• Tidak ada hasil yang ditemukan

BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII-3 SMPN 3 KOTA TANGERANG SELATAN 2015/2016 DALAM PELAJARAN IPA

Ahmad Soleh1, Evi Syarfiarti2, Yanti Herlanti3

Program Studi Pendidikan Biologi, FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Email koresponden: 1sirsolehahmad@gmail.com, 2visyarfiarti56@gmail.com,

3yantiherlanti@uinjkt.ac.id,

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar peserta didik kelas VIII- 3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 2015/2016 pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas 2 siklus. Pada setiap siklusnya terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada bulan Februari-Mei 2016. Hasil penelitian yang diperoleh dari observasi aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran siklus I menunjukkan sebanyak 59,74% peserta didik termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasil observasi aktivitas belajar peserta didik dalam proses pembelajaran siklus II menunjukkan sebanyak 80,15% peserta didik termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Terjadi peningkatan jumlah peserta didik yang termotivasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas hal ini disebabkan perbaikan pada tindakan proses pembelajaran yaitu pada penyempurnaan tahap pembelajaran, pengontrolan aktivitas peserta didik dan pengaturan alokasi waktu serta tempat yang mendukung semua tahapan pembelajaran. Penelitian ini menambah keterampilan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dikelas menjadi lebih baik.

Kata Kunci: Teams Games Tournament (TGT); motivasi belajar; ilmu pengetahuan alam

Abstract

The purpose of this study was to determine the increase in the learning motivation of student grade 8th SMPN 3 South Tangerang City in the 2015/2016 school year at the Natural Science

lessons after using cooperative learning model Teams Games Tournament (TGT) type. The method used was Classroom Action Research, which consists of 2 cycles. At each cycle consists of four stages: planning, implementation, observation, and reflection. This classroom action research conducted in February-May 2016. The results obtained from the observation of the activities of learners in the learning process cycle I show as much as 59.74% of learners motivated in participating in learning activities. Results of activity observation of learners in the learning process of the cycle II showed as much as 80.15% of learners motivated in participating in learning activities. An increased number of learners who are motivated in learning activities in the classroom this is due to improvement in the learning process, that action on improving the learning stage, controlling the activities of learners and the allocation of time and place that supports all stages of learning. This study adds to the skills of teachers in managing learning activities in class to get better.

Keywords: Teams Games Tournament (TGT); learning motivation; natural science lessons

PENDAHULUAN

Kegiatan belajar mengajar disekolah diharapkan mampu meningkatkan prestasi peserta didik di bidang akademik maupun melatih

peserta didik untuk memiliki kecakapan atau keterampilan hidup. Untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran di kelas, seorang guru harus mampu merancang model pembelajaran yang relevan dengan topik/materi yang dibahas

dan juga dapat memacu ketertarikan dan semangat peserta didik untuk belajar.

Tujuan belajar dapat diperoleh dari banyak faktor baik faktor internal (kecerdasan, motivasi- minat dan lain-lain) juga dipengaruhi oleh faktor eksternal (kurikulum, metode mengajar, disiplin sekolah dan lain-lain) sehingga kualitas dan kompetensi guru dalam mendesain proses pembelajaran sangat penting untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Meskipun demikian, karena belajar merupakan hasil dari banyak faktor yang terlibat didalamnya mulai dari kepribadian dan kemampuan peserta didik untuk menyelesaikan tugas disekolah beberapa faktor internal yang telah disebutkan, juga memiliki pengaruh yang sangat signifikan untuk mendukung tercapainya tujuan belajar, diantaranya adalah motivasi belajar.

Motivasi belajar adalah salahsatu prasyarat penting dalam belajar. Kata motivasi digunakan untuk menggambarkan suatu dorongan, kebutuhan atau keinginan untuk melakukan sesuatu yang khusus atau umum. Salah satu

kegunaan konsep motivasi adalah

menggambarkan kecenderungan umum

seseorang dalam usahanya untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi sering dilihat sebagai sifat-sifat kepribadian seseorang yang relative stabil. Beberapa orang dimotivasi untuk berprestasi beberapa orang dimotivasi untuk bekerja sama dengan orang lain, dan mereka mengekspresikan motivasi-motivasi ini dalam banyak cara yang berbeda-beda. Motivasi sebagai suatu sifat yang stabil yaitu suatu konsep yang berbeda dengan motiivasi untuk melakukan sesuatu yang spesifiik atau khusus dalam situasi tertentu. Menurut Usman (2003) minat atau motivasi merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya.

Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.

Pentingnya motivasi peserta didik sebagai prasyarat untuk belajar, tentunya perlu mendapat perhatian serius. Pembelajaran IPA di sekolah yang menuntut peserta didik untuk lebih proaktif menggali informasi dan mempelajari konsep konsep penting yang menjadi dasar materi pelajaran IPA ternyata tidak diimbangi dengan motivasi belajar yang tinggi dari peserta didik. Selain besarnya jumlah rombongan belajar yang menjadi permasalahan utama dalam penelitian ini, Fakta lain terlihat dari gaya belajar peserta

didik yang terbilang “asal-asalan”, jarang

membawa buku pelajaran, tidak mengumpulkan tugas, catatan tidak lengkap dan sering sekali bercanda saat belajar di kelas.

Tabel 1.Tingkat motivasi peserta didik dalam pembelajaran IPA Indikator Motivasi Ẍ jumlah reduksi data per-poin indicator A. Indikator Perasaan senang (10, 12, 9, 7) 36 83,7% B. Indikator Perhatian (11, 13, 8, 5, 4) 25,87 60,18% C. Indikator Ketertarikan (14, 15, 6, 3, 2, 1) 17,8 41,4% Rata-Rata tingkat motivasi peserta didik

26,6 61,76%

Hal ini terlihat dari data hasil observasi aktivitas peserta didik dikelas Tabel. 1 yang menunjukkan tingkat motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA yang mencakup beberapa indikator diantaranya adalah sebagai berikut:

(1) Indikator perasaan senang dalam mengikuti pelajaran mencakup poin nomor 7, 9, 10 dan 12 (data hasil observasi terlampir). Pada point ini rata- tingkat perasaan senang peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas mencapai 83,7% atau sekitar 36 peserta didik dari total 43 peserta didik yang hadir. Nilai ini merupakan hasil observasi aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung meliputi kegiatan diskusi, mengikuti

pembelajaran dengan semangat, duduk dengan kelompoknya masing-masing dan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Saat peserta didik mengerjakan soal yang diberikan guru (poin nomor 12) secara berkelompok terlihat hanya sekitar 62,8% atau sebanyak 27 orang peserta didik saja yang terlibat secara aktif dalam kegiatan tersebut sisanya terlihat hanya bermain- main, mengobrol dengan temannya dan bermalas-malasan.

(2) Indikator perhatian selama mengikuti proses pembelajaran mencakup poin nomor 4,5,8,11 dan 13 (data hasil observasi terlampir). Pada poin ini rata-rata perhatian peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dikelas mencapai 60,18% atau sekitar 26 orang peserta didik dari total 43 peserta didik yang hadir. Nilai ini merupakan hasil observasi aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung meliputi: mengamati materi yang disampaikan, memiliki catatan lengkap, sungguh-sungguh dalam belajar, menyimak pengarahan guru dan focus mengikuti pelajaran. Dari beberapa point tersebut penulis menggaris bawahi point nomor 4 dan 5 yakni ketika penyampaian materi berlangsung. Banyaknya peserta didik yang terlihat mengamati penyajian materi didepan kelas hanya sekitar 65% atau sebanyak 28 orang sementara ketika guru memeriksa buku catatan peserta didik saat penugasan hanya sekitar 30,2% atau sebanyak 13 orang peserta didik yang memiliki catatan berkaitan dengan materi yang telah dipelajari.

Sementara (3) Indikator ketertarikan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran yang mencakup poin nomor 1,2,3,6,14 dan 15 (data hasil observasi terlampir). Pada poin ini rata-rata ketertarikan peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar hanya mencapai 41,4% atau hanya sekitar 18 orang peserta didik. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan kedua indikator yang telah dijelaskan sebelumnya. Kemungkinan hal ini terjadi karena, point-point indikator ketertarikan mencakup kegiatan belajar yang menuntut partisipasi aktif peserta didik dalam kegiatan pembelajaran meliputi: mengumpulkan tugas, mengajukan dan menjawab pertanyaan, bekerjasama dalam menjawab soal dan ikut

menimpulkan hasil pembelajaran. pada saat peserta didik diminta untuk mengumpulkan tugas hanya sekitar 72% peserta didik yang mengumpulkan tugas yang diminta oleh guru. Angka ini setara dengan 31 orang peserta didik dari total 43 orang peserta didik yang hadir. Hanya 27 orang peserta didik yang mengumpulkan tugas tepat waktu, artinya ada 4 orang peserta didik yang terlambat mengumpulkan tugas dari waktu yang telah ditentukan oleh guru. Sementara ketika peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan dari guru, hanya 3 orang peserta didik yang terlihat mengacungkan tangan begitupun ketika guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya, hanya 1 orang peserta didik yang berani bertanya terkait dengan konsep yang belum ia fahami. Pada saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru hanya terlihat sekitar 62,8% atau setara dengan 27 orang peserta didik yang terlibat melakukan kegiatan tersebut hal ini kemungkinan terjadi karena kegiatan tersebut hanya didominasi oleh peserta didik yang rajin sementara yang lainnya hanya menunggu hasil akhir dari kegiatan tersebut.

Menurut Acep Yoni, dalam Enita Sugiarti (2013), Kriteria tingkat motivasi belajar peserta didik ditentukan berdasarkan pedoman skor ideal (kriterium) untuk seluruh item. Data hasil observasi ini dianalisis dengan pedoman sebagai berikut Presentase Kriteria 75% - 100% Sangat Tinggi 50% - 74,99% Tinggi 25% - 49,99% Sedang 0% - 24,99% Rendah

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi (terutama perhatian, dan ketertarikan) peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran IPA dikelas sangat minim (kategori sedang). Hasil rekapitulasi data observasi menunjukkan, dari total 43 orang peserta didik teridentifikasi hanya 61,76 % (sekitar 27 orang) peserta didik yang termotivasi cukup baik terhadap proses pembelajaran di kelas. Salah satu yang dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik adalah dengan mendesain kegiatan belajar yang berbeda dan tidak monoton.

Latar belakang peserta didik yang sangat heterogen dengan minat, bakat, potensi, kemampuan, dan keterampilan yang berbeda tentunya memiliki cara belajar yang berbeda sehingga hal ini perlu di tindak lanjuti dengan mengubah metode belajar yang monoton menjadi metode pembelajaran yang dinamis dan menyenangkan, sehingga diharapkan dengan desain pembelajaran yang berbeda, minat, perhatian dan ketertarikan peserta didik dalam belajar dapat meningkat dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal.

Penggunaan model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan agar peserta didik lebih tertarik dalam kegiatan belajar mengajar. Pemilihan model pembelajaran harus disesuaikan dengan tema dan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik. Selain itu, model pembelajaran yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan peserta didik, sumber belajar, serta daya dukung yang dimiliki oleh guru atau sekolah.

Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam kelompok-kelompok belajar yang berangggotakan 5 sampai 6 orang peserta didik yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku kata atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi dan peserta didik bekerja dalam kelompok mereka masing-masing. Akhirnya untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran, maka seluruh peserta didik akan diberikan permaian akademik. Pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari lima langkah tahapan, yaitu tahap penyajian kelas (class presentasion), belajar dalam kelompok (teams), permainan (games), pertandingan (tournament), dan penghargaan (team recognition) (Slavin, 255). Prinsip pembelajaran kooperatif yang mencakup beberapa aspek yang dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik diantaranya adalah: interaksi simultan, ketergantungan positif dan pertanggungjawaban individu (Zulfiani dkk, 2009), Model pembelajaran ini diharapkan

mampu motivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA dapat meningkat sehingga dapat berpengaruh positif pada hasil belajar peserta didik.

Menurut hasil riset yang dilakukan oleh Abdus salam dkk (2015) yang menggunakan model pembelajaran tipe TGT pada pembelajaran Matematika menunjukkan bahwa, model pembelajaran ini efektif untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik termasuk perasaan nyaman (sense of security), (values)dan perasaan senang (enjoyment). Oleh karena itu,.penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT(Teams Games Tournament) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik dalam Pelajaran IPA.

METODE

Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas ini menggunakan siklus yang meliputi tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan evaluasi. Siklus akan berhenti apabila kriteria keberhasilan telah tercapai.

Penelitian ini didesain menjadi dua siklus, siklus pertama dilakukan dalam satu pertemuan pada minggu pertama dimulainya penelitian pada penelitian tindakan I ini peneliti melakukan observasi persentase kemampuan peserta didik untuk menyerap pembelajaran Struktur Bumi, apabila pada siklus satu masih terdapat beberapa kekurangan maka akan ditindak lanjuti pada siklus II selang satu minggu berikutnya dengan metode dan desain pembelajaran yang sama, yang telah disempurnakan.

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 2015/2016 pada semester 2 dengan jumlah peserta didik sebanyak 47 orang. Semua peserta didik dalam kondisi normal dan berasal dari latar belakang yang berbeda-beda serta rata- rata berasal dari kalangan ekonomi mengengah.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung. Melalui observasi, peneliti belajar

tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Teknik ini merupakan cara untuk mengumpulkan datayang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang sedang terjadi pada guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Observasi ini dilakukan peneliti dengan bantuan teman sejawat sehingga saat observasi diharapkan semua data dapat teridentifikasi. (Sugiyono, 2010) .Adapun data yang diamati oleh observer adalah: (a)

Kemampuan guru dalam

melaksanakanpembelajaran dengan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam peserta didik kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan, dan (b) Peningkatan motivasi beelajar peserta didik dengan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan.

Data yang diperoleh kemudian di evaluasi setiap siklus untuk mengetahui perkembangan hasil belajar peserta didik terutama setelah dilakukan tindakan perbaikan proses belajar mengajar. Data yang telah dideskripsikan akan direduksi dan disajikan secara sistematis sehingga dapat ditarik kesimpulan secara kualitatif. Selanjutnya data tentang proses pembelajaran disajikan secara naratif. Data tersebut diperoleh dari sekumpulan informasi yang diperoleh dari hasil reduksi sehingga dapat memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Informasi yang dimaksud adalah uraian proses kegiatan pembelajaran, kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik pada setiap siklus tindakan serta hasil yang diperoleh sebagai akibat dari pemberian tindakan. Data yang disajikan dibuat penafsiran secara kualitatif dan evaluatif untuk dilakukan perencanaan tindakan selanjutnya.

Data yang direduksi akan disajikan dalam bentuk tabel terhadap pelaksanaan pembelajaran oleh guru dan persentase peningkatan motivasi belajar peserta didik. Untuk menganalisis data yang telah diperoleh, kemudian dapat di olah dengan menggunakan rumus:

�% =∑ �� �� �� � �ℎ �� ×∑ � �� � �� %

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

1. Hasil belajar siklus I dan II

Hasil observasi siklus I dan siklus II, disajikan data perbandingan dalam bentuk tabel Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Guru dengan Model Teams Games Tournament (TGT) Pada siklus I dan II Tabel 3 dan tabel Rekapitulasi Hasil Observasi aktivitas belajar peserta didik dengan Model Teams Games Tournament (TGT) Pada siklus I dan II (Tabel 2).

Rekapitulasi kegiatan guru (Tabel 3) yang memuat tentang 15 indikator penilaian terlihat bahwa, pada siklus 1 ada dua aktivitas pembelajaran yang tidak terlaksana, sedangkan pada siklus 2 hanya terdapat satu aktivitas pembelajaran yang tidak terlaksana, hal ini dikarenakan guru lupa menyampaikan tujuan pembelajaran pada tahap pendahuluan. Oleh karena itu dari data yang disajikan dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru sebagai indikator peningkatan kemampuan mengajar guru.

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Observasi Motivasi Siswa dengan Model Teams Games Tournament (TGT) Pada siklus I dan II

Indikator Motivasi Ẍ jumlah dan

persentase Siklus 1

Ẍ jumlah dan persentase Siklus 2

A. Indikator Perasaan senang (10, 12, 13, 9, 7) 36,8 83,62% 42,8 97,3% B. Indikator Perhatian (11, 14, 8, 5, 4) 25,25 57,4% 42 95,46% C. Indikator Ketertarikan (15, 16, 6, 3, 2, 1) 16,7 38,2% 21 47,7%

Rata-Rata tingkat motivasi peserta didik 26 59,74% 35 80,15%

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan Guru dengan Model Teams Games Tournament (TGT) Pada siklus I dan II

Kegiatan Belajar Aktivitas yang Diamati Siklus 1 Siklus 2

Pendahuluan 1) Guru Meminta peserta didik berdo’a (Religius) menurut