• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka

6) Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar

Minat sangat besar pangaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan, jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang yang tidak berminat terhadap suatu pekerjaan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik.

Menurut Tampubolon (1991: 41) mengatakan bahwa: “minat adalah suatu perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi”.

Sedangkan menurut Djali (2008: 121) bahwa: “minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri”.

Dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap sesuatu objek.

Hal ini seperti dikemukakan oleh Slameto (2003: 180) yang menyatakan bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Minat berhubungan erat dengan motivasi. Bila murid memiliki minat maka ia akan termotivasi mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh dan bahkan senang mengikuti pelajaran. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat, sehingga tepatlah bila minat merupakan alat motivasi. Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat murid agar pelajaran yang diberikan kepada murid mudah dimengerti.

Menurut R.Ibrahim dan Nana Syaodih S (1996: 26) mengatakan bahwa:

“pengajaran perlu memperhatikan minat dan kebutuhan, sebab keduanya akan menjadi penyebab timbulnya perhatian. Sesuatu yang menarik minat dan dibutuhkan anak, akan menarik perhatiannya, dengan demikian mereka akan bersungguh-sungguh dalam belajar”.

Minat memungkinkan terciptanya konsentrasi untuk waktu yang lama, dengan demikian minat merupakan landasan bagi konsentrasi. Minat bersifat sangat pribadi, orang lain tidak bisa menumbuhkannya dalam diri murid, tidak dapat memelihara dan mengembangkan minat itu, serta tidak mungkin berminat terhadap sesuatu hal sebagai wakil dari masing-masing murid. Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang sangat erat. Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu murid melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu.

Proses ini berarti menunjukkan pada murid bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya. Bila murid menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang dianggapnya penting dan bila murid melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar murid akan berminat dan termotivasi untuk mempelajarinya. Dengan demikian perlu adanya usaha-usaha atau pemikiran yang dapat memberikan solusi terhadap peningkatan minat belajar murid.

Menurut Slameto (2003: 78) faktor-faktor yang berpengaruh di atas dapat diatasi oleh guru di sekolah dengan cara:

1. Penyajian materi yang di rancang secara sistematis, lebih praktis dan penyajianya lebih bersemi. 2. Memberikan ransangan kepada murid agar menaruh perhatian yang tinggi terhadap bidang studi yang sedang diajarkan. 3. Mengembangkan kebiasaan yang teratur, 4. Meningkatkan kondisi fisik murid 5. Mempertahankan cita-cita dan aspirasi murid.

Nurkacana (1993: 230) mengemukakan 4 pendapat tentang seorang guru mampu memelihara minat anak didiknya dengan cara-cara berikut ini:

1.Meningkatkan minat anak-anak; setiap guru mempunyai kewajiban untuk meningkatkan minat muridnya, 2. Memelihara minat yang timbul; apabila anak-anak menunjukan minat yang kecil, maka tugas guru untuk memelihara minat tersebut, 3.

Mencegah timbulnya minata tehadap hal-hal yang tidak baik;

sekolah merupakan lembaga yang menyiapakan peserta didik untuk hidup dalam masyarakat, maka sekolah harus mengembangkan aspek-aspek ideal agar anak menjadi anggota masyarakat yang baik, 4. Sebagai persiapan untuk memberikan bimbigan kepada anak-anak tentang lanjutan studi atau pekerjaan yang sesuai baginya; minat merupakan bahan pertimbagan untuk mengetahui kesenagan anak sehingga kecenderugan minat terhadap sesuatu yang baik perlu bimbingan lebih lanjut.

Beberapa langkah untuk menimbulkan minat belajar menurut Sudarnoto, (1994: 32) yaitu :

1. Mengarahkan perhatian pada tujuan yang hendak dicapai. 2.

Mengenai unsur-unsur permainan dalam aktivitas belajar. 3.

Merencanakan aktivitas belajar dan mengikuti rencana itu. 4.

Pastikan tujuan belajar saat itu misalnya; menyelesaikan PR atau laporan.5. Dapatkan kepuasan setelah menyelesaikan jadwal belajar. 6. Bersikaplah positif di dalam menghadapi kegiatan belajar.7. Melatih kebebasan emosi selama belajar.

Minat merupakan moment dari kecendrungan jiwa yang terarah secara intensif kepada suatu objek yang dianggap paling efektif (perasaan,emosional) yang di dalamnya terdapat elemen-element efektif (emosional) yang di dalamnya

terdapat element-element efektif (emosi) yang kuat. Minat juga berkaitan dengan keperibadian. Jadi pada minat terdapat unsur-unsur pengenalan kognitif, emosi, efektif dan kemampuan kognitif untuk mencapai suatu objek, seorang suatu soal atau suatu situasi yang bersangkutan dengan diri pribadi. Minat merupakan kecendrungan hati yang tinggi tehadap suatu yang timbul karena kebutuhan yang di rasa atau tidak dirasakan atau keinginaan akan hal tertentu. Minat dapat diartikan kecendrungan untuk dapat tertarik atau terdorong untuk memperhatikan seseorang, sesuatu barang atau keinginaan dalam bidang-bidang tertentu.

Minat merupakan kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan-kegiatan yang di minati seseorang, di perhatikan terus menerus yang di sertai dengan rasa senang jadi berbeda dengan perhatian karena perhatian sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu di ikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasaan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat murid, murid tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karna tidak ada daya tarik baginya, ia segan-segan untuk belajar ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu, bahan pelajaran yang menarik murid lebih mudah dipelajari dan di simpan karena minat menambah kegiatan belajar.

Hardjana (1994: 78) menyatakan bahwa: “Minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Karena itu minat belajar adalah kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman.”

Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu murid melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada murid bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila murid menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting dan bila murid melihat bahwa dari hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar murid akan berminat dan bermotivasi untuk mempelajarinya.

Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu murid melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada murid bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila murid menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting dan bila murid melihat bahwa dari hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar murid akan berminat dan bermotivasi untuk mempelajarinya.

b. Indikator Minat Belajar

Slameto (2003: 180) menyatakan bahwa: “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa murid lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Murid yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tertentu.

Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat disimpulkan indikator minat belajar yaitu rasa suka/senang dalam aktivitas belajar, rasa ketertarikan untuk belajar, adanya kesadaran untuk belajar tanpa disuruh, berpartisipasi dalam aktivitas belajar, memberikan perhatian yang besar dalam belajar.Ada beberapa indikator yang mempengaruhi minat belajar murid antara lain :

1) Rasa tertarik 2) Perasaan senang 3) Perhatian

4) Partisipasi

5) Keinginan/kesadaran (Safari dalam Herlina, 2010:20)

Indikator-indikator tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Rasa tertarik

Tertarik adalah merupakan awal dari individu menaruh minat, sehingga seseorang yang menaruh minat akan tertarik terlebih dahulu terhadap sesuatu.

Ketertarikan yang dimaksud adalah ketertarikan terhadap pelajaran di kelas.

2) Perasaan senang

Perasaan merupakan unsur yang tak kalah penting bagi anak didik terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Seorang murid yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu matapelajaran, maka murid tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya. Tidak ada perasaan terpaksa pada murid untuk mempelajari bidang tersebut.

3) Perhatian

Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka murid harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian murid , maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan prestasinya pun akan lebih tinggi. Maka dari itu sebagai seorang guru harus selalu berusaha untuk menarik perhatian anak didiknya sehingga mereka mempunyai minat terhadap pelajaran yang diajarkan. Murid yang menaruh minat pada suatu mata pelajaran akan memberikan perhatian yang besar. Ia akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk belajar mata pelajaran yang diminatinya. Murid tersebut pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan belajar.

4) Partisipasi

Partisipasi merupakan keikutsertaan murid dalam proses pembelajaran.

Murid yang mempunyai minat terhadap suatu pelajaran akan melibatkan dirinya dan berpartisipasi aktif dalam hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang diminatinya. Partisipasi murid dalam proses pembelajaran bisa dilihat dari sikap murid yang partisipatif. Murid rajin bertanya dan mengemukakan

pendapatnya.Selain itu murid selalu berusaha terlibat atau mengambil andil dalam setiap kegiatan.

5) Keinginan/kesadaran

Murid yang mempunyai minat terhadap suatu pelajaran akan berusaha belajar dengan baik. Murid mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan mempunyai kesadaran untuk belajar tanpa ada yang menyuruh dan memaksa.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

Minat seseorang tidak timbul secara tiba-tiba. Minat tersebut ada karena pengaruh dari dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Kedua minat tersebut sebagai berikut:

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah sesuatu yang membuat murid berminat, yang berasal dari dalam diri sendiri. Faktor internal tersebut antara lain pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat murid berminat yang datangnya dari luar diri, seperti: dorongan dari orang tua, dorongan dari guru, tersedianya sarana dan prasarana atau fasilitas, dan keadaan lingkungan.

d. Fungsi Minat Belajar

Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha yang dilakukan seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang gigih, serius, dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Jika seorang murid memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat mengerti dan mengingatnya.

Elizabeth B. Hurlock menulis tentang fungsi minat bagi kehidupan anak (2005: 109-110) sebagai berikut:

1) Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita sebagai contoh, anak yang berminat pada olahraga maka cita-citanya adalah menjadi olahragawan yang berprestasi, sedang anak yang berminat pada kesehatan fisiknya, maka cita-citanya menjadi dokter.

2) Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat Minat anak untuk menguasai pelajaran bisa mendorongnya untuk belajar kelompok di tempat temannya meskipun suasana sedang hujan.

3) Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas Minat seseorang meskipun diajar oleh guru yang sama dan diberi pelajaran yang sama, antara satu anak dan yang lain mendapatkan jumlah pengetahuan yang berbeda. Hal ini terjadi karena berbedanya daya serap mereka dan daya serap ini dipengaruhi oleh intensitas mereka.

4) Minat yang terbentuk sejak kecil/masa kanak-kanak sering terbawa seumur hidup karena minat membawa kepuasan Minat menjadi guru yang telah terbentuk sejak kecil sebagai misal akan terus terbawa sampai hal ini menjadi kenyataan. Apabila ini terwujud maka semua suka duka menjadi guru tidak akan dirasa karena semua tugas dikerjakan dengan penuh sukarela. Dan apabila minat ini tidak terwujud maka bisa menjadi obsesi yang akan dibawa sampai mati. Minat mempunyai pengaruh yang besar dalam belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat murid, maka murid tersebut tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya.

Sedangkan bila bahan pelajaran itu menarik minat murid, maka pelajaran itu akan mudah dipelajari dan disimpan karena adanya minat sehingga menambah kegiatan belajar. Murid yang berminat kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda dengan murid yang sikapnya hanya menerima pelajaran. Mereka hanya tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk terus tekun karena tidak ada pendorongnya.

e. Cara Membangkitkan Minat Belajar

Menurut E. Mulyasa (2013: 88) menyatakan bahwa:

a. Mengajukan pertanyaan apersepsi, b. Mengulas sepintas garis besar isi pelajaran yang telah lalu, c. Mengaitkan materi yang diajarkan dengan lingkungan peserta didik, d. Menghubung-hubungkan baha pelajaran yang sejenis dan berurutan, misalnya itik, ayam, burung, dapat dihubungkan satu sama lain untuk mengajarkan tentang unggas.

Untuk memupuk dan meningkatkan minat belajar anak dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Perubahan dalam lingkungan, kontak, bacaan, hobbi dan olahraga, pergi berlibur ke lokasi yang berbeda-beda. Mengikuti pertemuan yang dihadiri oleh orang-orang yang harus dikenal, membaca artikel yang belum pernah dibaca dan membawa hobbi dan olahraga yang beraneka ragam, hal ini akan membuat lebih berminat.

2. Latihan dan praktek sederhana dengan cara memikirkan pemecahan-pemecahan masalah khusus agar menjadi lebih berminat dalam memecahkan masalah khusus agar menjadi lebih berminat dalam memecahkan persoalan-persoalan.

3. Membuat orang lain supaya lebih mengembangkan diri yang pada hakekatnya mengembangkan diri sendiri.

Dokumen terkait