• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bebas dengan MelepasBebas dengan Melepas

Dalam dokumen Berkas Cahaya Kesadaran (Halaman 158-175)

Bebas dengan Melepas

Gagasan keliru tentang ‘inilah aku’

menyebabkan belenggu perbudakan, pemahaman yang benarlah

yang menuntun kepada kebebasan dan kebahagiaan.

~ Sri

~ Sri Nisargadatta Maharaj.Nisargadatta Maharaj.

Kehendak Bebas, membebaskan diri dari Kehendak Bebas, membebaskan diri dari semua itu.

semua itu.

Sementara orang menyebut-nyebut ‘kehendak Sementara orang menyebut-nyebut ‘kehendak bebas’ sebagai sejenis hak manusia. Namun jangan bebas’ sebagai sejenis hak manusia. Namun jangan keliru; apa yang dimaksudkan sebagai Kehendak keliru; apa yang dimaksudkan sebagai Kehendak Bebas bukanlah ‘bebas berkehendak’, apalagi ‘bebas Bebas bukanlah ‘bebas berkehendak’, apalagi ‘bebas berbuat sekehendak hati’ —yang mungkin sekali berbuat sekehendak hati’ —yang mungkin sekali kebanyakan memaknainya demikian.

kebanyakan memaknainya demikian.

Jauh di lubuk hati kita yang terdalam, memang ada Jauh di lubuk hati kita yang terdalam, memang ada sejenis hasrat yang kuat untuk bebas. Bebas dari sejenis hasrat yang kuat untuk bebas. Bebas dari berbagai hal, terutama sekali yang ‘tak disukai’; berbagai hal, terutama sekali yang ‘tak disukai’; sebaliknya, senantiasa mengejar-ngejar yang disukai. sebaliknya, senantiasa mengejar-ngejar yang disukai. Bilamana yang disukai itu telah diperoleh, maka ia Bilamana yang disukai itu telah diperoleh, maka ia akan dikukuhi, dipertahankan, dan diakui sebagai akan dikukuhi, dipertahankan, dan diakui sebagai ‘milikku’.

‘milikku’.

Bebas dari —baik yang disukai maupun yang tak disukai— adalah kebebasan yang sesungguhnya.

Faktanya, kita hanyalah bergerak di antara dua kutub Faktanya, kita hanyalah bergerak di antara dua kutub ekstrim ini, di antara yang disukai dan yang

Di dalam pergerakan inilah kita merasa menderita, Di dalam pergerakan inilah kita merasa menderita, merasa malang; atau

merasa malang; atau sebaliknya merasa berbahagia,sebaliknya merasa berbahagia, merasa beruntung. Suasana hati kita dipermainkan merasa beruntung. Suasana hati kita dipermainkan seenaknya oleh kedua kutub ini. Kutub suka dan tak seenaknya oleh kedua kutub ini. Kutub suka dan tak suka. Bukankah demikian?

suka. Bukankah demikian?

Hanya yang merasa terbelenggulah yang bisa Hanya yang merasa terbelenggulah yang bisa sedemikian rindunya untuk bebas. Bagi yang tak sedemikian rindunya untuk bebas. Bagi yang tak terbelenggu —atau yang tak menyadari bahwa terbelenggu —atau yang tak menyadari bahwa dirinya sesungguhnya terbelenggu— tak akan ingin dirinya sesungguhnya terbelenggu— tak akan ingin bebas.

bebas. Masalah pembebasan bukanlah masalah merasa terbelenggu atau tidak, akan tetapi masalah kesadaran-diri. Ketika Anda benar-benar menyadari bahwa Anda terbelenggu oleh banyak hal, maka mulai saat itu pula kebebasan telah di ambang pintu rumah Anda. Sesudah itu hanyalah masalah Sesudah itu hanyalah masalah peraihannya. Apakah Anda benar-benar hendak peraihannya. Apakah Anda benar-benar hendak meraihnya atau tidak. Itu saja masalahnya.

meraihnya atau tidak. Itu saja masalahnya. Jadi, Kehendak Bebas adalah kehendak yang

Jadi, Kehendak Bebas adalah kehendak yang tumbuhtumbuh dari tumbuhnya kesadaran-diri. Hanya mereka dari tumbuhnya kesadaran-diri. Hanya mereka yang telah benar-benar sadarlah yang mungkin yang telah benar-benar sadarlah yang mungkin berkehendak seperti itu. Bila saya bertanya, apakah berkehendak seperti itu. Bila saya bertanya, apakah Anda sadar? Hampir pasti Anda akan menjawab: Anda sadar? Hampir pasti Anda akan menjawab: “Tentu! Tentu saja saya sadar. Bila tidak bagaimana “Tentu! Tentu saja saya sadar. Bila tidak bagaimana saya bisa membaca tulisan Anda ini?”. Bukan; bukan saya bisa membaca tulisan Anda ini?”. Bukan; bukan kesadaran seperti ini yang saya maksudkan. Itu kesadaran seperti ini yang saya maksudkan. Itu hanyalah kesadaran jasmaniah; hanya karena Anda hanyalah kesadaran jasmaniah; hanya karena Anda tidak sedang tertidur pulas atau pingsan. Bukan itu tidak sedang tertidur pulas atau pingsan. Bukan itu yang dimaksud.

Kesadaran merupakan basis yang paling mendasar dari keberadaan kita. Dialah yang melahirkan Dialah yang melahirkan ‘merasa ada’. Mereka yang tak sadar, tak bisa ‘merasa ada’. Mereka yang tak sadar, tak bisa ‘merasa ada’. Kalaupun ia ‘merasa ada’ maka itu ‘merasa ada’. Kalaupun ia ‘merasa ada’ maka itu hanyalah ‘rasa ada’ semu. Jadi, masalah kesadaran hanyalah ‘rasa ada’ semu. Jadi, masalah kesadaran juga adala

juga adalah masalah h masalah eksistensi, maeksistensi, masalah kebersalah keberadaan.adaan. Ia menyangkut eksistensi sejati kita, bukan eksistensi Ia menyangkut eksistensi sejati kita, bukan eksistensi semu seperti yang kita rasakan selama ini. ‘Merasa semu seperti yang kita rasakan selama ini. ‘Merasa ada’ disini tidak sikal sifatnya; bahkan bukan ada’ disini tidak sikal sifatnya; bahkan bukan sekedar masalah mental-psikologis; ia masalah sekedar masalah mental-psikologis; ia masalah kesadaran menyeluruh, dari kesadaran sikal, mental kesadaran menyeluruh, dari kesadaran sikal, mental hingga spiritual. Justru yang disebut terakhir ini, yang hingga spiritual. Justru yang disebut terakhir ini, yang seringkali

seringkali terlupakan terlupakan dan tiadan tiada disada disadari odari orang, rang, yangyang mencirikan keberadaannya secara mendasar.

mencirikan keberadaannya secara mendasar.

Bilamana Anda tidak ‘merasa ada’, maka tak ada Bilamana Anda tidak ‘merasa ada’, maka tak ada yang berkehendak; tidak ada Kehendak Bebas, atau yang berkehendak; tidak ada Kehendak Bebas, atau hanya sekedar kehendak sekalipun. Jadi, sekali lagi, hanya sekedar kehendak sekalipun. Jadi, sekali lagi, disinilah basis kita. Kita berbasis pada ‘merasa ada’ disinilah basis kita. Kita berbasis pada ‘merasa ada’ ini. Tanpa itu apapun tak ada, bagi kita. Karena ini. Tanpa itu apapun tak ada, bagi kita. Karena ‘saya ada’, maka itu ada, maka semua ada.’, ‘saya ada’, maka itu ada, maka semua ada.’, demikianlah kita mendeklarasikan keberadaan kita. demikianlah kita mendeklarasikan keberadaan kita. Hanya sesudah itulah muncul —apa yang kemudian Hanya sesudah itulah muncul —apa yang kemudian kita sebut dengan— ‘yang di luar’, ‘yang bukan dan kita sebut dengan— ‘yang di luar’, ‘yang bukan dan berbeda

berbeda dengan dengan aku aku ini’.ini’.

Nah ... disinilah bermula dikotomi ‘aku’ dan Nah ... disinilah bermula dikotomi ‘aku’ dan ‘bukan aku’; disinilah bermula dualisme dan ‘bukan aku’; disinilah bermula dualisme dan mulai berkembangnya si ego. Si ego mulai mulai berkembangnya si ego. Si ego mulai berkehendak, berkeinginan. Ia menginginkan berkehendak, berkeinginan. Ia menginginkan apa yang ia anggap sesuai dengan seleranya, apa yang ia anggap sesuai dengan seleranya, yang dianggapnya bisa memenuhi keinginannya, yang dianggapnya bisa memenuhi keinginannya, yang ia hasrati. Ia ingin menikmati semua itu. yang ia hasrati. Ia ingin menikmati semua itu.

Dan bilamana itu menyenangkannya, maka ia ingin Dan bilamana itu menyenangkannya, maka ia ingin memilikinya, mengangkanginya, memonopolinya memilikinya, mengangkanginya, memonopolinya bagi dirinya sendiri. Si ego kini membentuk dan bagi dirinya sendiri. Si ego kini membentuk dan terus-merus memperluas wilayah kepemilikannya, terus-merus memperluas wilayah kepemilikannya, yang diklaimnya sebagai wilayah kekuasaannya. Ia yang diklaimnya sebagai wilayah kekuasaannya. Ia seakan-akan menghasrati semua ‘yang bukan aku’; seakan-akan menghasrati semua ‘yang bukan aku’; ia seakan-akan hendak menelan sendiri semua itu. ia seakan-akan hendak menelan sendiri semua itu. Nah ... pengembangan keakuan, kepemilikan, Nah ... pengembangan keakuan, kepemilikan, identikasi-diri keliru pada jasad ini, keserakahan, identikasi-diri keliru pada jasad ini, keserakahan,

guna rajas (ambisi, semangat, agitatif, aktif, agresif(ambisi, semangat, agitatif, aktif, agresif

dll.) dan

dll.) dan guna tamas (malas, serba enggan, lembam, (malas, serba enggan, lembam, lesu,

lesu, bodoh, bodoh, gelap, gelap, pasif pasif dll.) dll.) sertaserta kama (nafsu- (nafsu-keinginan yang terus ingin dipuasi), dimulai dengan keinginan yang terus ingin dipuasi), dimulai dengan suburnya kini.

suburnya kini.

Seni Melepas Seni Melepas

Berbicara

Berbicara Kehendak Bebas, bukanlah bebas untuk mengembangkan semua itu; sebaliknya, justru kehendak untuk bebas dari semua itu ... semua yang ... semua yang terkait dengan si aku.

terkait dengan si aku.

Namun masalahnya kini sudah menjadi lain. Dari Namun masalahnya kini sudah menjadi lain. Dari hanya sadar akan keberadaan dan ‘merasa ada’, hanya sadar akan keberadaan dan ‘merasa ada’, kini telah berkembang, beranak-pinak sedemikian kini telah berkembang, beranak-pinak sedemikian suburnya. Bebas dari semua itu, kalau tidak suburnya. Bebas dari semua itu, kalau tidak mustahil, menjadi sesuatu yang sama-sekali tidak mustahil, menjadi sesuatu yang sama-sekali tidak mudah.

mudah. Membebaskan diri dari semua itu berarti melepaskannya secara mental, sejauh semua itu bukanlah Realitas dari Keberadaan Sejati kita. Dan Dan ini tentu sangat berat rasanya, juga bukan main ini tentu sangat berat rasanya, juga bukan main menyakitkan.

Telah sedemikian banyak ‘yang bukan aku’ terlanjur Telah sedemikian banyak ‘yang bukan aku’ terlanjur kita gandrungi, kita sayangi, kita cintai dan kita kita gandrungi, kita sayangi, kita cintai dan kita anggap sebagai bagian dari diri kita.

anggap sebagai bagian dari diri kita.

Seperti telah kita telusuri sebelumnya, semua yang Seperti telah kita telusuri sebelumnya, semua yang hendak dilepaskan adalah segala sesuatu ‘yang hendak dilepaskan adalah segala sesuatu ‘yang bukan Hakekat Sejati kita’. Hakekat Sejati inilah bukan Hakekat Sejati kita’. Hakekat Sejati inilah yang kita sebut sebagai

yang kita sebut sebagai Atman Atman , Sang , Sang Diri-Jati. YangDiri-Jati. Yang di luar Itu, mortal sifatnya.

di luar Itu, mortal sifatnya.

Jadi, pada prinsipnya, melepaskan semua itu berarti Jadi, pada prinsipnya, melepaskan semua itu berarti

menemukan kembali Sang Diri-Jati. Sri Swami Sri Swami Chidananda —Presiden dari

Chidananda —Presiden dari The Divine Life Society ——

pernah menegaskan kalau,

pernah menegaskan kalau, ‘immortalitas dicapai manakala seseorang telah berketetapan hati untuk melepas semua yang lain kecuali Realitas Agung Itu.’

Masalah pembebasan adalah masalah

Masalah pembebasan adalah masalahseni melepas.

Hanya dalam Realitas Agung Itu sajalah Kedamaian Hanya dalam Realitas Agung Itu sajalah Kedamaian dan Kebahagiaan Sejati bisa dirasakan. Tidak di luar dan Kebahagiaan Sejati bisa dirasakan. Tidak di luar itu. Untuk dipahami sebaik-baiknya, kata ‘di luar’ itu. Untuk dipahami sebaik-baiknya, kata ‘di luar’ disini bukanlah dalam pengertian ruang, spasial. disini bukanlah dalam pengertian ruang, spasial. Ia diperuntukkan bagi segala sesuatu ‘yang bukan Ia diperuntukkan bagi segala sesuatu ‘yang bukan Kesujatian Itu Sendiri’. Ia termasuk ‘si aku semu yang Kesujatian Itu Sendiri’. Ia termasuk ‘si aku semu yang kerdil’, yang terbentuk dari daya isolasi-diri, yang kerdil’, yang terbentuk dari daya isolasi-diri, yang merupakan akibat sampingan dari ‘merasa ada’. merupakan akibat sampingan dari ‘merasa ada’. Masalahnya kini adalah, bagaimana itu Masalahnya kini adalah, bagaimana itu dimungkinkan?

Ajahn Chah —seorang Guru Meditasi termasyhur dari Ajahn Chah —seorang Guru Meditasi termasyhur dari Thailand— suatu ketika pernah mengungkap seni Thailand— suatu ketika pernah mengungkap seni melepas ini. Beliau mengatakan:

melepas ini. Beliau mengatakan: “Bila Anda melepas sedikit, Anda akan menikmati sedikit Kedamaian. Bila Anda melepas banyak, banyak pula Kedamaian yang dirasakan. Namun bila Anda melepas semuanya, Kedamaian akan Anda rasakan sepenuhnya.”

Sekali lagi, masalah pembebasan adalah masalah Sekali lagi, masalah pembebasan adalah masalah melepas. Seorang narapidana tak punya kebebasan. melepas. Seorang narapidana tak punya kebebasan. Kebebasannya telah ia serahkankan demi pemenuhan Kebebasannya telah ia serahkankan demi pemenuhan keinginan-keinginan amoralnya.

keinginan-keinginan amoralnya. Hanya bagi yang bebas sajalah Kehendak Bebas bisa bertindak sepenuhnya, selengkapnya, secara komplit.

Melepas semuanya berarti melepas akar-penyebab, Melepas semuanya berarti melepas akar-penyebab, cikal-bakal dari semua keterikatan dan belenggu itu. cikal-bakal dari semua keterikatan dan belenggu itu.Dan itu adalah ego atau ‘si aku semu’ yang kerdil, Dan itu adalah ego atau ‘si aku semu’ yang kerdil, yang penuh dengan berbagai keinginan itu, dan yang penuh dengan berbagai keinginan itu, dan terlanjur menjadi pusat ke

terlanjur menjadi pusat ke arah mana semua aktivitasarah mana semua aktivitas sikal, mental maupun spiritual kita tujukan.

sikal, mental maupun spiritual kita tujukan. Nah .... berani dan

Nah .... berani dan sanggupkah kita melepaskannya?sanggupkah kita melepaskannya?

Meditasi, Kewaspadaan dalam Seni Melepas Meditasi, Kewaspadaan dalam Seni Melepas

Mengetahui semua itu ternyata belumlah cukup. Mengetahui semua itu ternyata belumlah cukup. Hanya mengetahui secara intelektual, tidak Hanya mengetahui secara intelektual, tidak membebaskan kita dari apapun. Dan

membebaskan kita dari apapun. Dan kitapun belumkitapun belum layak untuk ber-Kehendak Bebas. Tindakan proaktif layak untuk ber-Kehendak Bebas. Tindakan proaktif dibutuhkan disini. Tindakan ini adalah meditasi. dibutuhkan disini. Tindakan ini adalah meditasi.

Penuh kesadaran, penuh perhatian dan penuh kewaspadaan adalah meditasi. Bagi yang telah benar-benar sadar, yang telah benar-benar insyaf, seluruh kehidupannya adalah meditasi.

Hal mendasar ini juga disampaikan oleh Sri Hal mendasar ini juga disampaikan oleh Sri Swami Venkatesananda dalam karyanya Swami Venkatesananda dalam karyanya yang diberi judul “Sivananda Yoga”. yang diberi judul “Sivananda Yoga”. Beliau juga mengatakan,

Beliau juga mengatakan,“kewaspadaan yang penuh perhatian terhadap potensialitas dari si ego untuk bangkit, adalah meditasi itu sendiri. Tak ada meditasi lain kecuali itu. Dalam meditasi ini, si ego tertahan kemunculannya. Sementara itu, kewaspadaan itu sendiri adalah cahaya di dalam, dan selama ia bersinar dengan terangnya, maka momok yang disebut ego tak bisa muncul. Itulah meditasi”.

Paparan dari Sri Swami Venkatesananda itu Paparan dari Sri Swami Venkatesananda itu disampaikan sehubungan dengan pengungkapan disampaikan sehubungan dengan pengungkapan ‘kedok si ego’. Beliau tentu tidak bermaksud ‘kedok si ego’. Beliau tentu tidak bermaksud mendenisikan meditasi itu sendiri, melainkan mendenisikan meditasi itu sendiri, melainkan mengungkap trik atau seni dalam menangkal mengungkap trik atau seni dalam menangkal ekspansi dari si ego. Kita tak mungkin menangkal ekspansi dari si ego. Kita tak mungkin menangkal kemunculannya, reeksinya, manifestasinya di luar kemunculannya, reeksinya, manifestasinya di luar maupun di dalam, bila tak hadir kewaspadaan, maupun di dalam, bila tak hadir kewaspadaan, tanpa meditasi.

tanpa meditasi.

Sementara itu, kita pahami bahwa

Sementara itu, kita pahami bahwa tiada perhatian tanpa kewaspadaan, tiada kewaspadaan tanpa kesadaran menyeluruh. Dan dalam perhatian ke Dan dalam perhatian ke dalam, terjadi pemusatan pikiran, atau konsentrasi, dalam, terjadi pemusatan pikiran, atau konsentrasi, yang adalah

yang adalah dharanadharana. Melatih pemusatan pikiran. Melatih pemusatan pikiran ke dalam menghantarkan pada kewaspadaan ke dalam menghantarkan pada kewaspadaan itu, pada meditasi atau

itu, pada meditasi atau dhyanadhyana dan dan samadhisamadhi itu itu sendiri.

sendiri. Dharana, dhyanaDharana, dhyana dandan samadhisamadhi inilah inilah sesungguhnya

sesungguhnya Jalan Kelepasa Jalan Kelepasann itu. itu.

Daftar Donatur & Pemesan

Daftar Donatur & Pemesan

K

K

eberhasilan eberhasilan penyusunan, penyusunan, pencetakan pencetakan dandan pendistribusian buku ini tak lepas dari dukungan dan pendistribusian buku ini tak lepas dari dukungan dan partisipasi dari para donatur dan pemesan di bawah partisipasi dari para donatur dan pemesan di bawah ini, untuk itu kami, Anatta~Gotama Foundation, ini, untuk itu kami, Anatta~Gotama Foundation, mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

N

Naamma a / / AAllaammaatt BBeessaar r DDoonnaassii// Pesanan Pesanan Abdul Rohman. Abdul Rohman. Yogyakarta. Yogyakarta.

100.000,-Anonim [via Eny Pretty]. Anonim [via Eny Pretty]. Yogyakarta. Yogyakarta. 500.000,-Aryo Alit. Aryo Alit.

Bekasi, Jawa Barat. Bekasi, Jawa Barat.

500.000,-Atjih Suwarsih. Atjih Suwarsih. Jakarta. Jakarta. 150.000,-Aurellya Rinaldi. Aurellya Rinaldi. Yogyakarta. Yogyakarta. 100.000,-Ayming. Ayming.

Bandung, Jawa Barat. Bandung, Jawa Barat.

200.000,-Bambang Eko Sanjoto. Bambang Eko Sanjoto. Jakarta.

Jakarta.

300.000,-Cayzein Okinawa Chen. Cayzein Okinawa Chen. Batam. Batam. 250.000,-Diani Trisnowati. Diani Trisnowati. Tangerang, Banten. Tangerang, Banten.

150.000,-N

Naamma a / / AAllaammaatt BBeessaar r DDoonnaassii// Pesanan Pesanan

Dimas Willian

Dimas Willian Witjaksono.Witjaksono. Tangerang, Banten. Tangerang, Banten. 150.000,-DKS Konstruksi. DKS Konstruksi. Yogyakarta. Yogyakarta.

500.000,-Dohan Danadyaksa Moksa. Dohan Danadyaksa Moksa. Yogyakarta. Yogyakarta. 100.000,-Elnia Spa. Elnia Spa.

Purbalingga, Jawa Tengah. Purbalingga, Jawa Tengah.

250.000,-Emran Sidabutar. Emran Sidabutar. Jakarta. Jakarta. 2.000.000,-Erna Utomo. Erna Utomo. Jakarta. Jakarta.

100.000,-Galang Brahmeshvara Zhong. Galang Brahmeshvara Zhong. Tangerang, Banten.

Tangerang, Banten.

250.000,-Galih Anggoro Getih. Galih Anggoro Getih. Solo, Jawa Tengah. Solo, Jawa Tengah.

300.000,-Gede Kutame. Gede Kutame. Lampung. Lampung. 50.000,- 50.000,-Giras Gendrasena. Giras Gendrasena. Jakarta. Jakarta. 150.000,-Hasyimi Anwar. Hasyimi Anwar.

Bandung, Jawa Barat. Bandung, Jawa Barat.

100.000,-Henny Kho.

100.000,-N

Naamma a / / AAllaammaatt BBeessaar r DDoonnaassii// Pesanan Pesanan Herman Adriansyah. Herman Adriansyah. Palembang, Sumsel. Palembang, Sumsel.

200.000,-I Gede Kenzie Narendra. I Gede Kenzie Narendra. Jakarta. Jakarta. 250.000,-I Made Dwiantara. I Made Dwiantara. Bekasi, Jawa Barat. Bekasi, Jawa Barat.

250.000,-I Wayan Dasih. I Wayan Dasih. Denpasar, Bali. Denpasar, Bali.

300.000,-Ida Bagus Agung Swabawa. Ida Bagus Agung Swabawa. Kuta, Bali. Kuta, Bali. 100.000,-Imam Sudrajat. Imam Sudrajat.

Pemalang, Jawa Tengah. Pemalang, Jawa Tengah.

250.000,-Iskandar Effendi. Iskandar Effendi.

Padang, Sumatera Barat. Padang, Sumatera Barat.

500.000,-Janni Wijaya. Janni Wijaya. Jakarta. Jakarta.

1.000.000,-Jhana Wresti Pradnjani. Jhana Wresti Pradnjani. Tangerang, Banten. Tangerang, Banten.

150.000,-Kadek Dartha Narendra. Kadek Dartha Narendra. Jakarta.

Jakarta.

250.000,-Komang Agus Aryawan. Komang Agus Aryawan. Medan, Sumatera Utara. Medan, Sumatera Utara.

150.000,-Made Widi Indah. Made Widi Indah.

Alas Purwo, Jawa Timur. Alas Purwo, Jawa Timur.

500.000,-N

Naamma a / / AAllaammaatt BBeessaar r DDoonnaassii// Pesanan Pesanan

Maria Amara. Maria Amara.

Surabaya, Jawa Timur. Surabaya, Jawa Timur.

500.000,-Martin Ramli. Martin Ramli. Jakarta. Jakarta. 200.000,-Meiranti Wulandari. Meiranti Wulandari. Yogyakarta. Yogyakarta.

100.000,-Nadea Sahara Moksa. Nadea Sahara Moksa. Yogyakarta.

Yogyakarta.

100.000,-Nadi Sangha Sattvika. Nadi Sangha Sattvika. Yogyakarta. Yogyakarta. 200.000,-Next Song. Next Song. Yogyakarta. Yogyakarta. 200.000,-Ni Made Kusumawati. Ni Made Kusumawati.

Bolaang Mongondow, Sulut. Bolaang Mongondow, Sulut.

100.000,-NN. NN. Badung, Bali. Badung, Bali. 100.000,-NN. NN. Denpasar, Bali. Denpasar, Bali. 500.000,-NN. NN. Denpasar, Bali. Denpasar, Bali. 200.000,-Nursaeni. Nursaeni. Jakarta. Jakarta.

150.000,-Nyoman Juniadi Suastawan. Nyoman Juniadi Suastawan. Jayapura, Irian Jaya.

Jayapura, Irian Jaya.

700.000,-N

Naamma a / / AAllaammaatt BBeessaar r DDoonnaassii// Pesanan Pesanan

Paritta Jiva Anjali. Paritta Jiva Anjali. Yogyakarta. Yogyakarta. 100.000,-Paulina JS. Paulina JS. Yogyakarta. Yogyakarta. 250.000,-Pulsa DKS. Pulsa DKS. Yogyakarta. Yogyakarta.

100.000,-Riza Vahlevi Bolqiyah. Riza Vahlevi Bolqiyah. Kuningan, Jawa Barat. Kuningan, Jawa Barat.

200.000,-Ruliyanti. Ruliyanti. Tangerang, Banten. Tangerang, Banten.

250.000,-Saguh Indro Mukti. Saguh Indro Mukti. Trowulan Mojokerto. Trowulan Mojokerto. 150.000,-Sila Cafe. Sila Cafe. Yogyakarta. Yogyakarta. 100.000,-Surjaning

Surjaning BrotorahardjBrotorahardjo.o. Solo, Jawa Tengah. Solo, Jawa Tengah.

150.000,-Susie Gigih Sutata. Susie Gigih Sutata. Malang, Jawa Timur. Malang, Jawa Timur.

1.000.000,-Tono. Tono. Jakarta. Jakarta. 500.000,-Tono. Tono. PT. Inkopad, Jakarta. PT. Inkopad, Jakarta.

500.000,-Trio Sapto Aji. Trio Sapto Aji. Jakarta. Jakarta.

N

Naamma a / / AAllaammaatt BBeessaar r DDoonnaassii// Pesanan Pesanan Ulva Santri. Ulva Santri. Yogyakarta. Yogyakarta.

100.000,-Vastu Prajna Zhong. Vastu Prajna Zhong. Tangerang, Banten. Tangerang, Banten.

250.000,-Viveka Sutta Ishvari. Viveka Sutta Ishvari. Yogyakarta. Yogyakarta. 100.000,-Waras Lumadi. Waras Lumadi.

Surabaya, Jawa Timur. Surabaya, Jawa Timur.

150.000,-Wayan Badjre Astawe. Wayan Badjre Astawe. Lampung. Lampung. 50.000,-Wayan Juniarta. Wayan Juniarta. PT. Tinoring, Jakarta. PT. Tinoring, Jakarta. 2.000.000,-Wayan Tirtha. Wayan Tirtha. Jakarta. Jakarta. 400.000,-Wijaya Darma. Wijaya Darma. Denpasar, Bali. Denpasar, Bali. 1.000.000,-Yogananda Krishnaji. Yogananda Krishnaji. Jakarta. Jakarta. 150.000,-Yudha Pratama. Yudha Pratama. Jakarta. Jakarta. 150.000,-Yudi Prastiawan. Yudi Prastiawan.

Semarang, Jawa Tengah. Semarang, Jawa Tengah.

200.000,-Yulius. Yulius. Jakarta. Jakarta.

300.000,-j

Buku-buku yang telah kami terbitkan: Buku-buku yang telah kami terbitkan:

1.

1. 108 108 Tips Tips Renungan Renungan Meditasi Meditasi [Juli [Juli 2009],2009], 2.

2. Di Di Kaki Kaki Padma Padma Sang Sang Guru Guru Sejati Sejati [Mei [Mei 2010],2010], 3.

3. Meditasi Meditasi Berkas Berkas Cahaya Cahaya Kesadaran: Kesadaran: Segera Segera GelarGelar Fondasinya! [Oktober 2011],

Fondasinya! [Oktober 2011], 4.

4. Meditasi Meditasi Berkas Berkas Cahaya Cahaya Kesadaran: Kesadaran: BermeditasilahBermeditasilah dengan Baik dan

dengan Baik dan Benar! [Agustus 2012],Benar! [Agustus 2012], 5.

5. Berkas Berkas Cahaya Cahaya Kesadaran: Kesadaran: Sadar Sadar ... ... Bangkit Bangkit ......

Dalam dokumen Berkas Cahaya Kesadaran (Halaman 158-175)