• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORI

3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Dalam merencanakan strategi pemasaran, beberapa perusahaan menggunakan berbagai cara yang kemudian dikombinasikan menjadi satu jenis strategi pemasaran, selanjutnya lebih akrab dikenal dengan istilah

16

20

“Marketing Mix”. Konsep marketing mix ini harus ada dalam strategi pemasaran karena merupakan alat penunjang pemasaran yang efektif dalam merealisasikan kegiatan pemasaran..

Marketing mix adalah perpaduan seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan oleh perusahaan sebagai bagian dalam upaya mencapai tujuan pada pasar sasaran.17 Marketing mix (bauran pemasaran)

merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan di antara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain.18

Bauran pemasaran adalah perpaduan seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan oleh perusahaan sebagai bagian dalam upaya mencapai tujuan pada pasar sasaran.19

Dari pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan secara terpadu, dapat dikendalikan dan saling mendukung antara variabel-variabelnya yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam upaya memenuhi target pasarannya.

Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai masing-masing unsur dari bauran pemasaran (marketing mix), yaitu:

a. Product (Produk)

Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu

17

M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 14

18

Kasmir, Manajemen Perbankan,(Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2006), Ed. 1, h. 186

19

21

diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut yang di sebut “the offer”.20 Produk adalah sesuatu

yang memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen. 21

Philip Kotler mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.22

Dalam dunia perbankan, strategi produk yang dilakukan dalam mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut: 23

1) Penentuan Logo dan Moto

Logo merupakan ciri khas suatu produk sedangkan moto adalah serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi bank dalam melayani masyarakat. Logo dan moto juga sering disebut sebagai ciri produk. Pertimbangan dalam pembuatan logo dan moto yaitu memiliki arti, menarik perhatian dan mudah diingat.

2) Menciptakan Merek

Karena jasa memiliki beraneka ragam, maka setiap jasa harus memiliki nama. Tujuannya agar mudah dikenal dan diingat pembeli. Merek merupakan sesuatu untuk

20

Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba

Empat, 2006) Ed. 2, h. 70

21 Kasmir, Pemasaran bank, (Jakarta: Kencana, 2005), h.136

22

Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 186

23

22

mengenal barang dan jasa yang ditawarkan. Penciptaan suatu merek harus mempertimbangkan faktor-faktor antara lain mudah diingat, terkesan hebat dan modern, memiliki arti, dan menarik perhatian.

3) Menciptakan Kemasan

Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam dunia perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan dan jasa kepada para nasabah atau bentuk tawaran produk yang dapat menarik para nasabah. 4) Keputusan Label

Label merupakan sesuatu yang dilekatkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam label dijelaskan siapa yang membuat, dimana dibuat, kapan dibuat, cara menggunakannya, dan informasi lainnya.

b. Price (Harga)

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan seseorang untuk mendapatkan hak menggunakan produk. 24

Sedangkan menurut Bilson Simomura, harga merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan produk. 25

24

J. Supranto dan Nandan Limakrisna, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran

Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007), h. 12 25

Bilson Simomura, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran efektif dan profitable,

23

Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa harga adalah biaya atau nilai yang harus dibayarkan seseorang untuk mendapatkan maupun hak menggunakan produk.

Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian nilai kepada konsumen dan mempengaruhi citra produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Penentuan harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi penawaran atau saluran pemasaran. Akan tetapi hal terpenting adalah keputusan dalam penentuan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan.26 Faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam suatu penetapan harga antara lain biaya, keuntungan, harga yang ditetapkan oleh pesaing, dan perubahan keinginan pasar. 27

c. Promotions (Promosi)

Promosi adalah kegiatan untuk menginformasikan produk, membujuk konsumen untuk membeli serta mengingatkan konsumen untuk tidak melupakan produk.28Menurut M. Nur

Rianto, promosi merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan, sehingga pasar dapat mengetahui tentang produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Tujuan dari promosi adalah konsumen

26

Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, h. 72

27

M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 15

28

24

dapat mengetahui tentang produk tersebut dan akhirnya memutuskan untuk membeli produk tersebut.29

Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa

promosi adalah komponen yang dipakai untuk

menginformasikan/memberitahukan, membujuk maupun

mempengaruhi konsumen yang bertujuan agar konsumen bisa mengetahui dan membeli produk tersebut.

Secara garis besar keempat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh perbankan adalah sebagai berikut: 30

1) Periklanan (Advertising) yaitu promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, billboard, koran, majalah, televisi, atau radio-radio.

2) Promosi Penjualan (Sales Promotion) yaitu promosi yang digunakan untuk meningkatkan penjualan melalui potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu terhadap barang-barang tertentu pula.

3) Publisitas (Publicity) yaitu promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra bank di depan calon nasabah atau nasabahnya melalui kegiatan amal atau sosial atau olahraga. 4) Penjualan Pribadi (Personal Selling) yaitu promosi yang dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan baik dalam melayani serta ikut mempengaruhi nasabah.

29

M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 16

30

25

d. Place (Tempat)/Lokasi

Lokasi bank adalah tempat dimana diperjualbelikannya produk perbankan dan pusat pengendalian perbankan. 31 Hal-hal

yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi suatu bank adalah:32

1) Dekat dengan kawasan industri pabrik. Hal ini bisa menjadi pertimbangan apabila segmen yang dijadikan target pasar bagi bank adalah pabrik atau karyawan pabrik.

2) Dekat dengan perkantoran. Pilihan ini dapat diambil jika target pasar yang akan diraih oleh bank adalah kantor serta karyawan kantor tersebut.

3) Dekat dengan pasar. Keputusan pembukaan kantor cabang atau kas di wilayah yang dekat dengan pasar dapat dilakukan apabila target pasar yang ingin diraih adalah pedagang pasar tersebut.

4) Dekat dengan perumahan atau masyarakat. Suatu perbankan memilih untuk dekat dengan perumahan apabila ingin fokus pada sektor ritel.

5) Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di lokasi. Apabila suatu daerah terlalu banyak jumlah pesaingnya, maka sebaiknya suatu bank tidak membuka kantor didaerah tersebut sebab perhitungan market share yang ingin dicapai harus dapat diperhitungkan secara tepat, apabila sudah

31

Kasmir, Pemasaran bank, h.136

32

26

terlalu banyak pesaing maka akan mengurangi jumlah pendapatan bank.

Dokumen terkait