• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN AKUN MEDIA SOSIAL TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI FOLLOWERS DI KOTA MEDAN SKRIPSI AKBAR GADING BARUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN AKUN MEDIA SOSIAL TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI FOLLOWERS DI KOTA MEDAN SKRIPSI AKBAR GADING BARUS"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

AKBAR GADING BARUS

170904070

Public Relations

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata (S1) pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara

AKBAR GADING BARUS 170904070

Public Relations

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk diseminarhasilkan oleh:

Nama : AKBAR GADING BARUS

Nim : 170904070

Judul Skripsi : PENGARUH PENGGUNAAN AKUN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM @BOBBYNST TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI FOLLOWERS DI KOTA MEDAN

Dosen Pembimbing, Ketua Program Studi,

Emilia Ramadhani, S.Sos., M.A.ddd Dra. Mazdalifah, M.Si, Ph.D.

NIP.197310212006042001 NIP.196507031989032001

Dekan

Drs. Hendra Harahap, M.Si, Ph.D.

NIP.196710021994031002

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini disetujui untuk meja hijau oleh:

Nama : AKBAR GADING BARUS

NIM : 170904070

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Judul : PENGARUH PENGGUNAAN AKUN MEDIA SOSIAL

INSTAGRAM @BOBBYNST TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI FOLLOWERS DI KOTA MEDAN

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poitik Universitas Sumatera Utara.

Majelis Penguji

Ketua Penguji : Dra. Dewi Kurniawati, M.Si, Ph.D (...)

Penguji Tamu : Arief Marizki Purba S.E, S.Sos, M.Si (...)

Penguji Utama : Emilia Ramadhani, S.Sos., M.A (...)

Ditetapkan di : Medan

Tanggal : 07 Oktober 2021

(5)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika di kemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya

bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Nama : AKBAR GADING BARUS

NIM : 170904070

Program Studi : Ilmu Komunikasi Tanda Tangan :

Tanggal : 07 Oktober 2021

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas rahmat Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Akun Media Sosial Instagram @bobbynst terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers di Kota Medan”. Penelitian skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Selama kurang lebih 4 tahun menjalani proses pendidikan di Universitas Sumatera Utara hingga akhirnya menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi, tentu banyak sekali cerita, pengalaman, serta kendala yang peneliti alami. Namun demikian, hal tersebut dapat diatas dan dijalani dengan baik berkat izin dan kuasa- Nya serta doa dan bantuan dari berbagai pihak. Dengan demikian, dalam kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan ribuan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada kedua orang tua tercinta yaitu ayah Daniel Alfian Barus dan Ibu Ratna Suita Siregar yang selalu senantiasa mendoakan dan mendukung keberhasilan peneliti dalam segi apapun. Selain itu skripsi ini peneliti persembahkan juga kepada kakek Alm. Muhammad Barus yang menjadi inspirasi peneliti karena ia selalu senantiasa bangga kepada penerus-penerusnya.

Selain keluarga, peneliti juga ingin berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung serta mendoakan keberhasilan peneliti, khususnya dalam kegiatan kuliah selama ini dan penyelesaian tugas akhir ini. Maka itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Hendra Harahap M.Si, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu- ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) beserta seluruh staf dan jajarannya,

2. Ibu Dra. Mazdalifah M.Si., Ph.D selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi periode 2021 - 2026 serta dosen penasihat akademik peneliti yang sudah membimbing peneliti dalam menjalani masa perkuliahan.

(7)

3. Ibu Dra. Dewi Kurniawati, M.Si, Ph.D selaku Ketua Penguji sekaligus mantan Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi periode 2016 – 2021 4. Ibu Emilia Ramadhani, S.Sos, M.A. selaku dosen pembimbing peneliti

dan juga sekaligus Sekretaris Proram Studi Ilmu Komunikasi FISIP USU. Saya ucapkan terima kasih yang mendalam kepada Ibu atas perhatian dan waktunya memberikan arahan dan bimbingan kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Arief Marizki Purba S.E, S.Sos, M.Si selaku dosen pembanding yang telah memberikan arahan dan masukan untuk perbaikan penelitian ini

6. Seluruh dosen dan staf pengajar Program studi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu dan pengalaman mereka selama masa perkuliahan

7. Staf Program studi Ilmu Komunikasi; Ibu Maya dan Ibu Yanti yang dengan ramah dan sabar memberikan kerelaan hati untuk membantu peneliti dalam hal administrasi kampus selama masa perkuliahan dan sesudahnya nanti

8. Seluruh responden yang dengan sukarela telah mengisi kuesioner dari penelitian ini

9. Kepada adik Muhammad Hafizh Ramdhani yang selalu jadi teman bercanda walaupun sering tidak akur

10. Kepada sahabat sejak kecil Zulkarnaen yang selalu bersedia untuk dikunjungi kapanpun peneliti ingin bercerita

11. Kepada sobat seperdopingan Star, Azka, dan Arsy, yang selalu menjadi rival dan penyemangat saya dalam menyelesaikan skripsi ini 12. Kepada sahabat saya, Ceye yang suka menghibur dan membuat kesal

disaat bersamaan. Kepada sahabat teramat baik, Ahmad Rizal, Fahira Syahnaz, dan Sarah Sinaga. Walau suka julid tapi tetap menjadi penolong. Kemudian Abraham, John, Jovic, Thariq, dan Danu yang menjadi penghibur dan teman berdebat, Beserta Dayat penghuni jalan halat yang selalu berkeinginan memajukan ranah minang.

(8)

13. Kepada teman-teman yang membantu memberikan saran kepada peneliti: Emce, Ayu Nuradilla, dan Hesmitha

14. Kepada Seluruh rekan-rekan PIJAR dan SIKU

15. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu, peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan motivasi yang telah diberikan untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti bersedia menerima saran maupun kritikan yang membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkannya.

Medan, 07 Oktober 2021 Peneliti,

Akbar Gading Barus

(9)

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : AKBAR GADING BARUS

NIM : 170904070

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Universitas Sumatera Utara Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-exclusive Royalti-FreeRights) atas karya ilmiah saya yang berjudul: PENGARUH PENGGUNAAN AKUN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM @BOBBYNST TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI FOLLOWERS DI KOTA MEDAN. Dengan Hak Bebas Royalti Non Ekslusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Medan

Pada Tanggal : 07 Oktober 2021 Yang menyatakan,

(AKBAR GADING BARUS)

(10)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Pengaruh Penggunaan Akun Media Sosial Instagram

@bobbynst Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers di Kota Medan. Penggunaan Instagram saat ini merupakan salah satu yang paling sering digunakan terutama untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Uses and Gratification, media baru, serta pemenuhan kebutuhan informasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian korelasional yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Populasi dalam penelitian ini diambil dari pengikut atau followers akun Instagram @bobbynst yang berjumlah 205.967 pengikut (diambil pada 4 Juli 2021), menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% sehingga diperoleh sampel sebanyak 100 responden. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini yaitu Purposive Sampling dan Accidental Sampling serta teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis tabel tunggal, analisis tabel silang, dan uji korelasi menggunakan rumus Spearman Rho melalui aplikasi SPSS 26. Hasil uji hipotesis menunjukkan terdapat hubungan antara pengaruh penggunaan akun media sosial Instagram terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers di Kota Medan dengan koefisien 0,692 dalam skala hubungan yang cukup berarti. Kemudian hasil uji determinasi didapati bahwa penggunaan akun media sosial Instagram @bobbynst berpengaruh 48% terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers di Kota Medan.

Kata Kunci: Media baru, uses and gratification, Instagram, pemenuhan kebutuhan informasi.

(11)

ABSTRACT

This research titled The Effect of Using Instagram Account @bobbynst on Fulfilling Information Needs for Followers in Medan. Nowadays, Instagram has been the most app used especially to obtain information. Theory used in this research are Uses and Gratiification theory, New Media, and fulfillment of information needs. This research is a quantitative study purposed on correlation research method. Aimed to find the relation between variable. The population on this research were @bobbynst instagram account with 205,967 followers (taken on Jul. 4, 2021). Formula used was Taro yamane with 10% precision and 90%

trust level, 100 samples obtained. Sampling technique used is purposive sampling, accidental sampling and data collection tecnique using questionnaire and literature study. Single data analysis, cross table analysis and correlation test by Spearman Rho used as data anaylsis technique with SPSS 26 as tools. Hypothesis test showed that there was a relation between the effect of using Instagram account and fulfilling information needs in Medan with coefficient value of 0,692.

Results found that the use of @bobbynst instagram account has a 48% effect on fulfilling the information needs followers in Medan.

Keywords: New Media, Uses and Gratification, Instagram, Fulfillment of Information Needs.

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

KATA PENGANTAR ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 13

1.3 Pembatasan Masalah ... 13

1.4 Tujuan Penelitian... 13

1.5 Manfaat Penelitian ... 14

BAB II URAIAN TEORETIS 2.1 Kerangka Teori... 15

2.1.1 Komunikasi... 15

2.1.2 Komunikasi Massa ... 18

2.1.2.1 Proses Komunikasi Massa ... 20

2.1.3 Uses and Gratification ... 22

2.1.4 New Media ... 29

2.1.4.1 Internet... 31

2.1.4.2 Media Sosial ... 32

2.1.5 Instagram ... 34

2.1.6 Pemenuhan Kebutuhan Informasi ... 37

2.1.7 Akun Instagram @bobbynst ... 39

2.2 Kerangka Konsep ... 40

2.3 Variabel Penelitian ... 42

2.4 Definisi Operasional ... 43

2.5 Hipotesis... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 46

3.2 Lokasi Penelitian ... 46

3.2.1 Deskripsi Bobby Nasution ... 47

3.3 Populasi dan Sampel... 48

3.3.1 Populasi ... 48

3.3.2 Sampel ... 48

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel ... 49

(13)

3.4 Teknik Pengumpulan Data... 49

3.5 Teknik Analisi Data ... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian ... 52

4.1.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data... 52

4.2 Teknik Pengolahan Data ... 54

4.3 Analisis Tabel Tunggal ... 54

4.3.1 Karakteristik Responden ... 54

4.3.2 Penggunaan Akun Media Sosial Instagram @bobbynst... 59

4.3.3 Pemenuhan Kebutuhan Informasi ... 73

4.4 Tabel Silang ... 79

4.5 Uji Hipotesis ... 86

4.6 Pembahasan... 89

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 92

5.2 Saran ... 93 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1 Perbandingan pengikut akun Instagram yang memuat informasi

mengenai Kota Medan ... 11

2.1 Variabel Penelitian... 41

4.1 Jenis Kelamin ... 53

4.2 Usia ... 54

4.3 Pekerjaan ... 55

4.4 Domisili ... 56

4.5 Frekuensi Penggunaan ... 57

4.6 Intensitas sering melihat/mengakses akun media sosial Instagram @bobbynst... 58

4.7 Frekuensi Waktu yang Dibutuhkan untuk Melihat/Mengakses Akun Media Sosial Instagram @bobbynst ... 59

4.8 Cepat dalam Memperbarui Informasi Terbaru mengenai Kota Medan 59 4.9 Konsisten dalam Memperbarui Informasi Terbaru mengenai Kota Medan ... 60

4.10 Mengakses akun Instagram @bobbynst untuk memperoleh informasi/pengetahuan mengenaik kegiatan Wali Kota Medan ... 61

4.11 Mengakses akun Instagram @bobbynst untuk memperoleh informasi/pengetahuan mengenai kinerja Pemerintah Kota Medan ... 62

4.12 Mengakses akun Instagram @bobbynst untuk memperoleh informasi/pengetahuan mengenai program yang sedang dijalankan Pemerintah Kota Medan... 63

4.13 Mengakses akun Instagram @bobbynst untuk memperoleh informasi atau pengetahuan mengenai penanganan Covid-19 di Kota Medan ... 63

4.14 Mengakses akun Instagram @bobbynst untuk memperoleh informasi/pengetahuan mengenai perkembangan infrastruktur di Kota Medan ... 64

4.15 Informasi yang disajikan oleh akun Instagram @bobbynst sesuai dengan kebutuhan informasi yang dicari ... 65

4.16 Informasi yang disajikan oleh akun Instagram @bobbynst sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan ... 65

4.17 Penggunaan Bahasa Pada Akun Instagram @bobbynst sudah baik ... 66

4.18 Penggunaan bahasa pada akun Instagram @bobbynst jelas dan mudah dimengerti ... 67

4.19 Mengakses akun Instagram @bobbynst untuk memperoleh informasi 67 4.20 Informasi yang disajikan akun Instagram @bobbynst mudah untuk dipahami ... 68

4.21 Informasi yang disajikan akun Instagram @bobbynst sudah lengkap dan beragam ... 69

4.22 Isi konten informasi yang disajikan akun Instagram @bobbynst sudah sesuai berdasarkan fakta yang ada ... 70 4.23 Desain, warna, dan cara mengunggah konten informasi di akun

(15)

4.24 Feed Layout dari Akun Instagram @bobbynst lebih menarik dari akun informasi lainnya ... 71 4.25 Setelah mengakses akun Instagram @bobbynst kebutuhan saya untuk memperoleh informasi terpenuhi ... 72 4.26 Setelah mengakses akun Instagram @bobbynst kebutuhan dalam memuaskan rasa ingin tahu mengenai perkembangan Kota Medan, khususnya program Pemerintah Kota Medan terpenuhi ... 73 4.27 Setelah mengakses akun Instagram @bobbynst, kebutuhan untuk menambah wawasan mengenai Kota Medan terpenuhi ... 73 4.28 Kepuasan setelah mengakses akun Instagram @bobbynst ... 74 4.29 Konten informasi mengenai Kota Medan yang disajikan pada akun Instagram @bobbynst memuaskan ... 75 4.30 Menceritakan informasi pada akun Instagram @bobbynst kepada orang lain ... 75 4.31 Mereferensikan akun Instagram @bobbynst kepada orang-orang di sekitar ... 76 4.32 Setelah mengakses akun Instagram @bobbynst kebutuhan dalam berbagi informasi dengan orang lain mengenai Kota Medan terpenuhi 77 4.33 Setelah mengakses akun Instagram @bobbynst kebutuhan untuk memperkuat hubungan dengan orang lain terpenuhi ... 78 4.34 Analisis tabel silang Informasi yang disajikan oleh akun Instagram

@bobbynst sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan dengan Merasa puas setelah mengakses akun Instagram @bobbynst .. 79 4.35 Analisis tabel silang mengakses akun Instagram @bobbynst untuk memperoleh informasi/pengetahuan dengan setelah mengakses akun Instagram @bobbynst kebutuhan untuk memperoleh informasi mengenai Kota Medan terpenuhi ... 81 4.36 Analisis Isi konten informasi yang disajikan oleh akun Instagram

@bobbynst sudah sesuai berdasarkan fakta dengan Kebutuhan berbagi informasi dengan orang lain terpenuhi setelah mengakses akun Instagram @bobbynst ... 83 4.37 Uji Hipotesis ... 86

(16)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1.1 Data Pengguna Internet dan Media Sosial di Indonesia ... 5

1.2 Ikon Instagram ... 7

1.3 Tampilan Akun Instagram @bobbynst ... 9

1.4 Data Pertumbuhan followers @bobbynst 10-24 Mei 2021 ... 10

2.1 Proses Komunikasi Massa Lasswell ... 20

2.2 Model Uses and Gratification ... 23

2.3 Kerangkap Konsep... 41

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Kuesioner Penelitian Google Forms Fortran Cobol Tabel Data SPSS

Lembar Bimbingan Skripsi Biodata Peneliti

(18)

1.1 Latar Belakang

Sudut pandang agama Islam mengajarkan bahwa sejak penciptaan manusia pertama Tuhan telah memberikan anugerah kepada manusia untuk menggunakan akal dan kemampuannya guna memenuhi tugasnya sebagai makhluk ciptaan. Akal ini kemudian dipergunakan untuk melakukan segala sesuatu, salah satunya adalah berkomunikasi. Mengutip dari Al-Qur’an dikatakan bahwa “Tuhan yang Maha Pemurah, yang telah mengajarkan Al-Qur’an. Dia menciptakan manusia, yang mengajarinya pandai berbicara”. (QS. Ar-rahman : 1-4). Sedangkan dari sudut pandang studi keilmuan sosial, ahli di bidang ilmu komunikasi, Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson berpendapat bahwa komunikasi memiliki dua fungsi yaitu untuk keberlangsungan hidup seorang manusia berupa keselamatan fisik, eksistensi diri, serta kesadaran diri, serta untuk kelangsungan hidup masyarakat dengan berhubungan sosial dengan baik (Mulyana, 2017:5). Komunikasi yang dilakukan manusia ini menghasilkan kemampuan yang menjadikan manusia dikategorikan sebagai makhluk sosial.

Sebagai individu yang tidak bisa lepas dari kehidupan sosial, manusia tentunya butuh sebuah alat untuk berinteraksi dengan manusia lain dan komunikasi adalah sebuah jembatan yang menghubungkan antara satu individu dengan individu atau kelompok lainnya. Fungsi komunikasi sebagai jembatan dalam kehidupan sosial memungkinkan individu menciptakan konsep dirinya sehingga ia mampu untuk beradaptasi dalam memperoleh kelangsungan hidupnya.

Peranan kawanan manusia memiliki dampak kuat terhadap kelangsungan hidup manusia lainnya. Hal ini bisa terlihat jelas dalam kegiatan sehari-hari manusia di mana mereka menggunakan setiap informasi yang diterima dari manusia lainnya untuk tujuan-tujuan tertentu yang diinginkan. Hal ini lalu menjadikan informasi sebagai sebuah kebutuhan.

Kebutuhan akan informasi ini menjadi hal yang wajib dalam kehidupan manusia. Adanya kebutuhan informasi terjadi apabila seseorang mengalami

(19)

ketidaktahuan untuk menjalani hidupnya. Menurut Belkin dan Vickery (1989) mengungkapkan bahwa kebutuhan informasi muncul ketika seseorang menyadari adanya celah atau kesenjangan dalam pengetahuan mereka yang pada saat itu mereka mengalami ‘keadaan pengetahuan yang anomali’ dan ingin menyelesaikan anomali tersebut (Nicholas, 2009:27). Selain itu, juga dapat ditambahkan bahwa kebutuhan informasi tersebut ada karena seorang individu ingin melakukan suatu pekerjaan dengan efektif, menyelesaikan masalah dengan memuaskan, atau untuk memenuhi keinginan berupa hobi ataupun ketertarikan lainnya.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut, manusia senantiasa akan mencari informasi dengan menggunakan komunikasi sebagai sarana pencarian.

Dengan kata lain, komunikasi sendiri sudah menjadi kebutuhan fundamental bagi manusia untuk memperoleh informasi. Apalagi dalam mencari informasi tersebut kini dimudahkan dengan adanya medium komunikasi baru berupa penggunaan teknologi.

Bidang teknologi kini memang sudah berkembang lebih maju dan cepat daripada bidang lainnya. Dunia teknologi dikenal selalu mengedepankan inovasi agar dapat bersaing menuju masyarakat modern yang melek akan perkembangan teknologi. Implementasi teknologi di seluruh arah dan bidang menjadikannya sebagai hal yang tidak boleh dilewatkan agar terus dapat berjalan mengikuti perkembangan zaman. Perkembangan teknologi akan selalu mengikuti hasrat manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, salah satunya adalah tentang kebutuhan informasi.

Peran teknologi sangat banyak membuat perubahan sehingga sebagian ahli berpendapat bahwa teknologi mendatangkan perubahan ekonomi dan budaya, atau yang sering disebut sebagai determenisime teknologi. Penggunaan teknologi dalam mengolah data akan menghasilkan suatu informasi yang digunakan manusia. Itulah mengapa teknologi selalu berdampingan dengan kemudahan akses informasi dan dari teknologi informasi ini lahirlah internet, sebuah dunia virtual yang memudahkan manusia berkomunikasi tanpa halangan jarak dan waktu di antara satu individu dengan yang lainnya.

Salah satu bentuk teknologi komunikasi dan informasi awal adalah dengan lahirnya media massa yang merupakan salah satu sarana komunikasi dengan

(20)

menggunakan teknologi yang kala itu dimulai ketika mesin cetak ditemukan pada abad ke-15 dan membuat menjamurnya media surat kabar sebagai sarana komunikasi. Lalu seiring perkembangan zaman, lahirlah media siar seperti televisi dan radio yang menjadi primadona sarana komunikasi dan informasi pada masanya. Di masa sekarang, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi melangkah lebih jauh dengan ditemukannya new media atau media baru berupa internet yang lebih cepat dan mudah dalam penggunaannya.

Adanya eksistensi internet, manusia menemukan cara baru untuk berkomunikasi dan mendapat informasi. Berbeda dengan media konvensional, media baru kini membebaskan setiap orang untuk melakukan komunikasi dan berbagi informasi, yang artinya komunikasi dan informasi tidak lagi datang dari satu arah namun dapat dengan mudah diproduksi oleh semua orang.

Adanya new media atau media baru ini tidak pelak lagi telah mengubah metode berkomunikasi dan pada masa yang akan datang diperkirakan akan membuat perubahan pada peta-peta komunikasi dan informasi secara praktis maupun teoritis, meskipun para ahli masih melakukan perdebatan mengenai penggunaan kata “new” pada media baru karena zaman yang akan terus berubah.

Kehadiran media baru dalam medium komunikasi tidak dapat dipungkiri sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia kekinian. Seperti yang diungkapkan oleh McQuail (2011:302) bahwa media baru menghadirkan konsep masyarakat informasi sebagai masyarakat yang bergantung pada kompleksitas informasi elektronik dan jaringan komunikasi yang mengalokasikan sebagian besar sumber dayanya pada aktivitas informasi dan komunikasi.

Menurut Creeber dan Martin (2009) menyebutkan bahwa media baru didefenisikan sebagai produk yang termediasi teknologi komunikasi yang datang bersama dengan komputer digital atau digital computer. Kelebihan media baru daripada media analog ataupun tradisional adalah bagaimana media baru menawarkan kapasitas yang lebih besar dalam memperoleh informasi yang memungkinkan individu melalui kontrol kuat dan kapasitas untuk menyeleksi informasi tertentu yang mereka dapat terima.

Selain itu, media baru mengalahkan sistem media analog dalam kecepatan mengirimkan informasi atau data dalam berbagai platform media serta mampu

(21)

memanipulasi jaringan transmisi dalam pengelolaannya. Dengan kata lain, media baru yang berbasis digital lebih unggul daripada sistem analog dalam hal kecepatan, kualitas, dan performa.

New media dan revolusi digital kini telah menjadi bagian dari transformasi budaya global yang memiliki efek luar biasa di dunia. Revolusi digital adalah istilah yang lahir dari pengaruh penggunaan perangkat digital seperti komputer dan telekomunikasi. Hal ini menyebabkan banyaknya orang menggunakan media digital sebagai saran komunikasi utama sehingga menimbulkan adanya budaya digital. Secara umum, budaya digital tercipta karena adanya perubahan sosial yang cepat dalam pemakaian teknologi dan transformasi sosial dalam waktu yang singkat. Budaya digital ini membawa pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan sosial. Akibat adanya digitalisasi, penggunaan teknologi komunikasi yang lebih modern memudahkan seseorang mencari, mengelola, dan membuat informasi. Penggunaan media baru telah menetap dalam kebutuhan sehari-hari yang menjadi bahan konsumsi seseorang (Creeber, Martin: 2009:5).

Dalam mengkonsumsi media ini seseorang serta merta memenuhi kebutuhannya akan sesuatu hal baru tergantung dari motif seseorang tersebut dalam menggunakannya. Setidaknya ada empat macam indikator seseorang dalam motifnya menggunakan media menurut pendapat McQuail (2011). Keempat motif itu diantaranya adalah informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, serta sebagai sarana hiburan. Motif seseorang dalam menggunakan media juga dipengaruhi oleh tingkat kepuasan serta kegunaan media tersebut. “Dengan kata lain, sebab seseorang dalam menggunakan media ada pada lingkungan sosial ataupun psikologis yang dirasakan sebagai sebuah masalah dan media yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut (pemenuhan kebutuhan)”

(McQuail, 2011:21).

Impelementasi teknologi dalam new media dapat dilihat dari penggunaan internet. Sejak penggunaannya marak digunakan di era tahun 2000-an, internet telah mendatangkan fenomena baru bagi kehidupan manusia. Teknologi komunikasi yang satu ini seakan-akan tidak memperdulikan jarak dan waktu sehingga dapat menghubungkan seseorang dengan yang lainnya di penjuru dunia manapun.

(22)

Hal ini menjadikan internet sebagai sarana pemenuhan informasi tercepat yang ada saat ini. Selain soal kecepatan, penggunaannya yang ramah serta bisa dignakan kapan saja dan di mana saja menjadi primadona dalam kebutuhan beraktivitas manusia, tidak terkecuali di Indonesia yang kini kian marak dalam menggunakannya.

Menurut laporan platform manajemen media sosial Hootsuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia sendiri bahkan sudah menembus angka 202,6 juta pengguna per Januari 2021. Digitalisasi di Indonesia merupakan salah satu yang tercepat di dunia karena pengguna internetnya menyentuh angka 73,7%

dari total populasi Indonesia yang berjumlah 274,9 juta jiwa

(Sumber: https://datareportal.com/reports/digital-2021-indonesia)

Gambar 1.1

Data Pengguna Internet dan Media Sosial di Indonesia

Internet secara berkelanjutan menghadirkan platform-platform baru dalam pergerakan yang masif. Adanya internet kini menghadirkan world wide web, Televisi digital, media online, media sosial, dan lainnya. Membuat primadona baru dalam cara berkomunikasi dan menerima informasi dari sumber-sumber yang ada di sana. Kemudahan akses internet inilah yang membuat pengguna media sosial menjamur.

Kedekatan pengguna dalam menggunakan media sosial di kehidupan sehari-hari terlihat dengan data jumlah pengguna media sosial. Seperti yang dapat

(23)

dilihat di Gambar 1.1 di atas, pengguna media sosial di Indonesia berada pada angka 170 juta jiwa dan menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia sudah lazim dalam menggunakan media sosial. Angka ini cukup fantastis karena dapat memegang 61.8% dari total penduduk Indonesia.

Media sosial sendiri merupakan produk digital yang menggunakan internet sebagai saluran untuk berinteraksi dengan orang lain. Menurut Richter dan Koch (2007) mengatakan bahwa media sosial merupakan aplikasi digital berbasis internet yang bertujuan untuk memfasilitasi interaksi, kolaborasi, dan berbagi.

Sedangkan Kaplan dan Haenlein (2010) mengartikan media sosial sebagai sejumlah aplikasi berbasis internet yang dibangun atas dasar teknologi yang memungkinkan terjadinya pertukaran dari penggunaan konten.

Nasrullah (2015) berpendapat bahwa media sosial merupakan medium yang menggunakan internet dan memungkinkan pengguna berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain dan membentuk hubungan sosial secara virtual.

Media sosial atau juga yang sering disebut sebagai jejaring sosial memberikan ruang bagi setiap orang untuk secara terbuka melakukan interaksi, berkontribusi, melakukan koneksi serta memberi informasi secara luas dalam waktu cepat dan tidak terbatas.

Berbeda dengan media konvensional, media sosial merubah arah komunikasi dari yang awalnya one-to-many (dari satu sumber ke banyak) menjadi many-to-many (dari banyak orang ke orang yang lebih banyak lagi). Kegemaran masyarakat dalam menggunakan media sosial adalah karena media sosial menghubungkan satu dengan lainnya dengan cara yang mudah, sederhana, dan cepat.

Kemudahan ini menggunakan internet untuk menjalankan media sosial selalu bersamaan dengan perkembangan perangkat teknologi seperti komputer, ponsel pintar atau smartphone, laptop, tablet dan lainnya. Perangkat-perangkat keras tersebut mudah untuk digunakan di mana saja dan kapan saja, terutama smartphone yang penggunaannya kini bagaikan kebutuhan primer, seperti yang diungkapkan dalam riset We Are Social dan Hootsuite yang menyebut bahwa 98.2% pengguna internet memiliki setidaknya sebuah smartphone.

(24)

Masih dalam hasil riset We Are Social dan Hootsuite, masyarakat Indonesia dalam kesehariannya rata-rata menggunakan media sosial selama 3 jam 14 menit setiap harinya. Waktu itu digunakan masyarakat Indonesia untuk menggunakan media sosial yang beragam, dan salah satunya adalah Instagram yang merupakan media sosial peringkat ketiga dalam kategori media sosial yang paling sering digunakan yaitu sebesar 86.6%.

Instagram merupakan salah satu media sosial terpopuler di dunia. Aplikasi media sosial ini bahkan telah diunduh lebih dari satu miliar kali di Google Play Store dan Apple App Store yang menjadikannya sebagai salah satu media sosial yang paling sering digunakan.

Instagram pertama kali muncul di toko aplikasi App Store pada tahun 2010. Kala itu Instagram dikembangkan oleh perusahaan asal Amerika Serikat bernama Burbn, Inc. Awalnya Instagram hanyalah aplikasi media sosial yang mengusung konsep berbagi foto dan video, namun setelah diakuisisi oleh Facebook fitur-fitur baru ditambahkan dan meningkatkan popularitasnya hingga kini.

Gambar 1.2 Ikon Instagram

Instagram memiliki ikon kamera polaroid yang menyesuaikan dengan filosofi nama mereka yaitu “insta” dan “gram” yang berasal dari kata “instant”

dan “gram”. Kamera polaroid tersebut menjadi arti bahwa Instagram mampu mengambil dan berbagi informasi berupa foto maupun video dengan cepat.

Aplikasi media sosial ini merupakan jejaring sosial dengan berbagai fitur seperti berbagi gambar, video serta berkirim pesan. Namun seiring dengan waktu, fitur- fitur lainnya ditambahkan untuk menambah kepuasan pengguna seperti Instagram

(25)

Stories, Filter, IG TV, bahkan juga dapat berbelanja daring melalui aplikasi Instagram.

Seiring dengan waktu, media sosial Instagram telah menjadi salah satu media penyebaran informasi utama. Hal ini dikarenakan banyak orang yang telah beralih menggunakan aplikasi ini dan setiap orang diberi kesempatan secara bebas menggunakan Instagram untuk berbagi. Apalagi banyak informasi menarik menghiasi lini masa Instagram yang membuat para penggunanya merasa tertarik untuk mengikuti perkembangan berita-berita terkini. Tidak jarang pula beberapa informasi menarik dan tidak biasa tersebut menghebohkan jagat maya di media sosial Instagram. Informasi yang tersebar dengan cepat dan secara luas ini sering disebut dengan ‘viral’ dan mendapatkan banyak perhatian dari pengguna media sosial.

Selain itu, fenomena citizen journalism juga menjadi salah satu alasan banyaknya penyebaran informasi yang ada di Instagram. Bahkan media-media pers kini banyak yang telah mengalihfokuskan medianya untuk menggunakan platform media sosial, salah satunya Instagram, dalam mengabarkan sebuah informasi.

Produksi informasi yang kini tidak lagi menjadi sulit membuat setiap pengguna mampu mengolah dan menyebarkan berbagai berita menarik untuk di konsumsi khalayak di media sosial Instagram. Khalayak media sosial yang biasa disebut netizen ini tidak hanya menerima informasi namun juga dapat langsung memberikan feedback atau umpan balik berupa komentar yang memang fiturnya disediakan oleh Instagram.

Pesatnya penggunaan Instagram di mana-mana membuat platform ini digunakan untuk berbagai kebutuhan, terutama untuk mencari informasi. Banyak orang lalu menggunakan kesempatan ini untuk membuat akun-akun yang memuat informasi dengan fokus yang berbeda-beda seperti berita, hiburan, kuliner, wisata, hingga informasi tentang kedaerahan.

Tentunya masyarakat suatu daerah ingin mengetahui keadaan terkini tentang wilayah yang ia tinggali mengenai berita terkini, kebijakan terbaru, hingga untuk mengetahui perkembangan serta pembangunan daerah yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat. Salah satu akun Instagram yang menyediakan

(26)

informasi mengenai Kota Medan salah satunya adalah akun milik Walikota Medan terpilih untuk periode 2021-2026, Bobby Nasution, dengan alamat username @bobbynst.

(Sumber: https://www.instagram.com/bobbynst/)

Gambar 1.3

Tampilan Akun Instagram @bobbynst

Pada awalnya, akun Instagram @bobbynst adalah akun Instagram pribadi, namun setelah ia maju sebagai calon Walikota Medan, akun tersebut dimanfaatkan sebagai media kampanye untuk menaikkan citra. Lalu setelah terpilih, akun Instagramnya digunakan untuk memperbarui informasi-informasi mengenai kegiatannya sebagai Walikota Medan. Hal ini tidak lepas dari perannya kini sebagai pejabat publik dan harus secara terbuka mengenai kegiatan yang ia lakukan untuk diinformasikan ke masyarakat Kota Medan.

Kegiatan bersosial media ini juga diyakini sebagai langkah pemasaran politik (political marketing) yang ia lakukan selama masa kampanye yang

(27)

menurut Firmanzah dalam Inco Harry Perdana (2012:19) merupakan penggunaan metode marketing dalam bidang politik. Sedangkan menurut Lock dan Harris dalam sumber yang sama political marketing yaitu kegiatan pendekatan komunikasi yang dengan anggota partai, media, calon sumber pendanaan atau pendukung, serta para pemilih.

Penggunaan media sebagai kegiatan pemasaran politik ini menjadi penting untuk seorang figur politik untuk tetap mempertahankan elektabilitiasnya sebagai politisi demi tetap mendapat dukungan dari para pemilih. Apalagi di era keterbukaan di mana informasi dapat dengan mudah diakses dan dikelola terutama media baru, media sosial yang salah satunya adalah Instagram dapat menjadi pilihan saluran yang tepat dalam meraih suara.

Gambar 1.4

Data Pertumbuhan followers @bobbynst 10 – 24 Mei 2021

(28)

Selain akun Instagram milik Walikota Medan @bobbynst, sebenarnya Pemerintah Kota Medan telah membuat akun resmi di Instagram dengan username

@pemko.medan, namun diantara kedua akun akun tersebut, akun @bobbynst memiliki jumlah followers (pengikut) paling banyak.

Followers (pengikut) adalah pengguna media sosial Instagram yang mengikuti suatu akun dengan tujuan tertentu. Dalam hal ini, followers memiliki peranan penting dalam ketenaran suatu akun, karena semakin banyak followers atau pengikut maka akan semakin populer akun tersebut. Terkait hal ini, akun Instagram @bobbynst mengalahkan akun-akun yang terasosiasi dengan Pemerintah Kota Medan lainnya seperti akun resmi Pemerintah Kota Medan dan Diskominfo Medan dalam jumlah pengikut mereka yang dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 1.1

Perbandingan pengikut akun Instagram yang memuat informasi mengenai Kota Medan

Akun Instagram Followers

@bobbynst 205. 967

@pemko.medan 47.938

Diskominfomedan 9.185

(Sumber: Instagram.com (diambil pada 4 Juli 2021)

Terhitung sejak 4 Juli 2021, akun instagram @bobbynst telah memiliki pengikut sebanyak 205 ribu akun, sedangkan @pemko.medan mendapat 47.938 pengikut serta Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Medan dengan 9.185 followers (pengikut). Selain itu, perkembangan informasi mengenai kegiatan Walikota Medan lebih banyak dijumpai di akun @bobbynst melalui postingan serta instagram story yang ia buat setiap harinya. Hal ini menjadikan akun

@bobbynst lebih menarik minat perhatian para pengguna Instagram bila dilihat dari jumlah pengikutnya.

Sejak memulai pekerjaannya sebagai Walikota Medan, akun Instagram

@bobbynst sangat proaktif dalam memberikan informasi-informasi seputar visi dan misinya membangun Kota Medan. Akun Instagram ini ia jalankan bersama dengan tim pribadinya sehingga mobilitas penggunaannya dijadikan semaksimal mungkin. Hal ini bisa dilihat dari rajinnya ia memposting kegiatan terbarunya disertai dengan caption yang cukup informatif. Ia juga rajin mengunggah

(29)

instagram stories tentang kegiatan tersebut sekaligus juga memposting ulang instagram stories akun-akun lain yang menandainya seperti akun-akun resmi kecamatan dan kelurahan yang ada di Kota Medan mengenai proses pembangunan yang dilakukan di setiap kecamatan dan kelurahan tersebut.

Akun Instagram ini semakin lama dimanfaatkan oleh sejumlah followers yang kebanyakan merupakan masyarakat Kota Medan khususnya untuk melakukan pengaduan yang dianggap meresahkan masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya komentar di setiap postingan maupun instagram stories @bobbynst tentang keresahan warga Medan mengenai infrastruktur jalan, banjir, penanganan covid-19 hingga dukungan serta kritikan.

Interaksi warga Medan dengan Walikotanya di akun Instagram ini terlihat cukup memberi kesan yang baik. Aduan masyarakat tersebut pun sepertinya ditanggapi dengan cukup serius oleh pemilik akun. Misalnya aduan-aduan mengenai pungli yang terjadi di perangkat-perangkat daerah setempat, kerusakan jalan, banjir, serta warga kurang mampu yang ingin mendapat perhatian dari Walikota. Respon sang Walikota ini terlihat dari beberapa postingannya yang kerap kali melakukan sidak serta kunjungan ke rumah-rumah warga untuk menanyakan kondisi lingkungan mereka.

Beragam informasi yang dapat ditemukan di media sosial Instagram tentunya dapat memberikan kemudahan akan akses informasi bagi pengguna, terutama akun @bobbynst yang menjadi media informasi mengenai Kota Medan bagi followers masyarakat Medan yang ingin mengetahui perkembangan terkini, apalagi dengan keterbatasan akses dan ruang gerak akibat masih dilanda pandemi.

Dalam penelitian ini akan mengambil followers atau pengikut Instagram

@bobbynst yang berdomisili di Kota Medan sebagai subjek penelitian. Mengingat informasi-informasi yang dimuat di akun tersebut bersinggungan dengan perkembangan informasi di Kota medan dan dibutuhkan masyarakat. Selain itu pengikut akun tersebut jugalah yang menentukan akan menggunakan akun Instagram @bobbynst sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasinya.

Tentu masih banyak yang harus diperbaiki untuk pengelolaan akun Instagram tersebut agar semakin menambah minat masyarakat untuk mengelola informasi kedaerahan. Hal ini menjadikan peneliti ingin mengetahui tentang

(30)

bagaimana penggunaan akun media sosial Instagram @bobbynst dalam memberikan dampak atau sumbangsih bagi para penggunanya untuk mengetahui informasi mengenai Kota Medan. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan wawasan baru secara teoritis dalam perkembangan ilmu pengetahuan sosial terutama Ilmu Komunkasi. Selain itu penelitian ini juga dapat melihat bagaimana pemanfaatan teknologi komunikasi digunakan untuk kepentingan berkomunikasi dan menerima informasi melalui penggunaan media sosial Instagram.

Meskipun penelitian mengenai media sosial Instagram telah banyak dilakukan, namun penelitian yang berfokus pada penggunaan akun media sosial Instagram @bobbynst merupakan penelitian yang pertama kali dilakukan.

Diharapkan semoga penelitian ini mampu menjawab permasalahan mengenai pemenuhan kebutuhan informasi mengenai Kota Medan serta menjadi bahan tinjauan dalam penelitian Ilmu Komunikasi kelak.

Maka dari itu, berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian “Pengaruh Penggunaan Akun Media Sosial Instagram

@Bobbynst terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers di Kota Medan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penggunaan akun media sosial Instagram @bobbynst pada kalangan followers?

2. Bagaimana pemenuhan kebutuhan informasi pada followers?

3. Bagaimana pengaruh penggunaan akun media sosial Instagram

@bobbynst terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers di Kota Medan?

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus, peneliti merasa perlu untuk mendefenisikan masalah tersebut. Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(31)

1. Subjek penelitian ini adalah followers atau pengikut akun Instagram

@bobbynst

2. Followers atau pengikut akun Instagram @bobbynst yang berdomisili di Kota Medan

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Mengetahui penggunaan akun media sosial Instagram @bobbynst selama ini.

2. Informasi apa saja yang dibutuhkan followers mengenai Kota Medan.

3. Mengetahui sejauhmana pengaruh penggunaan akun media sosial Instagram @bobbynst terhadap pemenuhan kebutuhan informasi followers di Kota Medan.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara akademis, penelitian ini dapat membantu menambah wawasan bahan penelitian, referensi, sumber bacaan, di lingkungan Universitas Sumatera Utara bidang ilmu sosial, khususnya Ilmu Komunikasi.

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah bahan literatur yang berkaitan dengan kajian ilmu komunikasi, khususnya mengenai media.

3. Secara Praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikiran serta kontribusi kepada pembaca ataupun pihak yang berkepentingan.

(32)

2.1 Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan bagian vital dalam penulisan karya ilmiah, sebab setiap karya ilmiah harus memiliki landasan berpikir sebagai cara pandang dalam menyoroti dan menyelesaikan masalah yang ada. Kerangka teori diperlukan untuk memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana penelitian akan disoroti (Nawawi 2001:39). Setiap penelitian ilmiah pastilah diikuti oleh pemikiran-pemikiran teoritis karena adanya kaitan timbal balik antara teori dengan kegiatan penelitian seperti pengumpulan data, pengolahan, analisis, dan konstruksi.

Di dalam kerangka teori ini terdapat teori-teori yang dapat menjelaskan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Teori-teori ini lalu digunakan peneliti untuk menemukan jawaban dari sebuah masalah, membuat hipotesis, konsep- konsep, metodologi, dan menganalisis data.

Teori dalam suatu penelitian berfungsi untuk membantu peneliti menjelaskan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi dan preposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Kriyantono, 2008: 43). Dengan demikian, teori itu menerangkan bagaimana suatu peristiwa atau fenomena yang menjadi fokus kajian itu muncul, karena kemunculannya bukan serta merta, melainkan melalui produk dari interaksi antara beberapa unsur yang terlibat (Siagian, 2011: 56).

Dengan adanya kerangka teori maka akan memberikan landasan bagi peneliti dalam proses menyelesaikan masalah penelitian. Selain itu, kerangka teori juga membantu peneliti dalam menentukan tujuan dan arah penelitian sebagai dasar agar langkah yang dilakukan selanjutnya dapat dilakukan dengan jelas dan konsisten..

2.1.1 Komunikasi

(33)

Manusia tak bisa terlepas dari statusnya sebagai makhluk sosial dan komunikasi menjadi unsur penting dalam kehidupan bersosial. Kegiatan komunikasi muncul ketika terjadinya interaksi antara manusia dengan manusia lainnya.

Kata komunikasi merupakan serapan dari bahasa inggris “communication”

yang berasal dari bahasa latin communis yang memiliki arti “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis)adalah istilah yang paling sering sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. (Mulyana, 2017:46). Banyak defenisi komunikasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Everret M. Rogers misalnya, mengemukakan bahwa komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

Di sisi lain Gerald R. Miller (1976) berpendapat jika komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang sadat untuk mempengaruhi perilaku penerimanya. Sedangkan Raymond S. Ross (1983) memiliki pemikiran bahwa komunikasi ada suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan sumbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksud komunikator.

Komunikasi dapat dikatakan efektif jika seseorang dapat mengubah sikap, pendapat atau perilaku orang lain melalui komunikasi itu sendiri. Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat melakukannya dengan efektif, maka dapat mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell.

Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik dalam menggambarkan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan berikut: “Who, says what, in which channel, to whom, with what effect?” atau “siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana?” (Mulyana, 2017 : 69).

Berdasarkan apa yang dikatakan Lasswell di atas maka dapat diturunkan bahwa terdapat lima unsur komunikasi, yaitu:

(34)

1. Sumber (Source), merupakan pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk melakukan komunikasi. Kebutuhannya inipun beragam mulai dari sekedar menyapa, menyampaikan informasi, menghibur, hingga kebutuhan untuk mengubah ideologi, keyakinan, ataupun perilaku pihak lain. Sumber bisa jadi adalah seorang individu, kelompok, ataupun organisasi. Sumber juga sering disebut sebagai pengirim pesan (Sender), komunikator (communicator), penyandi (encoder), pembicara (speaker), maupun originator.

2. Pesan (Message), yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal ataupun nonverbal yang mewakili peasaan, nilai, gagasan, atau maksud dari si sumber.

Biasanya simbol penting dari pesan dapat berupa kata-kata dalam bahasa yang merepresentasikan suatu hal.

3. Saluran atau media, yakni alat ataupun sarana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima pesan. Saluran bisa jadi merujuk pada bentuk pesan seperti verbal atau nonverbal. Selain itu saluran juga boleh merujuk pada cara penyajian pesan apakah secara langsung (tatap muka), lewat media cetak (surat kabar ataupun majalah), lewat media elektronik (radio, televisi), telepon, internet, dan lain-lain yang dapat dikategorikan sebagai bagian dari saluran komunikasi

4. Penerima (receiver), sering juga disebut sasaran/tujuan (destination), komunikate (communicate), penyandi-balik (decoder), khalayak (audience), pendengar (listener), dan lain-lain. Penerima yakni individu ataupun kelompok yang menerima pesan dari sumber.

5. Efek (effect), yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, terhibur, perubahan sikap, perubahan perilaku, dan sebagainya.

Sejatinya komunikasi dapat diartikan secara gamblang oleh setiap orang.

Sampai batasan tertentu, manusia maupun makhluk hidup dapat dikatakan melakukan komunikasi selama mereka saling membagikan kesan dan pengalaman. Melalui komunikasi orang-orang akan berusaha untuk

(35)

mendefenisikan sesuatu, termasuk perilaku manusia yang juga merupakan komunikasi itu sendiri.

2.1.2 Komunikasi Massa

Komunikasi massa merupakan salah satu topik pembahasan yang termasuk dalam lingkup ilmu komunikasi. Komunikasi massa dapat dilihat dari tingkatan organisasi sosial yang besar, di mana tempat terjadinya komunikasi tersebut, dengan menggunakan jaringan-jaringan berupa teknologi komunikasi sebagai alat distribusinya. Komunikasi massa menghubungkan banyak penerima informasi dari suatu satu sumber (McQuail, 2011:18).

Komunikasi Massa mulai dikenal pertama kali secara luas pada awal abad- 20 sebagaimana munculnya keberadaan ‘media massa’ seperti surat kabar, majalah, radio dan televisi yang berkembang pesat pada zaman itu. Media massa tersebut menjadi alat berkomunikasi yang terorganisir dalam jarak jauh dan disiarkan kepada orang banyak dalam satu waktu (one-to-many).

Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media cetak (surat kabar, majalah) maupun media elektronik (radio, televisi), berbiaya relatif mahal, dikelola oleh suatu lembaga, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, serta heterogen (Mulyana 2007: 83).

Sedangkan menurut Stanley J. Baran, komunikasi massa merupakan sebuah proses penciptaan makna bersama antara media massa dan khalayaknya (Baran, 2008:7).

Adapun ciri-ciri komunikasi massa yang dikemukakan oleh Nurudin (2007: 19-32) yaitu:

1. Komunikator dalam komunikasi massa merupakan suatu lembaga

Dalam komunikasi massa, komunikator atau pengirim pesan biasanya merupakan suatu lembaga yang terdiri dari sekelompok orang ataupun organisasi terorganisir dan memiliki sistem. Sistem yang dibentuk organisasi tersebut melakukan kegiatan pengolahan, ide, gagasan, simbol, menjadi sebuah pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai kesepakatan untuk mengolah pesan itu menjadi informasi.

2. Komunikan memiliki sifat heterogen

(36)

Komunikan atau penerima pesan dalam komunikasi merupakan kelompok masyarakat yang memiliki keberagaman. Maksudnya adalah, komunikan dalam komunikasi massa terdiri dari individu dengan latar belakang yang berbeda-beda mulai dari tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, status ekonomi, ideologi, serta kepercayaan yang berbeda-beda.

3. Pesannya bersifat umum

Karena komunikan dalam komunikasi massa memiliki sifat heterogen, maka pesan ataupun informasi yang disampaikan oleh komunikasi massa tidak menyasar pada individu maupun kelompok tertentu saja. Pesan-pesan yang disampaikan tidak bersifat khusus karena ditujukan pada khalayak banyak sehingga harus dapat dimengerti secara umum.

4. Komunikasinya berlangsung satu arah

Dalam komunikasi massa tradisional, komunikasi hanya berlangsung dalam satu arah, maksudnya adalah komunikator hanya mengirim pesan kepada komunikan tanpa adanya umpan balik dari penerima pesan.

5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan

Keserempakan yang dimaksud adalah kesamaan waktu dalam proses penyampaian dan penerimaan pesan. Khalayak penerima pesan mendapat dan menikmati pesan dari media massa dalam waktu yang relatif sama.

6. Mengandalkan peralatan teknis

Komunikasi massa membutuhkan saluran berupa perangkat- perangkat keras maupun elektronik seperti mesin cetak, pemancar, satelit, dan barang-barang elektronik penerima sinyal seperti radio ataupun televisi untuk menyampaikan dan menerima pesan.

7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper

Gatekeeper merupakan penapis informasi/palang pintu/penjaga gawang dalam penyebaran informasi. Gatekeeper itu berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah

(37)

dipahami. Gatekeeper ini juga berfungsi untuk menginterpretasikan pesan, menganalisis, menambah data dan mengurangi pesan-pesannya.

Semakin kompleks sistem media yang dimiliki, semakin banyak pula gatekeeping (pemalang pintu atau penapisan informasi) yang dilakukan.

Bahkan bisa dikatakan, gatekeeper sangat menentukan berkualitas tidaknya informasi yang akan disebarkan (Nurudin, 2007:19-32).

2.1.2.1 Proses Komunikasi Massa

Proses komunikasi massa secara sederhana dapat dilihat dari ciri-ciri dari komunikasi massa itu sendiri. Ciri yang paling khas dari komunikasi massa adalah dengan menggunakan media massa yang dirancang untuk menjangkau orang banyak. Pesan dari komunikasi massa biasanya merupakan hasil yang terstandarisasi (produk massal) dan digunakan secara berulang-ulang dalam bentuk yang identik. Alirannya bersifat satu arah dan konten atau pesan yang dimuat biasanya telah kehilangan keunikan dan keasliannya karena telah direproduksi dan penggunaan yang berlebihan. Menurut McQuail proses komunikasi massa memiliki ciri-ciri teoritis yaitu:

a) Distribusi dan penerimaan konten dalam skala besar b) Aliran satu arah

c) Hubungan yang asimetris antara pengirim dan penerima d) Hubungan yang tidak personal dan anonim dengan khalayak

e) Hubungan dengan khalayak yang bersifat jual-beli atau diperhitungkan f) Terdapat standarisasi dan komodifikasi konten.

Untuk lebih memahami proses komunikasi massa secara sederhana, biasanya juga dapat dipahami dengan menggunakan formula Lasswell yaitu: Siapa (Who), Berkata Apa (Says What), Melalui Saluran Apa (In Which Channel), Kepada Siapa (To Whom), dan Dengan Efek Apa (What Effect). Formula Lasswell ini dapat digunakan untuk menggambarkan proses komunikasi massa dengan lebih sederhana dan telah digunakan dalam berbagai jenis penelitian komunikasi.

Adapun formula Lasswell ini dapat diterapkan di komunikasi massa pada tabel berikut:

(38)

WHO SAYS WHAT

IN WHICH CHANNEL

TO WHOM WITH WHAT EFFECT

Siapa Berkata

Apa

Melalui Saluran Apa

Kepada Siapa

Dengan efek Apa

Komunikator Pesan Media Penerima Efek

Control Studies

Analisis Pesan

Analisis Media

Analisis Khalayak

Analisis Efek

Sumber: Ardianto, 2017: 29) Gambar 2.1

Proses Komunikasi Massa Lasswell

Selain itu, adapun menurut Dominick (Ardianto, 2017:14-17) fungsi dari komunikasi massa bagi masyarakat adalah sebagai berikut:

1) Surveillance (Pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama:

a. Warning or beware surveillance (pengawasan peringatan)

Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta dapat menjadi ancaman. Sebuah stasiun televisi mengelola program untuk menayangkan sebuah peringatan atau menayangkannya.

b. Instrumental surveillance (pengawasan instrumental)

Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, bagaimana hargaharga saham di bursa efek, produk-produk baru, ide-ide tentang mode, resep masakan dan sebagainya, adalah contoh-contoh pengawasan instrumental.

2) Interpretation (Penafsiran)

(39)

Fungsi penafsiran hamper mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan.

3) Linkage (pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

4) Transmission of values (penyebaran nilai-nilai)

Fungsi penyebaran nilai tidak kentara.Fungsi ini juga disebut sebagai socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara, di mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu di tonton, didengar dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkan mereka. Dengan perkataan lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya.

5) Entertaiment (Hiburan)

Fungsi dari media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca berita ringan atau menayangkan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.

2.1.3 Uses and Gratification

Uses and Gratification (Kebutuhan dan kepuasan) merupakan teori yang muncul karena perdebatan mengenai teori bullet milik Wilbur Schramm pada tahun 1930-an. Pada teori yang dikemukakan Wilbur Schramm, ia menyatakan bahwa khalayak media dianggap khalayak pasif yang mudah dipengaruhi media, sedangkan pada teori Uses and Gratification memiliki pandangan bahwa khalayak justru ikut aktif di mana mereka menggunakan media untuk kebutuhan akan informasi, pendidikan, dan hiburan (Humaizi, 2017:1). Teori ini digunakan pertama kali oleh Elihu Katz pada tahun 1959. Pada saat itu Bernald Bereleson

(40)

menyatakan bahwa bidang komunikasi mengenai efek media massa telah mati karena kebanyakan penelitian komunikasi meneliti tentang dampak kampanye terhadap penonton. Penelitian yang mulai hidup adalah tentang usaha untuk menjawab pertanyaan: “what do people do with media ?” karena penggunaan media adalah salah satu cara untuk memperoleh pemenuhan kebutuhan, maka efek media sekarang didefinisikan sebagai situasi ketika pemuasan kebutuhan terjadi.

Teori uses and gratifications lebih menekankan pada pendekatann manusiawi di dalam melihat media. Artinya, manusia memiliki otonomi dan wewenang untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media. Sebaliknya, mereka percaya bahwa ada banyak alasan untuk menggunakan media. Menurut teori ini, konsumen media memiliki kebebasan untuk memutuskan bagaimana (lewat media mana) mereka menggunakan media dan bagaimana media tersebut akan berdampak pada dirinya (Nurudin, 2004: 182).

Katz, Blumler & Gurevitch menjelaskan mengenai asumsi dasar dalam pendekatan uses and gratifications, yaitu:

a) Khalayak memiliki peran aktif, artinya khalayak bukanlah audiens yang pasif. Audiens memiliki hak dan peran untuk memilih dan menentukan media berdasarkan motivasi, tujuan, dan kebutuhan personalnya

b) Khalayak bebas memilih media. Khalayak secara bebas menyeleksi media dan program apa yang bisa mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Inisiatif khalayak dalam menggunakan media dapat dilihat sesuai kebutuhannya, seperti akan menonton berita bila membutuhkan informasi, atau menonton tayangan komedi saat membutuhkan hiburan.

c) Media bukan satu-satunya sumber pemuas. Media bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhan audiens. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas.

d) Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak atau audiens. Individu dianggap cukup paham untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. Audiens sadar akan pilihan mengenai penggunaan media yang digunakannya.

(41)

e) Pencegahan signifikasi nilai kultural. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus dicegah sebelum diteliti terlebih dahulu orientasi khalayak (Humaizi, 2017: 12-13).

Berdasarkan asumsi di atas, dapat disimpulkan bahwa uses and gratification secara umum berfokus pada khalayak/audiens yang menggunakan media di mana keputusan penggunaan media secara penuh berada di tangan khalayak media. Salah satu model Uses and Gratification yang sering digunakan dalam penelitian seperti gambar berikut ini:

(Sumber: Nurudin, 2007: 197) Gambar 2.2

Model Uses and Gratification

Anteseden meliputi variabel individual yang terdiri dari data demografis seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan, serta variabel lingkungan seperti organisasi, sistem sosial, dan struktur sosial. Motif dapat dioperasionalkan dengan berbagai cara: unfungsional (hasrat melarikan diri, kontak sosial, atau bermain), bifungsional (informasi-edukasi, fantasis tescapist, atau gratifikasi segera-tertangguhkan), empat fungsional (diversi, hubungan personal, identitas personal dan surveillance; atau surveillance (bentuk-bentuk pencarian informasi), korelasi, hiburan, transmisi budaya) dan multifungsional.

Penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. Efek media dapat dioperasionalkan sebagai evaluasi kemampuan

Anteseden Motif Penggunaan media Efek

 Variabel individual

 Variabel Lingkungan

 Kognitif

 Diversi

 Personal Identity

 Hubungan

 Macam Isi

 Hubungan dengan isi

 Kepuasan

 Pengetahuan

 Dependensi

(42)

media untuk memberikan kepuasan, sebagai depedensi media, dan sebagai pengetahuan.

Berdasarkan uraian Katz (Morissan: 2014) menyatakan bahwa situsi sosial dimana audiensi berasa turut serta terlibat dalam mendorong atau meningkatkan kebutuhan audiensi terhadap media melalui lima cara sebagai berikut:

1. Situasi sosial dapat menghasilkan ketegangan dan konflik yang mengakibatkan orang membutuhkan sesuatu yang dapat mengurangi ketegangan melalui penggunaan media.

2. Situasi sosial dapat menciptakan kesadaran adanya masalah yang menuntut perhatian. Media memberikan informasi yang membuat kita menyadari hal-hal yang menarik perhatian kita dan kita dapat mencari lebih banyak informasi yang menarik perhatian kita melalui media.

3. Situasi sosial dapat mengurangi kesempatan seseorang untuk dapat memuaskan kebutuhan tertentu dan media berfungsi sebagai pengganti atau pelengkap. Dengan kata lain, terkadang situasi yang kita hadapi menjadikan media sebagai sumber terbaik atau mungkin satu-satunya yang tersedia. Pada situasi bencana alam, banyak orang yang tidak dapat pergi langsung ke lokasi bencana sehingga mereka sangat bergantung pada media untuk mengetahui keselamatan anggota keluarga mereka.

4. Situasi sosial terkadang menghasilkan nilai-nilai tertentu yang dipertegas dan diperkuat melalui konsumsi media. Orang terdidik akan memilih media yang dapat mempertegas atau memperkuat nilai-nilai yang menghargai akal sehat, kesadaran diri dan ilmu pengetahuan. Namun sebaliknya, media juga dapat mempertegas atau memperkuat nilai-nilai yang bertentangan dengan akal sehat.

5. Situasi sosial menuntut audiensi untuk akrab dengan media agar mereka tetap dapat diterima sebagai anggota kelompok tertentu. Dalam pergaulan sosial, seseorang yang serba tidak tahu mengenai isu-isu yang menjadi sorotan media akan dianggap sebagai orang yang tidak mengikuti perkembangan zaman.

Gambar

Gambar 2.3  Kerangka Konsep
Tabel 4.1  Jenis Kelamin
Tabel 4.2  Usia
Tabel 4.3  Pekerjaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

“ Hubungan Antara Proses Pencarian Informasi di Akun Instagram @caferesto_bdg dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi..

PENGGUNAAN INSTAGRAM DALAM MEMBENTUK AWARENESS, SIKAP DAN MINAT BELI(Studi Deskriptif Kualitatif pada Akun Media Sosial Instagram dan Followers Kedai Makan “POPIPOP Noodles

Agustus 1995 yang menjadi pemicu dari tumbuhnya media online di Indonesia sampai berkembang pesat seperti sekarang, selain itu media online juga memanfaatkan

Terdapat indikator yang paling banyak berkontribusi atau banyak mendapatkan jawaban setuju, yaitu indikator dengan pernyataan bahwa unggahan konten pada akun Instagram

Untuk penelitian selanjutnya terkait pengaruh media sosial Instagram diharapkan bagi peneliti selanjutnya yang memiliki ketertarikan untuk menguji pengaruh media

Masih berhubungan dengan materi pengetahuan seksual, terdapat satu akun di platform media sosial, Instagram, yaitu @taulebih.id, yang merupakan akun khusus berbagi

Berdasarkan hasil korelasi yang telah dilakukan terdapat hubungan yang signifikan antaran intensitas pengguna media sosial Instagram Simamaung dengan pemenuhan

Hasil penelitian menunjukan bahwa terpaan yang disajikan oleh akun tersebut memiliki dampak positif dalam memenuhi kebutuhan informasi para followers-nya, followers akun instagram