things (IoT) merupakan suatu konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus menerus. Pada dasarnya IoT (Internet of Things) mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representative virtual dalam struktur berbasis internet seperti ilustrasi pada Gambar 2.2[8].

Gambar 2.2 Ilustrasi Internet of Things[8]

Cara Kerja IoT (Internet of Things) adalah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan user dan dalam jarak berapa

10

pun. Agar tercapainya cara kerja IoT (Internet of Things) tersebut. nternet menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara user hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.

Manfaat yang didapatkan dari konsep IoT (Internet of Things) ialah pekerjaan yang dilakukan bisa menjadi lebih cepat, mudah dan efisien. Sistem dasar dari IoT terdiri dari 3 hal yaitu:

a. Hardware/fisik (Things) b. Koneksi Internet

c. Cloud Data Center, tempat untuk menyimpan atau menjalankan aplikasinya.

Secara singkat dapat dikatakan Internet of Things adalah dimana benda-benda di sekitar kita dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui sebuah jaringan seperti internet[8].

2.2.3 Wireshark

Wireshark adalah software package sniffing yang digunakan untuk melihat paket apa saja yang ada pada jaringan tersebut, baik jaringan wireless, atau biasa.

Apabila ada spyware atau malware, biasanya di jaringan terdapat transfer data yang tidak diinginkan.

Pada Wireshark mampu menampilkan informasi yang detail mengenai hasil capture, pencarian paket dengan berbagai macam kriteria filter, dan menampilkan data statistik. Wireshark sendiri mampu menangkap paket-paket data atau informasi yang banyak dalam jaringan. Semua jenis paket informasi dalam berbagai format protokol dapat dengan mudah ditangkap dan dianalisa. Wireshark sering digunakan 19 network administratif untuk menganalisa kinerja jaringannya. Wireshark mampu menangkap paket-paket data dengan memakai sniffing. Tool Wireshark dapat menganalisa transmisi paket data yang ada pada jaringan, proses koneksi dan transmisi data antar computer, tampilan awal pada wireshark seperti pada Gambar 2.3[9].

11

Gambar 2.3 Tampilan Awal Wireshark[9].

2.2.4 Android

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux.

Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak.

Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc, pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Visual android seperti pada Gambar 2.4[10].

Gambar 2.4 Visual Android[10].

12 2.2.5 Arduino IDE

Arduino IDE itu merupakan kependekan dari Integrated Developtment Enviroenment, atau secara bahasa mudahnya merupakan lingkungan terintegrasi yang digunakan untuk melakukan pengembangan. Disebut sebagai lingkungan karena melalui software inilah Arduino melakukan pemrograman untuk melakukan fungsi-fungsi yang dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino menggunakan bahasa pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C. Bahasa pemrograman Arduino (Sketch) sudah dilakukan perubahan untuk memudahkan pemula dalam melakukan pemrograman dari bahasa aslinya. Sebelum dijual ke pasaran, IC mikrokontroler Arduino telah ditanamkan suatu program bernama Bootloader yang berfungsi sebagai penengah antara compiler Arduino dengan mikrokontroler.

Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang membuat operasi input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini dikembangkan dari software Processing yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk pemrograman dengan Arduino.

Program yang ditulis dengan menggunaan Arduino Software (IDE) disebut sebagai sketch. Sketch ditulis dalam suatu editor teks dan disimpan dalam file dengan ekstensi .ini. Teks editor pada Arduino Software memiliki fitur seperti cutting/paste dan seraching/replacing sehingga memudahkan dalam menulis kode program.

Pada Software Arduino IDE, terdapat semacam message box berwarna hitam yang berfungsi menampilkan status, seperti pesan error, compile, dan upload program. Di bagian bawah paling kanan sotware Arduino IDE, menunjukan board yang terkonfigurasi beserta COM Ports yang digunakan seperti pada gambar 2.4[11].

13

Gambar 2.4 Merupakan tampilan dari Software Arduino IDE[11].

2.2.6 Sensor Viscosity/kekentalan

Dapat juga di deskripsikan sebagai sensor viskositas air atau kekentalan cairan. Cara kerja dari sensor ini dengan membaca pada cairan yang mengalir pada pipa tempat lubang masuk cairan melewati sensor dan mengeluarkannya lagi melalui pipa untuk jalur keluar. Suplay tegangan yang di butuhkan dari sensor ini yaitu DC 0-5V, menggunakan sensor optic throught beam dengan output analog 05V, output analog ini dapat di hubungkan dengan pin analog pada Arduino uno dan NodeMCU 8266, sensor berada didalam pipa PVC 1/2 , pada kedua ujung pipa terdapat drat shock 1/2, dimensi dari sensor ini klisaran Panjang 36cm dan diameter

½ seperti pada gambar 2.5[12].

14

Gambar 2.5 Sensor Viscocity (optic throught beam) [12].

Tabel 2.2 Penjelasan Pin Sensor Viscocity

No PIN Keterangan

1. 5V V Suplay DC 5V

2. Output Output Analog 5V

3. GND 0V / Ground Power Connection

2.2.7 App Inventor

App Inventor adalah aplikasi inovatif yang dikembangan Google dan MIT untuk mengenalkan dan mengembangkan pemrograman android dengan mentrasformasikan bahasa pemrograman yang kompleks berbasis teks menjadi berbasis visual (drag and drop) berbentuk blok-blok. Design view terdiri dari lima komponen dasar antara lain pallete, viewer, component, media dan properties seperti pada Gambar 2.6[13].

Gambar 2.6 Tampilan App Inventor[13].

15

• Pallete

Palette terdiri dari objek apa saja yang bisa anda gunakan ke dalam aplikasi penulis. Palette terdiri dari beberapa grup, semuanya dikelompokkan ke dalam satu grup jika memiliki tema/fungsi yang sama.

• Viewer

Terdiri dari tampilan telepon selular dan komponen–komponen yang bisa di klik.

• Component

1. Terdiri dari daftar komponen apa saja yang telah ditambahkan ke dalam projek.

2. Tampilannya berupa susunan atau daftar yang memudahkan penulis untuk mengatur komponen atau melihat apa saja yang berbentuk seperti direktori.

• Media

1. Terletak di bawah dari kolom Component.

2. Digunakan untuk mengatur semua media komponen untuk mendukung aplikasi.

3. Gambar, clip art, musik, dan video.

4. Tidak boleh melebihi 5 MB

• Properties

1. Mengatur komponen bagaimana dia berinteraksi dengan pengguna maupun dengan komponen lain, atau bagaimana tampilannya.

2. Setiap komponen memiliki kolom properties yang berbeda-beda[13].

2.2.8 Wi-Fi

Wi-Fi merupakan sebuah teknologi terkenal yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang radio) melalui sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi Internet berkecepatan tinggi.

Wi-Fi Alliance mendefinisikan Wi-Fi sebagai "produk jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN) apapun yang didasarkan pada standar Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11. Spesifikasi wifi terdiri 4 varin dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk

16

perdana Wi-Fi. Varian G dan N merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan tertinggi di tahun 2005. Visual Wi-Fi seperti pada Gambar 2.7[14].

Gambar 2.7 Wi-Fi[14].

2.2.9 Pengukuran Kekentalan (Viskositas)

Kekentalan (viskositas) merupakan karakteristik yang kadang-kadang dinamakan pula sebagai geseran fluida. Karena itu kekentalan dapat diukur dengan mengukur geseran atau gaya geserannya (shear force). Salah satu metode ini adalah metode Viscograf.

Pengukuran kekentalan dapat pula dilakukan lewat pengukuran beda tekanan lewat bejana licin yang dialiri fluida. penghambatnya adalah tabung logam dengan dinding licin. Tekanan diukur lewat sadapan di kedua ujung tabung. Laju ukuran dan densitas dan percepatan gravitasi dijaga tetap.

Sifat-sifat kerapatan dan berat jenis adalah ukuran dari “beratnya” sebuah fluida. Namun jelas bahwa sifat-sifat ini saja tidak cukup untuk mengkarakterisasi secara khas bagaimana fluida berperilaku karena dua fluida (misalnya air dan minyak) yang memiliki nilai kerapatan hampir sama memiliki perilaku yang berbeda ketika mengalir. Tampaknya ada sifat tambahan yang diperlukan untuk menggambarkan “fluiditas” dari fluida.

Kekentalan yang sering disebut sebagai viskositas dalam satuan poise dapat dianggap sebagai gesekan antar bagian dalam suatu fluida. Viskositas untuk semua

17

fluida sangat dipengaruhi oleh temperatur, jika temperatur naik, kekentalan gas ternyata bertambah sedangkan kekentalan cairan berkurang.

Kecepatan fluida kental yang mengalir melalui pipa tidak sama di seluruh penampang lintangnya. Lapisan paling luar yang melekat pada dinding pipa mempunyai kecepatannya nol dan berangsur-angsur ke tengah semakin besar sehingga kecepatan paling besar berada di tengah penampang, seperti gambar 2.8[15].

Gambar 2.8 Distribusi kecepatan aliran fluida kental[15].

Jika ada gerak antara fluida (cairan atau gas) dengan benda lain, selalu terjadi gaya yang melawan gerak tersebut yang disebut gaya kekentalan. Bila sebuah benda berbentuk bola, bergerak dengan kecepatan rendah di dalam suatu medium (cairan atau gas), maka besar gaya kekentalan adalah:

Fv = -6 ᴨ ὴ r v

(2.1) dengan:

Fv = gaya gesekan yang melawan gerakan (dyne) ὴ = koefisien kekentalan (poise)

r = jari-jari bola (cm)

v = kecepatan bola relatif terhadap medium (cm/s)

Tanda minus (-) pada persamaan 2.1 menunjukkan arah Fv berlawanan dengan arah v. Persamaan tersebut dikenal dengan hukum Stokes. Adapun syarat-syarat pemakaian hukum Stokes adalah:

a. Ruangan atau medium tidak terbatas (ukurannya cukup besar)

b. Tidak ada turbulensi (penggelinciran) pada medium, praktisnya kecepatan v tidak besar.

18 2.2.10 Fungsi Oli

Fungsi oli mesin dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Sebagai pelumasan

Oli mesin melumasi metal yang bersinggungan dalam mesin dengan cara membentuk lapisan film oli. Lapisan oli (oil film) tersebut berfungsi mencegah kontak langsung antara permukaan metal dan membatasi keausan dan kehilangan tenaga yang minim.

b. Bersifat pendingin

Pembakaran menimbulkan panas dan komponen mesin akan menjadi panas.

Hal ini akan menyebabkan keausan yang cepat, bila tidak diturunkan temperaturnya. Untuk melakukan oli mesin harus disirkulasi di sekeliling komponen-komponen agar dapat menyerap panas dan mengeluarkannya dari mesin.

c. Sebagai perapat

Oli mesin membentuk semacam lapisan antara torak dan silinder. Ini berfungsi sebagai perapat (seal) yang dapat mencegah hilangnya tenaga mesin.

Sebaliknya apabila ada kebocoran maka gas campuran yang dikompresikan atau gas pembakaran akan menekan di sekeliling torak dan masuk ke dalam bak engkol dan ini berarti akan kehilangan tenaga.

d. Sebagai pembersih

Kotoran akan mengendap dalam komponen-komponen mesin. Ini menambah pergesaran dan menyumbat saluran oli. Oli mesin akan membersihkan kotoran yang menempel tersebut untuk mencegah tertimbun di dalam mesin.

e. Sebagai penyerap tegangan

Oli mesin menyerap dan menekan tekanan lokal yang bereaksi pada komponen tersebut yang dilumasi, serta melindungi agar komponen tersebut tidak menjadi tajam saat terjadinya gesekan-gesekan pada bagian-bagian yang saling bersinggungan[16].

19

Tabel 2.3 Viskositas untuk beberapa jenis larutan pada suhu ruang[16].

Approximate Viscosities of Common

Sour Cream 100,000 cps

Peanut Butter 250,000 cps

2.2.11 Firebase

Firebase Realtime Database memungkinkan penulis untuk membuat aplikasi kolaboratif dan kaya fitur dengan menyediakan akses yang aman ke database, langsung dari kode sisi klien. Data disimpan di drive lokal. Bahkan saat offline sekalipun, peristiwa realtime terus berlangsung, sehingga pengguna akhir akan merasakan pengalaman yang responsif. Ketika koneksi perangkat pulih kembali, Realtime Database akan menyinkronkan perubahan data lokal dengan update jarak jauh yang terjadi selama klien offline, sehingga setiap perbedaan akan otomatis digabungkan.

Realtime Database menyediakan bahasa aturan berbasis ekspresi yang fleksibel, atau disebut juga Aturan Keamanan Firebase Realtime Database, untuk

20

menentukan metode strukturisasi data dan kapan data dapat dibaca atau ditulis.

Ketika diintegrasikan dengan Firebase Authentication, developer dapat menentukan siapa yang memiliki akses ke data tertentu dan bagaimana mereka dapat mengaksesnya.

Realtime Database adalah database NoSQL, sehingga memiliki pengoptimalan dan fungsionalitas yang berbeda dengan database terkait. API Realtime Database dirancang agar hanya mengizinkan operasi yang dapat dijalankan dengan cepat. Hal ini memungkinkan penulis untuk membangun pengalaman realtime yang luar biasa dan dapat melayani jutaan pengguna tanpa mengorbankan kemampuan respon. Ilustrasi Firebase Realtime Database dapat dilihat pada Gambar 2.9[17].

Gambar 2.9 Ilustrasi Firebase Realtime Database[17].

2.2.12 QUALITY of SERVICE (QoS)

QoS merupakan metode pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan

QoS merupakan metode pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan