• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Lampiran 1 Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul Bimbingan Kelompok untuk Mencegah Perilaku Seks Bebas pada Peserta Didik di SMA Theresiana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Lampiran 1 Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul Bimbingan Kelompok untuk Mencegah Perilaku Seks Bebas pada Peserta Didik di SMA Theresiana"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODUL BIMBINGAN

KELOMPOK UNTUK MENCEGAH PERILAKU SEKS BEBAS PESERTA DIDIK SMA

(Panduan Untuk Guru)

Oleh :

Yuliana Sukmawati 132013042

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

PENGEMBANGAN MODUL BIMBINGAN

KELOMPOK UNTUK MENCEGAH PERILAKU SEKS BEBAS PESERTA DIDIK

UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (PANDUAN UNTUK GURU)

Oleh :

(3)

KATA PENGANTAR

Pengembanganmodulini ditulis untuk digunakan oleh guru di SMA, dengan harapan agar dapat digunakan untuk membantu mengembangkan dan meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai perilaku seks bebas. Modul ini merupakan panduan bagi guru dalam melakukan pengembangan ini. Modul untuk guru ini terdiri atas bagian pertama: Pendahuluan; bagian kedua; petunjuk layanan bimbingan kelompok, dan bagian ketiga : panduan khusus per topik pelaksanaan pengembangan; bagian empat: bacaan untuk peserta didik; bagian lima; evaluasi kegiatan.

Penulis berharap panduan pengembangan modul Bimbingan Kelompok ini menjadi sarana yang berguna, layak dan tepat bagi guru dalam mengembangkan kehidupan pribadi-sosial peserta didik, terutama pemahamannya mengenai perilaku seks bebas.

Penulis

Yuliana Sukmawati

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI ... iv

PETA KEDUDUKAN MODUL ... vii

PENDAHULUAN ... 1

1. Standar Kompetensi ... 3

2. Deskripsi ... 4

3. Waktu Pelaksanaan ... 4

4. Prasyarat ... 4

5. Petunjuk Penggunaan Modul ... 5

6. Tujuan Akhir... 5

7. Cek Penguasaan Standar Kompetensi ... 6

Kegiatan 1 : Proses Bimbingan Kelompok 1. Pengenalan bimbingan kelompok ... 8

2. Pengenalan pemimpin dan anggota kelompok ... 9

3. Proses BimbinganKelompok... 10

(5)

3. Uraian Materi ... 18

4. Rangkuman ... 20

5. Tugas (Teknik Sosiodrama) ... 22

6. Tes ... 31

Kegiatan 3 : Peran Lingkungan Sosial 1. Tujuan ... 33

2. Proses BimbinganKelompok ... 34

3. Uraian Materi ... 36

4. Rangkuman ... 39

5. Tugas (Teknik Sosiodrama) ... 41

6. Tes ... 48

Kegiatan 4 : Seks Bebas Remaja 1. Tujuan ... 50

2. Proses BimbinganKelompok ... 51

3. Uraian Materi ... 54

4. Rangkuman ... 58

5. Tugas (Teknik Sosiodrama) ... 64

6. Tes ... 71

Kegiatan 5 : Pola Asuh Terhadap Seks Bebas 1. Tujuan ... 73

2. Proses BimbinganKelompok ... 74

(6)

4. Rangkuman ... 80

5. Tugas (Teknik Sosiodrama) ... 82

6. Tes ... 91

(7)

PETA KEDUDUKAN MODUL

Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas (SMA)

Tugas Perkembangan Peserta didik

Aspek perkembangan landasan perilaku etis (Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan minat manusia)

Pengenalan:

(Memantapkan nilai dan cara

(8)

I. Pendahuluan

Bimbingan kelompok merupakan bantuan yang diberikan kepada kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 2-10 peserta agar mereka mampu melakukan pencegahan masalah, pemeliharaan nilai-nilai, dan pengembangan keterampilan-keterampilan hidup yang dibutuhkan.

Bimbingan kelompok harus dirancang sebelumnya dan sesuai dengan kebutuhan yang nyata dari anggota kelompok. Teknik bimbingan kelompok yang dapat digunakan guru di SMA antara lain diskusi kelompok, bermain peran, home room, sosiodrama, dan teknik lain yang relevan. Topik bahasan dapat ditetapkan berdasarkan kesepakatan anggota kelompok atau dirumuskan sebelumnya oleh guru berdasarkan pemahaman atas data tertentu.

(9)

Peserta didik di tingkat SMA adalah masa remaja dianggap sebagai masa topan badai dan stress (Storm and Stress). Pernyataan ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall, sampai sekarang pernyataan itu masih banyak digunakan.

Karena remaja telah memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasibnya sendiri, jika remaja terarah dengan baik maka ia akan menjadi seorang individu yang memiliki rasa tanggungjawab, tetapi jika tidak terbimbing maka bisa menjadi seorang yang tak memiliki masa depan yang baik.

(10)

masa pubertas, yang mana masa tersebut merupakan masa tumbuh kembang yang dialami oleh semua remaja.

Bimbingan yang diberikan oleh keluarga dilakukan dengan memberitahukan batasan-batasan norma yang yang berlaku di agama ataupun di masyarakat, pemberitahuan tentang norma tersebut diharapkan agar remaja dapat berperilaku sesuai dengan norma yang ada. Sedangkan bimbingan yang dilakukan di sekolah dengan cara memberikan pelajaran tentang moral, norma dan masa remaja yang mengarah ke pencegahan seksual. Peran dari guru sangat dibutuhkan oleh peserta didik agar memperoleh informasi secara benar, lengkap, dan menarik sehingga peserta didik pun akan memperoleh manfaat yaitu mengetahui dampak perilaku seks bebas sedini mungkin, maka masa depan mereka juga akan terencana dengan baik. A. Standar Kompetensi

(11)

B. Deskripsi

Modul pengembangan bimbingan kelompok mengenai perilaku seks bebas merupakan pedoman bagi guru untuk memfasilitasi peserta didik dalam aspek pemahaman dan nilai-nilai kehidupan yang berhubungan dengan perilaku seks bebas di kalangan remaja. Modul ini terdiri dari beberapa kegiatan yang diantaranya adalah Problematika remaja; Peran lingkungan sosial; Seks bebas remaja; dan Pola asuh terhadap seks bebas. Guru diharapkan dapat memfasilitasi peserta didik dalam memahami perilaku seks bebas dikalangan remaja. Setelah peserta didik sudah memahami perilaku seks bebas dikalangan remaja, maka akan terbantu untuk meningkatkan pemahamannya mengenai dampak-dampak dari perilaku seks bebas.

C. Waktu

Waktu yang dibutuhkan pada setiap kegiatansekitar 45 menit.

D. Prasyarat

(12)

yaitu pengembangan 1, lalu pengembangan 2, pengembangan 3 dan terakhir pada pengembangan 4, pengembangan 5.

E. Petunjuk Modul Pengembangan

Petunjuk penggunaan modul pengembangan bimbingan kelompok untuk mencegah perilaku seks bebas pada peserta didik adalah sebagai berikut :

a. Modul ini disusun untuk guru SMA.

b. Sasaran modul ini adalah peserta didik SMA.

c. Sebelum memfasilitasi layanan bimbingan kelompok, guru pembimbing perlu membaca latar belakang dan petunjuk pelaksanaan.

d. Selama kegiatan pengembangan berlangsung, guru memantau jalannya kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik.

F. Tujuan Akhir

(13)

G.Cek Penguasaan Standar Kompetensi

Tahap Akomodasi Tahap Tindakan

(14)

KEGIATAN 1

PROSES BIMBINGAN KELOMPOK

A. Pengertian Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok dilaksanakan dengan mengaktifkan dinamika kelompok untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan pribadi atau pemecahan masalah individu yang menjadi peserta kegiatan kelompok.

Dalam bimbingan kelompok dibahas topik-topik umum yang menjadi kepedulian bersama anggota kelompok. Baik topik umum maupun masalah pribadi itu dibahas melalui suasana dinamika kelompok yang intensi dan konstruktif diikuti oleh semua anggota dibawah bimbingan pemimpin

Sumber :

(15)

Tujuan dari Bimbingan kelompok untuk membahas topik-topik tertentu yang mengandung permasalahan aktual (sedang hangat diperbincangkan). Melalui dinamika kelompok yang intensif, pembahasan topik-topik itu mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang diwujudkannya tingkah laku yang lebih efektif.

Teknik yang digunakan dalam modul ini adalah teknik sosiodrama, yang dimana merupakan suatu cara untuk membantu dalam memecahkan masalah peserta didik melalui drama. Masalah yang didramakan pun berupa masalah-masalah sosial, dan metode yang digunakan adalah dengan bermain peran. Dalam sosiodrama, individu akan memerankan suatu peran tertentu dari suatu situasi masalah sosial.

B. Pemimpin Kelompok dan Anggota Kelompok

(16)

Anggota kelompok berperan sebagai seorang yang mendengar, memahami, dan merespon dengan tepat dan positif; berpikir dan berpendapat; merasa, berempati dan bersikap; berpartisipasi dalam kegiatan bersama.

C. Proses Bimbingan Kelompok

Alokasi waktu : 1 x 45 menit.

Proses Bimbingan Kelompok adalah sebagai berikut :

1.Tahap Pembentukan

a. Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan rileks.

b. Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok secara singkat.

c. Menjelaskan peran masing-masing anggota dan pembimbing pada prosesbimbingan kelompok yang

Sumber :

(17)

d. Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.

e. Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri secara terbuka.

f. Memotivasi anggota untuk mengungkapkan harapannya dan membantu merumuskan tujuan bersama.

2. Tahap Transisi

a. Melakukan kegiatan selingan berupa permainan kelompok.

b. Mereview tujuan dan kesepakatan bersama.

c. Memotivasi anggota untuk terlibat aktif dan mengambil manfaat dalam tahap inti.

d. Mengingatkan anggota bahwa kegiatan akan segera memasuki tahap inti.

3. Tahap Kegiatan

a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan yang telah dipersiapkan.

b. Menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas.

c. Melakukan tanya jawab tentang topik yang dikemukakan oleh pemimpin kelompok.

d. Pembahasan topik secara tuntas.

(18)

f. Menegaskan komitmen anggota kelompok (apa yang segera dilakukan berkenaan dengan topik yang telah dibahas)

4. Tahap Pengakhiran

a. Menjelaskan bahwa kegiatan Bimbingan Kelompok akan diakhiri.

b. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai kemajuan yang dicapainya masing-masing.

c. Pembahasan kegiatan lanjutan

d. Pesan serta tanggapan anggota kelompok e. Ucapan terima kasih

(19)
(20)

KEGIATAN 2

PROBLEMATIKA REMAJA

Sumber : https://student.unud.ac.id

A. Tujuan :

1. Remaja dapat menjelaskan arti dari penyesuaian diri dan mampu menunjukkan proses penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya.

2. Remaja dapat menyebutkan gaya remaja berpacaran yang sehat dan bertanggung jawab untuk dirinya sendiri.

(21)

B. Proses Bimbingan Kelompok : Alokasi waktu : 1 x 45 menit.

Proses Bimbingan Kelompok adalah sebagai berikut :

1. Tahap Pembentukan

a. Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan rileks.

b. Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok secara singkat.

c. Menjelaskan peran masing-masing anggota dan pembimbing pada proses bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan.

d. Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.

e. Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri secara terbuka.

f. Memotivasi anggota untuk mengungkapkan harapannya dan membantu merumuskan tujuan bersama.

2. Tahap Transisi

a. Mereview tujuan dan kesepakatan bersama.

(22)

c. Mengingatkan anggota bahwa kegiatan akan segera memasuki tahap inti.

3. Tahap Kegiatan

a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan yang telah dipersiapkan.

b. Menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas. c. Melakukan tanya jawab tentang topik yang

dikemukakan oleh pemimpin kelompok d. Pembahasan topik secara tuntas.

e. Melakukan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama. f. Menegaskan komitmen anggota kelompok (apa yang

segera dilakukan berkenaan dengan topik yang telah dibahas)

4. Tahap Pengakhiran

a. Bahwa kegiatan Bimbingan Kelompok akan diakhiri. b. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai

kemajuan yang dicapainya masing-masing. c. Pembahasan kegiatan lanjutan

d. Pesan serta tanggapan anggota kelompok e. Ucapan terima kasih

(23)

C.Uraian Materi :

Remaja memasuki status sosial yang baru, karena pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang pesat sehingga menyerupai orang dewasa, maka remaja sering diharapkan bersikap dan berperilaku seperti orang dewasa. Remaja menunjukkan taraf kemandirian yang semakin tinggi dan berkurang dalam hal bergantung pada orang tuanya, meski demikian remaja masih membutuhkan dukungan dari orang tuanya.

Remaja makin menjalin relasi yang intim dengan lingkungan sosialnya, oleh karena itu remaja kurang memiliki waktu bersama dengan orang tuanya. Kelompok sosial yang baru ini merupakan tempat aman bagi mereka. Pengaruh kelompok bagi remaja amat kuat, bahkan melebihi pengaruh kelurga, dalam hal ini karakter teman sebaya dan kualitas pertemanan sangat berpengaruh pada perkembangan remaja.

(24)

kelompok yang berlebihan dan energi kelompok sebaya dicurahkan dalam kegiatan-kegiatan yang mengganggu lingkungan bahkan merugikan dirinya sendiri, contohnya melakukan hubungan seks bebas sebagai salah satu bentuk pencurahan kasih sayang.

(25)

Remaja yang berpacaran cenderung diterima oleh sebaya dan diamati lebih menarik secara jasmaniah. Pacaran dan relasi romantis di usia yang sangat awal biasanya dikaitkan dengan beberapa masalah berikut : 1) prestasi belajar rendah; 2) kurang berpartisipasi secaara aktif dalam pembelajaran; 3) kenakalan remaja; 4) masalah berkaitan dengan bersekolah. hal yang menarik remaja suka menonton tayangan televisi sangat cenderung mulai berpacaran lebih awal dan berpacaran dengan lebih dari seorang.

D. Rangkuman :

Sebenarnya tidak pernah ada larangan bagi seorang remaja untuk berteman dan bersosialisasi dengan siapapun. Namun dengan prinsip kebebasan dan kesetaraan, kamu boleh berteman dengan siapa saja. Tapi apakah itu berarti kamu harussangat terbuka untuk berteman dengan siapapun dan tidak membatasi diri?

(26)
(27)

Lampiran : Skenario Sosiodrama

SOSIODRAMA

“Problematika Remaja”

Pemain dalam sosiodrama :

Anggun sebagai pemain utama

Bapak sebagai ayah dari pemeran utama

Lina, Dona, Wulan sebagai sahabat dari pemeran utama

Doni, Derry, Jona sebagai teman-teman dari Wulan.

Ada seorang gadis cantik yang bernama Anggun, ia duduk dibangku kelas 1 SMA. Anggun hidup bersama ayahnya, pekerjaan ayah Anggun hanya sebagai Cleaning Service. Pendapatan dari seorang cleaning service tidak mampu mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.

Suatu ketika ayahnya memberikan uang saku untuk Anggun sekolah, namun yang terjadi :

Anggun :Bapak, kenapa bapak cuman kasih Rp. 5000,00.

(28)

Bapak : Nak, bapak tidak punya uang lagi hanya ini yang bapak punya untuk makan kita besok pun bapak masih usahakan.

Anggun : Makanya cari kerjaan yang lain pak, betah banget kerja jadi cleaning service yang

udah jelas-jelas ngga cukup buat kita makan.

Bapak : Iya nak, nanti bapak usahakan cari kerjaan lain ya.

Disekolah Anggun memiliki sahabat yang bernama Lina, Wulan, dan Dona. Mereka bersahabat sejak mereka masuk sekolah. Sahabat-sahabat Anggun terlahir dari keluarga yang bercukupan, tak jarang Anggun merasa iri dengan dunia sahabat-sahabatnya yang selalu berkecukupan.

Anggun : Wah Lina handphone baru, beli dimana?

(29)

Anggun : Handphone kamu bagus banget, aku mau minta bapakku untuk membelikannya untukku dihari ulangtahun ku nanti.

Dona : Memangnya bapak kamu sanggup beliin handphone bagus kaya gitu, kan mahal.

Anggun : Bapakku pasti akan membelikannya untukku, dia sangat menyayangiku pasti apapun yang aku mau diberikannya.

Dona : Masa sih, bapak kamu kan cuman cleaning service. Mana mamp bapakmu membelikannya?

Wulan : Udah-udah kalian kok malah jadi

berantem gini sih. Kalian aku kenalin sama cowok keren-keren mau ngga? Mereka cowok-cowok keren banget loh.

Lina : Beneran ganteng ngga, kalo cuman ganteng di profilnya aja aku ngga mau lah

(30)

Dirumah, Anggun menunjukkan kepada Bapaknya tanggal ulangtahunnya yang dimana ia sangat ingin dibelikan handphone sebagus miliki Lina.

Anggun : Bapak, besok aku ulang tahun. Bolehkah aku meminta suatu hadiah?

Bapak : Hadiah apa yang kamu minta nak?

Anggun : Aku ingin handphone baru seperti Lina, bagus sekali pak.

Bapak : Nak, bapak tidak punya uang sebayak itu untuk membelikanmu handphone baru. Gaji yang bapak punya pun hanya cukup untuk maka kita sehari-hari.

Anggun : Kenapa bapak ngga pernah berusaha sih pak buat nyenengin Anggun, toh selama ini Anggun juga ngga pernah minta apa-apa pak. Sekarang Anggun cuma ingin handphone baru bapak.

(31)

marah.Namun untuk sementara waktu Anggun tinggal dirumah sahabatnya Wulan.

Wulan sosok seorang gadis yang juga kurang perhatian dari orang tuanya, ia selalu ditinggal oleh orang tuanya untuk bekerja tak jarang ia merasa kesepian dan bosan dengan hidupnya.

Anggun : Lan, boleh ngga aku nginep disini untuk beberapa hari?

Wulan : Boleh banget lah nggun, kamu boleh nginep disini kapanpun kamu mau. Lagian rumahku terlalu besar untuk aku dan pembantuku aja.

Wulan : Yaudah, sekarang kamu mandi nanti malem kamu ikut aku ya biar kita pergi nongkrong-nongkrong sama temen-temen baru aku.

(32)

Wulan : Itu loh cowok-cowok yang tadi pagi aku ceritain sama kamu. Kamu mau kan ikut sama aku buat ketemu mereka?

Anggun : Iya deh, dari pada aku dirumah terus juga.

Malamnya, Anggun dikenalkan dengan teman-temannya Wulan dan tak lama Lina dan Dona pun juga ikut bergabung didalamnya. Anggun dikenalkan dengan beberapa teman laki-lakinya Wulan, yaitu Doni, Derry, dan Jona. ketika obrolan mereka semakin dalam, hingga mereka memesan Alkohol untuk menemani obrolan mereka malam itu. Mereka baru saling mengenal, namun Doni mengajak Anggun untuk melakukan hubungan seks.

Derry : Anggun, kamu udahpernah ngelakuin hubungan seks belum?

Anggun : Apaan sih, ya belum lah.

Dona : Cupu kamu nggun, enak tau.

(33)

Wulan : Udah-udah ngga usah dibahas, lagian jangan samain dong semua cewek mau ngelakuin seks bebas.

Dona : Tapi buat zaman sekarang jangan alim-alim banget lah, nanti ngga pinter-pinter soal itu.

Anggun : Kalian apaan sih

Dona : Udah lah nggun ngga usah sok alim gitu, kamu sama Derry cocok kok.

Wulan : Iya nggun, dari tadi aku lihat dia ngeliatin kamu terus loh.

Anggun : Kalian ini mabuk ya, aku sama Derry juga kanbaru kenal. Iya kan Der?

Derry : Tapi aku tertarik sama kamu nggun, aku seneng liat kamu. Kamu itu cantik. Kamu mau ngga pacaran sama aku?

Anggun : Kamu serius?

(34)

Doni : Udah nggun terima aja, kamu juga kan

jomblo. Udah terima aja tuh si Derry buat jadi pacar kamu.

Anggun : Iya aku mau jadi pacar kamu Der

Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang, Anggun pulang diantar oleh Derry yang dimana sekarang adalah kekasihnya. Namun Anggun diantar pulang kerumahnya Derry yang dimana terjadi Derry hendak melakukan hubungan diluar batas, akhirnya Anggun pergi meinggalkan Derry tanpa memperdulikan bagaimana caranya.

Dirumah, bapaknya sangat khawatir namun tidak tahu harus mencari Anggun dimana. Ketika Anggun sampai dirumah, ayahnya menanyakan beberapa hal.

Bapak : Dari mana saja kamu nak, bapak sangat cemas.

Anggun : Bapak ngga usah nanya apa-apa sama

(35)

Kembali Anggun meninggalkan rumah, dan bapaknya pun mengejar Anggun. Hingga pada akhirnya bapak Anggun ditabrak mobil, kondisinya cukup parah dan dilarikan ke rumah sakit.

Ketika bapaknya telah sadarkan diri...

Anggun : Pak, maafin Anggun pak. Anggun udah bikin bapak susah, maafin Anggun karena sudah egois dan ngga pernah mikirin perasaan bapak.

Bapak : Ngga papa nak, maafkan bapak juga yang tidak pernah mencukupi semua

kebutuhanmu.

Anggun : Ngga papa pak, bapak sudah menjadi bapak yang sangat baik untuk Anggun.

(36)

E. Tes

1. Bagaimana bentuk dari penyesuaian perilaku remaja yang positif?

2. Pelajaran hidup seperti apa yang dapat dipetik dari

sosiodrama “Problematika Remaja?”

3. Apa komentar anda mengenai sosiodrama

“Problematika Remaja?”

4. Bagaimana bentuk refleksi diri setelah mengikuti Bimbingan Kelompok ini?

a. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami kejadian seperti yang dialami Anggun?

b. Bagaimana komentar anda tentang tokoh seorang Anggun?

(37)
(38)

KEGIATAN 3

PERAN LINGKUNGAN SOSIAL

Sumber : http://neilcl.blogspot.co.id

A.Tujuan :

1. Remaja dapat menyebutkan tingkat peranan orang dewasa dalam proses pembentukan kepribadian yang positif.

2. Remaja dapat menunjukkan tingkat kepercayaan diri dalam menangkal hal-hal yang negatif dan yang dapat merugikan dirinya sendiri.

3. Remaja mampu menyebutkan pengaruh teman sebaya dalam perkembangan seorang remaja.

(39)

5. Remaja dapat menyebutkan dampak yang akan diperoleh dari pergaulan yang buruk serta dapat merugikan diri sendiri.

B. Proses Bimbingan Kelompok Alokasi waktu : 1 x 45 menit.

Proses Bimbingan Kelompok adalah sebagai berikut :

1. Tahap Pembentukan

a. Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan rileks.

b. Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok secara singkat.

c. Menjelaskan peran masing-masing anggota dan pembimbing pada proses bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan.

d. Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.

e. Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri secara terbuka.

(40)

2. Tahap Transisi

a. Mereview tujuan dan kesepakatan bersama.

b. Memotivasi anggota untuk terlibat aktif dan mengambil manfaat dalam tahap inti.

c. Mengingatkan anggota bahwa kegiatan akan segera memasuki tahap inti.

3. Tahap Kegiatan

a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan yang telah dipersiapkan.

b. Menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas. c. Melakukan tanya jawab tentang topik yang

dikemukakan oleh pemimpin kelompok d. Pembahasan topik secara tuntas.

e. Melakukan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama. f. Menegaskan komitmen anggota kelompok (apa yang

segera dilakukan berkenaan dengan topik yang telah dibahas)

4. Tahap Pengakhiran

a. Bahwa kegiatan Bimbingan Kelompok akan diakhiri. b. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai

(41)

d. Pesan serta tanggapan anggota kelompok e. Ucapan terima kasih

f. Berdoa

C. Uraian Materi :

Komunikasi adalah hubungan kontak antar manusia baik individu ataupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia. Komunikasi antara orang tua dan anak adalah salah satu bentuk dari mendidik anak, maka komunikasi yang berlangsung dalam keluarga bernilai pendidikan. Keluarga berperan penting dalam pengembangan pribadi seorang remaja. Pengasuhan orang tua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang kehidupan, baik agama maupun sosial budaya merupakan faktor yang efektif mempersiapkan remaja menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat. Pembentukan pribadi yang positif tidak terlepas dari pola asuh remaja yang diterapkan orang tua di dalam keluarga.

(42)

kelompok baru yang ada dalam lingkungan sekitarnya. Remaja pun rela menganut kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam suatu kelompok remaja.

Peranan lingkungan sangat besar terhadap kehidupan individu, peran dan pengaruh lingkungan bagi remaja dapat memberikan dampak besar dalam proses belajar dan tingkah laku seorang remaja.

Interaksi positif dengan sebaya mengurangi gangguan psikososial seperti depresi, rendahnya harga diri dan stres serta menurunkan gangguan kenakalan remaja, konsumsi alkohol, meningkatkan prestasi belajar dan menurunkan droup out dari sekolah.

Pengalaman yang diperoleh bersama teman sebaya berguna bagi remaja dalam membentuk wawasan tentang segi yang benar dan salah serta memelihara relasi keintiman yang sehat dalam jangka panjang.

(43)

dengan teman sebayanya melalui keputusannya dalam memilih sekolah dan lingkungan sekitarnya.

Seks bebas itu sendiri ada kaitannya dengan perilaku yang berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi. para remaja tidak memikirkan akibat dari perbuatan yang dapat merugikan dirinya sendiri.

Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam perubahan perilaku remaja dalam urusan seks adalah masuknya budaya barat ke negara berkembang seperti Indonesia.Kita telah mengetahui bahwa sebagian besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama.Hal ini tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan pancasila.Selain itu, Banyaknya media remaja yang getol menyajikan budaya Barat semakin mendekatkan remaja pada kehidupan serba boleh (permissif ) alias bebas berbuat selama tidak mengganggu orang lain termasuk dalam urusan seks bebas.

(44)

remaja harus mampu mengendalikan diri dan menghindari hubungan seks bebas di kalangan remaja.

D.Rangkuman :

Sesungguhnya terdapat hubungan antara dunia pergaulan orang tua dengan remaja serta teman sebayanya. Orang tua mampu menunjukkan cara bagaimana bergaul dengan teman sebayanya yang positif, namun jika orang tua tidak memberikan ruang bagi terbentuknya kemandirian remaja, maka akan terlibat dalam pergaulan yang salah yaitu bergaul dengan remaja yang negatif.

Dalam hal ini orang tua berperan sebagai sistem pendukung bagi tumbuh kembang remaja dalam mengeksplorasi dunia kehidupan yang lebih luas, dengan menunjukkan sikap hangat dan menghargai, menunjukkan minat yang berkembang, serta mampu menunjukkan pola pemecahan masalah yang konstruktif bagi remaja.

(45)

Lampiran : Skenario Sosiodrama

SOSIODRAMA

“Peran Lingkungan Sosial”

Pemain dalam sosiodrama :

Andri sebagai pemeran utama

Ayah dan Ibu sebagai orang tua dari pemeran utama

Rekky, Reza, dan Bayu sebagai teman-teman dari pemeran utama

Liona sebagai kekasih dari pemeran utama

Ada seorang pemuda bernama Andri, ia duduk dibangku kelas 2 SMA. Ia sosok seorang pemuda yang memiliki banyak teman dan hidup yang berkecukupan. Orang tuanya selalu memberikan kebebasan kepada Andri.

Rekky : Kantin yuk ndri, laper nih.

Andri : Ayo, aku juga laper karena kebanyakan mikir. Eh mau pada ikutan ngga?

(46)

Andri : Beres.

Dikantin, Andri dihampiri oleh Liona. Liona adalah kekasih dari Andri yang adalah seorang gadis manja dan semua keinginannya harus terpenuhi.

Liona : Andri, nanti sore temani aku pergi yuk.

Kita nongkrong rame-rame, kan udah lama juga kita ngga main bareng.

Rekky : Iya ndri kita nongkrong-nongkrong lagi yuk, kita main sampe malem.

Bayu : Tapi, besok kan ada ulangan matematika.

Apa kalian ngga pada belajar?

Rekky : Ah itu mah gampang, ngga usah belajar aja kita dapet nilai bagus kok.

Bayu : Kamu ko yakin banget gitu?

(47)

Andri : Setuju banget sih, sampe ketemu nanti malem deh yaa.

Ketika malam hari tiba, Andri hendak pergi bersama dengan teman-temannya untuk menghabiskan waktu mereka ditempat tongkrongan. Namun, hal yang akan dilakukan oleh Andri membawanya berselisih dengan ayahnya.

Ayah : Andri, ini sudah malam kamu mau pergi kemana?

Andri : Main yah sama temen-temen.

Ayah : Ini sudah malam, seharusnya kamu itu belajar bukan malah main ngga jelas! Ingat, nilai-nilai sekolahmu yang jelek itu. Apa kamu ngga bisa bikin orang tuamu sedikit bangga?

Andri : Ayah bawel banget sih yah, lagian aku juga ngga pernah keluar malem kan.

Buu, aku boleh keluar sebentar ya bu.

(48)

ayahmu itubenar kamu harus lebih fokus

dengan sekolahmu. Terlalu banyak main pun akan membuatmu lupa dengan tanggung jawabmu nak.

Andri : Pokoknya aku pergi dulu yah,terserah kalian mau bilang apa!

Andri bersikeras untuk pergi dari rumah, ia menghabiskan waktu malam bersama teman-temannya tanpa rasa bersalah karena sudah bertengkar dengan orang tuanya. Malam itu pun Reza membuat sebuah tantangan antara Andri dan Rekky yaitu balapan motor.

Reza : Kalau ngumpulnya gini-gini aja garing banget ngga sih? Gimana kalau Rekky balapan sama Andri, pada setuju ngga?

Bayu : Woi apaan sih, itu bahaya kali. Aku ngga ikut-ikutan ah

(49)

Andri : Balapan ya?

Liona : Iya, kamu balapan motor sama Rekky. Kamu menangin ini demi aku ya ndri.

Bayu : Kalian percaya sama aku kenapa sih, ini tuh bahaya kalau diantara kalian

kecelakaan gimana?

Andri : Udahlah bay, kita ngga bakal kenapa- kenapa kok. Santai aja. Dan buat kamu liona, aku bakal menangin balapan ini demi kamu cantik. Gimana rek, kamu

berani ngga balapan sama aku?

Rekky : Balapan sama kamu? Beranilah

Setibanya diarena balapan motor, mereka hendak bersiap untuk balapan. Mereka melaju dengan sangat cepat, hingga pada akhirnya Andri mengalami kecelakaan yang membuatnya tidak bisa berjalan kembali.

(50)

tak tega melihat anaknya yang hanya duduk dikursi roda dimasa remajanya ini. Selain itu teman-temannya pun tak kunjung datang untuk menjenguk Andri yang selama ini membutuhkan dukungan-dukungan untuk dia bisa cepat sembuh dan bisa berjalan kembali seperti biasanya.

Andri : Ayah, apa yang kau lakukan?

Ayah : Ayah akan mengajarimu caranya berjalan dan kamu harus berusaha untuk bisa berjalan kembali. Sedikit demi sedikit nak, kamu pasti bisa.

Ini tak mudah untuk dijalani oleh Andri, terkadang ia merasa putus asa karena yang ia lakukan bersama ayahnya tak berujung membaik.

Ayah : Nak, walaupun kakimu belum bisa berjalan sepenuhnya tetaplah berusaha untuk sembuh. Ayah akan selalu

(51)

Andri : Yah, maafin andri ya. andri belum bisa menjadi anak yang bisa dibanggakan buat ayah sama ibu. Maafin Andri ya yah

Ayah : Sudahlah nak, bagaimanapun dirimu kau tetap anakku.

Andri : Terimakasih yah..

(52)

E. Tes

1. Apakah dampak dari pergaulan yang buruk?

2. Pelajaran hidup seperti apa yang dapat dipetik dari

sosiodrama “Peran Lingkungan Sosial?”

3. Apa komentar anda mengenai sosiodrama “Peran

Lingkungan Sosial?”

4. Bagaimana bentuk refleksi diri setelah mengikuti Bimbingan Kelompok ini?

a. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami kejadian seperti yang dialami Andri?

b. Bagaimana komentar anda tentang tokoh seorang Andri?

(53)
(54)

PENGEMBANGAN 4 SEKS BEBAS REMAJA

Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/

A. Tujuan :

1. Remaja dapat menjelaskan pengertian perilaku seks bebas.

2. Remaja dapat menguraikan penyebab terjadinya perilaku seks bebas dikalangan remaja.

3. Remaja dapat menyebutkan dampak dari seks bebas. 4. Remaja dapat menunjukkan cara melindungi diri

(55)

B. Proses Bimbingan Kelompok : Alokasi waktu : 1 x 45 menit.

Proses Bimbingan Kelompok adalah sebagai berikut:

1.Tahap Pembentukan

a. Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan rileks.

b.Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok secara singkat.

c. Menjelaskan peran masing-masing anggota dan pembimbing pada proses bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan.

d.Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.

e. Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri secara terbuka.

f. Memotivasi anggota untuk mengungkapkan harapannya dan membantu merumuskan tujuan bersama.

2.Tahap Transisi

a. Mereview tujuan dan kesepakatan bersama.

(56)

c. Mengingatkan anggota bahwa kegiatan akan segera memasuki tahap inti.

3.Tahap Kegiatan

a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan yang telah dipersiapkan.

b.Menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas. c. Melakukan tanya jawab tentang topik yang

dikemukakan oleh pemimpin kelompok d.Pembahasan topik secara tuntas.

e. Melakukan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama. f. Menegaskan komitmen anggota kelompok (apa yang

segera dilakukan berkenaan dengan topik yang telah dibahas)

4.Tahap Pengakhiran

a. Bahwa kegiatan Bimbingan Kelompok akan diakhiri. b.Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai

kemajuan yang dicapainya masing-masing. c. Pembahasan kegiatan lanjutan

d.Pesan serta tanggapan anggota kelompok e. Ucapan terima kasih

(57)

C. Uraian Materi :

Diera gobalisasi saat ini, , remaja harus terselamatkan dari bahaya globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya kebebasan sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk, sementara budaya tersebut tidak cocok dengan kebudayaanIndonesia.Sebagai contoh adalah kebudayaan seks bebas, yang saat inisudah sampai pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan.Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis namun tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya.Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Bagi remaja berpacaran merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan.

Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu

adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, “bebas” yang

(58)

emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.

Awal mula seorang remaja terjerumus dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang membawa pengaruh negatif. Kebanyakan remaja ini ingin di puji dan di katakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan. Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas adalah sebagai berikut: 1. Kehidupan iman yang rapuh.

Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas karna kurangnya keimanan dalam dirinya. Jika pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan diluar agama tentu juga sangat minim.

2. Kurangnya perhatian orang tua.

(59)

tua kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka seorang remaja tersebut akan mudah terjerumus dalam kebiasaan berseks bebas.

3. Kurangnya pengetahuan tentang seks bebas.

Karena menganggap bahwa hubungan seks bebas adalah bentuk penyaluran kasih sayang dalam sebuah hubungan berpacaran, tidak sedikit dari remaja merasa kegiatan pacaran mereka tidak efektif apabila tidak melakukan hubungan seks bebas.

4. Rasa ingin tahu tentang sesuatu yang berbau seksual. Pada usia remaja rasa keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang tidak terbatas masuknya. Maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong remaja untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan yang tanpa mereka sadari bahwa hal tersebut sangat berbahaya untuk dirinya sendiri.

5. Salah bergaul

(60)

ditengah bekapan arus globalisasi, maka ia harus pandai dalam memilih teman. Seseorang akan dipastikan rusak masa depannya jika bergaul dengan orang-orang yang membenarkan kemaksiatan.

Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas.Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan atau agama dan ketidak stabilan emosi remaja.Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali.

(61)

bebas bukanlah segalanya, dimana mereka hanya mendapat kenikmatan semata, sedang mereka tidak memikirkan akibat yang harus mereka tanggung seumur hidup. Hal ini jelas sangat berbahaya bagi remaja yang terjerumus di dalam seks bebas.

Berikut beberapa bahaya utama akibat seks pranikah dan seks bebas:

1.Menciptakan kenangan buruk.

Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moral akan erasa dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat.

2.Mengakibatkan kehamilan.

Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur. kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar

(62)

mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi remaja bahkan keturunannya.

3.Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi.

Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan Kanker Rahim. Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian.

4.Penyebaran Penyakit.

Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV.

(63)

Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya diri, mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan yang baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan ketrampilan berkomunikasi, yang mampu

mengatakan “tidak” tanpa beban dan tanpa mengikuti orang

lain.

Pendidikan Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan melakukan seks bebas. Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini, anehnya banyak orang tua yang cuek saja terhadap perkembangan anak-anaknya.

2. Memperbaiki Cara Berkomunikasi.

(64)

terjadi seks bebas dikarenakan tidak adanya kepedulian secara mendalam.

3. Pacaran sehat.

Berpacaran sangat lekat hubungannya dengan seks, karena tidak sedikit mereka yang melakukan seks bebas bersama kekasihnya. Disitulah kita tanamkan budaya pacaran sehat tanpa seks. Berpacarn sehat itu seperti: tidak berhubungan seks, pacar sebagai pemberi motivas

Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas khususnya di kalangan remaja. Selain itu, kita juga harus mewaspadai hubungan dengan lawan jenis apakah hubungan ini mengarah pada seks bebas atau tidak.

(65)

dengan pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih teman-temannya.Karena ada kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya dibandingkan dengan orang tua sendiri.Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu bekal pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks secara vulgar.’

(66)

D. Rangkuman :

(67)

Lampiran : Skenario Sosiodrama

SOSIODRAMA

“SEKS BEBAS” Pemain dalam sosiodrama :

Leni sebagai pemeran utama

Ibu sebagai ibu dari pemeran utama Roy sebagai kekasih Leni

Budhe sebagai tante dari pemeran utama Kiki sebagai teman dari pemeran utama

Dona sebagai perantara dalam proses perubahan

Ada seorang gadis yang bernama Leni, ia sosok seorang gadis yang ceria dan memiliki banyak teman selain itu ia dilahirkan dari keluarga yang sangat berkecukupan, ibunya seorang wanita karir namun kurang memiliki waktu lebih bersama dengan Leni.

(68)

Leni : Iya bu, hati-hati dijalan

Ketika Leni tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya, Leni rela melakukan apapun untuk kekasihnya supaya ia tidak ditinggalkan.

Budhe : Jadi, kamu habis jalan sama pacar kamu yang berandalan itu? Asal kamu tahu ya,

ibumu menitipkanmu sama budhe karena dia percaya sama budhe buat bisa jagain kamu. Kalau kamu bandel kaya gini, budhe yang disalahkan olehibumu.

Leni : Budhe berisik banget sih, kaya ngga pernah muda aja

Budhe : Kalau kamu mau nginep disini, kamu harus ikutin semua aturan dirumah ini. Leni : Iya iya bawel banget si budhe.

(69)

Leni pergi kerumah Kiki untuk menceritakan apa yang terjadi dengannya.

Leni : Ki, aku hamil ki. Aku ngga tau harus gimana lagi dan ngga tahu harus cerita sama siapa.

Kiki : Anak siapa yang ada dikandungan kamu Len? Leni : Ini anaknya Roy

Kiki : Roy, terus dia tanggung jawab ngga sama kamu dan anak dalam perutmu?

Leni : Aku ngga tahu, aku belum cerita sama dia soal ini. Aku takut ki, aku takut dimarahin sama ibuku

Kiki : Sekarang kamu temui Roy dan ceritakan apa yang sudah terjadi, jika dia tidak tanggung jawab kita laporkan saja dia ke polisi.

Leni : Iya ki, kamu temenin aku ketemu Roy yaa Kiki : Iya, sekarang kita ketemu sama Roy ya.

Akhirnya Leni dan Kiki pergi menemui Roy untuk meminta pertanggung jawaban dengannya.

(70)

Roy : Hamil, ko bisa sih? Kita gugurkan saja ya kandungannya, aku belum siap punya anak Len Kiki : Digugurin? Ini anak kamu, anak kamu

sama Leni. Apa kamu tega mau gugurin anak kalian, dosa kalian makinbesar kalau kalian menghilangkan anak kalian sendiri.

Leni : Sebenarnya aku juga belum siap untuk menikah dan punya anak, tapi ini anak

kamu. Apa kamu tega menggugurkan anak ini? Pokoknya aku ngga mau kalau anak ini

digugurkan roy, ini anak kita.

Kiki : Roy, kalau kamu tidak tanggung jawab akan kami laporkan kamu ke polisi.

Roy : Oke oke, aku akan tanggung jawab dan akan menikahimu. Kita besarkan anak kita sama- sama ya.

(71)

Leni : Apakah ini nasib kita setelah selama ini

melakukan banyak dosa? Rumah tangga kita hancur roy, dan kamu mencoba selingkuh

dibelakang aku. Aku lihat kamu pergi boncengan dengan wanita lain.

Roy : Selingkuh, aku ngga pernah selingkuh dari kamu. Aku coba cari kerja biar kamu dan anak untuk mencukupi kebutuhan kita sehari-hari, karena aku sadar aku belum bisa jadi ayah yang baik buat anak kita.

(72)

Dona : Sepertinya kegiatan hari ini kita mendatangkan pasangan baru, bisakah pasangan ini

memperkenalkan diri?

Leni : Nama saya Leni, dan ini suami saya Roy

Dona : Baik, selamat bergabung dikegiatan kami ini semoga kegiatan yang kita lakukan bersama dapat bermanfaat untuk kita semua, selain itu juga agar iman yang sudah tertanam dalam diri kita semakin kuat dan kita pun semakin jauh untuk melakukan dosa.

Dalam kegiatan keimanan ini semua orangnya sangat bersahabat dan mereka merasa sangat diterima, Leni dan Roy merasa kegiatan ini berdampak positif yang dimana untuk menguatkan iman kita agar tidak mudah terjerumus dalam dosa.

Leni : Aku ngga mau melakukan dosa-dosa lagi Roy, aku ngga mau terus-menerus terjerumus dalam dosa, dosa yang kita lakukan dulu sampai kita harus menikah di usia muda seperti ini.

(73)

sama-sayang ya, kita didik anak kita supaya tidak jatuh dalam dosa seperti kita.

(74)

E. TES

1. Apakah dampak dari seks bebas?

2. Pelajaran hidup seperti apa yang dapat dipetik dari

sosiodrama “Seks Bebas?”

3. Apa komentar anda mengenai sosiodrama “Peran

Lingkungan Sosial?”

4. Bagaimana bentuk refleksi diri setelah mengikuti Bimbingan Kelompok ini?

a. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami kejadian seperti yang dialami Leni?

b. Bagaimana komentar anda tentang tokoh seorang Leni?

(75)
(76)

PENGEMBANGAN 5

POLA ASUH TERHADAP SEKS BEBAS

http://www.satujam.com

A. Tujuan :

1. Remaja dapat menguraikan komunikasi yang lebih efektif dengan orang tuanya agar terbentuk menjadi remaja yang positif.

2. Remaja dapat menjalankan media sosialnya dengan baik dan positif.

(77)

B. Proses Bimbingan Kelompok : Alokasi waktu : 1 x 45 menit.

Proses Bimbingan Kelompok adalah sebagai berikut :

1.Tahap Pembentukan

a. Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan rileks.

b. Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok secara singkat.

c. Menjelaskan peran masing-masing anggota dan pembimbing pada proses bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan.

d. Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.

e. Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri secara terbuka.

f. Memotivasi anggota untuk mengungkapkan harapannya dan membantu merumuskan tujuan bersama.

2.Tahap Transisi

a. Mereview tujuan dan kesepakatan bersama.

(78)

c. Mengingatkan anggota bahwa kegiatan akan segera memasuki tahap inti.

3.Tahap Kegiatan

a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan yang telah dipersiapkan.

b. Menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas. c. Melakukan tanya jawab tentang topik yang

dikemukakan oleh pemimpin kelompok d. Pembahasan topik secara tuntas.

e. Melakukan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama. f. Menegaskan komitmen anggota kelompok (apa yang

segera dilakukan berkenaan dengan topik yang telah dibahas)

4.Tahap Pengakhiran

a. Bahwa kegiatan Bimbingan Kelompok akan diakhiri. b. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai

kemajuan yang dicapainya masing-masing. c. Pembahasan kegiatan lanjutan.

d. Pesan serta tanggapan anggota kelompok. e. Ucapan terima kasih.

(79)

C. Uraian Materi :

Keluarga berperan penting dalam mengembangkan pribadi remaja, pengasuhan orang tua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang kehidupan, baik agama maupun sosial budaya merupakan faktor kondusif dalam mempersiapkan remaja menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang baik dan sehat. Pembentukan pribadi remaja yang positif tidak terlepas dari pola asuh yang diterapkan orang tua didalam keluarga.

Komunikasi dalam keluarga mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk memperoleh kebahagiaan , untuk menghindarkan diri dari tekanan dan ketegangan, bahkan mampu menghindari diri dari perilaku yang dapat merugikan dirinya sendiri.

Kehadiran keluarga sebagai komunitas masyarakat kecil, memiliki arti yang sangat penting dalam membangun komunitas masyarakat yang lebih luas. Oleh karena itu, kehidupan keluarga yang harmonis perlu dibangun atas dasar sistem interaksi yang kondusif.

(80)

mencontoh dan melihat. Sikap saling menghargai antara orang tua dan anak akan memberi nilai lebih pada keluarga dan lingkungannya serta komunikasi yang efektif akan menjadi jembatan yang bernilai lebih antara orang tua dan anak-anaknya.

Salah satu kebebasan anak di usia remaja pada saat sekarang adalah penggunaan media sosial yang berbasis internet baik berupa facebook, line up, whatsapp, instagram, path dan sebagainya yang dapat dengan mudah diakses melalui handphone, laptop, notebook maupun warnet yang sudah tersebar. Dengan segala dampak positif dan negatifnya media sosial pada saat ini sudah menyatu dengan anak usia remaja dalam kehidupan sehari harinya. Media sosial yang berbasis internet telah menyediakan dunia tanpa batas(borderless). Bagi remaja semua informasi dapat diakses, mulai dari informasi yang dibutuhkan untuk ilmu pengetahuan maupun informasi yang tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan bahkan informasi yang dilarang untuk diakses.

(81)

yang menunjukan adanya kemerosotan moral remaja, sehingga dibutuhkan kontrol dan pengawasan dari lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Orang tua sebagai lingkungan terdekat dalam keluarga memegang peranan penting dalam memberikan pengawasan terhadap remaja dalam penggunaan media sosial.

Demikian juga terhadap penggunaan media sosial yang berbasis Internet, sikap orang tua terhadap aktivitas ini akan memberikan pengaruh terhadap terbentuknya karakter yang dapat menyaring dampak penggunaan media sosial sehingga tidak terjerumus dalam kenakalan remaja bahkan tindak kriminal. Orang tua yang bijak dalam meletakan pondasi karakter terhadap remaja juga harus kritis dan memiliki wawasan luas dalam menyikapi penggunaan media sosial yang berbasis Internet, sehingga apa yang diketahui oleh anaknya juga harus diketahui oleh orang tuanya.

(82)

sebelum anak menggunakan media sosial.Meletakan pondasi agama dan akhlak yang kuat kepada remaja merupakan sikap keteladanan orang tua yang mampu menciptakan filter bagi remaja dalam memilih dan memilah mana yang boleh dan tidak boleh diakses dalam penggunaan media sosial.

D. Rangkuman :

Seiring dengan semakin meningkatnya akses internet, tidak terkecuali pada anak dan remaja. Media sosial merupakan salah satu aplikasi yang banyak digunakan, yang seharusnya berada dalam pengawasan orang tua. Keuntungan yang dapat diperoleh remaja dari media sosial antara lain sebagai sarana komunikasi dengan teman dan keluarga, meningkatkan kreativitas dengan berbagi ide atau seni lain serta berhubungan dengan orang lain dengan minat yang sama di berbagai kesempatan untuk berpartisipasi pada kegiatan.

(83)
(84)

Lampiran : Sknenario Sosiodrama

SOSIODRAMA

“POLA ASUH KELUARGA”

Pemain dalam sosiodrama :

Dewi dan Galih sebagai semeran utama

Ayah dan Ibu sebagai orang tua pemeran utama Detta sebagai sahabat dari dewi (Pemeran utama)

Bobby dan Alif sebagai sahabat dari galih (Pemeran Utama)

Suatu hari ada sepasang kakak dan adik yang bernama Dewi dan Galih, mereka terlahir dari keluarga yang sangat berkecukupan. Orang tua dari Dewi dan Galih memiliki karir yang sangat baik, sehingga kebutuhan mereka dapat terpenuhi dengan mudahnya. Namun dibalik itu semua, orang tua mereka kurang memperhatikan perkembangan remaja yang sedang dialami oleh Dewi dan Galih.

Ayah : Dewi, Galih ayah dan ibu pergi kerja dulu ya kalian belajar yang baik disekolah.

(85)
(86)

dari rasa kesepian yang dialami Dewi, ia selalu melampiaskannya dengan menggunakan smartphonenya tanpa memperdulikan lingkungan sosialnya.

Detta : Dewi, kamu kok main handphone terus sih kita lagi makan. Makan dulu dong, handphonenya diletakin dulu kali.

Dewi : Iya Det, bawel banget sih. Aku lagi seru main facebook nih.

Detta : Di facebooknya kamu itu apaan sih, sampe asik banget gitu

Dewi : Aku lagi kenalan nih sama laki-laki ganteng. Detta : Hah, laki-laki siapa? Kamu kenal dimana? Dewi : Namanya Ucok, dia lucu banget loh makanya

chattingan sama dia seru banget nih. Detta : Ucok? Siapa tuh? Kok aku baru denger

namanya yaa.

Dewi : Ya ampun Detta, aku aja baru kenal ketemu aja juga belum.

Detta : Ya udah aku ngga mau ganggu orang yang lagi kasmaran lah.

(87)

yang bernama Bobby dan Alif. Bobby dan Alif memperkenalkan situs-situs yang memang seharusnya tidak dipergunakan anak-anak dikalangan remaja.

Bobby : Hei Galih, kamu lagi ngapain?

(88)

karena akan berdampak negatif untuk diri mereka dimasa sekarang dan dimasa depan.

Bobby : Gimana lih masih suntuk ngga?

Galih : Kalian tahu dari mana sih situs-situs kaya gitu? Alif : Rahasia

Galih : Besok-besok kalau kalian mau ke warnet lagi aku diajakin dong, aku yang bayar per jamnya deh.

Alif : Serius? Kalau kaya gitu, besok kita ajakin si Galih terus aja Bob biar dia juga ngga suntuk terus dirumah.

Bobby : Siap

Dewi dan Galih terus asik dengan dunianya mereka masing-masing, Dewi sibuk berkenalan dengan teman barunya yang ia temukan di media sosial, sedangkan Galih semakin asik dengan dunianya dalam membuka situs-situs yang sangat dilarang. Orang tua mereka semakin sibuk dan semakin kurang perhatian untuk anak-anak mereka.

(89)

Ucok : Dewi, apakah besok kamu sibuk?

Dewi : Seperti besok aku tidak sibuk Ucok. Memangnya ada apa?

Ucok : Besok aku ingin mengajakmu bertemu, apakah kamu mau?

Dewi : Bertemu denganmu? Boleh saja, jemput aku sepulang sekolah ya.

Ucok : Okey, sampai berjumpa besok sepulang sekolah ya.

Setibanya pulang sekolah, Dewi sudah menunggu Ucok di sekitaran sekolahnya, namun yang terjadi Ucok mengajak kedua temannya untuk bertemu dengannya. Dewi merasa bahwa lelaki yang ia kenal di media sosial itu tidak sesuai dengan foto yang ada di profil facebook.

Ucok dan teman-temannya menghampiri Dewi dan memaksanya untuk masuk ke dalam sebuah mobil, ternyata Ucok yang selama ini dia kenal adalah sosok seorang penculik, Dewi dikurung dan di perkosa sehingga ia mulai depresi karena orang tuanya belum bisa menemukan Dewi. Setelah kabar Dewi menghilang, orang tuanya

(90)

keadaan yang sangat tidak baik. Ketika kejadian itu, ia dibawa ke seorang konselor agar Dewi bisa berangsur membaik secara perlahan-lahan.

Namun hal serupa terjadi pada Galih, ia menjadi seorang anak yang kecanduan film porno dan lupa bagaimana tanggung jawab dari seorang pelajar. Orang tua Galih mendapatkannya disebuah warnet, yang dimana ia masih asik dengan dunianya sendiri.

Ayah : Galih, apa yang sedang kamu lakukan disini? Galih : Ayah! Ayah ngapain disini?

Ayah : Seharusnya kamu yang jawab pertanyaan ayah. Kamu sedang apa disini?

(Ayahnya telah mengetahui bahwa Galih sedang menonton film porno yang selama ini ia tonton)

Ayah : Sekarang kamu ikut ayah pulang!

(91)

Ayah : Ayah dan ibu kerja siang dan malam juga ayahnya bingung harus berbuat apa ia merasa bahwa saat ini keluarganya telah hancur. Anak-anaknya tak bisa mendapatkan kasih sayang sepenuhnya dari orang tua mereka sendiri.

Dalam keadaan sangat marah, Galih menjalankan motornya dengan sangat kencang hingga akhirnya ia tertabrak mobil dan nyawanya tak bisa diselamatkan.

(92)
(93)

E. Tes :

1. Apakah dampak negatif dari media sosial?

2. Pelajaran hidup seperti apa yang dapat dipetik dari

sosiodrama “Pola Asuh Keluarga”

3. Apa komentar anda mengenai sosiodrama “Pola Asuh

Keluarga?”

4. Bagaimana bentuk refleksi diri setelah mengikuti Bimbingan Kelompok ini?

a. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami kejadian seperti yang dialami Dewi?

b. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami kejadian seperti yang dialami Galih?

c. Bagaimana komentar anda tentang tokoh seorang Galih dan Dewi?

d. Nasihat apa yang dapat anda berikan bila menemukan sosok seorang Galih dan Dewi?

(94)

DAFTAR PUSTAKA

Dariyo,A.2004.PsikologiPerkembanganRemaja.Bogor.Ghalia Indonesia

Diane, Ruth Duskin. 2014. Menyelami perkembangan manusia. Jakarta-Salemba Humanika

Drs. Sumardjono Padmomartono, M.Pd. 2013 . Konseling remaja. Salatiga

Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam keluarga. Jakarta-PT.Rineka Cipta

Kauma, Fuad. 2002. Sensasi Remaja di Masa puber: Dampak Negatif dan Penanggulangannya. Jakarta: Kalam Mulia.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan.

Miron, Amy G. dan Miron, Charles D. 2006. Bicara Soal Cinta, Pacaran, dan Seks kepada Remaja: Panduan Guru dan Orang

Referensi

Dokumen terkait

Kepada peserta pelel online melalui aplik tanggal 20 Oktober sanggahan tertuang.. Demikian Pengumuman untuk

Berdasarkan hasil penelitian juga diketahui bahwa rata-rata prestasi belajar matematika siswa memperoleh pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT)

1) Pada siklus I, tindakan yang dilakukan dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Walaupun belum dapat meningkatkan hasil belajar seperti

[r]

yang digunakan untuk menjaring data hasil belajar matematika siswa. setelah diberi mata pelajaran matematika khususnya dalam

Adapun rancangan kegiatan dalam penelitian ini adalah: (1) melakukan wawancara de- ngan salah satu guru matematika kelas VIII di SMP Negeri 5 Batang; (2) menentukan populasi

Manfaat penting yang bisa dipetik adalah ketahanan terhadap krisis. Dengan kemampuan berinovasi, kita menjadi lebih kuat menghadapi krisis. Bahkan,

Sementara itu, 71% siswa menunjukkan sikap yang positif terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan Model Eliciting Activities (MEAs) dan 52% siswa menunjukkan