• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI DINAS PERPUSTAKAN KOTA BINJAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI DINAS PERPUSTAKAN KOTA BINJAI"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI DINAS PERPUSTAKAN KOTA BINJAI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Informasi (S.S.I) Dalam bidang Studi Ilmu

Perpustakaan dan Sains Informasi

ISTI ANJANI 140709046

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI

ILMU PERPUSTAKAAN DAN SAIINS INFORMASI MEDAN

2020

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Anjani, Isti. 2020. “Persepsi Pengguna terhadap Layanan Sirkulasi di Dinas Perpustakaan kota Binjai”. Medan: Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi, Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap kualitas layanan sirkulasi di Dinas Perpustakaan Kota Binjai.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif.

Dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari beberapa pernyataan berdasarkan indikator yang telah ditentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna aktif pada tahun 2018 yang terdaftar sebagai anggota di Dinas Perpustakaan Kota Binjai yang berjumlah 251 orang yang terdiri dari umum, pelajar dan mahasiswa. Dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 72 orang.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik provortioned random sampling stratified.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persepsi pengguna terhadap layanan sirkulasi yang ditinjau dari indikator keanggotaan menunjukkan bahwa sebagian besar penggguna puas, sebab prosedur keanggotaan yang tidak memakan waktu lama dan persyaratannya tidak memberatkan pengguna. Namun pengguna masih belum dapat dikatakan puas secara menyeluruh, karena pengguna menilai pustakawan belum memberikan pelayanan yang memuaskan dalam proses pendaftaraan keanggotaan baru. (2) Persepsi pengguna terhadap layanan sirkulasi yang ditinjau dari indikator peminjaman menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum puas, sebab prosedur peminjaman berjalan dengan memakan waktu yang lama dan rumit yakni pengguna harus menunggu pustakawan menuliskan data diri pengguna dan judul buku yang ingin dipinjam pada buku peminjaman. (3) Persepsi pengguna terhadap layanan sirkulasi yang ditinjau dari indikator pengembalian menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum puas. Hal ini dikarenakan pengguna menilai jadwal pengembalian buku selama satu minggu dirasa tidak cukup bagi pengguna, dan juga proses pengembalian buku yang rumit dan memakan waktu lama. (4) Persepsi pengguna terhadap layanan sirkulasi yang ditinjau dari indikator perpanjangan waktu peminjaman menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna belum merasa puas. Dikarenakan perpanjangan waktu peminjaman dianggap pengguna rumit dan memakan waktu lama, dan juga pustakawan yang belum menggunakan bahasa yang komunikatif untuk menjelaskan prosedur perpanjangan waktu peminjaman. (5) Persepsi pengguna terhadap layanan sirkulasi yang ditinjau dari indikator penagihan menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum puas. Hal ini dikarenakan pustakawan dianggap tidak komunikatif dan tidak mampu melakukan pemilihan kata yang tepat ketika melakukan penagihan buku kepada pengguna sehingga terlihat pustakawan kasar. Dan juga proses penagihan yang dilakukan memakan waktu yang lama. (6) Persepsi pengguna terhadap layanan sirkulasi yang ditinjau dari indikator pemberian sanksi menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum puas. Hal ini dikarenakan pemberian sanksi yang diberikan perpustakaan

(6)

memberatkan pengguna, contohnya: sanksi kepada pengguna yang menghilangkan buku yang dipinjam, maka sanksi yang diberikan Dinas Perpustakaan Kota Binjai yakni pengguna tidak diberi izin untuk dapat meminjam lagi. Dan adanya sistem denda yang diberlakukan memberatkan, sehingga pemberian sanksi dinilai rumit dan berbelit-belit, serta kurangnya komunikatif pustakawan dalam menjelaskan ataupun mengedukasi pemberian sanksi yang berlaku di Dinas Perpustakaan Kota Binjai.

Kata Kunci; Persepsi Pengguna, Layanan Sirkulasi

(7)

KATA PENGANTAR

“Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh’’.

Alhamdulillahi rabbil’alamin. Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya. Sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI DINAS PERPUSTAKAAN KOTA BINJAI”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Informasi (S.S.I) dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi. pada program studi ilmu perpustakaan dan informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Selama perkuliahan sampai dengan menyelesaikan Skripsi ini,peneliti banyak memperoleh bimbingan, dorongan semangat, nasehat, dan bantuan, baik berupa materil, spiritual, informasi dari semua pihak. Pada kesempatan ini peneliti juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu keberhasilan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. peneliti mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Eva Rabita, M.Hum, selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

(8)

3. Bapak Ishak. S.S., M.Hum. selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing, memberikan arahan dan saran-saran kepada peneliti mulai dari awal hingga akhir skripsi ini dapat terselesaikan. Rasa penghormatan dan Terimakasih banyak ibu atas segala nasehat dan bimbingannya.

5. Bapak Drs. Belling Siregar M. Lib selaku Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktunya dan selalu sabar membantu peneliti dalam penyempurnaan dan perbaikan skripsi ini.

6. Ibu Hotlan Siahaan, S.Sos., M.I.Kom selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan waktunya dan selalu sabar dalam memberikan bantuan kepada peneliti berupa bimbingan dan pengarahan menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi yang selama ini telah membimbing, mendidik, peneliti selama perkuliahan.

8. Seluruh Responden dan Staff di Dinas Perpustakaan Kota Binjai yang telah sangat membantu peneliti dalam mengumpulkan data dan informasi untuk skripsi ini.

(9)

9. Teristimewa untuk Kedua Orang Tua peneliti yakni Bapak, Sumidi dan Mamak, Nur Asni dan ketiga Adikku yang telah mendukung dan tak pernah putus mendoakan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

10. Terimakasih untuk Abdi Darma Saragih seseorang yang sangat baik yang dari awal sampai selesai untuk memberi dukungan yang tak pernah bosan agar skripsi ini cepat selesai.

11. Untuk Kaka Devi, kaka Lufita makasih juga atas dukungannya yang terus semangati untuk segera menjadi alumni.

Akhir kata, peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, dan peneliti berharap kiranya skripsi yang jauh dari kata sempurna ini dapat bermanfaat bagi kita semua Terima kasih.

Wassalamu’Alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Medan, Januari 2021 Peneliti

Isti Anjani NIM: 140709046

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR TABEL...viii

DAFTAR LAMPIRAN...ix

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Persepsi ... 7

2.1.1 Faktor-faktor Mempengaruhi Persepsi ... 7

2.2 Perpustakaan Umum ... 9

2.2.1 Tujuan Perpustakaan Umum ... 10

2.2.2 Fungsi Perpustakaan Umum ... 11

2.2.3 Tugas Perpustakaan Umum... 12

2.3 Koleksi Perpustakaan ... 13

2.3.1 Jenis-jenis koleksi Perpustakaan ... 14

2.4 Pengguna ... 15

2.4.1 Layanan Perpustakaan ... 15

2.4.2 Sistem Layanan ... 16

2.4.3 Jenis Layanan Perpustakaan ... 19

2.5 Layanan Sirkulasi ... 20

2.5.1 Tujuan Layanan Sirkulasi ... 22

2.5.2 Fungsi Layanan Sirkulasi ... 22

2.5.3 Kegiatan Layanan Sirkulasi ... 23

(11)

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Metode Penelitian ... 32

3.2 Lokasi Penelitian ... 32

3.3 Populasi dan Sampel ... 32

3.3.1 Populasi ... 32

3.3.2 Sampel ... 33

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 34

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.6 Definisi Operasional Variabel ... 35

3.7 Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 37

4.1 Pengumpulan Data ... 37

4.2 Analisis Deskriptif ... 37

4.2.1 Keanggotaan ... 37

4.2.2 Peminjaman ... 42

4.2.3 Pengembalian... 46

4.2.4 Perpanjangan Waktu Peminjaman ... 50

4.2.5 Penagihan... 54

4.2.6 Pemberian Sanksi ... 58

4.3 Rangkuman Penelitian ... 62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1 Kesimpulan ... 65

5.2 Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 71

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 71

Lampiran 2 Tabulasi Jawaban Responden ... 77

Lampiran 3 Surat Balasan Penelitian ... 78

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.3.1 Populasi ... 33

Tabel 3.3.2 Sampel ... 34

Tabel 4.1 Prosedur pembuatan kartu ... 38

Tabel 4.2 Pelayanan yang diberikan ketika proses pendaftaran sebagai anggota ... 39

Tabel 4.3 Tidak memakan waktu lama dalam proses pendaftaran anggota ... 40

Tabel 4.4 Persyaratan dalam proses pendaftaran anggota ... 41

Tabel 4.5 Prosedur peminjaman buku dan bahan koleksi ... 42

Tabel 4.6 Peminjaman jumlah buku yang boleh dipinjam ... 43

Tabel 4.7 Dalam peminjaman pustakawan memberikan pelayanan yang baik ... 44

Tabel 4.8 Tidak memakan waktu lama dalam proses pemnjaman buku dan bahan koleksi lainnya ... 45

Tabel 4.9 Prosedur pengembalian buku dan bahan koleksi lainnya ya g diterapkan di perpustakaan... 46

Tabel 4.10 Prosedur waktu pengembalian buku dan bahan koleksi di perpustakaan ... 47

Tabel 4.11 Prosedur pelayanan dan pengembalian ... 48

Tabel 4.12 Proses pengembalian buku dan bahan koleksi ... 49

Tabel 4.13 Prosedur perpanjangan waktu peminjaman pada Dinas Perpustakaan Kota Binjai ... 50

Tabel 4.14 Pelayanan yang diberikan pustakawan dalam proses perpanjangan waktu peminjaman ... 51

Tabel 4.15 Menggunakan bahasa yang komunikatif dalam kegiatan perpanjangan waktu pinjam ... 52

Tabel 4.16 Tidak memakan waktu lama dalam proses perpanjangan waktu peminjaman ... 53

Tabel 4.17 Menggunakan bahasa yang sopan dalam melakukan penagihan ... 54

Tabel 4.18 Kebijakan dalam penagihan yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan Kota Binjai ... 55

Tabel 4.19 Menggunakan bahasa yang komunikatif... 56 Tabel 4.20 Tidak perlu memakan waktu lama dalam proses penagihan buku dan

(13)

koleksi ... 57

Tabel 4.21 Pemberiaan sanksi pelanggaran yang diberlakukan oleh Dinas Perpustakaan Kota Binjai ... 58

Tabel 4.22 Denda yang diberlakukan oleh Dinas Perpustakaan Kota Binjai ... 59

Tabel 4.23 Pemberian sanksi yang berlaku di Dinas Perpustakaan Kota Binjai ... 60

Tabel 4.24 Prosedur pemberian sanksi... 61

Tabel 4.25 Rangkuman Penelitian ... 62

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perpustakaan sebagai sumber informasi pada era informasi mempunyai peranan yang sangat strategis serta memiliki peluang yang cukup besar dalam bidang pengelolaan dan penyebaran informasi. Hakekat perpustakaan adalah mampu memberikan informasi selengkap dan secepat mungkin sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Hal ini tentunya juga berhubungan dengan pelayanaan yang di berikan. Tidak ada perpustakaan jika tidak ada pelayanan karena perpustakaan sebenarnya identik dengan pelayanan perpustakaan itu sendiri.

Perpustakaan juga mempunyai peranan penting sebagai jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan sekaligus sebagai tempat rekreasi yang menyenangkan.

Perpustakaan memberi kontribusi yang penting bagi masyarakat sebagai pusat informasi. Seiring dengan dinamika kehidupan masyarakat yang berlangsung cepat dan sulit diduga, terdapat kecendrungan peningkatan peranan dan pemanfaatan informasi. perpustakaan harus cepat tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Kebutuhan masyarakat juga terhadap informasi semakin beragam seiring dengan kemajuan zaman dan kompleksitas peran dalam kehidupan sehari- hari.

Perpustakaan memegang peran yang sangat penting dalam mengelola sumber daya informasi sehingga dapat diakses dengan mudah cepat dan akurat.

(15)

dalam kehidupan modern, perpustakaan merupakan lembaga yang penting untuk menstimulasikan aktivitas intelektual, spiritual, serta kultural masyarakat, yang secara bebas tanpa dibatasi oleh tingkat pendidikan seseorang, usia, jenis, kelamin, agama dan kepercayaan serta status sosial ekonomi masyarakat. Karena itu perpustakaan harus tanggap terhadap perubahan dan perkembangan keinginan masyarakatnya dan harus dapat menemukan solusi yang tepat terhadap setiap permasalahan yang dihadapi karena perpustakaan bukan saja tempat untuk mendapat ilmu pengetahuan, dan keterampilan ataupun mendapatkan bacaan hiburan belaka, tetapi fungsi perpustakaan adalah tempat mencari informasi dan tempat belajar edukatif.

Pada perpustakaan ada berbagai macam layanan yang mencakup layanan yaitu layanan anak, layanan perpustakaan keliling, layanan refrensi layanan internet, layanan sudut baca taman balita dan layanan sirkulasi, layanan sirkulasi juga meliputi keanggotaan, peminjaman, pengembalian, perpanjangan waktu pinjam, penagihan, pemberian sanksi, memberikan keterangan bebas bersih pinjaman berlansungnya peminjaman bahan pustaka adalah satu minggu, dan boleh diperpanjang 1 minggu. Pelayanan sirkulasi merupakan salah satu bentuk jasa perpustakaan yang berhubungan langsung dengan pengguna, kegiatan operasional di perpustakaan dalam hal peminjaman buku dan/atau materi lainnya dilakukan oleh pustakawan di bagian sirkulasi. Kinerja pustakawan bagian sirkulasi sangat berpengaruh terhadap citra perpustakaan itu sendiri, sehingga pada bagian layanan sirkulasi tidak boleh menempatkan sembarang petugas.

(16)

Supaya perpustakaan dapat meningkatkan jumlah pengguna yang memanfaatkan layanan perpustakaan yakni melalui peningkatan jua kinerja pustakawan.

Dinas Perpustakaan Umum Kota Binjai merupakan salah satu perpustakaan umum yang berperan aktif dalam meningkatkan penyebaran informasi dan menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Binjai, dan memberikan pelayanan tanpa membedakan suku bangsa, agama, tingkat sosial, jenis kelamin dan umur. Pada Dinas Perpustakaan Kota Binjai terdapat semua jenis koleksi bahan pustaka dari berbagai disiplin ilmu, dan penggunaannya oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Salah satu pelayanan yang ada di Dinas Perpustakaan Kota Binjai adalah layanan sirkulasi.

Berdasarkan observasi awal di Dinas Perpustakaan Kota Binjai memiliki koleksi sejumlah 11.246 judul dengan 22.674 eksemplar adapun jumlah buku yang dipinjam dalam kurun waktu setahun ini adalah 1.160 eksemplar. dan Jumlah pengguna aktif bedasarkan data pengunjung 2.320 dalam setahun dengan rata-rata pengunjung 196 per bulan, dan ± 10 orang sampai 15 orang perhari.

Adapun pengguna Dinas Perpustakaan Kota Binjai terdiri dari masyarakat umum, pelajar dan karyawan/pegawai. Jam buka layanan dari Senin – Jum’at pkl : 08.00- 16.00 WIB. Dinas Perpustakaan Kota Binjai berusaha menyediakan berbagai fasilitas dan layanan informasi yang di butuhkan pengguna yakni melalui layanan membaca, layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan anak, layanan internet, dan layanan perpustakaan keliling. Sementara jenis lainnya seperti layanan fotokopi belum tersedia.

(17)

Layanan sirkulasi yang diterapkan pada Dinas Perpustakaan Kota Binjai terdiri dari pendaftaran anggota, peminjaman, pengembalian, perpanjangan waktu pinjam, penagihan. Pada Dinas Perpustakaan Kota Binjai bebas pinjaman tidak ada diberlakukan, namun diberlakukan sanksi kepada pengguna yakni sanksi berupa pengguna tidak boleh lagi meminjam jika menghilangkan buku yang dipinjam baik sengaja maupun tidak sengaja. Untuk menagih koleksi yang dipinjam pengguna maka perpustakaan akan menelepon pengguna dan juga jika diperlukan perpustakaan akan menempuh cara mendatangi ke rumah-rumah pengguna. Namun jika tetap ada keterlambatan pengemabalian buku ataupun koleksi lainnya maka akan diberikan denda sebesar 2000 per judul buku yang dipinjam. Dalam kegiatan pelayanan sirkulasi yakni peminjaman yang diterapkan di Dinas Perpustakaan Kota Binjai masih secara manual yakni dengan mencatat pada sebuah buku. Sehingga dalam proses peminjaman pustakawan memakan waktu 25 menit hanya untuk melayani satu orang pengguna, karena pustakawan harus melihat kembali pada buku catatan peminjaman apakah sebelumnya pengguna telah melakukan peminjaman, supaya pustakawan dapat memastikan bahwa jumlah koleksi yang dipinjam pengguna tidak melebihi sebanyak 4 eksemplar (sebab per pengguna hanya dapat meminjam 4 eksemplar selama seminggu). Karena lamanya prosedur peminjaman dan pengembalian koleksi maka tidak mengherankan ketika banyak pengguna yang melakukan peminjaman, pustakawan terlihat mulai tidak bersahabat dengan mulai marah. Hal ini juga tetntu dapat menyebabkan antrian yang akan memperlambat untuk memproses

(18)

peminjaman dan pengembalian pada saat pengguna bersamaan untuk meminjam atau mengembalikan koleksi

Pada sisi lainnya, peneliti menemukan bahwa ada sebagian pengguna yang merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan yakni dari segi fasilitas, dimana hanya terdapat dua unit komputer yang digunakan untuk mencari informasi melalui internet dan komputer berada pada ruang baca. Pada Dinas Perpustakaan Kota Binjai belum memiliki dan masih memakai katalog manual sehingga sulit dalam pencarian bahan pustaka.

Disini Peneliti ingin meneliti tentang pelayanan sirkulasi yang diberikan Dinas Perpustakaan Kota Binjai berdasarkan persepsi pengguna perpustakaan.

Pengguna yang dimaksud adalah Umum, Pelajar, Mahasiswa/i karena umum, yang paling banyak memanfaatkan layanan perpustakaan. Berdasarkan persepsi inilah yang akan menentukan apakah pelayanan yang diberikan perpustakaan telah memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna perpustakaan tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian yakni “Persepsi Pengguna Terhadap Layanan Sirkulasi Dinas Perpustakan Kota Binjai’’.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah : “Bagaimana persepsi pengguna terhadap layanan sirkulasi di Dinas Perpustakaan Kota Binjai’’.

(19)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap kualitas pada layanan sirkulasi di Dinas Perpustakaan Kota Binjai.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

1. Bagi Dinas Perpustakaan Kota Binjai yaitu, sebagai masukan atau bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk lebih meningkatkan kualitas layanan terutama pelayanan sirkulasi di perpustakaan

2. Bagi peneliti yaitu: untuk menambah wawasan peneliti dan mengetahui persepsi pengguna terhadap layanan sirkulasi di Dinas Perpustakaan Kota Binjai

3. Bagi peneliti selanjutnya yaitu, sebagai referensi untuk membahas masalah penelitian yang berkaitan dengan persepsi pengguna terhadap layanan sirkulasi.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini berfokus kepada layanan sirkulasi dinas perpustakaan kota binjai yang mencakup tugas-tugas yang diterapkan seperti : keanggotaan, peminjaman, pengembalian, perpanjangan waktu pinjam dan penagihan.

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi

Persepsi itu merupakan suatu Pandangan penilaian atau pendapat terhadap seseorang atau suatu objek yang dapat dilihat, contohnya ada seseorang yang berpenampilan sangat menarik maka dari suatu penilaian seseorang lah dapat menimbulkan persepsi pada orang disekitar yang dapat dilihatnya.

Menurut Suwarno (2009: 52) “Persepsi merupakan proses diterimanya rangsangan berupa objek, kualitas hubungan antar gejala, maupun peristiwa sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti dinamakan dengan persepsi”.

Sedangkan Menurut Walgito (2002) mengatakan bahwa “Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera namun proses itu tidak berhenti begitu saja melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi”.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa persepsi sebuah rangsangan yang terdapat didalam penginderaan baik otak maupun penglihatan.

2.1.1 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu hal. Suwarno (2009: 57-58) mengemukakan, bahwa presepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1. Stereotip, yaitu pandangan tentang ciri-ciri tingkah laku dari sekelompok masyarkat tertentu. Misalnya, kelompok suku, agama, kelas ekonomi, jenis kelamin, etnis, dan lain-lain.

(21)

2. Persepsi diri, yaitu pandangan terhadap diri sendiri yang dapat mempengaruhi pembentukan kesan pertama.

3. Situasi dan kondisi, yaitu pandangan terhadap seseorang yang dipengaruhi oleh situasi atau kondisi tertentu.

4. Ciri yang ada pada diri orang lain, yaitu daya tarik fisik seseorang yang dapat menimbulkan penilaian khusus pada saat pertama kali bertemu.

Menurut Arisandy (2004: 26) bahwa “Ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam persepsi. Faktor tersebut meliputi objek yang dipersepsi, situasi, individu yang mempersepsi (preceiver), persepsi diri, dan pengamatan terhadap orang lain”.

Selain itu, Rakhmat (1994) yang dikutip oleh Sobur (2003: 23) menyatakan bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang dapat dikategorikan sebagai berikut yaitu:

1. Faktor fungsional, dihasilkan dari kebutuhan, kegembiraan (suasana hati), pelayanan, dan pengalaman masa lalu seorang individu;

2. Faktor struktural, berarti bahwa faktor tersebut timbul atau dihasilkan dari bentuk stimuli dan efek-efek netral yang ditimbulkan dari sistem syaraf individu;

3. Faktor situasional. Faktor ini banyak berkaitan dengan bahasa non verbal;

4. Faktor personal, yang terdiri atas pengalaman, motivasi, kepribadian

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa faktor mempengaruhi persepsi meliputi objek yang dipersepsi, situasi, individu yang mempersepsi diri, pengamatan orang lain,dan memiliki beberapa faktor seperti fungsional, faktor struktural , situasional dan juga personal.

(22)

2.2 Perpustakaan Umum

Perpustakaan yang dapat dimanfaatkan dan menyediakan beragam sumber daya informasi yang disesuaikan dengan keberagaman penggunanya adalah perpustakaan umum.

Menurut Reitz (2004) yang dikutip oleh hasugian (2009: 77) yang dimaksud dengan perpustakaan umum (public library) adalah “A library or library system that provides unrestricted access to library resources and services free of charge to all the resident of a given community, district, or geografict region, supported wholly or in part by publics funds’’. Dalam pengertian yang sederhana definisi di atas menyatakan bahwa perpustakaan umum adalah sebuah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas kepada sumber daya perpustakaan dan layanan gratis kepada warga masyarakat di daerah atau wilayah tertentu. Dan didukung penuh atau sebahagian dari dana masyarakat (pajak).

Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000: 3) yang dimaksud perpustakaan umum adalah perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum.

Berdasarkan kesimpulan di atas bahwa perpustkaan umum adalah perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas serta layanan gratis kepada masyarakat . serta didukung penuh oleh dana masyarakat itu sendiri.

(23)

2.2.1 Tujuan Perpustakaan Umum

Setiap perpustakaan memiliki tujuan yang akan dicapai dalam penyelenggaraannya. Adapun tujuan tersebut meliputi membina dan mengembangkan minat baca masyarakat, membantu memenuhi kebutuhan informasi masyarakat.

Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000: 4) “Dalam tujuannya perpustakaan umum hendaknya bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan, kebudayaan, dan sosial yang berada di daerahnya’’.

Menurut Hernandono yang dikutip oleh (Sutoyo dan Santoso, 2001: 185) tujuan perpustakaan umum adalah untuk:

1. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan dalam segala sektor kehidupan pada umumnya.

2. Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah serta memanfaatkan informasi.

3. Mendidik masyarakat agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna.

4. Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri

Dari pendapat di atas diketahui bahwa tujuan perpustakaan umum adanya bekerja sama dengan lembaga-lembaga Pendidikan dan Kebudayaan dan Sosial.

Selain itu juga mengembangkan minat, memanfaatkan informasi dan mendidik masyarakat agar dapat memelihara bahan pustaka secara tepat guna.

(24)

2.2.2 Fungsi Perpustakaan Umum

Setiap jenis perpustakaan memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam penyelenggaraanya. Adapun perpustakaan umum mempunyai fungsi untuk membantu program-program pemerintah seperti pemberantasan buta huruf, meningkatkan literasi informasi masyarakat dll. Dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000: 6) dinyatakan bahwa fungsi perpustakaan umum adalah sebagai berikut:

1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan.

2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan melalui pembelian, langganan, tukar menukar dan lain-lain.

3. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka.

4. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi.

5. Pendayagunaan koleksi.

6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang langsung ke perpustakaan maupun yang mengunakan telepon, faximail dan lain-lain.

7. Pemasyarakatan perpustakaan.

8. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan.

9. Pelaksanaan koordinasi dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi mitra kerja lainnya.

10. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi bersama dan sarana atau prasarana, dan

11. Pengolahan ketatausahaan perpustakaan

Dalam Buku Standar Nasional Indonesia (SNI No.7495, 2009:3) bahwa Fungsi perpustakaan umum adalah:

1. Mengembangkan koleksi;

2. Menghimpun koleksi muatan lokal;

(25)

3. Mengorganisasi materi perpustakaan;

4. Mendayagunakan koleksi;

5. Menyelenggarakan pendidikan pengguna;

6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi;

7. Melestarikan materi perpustakaan;

8. Membantu peningkatan sumber daya perpustakaan di wilayahnya

Dari uraian di atas dapat disimpulkan fungsi perpustakaan umum yakni untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa melalui penguatan masyarakat literasi dan juga perpustakaan umum berfungsi untuk mengkordinir dan bertanggung jawab atas peningkatan sumber daya perpustakaan di wilayahnya.

2.2.3 Tugas Perpustakaan Umum

Setiap perpustakaan mempunyai tugasnya masing-masing. Adapun tugas perpustakaan umum yaitu mengumpulkan, meenyimpan, memelihara, menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan kepada masyarakat baik untuk kepentingan pendidikan maupun penelitian.

Dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000: 5) bahwa “tugas pokok perpustakaan umum adalah menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan”.

Sedangkan menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000: 6) tugas dari perpustakaan umum ialah menyediakan koleksi buku untuk para ahli dan peneliti yang

(26)

tergabung pada badan itu dan memberikan keterangan bibliografi dengan cepat dan tepat serta mengadakan penelusuran literatur atas permintaan .

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa tugas dari perpustakaan umum adalah menyediakan koleksi buku untuk para ahli dan peneliti, dan juga menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat.

2.3 Koleksi Perpustakaan

Koleksi merupakan suatu istilah yang digunakan dalam dunia perpustakaan tentang apa saja yang dimiliki perpustakaan seprti buku, majalah, koran, CD (compact disk) dll. Buku menjadi faktor utama yang mempengaruhi perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Menurut Hartono (2016: 110) koleksi perpustakaan adalah “semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan, untuk disajikan kepada masyarakat pengguna dalam rangka memenuhi informasi yang dibutuhkan’’.

Selain itu, Menurut Sutarno (2006: 54) secara umum “koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan ada dua bagian utama yaitu:

1. Bahan pustaka yang tercetak, yang termasuk dalam kelompok ini adalah buku teks, surat kabar, majalah, bulletin, pamplet, kamus, ensiklopedi, direktori, almanak, indeks, bibliografi, buku tahunan, buku pedoman, dan lain-lain.

2. Bahan pustaka yang terekam, yang termasuk dalam kelompok ini adalah slide, kaset, audio, kaset video, film strip, CD, VCD, Film, dan lain-lain”

(27)

Berdasarkan uraian di atas, koleksi perpustakaan merupakan bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan, dan disebarluaskan kepada pengguna, guna untuk mmemenuhi kebutuhan informasi.

2.3.1 Jenis –jenis koleksi perpustakaan

Jenis-jenis koleksi setiap perpustakaan berbeda antara perpustakaan yang satu dengan perpustakaan yang lain. Adapun jenis koleksi perpustakaan umum beraneka ragam yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Koleksi perpustakaan umum meliputi koleksi umum, koleksi referensi, koleksi anak dll.

Darmono (2007: 65) menyatakan bahwa yang termasuk jenis koleksi perpustakaan adalah :

1. Buku, meliputi beberapa jenis buku teks, buku penunjang, buku-buku jenis fiksi serta buku bergambar dan buku populer (umum).

2. Koleksi referensi, seperti kamus, ensiklopedia, almanak, direktori.

3. Sumber geografi.

4. Jenis serial (terbitan berkala) seperti majalah, tabloid.

5. Bahan mikro, seperti microfilm, mikrofice, (carik mikro)

6. Bahan pandang dengar (audio visual) seperti video, kaset piringan hitam, Compack Disk-Read Only Memory (CD-ROM), VCD, Slide, film.

Selain itu, menurut Sutarno (2006: 71) pengelompokkan bahan pustaka di perpustakaan terdiri atas :

1. Kelompok bahan pustaka umum.

2. Kelompok bahan pustaka rujukan (referensi).

3. Kelompok bahan pustaka berkala (majalah dan surat kabar).

4. Kelompok bahan pustaka pandang dengar (audio visual).

5. Kelompok bahan pustaka terekam dan elektronik seperti film, kaset, video, dan lain-lain.

(28)

6. Kelompok bahan pustaka yang disesuaikan dengan kelompok pembaca, misalnya untuk anak-anak, remaja, dewasa, dan lain-lain.

7. Kelompok bahan pustaka tertentu, misalnya untuk penelitian dan sebagainyari

Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa dari berbagai macam jenis koleksi untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pengetahuan dan wawasan masyarakat bedasarkan kebutuhan informasi setiap individual.

2.4 Pengguna

Supaya perpustakaan sempurna maka perpustakaan memiliki pengguna yang akan mencari sebuah informasi yang dibutuhkan oleh pengguna tersebut dan kinerja perpustakaan dapat terlaksana dengan baik.

Menurut Suwarno (2009: 80) “ Pemustaka adalah pengguna fasilitas yang disediakan perpustakaan baik koleksi maupun buku (bahan pustaka maupun fasilitas lainnya)”

2.4.1 Layanan Perpustakaan

Perpustakaan memberikan berbagai layanan kepada masyarakat. Layanan perpustakaan pada umumnya meliputi layanan membaca ditempat, layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan anak, layanan internet, layanan perpustakaan keliling, layanan fotokopi dll. Menurut Hartono (2016: 230), menyatakan bahwa pada dasarnya layanan perpustakaan adalah “penyediaan bahan pustaka secara cuma-cuma kepada masyarakat dengan tepat dan akurat, sesuai dengan kebutuhan pemakai jasa perpustakaan”.

(29)

Selain itu, Sutarno (2006: 90-91) mengemukakan bentuk riil layanan perpustakaan itu antara lain :

1. Layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan/ yang dikehendaki masyarakat pemakai.

2. Berorientasi kepada pemakai.

3. Berlangsung cepat waktu dan tepat sasaran.

4. Berjalan mudah dan sederhana.

5. Murah dan ekonomis.

6. Menarik dan menyenangkan, dan menimbulkan rasa simpati.

7. Bervariatif.

8. Mengundang rasa ingin kembali.

9. Ramah tamah.

10. Bersifat informatif, membimbing, dan mengarahkan, tetapi tidak bersifat menggurui.

11. Mengembangkan hal-hal yang baru/ inovatif.

12. Mampu berkompetisi dengan layanan di bidang yang lain.

13. Mampu menumbuhkan rasa percaya bagi pemakai dan bersifat mandiri.

Dapat dipahami bahwa layanan perpustakaan ialah penyedia bahan pustaka secara Cuma-Cuma kepada masyarakat dan memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki masyarakat.

2.4.2 Sistem Layanan

Suatu perpustakaan memiliki sebuah sistem layanan yang akan diberikan kepada pengguna perpustakaan agar perpustakaan tersebut dapat menjalankan sebuah tugasnya dengan maksimal dan baik.

(30)

Ada tiga jenis akses layanan di perpustakaan, yakni akses layanan terbuka (open access), akses layanan tertutup (closed access) dan akses layanan campuran (mixed access), (Hartono 2016: 234).

Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000: 101) “sistem pelayanan pemakai pada perpustakaan umumnya dapat dilaksanakan melalui dua cara diantaranya, pelayanan dengan sistem terbuka (open access) dan pelayanan dengan sistem tertutup (closed access)”.

1. Sistem Layanan Terbuka (Open Acces)

Sistem layanan terbuka ini banyak perpustakaan yang menerapkan menurut Hartono (2016: 235) “sistem layanan terbuka adalah memberikan kebebasan kepada pemakai untuk mencari koleksi yang diperlukan”.

Hartono juga menyatakan sistem layanan terbuka juga memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain:

Kelebihan :

1. Pemakai bebas memili koleksi di rak.

2. Pemakai tidak harus menggunakan katalog.

3. Pemakai dapat mengganti koleksi yang isinya mirip, jika bahan pustaka yang dicari tidak ada.

4. Pemakai dapat membandingkan isi koleksi dengan judul yang dicarinya.

5. Koleksi lebih didaya gunakan.

6. Menghemat tenaga.

Kelemahan :

1. Pemakai cenderung mengembalikkan koleksi seenaknya.sehingga 2. Mengacaukan dalam penyusunan koleksi di rak.

3. Kemungkinan kehilangan koleksi sangat besar

4. Tidak semua pemakai paham dalam mencari koleksi di rak.

5. Dan perlu pembenahan terus menerus.

(31)

Disetiap sistem layanan terbuka yang digunakan diperpustakaan tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan ,tingkat kelebihannya setiap pengunjung bebas memilih koleksi apa saja yang mereka mau, di satu sisi juga memiliki kekurangan yaitu adanya tingkat kehilangan koleksi kemungkinan sangat besar dan selalu dalam pembenahan terus menerus.

2. Layanan Tertutup (Closed Acces)

Selain adanya layanan terbuka di perpustakaan ada juga layanan tertutup dimana pengunjung tidak boleh langsung mengambil koleksi di rak. Selain petugaslah yang mengambilkan koleksi yang diperlukan oleh pengunjung harus mencari nomor panggil koleksi melalui katalog yang disediakan. Petugas harus mencatat, peminjaman, dan pengembalian, juga yang mengambil dan mengembalikkan koleksi ke rak.

Menurut Hartono (2016:235-236) kelebihan dari layanan tertutup yaitu:

1. Koleksi tersusun rapi, karena hanya petugas yang mngambil ke rak.

2. Kemungkinan koleksi hilang sangat kecil, 3. Koleksi tidak cepat rusak.

4. Pengawasan tidak dapat dilakukan lebih longgar.

5. Proses temu kembali lebih efektif.

Sedangkan kelemahan dijelaskan juga oleh Hartono:

1. Pemakai kurang puas dalam mencari koleksi

2. Koleksi yang didapat kadang-kadang tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai.

3. Katalog cepat rusak.

4. Tidak semua pemakai paham menggunakan katalog.

5. Tidak semua koleksi dapat didayagunakan, dan 6. Petugas lebih sibuk.

(32)

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa adanya layanan tertutup ini kemungkinan kecil adanya kehilangan koleksi, juga tidak cepat rusak, tetapi disisi lain juga pemakai kurang puas dalam mencari koleksi yang diinginkan.

3. Layanan Campuran (mixed access)

Hartono (2016: 236) menjelaskan pada akses layanan campuran perpustakaan dapat menerapkan dua system layanan sekaligus (layanan terbuka dan layanan tertutup). Perpustakaan yang menggunakan sistem layanan campuran biasanya memberikan layanan secara tertutup untuk koleksi skripsi, tesis dan referensi. Sedangkan untuk koleksi lainnya yang bersifat umum menggunakan layanan terbuka. Akses layanan campuran biasanya diterapkan di perpustakaan perguruan tinggi, dan perpustakaan sekolah, yang ruang koleksi dan ruang bacanya sangat terbatas.

Adapun kelebihan layanan campuran (mixed access)

1. Pemakai dapat langsung menggunakan koleksi refrens dan koleksi umum sekaligus.

2. Tidak memerlukan ruang baca khusus koleksi referensi.

Sedangkan kelemahan layanan campuran (mixed access)

1. Petugas sulit mengontrol pemakai yang menggunakan koleksi.

2. Ruang koleksi referens dan koleksi dan koleksi umum menjadi satu.

3. Perlu pengawasan yang lebih ketat.

Dari uraian tersebut layanan campuran ini pemakai lebih bebas dalam menggunakan koleksi yang ada diperpustakaan dan juga hanya koleksi koleksi tertentu saja yang tertutup dan boleh dipakai oleh pengguna.

2.4.3 Jenis Layanan Perpustakaan

(33)

Jenis layanan perpustakaan setiap perpustakaan berbeda-beda. Jenis layanan perpustakaan disesuaikan dengan perpustakaan dan pemustaka yang dilayani. Menurut Hartono (2016:236-237) menjelaskan bahwa berdasarkan jenisnya layanan perpustakaan meliputi:

1. Layanan ruang baca 2. Layanan sirkulasi 3. Layanan referensi

4. Layanan abstrak dan indeks 5. Layanan informasi mutakhir 6. Layanan fotokopy

7. Layanan literatur 8. Layanan koleksi khusus

Selain itu, menurut Sutarno (2006: 98), untuk perpustakaan umum dapat mengembangkan jenis layanan yang dibedakan antara lain:

1. Layanan anak dan permainan anak (seperti play, games and kids).

Perpustakaan harus menyediakan berbagai jenis permainan untuk mengembangkan daya kreativitas, imajinasi, motivasi dan kemampuan berpikir serta keingintahuan yang dirangsang melalui koleksi tersebut.

2. Layanan mendongeng (Story Telling). Layanan ini dilakukan secara teratur, misalnya sebulan sekali yang dibawakan oleh

3. Petugas layanan anak atau pendongeng dari sanggar, gunanya untuk menarik pengunjung anak-anak, dan ikut melestarikan budaya mendongeng.

4. Perpustakaan umum perlu menyediakan layanan untuk para penderita cacat (disabilities). Dengan menyediakan koleksi dan fasilitas tertentu, seperti buku-buku dengan huruf braile.

(34)

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa layanan dari perpustakaan meliputi layanan sirkulasi,, layanan refrensi, layanan anak, layanan mendongeng, maupun layanan untuk para penyandang cacat ( disabilities).

2.5 Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi merupakan layanan yang sangat penting di dalam perpustakaan layanan sirkulasi ini yang merupakan ujung tombak layanan yang ada di dalam perpustakaan, dengan adanya layanan ini perpustakaan dapat mempermudah perpustakaan untuk menjalankan tugasnya yaitu, peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan. Sehingga layanan inilah peran utama yang ada di dalam perpustakaan.

Menurut Hartono (2016 : 237) “Kegiatan layanan sirkulasi merupakan ujung tombak layanan perpustakaan, karena pada bagian sirkulasi inilah pertama kali pemakai harus berhubungan dengan masalah administrasi peminjaman, sehingga pengertian layanan sirkulasi dikenal juga layanan peminjaman”.

Sedangkan menurut Sjahrial Pamuntjak (2000: 97),” Peminjaman buku atau sirkulasi adalah kegiatan pengedaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca di dalam perpustakaan maupun untuk dibawa ke luar perpustakaan”.

Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa pelayanan sirkulasi merupakan kegiatan layanan perpustakaan yang berhubungan dengan masalah administrasi peminjaman dan pengembalian bahan pustaka . Layanan sirkulasi juga berkaitan dengan masalah peredaran bahan pustaka dan koleksi yang dimiliki perpustakaan.

(35)

2.5.1 Tujuan Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi juga memiliki tujuan agar bisa memberikan layanan yang terbaik kepada para pengguna perpustakaaan. Seperti yang dikemukakan oleh Ibrahim Bafadal (2009: 25) yaitu, “Tugas pokok bagian sirkulasi adalah melayani peminjaman dan pengembalian serta membuat statistik pengunjung ”.

Sedangkan menurut Hartono (2016: 238) “Tujuan layanan sirkulasi adalah memperlancar dan mempermudah proses peminjaman koleksi untuk dibawa pulang”.

Dari pendapat di atas menyatakan bahwa tujuan dari layanan sirkulasi agar pengguna dapat memanfaatkan koleksi tersebut dan juga agar memperlancar dan mempermudah proses peminjaman dan mempermudah untuk mengetahui identitas peminjam koleksi.

2.5.2 Fungsi Layanan Sirkulasi

Agar dapat terlaksanakan kegiatan pada perpustakaan maka harus disesuaikan fungsi masing-masing petugas pelayanan sirkulasi. Fungsi dan tugas pelayanan sirkulasi sangat penting karena dapat membantu pengguna perpustakan memperoleh bahan pustaka dan dapat melindungi bahan pustaka. Menurut Qalyubi (2007:221), menyatakan ada beberapa fungsi pelayanan sirkulasi, yaitu sebagai berikut:

1. Pengawasan pintu masuk dan keluar perpustakaan.

2. Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan dan pengunduran diri anggota perpustakaan.

3. Peminjaman, pengembalian dan perpanjangan waktu peminjaman.

(36)

4. Pengurusan keterlambatan pengembalian koleksi yang dipinjam, seperti denda.

5. Pengeluaran surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada waktunya dan surat bebas pustaka.

6. Penugasan yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang atau rusak.

7. Pertanggungjawaban atas segala berkas peminjaman.

8. Pembuatan statistik peminjaman berupa statistik anggota yang memperbaharui keanggotaannya, anggota baru, anggota yang mengundurkan diri, pengunjung perpustakaan, statistik peminjam, statistik jumlah buku yang dipinjam, statistik peminjaman buku berdasarkan subyek, dan jumlah buku yang masuk daftar tandon.

9. Peminjaman antar perpustakaan.

10. Pengawasan urusan penitipan tas, jas atau mantel milik pengunjung perpustakaan.

11. Penugasan lainnya, terutama yang berkaitan dengan peminjaman

Berdasarkan penjelasan di atas fungsi layanan sirkulasi merupakan layanan yang berperan sangat penting agar menciptakan kualitas perpustakaan yang bagus sehingga dapat menjalankan tugas dan dapat melayani pengguna dengan baik.

2.5.3 Kegiatan Layanan Sirkulasi

Sebagai unit penting dalam kegiatan layanan pada layanan ini bersifat rutin. Pelayanan sirkulasi memiliki beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan dengan baik. Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000: 98) menyebutkan kegiatan pelayanan sirkulasi ini meliputi:

1. Keanggotaan

(37)

2. Peminjaman 3. Pengembalian

4. Perpanjangan waktu pinjam 5. Penagihan

6. Pemberian sanksi

7. Memberikan keterangan bebas/bersih pinjaman

Kegiatan tersebut akan diuraikan sebagai berikut : a. Keanggotaan

Merupakan tanda bukti bahwa pengguna perpustakaan tersebut sudah mendaftarkan dirinya sebagai angota perpustakaan. Jika sudah terdafar maka pengunjung memiliki hak untuk menggunakan fasilitas yang ada diperpustakaan.

Menurut Sutarno (2003: 98) pendaftaran anggota berguna untuk:

1. Mengetahui jati diri peminjam, memperlihatkan tanggung jawab untuk mengamankan milik perpustakaan dan melindungi hak pembaca yang lain, yang memungkinkan ingin mempergunakan dengan baik.

2. Mengukur daya guna perpustakaan bagi mereka yang dilayaninya.

3. Mengukur kedudukan sosialnya dengan jalan mengetahui jumlah buku yang dipinjam oleh para pembaca.

4. Mengetahui golongan peminjaman untuk mengetahui pula kebutuhan mereka, selera yang sesuai dapat dipergunakan sebagai data perbandingan dengan perpustakaan lain, kemudian meningkatkan.

Dalam Buku Pengelolaan Perpustakaan yang diedit oleh Rahayuningsih (2007:96) dinyatakan bahwa “Keanggotaan intern dan ekstern. Anggota intern yaitu anggota yang terdiri dari orang yang berkaitan langsung dengan

(38)

lembaganya, sedangkan anggota ekstern yaitu anggota yang terdiri dari orang yang tidak berkaitan langsung dengan lembaganya”.

Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang harus dipatuhi sesuai dengan aturan yang berlaku di dalam perpustakaan tersebut.

b. Peminjaman

Dalam Buku Pengelolaan Perpustakaan yang diedit oleh Rahayuningsih (2007: 96) dinyatakan bahwa “Peminjaman adalah suatu proses pencatatan transaksi yang dilakukan oleh petugas perpustakaan dengan pengguna pada saat pengguna meminjam koleksi”.

Sedangkan dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (2004: 74) dinyatakan bahwa prosedur peminjaman bahan pustaka adalah sebagai berikut:

1. Pengguna menunjukan tanda pengenal sebagai anggota perpustakaan.

2. Petugas memeriksa tanda pengenal pengguna.

3. Pada perpustakaan yang menganut sistem tertutup, langkah ketiga berlangsung sebagai berikut:

a. Pengguna menyerahkan formulir permintaan peminjaman yang telah diisi

b. Petugas mencari bahan sesuai dengan data yang tertulis dalam formulir

4. Pada perpustakaan yang menganut sistem terbuka, langkah ketiga berlangsung sebagai berikut:

a. Pengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang telah Dipilihnya

b. Petugas mencatat nomor anggota dan tanggal kembali pada kartu buku yang tersimpan pada kantong buku

(39)

c. Petugas mencatat nomor anggota dan tanggal bahan perpustakaan itu harus dikembalikan pada lembar tanggal kembali

d. Petugas mencatat kode bahan perpustakaan dan tanggal kembali 5. Pengguna membubuhkan tanda tangan pada kartu bahan perpustakaan 6. Petugas menyerahkan bahan perpustakaan tersebut pada pengguna 7. Petugas menyusun kartu buku dalam kotak sebagai berikut:

a. Menurut tanggal kembali bahan perpustakaan, kemudian

b. Setiap kumpulan kartu dengan tanggal kembali yang sama,disusun menurut urutan kode bahan perpustakaan

8. Petugas menyusun kartu pinjam dalam kotak kartu pinjam menurut nama pengguna, kemudian menurut urutan nomor tanda pengenal.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa peminjaman adalah suatu proses transaksi yang dilakukan oleh petugas dan pengguna perpustakaan pada saat meminjam sebuah koleksi. Dan petugas perpustakaan juga memeriksa tanda pengenal pengunjung.

c. Pengembalian

Jika sebuah koleksi sudah dipinjam maka pengguna wajib mengembalikan keperpustakaan dan harus tepat waktu agar pengguna lain dapat meminjam dan memanfaatkan bahan pustaka kalau tidak pada waktu nya maka pengguna wajib dikenakan denda itu sudah ada peraturan didalam perpustakaan tersebut.

Dalam Buku Pengelolaan Perpustakaan yang diedit oleh Rahayuningsih (2007: 96) dinyatakan bahwa “Kegiatan pengembalian adalah kegiatan pencatatan bukti bahwa pengguna telah mengembalikan koleksi yang dipinjamnya”.

Sedangkan dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman

(40)

(2004: 81) dinyatakan bahwa tahapan kerja yang dilakukan oleh perpustakaan dalam prosedur pengembalian bahan perpustakaan adalah:

1. Memeriksa keutuhan buku dan tanggal kembali pada lembar tanggal kembali setelah pengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang akan dikembalikan.

2. Mengambil kartu buku berdasarkan tanggal kembali.

3. Mengambil kartu pinjaman dari kotak kartu pinjaman berdasarkan nomor anggota nya.

4. Membubuhkan stempel tanda “kembali” pada kartu buku, lembar tanggal kembali, dan kartu pinjaman.

5. Mengembalikan kartu buku pada kantong buku.

6. Mengembalikan kartu pinjam kedalam kotak kartu buku.

7. Mengelompokkan buku menurut kode bukunya untuk dikembalikan ke rak.

8. Memilih buku:

a. Yang rusak tetapi masih dapat diperbaiki diletakkan pada satu tempat untuk dikirim ke unit perawatan

b. Yang rusak dan tidak dapat diperbaiki diletakkan pada tempat lain untuk disiangi tertera pada kartu buku.

Dari uraian di atas pengembalian adalah sebuah bukti nyata bahwa pengguna perpustakaan telah mengembalikkan bahan pustaka yang telah dipinjam dari perpustakaan tersebut, itu juga sebagai kewajiban pengguna karena itu sudah termasuk peraturan dari perpustakaan.

d. Perpanjangan waktu peminjaman

Peraturan yang diterapkan didalam perpustakaan tergantung pada kebijakan yang diberi oleh perpustakaan. Itu semua sudah menjadi peraturan dari perpustakaan. Dalam Buku Pengelolaan Perpustakaan yang diedit oleh

(41)

Rahayuningsih (2007: 96) dinyatakan bahwa “Kegiatan perpanjangan adalah kegiatan pencatatan kembali koleksi yang pernah dipinjam sesuai kurun waktu yang ditentukan”.

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (2004: 82) dinyatakan bahwa prosedur perpanjangan masa pinjam yaitu:

1. Pengguna membawa bahan yang dipinjam ke meja layanan 2. Petugas memeriksa formulir pemesanan

3. Jika tidak ada yang memesan, petugas membubuhkan tanggal kembali yang baru pada lembar tanggal kembali (untuk perpanjangan sistem manual, tanggal kembali baru perlu juga dibubuhkan pada kartu pinjam dan kartu buku)

4. Jika ada yang memesan, petugas tidak memberikan perpanjangan.

Dari pendapat di atas menyatakan bahwa perpanjangan waktu harus melalui pencatatan dan prosedur perpanjangan masa pinjam yang sudah diterapkan oleh petugas perpustakaan.

e. Penagihan.

Penagihan dilakukan bagi pengguna yang telat dalam mengembalikkan bahan pustaka dari peminjaman. Itu akan dikenakan penagihan. Dalam Buku Pengelolaan Perpustakaan yang diedit oleh Rahayuningsih (2007: 96) dinyatakan bahwa “Kegiatan penagihan adalah kegiatan pemberitahuan kepada peminjam untuk meminta kembali koleksi yang dipinjam karena telah melampaui batas waktu peminjaman”.

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (2004: 83) dinyatakan bahwa prosedur penagihan berlangsung sebagai berikut:

(42)

1. Petugas memeriksa keterlambatan pengembalian berdasarkan tanggal kembali bahan perpustakaan; pekerjaan ini harus dilakukan setiap hari.

2. Petugas membuat surat penagihan rangkap dua; lembar pertama dikirimkan kepada peminjam, sedangkan lembar kedua disimpan sebagai pertinggal.

3. Bila bahan pustaka jdikembalikan setelah ditagih, petugas memprosesnya berdasarkan proses pengembalian.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa penagihan menyatakan bahwa penagihan kegiatan yang sangat penting bagi perpustakaaan karena pengguna yang telah habis masa peminjaman bahan pustaka itu akan ditagih kepada yang telah meminjam.

f. Pemberian sanksi

Pemberian sanksi ini adalah pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna yang telah melanggarnya. Karena sanksi sudah menjadi peraturan didalam perpustakaan. Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (2004: 83) dinyatakan bahwa, sanksi dikenakan kepada pengguna yang melakukan pelanggaran sebagai berikut:

1. Terlambat mengembalikan bahan perpustakaan

2. Mengembalikan bahan perpustakaan dalam keadaan rusak 3. Membawa bahan perpustakaan dari perpustakaan tanpa melalui prosedur yang benar

4. Menghilangkan bahan perpustakaan 5. Melanggar tata tertib perpustakaan

Selanjutnya dalam buku tersebut (2004: 83-84) diuraikan bahwa antara lain:

1. Denda

2. Sanksi administratif misalnya tidak boleh meminjam bahan perpustakaan dalam waktu tertentu

(43)

3. Sanksi akademik, berupa pembatalan hak dalam kegiatan belajar mengajar

Prosedur pemberian sanksi dilaksanakan sebagai berikut:

1. Petugas menetapkan tingkat pelanggaran pengguna

2. Berdasarkan tingkat pelanggaran tersebut, petugas menetapkan sanksinya

3. Untuk sanksi administratif, petugas langsung menyelesaikannya menurut peraturan perpustakaan

4. Untuk sanksi akademik, kepala perpustakaan mengusulkan kepada pimpinan perguruan tinggi agar memberi sanksi kepada pengguna tersebut.

Dengan adanya sanksi dimaksudkan untuk menanamkan disiplin bagi pengguna agar bahan pustaka dapat diberlakukan adil bagi pembaca maupun pengguna lainnya.

g. Penerbitan keterangan bebas/bersih pinjaman

Keterangan bebas pinjam ini dilakukan agar pengguna tidak mempunyai pinjaman dan tidak lagi dikenakan denda. Dalam Buku Pengelolaan Perpustakaan yang diedit oleh Rahayuningsih (2007: 96) dinyatakan bahwa “Kegiatan pemeriksaan bahwa pengguna tidak lagi mempunyai pinjaman dan denda, serta pemberian tanda bukti bahwa pengguna telah bebas dan tidak mempunyai tanggungan apapun pada perpustakaan”.

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (2004: 84) dinyatakan bahwa pemberian surat keterangan bebas pinjaman dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

1. Pengguna yang membutuhkan keterangan bebas pinjaman menyerahkan tanda pengenal

(44)

2. Petugas mengambil kartu pinjam berdasarkan nomor anggota yang tertera pada tanda pengenal

3. Petugas memeriksa ada tidaknya pinjaman yang belum dikembalikan pada kartu pinjam

4. Kartu pinjam yang menunjukkan bahwa pengguna tidak mempunyai pinjaman distempel bebas pinjaman

5. Petugas mengisi tanda bukti bebas pinjaman dengan identitas Pengguna dapat dipahami dari layanan sirkulasi dari engguna yang melihatkan kartu anggota yang masih berlaku, kemudian petugas perpustakaan mencabut kartu dari kantong buku tersebut lalu mencatat nama pengguna lalu disimpan ke file kartu yang disusun oleh petugas perpustakaan yang sudah dipinjam agar dapat mudah ditemukan kembali oleh petugas perpustakaan .

(45)

BAB IIl

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Suryabrata ( 2008: 76)

“penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian”. Dalam penelitian deskriptip ini tidak untuk di manipulasi dan juga tidak adanya perlakuan tertentu terhadap variabel,karena semua kegiatan yang ada, terjadi pada aspek komponen dan variabel tersebut berjalan dengan baik.

3.2 Lokasi Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Perpustakaan Kota Binjai yang beralamat Di Jl. Veteran No. 15, Kota Binjai.

3.3 Populasi dan Sampel . 3.3.1 Populasi

Populasi adalah sumber data yang diperlukan dalam suatu penelitian.

Menurut sugiyono (2011: 115) “populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi penelitian ini adalah seluruh pengguna aktif pada tahun 2018 yang terdaftar sebagai anggota di Dinas Perpustakaan Kota Binjai yang berjumlah 251 orang, yang terdiri dari umum, pelajar, dan mahasiswa.

(46)

Tabel 3.3.1 Jumlah Anggota Aktif Di Dinas Perpustakaan Kota Binjai 2018 No. Pekerjaan Jumlah Anggota

1. umum 54 2. Pelajar 111 3. Mahasiswa/i 86 Jumlah 251

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi sebagai sumber data. Menurut Sugiyono (2011: 116) “ Sampel adalah sebahagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Untuk mengetahui jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin :

n = Keterangan : n = ukuran sampel

N= ukuran populasi

e = kelonggaran atau ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir 10%

n = ( )2 n = ( )

2

n = ( ) n =

n =71,5 n =72

(47)

Berdasarkan rumus Slovin dengan taraf kesalahan 10% dapat diketahui jumlah sampel penelitian adalah 72 orang. Untuk menentukan besarnya sampel penelitian ini menggunakan teknik proportionate stratified random samping peneliti menggunakan metode ini dikarenakan populasi berstrata berdasarkan pekerjaan responden (sampel). Sebagaimana seperti yang dikemukaan oleh suliyanto (2009: 117) bahwa “Proportianate stratified random sampling digunakan jika populasi memiliki strata dan anggota setiap strata memiliki jumlah yang relatif proposional’’oleh karena itu anggota memiliki jumlah yang proposional maka setiap strata akan terwakili dalam sampel secara proposional juga.

Jumlah sampel berdasarkan strata adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3.2 Jumlah Sampel Berdasarkan Strata

Pekerjaan Populasi Sampel Jumlah

Umum 54

x72 15

Pelajar 111

x72 32

Mahasiswa/i 86

x72 25

Jumlah 251 72

3.4 Jenis Dan Sumber Data

Jenis dan sumber data penelitian ini adalah :

1. Data primer, yaitu data yang diproleh dari responden melalui penyebaran kuesioner.

(48)

2. Data sekunder, yaitu data yang mendukung data primer yang bersumber dari jurnal, buku, laporan tahunan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi, yaitu melakukan observasi langsung ke Dinas Perpustakaan Kota Binjai .

2. Kuesioner, yang diberikan kepada responden yaitu masyarakat umum, pelajar, dan karyawan/pegawai.di Dinas Perpustakaan Kota Binjai sebagai pengguna .

3. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui bahan pustaka yang dijadikan sebagai sumber informasi.

3.6 Definisi Operasional variabel

Penelitian ini membahas tentang layanan sirkulasi yaitu kegiatan melayani peminjaman, pengembalian, perpanjangan waktu pinjam, penagihan, sanksi dan bebas pustaka. Yang terdapat di Perpustakaan Dinas Kota Binjai.

3.7 Analisis Data

Data penelitian menggunakan metode deskriptif setelah penyebaran kuesioner selesai maka dianalisis jawaban dari semua responden, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

P = % Keterangan :

(49)

P = Persentase

f =frekuensi hasil jawaban n = jumlah responden

Penafsiran data dilakukan dengan menggunakan metode penafsiran data berpedoman pada Arikunto (2002: 246) dengann rincian sebagai berikut adalah:

0% Tidak satupun responden 1-25% Sebagian kecil responden 26-49% Hampir setengah responden 50% Setengah dari responden 51-75% Sebagian besar responden 76-99% Hampir seluruhnya responden 100% Seluruh responden

(50)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data

Ragam cara pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yakni melalui kuesioner observasi dan studi kepustakaan. Pengumpulan data responden melalui proses pembagian kuesioner kepada pemustaka Dinas Perpustakaan Kota Binjai sebanyak 72 responden. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga kategori yakni pelajar SMA (sebanyak 32 orang),

Mahasiswa (sebanyak 25 orang), dan Umum (sebanyak 15 orang). Pembagian kuesioner kepada responden dilakukan selama 3 hari yakni dari tanggal 14,15,16 4.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif pada penelitian ini disusun berlandaskan indikator kegiatan layanan sirkulasi yang meliputi keanggotaan, peminjaman,

pengembalian, perpanjangan waktu pinjam, penagihan, dan pemberian sanksi.

4.2.1 Keanggotaan

N6Indikator perihal keanggotan diukur dengan kuesioner yang terdiri atas empat (4) pernyataan yakni pada kuesioner nomor 1, 2, 3, dan 4 pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, Tabel 4.3, dan Tabel 4.4 sebagai berikut:

(51)

Tabel 4.1 Persyaratan untuk menjadi anggota Dinas Perpustakaan Kota Binjai tidaklah memberatkan

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

f %

1. Persyaratan untuk menjadi anggota Dinas Perpustakaan

Kota Binjai yakni melampirkan fotokopi KTP/Kartu Pelajar dan mengisi formulir pendaftaran.

Sehingga dapat dikatakan bahwa persyaratan untuk menjadi anggota Dinas Perpustakaan Kota Binjai

tidaklah memberatkan.

Sangat Setuju 25 34,72

Setuju 20 27,78

Tidak Setuju 20 27,78

Kurang Setuju 7 9,72

Jumlah 72 100

Tabel 4.1 melukiskan bahwa dari 72 responden, terdapat 25 responden (34,72%) memberikan jawaban sangat setuju, 20 responden (27,78%) memberikan jawaban setuju, 20 responden (27,78%) memberikan jawaban tidak setuju, dan 7 responden (9,27%) memberikan jawaban kurang setuju, perihal persyaratan untuk menjadi anggota Dinas Perpustakaan Kota Binjai yakni melampirkan fotokopi KTP/Kartu Pelajar dan mengisi formulir pendaftaran.

Sehingga dapat dikatakan bahwa persyaratan untuk menjadi anggota Dinas Perpustakaan Kota Binjai tidaklah memberatkan pengguna baru untuk menjadi anggota perpustakaan Kota Binjai.

Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden (62.5%) menilai bahwa persyaratan untuk menjadi anggota Dinas Perpustakaan Kota Binjai tidaklah memberatkan. Namun hampir setengah

(52)

responden (37,5%) menilai bahwa persyaratan untuk menjadi anggota Dinas Perpustakaan Kota Binjai memberatkan. Hal ini dikarenakan persyaratan untuk menjadi anggota diperlukan fotokopi KTP, namun pengguna yang belum mengetahui persyaratan tersebut lupa membawa fotokopi KTP. Dan pengguna harus memfotokopi KTP tersebut diluar perpustakaan sebab perpustakaan tidak memiliki mesin fotokopi.

Tabel 4.2 Proses pendaftaran keanggotaan di Dinas Perpustakaan Kota Binjai tidak rumit dan tidak memakan waktu lama.

No. Pernyataan Pilihan

Jawaban

f %

2. Proses pendaftaran keanggotaan di Dinas Perpustakaan Kota Binjai

tidak rumit dan tidak memakan waktu lama.

Sangat Setuju 17 23,61

Setuju 18 25

Tidak Setuju 28 38,89

Kurang Setuju 9 12,5

Jumlah 72 100

Tabel 4.2 melukiskan bahwa dari 72 responden, terdapat 17 responden (23,61 %) memberikan jawaban sangat setuju, 18 responden (25%) memberikan jawaban setuju, 28 responden (38,89%) memberikan jawaban tidak setuju, dan 9 responden (12,5%) memberikan jawaban kurang setuju perihal proses pendaftaran keanggotaan di Dinas Perpustakaan Kota Binjai tidak rumit dan tidak memakan waktu lama.

Berdasarkan presentase tersebut dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengah responden (48,61%) menilai bahwa proses pendaftaran keanggotaan di Dinas Perpustakaan Kota Binjai tidak rumit dan tidak memakan waktu lama.

Namun sebagian responden (51,39%) menilai bahwa proses pendaftaran keanggotaan di Dinas Perpustakaan Kota Binjai belum memuaskan karena

(53)

prosesnya yang rumit dan juga pengguna harus menunggu lama pustakawan untuk membuatkan kartu anggota, ditambah lagi jika banyak pengguna perpustakaan yang antri untuk membuat kartu anggota maka akan memakan waktu semakin lama. Hal ini dikarenaka pendaftaran kartu anggota perpustakaan masih melakukannya dengan manual yaitu pustakawan menuliskan data diri pengguna pada buku besar (yang menjadi database pengguna perpustakaan).

Lamanya dan rumitnya proses pendaftaraan tentu akan berimplikasi kepada rendahnya jumlah pengguna perpustakaan, karena sebagian besar pengguna tidak sempat untuk membaca di perpustakaan (sehingga pengguna tersebut tentu akan memilih alternatif untuk akan meminjam koleksi). Oleh karena itu, sangat perlu bagi pengguna untuk membuat kartu anggota di Dinas Perpustakaan Kota Binjai untuk dapat meminjam koleksi.

Tabel 4.3 Pustakawan dibagian keanggotaan memberikan layanan yang memuaskan

No. Pernyataan Pilihan

Jawaban

F %

3. Pustakawan yang bertugas dilayanan sirkulasi bagian

keanggotaan sudah memberikan layanan yang

memuaskan seperti pustakawan melayani dengan lemah lembut,

santun, sabar dan menggunakan bahasa yang

komunikatif.

Sangat Setuju 15 20,83

Setuju 23 31,95

Tidak Setuju 24 33,33

Kurang Setuju 10 13,89

Jumlah 72 100

Gambar

Tabel 3.3.1 Jumlah Anggota Aktif Di Dinas Perpustakaan Kota Binjai 2018  No.               Pekerjaan   Jumlah Anggota
Tabel 3.3.2  Jumlah Sampel Berdasarkan Strata
Tabel 4.1 Persyaratan untuk menjadi anggota Dinas Perpustakaan  Kota Binjai tidaklah memberatkan
Tabel 4.2  Proses pendaftaran keanggotaan di Dinas Perpustakaan Kota  Binjai tidak rumit dan tidak memakan waktu lama
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior Studi Pada Karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri

[r]

Pada rekonstruksi kelopak mata dengan defek terlalu besar untuk dilakukan penutupan atau tidak dapat dilakukan penutupan secara primer, disarankan penggunaan skin

Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu umur 40-50 tahun tentang menopause di Dusun Kresen Bantul dengan keeratan hubungan yang kuat, ditunjukan

Berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Deputi Meteorologi BMKG Pusat Jakarta, maka metode

Berdasarkan analisis data secara induktif menggunakan metode Collaizi, ditemukan 6 tema yang menjelaskan tentang pengalaman klien DM tipe 2 pasca amputasi mayor

Kesimpulan penelitian ini, yang menjadi ikon dalam karikatur “PROYEK GEDUNG BARU DPR RI” pada rubrik karikatur matanews.com ini ditunjukkan dengam gambar Telinga seorang

Dengan pelatihan tersebut maka dapat meningkatkan pemahaman mitra tentang prinsip kerja komponen mesin mobil, mitra dapat mengetahui tentang cara membuka dan