BAB II TINJAUAN PUSTAKA
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang masih bersifat praduga yang kebenarannya perlu dibuktikan.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan hipotesis dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Diduga rasio likuiditas berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang dan konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
2. Diduga rasio solvabilitas berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang dan konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
3. Diduga rasio aktivitasberpengaruh terhadap Kinerja Keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang dan konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Likuiditas (X1) (Current Ratio) Solvabilitas (X2) (Debt to Equity Ratio)
Aktivitas (X3) (Total Assets Turn Over)
Kinerja Keuangan (Y) (Return On Investment)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena mengacu pada perhitungan dan analisis data yang berupa angka yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan yang kemudian dilakukan perhitungan terhadap data tersebut (Sugiyono, 2018:12).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengakses website resmi Bursa Efek Indonesia di www.idx.co.id melalui Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia kampus Universitas Muhammadiyah Makassar di Jl. Sultan Alauddin No.259, Kel. Gunung Sari, Kec. Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
2. Waktu
Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 2 bulan yaitu dari bulan November 2021 sampai dengan bulan Desember 2021.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang dan konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia secara berturut-turut selama periode 2016-2020 yaitu sebanyak 37 perusahaan.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah berdasarkan pada purposive sampling.
Adapun yang menjadi kriteria dari perusahaan yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan manufaktur sektor industri barang dan konsumsi yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian 2016-2020
b. Selama periode penelitian perusahaan menerbitkan laporan keuangan tahunan yang lengkap dan telah diauditselama periode penelitian 2016-2020
c. Perusahaan yang termasuk ke dalam indeks saham yang likuid untuk diperdagangkan.
Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel Dengan Kriteria
No. Kriteria Jumlah Akumulasi
Populasi 37
1. Perusahaan manufaktur sektor industri barang dan konsumsiyang terdaftar di BEI tahun 2016-2020
1 36
2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang lengkap dan telah di audit selama periode penelitian 2016-2020
5 31
3. Perusahaan yang termasuk dalam indeks
saham LQ-45 25 6
Total sampel yang digunakan selama periode penelitian
Jumlah
(6x5tahun) 30
Sumber : Data diolah 2021
Berdasarkan tabel proses seleksi sampel dengan kriteria, ada 6 perusahaan yang telah ditetapkan dan diambil 3 tahun laporan keuangan tahunan perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan jumlah perusahaan dan laporan keuangan, maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah (6 x 5 = 30) 30 sampel.
6 = Jumlah perusahaan yang menjadi sumber data.
5 = jumlah periode laporan keuangan dari 2016-2020.
Perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini antara lain :
Tabel 3.2 Daftar Sampel Peneltian
No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 2 INDF PT. Indofood Sukses Makmur
3 GGRM PT. Gudang Garam Tbk
4 HMSP PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
5 KBLF PT. Kalbe Farma Tbk
6 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk Sumber: (data diolah) www.idx.co.id
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber data
Sumber data penelitian ini adalah sumber data sekunder yang diambil dari catatan yang ada pada perusahaan atau laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh perusahaan yang menjadi objek penelitian.Data yang digunakan yaitu berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.
2. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan dokumentasi dengan cara mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah dengan cara mengumpulkan dokumen yang memiliki hubungan dengan penelitian ini dengan tujuan untuk memecahkan masalah dengan landasan teori dan teknik analisa yang ada. Data yang dibutuhkan dapat di akses melalui : www.idx.co.id
E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran 1. Variabel Penelitian
Menurut Kuncoro dalam Umaya (2019) variabel merupakan sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai, artinya nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda dalam objek yang sama atau sebaliknya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel dependen (variabel terikat) dan variabel independen (variabel bebas).
Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi ataupun yang menjadi penyebab adanya perubahan terhadap variabel dependen (terikat), yang disimbolkan dengan symbol (X) (Sugiyono, 2018:39). Dalam hal ini variabel independen yang digunakan peneliti yaitu sebagai berikut :
a. Likuiditas (X1) Fred Weston dalam (Kasmir, 2016) rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membiayai serta memenuhi kewajiban jangka pendek.
Indikator yang yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Current
Ratio yang merupakan pengukuran dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan hutang lancar untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang segera jatuh tempo.
b. Solvabilitas (X2) menurut (Kasmir, 2016) rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Indicator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Debt to Equity Ratio yang merupakan pengukuran dengan cara membandingkan seluruh hutang dengan total ekuitas yang dimiliki perusahaan untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan sebagai jaminan hutang.
c. Aktivitas (X3) menurut (Kasmir, 2016) rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Indicator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Total Assets Turn Over yang mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan untuk mengetahui berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.
Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat dari adanya variabel bebas yang disimbolkan dengan symbol (Y) (Sugiyono, 2018:39).
Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kinerja keuangan (Y).
2. Definisi Pengukuran Variabel
Tabel 3.3
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Pengukuran Skala Rasio
Debt to Equity Ratio
Total Assets Turn Over
yang dilakukan untuk melihat sejauh mana
baik dan benar (Hutabarat, 2020).
F. Teknik Analisis Data
Dalam Umaya (2019) Teknik analisis data adalah suatu jenis metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam rangka untuk memecahkan masalah dalam hipotesis yang akan mendeskripsikan hasil penelitian untuk mendapatkan kesimpulan yang dapat dipahami mengenai karakteristik populasi dalam penelitian. Dalam penelitian ini penulis memilih untuk menggunakan teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan analisis data menggunakan analisis keuangan.
Teknik analisis yang digunakan, yaitu 1. Analisis keuangan
Untuk menganalisis laporan keuangan menurut tujuan penggunaan rasio, yaitu sebagai berikut :
a. Rasio Likuiditas dengan menggunakan pengukuran : Current Ratio (Rasio Lancar)
b. Rasio Solvabilitas dengan menggunakan pengukuran : Debt to Equity Ratio (DER)
c. Rasio Aktivitas dengan menggunakan pengukuran : Total Assets Turn Over (TATO)
2. Analisis statistik
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas dalam hal ini masing-masing rasio keuangan (likuiditas, solvabilitas dan aktivitas) terhadap variabel terikat, yakni kinerja keuangan, maka digunakan analisis :
1. Analisis Statistik
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji hubungan lebih dari dua variabel melalui koefisien regresinya.Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda ini akan dilakukan bila jumlah independennya minimal 2 (Sugiyono, 2012:277).
Analisis ini melibatkan dua atau lebih variable bebas antara variable independen ( X1, X2 dan X3) dengan variable dependen (Y). Persamaan regresi linier berganda dalam adalah sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + bnXn + e Keterangan:
Y = Kinerja Keuangan
a = Konstanta
b1,2,3 = Koefisien regresi variabel
X1 = Current ratio X2 = Debt to equity ratio X3 = Total assets turn over e = Error
b. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak untuk membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data yang memiliki distribusinormal. Jadi untuk mendeteksi data berdistribusi normal atau tidak, maka dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistic sebagai berikut : a. Analisis Grafik
Salah satu cara untuk dapat mengetahui normalitas residual yaitu dengan analisis grafik dengan melihat grafik histogram maupun grafik normal plot. Tapi penelitian ini menggunakan grafik normal plot. Dasar dari pengambilan atas keputusan grafik normal plot adalah :
1. Jika data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data yang menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak dapat memenuhi asumsi normalitas.
b. Analisis Statistik
Untuk dapat mengetahui suatu normalitas residual bisa juga dengan menggunakan analisis statistic yaitu dengan melihat kuortosis dan skewness atau dengan melihat nilai signifikan pada uji statistic non-parametik Kolmogorov-Smirnov
2) Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresiditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen).Dalam model regresi yang baik, seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variable bebas.UjiMultikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflationfactor (VIF) dari hasil analisis. Apabila nilai tolerance lebih tinggi dari 0,01 atau VIFlebih kecil daripada 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas(Santoso, 2012).
3) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi ini bertujuan untuk dapat menguji apakah dalam regersi yaitu variabel dependen tidak berpengaruh terhadap nilai variabel itu sendiri. Untuk dapat mendeteksi gejala autokorelasi ini menggunakan uji Durbin Waston (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Angka Durbin Watson dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif .
b. Angka Durbin Watson diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
c. Angka Durbin Waston diatas +2 berarti ada autokorelasi negative.
4) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi terjadi ketidaksamaan varians dariresidual satu ke pengamatan yang lain, (Ghozali, 2018:137).Maka untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, dengan dasar analisis : a. Jika membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar, kemudian menyempit) maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
5) Uji Hipotesis a. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen dengan prosedur sebagai berikut :
1) Menentukan Hipotesis
Ha= Tidak ada pengaruh variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio,danTotal Assets Turn Over secarasimultan terhadap Kinerja Keuangan (Return On Investment).
Ho= Ada pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio,, dan Total Assets Turn Over secara simultan terhadap Kinerja Keuangan (Return On Investment).
2) Tentukan taraf nyata (Ξ±) dalam hal ini Ξ± = 0,05 atau 5%
nilai πΉπ‘ππππdengan nilai df1 (jumlah variabel β 1) df2 (n-k-1).
3) Menentukan πΉβππ‘π’ππ menggunakan SPSS 25 4) Kesimpulan
a) Jika πΉβππ‘π’ππ>πΉπ‘ππππ atau signifikan f < Ξ± (0,05, maka π»0
ditolak dan π»π diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Total Assets Turn Over secara simultan terhadap Kinerja Keuangan (Return On Investment).
b) Jika πΉβππ‘π’ππ β€ πΉπ‘ππππ atau signifikan f β₯ Ξ± (0,05, maka π»0
ditolak dan π»π diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Total Assets Turn Over secara simultan terhadap Kinerja Keuangan (Return On Investment).
b. Uji T
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruhsatu variabel independen secara individual secara parsial dalam menerangkan variabel dependen dengan prosedur sebagai berikut:
1) Menentukan Hipotesis
Ho= Tidak ada pengaruh variabel Current Ratio,, Debt to EquityRatio,,dan Total Assets Turn Over secara parsial terhadap Kinerja Keuangan (Return On Investment).
Ha= ada pengaruh variabel Current Ratio,, Debt to Equity Ratio,,dan Total Assets Turn Over secara parsial terhadap Kinerja Keuangan (Return On Investment).
2) Tentukan taraf nyata (Ξ±) dalam hal ini Ξ± = 0,05 atau 5%
nilai π‘π‘ππππdengan nilai (df) n-k-1.
3) Menentukan π‘βππ‘π’ππmenggunakan SPSS 25.
4) Kesimpulan
a) Jika πβππ‘π’ππ>ππ‘ππππatau signifikan f < Ξ± (0,05) maka π»0 ditolak dan π»πditerima, artinya ada pengaruh yang signifikan variabel Qurrent Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Total Assets Turn Over secara parsial terhadap Kinerja Keuangan (Return On Investment).
b) Jika πβππ‘π’ππβ€ ππ‘ππππatau signifikan f β₯ Ξ± (0,05) maka π»0
ditolak dan π»πditerima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel Qurrent Ratio, Debt to Equity Ratio,, dan Total Assets Turn Over secara parsial terhadap Kinerja Keuangan (Return On Investment).
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah meneliti tentang perusahaan-perusahaan manufaktur sector indstri barang dan konsumsiyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun perusahaan-perusahaan yang dimaksud adalah sesuai dengan sampel penelitian sebagai berikut :
1. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) berdiri sebagai entitas terpisah di tahun 2009 dan berbagai kegiatan usahanya telah dijalankan oleh Grup Produk Konsumen Bermerek dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) sejak awal tahun 80-an. Mulai beroperasi secara komersial pada bulan 01 Oktober 2009. Kantor pusat ICBPberlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 23, Jl. Jenderal Sudirman, Kav.76-78, Jakarta.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Ruang lingkup kegiatan ICBP bergerak dalam bidang usaha perdagangan,produksi mie dan bumbu penyedap,produk makanan kuliner,makanan ringan, nutrisi, biskuit dan makanan khusus kemasan, transportasi, pergudangan dan pendinginan, jasa manajemen serta engembangan dan penelitian.
Pada 24 September 2010, ICBP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ICBP (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.166.191.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp.100,- per saham dan harga penawaran Rp
5.395,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 07 Oktober 2010.
2. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
Indofood sukses Makmur Tbk (INDF) didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT PanganjayaIntikusuma dan memulai usaha komersialnya pada tahun 1990.Kantor pusat INDF berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 21, Jl. Jend. Sudirman Kav.
7678, Jakarta.
Berdasarkan anggaran dasar perusahaan ruang lingkup kegiatan INDF antara lain terdiri dari menjalankan dan mendirikan industry makanan makanan olahan, bumbu penyedap, minyak goring, minuman ringan, kemasan, penggilingan biji gandum dan tekstil pembuatan karung terigu.
Pada tahun 1994, INDF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana saham INDF (IPO) kepada masyarakat sebanyak 21.000.000, dengan nilai Rp.1.000,- persaham dan harga penawaran Rp. 6.200,- persaham. Saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Juli 1994.
3. PT. Gudang Garam Tbk
Gudang Garam Tbk (dahulu PT Perusahaan Rokok Tjap) didirikan tanggal 26 Juni 1958 dan memulai tahap produksi pada tahun 1958.
Kantor pusat GGRM berlokasi di Jl. Semampir 2/1, Kediri, Jawa Timur, Sedangkan lokasi pabriknya berada di Kediri, Gempol, Solo-Kartasura, Karanganyar dan Sumenep.GGRM juga memiliki kantor perwakilan di Jl.
Jenderal A. Yani 79, Jakarta dan Jl. Pengenal 7-15, Surabaya-Jawa Timur.
Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup dari kegiatan Mitrabara Adiperdana Tbk adalah bergerak di bidang industry rokok. Berbagai jenis rokok kretek di produksi oleh GGRM, termasuk jenis rendah tar dan nikotin serta produk tradisional sigaret kretek tangan. Merek rokok dari GGRM yaitu : Gudang Garam Merah, Gudang Garam Gold, Gudang Garam, Sriwedari, Klobot, Djaja, Surya, Surya Pro Mild dan GG Mild.
Pada tanggal 17 Juli 1990, GGRM memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham GGRM(IPO) kepada masyarakat sebanyak 57.807.800 lembar saham dengan nilai nominal Rp.1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp.10.250,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa efek Indonesia (BEI) pada 10 Agustus 1990.
4. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
Hanjaya Mandala Sempoerna Tbk (HMSP) didirikan pada tanggal 27 Maret 1950 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1973 sebagai indsutri rumah tangga di Surabaya. Kantor pusat HMSP berlokasi di Jl.Rungkut Industri Raya No.18, Surabaya.
Bedasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan HMSP adalah terdiri dari manufaktur dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Merek rokok HM Sampoerna terdiri dari A Mild, Dji Sam Soe, Sampoerna Kretek, U Mild serta mendistribusikan Marlboro.
Pada tahun 1990, HMSP memperoleh pernyataan efektif dan Bapepam-Lk untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham HMSP (IPO) kepada masyarakat sebanyak 27.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp12.600,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (BES) , sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEI, pada tanggal 15 Agustus 1990.
5. PT. Kalbe Farma Tbk
Kalbe Farma Tbk (KLBF) didirikan tanggal 10 September 1996 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1996. Kantor pusat Kalbe Farma berdomisili di Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4, Jakarta 10510. Sedangkan Pabriknya berada di Kawasan Industri Delta Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Blok A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Kalbe Farma adalah bergerak dalam bidang farmasi, produk obat-obatan, suplemen, makanan dan minuman, nutrisi, hingga alat-alat kesehatan termasuk pelayanan kesehatan primer.Kalbe Farma memiliki produk-produk unggulan yang diantaranya, obat resep (Cefspan,Brainact, Mycoral, Cernevit, dan CPG), produk kesehatan (Promaag, Mixagrip, Extra Joss, Komix, Hydro Coco, Woods, Procold, Fatigon, dan Entrostop), dan produk nutrisi mulai dari bayi hingga usia senja.
Pada tahun 1991, Kalbe Farma memperoleh pernyataan efektif fari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham KLBF (IPO) kepada masyarakat sebanyak 10.000.000 dengan nilai
nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp. 7.400,- per sham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 30 Juli 1991.
6. PT. Unilever Indonesia Tbk
Unilever Indonesia Tbk (UNVR) didirikan tanggal 5 Desember 1933dengan nama Leverβs Zeepfabrieken N.V dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1933. Kantor pusat Unilever berdomisili Graha Unilever BSD Green Office Park Kav.3, Jl. BSD Boulevard Barat, BSD City, Tangerang 15345.Sedangkan pabriknya berada di Kawasan Industri Jabeka Cikarang, Bekasi, Jawa Barat serta di Jl. Rungkut Industri IV No. 5-11, Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Unilever adalah bergerak di bidang produksi, pemasaran dan distribusi barang-barang konsumsi yang meliputi sabun, margarin, deterjen, makanan berinti susu, es krim, produk-produk kosmetik, minuman dengan bahan pokok the dan minuman sari buah.
Pada tahun 1982, Unilever memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham UNVR (IPO) kepada masyarakat sebanyak 9.200.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp. 3.175,- per sham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 11 Januari 1982.
B. Hasil Penelitian 1. Analisis Rasio
a. Analisis Rasio Likuiditas
Laporan keuangan perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai berikut :
Tabel 4.1
Perhitungan rasio likuiditas PT ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
NO Tahun Aktiva lancar Utang Lancar CR
Sumber : Data diolah 2021
Dapat dilihat pada Tabel 4.1 angka rasio likuiditas PT ICBP mengalami fluktuasi dari tahun 2016-2020. Pada tahun 2019 PT ICBP memiliki angka rasio tertinggi yaitu 254% dan angka rasio terendah ada pada tahun 2018 yaitu 195%.
Laporan keuangan perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai berikut :
Tabel 4.2
Perhitungan rasio likuiditas PT INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
No Tahun Aktiva lancar Utang Lancar CR
Sumber : Data diolah 2021
Dapat dilihat pada Tabel 4.2 angka rasio likuiditas PT INDF mengalami fluktuasi dari tahun 2016-2020. Pada tahun 2016 PT INDF memiliki angka rasio tertinggi yaitu 153% dan angka rasio terendah ada pada tahun 2018 yaitu 107%.
Laporan keuangan perusahaan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai berikut :
Tabel 4.3
Perhitungan rasio likuiditas PT GGRM PT. Gudang Garam Tbk
NO Tahun Aktiva lancar Utang Lancar CR angka rasio tertinggi ada pada tahun 2020 yaitu 291%.
Laporan keuangan perusahaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai berikut :
Tabel 4.4
Perhitungan rasio likuiditas PT HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
NO Tahun Aktiva lancar Utang Lancar CR
Dapat dilihat pada Tabel 4.4 angka rasio likuiditas PT HMSP mengalami fluktuasi dari tahun 2016-2020. Pada tahun 2017 PT HMSP memiliki angka rasio tertinggi yaitu 527% dan angka rasio terendah ada pada tahun 2020 yaitu 245%.
Laporan keuangan perusahaan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai berikut :
Tabel 4.5
Perhitungan rasio likuiditas PT KLBF PT. Kalbe Farma Tbk
NO Tahun Aktiva lancar Utang Lancar CR
1 2016 Rp.9.572.529.767.897 Rp.2.317.161.787.100 413%
2 2017 Rp.10.042.738.649.964 Rp.2.227.336.011.715 451%
3 2018 Rp.10.648.288.386.726 Rp.2.286.167.471.594 466%
4 2019 Rp.11.222.490.978.401 Rp.2.577.108.805.851 435%
5 2020 Rp.13.075.331.880.715 Rp.3.176.726.211.674 412%
Sumber : Data diolah 2021
Dapat dilihat pada Tabel 4.5 angka rasio likuiditas PT KLBF mengalami fluktuasi dari tahun 2016-2020. Pada tahun 2020 PT KLBF memiliki angka rasio tertinggi yaitu 412% dan angka rasio terendah ada pada tahun 2018 yaitu 466%.
Laporan keuangan perusahaan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai berikut :
Tabel 4.6
Perhitungan rasio likuiditas PT UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk
NO Tahun Total Utang Total Ekuitas DER
Sumber : Data diolah 2021
Dapat dilihat pada Tabel 4.6 angka rasio likuiditas PT UNVR mengalami fluktuasi dari tahun 2016-2020. Pada tahun 2020 PT UNVR memiliki angka rasio tertinggi yaitu 3,16% dan angka rasio terendah ada pada tahun 2018 yaitu 1,58%.
b. Analisis Rasio Solvabilitas
Laporan keuangan perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai berikut :
Tabel 4.7
Perhitungan rasio solvabilitas PT ICBP
Perhitungan rasio solvabilitas PT ICBP