• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .1 Perilaku Konsumen

3.1.5 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran pemasaran (marketing max) yaitu seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler, 2005). Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih selektif dibanding para pesaingnya dalam, menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Salah satu unsur dalam strategi pemasaran adalah bauran pemasaran dengan 4P.

3.1.5.1 Produk (Product)

Adalah segala sesuatu yang ditawarkan kesuatu pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi hingga dapat memuaskan suatu keinginan atau

kebutuhan (Kotler, 2002). Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide.

Klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang, berdasarkan daya tahan atau berwujud tidaknya, produk dapat dikalsifikasikan ke dalam tiga kelompok, yaitu (Tjiptono, 1995) :

1) Barang tidak tahan lama (Non durable Goods)

Merupakan barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaiaan, seperti sabun, minuman dan makanan ringan serta garam, oleh karena barang jenis ini dikonsumsi dengan cepat dan frekuensi pembelian sering terjadi, strateginya yang tepat adalah menyediakan di banyak lokasi, menerapkan markup yang kecil dan mengiklankannya secara gencar untuk merangsang orang agar mencobanya.

2) Barang tahan lama (Durable Goods)

Merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian, seperti TV, lemari es, mobil, komputer. Jenis barang ini membutuhkan personel selling dan pelayanan yang lebih banyak daripada barang tidak tahan lama, memberikan keuntungan yang lebih besar, dan adanya jaminan dari penjualnya.

3) Jasa (Services)

Merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual, seperti bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus model.

3.1.5.2 Harga (Price)

Merupakan bauran pemasaran kedua yang dapat diartikan sebagai jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa dan jumlah nilai yang

dipertukarkan konsumen untuk memiliki atau menggunakan produk atau jasa (Kotler, 2002). Harga dapat diterjemahkan sebagai biaya atau pengorbanan yang dibebankan oleh produsen kepada konsumen. Bagi pihak produsen, harga merupakan sisi pendapatan atas produknya. Sebaliknya bagi pihak konsumen, harga merupakan sisi pengeluaran atas produk. Harga juga mencerminkan pendapatan jika dikaitkan dengan jumlah produk yang berhasil oleh perusahaan jika dikaitkan dengan jumlah produk yang berhasil dijual oleh perusahaan, dengan demikian strategi untuk pembentukan harga sangat penting bagi perusahaan.

Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua biaya atau bahkan lebih dari itu, yakni untuk memberikan laba atau keuntumgan. Penentuan harga yang tidak baik akan berdampak negatif seperti harga terlalu tinggi, tidak disesuaikan dengan pendapatan konsumen atau segmen pasar akan menurunkan jumlah pembeli, volume penjualan berkurang, semua biaya mungkin tidak tertutupi, dan pada akhirnya perusahaan akan menderita kerugian.

Perinsip yang sangat penting bagi perusahaan dalam menetapkan harga adalah menitikberatkan pada kemajuan dan kemampuan pembeli untuk harga yang telah ditentukan sehingga menutupi biaya produksi dan menghasilkan laba.

Selain itu untuk menarik perhatian konsumen, pada waktu-waktu tertentu perusahaan melakukan obral dan merencanakan penurunan harga untuk beberapa jenis produk yang perputarannya lambat.

3.1.5.3 Tempat (Place)/Saluran Distribusi

Merupakan rute atau rangkaian perantara, baik yang dikelola pemasar maupun yang independent, dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen (Tjiptono, 1995). Yang bertujuan untuk mencapai jumlah pelanggan

yang optimal pada waktu yang tepat dan dengan biaya yang rendah namun dapat meraih dan menjaga tingkat pengendalian distribusi tertentu.

Bauran tempat pada pengecer dititik-beratkan pada keputusan lokasi.

Pengecer harus memilih lokasi secara cermat, mulai dari pemilihan wilayah dalam suatu negara, lalu memilih kota tertentu dan kemudian tempat tertentu. Suatu toko mungkin berjalan buruk karena beberapa alasan seperti toko berada di lokasi yang lalu lintasnya sepi sehingga konsumen tidak mudah menjangkau lokasi tersebut, selain itu ketersediaan sarana parkir juga mempengaruhi yaitu bila memadai maka konsumen akan lebih mudah memarkir kendaraan yang dibawa.

3.1.5.4 Promosi (Promotion)

Promosi adalah salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan denga cara mempengaruhi konsumen baik secara langsung maupun tidak. Mepengaruhi konsumen dapat dilakukan dengan cara mengkomunikasikan keunggulan produknya untuk membujuk konsumen sasaran agar mau membeli.

Menurut Kotler (2000), bauran promosi terdiri dari lima cara utama, yaitu : 1) Periklanan, semua bentuk persentasi non personal dan promosi ide, barang dan

jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat pembayaran.

2) Promosi Penjualan, intensif jangka panjang untuk mendorong keinginan, mencoba atau membeli produk/jasa. Promosi penjualan terdiri dari cara promosi pelanggan (sampel, kupon, penawaran pengembalian uang, potongan harga, premi, hadiah, hadiah langganan, percobaan gratis, garansi, promo gabungan, promo silang, tampilan di tempat pembelian dan demonstrasi);

promosi perdagangan (potongan harga, tunjangan iklan, dan pajangan barang

gratis) dan promosi bisnis wiraniaga (pameran perdagangan dan konveksi, kontes bagi wiraniaga dan iklan khusus).

3) Pemasaran langsung melalui penggunaan surat, telpon dan alat pnghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.

4) Penjualan Personal, yaitu interaksi langsung antar satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan pembelian.

5) Hubungan masyarakat dan publisitas melalui berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan dan produk individualnya.

Kotler (2002), menjelaskan bahwa promosi mempunyai dua tujuan : 1) Promosi Terhadap Konsumen

Mempunyai kemampuan membuat konsumen terdorong untuk membeli dalam jumlah dan unit yang lebih besar, dan membuat orang tertarik agar berganti merek jauh dari pesaing.

2) Promosi Terhadap Pengecer

Mempunyai kemampuan untuk menjual produk-produk baru meskipun berada diluar musimnya dan dapat mengimbangi promosi dari pesaingnya.

Dokumen terkait