TINJAUAN PUSTAKA
B. Kunjungan ulang
2.3. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Berdasarkan perkiraan organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO), pada tahun 1998 hampir semua (98% dari lima juta kematian neonatal terjadi
di negara berkembang). Lebih dari dua pertiga kematian itu terjadi pada periode neonatal dini. Umumnya karena berat badan lahir kurang dari 2.500 gram 17% dari 25 juta persalinan per tahun adalah BBLR dan hampir semua terjadi di negara berkembang. Kondisi tersebut berkaitan erat dengan kondisi kehamilan, pertolongan persalinan yang aman, dan perawatan bayi baru lahir (WHO, 1998).
Bayi Berat Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori, yaitu BBLR karena premature dan BBLR karena intrauterine growth retardation
1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
(IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang (Kosim, 2003).
Bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram, tanpa memandang usia kehamilan disebutkan sebagai bayi berat lahir rendah. Bayi ini fungsi sistem organnya belum matur sehingga dapat mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
2. Bayi Berat Lahir Amat Rendah (BBLAR)
Bayi berat lahir amat rendah dengan berat lahir kurang dari 1001- 1.500 gram. BBLAR ini memiliki kondisi paru yang belum siap sepenuhnya untuk berfungsi sebagai organ pertukaran gas yang efektif. Hal ini merupakan faktor krisis dalam terjadinya sindrome gawat nafas. Kesiapan paru menjalankan fungsinya tersebut
terutama disebabkan oleh kekurangan surfaktan dapat menimbulkan ketidakseimbangan inflasi saat inspirasi dan kolaps alveoli saat ekspirasi.
3. Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR).
BBBL amat sangat rendah dengan berat lahir kurang ≤ 1000 gram. Bayi prematur ini umumnya kurang mampu untuk bertahap hidup karena struktur anatomi atau fisiologi yang imatur dan fungsi biokimianya belum bekerja seperti bayi yang lebih tua terutama dalam disfungsi pernafasan, ketidakmampuan mempertahankan pengembangan paru ini dapat menyebabkan atelektasis dan kematian (Maulana, 2009).
2.3.1Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Bayi Berat Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori, yaitu BBLR karena premature atau BBLR karena intrauterine growth retardation
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang beratnya kurang dari 2,5 kilogram saat dilahirkan. BBLR diketahui dengan menimbang bayi sebelum 30 menit setelah lahir. Bila penimbangan bayi tidak mungkin dilakukan, masih ada cara mengenal BBLR, yaitu dengan mengukur lingkar lengan atas bayi. Lengan atas bayi normal minimal 9,5 cm. Jika tubuhnya kurang berisi, ototnya lembek dan kulitnya mungkin keriput atau tipis serta lebih kecil dari bayi normal, bayi termasuk kategori BBLR (Indiarti, 2009).
(IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang (Surasmi, 2003).
Menurut Krisnadi (2009), berdasarkan usia kehamilan, bayi dengan berat badan lahir rendah dapat dibedakan menjadi 2 tipe yaitu:
1. Prematur yaitu bayi yang lahir lebih awal dari waktunya (kehamilan < 37 minggu); disebabkan oleh berat badan ibu yang rendah, ibu hamil yang masih remaja, kehamilan kembar, pernah melahirkan bayi prematur sebelumnya, cervical imcompetence (mulut rahim yang lemah hingga tak mampu menahan berat bayi dalam rahim), perdarahan sebelum atau saat persalinan (antepartum hemorrhage), dan ibu hamil yang sedang sakit.
2. Bayi kecil masa kehamilan (KMK) yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi memiliki berat badan kurang. Bayi KMK ini dapat dibagi tiga yaitu bayi kurang bulan (pre term), cukup bulan (aterm), lewat bulan (post term). Bayi ini sering dsebut juga dengan sebutan Small for Gestational Age (SGA) atau Small for Date (SDA). Hal ini dikarenakan janin mengalami gangguan pertumbuhan di dalam uterus sehingga pertumbuhan janin mengalami hambatan. Beberapa penyebabnya seperti : ibu hamil kekurangan nutrisi, ibu memiliki hipertensi, preeklamsi, atau anemia, kehamilan kembar, kehamilan lewat waktu, malaria kronik, penyakit kronik, dan ibu hamil merokok. Bayi KMK dibagi atas:
a. Proportionate intra Uterine Growth Retardation (IUGR) adalah janin yang menderita distres yang lama, dimana gangguan pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-bulan sebelum lahir, sehingga berat, panjang kepala dan lingkar kepala dalam proporsi yang seimbang, akan tetapi keseluruhannya masih berada di bawah masa gestasi yang sebenamya.
b. Disproportionate Intra Uterine Growth Retardation, terjadi akibat distress sub akut. Gangguan terjadi beberapa minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir. Pada keadaan ini panjang dan lingkar kepala normal akan tetapi berat tidak sesuai dengan masa gestasi. Bayi tampak kurus dan lebih panjang dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit, kulit kering keriput dan mudah diangkat.
2.3.2 Penyebab Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
BBLR terjadi karena bayi lahir sebelum waktunya atau usia kelahiran belum mencapai 9 bulan, bayi lahir cukup bulan tetapi pertumbuhan ketika dalam kandungan tidak baik karena ibu kurang gizi, kurang darah, sering sakit, banyak merokok atau bekerja berat (Indiarti, 2009).
Penyebab BBLR sangat multifaktorial, seperti asupan gizi ibu sangat kurang pada masa kehamilan, gangguan pertumbuhan dalam kandungan (janin tumbuh lambat), faktor plasenta, infeksi, kelainan rahim ibu, trauma, dan lain sebagainya (Maulana, 2009).
Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang belum cukup bulan (prematur) disamping itu juga disebabkan dismaturitas, artinya bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu), tapi berat badan (BB) lahirnya lebih kecil ketimbang masa kehamilannya, yaitu tidak mencapai 2.500 gram. "Biasanya hal ini terjadi karena adanya gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta, infeksi, hipertensi dan
keadaan-keadaan lain yang menyebabkan suplai makanan ke bayi jadi berkurang" (Widyastuti, 2009).
BBLR disebabkan oleh proses paling penting yaitu persalinan prematur atau pertumbuhan intra urine yang lambat atau kedua-duanya (Depkes RI, 2008) :
1. Persalinan prematur atau kurang bulan
Persalinan prematur atau kurang bulan adalah bayi lahir pada umur kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu. Pada umumnya bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunya uterus menahan janin, gangguan selama kehamilan, lepasnya plasenta lebih cepat dan waktunya atau rangsangañ yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum cukup bulan. Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidup di luar rahim. Semakin muda umur kehamilan, fungsi organ tubuh semakin kurang sempurna dan prognosisnya semakin kurang baik, kelompok BBLR ini sering mendapat penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ karena masa gestasi yang kurang (prematur).
2. Pertumbuhan intrauterine yang lambat atau bayi lahir kecil untuk masa kehamilan Pertumbuhan intrauterine yang lambat atau bayi lahir kecil untuk masa kehamilan karena ada hambatan pertumbuhan pada saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat). Retardasi pertumbuhan intrauterine berhubungan dengan keadaan yang mengganggu sirkulasi dan efisiensi plasenta dengan pertumbuhan dan perkembangan janin atau dengan keadaan umum dan gizi ibu. Keadaan ini mengakibatkan kurangnya oksigen dan nutrisi secara kronik dalam waktu yang
lama untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Kematangan fungsi organ tergantung pada usia kehamilan walaupun berat lahirnya kecil.
2.3.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Terjadinya BBLR
Sulit untuk mengetahui secara pasti penyebab BBLR, namun ada beberapa faktor resiko yang erat hubungannya dengan kejadian BBLR. Menurut WHO (1998), adapun faktor-faktor resiko tersebut adalah