http://www.satujam.com A. Tujuan :
1. Remaja dapat menguraikan komunikasi yang lebih efektif dengan orang tuanya agar terbentuk menjadi remaja yang positif.
2. Remaja dapat menjalankan media sosialnya dengan baik dan positif.
3. Remaja dapatmenunjukkan hasil pengawasan dari orang tua mengenai kemajuan teknologi yang baik dan positif.
B. Proses Bimbingan Kelompok : Alokasi waktu : 1 x 45 menit.
Proses Bimbingan Kelompok adalah sebagai berikut :
1.Tahap Pembentukan
a. Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan rileks.
b. Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok secara singkat.
c. Menjelaskan peran masing-masing anggota dan pembimbing pada proses bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan.
d. Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.
e. Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri secara terbuka.
f. Memotivasi anggota untuk mengungkapkan harapannya dan membantu merumuskan tujuan bersama.
2.Tahap Transisi
a. Mereview tujuan dan kesepakatan bersama.
b. Memotivasi anggota untuk terlibat aktif dan mengambil manfaat dalam tahap inti.
c. Mengingatkan anggota bahwa kegiatan akan segera memasuki tahap inti.
3.Tahap Kegiatan
a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan yang telah dipersiapkan.
b. Menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas. c. Melakukan tanya jawab tentang topik yang
dikemukakan oleh pemimpin kelompok d. Pembahasan topik secara tuntas.
e. Melakukan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama. f. Menegaskan komitmen anggota kelompok (apa yang
segera dilakukan berkenaan dengan topik yang telah dibahas)
4.Tahap Pengakhiran
a. Bahwa kegiatan Bimbingan Kelompok akan diakhiri. b. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai
kemajuan yang dicapainya masing-masing. c. Pembahasan kegiatan lanjutan.
d. Pesan serta tanggapan anggota kelompok. e. Ucapan terima kasih.
C. Uraian Materi :
Keluarga berperan penting dalam mengembangkan pribadi remaja, pengasuhan orang tua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang kehidupan, baik agama maupun sosial budaya merupakan faktor kondusif dalam mempersiapkan remaja menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang baik dan sehat. Pembentukan pribadi remaja yang positif tidak terlepas dari pola asuh yang diterapkan orang tua didalam keluarga.
Komunikasi dalam keluarga mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk memperoleh kebahagiaan , untuk menghindarkan diri dari tekanan dan ketegangan, bahkan mampu menghindari diri dari perilaku yang dapat merugikan dirinya sendiri.
Kehadiran keluarga sebagai komunitas masyarakat kecil, memiliki arti yang sangat penting dalam membangun komunitas masyarakat yang lebih luas. Oleh karena itu, kehidupan keluarga yang harmonis perlu dibangun atas dasar sistem interaksi yang kondusif.
Banyak anak yang disiplin dalam kehidupannya karena mencontoh perilaku orang tuanya, hal ini mereka dasari dari
mencontoh dan melihat. Sikap saling menghargai antara orang tua dan anak akan memberi nilai lebih pada keluarga dan lingkungannya serta komunikasi yang efektif akan menjadi jembatan yang bernilai lebih antara orang tua dan anak-anaknya.
Salah satu kebebasan anak di usia remaja pada saat sekarang adalah penggunaan media sosial yang berbasis internet baik berupa facebook, line up, whatsapp, instagram, path dan sebagainya yang dapat dengan mudah diakses melalui handphone, laptop, notebook maupun warnet yang sudah tersebar. Dengan segala dampak positif dan negatifnya media sosial pada saat ini sudah menyatu dengan anak usia remaja dalam kehidupan sehari harinya. Media sosial yang berbasis internet telah menyediakan dunia tanpa batas(borderless). Bagi remaja semua informasi dapat diakses, mulai dari informasi yang dibutuhkan untuk ilmu pengetahuan maupun informasi yang tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan bahkan informasi yang dilarang untuk diakses.
Berbagai dampak negatif dalam penggunaan media sosial yang tanpa kontrol / filter tersebut berujung pada
yang menunjukan adanya kemerosotan moral remaja, sehingga dibutuhkan kontrol dan pengawasan dari lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Orang tua sebagai lingkungan terdekat dalam keluarga memegang peranan penting dalam memberikan pengawasan terhadap remaja dalam penggunaan media sosial.
Demikian juga terhadap penggunaan media sosial yang berbasis Internet, sikap orang tua terhadap aktivitas ini akan memberikan pengaruh terhadap terbentuknya karakter yang dapat menyaring dampak penggunaan media sosial sehingga tidak terjerumus dalam kenakalan remaja bahkan tindak kriminal. Orang tua yang bijak dalam meletakan pondasi karakter terhadap remaja juga harus kritis dan memiliki wawasan luas dalam menyikapi penggunaan media sosial yang berbasis Internet, sehingga apa yang diketahui oleh anaknya juga harus diketahui oleh orang tuanya.
Dengan menanamkan nilai-nilai karakter memberikan pengertian mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam penggunaan media sosial sehingga anak memperolah pengetahuan antisipatif dari orang tua
sebelum anak menggunakan media sosial.Meletakan pondasi agama dan akhlak yang kuat kepada remaja merupakan sikap keteladanan orang tua yang mampu menciptakan filter bagi remaja dalam memilih dan memilah mana yang boleh dan tidak boleh diakses dalam penggunaan media sosial.
D. Rangkuman :
Seiring dengan semakin meningkatnya akses internet, tidak terkecuali pada anak dan remaja. Media sosial merupakan salah satu aplikasi yang banyak digunakan, yang seharusnya berada dalam pengawasan orang tua. Keuntungan yang dapat diperoleh remaja dari media sosial antara lain sebagai sarana komunikasi dengan teman dan keluarga, meningkatkan kreativitas dengan berbagi ide atau seni lain serta berhubungan dengan orang lain dengan minat yang sama di berbagai kesempatan untuk berpartisipasi pada kegiatan.
Hanya saja, perlu dipertimbangkan kerugian remaja dalam memanfaatkan media sosial untuk berbagi hal negatif, risiko bertemu dengan orang asing yang membuat mereka merasa takut atau tidak nyaman, melihat tayangan iklan yang tidak sesuai usia, melakukan aktivitas yang tidak jelas,
hingga membuka kemungkinan tindakan pelecehan di dunia maya atau dikenal dengan istilah cyberbullying. Media sosial merupakan bagian dari perkembangan internet yang masih sangat sulit untuk dibendung. Hindari sikap acuh dari orang tua, lalu tetapkan aturan dan pengawasan agar remaja tetap aman dalam menggunakan media sosial.
Lampiran : Sknenario Sosiodrama
SOSIODRAMA