• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/ A. Tujuan :

1. Remaja dapat menjelaskan pengertian perilaku seks bebas.

2. Remaja dapat menguraikan penyebab terjadinya perilaku seks bebas dikalangan remaja.

3. Remaja dapat menyebutkan dampak dari seks bebas. 4. Remaja dapat menunjukkan cara melindungi diri

B. Proses Bimbingan Kelompok : Alokasi waktu : 1 x 45 menit.

Proses Bimbingan Kelompok adalah sebagai berikut:

1.Tahap Pembentukan

a. Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan rileks.

b.Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok secara singkat.

c. Menjelaskan peran masing-masing anggota dan pembimbing pada proses bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan.

d.Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.

e. Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri secara terbuka.

f. Memotivasi anggota untuk mengungkapkan harapannya dan membantu merumuskan tujuan bersama.

2.Tahap Transisi

a. Mereview tujuan dan kesepakatan bersama.

b.Memotivasi anggota untuk terlibat aktif dan mengambil manfaat dalam tahap inti.

c. Mengingatkan anggota bahwa kegiatan akan segera memasuki tahap inti.

3.Tahap Kegiatan

a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan yang telah dipersiapkan.

b.Menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas. c. Melakukan tanya jawab tentang topik yang

dikemukakan oleh pemimpin kelompok d.Pembahasan topik secara tuntas.

e. Melakukan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama. f. Menegaskan komitmen anggota kelompok (apa yang

segera dilakukan berkenaan dengan topik yang telah dibahas)

4.Tahap Pengakhiran

a. Bahwa kegiatan Bimbingan Kelompok akan diakhiri. b.Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai

kemajuan yang dicapainya masing-masing. c. Pembahasan kegiatan lanjutan

d.Pesan serta tanggapan anggota kelompok e. Ucapan terima kasih

C. Uraian Materi :

Diera gobalisasi saat ini, , remaja harus terselamatkan dari bahaya globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya kebebasan sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk, sementara budaya tersebut tidak cocok dengan kebudayaanIndonesia.Sebagai contoh adalah kebudayaan seks bebas, yang saat inisudah sampai pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan.Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis namun tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya.Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Bagi remaja berpacaran merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan.

Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu

adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, “bebas” yang

dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah seks bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media masa.Remaja adalah individu labil yang

emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.

Awal mula seorang remaja terjerumus dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang membawa pengaruh negatif. Kebanyakan remaja ini ingin di puji dan di katakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan. Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas adalah sebagai berikut: 1. Kehidupan iman yang rapuh.

Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas karna kurangnya keimanan dalam dirinya. Jika pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan diluar agama tentu juga sangat minim.

2. Kurangnya perhatian orang tua.

Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang remaja. Perhatian orang tua sangat diperlukan, karena orang tualah yang paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua

tua kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka seorang remaja tersebut akan mudah terjerumus dalam kebiasaan berseks bebas.

3. Kurangnya pengetahuan tentang seks bebas.

Karena menganggap bahwa hubungan seks bebas adalah bentuk penyaluran kasih sayang dalam sebuah hubungan berpacaran, tidak sedikit dari remaja merasa kegiatan pacaran mereka tidak efektif apabila tidak melakukan hubungan seks bebas.

4. Rasa ingin tahu tentang sesuatu yang berbau seksual. Pada usia remaja rasa keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang tidak terbatas masuknya. Maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong remaja untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan yang tanpa mereka sadari bahwa hal tersebut sangat berbahaya untuk dirinya sendiri.

5. Salah bergaul

Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja. Apabila seorang remaja salah dalam memilih teman maka akibatnya akan fatal. Memilih teman berarti memilih masa depan, maka siapapun yang ingin masa depannya cerah

ditengah bekapan arus globalisasi, maka ia harus pandai dalam memilih teman. Seseorang akan dipastikan rusak masa depannya jika bergaul dengan orang-orang yang membenarkan kemaksiatan.

Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas.Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan atau agama dan ketidak stabilan emosi remaja.Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali.

Ada beberapa dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks bebas di kalangan remaja yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual. Seperti kita ketahui bahwa banyak dampak buruk dari seks bebas dan cenderung bersifat negatif seperti halnya, seks bebas dapat berakibat fatal bagi kesehatan kita. Tidak kurang dari belasan ribu remaja yang sudah terjerumus dalam seks bebas. Seks bebas dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungan luar dan salah pilihnya seseorang terhadap lingkungan tempatnya bergaul. Seks bebas sangat berdampak buruk bagi para remaja, dampak dari seks bebas adalah hamil di luar nikah, aborsi, dapat mencorengkan nama baik orang

bebas bukanlah segalanya, dimana mereka hanya mendapat kenikmatan semata, sedang mereka tidak memikirkan akibat yang harus mereka tanggung seumur hidup. Hal ini jelas sangat berbahaya bagi remaja yang terjerumus di dalam seks bebas.

Berikut beberapa bahaya utama akibat seks pranikah dan seks bebas:

1.Menciptakan kenangan buruk.

Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moral akan erasa dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat.

2.Mengakibatkan kehamilan.

Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur. kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar

mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi remaja bahkan keturunannya.

3.Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi.

Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan Kanker Rahim. Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian.

4.Penyebaran Penyakit.

Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV.

Seks bebas pada remaja dapat dicegah dengan beberapa upaya, yang diantaranya adalah :

Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya diri, mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan yang baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan ketrampilan berkomunikasi, yang mampu

mengatakan “tidak” tanpa beban dan tanpa mengikuti orang

lain.

Pendidikan Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan melakukan seks bebas. Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini, anehnya banyak orang tua yang cuek saja terhadap perkembangan anak-anaknya.

2. Memperbaiki Cara Berkomunikasi.

Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita. Karna pada umumnya

terjadi seks bebas dikarenakan tidak adanya kepedulian secara mendalam.

3. Pacaran sehat.

Berpacaran sangat lekat hubungannya dengan seks, karena tidak sedikit mereka yang melakukan seks bebas bersama kekasihnya. Disitulah kita tanamkan budaya pacaran sehat tanpa seks. Berpacarn sehat itu seperti: tidak berhubungan seks, pacar sebagai pemberi motivas

Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas khususnya di kalangan remaja. Selain itu, kita juga harus mewaspadai hubungan dengan lawan jenis apakah hubungan ini mengarah pada seks bebas atau tidak.

Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pada pola hidup seks bebas, jika terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi remaja yang memang benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat.Saat ini untuk menekankan jumlah pelaku seks bebasterutama di kalangan remajabukan hanya membentengi diri mereka

dengan pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih teman-temannya.Karena ada kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya dibandingkan dengan orang tua sendiri.Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu bekal pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks secara vulgar.’

Dampak seks bebas bagi remaja tentunya dapat merugikan diri sendiri, keluarga, maupun pihak sekolah. Berikut dampak dari perilaku seks bebas

D. Rangkuman :

Kapan seks bebas dapat terjadi atau dilakukan? Pada saat para anak-anak laki atau perempuan mulai mengalami perubahan bentuk badan atau memasuki frase remaja. Seks bebas juga terjadi ketika adanya iman yang rapuh, kurangnya kasih sayang serta perhatian dari orang tua, kurangnya pemahaman tentang seks bebas, rasa ingin tahu yang berbau seksualtanpa memikirkan resiko yang nantinya dihadapi, serta salah bergaul dengan teman-teman yang berdampak negatif untuk dirinya sendiri. Apalagi jika teman-temanya mengatakan bahwa seks terasa nikmat, di tambah lagi adanya segala informasi yang tidak terbatas.

Lampiran : Skenario Sosiodrama

SOSIODRAMA

Dokumen terkait