• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.6 Waktu Penelitian

1.6 Waktu Penelitian

Tabel 2. 2 Tabel Waktu Penelitian

Kegiatan Bulan

Februari Maret April Penyusunan Bab I & II

Penyusunan Bab III Desk Evaluation

12 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 New Media

New media atau biasa disebut media baru merupakan sekelompok alat teknologi komunikasi yang memiliki sifat digitalisasi dan ketersediaan yang luas yang dapat digunakan menjadi perangkat komunikasi secara pribadi (Mcquail, 2011:148). Media baru memiliki sifat yang interaktif dan alur komunikasi dua arah dengan menyangkut teknologi digital dan media baru bertolak belakang dengan media lama atau tradisional seperti media cetak, televisi, radio, dan lain sebagainya.

Internet telah menjadi bentuk media baru yang dikenal luas dikalangan masyarakat. Aktivitas internet termasuk penggunaan publik seperti berita online, periklanan, aplikasi siaran, forum, web di seluruh dunia (WWW), eksplorasi informasi, dan kemungkinan membangun komunitas. (Mcquail, 2011: 148).

Mcquail dalam bukunya mengatakan bahwa ciri utama dari media baru yakni:

a. Internet bukan hanya tentang memproduksi dan mendistribusi pesan, melainkan juga mengolah, menukar, dan juga menyimpan.

b. Media baru menjadi perangkat atau wadah interaksi publik dan privat yang diatur (atau tidak) dengan layak.

c. Cara kerja new media tidak terlalu teratur seperti media massa yang profesional dan birokratis

Media baru menepis batasan-batasan yang ada pada media lama dengan memungkinkan aktivitas komunikasi antar banyak pihak tanpa keterbatasan waktu dan tempat, juga penyebaran akan informasi yang cepat dan efisien. Sehingga media baru membuat penggunanya merasakan kecanggihan internet dalam mendapatkan informasi yang cepat, efektif, aktual, dapat dilihat kapan dan dimana saja. Menurut Mcquail (2011:157) ciri untuk melihat perbedaan media lama dan media baru berdasarkan pandangan pengguna adalah:

1. Interaktivitas (interactivity), pengguna media baru dapat melakukan komunikasi atau interaksi secara daring tanpa harus bertemu secara langsung

13 2. Kehadiran sosial (social presence), terdapat kontak personal dengan pengguna

media lainnya

3. Kekayaan media (media richness), media menghubungkan kerangka referensi berbeda dengan melibatkan indra dan lebih personal

4. Otonomi (autonomy), kedudukan pengguna media merasakan kontrol terhadap konten dan penggunaan, mandiri dari sumber

5. Unsur bermain (playfulness), sebagai hiburan dan kesenangan

6. Privasi (privacy), memiliki sifat yang privasi dalam penggunaan media atau konten-konten tertentu

7. Personalisasi (personalization), kedudukan yang personal dan unik antara konten dan penggunaan media

Perubahan media lama ke media baru membuat pola komunikasi berubah, dimana media baru dapat membuat jarak bukan menjadi penghalang lagi seperti pada media lama. Sehingga pengguna media dapat berinteraksi sepuasnya tanpa terhalang waktu dan jarak lagi. Inilah mengapa media baru lebih diminati banyak masyarakat dibandingkan dengan media lama (konvensional).

2.1.2 Media Sosial

Menurut Mandibergh (dalam Fauziyyah, 2020) media sosial merupakan media yang mewadahi hubungan kerja sama antar user dan melahirkan konten.

Sedangkan menurut Antony Mayfield (dalam Ginting, 2021) media sosial merupakan media dimana para penggunanya dapat melakukan kolaborasi, berbagi atau mendapatkan informasi melalui WebBlog, jejaring sosial, dan yang termasuk ke dalam jejaring online lainnya.

Pada saat ini, media sosial telah menjadi salah satu platform yang banyak diakses masyarakat. Masyarakat menggunakan media sosial untuk beragam macam kegiatan seperti berinteraksi dengan sesama pengguna media sosial, mencari informasi, atau bahkan membagikan dan mendapatkan informasi yang menyeluruh dan cepat dengan hanya menggunakan platform yang terkoneksi jejaring internet. Dapat disimpulkan bahwa media sosial menjadi media online yang menjalin koneksi antar penggunanya dan media sosial juga sebagai suatu

14 ikatan sosial.

Karakteristik dari media sosial yang membedakannya dari media lainnya adalah sebagai berikut (Nasrullah dalam Ginting, 2021):

1. Jaringan

Sebagai koneksi untuk menghubungkan antar penggunanya melalui perangkat keras (hardware) seperti smartphone, laptop, PC, dan lain sebagainya.

2. Informasi

Media sosial bersifat bebas, oleh karena itu para pengguna dapat merepresentasikan dirinya secara bebas, berinteraksi dengan pengguna lainnya dan membuat suatu konten. Hal inilah yang dijadikan informasi pengetahuan.

3. Arsip

Individu yang menggunakan media sosial dapat menyimpan informasi mereka dan dapat diakses kapan saja dengan perangkat apapun.

4. Interaksi

Pengguna media sosial dapat melakukan interaksi secara daring dengan pengguna lainnya sehingga media sosial dapat membuat hubungan antar penggunanya lebih luas.

5. Simulasi Sosial

Dalam media sosial, penggunanya dapat merepresentasikan dirinya secara leluasa, namun adanya pengaruh dari imajinasi yang ada di media sosial membuat seseorang merepresentasikan dirinya berbeda dari yang aslinya.

6. Konten Dibuat Pengguna

Di dalam media sosial, memungkinkan para penggunanya untuk berkolaborasi dalam hal produksi konten, sehingga para pengguna dapat berpartisipasi sebagai conten creator.

7. Penyebaran

Pengguna media sosial tidak hanya sebagai penghasil dan penerima informasi atau konten, namun pengguna juga sebagai penyebar serta mengembangkan konten tersebut.

15 2.1.3 Penggunaan Media

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mengartikan kata penggunaan yakni merujuk pada proses, cara, perbuatan dalam menggunakan sesuatu. Dalam bukunya, McQuail (2011:173) mengatakan sebuah gagasan bahwa seseorang pengguna media memiliki rasa ketergantungan pada kepuasan, kebutuhan, keinginan, atau motif-motif tertentu yang dirasakan oleh pengguna tersebut.

Penelitian ini memiliki fokus pembahasan penggunaan pada media sosial Instagram. Dimana bentuk komunikasi pada media sosial Instagram adalah komunikasi yang dilakukan secara daring dan terkoneksi oleh jaringan internet.

Rosengren (dalam Rakhmat, 2016:121) menyebutkan bahwa dalam menggunakan media terdiri dari jumlah waktu saat menggunakan media, jenis isi media yang digunakan, dan hubungan antara pengguna media dengan isi media tersebut atau dengan media secara keseluruhan. Berdasarkan pengertian dari Rosengren di atas, peneliti menurunkan indikator yang akan digunakan untuk variabel ‘penggunaan media’ sebagai berikut:

1. Jumlah Waktu

Jumlah waktu merupakan ukuran atau banyaknya durasi saat individu mengakses suatu media. Menurut Ardinto dkk (dalam Ginting, 2021) durasi pada saat menggunakan media dapat dilihat dari seberapa banyak dan lama khalayak saat menggunakan media, hal itu dapat diamati seperti berapa menit sehari, berapa jam khalayak menggunakan media tersebut.

2. Isi Media

Isi media mencakup suatu informasi maupun berita yang dipaparkan media kepada penggunanya dengan mengamati unsur-unsur dari penggunaan bahasa dan juga kepastian dari isi media yang disampaikan Yunus (dalam Ginting, 2021).

3. Hubungan Pengguna Media dan Isi Media

Efek dari media yang timbul akan membangun suatu hubungan antara pengguna media dan isi dari media tersebut. Hubungan itu dapat dilihat dari isi media yang mempunyai nilai pesan yang disampaikan, sehingga dari nilai pesan tersebut pengguna akan tertarik saat mereka mendapatkan pesan dan menimbulkan efek

16 media yaitu pengguna mendapatkan kebutuhannya Rakhmat (dalam Ginting, 2021).

2.1.4 Kebutuhan Informasi

Setiap orang pasti membutuhkan informasi dalam kehidupannya sehari-hari.

Permasalahan akan terjadi jika kebutuhan informasi manusia tidak terpenuhi dengan baik. Kebutuhan informasi terjadi saat individu merasakan kekurangan terhadap suatu hal, maka dari itu individu tersebut akan berusaha untuk memenuhi kekurangannya. Kebutuhan akan informasi yaitu bentuk pengakuan dimana rasa ketidakpastian muncul dari diri seseorang dan memotivasinya untuk mencari informasi agar kebutuhan tersebut terpenuhi (Musfiyah & Christiani, 2020).

Kebutuhan informasi juga diartikan oleh Rubin (dalam Musfiyah & Christiani, 2020) sebagai situasi saat individu sadar akan wawasan yang dimiliki tidak cukup untuk memenuhi keinginan mereka.

Menurut Guha (dalam Puspitadewi dkk, 2016) ada beberapa pendekatan yang dapat melihat kebutuhan informasi pengguna, yakni:

1. Current Need Approach (Pendekatan Kebutuhan Informasi Mutakhir)

Pendekatan ini bersifat mutakhir atau terbaru, dimana pengguna melakukan interaksi dengan sistem informasi sacara umum untuk mendapatkan informasi dan meningkatkan wawasannya. Pendekatan ini mendorong pengguna agar aktif melakukan interaksi dengan sistem informasi agar mendapatkan informasi yang ter-update dan aktual setiap waktu.

2. Everyday Need Approach (Pendekatan Kebutuhan Informasi Rutin)

Bersifat yang cepat dan spesifik, dimana pengolahan informasi dituntut untuk selalu memberikan jawaban yang tepat agar kebutuhan pengguna terpenuhi.

Pengguna mencari atau membutuhkan informasi sesuai dengan rutinitas yang mereka jalani.

3. Exhaustive Need Approach (Pendekatan Kebutuhan Informasi Mendalam) Dalam bagian ini, menunjukkan bahwa pengguna memiliki keterikatan tinggi terhadap informasi yang dibutuhkan yakni informasi yang bersifat relevan serta lengkap.

17 4. Catching Up Need Approach (Pendekatan Kebutuhan Informasi Sekilas)

Bersifat sekilas, dimana informasi haruslah spesifik dan ringkas, sehingga pengguna dapat melihat informasi dengan sekilas saja namun informasi tersebut dapat memberikan gambaran lengkap terhadap suatu subjek atau topik.

2.1.5 Teori Uses and Gratification

Teori uses and gratification atau penggunaan dan kepuasan dikemukakan Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch di tahun 1974. Menurut para penemunya, Katz, Blumler, dan Gurevitch (dalam Rakhmat, 2018:256) teori ini mengamati penyebab dari munculnya kebutuhan seseorang secara psikis dan sosial, yang dapat menciptakan tujuan atau keinginan dari media massa maupun media lainnya, menuju pada motif paparan media yang berbeda, melahirkan pemenuhan kebutuhan dan efek lainnya yang bahkan tidak kita harapkan. Jadi teori ini meneliti pengguna media dengan tujuan untuk memenuhi motif atau kebutuan tertentu, kemudian media berupaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Uses and gratifications menganggap seseorang sebagai khalayak yang suprasional dan selektif.

Teori ini berfokus pada pengguna aktif media, dimana pengguna media memiliki kebebasan atau wewenang untuk memilih media mana yang akan mereka gunakan atau konsumsi dan efek media tersebut terhadap dirinya. Katz, Blumler, dan Gurevitch (dalam Rakhmat, 2018:256) memaparkan lima asumsi dasar teori ini, yakni:

1. Khalayak aktif berperan untuk memilih isi program media. Tindakan khalayak mengarah kepada tujuan yang ingin dicapai, dimana khalayak memilih media berdasarkan dorongan, tujuan, dan kebutuhan lainnya.

2. Khalayak mempunyai inisiatif menghubungkan pemuasan kebutuhuan dengan pemilihan media

3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lainnya dalam hal opsi, kegunaan, dan perhatian untuk memenuhi kebutuhan khalayak. Khalayak dapat memenuhi kebutuhannya dengan tanpa media, oleh karena itu muncul persaingan antara media dan sumber lainnya untuk menarik perhatian khalayak.

18 Cara kebutuhan khalayak dapat terpenuhi oleh media yang ketergantungan dengan perilaku khalayak itu sendiri.

4. Tujuan memilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan khalayak.

Khalayak secara sadar memilih media yang akan digunakannya untuk memenuhi kebutuhannya. Seseorang dikatakan cukup paham untuk mengungkapkan urgensi dan juga motif untuk keadaan tertentu.

5. Penilaian mengenai nilai kultural media massa wajib dicegah sebelum dipelajari tujuan khalayak. Jadi penting atau bagusnya isi media bergantung pada penilaian khalayak yang menggunakan media tersebut.

Dari asumsi tersebut dapat disimpulkan bahwa khalayak pengguna media menjadi fokus utama teori ini. Dimana khalayak berperan untuk memutuskan menggunakan media atau tidak menggunakannya. Teori uses and gratifications menjadi dasar penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan media sosial Instagram @laakfkb terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers.

2.2 Penelitian Terdahulu

2.2.1 Jurnal Internasional Terdahulu

Tabel 2. 1 Jurnal Internasional Terdahulu Jurnal Internasional 1

Nama Peneliti Nurdin, Adi Apriadi Adiansha

Judul Penelitian WhatsApp Social Media Use Patterns in Fulfillment of Mataram Open University Student Information

Tahun Penelitian 2021

Metode Penelitian Metode penelitian kuantitatif

Hasil Penelitian Hasil penelitian menujukkan tingginya tingkat pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa

19 melalui komunitas WhatsApp tinggi. Selain itu, penyebab motif penggunaan komunitas WhatsApp yakni jumlah waktu penggunaan mempunyai korelasi yang erat dengan pemenuhan informasi mahasiswa

Perbedaan Objek penelitian ini menggunakan platform WhatsApp dan lokasi penelitian yaitu Universitas Terbuka Mataram. Selain itu variabel x pada penelitian ini yaitu pola penggunaan media sosial WhatsApp

Jurnal Internasional 2

Nama Peneliti Witanti Prihatiningsih, Ninis Agustini Damayani, Asep Suryana, Susie Perbawasari

Judul Penelitian Website Creation as a Means of Fulfilling Muslim Funeral Information Needs Amid Covid-19 Pandemic

Tahun Penelitian 2021

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Hasil Penelitian Penelitian ini menghasilkan bahwa dengan membuat situs web akan terciptanya peluang meningkatnya pelanggan salah satunya dengan memperluas penjualan di internet. Dengan ini Muslim yang membutuhkan informasi tentang pemakaman umat Islam ditengah pandemi Covid-19 akan terpenuhi

Perbedaan Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini dan fokus penelitian pembuatan website sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi

Jurnal Internasional 3

Nama Peneliti Sikandar Hasib, Zahrah Nabila Azka

20 Judul Penelitian Motive Uses and Gratification Platform

E-Traveling Traveloka: Analysis of Uses and Gratification

Tahun Penelitian 2021 Metode Penelitian Kuantitatif

Hasil Penelitian Penelitian ini menyimpulkan bahwa promosi dan kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan

Perbedaan Penelitian ini fokus pada perilaku konsumen Traveloka. Teori dasar penelitian ini adalah advertising theory dan uses and gratification theory

Jurnal Internasional 4 Nama Peneliti Yusuf

Judul Penelitian Social Media Marketing: Empirical Investigation of Academic Information Needs

Tahun Penelitian 2019 Metode Penelitian Kuantitatif

Hasil Penelitian Penelitian ini menghasilkan adanya pengaruh signifikan dari penggunaan pemasaran Instagram terhadap pemenuhan kebutuhan informasi akademik mahasiswa. Hasil ini dibuktikan dari nilai semua sub-variabel memiliki rata-rata yang tinggi

Perbedaan Penelitian ini menggunakan akun Instagram

@utpangkalpinang sebagai objek penelitian.

Variabel x pada penelitian ini merupakan penggunaan pemasaran media sosial

21 2.2.2 Jurnal Nasional Terdahulu

Tabel 2. 2 Jurnal Nasional Terdahulu Jurnal Nasional 1

Nama Peneliti Helen, Farid Rusdi

Judul Penelitian Pengaruh Penggunaan Media Sosial Akun Instagram @jktinfo Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers

Tahun Penelitian 2019

Metode Penelitian Metode penelitian kuantitatif

Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini yakni terdapat pengaruh sebesar 65,5% dari penggunaan media sosial

@jktinfo terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers. Diperoleh kesimpulan yakni akun @jktinfo adalah sebagai media yang paling baik di Instagram untuk memenuhi kebutuhan informasi followers @jktinfo

Perbedaan Objek penelitian ini akun Instagram @jktinfo Jurnal Nasional 2

Nama Peneliti Lea Nia, Rirs Loisa

Judul Penelitian Pengaruh Penggunaan New Media Terhadap Pemenuhan Kebutuhan (Studi Tentang Media Sosial Facebook Dalam Pemenuhan Informasi di Kalangan Ibu Rumah Tangga)

Tahun Penelitian 2019

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan mix-method yaitu penggabungan metode kuantitatif dan kualitatif Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini yaitu adanya pengaruh

dari penggunaan media sosial Facebook terhadap pemenuhan kebutuhan informasi ibu rumah tangga. Pemilihan media Facebook oleh ibu rumah tangga dikarenakan Facebook dianggap lebih mudah dan juga lengkap

22 Perbedaan Objek penelitian ini menggunakan media sosial

Facebook. Sampel pada penelitian ini adalah kalangan ibu rumah tangga. Selain itu, penelitian ini menggunakan mix-method atau penggabungan metode kuantitatif dan kualitatif

Jurnal Nasional 3

Nama Peneliti Dian Mustika Ramadhani H.Djafar, Yuliani Rachma Putri

Judul Penelitian Pengaruh Penggunaan Media Sosial Instagram

@visitbogor Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers

Tahun Penelitian 2020

Metode Penelitian Metode penelitian kuantitatif

Hasil Penelitian Penelitian ini menghasilkan adanya pengaruh positif dan signifikan sebesar 59% dari penggunaan media terhadap kebutuhan informasi.

Perbedaan Objek penelitian ini akun Instagram @visitbogor Jurnal Nasional 4

Nama Peneliti Elsa Meylani, Grace Jane Waleleng, Johnny Semuel Kalangi

Judul Penelitian Pengaruh Penggunaan Aplikasi Halodoc Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Kesehatan di Kelurahan Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado

Tahun Penelitian 2021 Metode Penelitian Kuantitatif

Hasil Penelitian Penelitian ini menghasilkan bahwa penggunaan aplikasi Halodoc memiliki hubungan yang positif terhadap pemenuhan kebutuhan informasi kesehatan di kelurahan Paniki Bawah kecamatan Mapanget Kota Manado yakni sebesar 0,850.

Perbedaan Objek penelitian ini menggunakan aplikasi Halodoc dan sampel penelitian merupakan warga

23 kelurahan Paniki Bawah kecamatan Mapanget Kota Manado

2.2.3 Skripsi Terdahulu

Tabel 2. 3 Skripsi Terdahulu Skripsi 1

Nama Peneliti Wa Ode Ferawati

Judul Penelitian Pengaruh Penggunaan Aplikasi BABE (Baca Berita Indonesia) Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa (Studi Uses and Gratifications Pada Mahasiswa Kota Bandung) Tahun Penelitian 2017

Metode Penelitian Kuantitatif

Hasil Penelitian Hasil penelitian yakni terdapat pengaruh penggunaan aplikasi BABE sebesar 41% terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa.

Dapat disimpulkan juga bahwa variabel pada penelitian ini dinilai baik dikarenakan berada di kategori yang tinggi, serta keseluruhan pada indikator penggunaan aplikasi BABE berpengaruh positif terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa

Perbedaan Penelitian ini menggunakan aplikasi BABE sebagai objek penelitian

Skripsi 2 Nama Peneliti Clarisa BR Ginting

Judul Penelitian Pengaruh Penggunaan Media Online Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Survei Pada Followers Akun Instagram @medantalk)

Tahun Penelitian 2021

Metode Penelitian Metode Kuantitatif

24 Hasil Penelitian Penelitian ini menghasilkan terdapat pengaruh

penggunaan media online 47,7% terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers Perbedaan Objek penelitian ini yakni Instagram @medantalk

Skripsi 3 Nama Peneliti Agnes Pertiwi S

Judul Penelitian Pengaruh Penggunaan Media Sosial Instagram

@humasbdg Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers

Tahun Penelitian 2021

Metode Penelitian Metode kuantitatif

Hasil Penelitian Adanya pengaruh signifikan positif sebesar 69,72% dari penggunaan media terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers Perbedaan Objek penelitian ini akun Instagram @humasbdg,

dan penelitian ini juga meneliti perbedaan antara responden perempuan dan laki-laki dalam penggunaan media sosial dan kebutuhan informasi

Skripsi 4 Nama Peneliti Siti Nurbaiti Fauziyyah

Judul Penelitian Pengaruh Efektivitas Akun Instagram

@infobandungraya Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers

Tahun Penelitian 2020

Metode Penelitian Metode penelitian kuantitatif

Hasil Penelitian Adanya pengaruh sebesar 55,95% dari efektivitas akun @infobandungraya terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers. Hasil ini didukung oleh faktor keakuratan berita, kejelasan berita, dan memberikan informasi yang sesuai kebutuhan followers

25 Perbedaan Objek penelitian ini akun Instagram

@infobandungraya dan variabel x pada penelitian ini adalah Efektivitas

2.3 Kerangka Pemikiran

Sumber: Olahan Penulis

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban dari rumusan masalah yang masih bersifat sementara, karena jawaban ini hanya berdasarkan dengan teori yang relevan saja dan belum didukung oleh data atau fakta-fakta yang telah didapatkan saat mengumpulkan data (Sugiyono,

Uses and Gratification

(Elihu Katz, Jay G. Blumlerm, dan Michael Gurevitch dalam Jalaluddin Rakhmat, 2018)

“Penggunaan Media” (Variabel X)

• Jumlah Waktu

• Isi Media

• Hubungan Pengguna Media dengan Isi Media

(Rosengren dalam Rakhmat, 2009)

“Kebutuhan Informasi”

(Variabel Y)

• Current Need Approach

• Everyday Need Approach

• Exhaustic Need Approach

• Catching Up Need Approach

(Guha dalam Puspitadewi, 2016)

Pengaruh Penggunaan Media Sosial Instagram @laakfkb Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers

26 2019:99). Berdasarkan rumusan masalah yaitu untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan media sosial Instagram @laakfkb terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0: Tidak adanya pengaruh penggunaan media sosial Instagram @laakfkb terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers

H1: Adanya pengaruh penggunaan media sosial Instagram @laakfkb terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers

2.5 Ruang Lingkup Penelitian

Dari kerangka pemikiran yang telah dipaparkan, peneliti memberikan batasan penelitian yang bertujuan untuk menjaga konsistensi dari tujuan penelitian ini. Berikut ruang lingkup pada penelitian ini:

a. Variabel X (bebas): Penggunaan Media b. variabel Y (terikat): Kebutuhan Informasi

27 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang dipilih peneliti yaitu penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif didasari filsafat positivisme yang menggunakan populasi dan sampel tertentu untuk diteliti. Filsafat positivisme melihat fenomena yang diamati dapat dikelompokan, cenderung tetap, terukur, memiliki sifat sebab dan akibat (kausal).

Metode penelitian kuantitatif disebut juga sebagai metode konfirmatif karena dapat digunakan sebagai konfirmasi/pembuktian (Sugiyono, 2019: 15).

Penenlitian kuantitatif biasanya meneliti populasi atau sampel tertentu yang representatif. Pengumpulan data pada metode kuantitatif menggunakan instrumen penelitian bersifat statistik untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya dan data pada penelitian ini berbentuk angka-angka. Data yang telah didapatkan akan dianalisis dengan cara kuantitatif dan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial agar dapat mengetahui hipotesis yang telah dirumuskan terbukti atau tidak (Sugiyono, 2019: 16).

Dalam penenlitian ini, variabel X yang menjadi variabel independen atau variabel bebas adalah penggunaan media sosial dan variabel Y yang merupakan variabel dependen atau terikat adalah kebutuhan informasi. Dimana variabel yang mempengaruhi yakni variabel X dan variabel Y yang dipengaruhi dan menjadi judul

“Pengaruh Penggunaan Media Sosial Instagram @laakfkb Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers”. Penelitian ini menggunakan metode survei dimana metode ini berguna untuk menyamaratakan sebuah fenomena atau variabel yang sedang diteliti.

3.2 Operasional Variabel dan Skala Pengukuran 3.2.1 Operasional Variabel

Sugiyono dalam bukunya, variabel penelitian merupakan sebuah atribut, sifat, atau nilai seseorang, objek, atau kegiatan yang bervariasi dan ditetapkan peneliti untuk diamati atau diteliti dan diambil kesimpulannya (Sugiyono, 2019:57). Peneliti harus menentukan variabel terlebih dahulu dan kemudian menentukan indikator variabel yang akan diukur. Menurut Bungin (dalam Fauziyyah, 2020) indikator variabel sebagai parameter untuk mengukur variabel

28 yang berguna sepenuhnya untuk mengetahui variabel yang akan dihitung. Adapun operasional variabel sebagai dasar kuesioner adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Item Skala

Variabel X media sosial Instagram

@laakfkb

Informasi yang diberikan Instagram @laakfkb jelas dan aktual

6,7,8,9 Ordinal

Informasi yang diberikan Instagram @laakfkb dengan memperhatikan unsur-unsur menyajikan informasi sesuai dengan keinginan

12 Ordinal

Mendapatkan informasi dari Instagram @laakfkb

Mendapat informasi terbaru dan aktual mengenai

Mendapat informasi secara spesifik

16,17 Ordinal

Mendapat informasi yang cepat

18 Ordinal

Mendapat informasi dengan rutin

19,20 Ordinal

29 relevan dengan keinginan atau kebutuhan followers

23 Ordinal

Mendapatkan informasi yang bermanfaat

24 Ordinal

Followers bergantung atau terikat dengan informasi yang diberikan @laakfkb secara konsisten dan sesuai dengan kebutuhan followers

27 Ordinal

3.2.2 Skala Pengukuran

Skala pengukuran ialah dasar untuk menetapkan tinggi atau rendahnya interval sesuai dengan kesepakatan yang ditentukan dan menjadi acuan yang digunakan sebagai alat pengukur data sehingga akan membentuk data kuantitatif (Sugiyono, 2019:151). Skala instrumen Likert digunakan dalam penelitian ini sebagai alat ukur sikap, pendapat, dan pemikiran individu atau beberapa orang

Skala pengukuran ialah dasar untuk menetapkan tinggi atau rendahnya interval sesuai dengan kesepakatan yang ditentukan dan menjadi acuan yang digunakan sebagai alat pengukur data sehingga akan membentuk data kuantitatif (Sugiyono, 2019:151). Skala instrumen Likert digunakan dalam penelitian ini sebagai alat ukur sikap, pendapat, dan pemikiran individu atau beberapa orang

Dokumen terkait