PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM @LAAKFKB TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI FOLLOWERS
PROPOSAL SKRIPSI
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG
2022
i DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR LAMPIRAN ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Gambaran Umum Objek Penelitian ... 1
1.2Latar Belakang ... 2
1.3 Identifikasi Masalah ... 10
1.4 Tujuan Penelitian ... 10
1.5 Manfaat Penelitian ... 11
1.6 Waktu Penelitian ... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12
2.1 Landasan Teori ... 12
2.1.1 New Media ... 12
2.1.2 Media Sosial ... 13
2.1.3 Penggunaan Media ... 15
2.1.4 Kebutuhan Informasi ... 16
2.1.5 Teori Uses and Gratification ... 17
2.2 Penelitian Terdahulu ... 18
2.2.1 Jurnal Internasional Terdahulu ... 18
2.2.2 Jurnal Nasional Terdahulu ... 21
2.2.3 Skripsi Terdahulu ... 23
2.3 Kerangka Pemikiran ... 25
2.4 Hipotesis Penelitian ... 25
2.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 26
BAB III ... 27
METODE PENELITIAN ... 27
3.1 Jenis Penelitian ... 27
3.2 Operasional Variabel dan Skala Pengukuran ... 27
3.2.1 Operasional Variabel ... 27
3.2.2 Skala Pengukuran ... 29
3.3 Populasi dan Sampel ... 30
ii
3.3.1 Populasi ... 30
3.3.2 Sampel ... 30
3.4 Teknik Sampling ... 31
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 32
3.5.1 Data Primer ... 32
3.5.2 Data Sekunder ... 32
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 33
3.6.1 Uji Validitas ... 33
3.6.2 Uji Reliabilitas ... 35
3.7 Teknik Analisis Data ... 36
3.7.1 Analisis Deskriptif ... 36
3.7.2 Uji Method of Succesive Interval (MSI) ... 38
3.7.3 Uji Normalitas ... 39
3.7.4 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 39
3.7.5 Analisis Koefisien Korelasi ... 40
3.7.6 Analisis Koefisien Determinasi ... 40
3.7.7 Uji Hipotesis (Uji T) ... 41
DAFTAR PUSTAKA ... 42
LAMPIRAN ... 44
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 44
Lampiran 2 Tabulasi Data Kuesioner Variabel X “Penggunaan Media” ... 46
Lampiran 3 Tabulasi Data Kuesioner Variabel Y “Kebutuhan Informasi” ... 47
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Variabel X dan Y ... 48
Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ... 49
Lampiran 6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... 49
iii DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Data Akun Instagram di Bebebrapa Universitas Swasta ... 6
Tabel 2. 2 Tabel Waktu Penelitian ... 11
Tabel 2. 3 Skripsi Terdahulu ... 23
Tabel 3. 1 Operasional Variabel ... 28
Tabel 3. 2 Skala Pengukuran ... 30
Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Variabel X dan Y ... 33
Tabel 3. 4 Hasil Uji Reliabilitas Dari Variabel X ... 35
Tabel 3. 5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... 35
Tabel 3. 6 Kriteria Skor Penilaian ... 37
iv DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Akun Instagram @laakfkb ... 2
Gambar 1. 2 Persentase Alasan Menggunakan Internet Tahun 2021 ... 3
Gambar 1. 3 Mayarakat Pengguna Internet dan Media Sosial ... 4
Gambar 1. 4 Persentase Pengguna Media Sosial ... 5
Gambar 1. 5 Highlight Akun @laakfkb ... 7
Gambar 1. 6 Postingan Pada Akun @laakfkb ... 7
v DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 44
Lampiran 2 Tabulasi Data Kuesioner Variabel X “Penggunaan Media” ... 46
Lampiran 3 Tabulasi Data Kuesioner Variabel Y “Kebutuhan Informasi” ... 47
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Variabel X dan Y ... 48
Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ... 49
Lampiran 6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... 49
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Media sosial menjadi salah satu media online yang banyak disukai khalayak luas. Media sosial sendiri merupakan tempat dimana para pengguna dapat saling bertukar dan berbagi informasi baik berupa gambar, video, maupun dokumen. Ada banyak media sosial yang sangat memudahkan penggunanya, seperti WhatsApp, Instagram, TikTok, Facebook, Youtube, dan lain-lain. Instagram diluncurkan pada tahun 2010 dan telah berkembang menjadi platform media sosial yang jumlah penggunanya yang sangat banyak. Banyak orang menggunakan Instagram untuk fitur menarik seperti menggunakan filter digital, mengunggah foto dan video, dan pengguna dapat membagikannya di dunia maya. Situs web Statista.com memperkirakan pada tahun 2021 pengguna Instagram mencapai 107,4 miliar di seluruh dunia. (https://www.statista.com/statistics/183585/instagram-number-of- global-users/).
Awalnya aplikasi ini hanya digunakan untuk berbagi gambar dan video, namun dengan berkembangnya teknologi, masyarakat menggunakan Instagram untuk mencari berbagai berita dan informasi. Dengan Instagram, pengguna tidak perlu lagi menonton acara TV atau membaca koran, dan pengguna dapat dengan mudah menggunakannya karena bisa mendapatkan informasi dan berita terbaru sesuai kebutuhan dalam satu aplikasi.
Salah satu akun yang berbagi informasi adalah akun dengan username
@laakfkb. Akun Instagram ini merupakan akun resmi Layanan Akademik dan Kemahasiswaan pada Fakultas Komunikasi Bisnis (LAAK FKB) Universitas Telekom dan berisikan segala informasi tentang kegiatan akademik dan kemahasiswaan di Fakultas Komunikasi Bisnis. Pengguna Instagram dapat mengakses akun ini dengan mudah dan cepat. Berikut adalah gambar akun Instagram
@laakfkb.
2 Gambar 1. 1 Akun Instagram @laakfkb
(Sumber: https://instagram.com/laakfkb, diakses 6 Februari 2022, pukul 14.31 WIB) Akun Instagram @laakfkb aktif mulai pada tahun 2019, dengan memiliki 357 post, 17 highlight, jumlah followers sebanyak 3.428 ribu, dan sebanyak 43 following. Akun ini aktif memberikan informasi terkait akademik dan kemahasiswaan, seperti informasi magang, sidang skripsi, pengajuan SK pembimbing, pendaftaran proposal skripsi, jadwal ujian, dan lain sebagainya.
Informasi pada akun Instagram @laakfkb disampaikan dalam bentuk gambar yang menarik dan mudah untuk dipahami followers khususnya mahasiswa FKB.
1.2 Latar Belakang
Di era globalisasi kini banyak sekali teknologi yang berkembang dengan cepat.
Dengan pertumbuhan teknologi yang semakin canggih, aktivitas manusia sehari- hari menjadi lebih mudah dan efektif dari sebelumnya. Ada banyak inovasi teknologi yang berkembang di zaman modern ini, salah satunya adalah internet.
Dapat dikatakan bahwa internet telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
Internet sangat memudahkan setiap orang untuk memenuhi kebutuhannya, seperti mencari akses hiburan, komunikasi, pengetahuan, informasi dan lainnya. Di era
3 sekarang ini, setiap orang dapat berinteraksi dengan mudah dan cepat menggunakan internet. Berbeda dengan jaman dulu yang membutuhkan waktu untuk bertukar berita dan informasi. Ini merupakan bukti nyata bahwa perkembangan teknologi sangat memudahkan aktivitas manusia dan memberikan efisiensi ruang dan waktu.
Menurut Wilson (dalam Fauziyyah, 2020), manusia memiliki kebutuhan terbesar dalam dirinya, salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan kognitif.
Kebutuhan kognitif memiliki kaitan yang erat dengan motivasi individu untuk pemahaman, pengetahuan, dan informasi. Manusia sangat memerlukan informasi di kehidupannya. Dengan mencari informasi, orang dapat menemukan semua yang terjadi di dunia ini.
Gambar 1. 2 Persentase Alasan Menggunakan Internet Tahun 2021 Sumber: https://wearesocial.com/
We Are Social and Hootsuite mencatat bahwa alasan menggunakan internet dengan persentase paling tinggi di tahun 2021 yakni sebesar 63% adalah untuk mencari informasi. Ini berarti sebagian besar pengguna internet menjadikan internet sebagai tempat untuk mencari informasi. Dengan menggunakan internet, informasi dapat dicari dimana pun dan kapan pun menggunakan perangkat smartphone atau perangkat serupa lainnya. Internet memudahkan penggunanya untuk saling bertukar informasi dari belahan dunia manapun dengan cepat dan tentunya efektif.
4
Gambar 1. 3 Mayarakat Pengguna Internet dan Media Sosial
Sumber: https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2021/
Berdasarkan data We Are Social and Hootsuite tahun 2021, dari 274,9 juta jumlah penduduk Indonesia, sebanyak 202,6 juta orang menggunakan internet dan 170 juta merupakan pengguna aktif di media sosial. Selain itu, pengguna smartphone di Indonesia adalah sabanyak 345,3 juta melebihi jumlah populasi di Indonesia. Ini berarti masyarakat di Indonesia menggunakan lebih dari satu smartphone. Dari data di atas, terlihat bahwa masyarakat yang aktif di media sosial sebesar 61.8% dari jumlah populasi. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari penduduk Indonesia menjadi pengguna media sosial aktif dan media sosial sangat diminati oleh masyarakat. Media sosial adalah media berbasis internet, dan siapa pun di dunia yang dapat terhubung melalui perangkat seperti smartphone atau perangkat lain yang terhubung ke internet (Fauziyah, 2020). Media sosial dapat digunakan individu untuk berkomunikasi secara dua arah dengan hanya menggunakan satu koneksi internet, tanpa terkendala oleh ruang dan waktu. Di bawah ini adalah lima platform media sosial paling populer di masyarakat.
5 Gambar 1. 4 Persentase Pengguna Media Sosial
(Sumber: https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2021/, diakses pada 6 Februari 2020, pukul 22.51 WIB)
Data di atas menunjukkan presentase pengguna platform media sosial yang paling diminati. Presentase paling tinggi ada pada platform media sosial Youtube sebanyak 93.8% dari jumlah populasi penduduk Indonesia yang berarti ada 257,8 juta pengguna, disusul dengan media sosial WhatsApp sebanyak 87.7% yaitu sebanyak 241 juta pengguna, selanjutnya media sosial Instagram sebanyak 86.6% yaitu sebanyak 238 juta pengguna, media sosial Facebook sebanyak 85.5% yaitu 235 juta pengguna, dan terakhir media sosial Twitter dengan pengguna 63.6% yaitu 174,8 juta pengguna.
Instagram berada di 3 media sosial dengan pengguna terbanyak. Instagram adalah bagian dari suatu media sosial yang memiliki fitur seperti membagikan foto, video, mengedit foto, IGTV, Instagram story, live streaming, dan lainnya. Selain karena fitur- fiturnya yang menarik, Instagram juga memungkinkan para penggunanya untuk bertukar informasi dan juga berita terkini. Pada platform Instagram ini, pengguna dapat membagikan informasi dengan mengunggahnya dalam bentuk gambar atau video. Media sosial Instagram pada saat ini mulai digunakan oleh komunitas, organisasi, perusahaan, maupun kelompok. Dengan membuat akun di platform Instagram, suatu lembaga atau institusi dapat menjangkau lebih dekat dengan target audiensnya. Instagram dapat dimanfaatkan sebagai media penyebaran informasi yang efektif dan juga cepat, karena dapat diakses dimana dan kapan saja menggunakan perangkat keras yang terhubung internet.
Seperti beberapa universitas swasta ternama yang memanfaatkan Instagram sebagai salah satu media informasi untuk mahasiswanya. Berikut rangkuman akun media sosial Instagram universitas swasta beserta jumlah followers.
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Youtube WhatsApp Instagram Facebook Twitter 93,80% 87,70% 86,60% 85,50%
63,60%
6 Tabel 2. 1 Data Akun Instagram di Bebebrapa Universitas Swasta
Universitas Fakultas/Prodi Username Followers Universitas Telkom Fakultas Komunikasi
Bisnis @laakfkb 3.626
Universitas Pelita
Harapan Ilmu Komunikasi @ikom_uph 543
Universitas Bina
Nusantara Ilmu Komunikasi @communicationde
ptbinus 3.400
Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Ilmu Komunikasi @komunikasiumy 1.342
Universitas Gunadarma Fakultas Ilmu
Komunikasi @fikom_gunadarma 2.933 Universitas Mercu
Buana
Fakultas Ilmu
Komunikasi @marcomm_umb 807
(Sumber: Olahan Peneliti)
Dilihat pada tabel di atas, akun Instagram @laakfkb milik Fakultas Komunikasi dan Bisnis memiliki followers terbanyak dari akun lainnya. Fakultas Komunikasi dan Bisnis memanfaatkan Instagram sebagai wadah untuk menyebarkan segala informasi mengenai akademik dan juga kemahasiswaan. Oleh karena itu, peneliti memilih
@laakfkb sebagai objek penelitian.
7 Gambar 1. 5 Highlight Akun @laakfkb
(Sumber: https://instagram.com/laakfkb, diakses pada 8 Februari 2022, pukul 11.57) Akun @laakfkb juga membuat highlight untuk setiap bagian informasi yang telah diunggah sebelumnya. Dimana fitur hightlight ini berguna untuk menyimpan dan menyatukan postingan story yang telah diunggah sebelumnya, sehingga jika ada mahasiswa yang terlewat untuk melihat informasi tersebut dapat melihatnya di bagian highlight, mengingat ada banyak informasi yang diunggah setiap harinya. Dengan membuat highlight untuk setiap jenis informasi, mahasiswa dapat terbantu untuk mendapatkan informasi yang sudah telah lama diunggah. Berikut gambaran highlight yang ada di akun @laakfkb.
Gambar 1. 6 Postingan Pada Akun @laakfkb
(Sumber: https://instagram.com/laakfkb, diakses pada 7 Februari 2020, pukul 12.44) Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa akun @laakfkb mengunggah informasi dalam bentuk gambar dan tulisan dengan design yang menarik dan mudah untuk dimengerti oleh followers. Dengan adanya akun Instagram ini, mahasiswa FKB dapat dengan mudah mengetahui informasi dengan efektif. LAAK FKB memiliki platform media informasi lainnya seperti Youtube, WhatsApp, website I-Miss. Namun, dari semua media yang digunakan LAAK FKB, media sosial Instagram yang paling unggul
8 dilihat dari keaktifan akun tersebut dalam mengunggah informasi yang update.
Penelitian ini membahas tentang penggunaan media dan kepuasan dalam menggunakan media. Dimana terdapat kaitannya dengan Uses and Gratification. Teori yang dikemukakan oleh Elihu Katz, Jay G. Bramler dan Michelle Grevic pada tahun 1974 ini menjelaskan bahwa pengguna media berperan secara aktif pada penggunaan dan pemilihan media yang dibutuhkan. Teori ini didasari oleh adanya kebutuhan yang berbeda dari masing-masing individu, sehingga mereka bebas untuk memilih media mana yang mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Terdapat lima asumsi dasar dari teori ini dalam buku Psikologi Komunikasi oleh Jalaluddin Rakhmat tahun 2018, yang pertama adalah khalayak berperan aktif dalam menggunakan dan memilih media, kedua, khalayak memiliki kemauan menghubungkan kepuasan akan kebutuhannya dengan pemilihan media, yang ketiga yakni berbagai media yang ada bersaing untuk menarik perhatian khalayak, keempat, tujuan dalam menggunakan media massa dapat dilihat dari data yang diperoleh dari khalayak, dan asumsi terakhir yakni nilai arti kultural dari media massa harus ditangguhkan. Teori ini dianggap tepat dan relevan untuk dijadikan dasar penelitian ini guna melihat pengaruh dari penggunaan media sosial Instagram @laakfkb terhadap pemenuhan kebutuhan followers.
Uses and gratification yg akan digunakan terkait dengan penggunaan media dan pemenuhan kebutuhan informasi. Teori ini mengartikan bahwa penggunaan media dimotivasi oleh suatu motif tertentu yakni berupa kebutuhan atau keinginan dari masing-masing individu. Maka dari itu, khalayak menggunakan media massa bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang mereka inginkan. Menurut McQuail (2011) pengguna media bergantung dengan rasa kepuasan, kebutuhan, dan juga motif yang dapat dirasakan khalayak itu sendiri. Dimana khalayak sering terbentuk jika adanya kesamaan atas kebutuhan, kepentingan, bahkan minat individu.
Penggunaan media menurut Rosengren (dalam Ginting, 2021) diarahkan pada intensitas jumlah waktu saat menggunakan media, jenis isi media yang digunakan, dan hubungan antara individu yang menggunakan media dengan isi media itu sendiri.
Ketiga orientasi inilah yang akan menjadi indikator dari variabel x yakni ‘penggunaan media’. Dimana intensitas jumlah waktu dapat dilihat dari frekuensi atau durasi individu saat menggunakan media seperti berapa lama pengguna mengakses media dalam sehari, jam, atau menit. Selain itu, isi media dilihat dari informasi yang
9 diberikan media kepada khalayak dengan memperhatikan setiap kata atau kalimat yang akan disampaikan. Media harus menggunakan bahasa yang jelas agar isi informasi dapat tersampaikan dengan baik kepada khalayak, karena dari isi media yang diberikan dapat menimbulkan efek negatif maupun positif pada khalayak. Kemudian, adanya hubungan pengguna media dengan isi media dapat dilihat berdasarkan pengaruh media yang muncul saat individu menerima pesan. Isi pesan yang disampaikan media harus memiliki nilai yang dapat menarik perhatian khalayak sehingga menimbulkan pengaruh media dimana kebutuhan khalayak dapat terpenuhi.
Menurut Rakhmat (dalam Puspitadewi dkk, 2016) kebutuhan merupakan suatu kondisi internal yang membutuhkan kepuasan. Selain itu, kebutuhan juga merupakan faktor yang mendasari motivasi dari tingkah laku seseorang. Maka, jika individu memiliki suatu kebutuhan, individu tersebut akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhannya secara biologis seperti rasa haus atau lapar, maupun secara psikologis yakni perasaan untuk mengetahui, keinginan rasa kasih sayang, atau untuk memuji.
Manusia juga tidak luput dari kebutuhannya akan informasi, karena kebutuhan informasi sudah menjadi kebutuhan primer bagi seseorang. Suatu informasi diperlukan individu untuk menambah wawasan, ilmu, dan memenuhi kepuasan. Adapun indikator variabel y yakni ‘kebutuhan informasi’ menurut Guha (dalam Puspitadewi dkk, 2016) adalah current need approach, everyday need approach, exhaustic need approach, dan catching up need approach. Pendekatan current need approach bersifat mutakhir yang membutuhkan interaksi yang konsisten antara pengguna dan sistem informasi.
Informasi pada pendekatan ini hanya gambaran umum saja dan tidak spesifik. Untuk pendekatan everyday need approach pengguna menggunakan sistem informasi dalam waktu yang rutin dan informasi yang diperlukan oleh pengguna adalah informasi yang sehari-hari dibutuhkan. Exhaustic need approach bersifat relevan, spesifik, dan lengkap, informasi pada pendekatan ini mendalam sehingga pengguna memiliki rasa bergantung yang besar terhadap informasi yang dibutuhkan. Selanjutnya, catching-up need approach menjadi pendekatan yang dilakukan kepada pengguna informasi yang singkat dan lengkap. Dalam penelitian ini, keempat indikator tersebut digunakan untuk mengetahui kebutuhan informasi pengguna media sosial Instagram @laakfkb.
Terdapat penelitian terdahulu yang menggunakan teori Uses and Gratification yakni, penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Online Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Survei Pada Followers Akun Instagram
10
@medantalk)” hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh sebesar 47,7%
terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers @medantalk. Adanya korelasi yang besar antara penggunaan media (x) dan kebutuhan informasi (y).
Selanjutnya, penelitian serupa dilakukan oleh Wa Ode Ferawati berjudul
“Pengaruh Penggunaan Aplikasi BABE Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa (Studi Uses and Gratification Pada Mahasiswa Kota Bandung) menunjukkan bahwa kepuasan dan pengetahuan pengguna aplikasi ini telah terpenuhi dengan baik dilihat dari tanggapan responden yang berada pada kategori tinggi.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Agnes Pertiwi S yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Instagram @humasbdg Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers” dengan hasil terdapat pengaruh yang positif dari penggunaan media (x) terhadap variabel kebutuhan informasi (y).
Peneliti memilih Instagram @laakfkb menjadi objek penelitian ini adalah karena berdasarkan observasi peneliti, akun @laakfkb lebih detail dan aktif dalam memberikan informasi yang update. Maksud kata aktif dan detail disini adalah akun tersebut memberikan informasi secara konsisten setiap harinya dan informasi yang disampaikan terperinci terkait pengumuman sidang, jadwal ujian mahasiswa, magang, dan lainnya yang berkaitan dengan akademik dan kemahasiswaan. Sehingga dapat memudahkan mahasiswa FKB untuk memenuhi kebutuhan informasinya.
Dengan penjelasan di atas, peneliti berniat untuk membuat penelitian yang berjudul Pengaruh Penggunaan Media Sosial Instagram @laakfkb Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers.
1.3 Identifikasi Masalah
a. Adakah pengaruh penggunaan media sosial Instagram @laakfkb terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers?
b. Seberapa besar pengaruh penggunaan media sosial Instagram @laakfkb terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
11 a. Untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan akun Instagram @laakfkb
terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers
b. Untuk mencari tahu seberapa besar pengaruh penggunaan media sosial Instagram @laakfkb terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers
1.5 Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan menjadi wawasan lebih mengenai pengggunaan media sosial dan pemenuhan kebutuhan informasi. Penelitian ini juga diharapkan dapat memperluas penelitian mengenai konsep dan teori pendekatan uses and gratification dalam hal pengaruh penggunaan media sosial terhadap pemenuhan kebutuhan informasi khalayak.
b. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan masukan dan juga cerminan untuk media informasi online lainnya untuk mengetahui informasi apa yang dibutuhkan mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis agar kebutuhan informasi mahasiswa dapat terpenuhi dengan maksimal. Selain itu, dengan adanya penelitian ini Universitas Telkom khususnya Fakultas Komunikasi Bisnis dapat bersaing dengan universitas lainnya yang memiliki akun informasi yang serupa.
1.6 Waktu Penelitian
Tabel 2. 2 Tabel Waktu Penelitian
Kegiatan Bulan
Februari Maret April Penyusunan Bab I & II
Penyusunan Bab III Desk Evaluation
12 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 New Media
New media atau biasa disebut media baru merupakan sekelompok alat teknologi komunikasi yang memiliki sifat digitalisasi dan ketersediaan yang luas yang dapat digunakan menjadi perangkat komunikasi secara pribadi (Mcquail, 2011:148). Media baru memiliki sifat yang interaktif dan alur komunikasi dua arah dengan menyangkut teknologi digital dan media baru bertolak belakang dengan media lama atau tradisional seperti media cetak, televisi, radio, dan lain sebagainya.
Internet telah menjadi bentuk media baru yang dikenal luas dikalangan masyarakat. Aktivitas internet termasuk penggunaan publik seperti berita online, periklanan, aplikasi siaran, forum, web di seluruh dunia (WWW), eksplorasi informasi, dan kemungkinan membangun komunitas. (Mcquail, 2011: 148).
Mcquail dalam bukunya mengatakan bahwa ciri utama dari media baru yakni:
a. Internet bukan hanya tentang memproduksi dan mendistribusi pesan, melainkan juga mengolah, menukar, dan juga menyimpan.
b. Media baru menjadi perangkat atau wadah interaksi publik dan privat yang diatur (atau tidak) dengan layak.
c. Cara kerja new media tidak terlalu teratur seperti media massa yang profesional dan birokratis
Media baru menepis batasan-batasan yang ada pada media lama dengan memungkinkan aktivitas komunikasi antar banyak pihak tanpa keterbatasan waktu dan tempat, juga penyebaran akan informasi yang cepat dan efisien. Sehingga media baru membuat penggunanya merasakan kecanggihan internet dalam mendapatkan informasi yang cepat, efektif, aktual, dapat dilihat kapan dan dimana saja. Menurut Mcquail (2011:157) ciri untuk melihat perbedaan media lama dan media baru berdasarkan pandangan pengguna adalah:
1. Interaktivitas (interactivity), pengguna media baru dapat melakukan komunikasi atau interaksi secara daring tanpa harus bertemu secara langsung
13 2. Kehadiran sosial (social presence), terdapat kontak personal dengan pengguna
media lainnya
3. Kekayaan media (media richness), media menghubungkan kerangka referensi berbeda dengan melibatkan indra dan lebih personal
4. Otonomi (autonomy), kedudukan pengguna media merasakan kontrol terhadap konten dan penggunaan, mandiri dari sumber
5. Unsur bermain (playfulness), sebagai hiburan dan kesenangan
6. Privasi (privacy), memiliki sifat yang privasi dalam penggunaan media atau konten-konten tertentu
7. Personalisasi (personalization), kedudukan yang personal dan unik antara konten dan penggunaan media
Perubahan media lama ke media baru membuat pola komunikasi berubah, dimana media baru dapat membuat jarak bukan menjadi penghalang lagi seperti pada media lama. Sehingga pengguna media dapat berinteraksi sepuasnya tanpa terhalang waktu dan jarak lagi. Inilah mengapa media baru lebih diminati banyak masyarakat dibandingkan dengan media lama (konvensional).
2.1.2 Media Sosial
Menurut Mandibergh (dalam Fauziyyah, 2020) media sosial merupakan media yang mewadahi hubungan kerja sama antar user dan melahirkan konten.
Sedangkan menurut Antony Mayfield (dalam Ginting, 2021) media sosial merupakan media dimana para penggunanya dapat melakukan kolaborasi, berbagi atau mendapatkan informasi melalui WebBlog, jejaring sosial, dan yang termasuk ke dalam jejaring online lainnya.
Pada saat ini, media sosial telah menjadi salah satu platform yang banyak diakses masyarakat. Masyarakat menggunakan media sosial untuk beragam macam kegiatan seperti berinteraksi dengan sesama pengguna media sosial, mencari informasi, atau bahkan membagikan dan mendapatkan informasi yang menyeluruh dan cepat dengan hanya menggunakan platform yang terkoneksi jejaring internet. Dapat disimpulkan bahwa media sosial menjadi media online yang menjalin koneksi antar penggunanya dan media sosial juga sebagai suatu
14 ikatan sosial.
Karakteristik dari media sosial yang membedakannya dari media lainnya adalah sebagai berikut (Nasrullah dalam Ginting, 2021):
1. Jaringan
Sebagai koneksi untuk menghubungkan antar penggunanya melalui perangkat keras (hardware) seperti smartphone, laptop, PC, dan lain sebagainya.
2. Informasi
Media sosial bersifat bebas, oleh karena itu para pengguna dapat merepresentasikan dirinya secara bebas, berinteraksi dengan pengguna lainnya dan membuat suatu konten. Hal inilah yang dijadikan informasi pengetahuan.
3. Arsip
Individu yang menggunakan media sosial dapat menyimpan informasi mereka dan dapat diakses kapan saja dengan perangkat apapun.
4. Interaksi
Pengguna media sosial dapat melakukan interaksi secara daring dengan pengguna lainnya sehingga media sosial dapat membuat hubungan antar penggunanya lebih luas.
5. Simulasi Sosial
Dalam media sosial, penggunanya dapat merepresentasikan dirinya secara leluasa, namun adanya pengaruh dari imajinasi yang ada di media sosial membuat seseorang merepresentasikan dirinya berbeda dari yang aslinya.
6. Konten Dibuat Pengguna
Di dalam media sosial, memungkinkan para penggunanya untuk berkolaborasi dalam hal produksi konten, sehingga para pengguna dapat berpartisipasi sebagai conten creator.
7. Penyebaran
Pengguna media sosial tidak hanya sebagai penghasil dan penerima informasi atau konten, namun pengguna juga sebagai penyebar serta mengembangkan konten tersebut.
15 2.1.3 Penggunaan Media
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mengartikan kata penggunaan yakni merujuk pada proses, cara, perbuatan dalam menggunakan sesuatu. Dalam bukunya, McQuail (2011:173) mengatakan sebuah gagasan bahwa seseorang pengguna media memiliki rasa ketergantungan pada kepuasan, kebutuhan, keinginan, atau motif-motif tertentu yang dirasakan oleh pengguna tersebut.
Penelitian ini memiliki fokus pembahasan penggunaan pada media sosial Instagram. Dimana bentuk komunikasi pada media sosial Instagram adalah komunikasi yang dilakukan secara daring dan terkoneksi oleh jaringan internet.
Rosengren (dalam Rakhmat, 2016:121) menyebutkan bahwa dalam menggunakan media terdiri dari jumlah waktu saat menggunakan media, jenis isi media yang digunakan, dan hubungan antara pengguna media dengan isi media tersebut atau dengan media secara keseluruhan. Berdasarkan pengertian dari Rosengren di atas, peneliti menurunkan indikator yang akan digunakan untuk variabel ‘penggunaan media’ sebagai berikut:
1. Jumlah Waktu
Jumlah waktu merupakan ukuran atau banyaknya durasi saat individu mengakses suatu media. Menurut Ardinto dkk (dalam Ginting, 2021) durasi pada saat menggunakan media dapat dilihat dari seberapa banyak dan lama khalayak saat menggunakan media, hal itu dapat diamati seperti berapa menit sehari, berapa jam khalayak menggunakan media tersebut.
2. Isi Media
Isi media mencakup suatu informasi maupun berita yang dipaparkan media kepada penggunanya dengan mengamati unsur-unsur dari penggunaan bahasa dan juga kepastian dari isi media yang disampaikan Yunus (dalam Ginting, 2021).
3. Hubungan Pengguna Media dan Isi Media
Efek dari media yang timbul akan membangun suatu hubungan antara pengguna media dan isi dari media tersebut. Hubungan itu dapat dilihat dari isi media yang mempunyai nilai pesan yang disampaikan, sehingga dari nilai pesan tersebut pengguna akan tertarik saat mereka mendapatkan pesan dan menimbulkan efek
16 media yaitu pengguna mendapatkan kebutuhannya Rakhmat (dalam Ginting, 2021).
2.1.4 Kebutuhan Informasi
Setiap orang pasti membutuhkan informasi dalam kehidupannya sehari-hari.
Permasalahan akan terjadi jika kebutuhan informasi manusia tidak terpenuhi dengan baik. Kebutuhan informasi terjadi saat individu merasakan kekurangan terhadap suatu hal, maka dari itu individu tersebut akan berusaha untuk memenuhi kekurangannya. Kebutuhan akan informasi yaitu bentuk pengakuan dimana rasa ketidakpastian muncul dari diri seseorang dan memotivasinya untuk mencari informasi agar kebutuhan tersebut terpenuhi (Musfiyah & Christiani, 2020).
Kebutuhan informasi juga diartikan oleh Rubin (dalam Musfiyah & Christiani, 2020) sebagai situasi saat individu sadar akan wawasan yang dimiliki tidak cukup untuk memenuhi keinginan mereka.
Menurut Guha (dalam Puspitadewi dkk, 2016) ada beberapa pendekatan yang dapat melihat kebutuhan informasi pengguna, yakni:
1. Current Need Approach (Pendekatan Kebutuhan Informasi Mutakhir)
Pendekatan ini bersifat mutakhir atau terbaru, dimana pengguna melakukan interaksi dengan sistem informasi sacara umum untuk mendapatkan informasi dan meningkatkan wawasannya. Pendekatan ini mendorong pengguna agar aktif melakukan interaksi dengan sistem informasi agar mendapatkan informasi yang ter-update dan aktual setiap waktu.
2. Everyday Need Approach (Pendekatan Kebutuhan Informasi Rutin)
Bersifat yang cepat dan spesifik, dimana pengolahan informasi dituntut untuk selalu memberikan jawaban yang tepat agar kebutuhan pengguna terpenuhi.
Pengguna mencari atau membutuhkan informasi sesuai dengan rutinitas yang mereka jalani.
3. Exhaustive Need Approach (Pendekatan Kebutuhan Informasi Mendalam) Dalam bagian ini, menunjukkan bahwa pengguna memiliki keterikatan tinggi terhadap informasi yang dibutuhkan yakni informasi yang bersifat relevan serta lengkap.
17 4. Catching Up Need Approach (Pendekatan Kebutuhan Informasi Sekilas)
Bersifat sekilas, dimana informasi haruslah spesifik dan ringkas, sehingga pengguna dapat melihat informasi dengan sekilas saja namun informasi tersebut dapat memberikan gambaran lengkap terhadap suatu subjek atau topik.
2.1.5 Teori Uses and Gratification
Teori uses and gratification atau penggunaan dan kepuasan dikemukakan Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael Gurevitch di tahun 1974. Menurut para penemunya, Katz, Blumler, dan Gurevitch (dalam Rakhmat, 2018:256) teori ini mengamati penyebab dari munculnya kebutuhan seseorang secara psikis dan sosial, yang dapat menciptakan tujuan atau keinginan dari media massa maupun media lainnya, menuju pada motif paparan media yang berbeda, melahirkan pemenuhan kebutuhan dan efek lainnya yang bahkan tidak kita harapkan. Jadi teori ini meneliti pengguna media dengan tujuan untuk memenuhi motif atau kebutuan tertentu, kemudian media berupaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Uses and gratifications menganggap seseorang sebagai khalayak yang suprasional dan selektif.
Teori ini berfokus pada pengguna aktif media, dimana pengguna media memiliki kebebasan atau wewenang untuk memilih media mana yang akan mereka gunakan atau konsumsi dan efek media tersebut terhadap dirinya. Katz, Blumler, dan Gurevitch (dalam Rakhmat, 2018:256) memaparkan lima asumsi dasar teori ini, yakni:
1. Khalayak aktif berperan untuk memilih isi program media. Tindakan khalayak mengarah kepada tujuan yang ingin dicapai, dimana khalayak memilih media berdasarkan dorongan, tujuan, dan kebutuhan lainnya.
2. Khalayak mempunyai inisiatif menghubungkan pemuasan kebutuhuan dengan pemilihan media
3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lainnya dalam hal opsi, kegunaan, dan perhatian untuk memenuhi kebutuhan khalayak. Khalayak dapat memenuhi kebutuhannya dengan tanpa media, oleh karena itu muncul persaingan antara media dan sumber lainnya untuk menarik perhatian khalayak.
18 Cara kebutuhan khalayak dapat terpenuhi oleh media yang ketergantungan dengan perilaku khalayak itu sendiri.
4. Tujuan memilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan khalayak.
Khalayak secara sadar memilih media yang akan digunakannya untuk memenuhi kebutuhannya. Seseorang dikatakan cukup paham untuk mengungkapkan urgensi dan juga motif untuk keadaan tertentu.
5. Penilaian mengenai nilai kultural media massa wajib dicegah sebelum dipelajari tujuan khalayak. Jadi penting atau bagusnya isi media bergantung pada penilaian khalayak yang menggunakan media tersebut.
Dari asumsi tersebut dapat disimpulkan bahwa khalayak pengguna media menjadi fokus utama teori ini. Dimana khalayak berperan untuk memutuskan menggunakan media atau tidak menggunakannya. Teori uses and gratifications menjadi dasar penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penggunaan media sosial Instagram @laakfkb terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers.
2.2 Penelitian Terdahulu
2.2.1 Jurnal Internasional Terdahulu
Tabel 2. 1 Jurnal Internasional Terdahulu Jurnal Internasional 1
Nama Peneliti Nurdin, Adi Apriadi Adiansha
Judul Penelitian WhatsApp Social Media Use Patterns in Fulfillment of Mataram Open University Student Information
Tahun Penelitian 2021
Metode Penelitian Metode penelitian kuantitatif
Hasil Penelitian Hasil penelitian menujukkan tingginya tingkat pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa
19 melalui komunitas WhatsApp tinggi. Selain itu, penyebab motif penggunaan komunitas WhatsApp yakni jumlah waktu penggunaan mempunyai korelasi yang erat dengan pemenuhan informasi mahasiswa
Perbedaan Objek penelitian ini menggunakan platform WhatsApp dan lokasi penelitian yaitu Universitas Terbuka Mataram. Selain itu variabel x pada penelitian ini yaitu pola penggunaan media sosial WhatsApp
Jurnal Internasional 2
Nama Peneliti Witanti Prihatiningsih, Ninis Agustini Damayani, Asep Suryana, Susie Perbawasari
Judul Penelitian Website Creation as a Means of Fulfilling Muslim Funeral Information Needs Amid Covid-19 Pandemic
Tahun Penelitian 2021
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
Hasil Penelitian Penelitian ini menghasilkan bahwa dengan membuat situs web akan terciptanya peluang meningkatnya pelanggan salah satunya dengan memperluas penjualan di internet. Dengan ini Muslim yang membutuhkan informasi tentang pemakaman umat Islam ditengah pandemi Covid- 19 akan terpenuhi
Perbedaan Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini dan fokus penelitian pembuatan website sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi
Jurnal Internasional 3
Nama Peneliti Sikandar Hasib, Zahrah Nabila Azka
20 Judul Penelitian Motive Uses and Gratification Platform E-
Traveling Traveloka: Analysis of Uses and Gratification
Tahun Penelitian 2021 Metode Penelitian Kuantitatif
Hasil Penelitian Penelitian ini menyimpulkan bahwa promosi dan kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan
Perbedaan Penelitian ini fokus pada perilaku konsumen Traveloka. Teori dasar penelitian ini adalah advertising theory dan uses and gratification theory
Jurnal Internasional 4 Nama Peneliti Yusuf
Judul Penelitian Social Media Marketing: Empirical Investigation of Academic Information Needs
Tahun Penelitian 2019 Metode Penelitian Kuantitatif
Hasil Penelitian Penelitian ini menghasilkan adanya pengaruh signifikan dari penggunaan pemasaran Instagram terhadap pemenuhan kebutuhan informasi akademik mahasiswa. Hasil ini dibuktikan dari nilai semua sub-variabel memiliki rata-rata yang tinggi
Perbedaan Penelitian ini menggunakan akun Instagram
@utpangkalpinang sebagai objek penelitian.
Variabel x pada penelitian ini merupakan penggunaan pemasaran media sosial
21 2.2.2 Jurnal Nasional Terdahulu
Tabel 2. 2 Jurnal Nasional Terdahulu Jurnal Nasional 1
Nama Peneliti Helen, Farid Rusdi
Judul Penelitian Pengaruh Penggunaan Media Sosial Akun Instagram @jktinfo Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers
Tahun Penelitian 2019
Metode Penelitian Metode penelitian kuantitatif
Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini yakni terdapat pengaruh sebesar 65,5% dari penggunaan media sosial
@jktinfo terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers. Diperoleh kesimpulan yakni akun @jktinfo adalah sebagai media yang paling baik di Instagram untuk memenuhi kebutuhan informasi followers @jktinfo
Perbedaan Objek penelitian ini akun Instagram @jktinfo Jurnal Nasional 2
Nama Peneliti Lea Nia, Rirs Loisa
Judul Penelitian Pengaruh Penggunaan New Media Terhadap Pemenuhan Kebutuhan (Studi Tentang Media Sosial Facebook Dalam Pemenuhan Informasi di Kalangan Ibu Rumah Tangga)
Tahun Penelitian 2019
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan mix-method yaitu penggabungan metode kuantitatif dan kualitatif Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini yaitu adanya pengaruh
dari penggunaan media sosial Facebook terhadap pemenuhan kebutuhan informasi ibu rumah tangga. Pemilihan media Facebook oleh ibu rumah tangga dikarenakan Facebook dianggap lebih mudah dan juga lengkap
22 Perbedaan Objek penelitian ini menggunakan media sosial
Facebook. Sampel pada penelitian ini adalah kalangan ibu rumah tangga. Selain itu, penelitian ini menggunakan mix-method atau penggabungan metode kuantitatif dan kualitatif
Jurnal Nasional 3
Nama Peneliti Dian Mustika Ramadhani H.Djafar, Yuliani Rachma Putri
Judul Penelitian Pengaruh Penggunaan Media Sosial Instagram
@visitbogor Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers
Tahun Penelitian 2020
Metode Penelitian Metode penelitian kuantitatif
Hasil Penelitian Penelitian ini menghasilkan adanya pengaruh positif dan signifikan sebesar 59% dari penggunaan media terhadap kebutuhan informasi.
Perbedaan Objek penelitian ini akun Instagram @visitbogor Jurnal Nasional 4
Nama Peneliti Elsa Meylani, Grace Jane Waleleng, Johnny Semuel Kalangi
Judul Penelitian Pengaruh Penggunaan Aplikasi Halodoc Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Kesehatan di Kelurahan Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado
Tahun Penelitian 2021 Metode Penelitian Kuantitatif
Hasil Penelitian Penelitian ini menghasilkan bahwa penggunaan aplikasi Halodoc memiliki hubungan yang positif terhadap pemenuhan kebutuhan informasi kesehatan di kelurahan Paniki Bawah kecamatan Mapanget Kota Manado yakni sebesar 0,850.
Perbedaan Objek penelitian ini menggunakan aplikasi Halodoc dan sampel penelitian merupakan warga
23 kelurahan Paniki Bawah kecamatan Mapanget Kota Manado
2.2.3 Skripsi Terdahulu
Tabel 2. 3 Skripsi Terdahulu Skripsi 1
Nama Peneliti Wa Ode Ferawati
Judul Penelitian Pengaruh Penggunaan Aplikasi BABE (Baca Berita Indonesia) Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa (Studi Uses and Gratifications Pada Mahasiswa Kota Bandung) Tahun Penelitian 2017
Metode Penelitian Kuantitatif
Hasil Penelitian Hasil penelitian yakni terdapat pengaruh penggunaan aplikasi BABE sebesar 41% terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa.
Dapat disimpulkan juga bahwa variabel pada penelitian ini dinilai baik dikarenakan berada di kategori yang tinggi, serta keseluruhan pada indikator penggunaan aplikasi BABE berpengaruh positif terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa
Perbedaan Penelitian ini menggunakan aplikasi BABE sebagai objek penelitian
Skripsi 2 Nama Peneliti Clarisa BR Ginting
Judul Penelitian Pengaruh Penggunaan Media Online Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Survei Pada Followers Akun Instagram @medantalk)
Tahun Penelitian 2021
Metode Penelitian Metode Kuantitatif
24 Hasil Penelitian Penelitian ini menghasilkan terdapat pengaruh
penggunaan media online 47,7% terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers Perbedaan Objek penelitian ini yakni Instagram @medantalk
Skripsi 3 Nama Peneliti Agnes Pertiwi S
Judul Penelitian Pengaruh Penggunaan Media Sosial Instagram
@humasbdg Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers
Tahun Penelitian 2021
Metode Penelitian Metode kuantitatif
Hasil Penelitian Adanya pengaruh signifikan positif sebesar 69,72% dari penggunaan media terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers Perbedaan Objek penelitian ini akun Instagram @humasbdg,
dan penelitian ini juga meneliti perbedaan antara responden perempuan dan laki-laki dalam penggunaan media sosial dan kebutuhan informasi
Skripsi 4 Nama Peneliti Siti Nurbaiti Fauziyyah
Judul Penelitian Pengaruh Efektivitas Akun Instagram
@infobandungraya Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers
Tahun Penelitian 2020
Metode Penelitian Metode penelitian kuantitatif
Hasil Penelitian Adanya pengaruh sebesar 55,95% dari efektivitas akun @infobandungraya terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers. Hasil ini didukung oleh faktor keakuratan berita, kejelasan berita, dan memberikan informasi yang sesuai kebutuhan followers
25 Perbedaan Objek penelitian ini akun Instagram
@infobandungraya dan variabel x pada penelitian ini adalah Efektivitas
2.3 Kerangka Pemikiran
Sumber: Olahan Penulis
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban dari rumusan masalah yang masih bersifat sementara, karena jawaban ini hanya berdasarkan dengan teori yang relevan saja dan belum didukung oleh data atau fakta-fakta yang telah didapatkan saat mengumpulkan data (Sugiyono,
Uses and Gratification
(Elihu Katz, Jay G. Blumlerm, dan Michael Gurevitch dalam Jalaluddin Rakhmat, 2018)
“Penggunaan Media” (Variabel X)
• Jumlah Waktu
• Isi Media
• Hubungan Pengguna Media dengan Isi Media
(Rosengren dalam Rakhmat, 2009)
“Kebutuhan Informasi”
(Variabel Y)
• Current Need Approach
• Everyday Need Approach
• Exhaustic Need Approach
• Catching Up Need Approach
(Guha dalam Puspitadewi, 2016)
Pengaruh Penggunaan Media Sosial Instagram @laakfkb Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers
26 2019:99). Berdasarkan rumusan masalah yaitu untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan media sosial Instagram @laakfkb terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0: Tidak adanya pengaruh penggunaan media sosial Instagram @laakfkb terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers
H1: Adanya pengaruh penggunaan media sosial Instagram @laakfkb terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers
2.5 Ruang Lingkup Penelitian
Dari kerangka pemikiran yang telah dipaparkan, peneliti memberikan batasan penelitian yang bertujuan untuk menjaga konsistensi dari tujuan penelitian ini. Berikut ruang lingkup pada penelitian ini:
a. Variabel X (bebas): Penggunaan Media b. variabel Y (terikat): Kebutuhan Informasi
27 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian yang dipilih peneliti yaitu penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif didasari filsafat positivisme yang menggunakan populasi dan sampel tertentu untuk diteliti. Filsafat positivisme melihat fenomena yang diamati dapat dikelompokan, cenderung tetap, terukur, memiliki sifat sebab dan akibat (kausal).
Metode penelitian kuantitatif disebut juga sebagai metode konfirmatif karena dapat digunakan sebagai konfirmasi/pembuktian (Sugiyono, 2019: 15).
Penenlitian kuantitatif biasanya meneliti populasi atau sampel tertentu yang representatif. Pengumpulan data pada metode kuantitatif menggunakan instrumen penelitian bersifat statistik untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya dan data pada penelitian ini berbentuk angka-angka. Data yang telah didapatkan akan dianalisis dengan cara kuantitatif dan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial agar dapat mengetahui hipotesis yang telah dirumuskan terbukti atau tidak (Sugiyono, 2019: 16).
Dalam penenlitian ini, variabel X yang menjadi variabel independen atau variabel bebas adalah penggunaan media sosial dan variabel Y yang merupakan variabel dependen atau terikat adalah kebutuhan informasi. Dimana variabel yang mempengaruhi yakni variabel X dan variabel Y yang dipengaruhi dan menjadi judul
“Pengaruh Penggunaan Media Sosial Instagram @laakfkb Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers”. Penelitian ini menggunakan metode survei dimana metode ini berguna untuk menyamaratakan sebuah fenomena atau variabel yang sedang diteliti.
3.2 Operasional Variabel dan Skala Pengukuran 3.2.1 Operasional Variabel
Sugiyono dalam bukunya, variabel penelitian merupakan sebuah atribut, sifat, atau nilai seseorang, objek, atau kegiatan yang bervariasi dan ditetapkan peneliti untuk diamati atau diteliti dan diambil kesimpulannya (Sugiyono, 2019:57). Peneliti harus menentukan variabel terlebih dahulu dan kemudian menentukan indikator variabel yang akan diukur. Menurut Bungin (dalam Fauziyyah, 2020) indikator variabel sebagai parameter untuk mengukur variabel
28 yang berguna sepenuhnya untuk mengetahui variabel yang akan dihitung. Adapun operasional variabel sebagai dasar kuesioner adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Operasional Variabel
Variabel Dimensi Indikator Item Skala
Variabel X
“Penggunaan Media”
Jumlah Waktu
Frekuensi menggunakan media sosial Instagram
@laakfkb
1, 2, 3,4
Ordinal
Durasi menggunakan Instagram @laakfkb
5 Ordinal
Isi Media
Informasi yang diberikan Instagram @laakfkb jelas dan aktual
6,7,8,9 Ordinal
Informasi yang diberikan Instagram @laakfkb dengan memperhatikan unsur-unsur penggunaan bahasa
10,11 Ordinal
Hubungan Pengguna
Media dengan Isi
Media
Instagram @laakfkb menyajikan informasi sesuai dengan keinginan
12 Ordinal
Mendapatkan informasi dari Instagram @laakfkb
13 Ordinal
Variabel Y
“Kebutuhan Informasi”
Current Need Approach
Mendapat informasi terbaru dan aktual mengenai
akademik dan
kemahasiswaan FKB
14,15 Ordinal
Everyday Need Approach
Mendapat informasi secara spesifik
16,17 Ordinal
Mendapat informasi yang cepat
18 Ordinal
Mendapat informasi dengan rutin
19,20 Ordinal
29 Exhaustic
Need Approach
Mendapatkan informasi yang mendalam mengenai
akademik dan
kemahasiswaan FKB
21,22 Ordinal
Mendapatkan informasi yang relevan dengan keinginan atau kebutuhan followers
23 Ordinal
Mendapatkan informasi yang bermanfaat
24 Ordinal
Followers bergantung atau terikat dengan informasi yang diberikan @laakfkb
25 Ordinal
Catching-up Need Approach
Mendapatkan informasi yang ringkas namun jelas
26 Ordinal
Mendapatkan informasi secara konsisten dan sesuai dengan kebutuhan followers
27 Ordinal
3.2.2 Skala Pengukuran
Skala pengukuran ialah dasar untuk menetapkan tinggi atau rendahnya interval sesuai dengan kesepakatan yang ditentukan dan menjadi acuan yang digunakan sebagai alat pengukur data sehingga akan membentuk data kuantitatif (Sugiyono, 2019:151). Skala instrumen Likert digunakan dalam penelitian ini sebagai alat ukur sikap, pendapat, dan pemikiran individu atau beberapa orang mengenai fenomena sosial. Skala Likert akan menguraikan variabel-variabel yang digunakan sebagai indikator variabel yang selanjutnya akan menjadi titik tolak yang mengatur instrumen dalam bentuk pernyataan maupun pertanyaan (Sugiyono, 2019:152).
Untuk menghindari penyimpangan jawaban di setiap instrumen, peneliti tidak menggunakan jawaban skala Netral dan Ragu-Ragu agar responden dapat lebih jelas dalam memilih jawaban, sehingga peneliti menggunakan empat jawaban untuk setiap instrumen dari positif hingga negatif dengan gradasi skala seperti
30 Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju. Berikut tabel skala pengukuran beserta skor untuk setiap jawaban:
Tabel 3. 2 Skala Pengukuran
Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono, 2019
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi merupakan objek ataupun subjek yang termasuk dalam wilayah umum yang mempunyai jumlah dan suatu karakteristik dan telah ditentukan peneliti untuk diamati yang selanjutnya akan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019:130). Populasi tidak hanya terdiri dari jumlah objek atau subjek saja, melainkan semua karakteristik atau sifat yang ada pada subjek dan objek tersebut.
Dalam penelitian ini, objek penelitian yang digunakan adalah akun Instagram
@laakfkb yang terhitung pada tanggal 29 Maret 2022, followers Instagram
@laakfkb yakni berjumlah 3.626. Berdasarkan jumlah followers tersebut, peneliti menggunakan 3.626 followers @laakfkb sebagai populasi yang digunakan pada penelitian ini.
3.3.2 Sampel
Sampel merupakan suatu komponen dari jumlah populasi dan karakteristik yang ada pada populasi itu (Sugiyono, 2019:131). Dikarenakan adanya keterbasan waktu, tenaga, dan biaya, tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mengamati seluruh populasi yang telah ditentukan, maka dari itu peneliti dapat menggunakan sampel dari populasi tersebut. Sampel yang digunakan dari populasi harus reprentatif atau mewakili dari keseluruhan populasi yang ada.
Sampel yang diambil dari populasi dalam penelitian ini adalah dari followers
31 Instagram @laakfkb. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan, rumus yang akan digunakan yakni rumus Slovin sebagai berikut:
𝐧 = 𝑵
𝟏 + 𝑵(𝒆)𝟐
Keterangan:
n: Jumlah sampel yang akan digunakan N: Jumlah populasi
e: Presentase tingkat kesalahan sampel
Penelitian ini menggunakan tingkat kesalahan sampel 5% (0,05) dari jumlah populasi penelitian yakni 3.626 followers akun @laakfkb. Jika dihitung dengan menggunakan rumus Slovin di atas, maka akan didapatkan perhitungan sebagai berikut:
n = 𝑁
1 + 𝑁(𝑒)"
n = 3626
1 + 3626 (0,05)"
n = 3626
10,065 n = 360,258
Berdasarkan hasil yang diperoleh menggunakan rumus di atas, didapatkan jumlah 360,258 yang jika dibulatkan menjadi 400. Dapat diartikan bahwa jumlah dari sampel yang akan diambil yaitu sebanyak 400 responden.
3.4 Teknik Sampling
Teknik sampling digunakan untuk mengambil sampel yang akan diteliti. Terdapat beberapa teknik sampling untuk mengetahui sampel yang akan diambil. Teknik sampling terdiri dari dua macam yakni probability sampling, dan nonprobability sampling. Penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling. Teknik ini
32 merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan setiap populasi peluang yang sama untuk ditarik sebagai sampel penelitian (Sugiyono, 2019:136).
Teknik sampling ini memiliki beberapa macam dan yang peneliti gunakan adalah sampling purposive. Teknik ini merupakan teknik untuk memilih sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Dimana pertimbangan yang dimaksud adalah kriteria populasi yang telah ditentukan peneliti untuk dijadikan sebagai sampel. Adapun kriteria populasi yang akan peneliti gunakan untuk melihat bagaimana pengaruh penggunaan media sosial Instagram @laakfkb terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers adalah:
a. Responden merupakan mahasiswa Fakultas Komunikasi Bisnis Telkom University
b. Responden merupakan followers Instagram @laakfkb
3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2019:213). Sumber data ini bisa dalam bentuk responden, objek atau subjek penelitian yang telah didapatkan dari hasil kuesioner, observasi maupun wawancara. Penelitian ini menggunakan data primer dalam bentuk kuesioner yang akan diberikan pada sampel penelitian yang telah ditentukan yaitu followers Instagram @laakfkb dengan karakteristik yaitu mahasiswa Fakultas Komunikasi Bisnis, dan mem-follow akun Instagram
@laakfkb. Kuesioner disebarkan kepada 3.626 followers Instagram @laakfkb secara online dengan menggunakan Google Form.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2019:213). Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini diambil dari penelitian terdahulu yang memiliki variabel serupa yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Selain itu, data juga diperoleh dari artikel, situs-situs internet yang terpercaya, buku dan juga jurnal yang relevan dengan penelitian ini.
33 3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Uji Validitas
Validitas digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur dapat mengukur apa yang ingin diukur (Siregar, 2013:46). Uji validtas bertujun untuk mengetahui kecocokan dalam kuesioner yang digunakan untuk memperoleh data dari responden. Dalam penelitian ini, uji validitas menggunakan program SPSS for Windows versi 25. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas yakni rumus korelasi pearson product moment, dimana rumus ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel yaitu variabel X (bebas) dan variabel Y (terikat).
𝑟 = 𝑛(∑ 𝑋𝑌) − ( ∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
+[𝑛(∑ 𝑋!) − (∑ 𝑋)!][𝑛(∑ 𝑌!) − (∑ 𝑌)!] Keterangan:
r: Nilai korelasi product moment n: Jumlah responden
X: Skor variabel yang diperoleh dari jawaban responden Y: Skor total variabel yang diperoleh dari jawaban responden
Peneliti melakukan uji validitas dengan mengumpulkan data dari responden penelitian yaitu followers Instagram @laakfkb. Kuesioner yang telah disebarkan kepada responden dengan total responden (n) = 30 responden. Untuk nilai r tabel dengan n = 30 dan taraf signifikan (α) = 5% akan diperoleh angka 0,361. Uji validitas intstrumen dikatakan valid apabila r hitung > r tabel (0,361), dan jika r hitung < r tabel (0,361), maka pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid. Hasil pengujia validitas yag telah dilakukan peneliti yakni sebagai berikut:
Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Variabel X dan Y Variabel No. Item
Pernyataan
r tabel r hitung Keterangan
Penggunaan Media (X)
1. 0,361 0,577 Valid
2. 0,361 0,675 Valid
3. 0,361 0,394 Valid
34
4. 0,361 0,539 Valid
5. 0,361 0,456 Valid
6. 0,361 0,509 Valid
7. 0,361 0,519 Valid
8. 0,361 0,583 Valid
9. 0,361 0,577 Valid
10. 0,361 0,759 Valid
11. 0,361 0,712 Valid
12. 0,361 0,609 Valid
13. 0,361 0,706 Valid
Kebutuhan Informasi (Y)
14. 0,361 0,735 Valid
15. 0,361 0,554 Valid
16. 0,361 0,743 Valid
17 0,361 0,801 Valid
18 0,361 0,765 Valid
19 0,361 0,757 Valid
20 0,361 0,562 Valid
21 0,361 0,750 Valid
22 0,361 0,784 Valid
23 0,361 0,675 Valid
24 0,361 0,522 Valid
25 0,361 0,580 Valid
26 0,361 0,582 Valid
27 0,361 0,567 Valid
(Sumber: Hasil Pengolahan Data Pada SPSS Versi 25, 2022)
Berdasarkan Tabel 3.3 di atas, diperoleh hasil uji validitas variabel X dan Y menggunakan SPSS versi 25. Total item instrumen pernyataan kuesioner adalah 27 dan semua instrumen pernyataan tersebut dikatakan valid karena rhitung >
rtabel.
35 3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten meskipun diukur dua kali atau lebih terhadap fenomena yang sama dan dengan alat yang sama (Siregar, 2013:55). Jadi sebuah data dapat dikatakan reliabel jika data dengan objek yang sama diteliti lebih dari satu kali akan mendapatkan data yang tidak berbeda dari data sebelumnya. Adapun pengujian reliabilitas dalam penelitian ini akan menggunakan rumus Alpha Cronbach yang mempunyai dasar ketetapan apabila Alpha Cronbach > 0,6 maka instrumen tersebut dapat dinyatakan reliabel. Berikut rumus Alpha Cronbach:
r
11=[
!"#!] [
1 - ∑ %% !"#"
]
Keterangan:
r11: Realiabilitas instrumen k: Jumlah butir soal yang valid
∑σ2b: Jumlah varian butir σ2t: Varian total
Tabel 3. 4 Hasil Uji Reliabilitas Dari Variabel X Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.863 13
(Sumber: Hasil Olah Data Peneliti Menggunakan SPSS versi 25, 2022)
Berdasarkan hasil uji reliabilitas variabel X di atas dengan menggunakan program SPSS versi 25, didapatkan hasil 0,863 dimana angka tersebut dinyatakan
> dari 0,6. Sehingga, dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian variabel X
“Penggunaan Media” dikatakan valid atau reliabel berdasarkan ketentuan dari Alpha Cronbach > 0,6.
Tabel 3. 5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
36 Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.914 14
(Sumber: Hasil Olahan Data Peneliti Menggunakan SPSS versi 25, 2022)
Berdasarkan hasil uji reliabilitas variabel Y di atas dengan menggunakan program SPSS versi 25, didapatkan hasil 0,914 dimana angka tersebut dinyatakan
> dari 0,6. Sehingga, dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian variabel Y
“Kebutuhan Informasi” dikatakan valid atau reliabel berdasarkan ketentuan dari Alpha Cronbach > 0,6.
3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Analisis Deskriptif
Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk menjelaskan data-data yang diperoleh dari responden yang ditentukan tanpa adanya maksud untuk menarik kesimpulan yang berlaku untuk generalisasi (Sugiyono, 2019:226). Analisis deskriptif juga digunakan untuk mengetahui seberapa kuat korelasi antara variabel yang ada melalui analisis korelasi. Bentuk penyajian data dalam teknik analisis ini dapat berupa tabel, grafik, mean, median, dan lain sebagainya.
Analisis deskriptif dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media sosial Instagram @laakfkb terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers. Kuesioner digunakan sebagai cara pengumpulan data dengan jawaban dalam bentuk data ordinal dan jenis skala likert dengan skala pengukuran disombolkan dalam bentuk kata-kata yakni: Sangat Setuju (SS) dengan skor 4, Setuju (S) dengan skor 3, Tidak Setuju (TS) dengan skor 2, Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1. Berdasarkan jawaban kuesioner yang telah diperoleh, maka peneliti dapat menguraikan kriteria penilaian untuk setiap item pernyataan berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Nilai kumulatif merupakan jumlah nilai pernyataan atau pertanyaan yang merupakan jawaban dari responden kuesioner pada setiap item instrumen
37 2. Menentukan persentase dengan menghitung nilai kumulatif item berdasarkan skor tertinggi dan terendah dan dibagi dengan nilai frekuensi yang akan dikalikan 100%, dengan rumus sebagai berikut:
Presentase = "#$%# '()($%*#+
"#$%# ,-./(.01# 𝑥 100%
3. Skala pengukuran terbesar dengan skor bernilai 4 dan skor terkecil sebesar 1, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
Jumlah kumulatif tertinggi = 100 x 4 = 400 Jumlah kumulatif terkecil = 100 x 1 = 100 Nilai persentase terbesar = 233233𝑥 100% = 100%
Nilai persentase terkecil = 433233𝑥 100% = 25%
4. Menghitung nilai rentang menggunakan rumus nilai persentase terbesar dikurang dengan persentase terkecil dan dibagi jumlah titik skala. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
100% − 25%
4
= 18,75%
Berdasarkan hasil yang didapatkan di atas, maka akan diperoleh persentase untuk kriteria skor penilaian sebagai berikut:
• Sangat Setuju (SS) = 100% - 18,75% = 81,25%
• Setuju (S) = 81,25% - 18,75% = 62,50%
• Tidak Setuju (TS) = 62,50% - 18,75% = 43,75%
• Sangat Tidak Setuju (STS) = 43,75% - 18,75 = 25%
Maka diperoleh kriteria skor penilian yang dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
Tabel 3. 6 Kriteria Skor Penilaian
Skala Persentase Kategori Penilaian
4 100% - 81,25% Sangat Setuju (SS)
3 81,25% - 62,50% Setuju (S)
2 62,50% - 43,75% Tidak Setuju (TS)
38 1 43,75% - 25% Sangat Tidak Setuju (STS)
(Sumber: Olahan Peneliti, 2022)
Untuk melihat persentase dalam garis kontinum pada hasil skor penilaian setiap variabel adalah sebagai berikut:
(Sumber: Olahan Data Penulis, 2022)
3.7.2 Uji Method of Succesive Interval (MSI)
Metode suksesif interval adalah suatu cara yang digunakan peneliti untuk penerapan pada metode untuk mengubah data ordinal ke data interval. Dimana data ordinal umumnya adalah data yang bersifat kualitatif, sedangkan data interval merupakan data yang bersifat kuantitatif. Maka dari itu, peneliti menggunakan metode Method of Succesive Interval (MSI) dalam Microsoft Excel 2016. Adapun langkah-langkah untuk mengubah skala ordinal menjadi skala interval adalah sebagai berikut (Gunarto, 2019):
1. Perhatikan setiap item pertanyaan
2. Menetapkan jumlah responden yang memilih skor 1,2,3,4 yang disebut sebagai frekuensi
3. Tiap frekuensi dibagi dengan jumlah responden kemudian hasil yang didapatkan disebut sebagai proporsi
4. Tetapkan proporsi komulatif
5. Saat menggunakan tabel distribusi normal, hitunglah nilai Z pada tiap proporsi yang telah didapatkan
6. Tetapkan nilai densitas dengan menggunakan tabel densitas untuk setiap nilai z yang telah didapatkan