BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi khususnya pada jaringan komputer pada saat ini telah menjadi salah satu hal yang mendasar dalam semua segi. Sulit dibayangkan pada era teknologi informasi pada saat sekarang ini tanpa menggunakan teknologi jaringan komputer. Hal ini membuat setiap organisasi perusahaan selalu memahami bahwa kebutuhan terhadap jaringan sangatlah diperlukan di masa ini atau di masa yang akan datang. Dalam menjalankan kegiatan operasional pada setiap organisasi perusahaan perlu adanya suatu sistem jaringan komputer intranet yang dapat menghubungkan sekumpulan komputer dan peralatan lainnya dalam suatu kesatuan untuk tujuan tertentu.
Pada jaringan Wireless LAN (Local Area Network) di PT Anugrah Argon Medica NDC yang terhubung dengan intranet terdapat 1 komputer server dan 23 komputer client. Komputer client berfungsi sebagai perantara untuk mengakses data pada komputer server, sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan komputer client. Server intranet ini adalah untuk mempermudah karyawan untuk mengakses suatu pekerjaan atau berbagi informasi-informasi yang penting pada PT Anugrah Argon Medica NDC. Kualitas layanan jaringan wireless LAN pada jaringan komputer intranet pada PT Anugrah Argon Medica NDC ini menjadi topik tersendiri yang menjadi prioritas utama bagi pengguna yang berada pada level (QoS) Quality of Service yang baik.
Suatu jaringan dikatakan padat atau tinggi, apabila terdapat banyak client yang terkoneksi ke server, sehingga lalu lintas paket data yang berada di dalam jaringan menjadi padat. Permasalahan yang sering muncul didalam kinerja (QoS) Quality of Service jaringan LAN ini biasa disebabkan oleh beberapa masalah, yang meliputi Throughput, delay, dan packet loss yang dapat membuat masalah
2
cukup besar untuk pengguna aplikasi dalam suatu jaringan. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk membuat tugas skripsi dengan judul
“Analisa Kinerja Jaringan Wireless LAN dengan menggunakan metode QoS (Quality of Service) pada PT. Anugrah Argon Medica NDC”.
1.2 Identifikasi Dan Batasan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Masalah yang terjadi di dalam sistem jaringan wireless LAN PT. Anugrah Argon Medica NDC adalah sebagai berikut :
1. Troubleshooting jaringan local area conection sering tidak muncul 2. Layanan internet kurang stabil.
1.2.2 Batasan Masalah
Untuk lebih mengarah pada masalah yang ada agar tidak terlalu menyimpang pada masalah, maka masalah dibatasi sebagai berikut :
1. Melakukan pengukuran hanya pada parameter troughput, delay dan packet loss dengan menggunakan aplikasi Wireshark.
2. Hanya melakukan pengukuran QoS dari sisi Wireless Local Area Network (WLAN) PT. Anugrah Argon Medica NDC.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang diuraikan diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana mengukur parameter Throughput, delay, dan packet loss dengan menggunakan aplikasi Wireshark ?.
2. Bagaimana mengalisis kinerja jaringan wireless LAN pada PT Anugrah Argon Medica NDC ?
3 1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan yang dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis dan mengetahui kualitas layanan jaringan LAN (Local Area Network) pada PT. Anugrah Argon Medica NDC menggunakan metode QoS (Quality of Service).
2. Mengukur parameter throughput, delay, dan packet loss.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis dan pihak perusahaan, memperoleh masukan-masukan dan manfaat. Adapun manfaat yang didapat antara lain adalah:
1. Manfaat Untuk Peneliti
Bagi Peneliti, sebagai penerapan dan pengembangan dari ilmu yang diperoleh selama ini baik diperkuliahan maupun diluar perkuliahan.
2. Manfaat Untuk Perusahaan
Bagi PT. Anugrah Argon Medica NDC, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan kajian ulang dalam mengelola, dan memperbaiki jaringan LAN (Local Area Network) sehingga dalam pemakaian jaringan LAN terdapat kepuasan dan kepercayaan pengguna terhadap jaringan LAN tersebut.
3. Manfaat Untuk Institusi STT Pelita Bangsa
Bagi institusi STT Pelita Bangsa, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan dan digunakan sebagai bahan referensi dasar untuk mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya.
4 1.5 Metodologi Penelitian
1.5.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini di lakukan pada PT. Anugrah Argon Medica NDC yang beralamat di kawasan industri jababeka 2, jl. Industri selatan 7 Cikarang selatan-Bekasi-Jawa Barat.
1.5.2 Metode Pengumpulan Data
Berikut ini akan dijelaskan mengenai jenis data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini.
1. Observasi (Pengamatan)
Dengan melakukan pengamatan terhadap kinerja jaringan LAN (Local Area Network) di PT Anugrah Argon Medica NDC
2. Diskusi dan Wawancara
Melakukan diskusi dan wawancara langsung dengan IT jaringan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan objek yang di teliti.
3. Studi Pustaka
Melakukan dengan cara mencari dan mempelajari jurnal-jurnal dan buku-buku yang berhubungan dengan objek yang diteliti, serta bersumber dari jurnal-jurnal dan buku-buku pedoman yang disusun oleh para ahli, yang berhubungan dengan penelitian.
1.5.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode tindakan atau action research. Langkah-langkah kegiatan dalam menggunakan metode action research ini adalah sebagai berikut :
5 1. Melakukan Diagnosa (Diagnosing Action)
Pada tahap ini mempelajari dan melakukan identifikasi masalah-masalah pokok yang ada guna menjadi dasar penelitian.
2. Membuat rencana tindakan (Planning Action)
Peneliti memahami pokok masalah yang ada kemudian dilanjutkan dengan menyusun rencana tindakan yang tepat untuk bisa menyelesaikan masalah yang ada. Pada tahap ini peneliti melakukan rencana tindakan dengan melakukan survei berkenaan masalah yang akan dianalisis tersebut apakah penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai atau tidak.
3. Melakukan Tindakan (Taking Action)
Peneliti melakukan pengukuran QoS (Quality of Service) untuk melihat performa jaringan wireless LAN yang diterapkan.
4. Melakukan Evaluasi (Evaluating Action)
Setelah tahap action taking dianggap cukup, kemudian peneliti melakukan evaluasi hasil dari analisis yang telah dilakukan apakah sesuai dengan kebutuhan yang ada.
5. Pembelajaran (learning)
Setelah semuanya selesai, maka tahap akhir adalah peneliti dan partisipan melaksanakan review tahap demi tahap kemudian penelitian dapat berakhir.
Seluruh perubahan dalam situasi instansi dievaluasi oleh peneliti dan dikomunikasikan kepada partisipan. Hasilnya juga mempertimbangkan untuk tindakan kedepan.
1.6 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian perumusan masalah, batasan
6
masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan, metodelogi penelitian yang digunakan, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Pada bab ini penulis membahas teori-teori dasar dan tinjauan pustaka yang mendukung materi dan sejarah perusahaan, struktur maupun visi dan misi perusahaan.
Bab III Metode Penelitian
Pada bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu penelitian tindakan atau action research yang meliputi pengukuran parameter QoS yaitu throughput, delay, dan packet loss.
Bab IV Pembahasan Dan Hasil Penelitian
Pada bab ini berisi hasil pengukuran dan menghitung hasil menggunakan Metode QoS (Quality of service) serta pembahasan dari analisis kinerja jaringan Wireless LAN.
Bab V Penutup
Pada bab ini mengemukakan kesimpulan rangkuman hasil yang dicapai dan saran yang ditujukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut
7 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Dasar Teori 2.1.1 Analisis
Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan terpadu. Komaruddin (2001, dalam Irwansyah, 2013). Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002, dalam Irwansyah, 2013).
Menurut Nazir (2003, dalam Irwansyah, 2013), Analisis adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi, serta menyingkatkan data sehingga mudah dibaca.
Sedangkan analisis data merupakan salah satu rangkaian dalam kegiatan penelitian. Sehingga kegiatan menganalisis data berkaitan dengan rangkaian kegiatan sebelumnya mulai dari jenis penelitian yang telah dipilih, rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis data, jumlah variabel, serta asumsi-asumsi teoritis yang melandasi kegiatan-kegiatan penelitian. Dengan demikian, dalam melakukan analisis data perlu memperhatikan rangkaian tahap sebelumnya sebagai rujukan agar penelitian yang dilaksanakan bertalian atau berhubungan dengan tahap-tahap penelitian yang lain. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, data yang tak berbunyi. Oleh karena itu data disini memberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu. Kasiram (2006, dalam Bakti, Riko Sampurna, 2017).
8
menurut Taylor (1975, dalam Romadhon, Pearl Pratama, 2014) analisis data didefinisikan sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Lexy J. Moleong (2006, dalam Bakti, Riko Sampurna, 2017). Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Romadhon, pearl Pratama, (2014).
Dari uraian tersebut di atas dapatlah kita menarik garis bawah analisis data bermaksud mengorganisasikan atau mengelompokkan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
2.1.2 Kinerja
Menurut Mangkunegara, AP (2000, dalam Bakti, Riko Sampurna, 2017), Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Rivai (2004, dalam Bakti, Riko Sampurna, 2017), bahwa “Kinerja merupakan prilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.
Kinerja adalah hasil kerja nyata yang dicapai oleh suatu objek secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Bakti, Riko Sampurna, (2017).
9 2.1.3 Jaringan Komputer
Sebuah sistem jaringan yang terdiri dari komputer dan perangkat-perangkat jaringan yang saling berhubungan bertukar informasi dan juga saling bekerjasama. Jaringan komputer juga merupakan sebuah himpunan “interkoneksi”
antara 2 komputer atau lebih yang saling terhubung oleh media transmisi kabel atau nirkabel. Syafrizal, M. (2005, dalam Sugiantoro, Bambang. Dkk, 2017).
Menurut Wagito (2005, dalam Putra, Heri Yuliansyah. 2013), jaringan komputer (Computer Network) yang disebut secara singkat dengan jaringan adalah kumpulan komputer dan alat-alat lain yang saling dihubungkan bersama menggunakan media komunikasi tertentu. Informasi yang melintas sepanjang media komunikasi, memungkinkan pengguna jaringan untuk saling bertukar data atau menggunakan perangkat lunak maupun perangkat keras secara berbagi.
Masing-masing komputer atau alat-alat lain yang dihubungkan pada jaringan disebut node. Menurut Fiva (2010, dalam Putra, Heri Yuliansyah. 2013), jaringan komputer adalah salah satu bentuk komunikasi antar komputer, sama halnya seperti yang dilakukan oleh manusia yang dapat berkomunikasi.
Pembuatan jaringan komputer biasanya tidak hanya melibatkan komputer, namun juga bisa menggabungkan piranti-pirantinya lain seperti : ponsel, printer dan sebagainya. Jaringan komputer pada umumnya termasuk dalam pokok bahasan dalam bidang telekomunikasi,ilmu komputer, teknologi informasi dan teknik komputer. Sifat dari jaringan komputer adalah kemungkinan adanya transfer data antara komputer atau perangkat yang terhubung di dalamnya.
Menurut Sofana (2008, dalam Putra, Heri Yuliansyah. 2013), yang dimaksud dengan jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer
10
lainnya atau dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras.
2.1.4 Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Menurut Sofana (2010, dalam Putra, Heri Yuliansyah. 2013), untuk memudahkan memahami jaringan komputer para ahli kemudian membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa klasifikasi, di antaranya :
1. Area
a. LAN (Local Area Network)
LAN (Local Area Network) adalah suatu kumpulan komputer, dimana terdapat beberapa unit komputer (client) dan 1 unit komputer untuk bank data (server).
Antara masing-masing client maupun antara client dan server dapat saling bertukar file maupun saling menggunakan printer yang terhubung pada unit-unit komputer yang terhubung pada jaringan LAN.
b. MAN (Metropolitan Area Network)
Teknologi yang digunakan MAN mirip dengan LAN. Hanya saja areanya lebih besar dan komputer yang dihubungkan pada jaringan MAN jauh lebih banyak dibandingkan dengan LAN. MAN merupakan jaringan komputer yang meliputi area seukuran kota dan gabungan beberapa LAN yang dihubungkan menjadi sebuah jaringan besar.
c. WAN (Wide Area Network)
WAN adalah kumpulan dari LAN yang dihubungkan dengan media komunikasi publik atau media lainnya, seperti jaringan telepon dan melibatkan area geografis yang cukup besar, seperti antar negera antar benua, atau jaringan yang berskala besar. Hampir sama dengan internet hanya saja menggunakan jaringan privat.
d. Internet
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke
11
negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
2. Media Penghantar a. Wired Network
Wired network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar. Jadi, data dialirkan melalui kabel. Kabel yang umum yang digunakan pada jaringan komputer biasanya menggunakan bahan dasar tembaga. Ada dua jenis kabel yang menggunakan bahan fiber optic atau serat optik. Biasanya bahan tembaga digunakan pada LAN. Sedangkan untuk MAN dan WAN menggunakan kabel tembaga dan serat optik.
b. Wireless Network
Wireless Network adalah jaringan komputer yang menggunakan media penghantar berupa gelombang atau (infrared dan laser). Sedangkan pengguna infrared dan laser pada umumnya terbatas untuk jenis jaringan yang hanya melibatkan dua titik saja atau disebut juga point to point.
3. Fungsi
a. Client Server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih) komputernya difungsikan sebagai server untuk melayani komputer lain.
Komputer yang dilayani oleh server disebut client. Layanan yang diberikan bisa berupa akses web, email, file atau yang lain. Client server banyak dipakai oleh internet atau intranet.
b. Peer to Peer adalah jenis jaringan komputer dimana setiap komputer bisa menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan akses dari satu komputer ke komputer lainnya.
2.1.5 Jaringan Wireless LAN (WLAN)
Menurut Madcoms (2009, dalam Usman, Fadillah. dkk, 2015) Wireless LAN (Local Area Network) yaitu jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisi data dimana informasi dari satu
12
komputer ke komputer lainya tanpa menggunakan kabel sebagai media perantara.
Dimana ketika sebuah data dikirimkan baik oleh pengirim sinyal Wi-Fi (Wireless Fidelity), maka data biner akan dikodekan menjadi sebuah frekuensi radio kemudian akan di transmisikan oleh perangkat wireless router.
Wireless LAN merupakan salah satu media transmisi yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Data-data digital yang dikirim melalui wireless akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik.
Media wireless yang umum digunakan adalah dengan menggunakan gelombang radio yang diset untuk bekerja di bidang frekuensi tertentu sesuai dengan standar.
Sugiantoro, Bambang dkk (2017).
Pada dasarnya Wireless dengan LAN merupakan sama-sama jaringan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya, yang membedakan antara keduanya adalah media jalur lintas data yang digunakan. Jika LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas data, sedangkan Wireless menggunakan media gelombang radio/udara, adapun standar wireless dan keandalan transfer data menurut versinya seperti (Wireless Fidelity), 802.11a (WIFI5), dan 802.11.
ketiga standard tersebut biasa di singkat 802.11a/b/g. Versi Wireless LAN 802.11b memilik kemampuan transfer data kecepatan tinggi hingga 11Mbps pada frekuensi 2,4 Ghz. Versi berikutnya 802.11a,untuk transfer data kecepatan tinggi hingga 54 Mbps pada frekuensi 5 Ghz. Sedangkan 802.11g berkecepatan 54 Mbps dengan frekuensi 2,4 Ghz.
Adapun jenis-jenis wireless seperti dibawah ini:
1. Wireless Wide Area Networks (WWAN)
Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di
13
dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular DigitalPacket Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA).
Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi yang lebih handal seperti 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga.
2. Wireless Metropolitan Area Networks (WMAN)
Teknologi WMAN adalah koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan local multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.
3. Wireless Local Area Networks (WLAN)
Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan
14
network backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.
4. Wireless Personal Area Networks (WPAN)
Teknologi WPAN adalah suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana, seperti telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter.
Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya infra merah sebagai media transmisi data. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.
2.1.6 Perangkat Jaringan Komputer
Berikut ini adalah perangkat-perangkat jaringan komputer:
1. Router
Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN) sehingga host-host yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network yang lain.
15
Gambar 2.1 Router Sumber : https//jaringankomputer.org
2. Hub
Hub adalah sebuah repeater yang memiliki banyak port (multi port) yang mendukung kabel twited pair dalam sebuah topologi Star. Pada jaringan yang umum, sebuah port akan menghubungkan hub dengan komputer Server.
Sementara itu port yang lain digunakan untuk menghubungkan hub dengan node-node. Penggunaan hub dapat dikembangkan dengan mengaitkan suatu hub ke hub lainnya. Hub tidak mampu menentukan tujuan. Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi dengannya, menggunakan mode half-duplex. Hub hanya memungkinkan user untuk berbagi jalur yang sama. Pada jaringan tersebut, tiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwith yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 unit komputer. Jika semua komputer tersambung ke jaringan secara bersamaan, maka bandwith yang dapat digunakan oleh masing-masing user rata-rata adalah 1 Mbps.
16 Gambar 2.2 Hub Sumber : https//jaringankomputer.org
3. Switch
Switch adalah gabungan dari Hub dan Bridge yang berfungsi untuk meneruskan paket data dalam sistem komunikasi data. Switch dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik. Keuntungan menggunakan switch adalah karena setiap segmen jaringan memiliki bandwith 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada hub.
17
Gambar 2.3 Switch Sumber : https//jaringankomputer.org
Gambar 2.3 Switch Sumber : https//jaringankomputer.org