• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. Belajar

belajar.

2) Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Jadi, belajar bersifat individual.

3) Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan. Hal ini berarti individu harus aktif apabila dihadapkan dengan

27

lingkungan tertentu. Keaktifan ini dapat terwujud karena individu memiliki berbagai potensi untuk belajar.

4) Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang terpisah satu dengan yang lainnya.

Menurut Baharuddin & Esa N.W dalam Sriyanti (2009: 18), aktivitas belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri belajar meliputi: 1) Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.

2) Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relatif permanen.

3) Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial.

4) Perubahan tinngkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.

5) Pengalaman dan latihan itu dapat memberikan penguatan.

c. Prinsip-Prinsip Belajar

Menurut Suprijono (2011: 4) prinsip belajar antara lain sebagai berikut:

1) Belajar adalah perubahan tingkah laku.

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri: a) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan

28

b) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya. c) Fungsional atau bermanfaat bagi bekal hidup.

d) Positif dan berakumulasi.

e) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan. f) Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Wittig, belajar

sebagai any relatively permanent change in an organism’s behavioral repertoire that occurs as a result of experience. g) Bertujuan dan terarah.

h) Mencangkup keseluruhan potensi kemanusiaan. 2) Belajar merupakan proses.

Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.

3) Belajar merupakan bentuk pengalaman.

Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. William Burton mengemukakan bahwa A good learning situation consist of a rich and varied series of learning experiences unified around a vigorous purpose and carried on in interaction with a rich varied and propocative environtment.

Sedangkan menurut Made Pidarta dalam Kastolani (2014: 69-70) mengatakan bahwa prinsip belajar meliputi:

29

a) Kontiguitas, memberikan situasi atau materi yang mirip dengan harapan pendidik tentang respon anak yang diharapkan, beberapa kali berturut-turut.

b) Pengulangan, situasi dan respon anak diulang-ulang, atau dipraktekan agar belajar lebih sempurna dan lebih lama diingat. c) Penguatan, respon yang benar misalnya diberi hadiah untuk

mempertahankan dan menguatkan respon itu. d) Motivasi positif dan percaya diri dalam belajar.

e) Tersedia materi pelajaran yang lengkap untuk memancing aktivitas anak-anak.

f) Ada upaya membangkitkan keterampilan intelektual untuk belajar seperti apersepsi dalam mengajar.

g) Ada strategi yang tepat untuk mengaktifkan anak-anak dalam belajar.

h) Aspek-aspek jiwa anak harus dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam pengajaran.

Sedangkan menurut Nasution dalam Kastolani (2014: 71), prinip-prinsip belajar meliputi:

a) Agar seseorang (siswa) benar-benar belajar, maka ia harus mempunyai suatu tujuan.

b) Tujuan itu harus timbul dari atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya dan bukan karena dipaksakan oleh orang lain.

30

c) Orang itu harus bersedia mengalami bermacam-macam kesukaran dan berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuan yang berharga baginya.

d) Belajar itu harus terbukti dari perubahan perilakunya.

e) Selain tujuan pokok yang hendak dicapai, diperolehnya pula hasil-hasil sambilan atau sampingan. Misalnya ia tidak hanya bertambah terampil membuat soal-soal ilmu pengetahuan alam akan tetapi juga memperoleh minat yang lebih besar untuk bidang studi itu.

f) Belajar lebih berhasil dengan jalan berbuat atau melakukan (learning by doing)

g) Seseorang (siswa) belajar sebagai keseluruhan, tidak dengan otaknya atau secara intelektual saja tetapi juga secara sosial, emosional, etis, dan sebagainya.

h) Dalam hal belajar, seseorang (siswa) memerlukan bantuan dan bimbingan dari orang lain.

i) Untuk belajar diperlukan insight. Apa yang dipelajari harus benar-benar dipahami.

j) Di samping mengejar tujuan belajar yang sebenarnya seseorang (siswa) sering mengejar tujuan-tujuan yang lain.

k) Belajar lebih berhasil apabila usaha itu memberikan sukses yang menyenangan.

31

Dengan mengetahui prinsip-prinsip belajar, seorang guru akan dapat melaksanakan fungsi atau perannya semakin baik. Hal ini dikarenakan bahwa prinsip-prinsip belajar memberikan pedoman berharga bagi guru untuk dapat ditindaklanjuti dengan benar, sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat diarahkan secara efektif dan efisien.

d. Tujuan Belajar

Proses pembelajaran yang dilaksanakan di lembaga pendidikan formal memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Tentunya antar satu lembaga dengan lembaga lain mengalami berbagai perbedaan. Oleh karena itu, tujuan-tujuan belajar mengalami beragam variasi. Namun menurut Sardiman dalam Kastolani (2014) secara umum tujuan belajar adalah:

1) Untuk mendapatkan pengetahuan.

Hal ini ditandai dengan pemilikan pengetahuan dan kemampuan berfikir. Kemampuan pengembangan berfikir membutuhkan adanya bahan pengetahuan dan kemampuan berfikir dapat memperluas pengetahuan.

2) Penanaman konsep dan keterampilan.

Artinya bahwa penanaman konsep atau merumuskan konsep memerlukan suatu keterampilan baik keterampilan jasmani yang dapat dilihat dan dialami sehingga menitikberatkan pada keterampilan gerak atau penampilan anggota tubuh seseorang yang sedang belajar atau keterampilan rohani yang menyangkut

persoalan-32

persoalan penghayatan dan keterampilan berfikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. 3) Pembentukan sikap

Guru harus bertindak bijak dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi siswa. Ia harus cakap dalam mengarahkan motivasi dan berfikir bahwa pribadi guru harus dipakai sebagai uswah.

Relevan dengan tujuan belajar tersebut, maka hasil yang ingin dicapai adalah:

1) Hal ikhwal keilmuan dan pengetahuan, konsep dan fakta (kognitif) 2) Hal ikwal personal, kepribadian atau sikap (afektif)

3) Hal ikwal kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik)

2. Pengertian Pembelajaran dan Hasil BelajarMatematika

Dokumen terkait