• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Layanan Sirkulasi

2.5.3 Kegiatan Layanan Sirkulasi

Sebagai unit penting dalam kegiatan layanan pada layanan ini bersifat rutin. Pelayanan sirkulasi memiliki beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan dengan baik. Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000: 98) menyebutkan kegiatan pelayanan sirkulasi ini meliputi:

1. Keanggotaan

2. Peminjaman 3. Pengembalian

4. Perpanjangan waktu pinjam 5. Penagihan

6. Pemberian sanksi

7. Memberikan keterangan bebas/bersih pinjaman

Kegiatan tersebut akan diuraikan sebagai berikut : a. Keanggotaan

Merupakan tanda bukti bahwa pengguna perpustakaan tersebut sudah mendaftarkan dirinya sebagai angota perpustakaan. Jika sudah terdafar maka pengunjung memiliki hak untuk menggunakan fasilitas yang ada diperpustakaan.

Menurut Sutarno (2003: 98) pendaftaran anggota berguna untuk:

1. Mengetahui jati diri peminjam, memperlihatkan tanggung jawab untuk mengamankan milik perpustakaan dan melindungi hak pembaca yang lain, yang memungkinkan ingin mempergunakan dengan baik.

2. Mengukur daya guna perpustakaan bagi mereka yang dilayaninya.

3. Mengukur kedudukan sosialnya dengan jalan mengetahui jumlah buku yang dipinjam oleh para pembaca.

4. Mengetahui golongan peminjaman untuk mengetahui pula kebutuhan mereka, selera yang sesuai dapat dipergunakan sebagai data perbandingan dengan perpustakaan lain, kemudian meningkatkan.

Dalam Buku Pengelolaan Perpustakaan yang diedit oleh Rahayuningsih (2007:96) dinyatakan bahwa “Keanggotaan intern dan ekstern. Anggota intern yaitu anggota yang terdiri dari orang yang berkaitan langsung dengan

lembaganya, sedangkan anggota ekstern yaitu anggota yang terdiri dari orang yang tidak berkaitan langsung dengan lembaganya”.

Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang harus dipatuhi sesuai dengan aturan yang berlaku di dalam perpustakaan tersebut.

b. Peminjaman

Dalam Buku Pengelolaan Perpustakaan yang diedit oleh Rahayuningsih (2007: 96) dinyatakan bahwa “Peminjaman adalah suatu proses pencatatan transaksi yang dilakukan oleh petugas perpustakaan dengan pengguna pada saat pengguna meminjam koleksi”.

Sedangkan dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (2004: 74) dinyatakan bahwa prosedur peminjaman bahan pustaka adalah sebagai berikut:

1. Pengguna menunjukan tanda pengenal sebagai anggota perpustakaan.

2. Petugas memeriksa tanda pengenal pengguna.

3. Pada perpustakaan yang menganut sistem tertutup, langkah ketiga berlangsung sebagai berikut:

a. Pengguna menyerahkan formulir permintaan peminjaman yang telah diisi

b. Petugas mencari bahan sesuai dengan data yang tertulis dalam formulir

4. Pada perpustakaan yang menganut sistem terbuka, langkah ketiga berlangsung sebagai berikut:

a. Pengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang telah Dipilihnya

b. Petugas mencatat nomor anggota dan tanggal kembali pada kartu buku yang tersimpan pada kantong buku

c. Petugas mencatat nomor anggota dan tanggal bahan perpustakaan itu harus dikembalikan pada lembar tanggal kembali

d. Petugas mencatat kode bahan perpustakaan dan tanggal kembali 5. Pengguna membubuhkan tanda tangan pada kartu bahan perpustakaan 6. Petugas menyerahkan bahan perpustakaan tersebut pada pengguna 7. Petugas menyusun kartu buku dalam kotak sebagai berikut:

a. Menurut tanggal kembali bahan perpustakaan, kemudian

b. Setiap kumpulan kartu dengan tanggal kembali yang sama,disusun menurut urutan kode bahan perpustakaan

8. Petugas menyusun kartu pinjam dalam kotak kartu pinjam menurut nama pengguna, kemudian menurut urutan nomor tanda pengenal.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa peminjaman adalah suatu proses transaksi yang dilakukan oleh petugas dan pengguna perpustakaan pada saat meminjam sebuah koleksi. Dan petugas perpustakaan juga memeriksa tanda pengenal pengunjung.

c. Pengembalian

Jika sebuah koleksi sudah dipinjam maka pengguna wajib mengembalikan keperpustakaan dan harus tepat waktu agar pengguna lain dapat meminjam dan memanfaatkan bahan pustaka kalau tidak pada waktu nya maka pengguna wajib dikenakan denda itu sudah ada peraturan didalam perpustakaan tersebut.

Dalam Buku Pengelolaan Perpustakaan yang diedit oleh Rahayuningsih (2007: 96) dinyatakan bahwa “Kegiatan pengembalian adalah kegiatan pencatatan bukti bahwa pengguna telah mengembalikan koleksi yang dipinjamnya”.

Sedangkan dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman

(2004: 81) dinyatakan bahwa tahapan kerja yang dilakukan oleh perpustakaan dalam prosedur pengembalian bahan perpustakaan adalah:

1. Memeriksa keutuhan buku dan tanggal kembali pada lembar tanggal kembali setelah pengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang akan dikembalikan.

2. Mengambil kartu buku berdasarkan tanggal kembali.

3. Mengambil kartu pinjaman dari kotak kartu pinjaman berdasarkan nomor anggota nya.

4. Membubuhkan stempel tanda “kembali” pada kartu buku, lembar tanggal kembali, dan kartu pinjaman.

5. Mengembalikan kartu buku pada kantong buku.

6. Mengembalikan kartu pinjam kedalam kotak kartu buku.

7. Mengelompokkan buku menurut kode bukunya untuk dikembalikan ke rak.

8. Memilih buku:

a. Yang rusak tetapi masih dapat diperbaiki diletakkan pada satu tempat untuk dikirim ke unit perawatan

b. Yang rusak dan tidak dapat diperbaiki diletakkan pada tempat lain untuk disiangi tertera pada kartu buku.

Dari uraian di atas pengembalian adalah sebuah bukti nyata bahwa pengguna perpustakaan telah mengembalikkan bahan pustaka yang telah dipinjam dari perpustakaan tersebut, itu juga sebagai kewajiban pengguna karena itu sudah termasuk peraturan dari perpustakaan.

d. Perpanjangan waktu peminjaman

Peraturan yang diterapkan didalam perpustakaan tergantung pada kebijakan yang diberi oleh perpustakaan. Itu semua sudah menjadi peraturan dari perpustakaan. Dalam Buku Pengelolaan Perpustakaan yang diedit oleh

Rahayuningsih (2007: 96) dinyatakan bahwa “Kegiatan perpanjangan adalah kegiatan pencatatan kembali koleksi yang pernah dipinjam sesuai kurun waktu yang ditentukan”.

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (2004: 82) dinyatakan bahwa prosedur perpanjangan masa pinjam yaitu:

1. Pengguna membawa bahan yang dipinjam ke meja layanan 2. Petugas memeriksa formulir pemesanan

3. Jika tidak ada yang memesan, petugas membubuhkan tanggal kembali yang baru pada lembar tanggal kembali (untuk perpanjangan sistem manual, tanggal kembali baru perlu juga dibubuhkan pada kartu pinjam dan kartu buku)

4. Jika ada yang memesan, petugas tidak memberikan perpanjangan.

Dari pendapat di atas menyatakan bahwa perpanjangan waktu harus melalui pencatatan dan prosedur perpanjangan masa pinjam yang sudah diterapkan oleh petugas perpustakaan.

e. Penagihan.

Penagihan dilakukan bagi pengguna yang telat dalam mengembalikkan bahan pustaka dari peminjaman. Itu akan dikenakan penagihan. Dalam Buku Pengelolaan Perpustakaan yang diedit oleh Rahayuningsih (2007: 96) dinyatakan bahwa “Kegiatan penagihan adalah kegiatan pemberitahuan kepada peminjam untuk meminta kembali koleksi yang dipinjam karena telah melampaui batas waktu peminjaman”.

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (2004: 83) dinyatakan bahwa prosedur penagihan berlangsung sebagai berikut:

1. Petugas memeriksa keterlambatan pengembalian berdasarkan tanggal kembali bahan perpustakaan; pekerjaan ini harus dilakukan setiap hari.

2. Petugas membuat surat penagihan rangkap dua; lembar pertama dikirimkan kepada peminjam, sedangkan lembar kedua disimpan sebagai pertinggal.

3. Bila bahan pustaka jdikembalikan setelah ditagih, petugas memprosesnya berdasarkan proses pengembalian.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa penagihan menyatakan bahwa penagihan kegiatan yang sangat penting bagi perpustakaaan karena pengguna yang telah habis masa peminjaman bahan pustaka itu akan ditagih kepada yang telah meminjam.

f. Pemberian sanksi

Pemberian sanksi ini adalah pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna yang telah melanggarnya. Karena sanksi sudah menjadi peraturan didalam perpustakaan. Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (2004: 83) dinyatakan bahwa, sanksi dikenakan kepada pengguna yang melakukan pelanggaran sebagai berikut:

1. Terlambat mengembalikan bahan perpustakaan

2. Mengembalikan bahan perpustakaan dalam keadaan rusak 3. Membawa bahan perpustakaan dari perpustakaan tanpa melalui prosedur yang benar

4. Menghilangkan bahan perpustakaan 5. Melanggar tata tertib perpustakaan

Selanjutnya dalam buku tersebut (2004: 83-84) diuraikan bahwa antara lain:

1. Denda

2. Sanksi administratif misalnya tidak boleh meminjam bahan perpustakaan dalam waktu tertentu

3. Sanksi akademik, berupa pembatalan hak dalam kegiatan belajar mengajar

Prosedur pemberian sanksi dilaksanakan sebagai berikut:

1. Petugas menetapkan tingkat pelanggaran pengguna

2. Berdasarkan tingkat pelanggaran tersebut, petugas menetapkan sanksinya

3. Untuk sanksi administratif, petugas langsung menyelesaikannya menurut peraturan perpustakaan

4. Untuk sanksi akademik, kepala perpustakaan mengusulkan kepada pimpinan perguruan tinggi agar memberi sanksi kepada pengguna tersebut.

Dengan adanya sanksi dimaksudkan untuk menanamkan disiplin bagi pengguna agar bahan pustaka dapat diberlakukan adil bagi pembaca maupun pengguna lainnya.

g. Penerbitan keterangan bebas/bersih pinjaman

Keterangan bebas pinjam ini dilakukan agar pengguna tidak mempunyai pinjaman dan tidak lagi dikenakan denda. Dalam Buku Pengelolaan Perpustakaan yang diedit oleh Rahayuningsih (2007: 96) dinyatakan bahwa “Kegiatan pemeriksaan bahwa pengguna tidak lagi mempunyai pinjaman dan denda, serta pemberian tanda bukti bahwa pengguna telah bebas dan tidak mempunyai tanggungan apapun pada perpustakaan”.

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (2004: 84) dinyatakan bahwa pemberian surat keterangan bebas pinjaman dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

1. Pengguna yang membutuhkan keterangan bebas pinjaman menyerahkan tanda pengenal

2. Petugas mengambil kartu pinjam berdasarkan nomor anggota yang tertera pada tanda pengenal

3. Petugas memeriksa ada tidaknya pinjaman yang belum dikembalikan pada kartu pinjam

4. Kartu pinjam yang menunjukkan bahwa pengguna tidak mempunyai pinjaman distempel bebas pinjaman

5. Petugas mengisi tanda bukti bebas pinjaman dengan identitas Pengguna dapat dipahami dari layanan sirkulasi dari engguna yang melihatkan kartu anggota yang masih berlaku, kemudian petugas perpustakaan mencabut kartu dari kantong buku tersebut lalu mencatat nama pengguna lalu disimpan ke file kartu yang disusun oleh petugas perpustakaan yang sudah dipinjam agar dapat mudah ditemukan kembali oleh petugas perpustakaan .

BAB IIl

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Suryabrata ( 2008: 76)

“penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian”. Dalam penelitian deskriptip ini tidak untuk di manipulasi dan juga tidak adanya perlakuan tertentu terhadap variabel,karena semua kegiatan yang ada, terjadi pada aspek komponen dan variabel tersebut berjalan dengan baik.

3.2 Lokasi Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Perpustakaan Kota Binjai yang beralamat Di Jl. Veteran No. 15, Kota Binjai.

3.3 Populasi dan Sampel . 3.3.1 Populasi

Populasi adalah sumber data yang diperlukan dalam suatu penelitian.

Menurut sugiyono (2011: 115) “populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi penelitian ini adalah seluruh pengguna aktif pada tahun 2018 yang terdaftar sebagai anggota di Dinas Perpustakaan Kota Binjai yang berjumlah 251 orang, yang terdiri dari umum, pelajar, dan mahasiswa.

Tabel 3.3.1 Jumlah Anggota Aktif Di Dinas Perpustakaan Kota Binjai 2018 No. Pekerjaan Jumlah Anggota

1. umum 54 2. Pelajar 111 3. Mahasiswa/i 86 Jumlah 251

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi sebagai sumber data. Menurut Sugiyono (2011: 116) “ Sampel adalah sebahagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Untuk mengetahui jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin :

n = Keterangan : n = ukuran sampel

N= ukuran populasi

e = kelonggaran atau ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir 10%

n = ( )2 n = ( )

2

n = ( ) n =

n =71,5 n =72

Berdasarkan rumus Slovin dengan taraf kesalahan 10% dapat diketahui jumlah sampel penelitian adalah 72 orang. Untuk menentukan besarnya sampel penelitian ini menggunakan teknik proportionate stratified random samping peneliti menggunakan metode ini dikarenakan populasi berstrata berdasarkan pekerjaan responden (sampel). Sebagaimana seperti yang dikemukaan oleh suliyanto (2009: 117) bahwa “Proportianate stratified random sampling digunakan jika populasi memiliki strata dan anggota setiap strata memiliki jumlah yang relatif proposional’’oleh karena itu anggota memiliki jumlah yang proposional maka setiap strata akan terwakili dalam sampel secara proposional juga.

Jumlah sampel berdasarkan strata adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3.2 Jumlah Sampel Berdasarkan Strata

Pekerjaan Populasi Sampel Jumlah

Umum 54

x72 15

Pelajar 111

x72 32

Mahasiswa/i 86

x72 25

Jumlah 251 72

3.4 Jenis Dan Sumber Data

Jenis dan sumber data penelitian ini adalah :

1. Data primer, yaitu data yang diproleh dari responden melalui penyebaran kuesioner.

2. Data sekunder, yaitu data yang mendukung data primer yang bersumber dari jurnal, buku, laporan tahunan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi, yaitu melakukan observasi langsung ke Dinas Perpustakaan Kota Binjai .

2. Kuesioner, yang diberikan kepada responden yaitu masyarakat umum, pelajar, dan karyawan/pegawai.di Dinas Perpustakaan Kota Binjai sebagai pengguna .

3. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui bahan pustaka yang dijadikan sebagai sumber informasi.

3.6 Definisi Operasional variabel

Penelitian ini membahas tentang layanan sirkulasi yaitu kegiatan melayani peminjaman, pengembalian, perpanjangan waktu pinjam, penagihan, sanksi dan bebas pustaka. Yang terdapat di Perpustakaan Dinas Kota Binjai.

3.7 Analisis Data

Data penelitian menggunakan metode deskriptif setelah penyebaran kuesioner selesai maka dianalisis jawaban dari semua responden, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

P = % Keterangan :

P = Persentase

f =frekuensi hasil jawaban n = jumlah responden

Penafsiran data dilakukan dengan menggunakan metode penafsiran data berpedoman pada Arikunto (2002: 246) dengann rincian sebagai berikut adalah:

0% Tidak satupun responden 1-25% Sebagian kecil responden 26-49% Hampir setengah responden 50% Setengah dari responden 51-75% Sebagian besar responden 76-99% Hampir seluruhnya responden 100% Seluruh responden

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data

Ragam cara pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yakni melalui kuesioner observasi dan studi kepustakaan. Pengumpulan data responden melalui proses pembagian kuesioner kepada pemustaka Dinas Perpustakaan Kota Binjai sebanyak 72 responden. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga kategori yakni pelajar SMA (sebanyak 32 orang),

Mahasiswa (sebanyak 25 orang), dan Umum (sebanyak 15 orang). Pembagian kuesioner kepada responden dilakukan selama 3 hari yakni dari tanggal 14,15,16 4.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif pada penelitian ini disusun berlandaskan indikator kegiatan layanan sirkulasi yang meliputi keanggotaan, peminjaman,

pengembalian, perpanjangan waktu pinjam, penagihan, dan pemberian sanksi.

4.2.1 Keanggotaan

N6Indikator perihal keanggotan diukur dengan kuesioner yang terdiri atas empat (4) pernyataan yakni pada kuesioner nomor 1, 2, 3, dan 4 pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, Tabel 4.3, dan Tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Persyaratan untuk menjadi anggota Dinas Perpustakaan Kota Binjai tidaklah memberatkan

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

f %

1. Persyaratan untuk menjadi anggota Dinas Perpustakaan memberikan jawaban setuju, 20 responden (27,78%) memberikan jawaban tidak setuju, dan 7 responden (9,27%) memberikan jawaban kurang setuju, perihal persyaratan untuk menjadi anggota Dinas Perpustakaan Kota Binjai yakni melampirkan fotokopi KTP/Kartu Pelajar dan mengisi formulir pendaftaran.

Sehingga dapat dikatakan bahwa persyaratan untuk menjadi anggota Dinas Perpustakaan Kota Binjai tidaklah memberatkan pengguna baru untuk menjadi anggota perpustakaan Kota Binjai.

Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden (62.5%) menilai bahwa persyaratan untuk menjadi anggota Dinas Perpustakaan Kota Binjai tidaklah memberatkan. Namun hampir setengah

responden (37,5%) menilai bahwa persyaratan untuk menjadi anggota Dinas Perpustakaan Kota Binjai memberatkan. Hal ini dikarenakan persyaratan untuk menjadi anggota diperlukan fotokopi KTP, namun pengguna yang belum mengetahui persyaratan tersebut lupa membawa fotokopi KTP. Dan pengguna harus memfotokopi KTP tersebut diluar perpustakaan sebab perpustakaan tidak memiliki mesin fotokopi.

Tabel 4.2 Proses pendaftaran keanggotaan di Dinas Perpustakaan Kota Binjai tidak rumit dan tidak memakan waktu lama.

No. Pernyataan Pilihan

Jawaban (23,61 %) memberikan jawaban sangat setuju, 18 responden (25%) memberikan jawaban setuju, 28 responden (38,89%) memberikan jawaban tidak setuju, dan 9 responden (12,5%) memberikan jawaban kurang setuju perihal proses pendaftaran keanggotaan di Dinas Perpustakaan Kota Binjai tidak rumit dan tidak memakan waktu lama.

Berdasarkan presentase tersebut dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengah responden (48,61%) menilai bahwa proses pendaftaran keanggotaan di Dinas Perpustakaan Kota Binjai tidak rumit dan tidak memakan waktu lama.

Namun sebagian responden (51,39%) menilai bahwa proses pendaftaran keanggotaan di Dinas Perpustakaan Kota Binjai belum memuaskan karena

prosesnya yang rumit dan juga pengguna harus menunggu lama pustakawan untuk membuatkan kartu anggota, ditambah lagi jika banyak pengguna perpustakaan yang antri untuk membuat kartu anggota maka akan memakan waktu semakin lama. Hal ini dikarenaka pendaftaran kartu anggota perpustakaan masih melakukannya dengan manual yaitu pustakawan menuliskan data diri pengguna pada buku besar (yang menjadi database pengguna perpustakaan).

Lamanya dan rumitnya proses pendaftaraan tentu akan berimplikasi kepada rendahnya jumlah pengguna perpustakaan, karena sebagian besar pengguna tidak sempat untuk membaca di perpustakaan (sehingga pengguna tersebut tentu akan memilih alternatif untuk akan meminjam koleksi). Oleh karena itu, sangat perlu bagi pengguna untuk membuat kartu anggota di Dinas Perpustakaan Kota Binjai untuk dapat meminjam koleksi.

Tabel 4.3 Pustakawan dibagian keanggotaan memberikan layanan yang memuaskan

No. Pernyataan Pilihan

Jawaban

F %

3. Pustakawan yang bertugas dilayanan sirkulasi bagian

Tabel 4.3 melukiskan bahwa dari 72 responden, terdapat 15 responden (20,83%) memberikan jawaban sangat setuju, 23 responden (31,95%) memberikan jawaban setuju, 24 responden (33,33%) memberikan jawaban tidak setuju, dan 10 responden (13,89%) memberikan jawaban kurang setuju perihal Pustakawan yang bertugas dilayanan sirkulasi bagian keanggotaan sudah memberikan layanan yang memuaskan seperti pustakawan melayani dengan lemah lembut, santun, sabar dan menggunakan bahasa yang komunikatif.

Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden (52,78%) menilai pustakawan yang bertugas dilayanan sirkulasi bagian keanggotaan sudah memberikan layanan yang memuaskan seperti pustakawan melayani dengan lemah lembut, santun, sabar dan menggunakan bahasa yang komunikatif. Namun hampir setengah responden (47,22%) berasumsi sebaliknya, sebab responden masih saja menerima pelayanan yang tidak menyenangkan oleh pustakawan.

Tabel 4.4 Data diri yang diminta untuk membuat kartu anggota

No. Pernyataan Pilihan

Jawaban ialah data diri yang masih

wajar.

memberikan jawaban setuju, 23 responden (31,95%) memberikan jawaban tidak setuju, dan 9 responden (12,5%) memberikan jawaban kurang setuju perihal data diri yang diminta untuk membuat kartu anggota di Dinas Perpustakaan Kota Binjai ialah data diri yang masih wajar.

Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden (55,55%) menilai bahwa data diri yang diminta untuk membuat kartu anggota di Dinas Perpustakaan Kota Binjai ialah data diri yang masih wajar.

Namun hampit setengah responden (44,45%) menilai sebaliknya. Jadi dapat disimpulkan bahwa Dinas Perpustakaan Kota Binjai untuk mengetahui data diri anggotanya tidak membuat calon pengguna perpustakaan merasa terbebani dengan persyaratan yang ada.

4.2.3 Peminjaman

Persepsi pengguna terhadap prosedur peminjaman yang diterapkan di Dinas Perpustkaan Kota Binjai, dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 4.5 Jumlah Koleksi Yang Dapat Dipinjam Dan Lamanya Peminjaman Sudah Memenuhi Kebutuhan

No. Pernyataan Pilihan

Jawaban

f %

5. Jumlah koleksi yang dapat dipinjam sebanyak 4 judul dengan waktu peminjaman selama 2 minggu sudah

memenuhi kebutuhan

Sangat Setuju 23 31,95

Setuju 11 15,28

Tidak Setuju 32 44,44

Kurang Setuju 6 8,33

Jujmlah 72 100

Tabel 4.5 melukiskan bahwa dari 72 responden, terdapat 23 responden (31,95%) memberikan jawaban sangat setuju, 11 responden (15,28%) memberikan jawaban setuju, 32 responden (44,44%) memberikan jawaban tidak setuju, dan 6 responden (8,33%) memberikan jawaban kurang setuju perihal Jumlah buku yang dapat dipinjam sebanyak 4 judul dengan waktu peminjaman selama 2 minggu sudah memenuhi kebutuhan.

Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengah responden (47,23%) menilai Jumlah buku yang dapat dipinjam sebanyak 4 judul dengan waktu peminjaman selama 2 minggu sudah memenuhi kebutuhan responden. Namun sebagian besar responden (52,77%) menilai bahwa jumlah buku yang dapat dipinjam sebanyak 4 eksemplar dengan waktu peminjaman selama 2 minggu tidak memenuhi kebutuhan saya. Karena penggguna ingin waktu peminjaman jumlah buku yang dapat dipinjam sebanyak 5-6 eksemplar.

Tabel 4.6 Meminjam harus menyematkan Kartu Anggota

No. Pernyataan Pilihan

Jawaban memberikan jawaban setuju, 30 responden (41,67%) memberikan jawaban tidak setuju, dan 4 responden (5,55%) memberikan jawaban kurang setuju perihal

meminjam buku di Dinas Perpustakaan Kota Binjai harus dengan menunjukkan atau menyematkan Kartu Anggota.

Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden (52,78%) menilai bahwa setuju perihal meminjam buku di Dinas Perpustakaan Kota Binjai harus dengan menunjukkan atau menyematkan Kartu Anggota. Namun hampir setengah responden (47,22%) menilai bahwa menyematkan kartu anggota ketika meminjam dirasakan tidak perlu.

Tabel 4.7 Pelayanan yang memuaskan diberikan pustakawan pada proses peminjaman

No. Pernyataan Pilihan

Jawaban

F %

7. Pustakawan yang bertugas di layanan sirkulasi pada proses (29,17%) memberikan jawaban sangat setuju, 15.responden (20,83%) memberikan jawaban setuju, 28 responden (38,89%) memberikan jawaban tidak setuju, dan 8 responden (11,11%) memberikan jawaban kurang setuju perihal Pustakawan yang bertugas di layanan sirkulasi bagian peminjaman sudah memberikan pelayanan yang memuaskan seperti pustakawan melayani dengan lemah lembut, sabar, santun, dan menggunakan bahasa yang komunikatif.

Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa setengah dari responden (50%) menilai bahwa pustakawan memberikan pelayanan yang memuaskan ketika melayani proses peminjaman. Namun setengah responden lagi (50%) menilai sebaliknya. Hal ini berarti peilaian tentang pelayanan pustakawan memuaskan masih terjadi pro dan kontra. Pengguna yang pro terhadap penilaian bahwa pustakawan bagian peminjaman memuaskan dikarenakan pengguna merasa bahwa pustakawan berbicara dengan santun, lemah lembut. Adapun indicator pengguna yang kontra sebab pustakawan dalam melayani proses peminjaman tidak memberikan sikap dukungan kepada pengguna, seperti ketika pengguna ingin mengetahui jadwal pemulangan buku (sebab buku yang mau dipinjam tidak lagi tersedia di rak

Tabel 4.8 Prosedur Peminjaman Koleksi Di Dinas Prpustakaan Kota Binjai Relatif Mudah Dan Tidak Memakan Waktu Lama

No. Pernyataan Pilihan

Jawaban (26,39%) memberikan jawaban sangat setuju, 13 responden (18,5%) memberikan jawaban setuju, 30 responden (41,67%) memberikan jawaban tidak setuju, dan 10 responden (13,89%) memberikan jawaban kurang setuju perihal prosedur peminjaman koleksi di dinas prpustakaan kota binjai relatif mudah dan tidak memakan waktu lama.

Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengah responden (44,44%) menilai bahwa dalam proses peminjaman buku dan bahan koleksi lainnya tidak memakan waktu lama, namun sebagian responden (55,56%) menilai bahwa proses peminjaman buku dan bahan koleksi lainnya memakan waktu lama. Sebab proses peminjaman buku masih secara manual (yaitu menuliskan peminjaman pengguna pada buku peminjaman, dan pada kartu peminjaman pengguna).

4.2.4 Pengembalian

Persepsi pengguna terhadap prosedur pengembalian yang diterapkan oleh Dinas Perpustakaan Kota Binjai, dapat dilihat dari tabel-tabel berikut:

Tabel 4.9 Pengembalian koleksi dengan menunjukkan kartu anggota dan

Tabel 4.9 Pengembalian koleksi dengan menunjukkan kartu anggota dan

Dokumen terkait