• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

B. Hasil Belajar

Menurut Erman, (Taniredja, 2010) Hasil belajar mencakup aspek

yang berkenaan dengan perubahan dan kemampuan yang telah dimiliki

oleh siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan yang

dimaksud dapat berupa komunikasi, interaksi, kreatifitas dan sebagainya.

Hasil belajar merupakan sebagian dari perubahan kemampuan yang

berkenaan dengan hasil tes yang mencerminkan kemampuan siswa dalam

Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku, perubahan

tingkah laku tersebut merupakan suatu perubahan yang dapat diamati

(observable). Perubahan yang dapat diamati berkenaan dengan perubahan

aspek-aspek motorik (Aunurrahman, 2011). Dalam buku yang sama,

dikatakan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar juga dapat

menyentuh perubahan pada aspek afektif, termasuk perubahan emosional

yang dapat terlihat dalam rentang waktu yang relative lama (Aunurrahman,

2011).

Aunurrahman (2011) mengatakan perubahan hasil belajar juga

dapat ditandai dengan kemampuan berpikir yang mengandung makna

bahwa seorang guru yang mampu mengembangkan model-model

pembelajaran yang terarah pada latihan-latihan berpikir kritis siswa akan

sangat mendukung perubahan kemampuan berpikir siswa. Model- model

pembelajaran dimana guru tidak terlalu banyak memberikan petunjuk atau

arahan , akan tetapi lebih banyak menekankan keaktifan berpikir siswa

akan mampu mendorong percepatan perubahan kemampuan berpikir

seseorang.

Slameto (2003) dan Mujiono (1999) mengatakan secara garis besar

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar dikelompokkan

1. Faktor Internal

Faktor Internal adalah faktor-faktor yang menyangkut seluruh

pribadi termasuk kondisi fisik maupun psikis. Faktor internal atau

disebut juga faktor intrinsik, meliputi kondisi fisiologi dan kondisi

psikologis yang mencakup minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan

lain-lain.

a. Kondisi Fisiologis Secara Umum

Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan seseorang. Orang yang ada dalam keadaan segar

jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang ada dalam

keadaan lelah. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata

kemampuannya berada di bawah anak-anak yang tidak kekurangan

gizi.

b. Kondisi Psikologis

Faktor psikologis merupakan faktor dari dalam yang menentukan

intensitas belajar seorang anak. Walaupun faktor luar mendukung,

tetapi jika faktor psikologis tidak mendukung maka faktor luar

tersebut akan kurang signifikan. Oleh karena itu minat, kecerdasan,

bakat, motivasi dan kemampuan-kemampuan kognitif adalah faktor

c. Kondisi Panca Indera

Selain kondisi fisiologis secara umum dan kondisi psikologis

faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang adalah

kondisi panca indera terutama penglihatan dan pendengaran. Orang

belajar dengan membaca, melihat contoh atau model, melakukan

observasi, mengamati hasil eksperimen, mendengarkan keterangan

guru dan orang lain, mendengarkan ceramah dan lain sebagainya.

d. Intelegensi (Kecerdasan)

Intelegensi merupakan kemampuan umum dari seseorang untuk

belajar dan memecahkan suatu permasalahan. Apabila intelegensi

seseorang rendah bagaimanapun usaha yang dilakukan dalam

kegiatan belajar, apabila tidak mendapatkan bantuan orang tua atau

pendidik, usaha yang dilakukan tidak akan berhasil.

e. Bakat

Bakat adalah kemampuan yang menonjol pada suatu bidang

tertentu. Bakat yang dimiliki seseorang akan tetap tersembunyi

bahkan lama-kelamaan akan menghilang apabila tidak mendapat

kesempatan untuk berkembang.

f. Motivasi

Motivasi merupakan hal yang penting dalam memberikan gairah,

semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga seseorang yang

melaksanakan kegiatan belajar. Kuat lemahnya motivasi belajar

seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang bersumber dari luar diri

individu yang bersangkutan. Faktor ini disebut juga dengan faktor

ekstrinsik yang meliputi segala sesuatu yang berasal dari luar diri

individu yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya di lingkungan

sosial maupun lingkungan lain.

a. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu

lingkungan alami dan lingkungan sosial.

1) Lingkungan Alami

Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara

berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Belajar yang

dilaksanakan pada keadaan udara yang segar akan lebih baik

hasilnya daripada belajar pada suhu udara yang lebih panas.

2) Lingkungan Sosial

faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk

tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirancang.

Faktor-faktor ini dapat berupa : Lingkungan sosial, yang berwujud

yang lain langsung berpengaruh terhadap proses dan hasil

belajar.

b. Faktor Instrumental

Faktor-faktor instrumental adalah hal-hal yang dirancang dan

digunakan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor

1) Perangkat keras/hardware dapat berupa gedung sekolah,

perlengkapan belajar, alat praktikum, dan lain-lain

2) Perangkat lunak/software dapat berupa kurikulum, program

pembelajaran dan pedoman pembelajaran lainnya.

Berdasarkan uraian faktor-faktor diatas dapat disimpulkan pada

penelitian ini memiliki fokus yang lebih pada faktor internal yang

menyangkut kondisi fisik maupun psikis siswa, karena apabila seorang

siswa memiliki kondisi fisik dan juga psikis sehat makan proses

pembelajaran yang diterimanya akan mendapatkan hasil yang maksimal.

Hasil belajar siswa ditunjukkan dalam tiga domain, yaitu domain

kognitif, domain afektif dan domain psikomotor. Penilaian autentik perlu

dilakukan terhadap keseluruhan kompetensi yang telah dipelajari peserta

didik melalui kegiatan pembelajaran.

Hasil belajar domain kognitif berwujud angka dan merupakan hasil

dari tes yang telah ditempuh peserta didik. Hasil belajar pada domain

1. Tingkatan hafalan, mencakup kemampuan menghafal verbal atau

menghafal paraphrase materi pembelajaran berupa fakta, konsep,

prinsip dan prosedur;

2. Tingkatan pemahaman, meliputi kemampuan membandingkan

(menunjukkan persamaan dan perbedaaan), mengidentifikasi

karakteristik, menggeneralisasi dan menyimpulkan;

3. Tingkatan aplikasi, mencakup kemampuan menerapkan rumus, dalil

atau prinsip terhadap kasus-kasus nyata yang terjadi di lapangan;

4. Tingkatan analisis, meliputi kemampuan mengklasifikasi,

menggolongkan, memerinci, mengurai suatu objek;

5. Tingkatan sintesis, meliputi kemampuan memadukan berbagai unsure

atau komponen, menyusun, membentuk bangunan, mengarang,

melukis, dan menggambar;

6. Tingkatan evaluasi/penilaian, mencakup kemampuan menilai

(judgment) terhadap objek studi dengan menggunakan kriteria tertentu

(Zainal,2012).

Hasil belajar pada domain afektif merupakan data yang didapatkan

berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer. Data tersebut

digunakan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran yang

berlangsung. Berkenaan dengan domain afektif, terdapat dua hal yang

harus dinilai, yaitu kompetensi afektif yang ingin dicapai dalam

dan internalisasi, selain itu juga terhadap sikap dan minat peserta didik

terhadap mata pelajaran dan proses pembelajaran (Zainal,2012).

Hasil belajar pada domain afektif meliputi kemampuan peserta

didik dalam :

1. Memberikan respon atau reaksi terhadap nilai-nilai yang dihadapkan

kepadanya;

2. Menikmati atau menerima nilai, norma serta objek yang mempunyai

nilai etika dan estetika;

3. Menilai (valuing) ditinjau dari segi baik-buruk, adil-tidak adil,

indah-tidak indah terhadap objek studi;

4. Menerapkan atau mempraktekkan nilai, norma, etika,dan estetika

dalam perilaku kehidupan sehari-hari (Zainal,2012).

Hasil belajar domain psikomotor merupakan data yang didapatkan

melalui kegiatan observasi untuk mengetahui tingkatan kinerja siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar domain psikomotor

meliputi kemampuan peserta didik dalam :

1. Tingkatan penguasaan gerakan awal berisi kemampuan peserta didik

dalam menggerakkan sebagian anggota badan;

2. Tingkatan gerakan semirutin meliputi kemampuan melakukan atau

3. Tingkatan gerakan rutin berisi kemampuan melakukan gerakan secara

menyeluruh dengan sempurna dan sampai pada tingkatan otomatis

(Zainal,2012).

Hasil belajar dari ketiga domain yaitu domain kognitif, afektif dan

psikomotor didapatkan dari pelaksanaan penilaian berbasis kelas. Adapun

penilaian berbasis kelas harus memperhatikan hal-hal berikut ini :

1. Penilaian domain kognitif dilakukan setelah peserta didik mempelajari

satu kompetensi dasar yang harus dicapai, akhir dari semester, dan

jenjang satuan pendidikan;

2. Penilaian domain afektif dilakukan selama berlangsungnya kegitan

pembelajaran, baik di dalam maupun luar kelas;

3. Penilaian domain psikomotor dilakukan selama berlangsungnya proses

kegiatan pembelajaran (Zainal,2012).

Dokumen terkait