• Tidak ada hasil yang ditemukan

tidaklah begitu mudahtidaklah begitu mudah

Dalam dokumen Berkas Cahaya Kesadaran (Halaman 86-89)

tidaklah begitu mudah

Ketika seseorang sadar kalau ia tertidur, pada saat itu juga sebetulnya

ia sudah setengah terjaga.

~ P. D. Ouspensky. ~ P. D. Ouspensky.

P

P

intu intu gerbang gerbang Kebijaksanaan Kebijaksanaan sesungguhnyasesungguhnya selalu terbuka bagi mereka yang telah bangkit selalu terbuka bagi mereka yang telah bangkit Kesadarannya

Kesadarannya. . Kesadaranlah awal dari Kesadaranlah awal dari KebijaksanaanKebijaksanaan itu. Anda tidak akan bisa berlari bila Anda belum itu. Anda tidak akan bisa berlari bila Anda belum bangkit, belum berdiri tegak bukan?

bangkit, belum berdiri tegak bukan?

Bagi para bijaksanawan, Kebenaran ada Bagi para bijaksanawan, Kebenaran ada dimana-mana.

mana. Pencarian ke luar , sepenuhnya , sepenuhnya telah telah terhentiterhenti bagi beliau-beliau ini. Sementara bagi kita, bagi bagi beliau-beliau ini. Sementara bagi kita, bagi saya dan Anda, mungkin

saya dan Anda, mungkin bangkit-pun belum. Kita Kita masih tertidur, masih bermimpi; benak kita masih masih tertidur, masih bermimpi; benak kita masih dipenuhi oleh jutaan angan-angan dan khayalan. dipenuhi oleh jutaan angan-angan dan khayalan. Kita masih bingung; kegelapan sedemikian pekatnya Kita masih bingung; kegelapan sedemikian pekatnya menyelimuti. Bangkit dan berdiri tegak,

menyelimuti. Bangkit dan berdiri tegak, seharusnyalahseharusnyalah menjadi

menjadi prioritas pertama dan utama kita. Tanpa kita. Tanpa itu, jangankan berlari —apalagi melakukan sebuah itu, jangankan berlari —apalagi melakukan sebuah pendakian, sekedar berjalanpun kita belum

pendakian, sekedar berjalanpun kita belum mungkin.mungkin. Untuk sekedar bangkit saja, mungkin masih Untuk sekedar bangkit saja, mungkin masih menyulitkan sementara orang. Kenapa? Karena menyulitkan sementara orang. Kenapa? Karena mereka telah terlanjur dibuai dan terbius oleh mereka telah terlanjur dibuai dan terbius oleh nyenyaknya tidur serta nikmatnya candu nyenyaknya tidur serta nikmatnya candu mimpi-mimpi. Disinilah, untuk membangkitkan mereka mimpi. Disinilah, untuk membangkitkan mereka menjadi kewajiban para bijak. Para bijak menjadi kewajiban para bijak. Para bijak sesungguhnya banyak jumlahnya, mereka telah sesungguhnya banyak jumlahnya, mereka telah datang dan pergi, dan masih terus datang dan pergi datang dan pergi, dan masih terus datang dan pergi dari alam manusia ini, dengan m eninggalkan dari alam manusia ini, dengan m eninggalkan jejaknya.

jejaknya. Jejak-jejak Jejak-jejak yang yang boleh boleh jadi jadi sedemikiansedemikian jelasnya

jelasnya buat buat sementara sementara orang, orang, sementara sementara sama- sama-sekali kabur bagi yang lainnya. Kenapa jejak-jejak sekali kabur bagi yang lainnya. Kenapa jejak-jejak beliau kabur?

“Tugas seorang lsuf bukanlah untuk bermain-main “Tugas seorang lsuf bukanlah untuk bermain-main di ‘panggung’; ataupun memberi argumentasi dan di ‘panggung’; ataupun memberi argumentasi dan pembenar terhadap nilai-nilai kehidupan rendah pembenar terhadap nilai-nilai kehidupan rendah manusia pada umumnya. Seorang lsuf,

manusia pada umumnya. Seorang lsuf, seorang bijak,seorang bijak, tak dapat menjadi seorang pembela dari pandangan tak dapat menjadi seorang pembela dari pandangan hidup palsu yang dibiasakan pada jamannya. hidup palsu yang dibiasakan pada jamannya.

Misinya adalah untuk merealisasikan Kebenaran, dan membuat yang lainnya merealisasikan yang sama.

Betapapun tampak menjijikkan teorinya itu, dan Betapapun tampak menjijikkan teorinya itu, dan betapapun

betapapun bebasnya bebasnya Kebenaran Kebenaran mungkin mungkin terlihatterlihat dalam konteks kepercayaan sehari-hari, seorang dalam konteks kepercayaan sehari-hari, seorang lsuf tidak terpancang pada formalitas; dan ia hanya lsuf tidak terpancang pada formalitas; dan ia hanya akan mengemukakan penemuan dan pengalaman akan mengemukakan penemuan dan pengalaman hidupnya sendiri kepada dunia.”

hidupnya sendiri kepada dunia.”

Nah ... itulah yang membuatnya kabur. Kita telah Nah ... itulah yang membuatnya kabur. Kita telah terbiasa sebagai penonton, hanya sebagai penonton terbiasa sebagai penonton, hanya sebagai penontonyang mengelu-elukan para pemain di panggung yang mengelu-elukan para pemain di panggung atau

atau di di lapangan. lapangan. Tak Tak jarang, jarang, kita kita malah malah bertengkarbertengkar mempertengkarkan keunggulan-keunggulan idola mempertengkarkan keunggulan-keunggulan idola masing-masing, diva masing-masing.

masing-masing, diva masing-masing.“What a fool thing to do?” ... tapi begitulah kondisi dari kebanyakan kita. ... tapi begitulah kondisi dari kebanyakan kita.

Kutipan paragraf di atas adalah pandangan Swami Kutipan paragraf di atas adalah pandangan Swami Chinmayananda, yang disadur dari terjemahan Chinmayananda, yang disadur dari terjemahan kitab ‘Discourses on Mandukya Upanishad with kitab ‘Discourses on Mandukya Upanishad with Gaudapada’s Karika’. Disini Gaudapada-lah yang Gaudapada’s Karika’. Disini Gaudapada-lah yangdimaksud oleh Swamiji sebagai sang lsuf. Seperti dimaksud oleh Swamiji sebagai sang lsuf. Seperti dimaklumi Gaudapada adalah cucu murid dari dimaklumi Gaudapada adalah cucu murid dari Veda Vyasa dan kakek Guru dari Adi Shankara. Veda Vyasa dan kakek Guru dari Adi Shankara.

Karika -nya lugas dan gamblang. Bahkan saking-nya lugas dan gamblang. Bahkan saking lugasnya, banyak yang menyana dan menuduh lugasnya, banyak yang menyana dan menuduh kalau pengaruh pandangan-pandangan Buddhistik kalau pengaruh pandangan-pandangan Buddhistik sedemikian

Namun seperti yang diungkapkan oleh Swamiji, Namun seperti yang diungkapkan oleh Swamiji, seorang lsuf ‘tidak terpancang pada formalitas’, seorang lsuf ‘tidak terpancang pada formalitas’, pandangan-pandangan seorang lsuf bisa pandangan-pandangan seorang lsuf bisa jadi

jadi berhampiran berhampiran atau atau sangat sangat mirip mirip dengandengan pandangan lsuf lain, yang kebetulan secara formal pandangan lsuf lain, yang kebetulan secara formal terkelompokkan dalam agama lain oleh terkelompokkan dalam agama lain oleh orang-orang. Kebenaran, memang tak dapat dibatasi orang. Kebenaran, memang tak dapat dibatasi oleh formalitas semu serupa itu. Kebenaran jauh oleh formalitas semu serupa itu. Kebenaran jauh melampaui segala bentuk dan ragam f

melampaui segala bentuk dan ragam formalitas yangormalitas yang membelit erat manusia duniawi.

membelit erat manusia duniawi.

Berani bangkit, dalam perspektif ini, juga berarti Berani bangkit, dalam perspektif ini, juga berarti

berani keluar —secara mental— dari berbagai —secara mental— dari berbagai formalitas konvensional. Bangkit secara mental, formalitas konvensional. Bangkit secara mental, bukanlah bangkit dengan ide-ide atau sikap bukanlah bangkit dengan ide-ide atau sikap memberontak. Sayangnya, bagi yang demam memberontak. Sayangnya, bagi yang demam popularitas, justru ‘jurus’ ini yang paling digandrungi. popularitas, justru ‘jurus’ ini yang paling digandrungi. Mereka merasa tampil bak para pejuang

Mereka merasa tampil bak para pejuang Kebenaran.Kebenaran. Namun apa jadinya? Mereka lebih menyulut Namun apa jadinya? Mereka lebih menyulut kericuhan, lebih memperkeruh situasi yang telah kericuhan, lebih memperkeruh situasi yang telah carut-marut, ketimbang membenahi kebobrokan carut-marut, ketimbang membenahi kebobrokan yang ada. Dan ini tentu

yang ada. Dan ini tentu sama-sekali tidak arif.sama-sekali tidak arif.

Dalam dokumen Berkas Cahaya Kesadaran (Halaman 86-89)