SKRIPSI
ANALISIS KINERJA JARINGAN WIRELESS LAN MENGGUNAKAN METODE QOS PADA PT.
ANUGRAH ARGON MEDICA NDC
ANALYSIS OF WIRELESS LAN NETWORK PERFORMANCE USING QOS METHOD AT PT. ANUGRAH
ARGON MEDICA NDC
Disusun Oleh:
NOOR WAHIT 311421200
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
KABUPATEN BEKASI
2018
SKRIPSI
ANALISIS KINERJA JARINGAN WIRELESS LAN MENGGUNAKAN METODE QOS PADA PT.
ANUGRAH ARGON MEDICA NDC
ANALYSIS OF WIRELESS LAN NETWORK PERFORMANCE USING QOS METHOD AT PT. ANUGRAH
ARGON MEDICA NDC
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika
Disusun Oleh:
NOOR WAHIT 311421200
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
KABUPATEN BEKASI
2018
i
PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : Noor Wahit
NIM : 311421200
Program Studi : Teknik Informatika
Judul Skripsi : Analisis Kinerja Jaringan Wireless LAN Menggunakan Metode QoS Pada PT. Anugrah Argon Medica NDC
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui, Kabupaten Bekasi, 28 Oktober 2018
Menyetujui:
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
A. Yudi Permana, S.Kom, M.kom Agus Suwarno, S.Kom, M.T
NIDN. 0420118405 NIDN. 0408058302
Mengetahui:
Ka.Prodi Teknik Informatika Ketua STT Pelita Bangsa
Aswan S. Sunge, S.E, M.Kom Dr. Ir. Supriyanto, M.p
NIDN. 0426018003 NIDN. 0401066605
ii
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
Nama Pelaksana : Noor Wahit
NIM : 311421200
Program Studi : Teknik Informatika
Judul Skripsi : Analisis Kinerja Jaringan Wireless LAN Menggunakan Metode QoS Pada PT. Anugrah Argon Medica NDC
Skripsi ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada sidang Skripsi tanggal 10 November 2019. Menurut pandangan kami,
skripsi ini memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk tujuan penganugrahan gelar Sarjana Komputer ( S.Kom )
Kabupaten Bekasi, 10 November 2018 Dewan Penguji:
Dosen Penguji I Dosen Penguji II
Ismasari Nawangsih, M.Kom Lia Amelia Megawati, S.pd, M.T
NIDN. 0413088005 NIDN. 0428048503
Ka. Prodi Teknik Informatika
Aswan S. Sunge, S.E, M.Kom NIDN. 0426018003
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keikhlasan, istoqomah dalam menghadapi cobaan.
Saya datang , saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang.
Kemenagan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh di rebut oleh manusia ialah menundukkan diri sendiri. (ibu kartini)
Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah. (Lessing)
Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama.
Persembahan :
Ibu dan Ayah tercinta yang telah banyak berkorban, memberikan semangat dan dukungan yang tiada henti kepadaku serta doa yang selalu mereka berikan.
Istri dan Anak saya yang tercinta yang selalu sabar mendampingiku dalam suka maupun duka dan memberikan warna warni dalam hidupku.
Kakak dan adikku yang selalu mendorongku untuk terus semangat.
Seluruh keluarga besar STT Pelita Bangsa.
Sahabat-sahabat dan teman-temanku yang selalu ikhlas membantu, memberi semangat dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik Pelita Bangsa, yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Noor Wahit NIM : 311421200
Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul:
“Analisis Kinerja Jaringan Wireless LAN Menggunakan Metode QoS Pada PT ANUGRAH ARGON MEDICA NDC”
Merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung seperti mikrotik dll).
Apabila di kemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Kabupaten Bekasi Pada tanggal : 28 Oktober 2018
Yang menyatakan
Noor Wahit
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan segala rahmad dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Analisis Kinerja Jaringan Wireless LAN Menggunakan Metode QoS pada PT. Anugrah Argon Medica NDC”.
Skripsi tersusun dalam rangka melengkapi salah satu persyaratan dalam rangka menempuh ujian akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) pada Program Studi Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Teknologi Pelita Bangsa.
Penulis sungguh sangat menyadari, bahwa penulisan Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Sudah selayaknya, dalam kesempatan ini penulis menghaturkan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Supriyanto, M.P selaku ketua STT Pelita Bangsa.
2. Bapak Aswan S. Sunge, S.E, M.Kom selaku ketua Program Studi Teknik Infomatika STT Pelita Bangsa.
3. Bapak A. Yudi Permana, S.Kom, M.Kom selaku pembimbing utama yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.
4. Bapak Agus Suwarno, S.Kom, M.T selaku pembimbing kedua yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.
5. Seluruh Dosen STT Pelita Bangsa yang telah memberikan pelayanan terbaiknya kepada penulis selama perjalanan studi jenjang Strata 1.
6. Rekan-rekan mahasiswa STT Pelita Bangsa, khususnya angkatan 2014, yang telah banyak memberikan inspirasi dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi jenjang Strata 1.
vi
7. Ibu dan Ayah tercinta yang senantiasa mendo’akan dan memberikan semangat dalam perjalanan studi Strata 1 maupun dalam kehidupan penulis.
8. Istri dan Anak tercinta yang senantiasa mendo’akan dan memberikan semangat serta dukungan dalam perjalanan studi Strata 1 maupun dalam kehidupan penulis.
Akhir kata, penulis mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan yang terdapat dalam Skripsi ini dan berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi khasanah pengetahuan Teknologi Informasi di lingkungan STT Pelita Bangsa khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Bekasi, Oktober 2018
Noor Wahit
vii DAFTAR ISI
PERSETUJUAN SKRIPSI ... i
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
ABSTRAK ... xii
ABSTRACT ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah ... 2
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 2
1.2.2 Batasan Masalah ... 2
1.3 Rumusan Masalah ... 2
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Tujuan Penelitian ... 3
1.4.2 Manfaat Penelitian ... 3
1.5 Metodologi Penelitian ... 4
1.5.1 Tempat Penelitian ... 4
1.5.2 Metode Pengumpulan Data ... 4
1.5.3 Metode Penelitian ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Dasar Teori ... 7
2.1.1 Analisis ... 7
viii
2.1.2 Kinerja ... 8
2.1.3 Jaringan Komputer ... 9
2.1.4 Jenis-jenis Jaringan Komputer... 10
2.1.5 Jaringan Wireless LAN (WLAN) ... 11
2.1.6 Perangkat Jaringan Komputer ... 14
2.1.7 Topologi Jaringan Komputer ... 18
2.2 QoS (Quality of Service) ... 24
2.2.1 Parameter-parameter Quality of Services (QoS) ... 25
2.2.2 Jenis –Jenis Model QoS ... 27
2.3 Wireshark Tool ... 28
2.4 Penelitian Terdahulu ... 29
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
3.1 Sekilas Tentang Perusahaan ... 31
3.1.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 32
3.2 Topologi Jaringan ... 33
3.2.1 Jaringan Wirelees LAN ... 33
3.3 Menganalisis QoS Jaringan Wireless LAN ... 34
3.3.1. Melakukan Diagnosa (Diagnosing) ... 34
3.3.2 Melakukan Rencana Tindakan (Action planning) ... 35
3.3.3 Melakukan Tindakan (Action Taking) ... 38
3.4 Lokasi dan Waktu ... 39
3.5 Alat dan Bahan ... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 41
4.1. Hasil Penelitian ... 41
4.1.1. Hasil Pengukuran QoS (Quality of Service) ... 41
4.2 Pembahasan ... 54
4.2.1 Pembahasan QoS ... 55
4.2.2 Hasil Analisis QoS... 63
ix
4.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Nilai QoS ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
5.1. Kesimpulan ... 65
5.2 Saran ... 65 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standarisasi Delay versi TIPHON ... 26
Tabel 2.2 Standarisasi Packet Loss versi TIPHON ... 26
Tabel 2.3 Standarisasi Throughput versi TIPHON ... 27
Tabel 3.1 Bandwidth ... 35
Tabel 3.2 Jadwal Pengukuran ... 35
Tabel 4.1 Nilai Throughput Area Ruang Office ... 44
Tabel 4.2 Nilai Delay Area Ruang Office ... 45
Tabel 4.3 Nilai Packet Loss Area Ruang Office ... 45
Tabel 4.4 Nilai Throughput Area Ruang Kagud-Outbound... 48
Tabel 4.5 Nilai Delay Area Ruang Kagud-Outbound ... 49
Tabel 4.6 Nilai Paket Loss Area Ruang Kagud-Outbound ... 49
Tabel 4.7 Nilai Throughput Area Ruang Inbound ... 52
Tabel 4.8 Nilai Delay Area Ruang Inbound... 53
Tabel 4.9 Nilai Packet Loss Area Ruang Inbound ... 54
Tabel 4.10 Nilai Throughput perhari pada area ruang Office ... 55
Tabel 4.11 Nilai Delay perhari pada area ruang Office ... 56
Tabel 4.12 Nilai Packet Loss perhari pada ruang Office ... 56
Tabel 4.13 Nilai Throughput perhari area ruang Kagud-Outbound ... 57
Tabel 4.14 Nilai Delay perhari area ruang Kagud-Outbound ... 58
Tabel 4.15 Nilai Packet Loss perhari area ruang Kagud-Outbound ... 58
Tabel 4.16 Nilai Throughput perhari area ruang Inbound ... 59
Tabel 4.17 Nilai Delay perhari area ruang Inbound ... 60
Tabel 4.18 Nilai Packet Loss perhari area ruang Inbound ... 60
Tabel 4.19 Klasifikasi Perhitungan Throughput ... 61
Tabel 4.20 Klasifikasi Perhitungan Delay ... 61
Tabel 4.21 Klasifikasi Perhitungan Packet Loss Ketiga area ... 62
Tabel 4.22 Nilai Hasil Analisa QoS ... 63
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Router ... 15
Gambar 2.2 Hub ... 16
Gambar 2.3 Switch ... 17
Gambar 2.4 Modem ... 17
Gambar 2.5 Topologi Bus ... 19
Gambar 2.6 Topologi Star ... 20
Gambar 2.7 Topologi Tree ... 21
Gambar 2.8 Topologi Ring ... 22
Gambar 2.9 Topologi Mesh ... 23
Gambar 2.10 Wireshark ... 28
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 33
Gambar 3.2 Topologi jaringan Wirelees PT. Anugrah Argon Medica NDC ... 34
Gambar 3.3 Topologi Pengukuran Parameter QoS ... 36
Gambar 3.4 Topologi Pengukuran QoS di Area Ruang office ... 37
Gambar 3.5 Topologi Pengukuran QoS area Ruang Kagud-Outbound ... 37
Gambar 3.6 Topologi Pengukuran QoS Area Ruang Inbound ... 38
Gambar 4.1 Nilai Throughput ruang Office ... 42
Gambar 4.2 Nilai Delay ruang Office ... 42
Gambar 4.3 Nilai Packet Loss ruang Office ... 43
Gambar 4.4 Nilai Throughput ruang Kagud-Outbound ... 46
Gambar 4.5 Nilai Delay ruang Kagud-Outbound ... 47
Gambar 4.6 Nilai Packet Loss ruang Kagud-Outbound... 47
Gambar 4.7 Nilai Throughput ruang Inbound... 50
Gambar 4.8 Nilai delay ruang Inbound ... 51
Gambar 4.9 Nilai Packet Loss ruang Inbound ... 52
xii ABSTRAK
Quality of Service (QoS) adalah kemampuan sebuah jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik lagi bagi layanan lalu lintas yang melewatinya terutama dalam hal lalu lintas internet yang di bahas dalam penelitian ini. Dari hasil pengambilan data yang dilakukan bahwa QoS jaringan internet diperoleh hasil yang baik. Mengacu pada pentingnya kualitas layanan jaringan dan belum dilakukannya pengukuran yang pasti yang dapat di gunakan untuk mengukur seberapa besar kualitas layanan yang harus di penuhi, maka masalah pokok dalam penelitian ini adalah “Bagaimana menganalisis kinerja jaringan wireless LAN menggunakan metode QoS pada PT. Anugrah Argon Medica NDC” Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wireshark. Sedangkan metode yang digunakan adalah action research dengan model sistem monitoring QoS. Dari hasil pengukuran parameter QoS yang terdiri throughput, delay, dan packet loss.
Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi QoS jaringan adalah redaman, distorsi, noise dan kapasitas bandwidth.
Kata Kunci : WLAN (Wireless Local Area Network), QoS (Quality of Service), Throughput, Delay, dan Packet Loss.
xiii ABSTRACT
Quality of Service (QoS) is the ability of a network to provide better service for the service traffic through traffic, especially in terms of internet network discussed in this study. From the results of data collection is done that the internet network QoS obtained good results. Referring to the importance of the quality of network services and have not done exact measurement that can be used to measure the quality of service that must be fulfilled, the key problem in this research is "How to analyze the working of the network LAN usage methods QoS on PT. Anugrah Argon Medica" , The tools used in this study is Wireshark. While the methods used is action research model with QoS monitoring system. From the results of measurements of the QoS parameters comprise throughput, delay, and packet loss. Factors that could affect the network QoS is damping, distortion, noise and bandwidth capacity.
Keyword :WLAN (Wireless Local Area Network), QoS (Quality of Service), Throughput, Delay, and Packet Loss.
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi khususnya pada jaringan komputer pada saat ini telah menjadi salah satu hal yang mendasar dalam semua segi. Sulit dibayangkan pada era teknologi informasi pada saat sekarang ini tanpa menggunakan teknologi jaringan komputer. Hal ini membuat setiap organisasi perusahaan selalu memahami bahwa kebutuhan terhadap jaringan sangatlah diperlukan di masa ini atau di masa yang akan datang. Dalam menjalankan kegiatan operasional pada setiap organisasi perusahaan perlu adanya suatu sistem jaringan komputer intranet yang dapat menghubungkan sekumpulan komputer dan peralatan lainnya dalam suatu kesatuan untuk tujuan tertentu.
Pada jaringan Wireless LAN (Local Area Network) di PT Anugrah Argon Medica NDC yang terhubung dengan intranet terdapat 1 komputer server dan 23 komputer client. Komputer client berfungsi sebagai perantara untuk mengakses data pada komputer server, sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan komputer client. Server intranet ini adalah untuk mempermudah karyawan untuk mengakses suatu pekerjaan atau berbagi informasi-informasi yang penting pada PT Anugrah Argon Medica NDC. Kualitas layanan jaringan wireless LAN pada jaringan komputer intranet pada PT Anugrah Argon Medica NDC ini menjadi topik tersendiri yang menjadi prioritas utama bagi pengguna yang berada pada level (QoS) Quality of Service yang baik.
Suatu jaringan dikatakan padat atau tinggi, apabila terdapat banyak client yang terkoneksi ke server, sehingga lalu lintas paket data yang berada di dalam jaringan menjadi padat. Permasalahan yang sering muncul didalam kinerja (QoS) Quality of Service jaringan LAN ini biasa disebabkan oleh beberapa masalah, yang meliputi Throughput, delay, dan packet loss yang dapat membuat masalah
2
cukup besar untuk pengguna aplikasi dalam suatu jaringan. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk membuat tugas skripsi dengan judul
“Analisa Kinerja Jaringan Wireless LAN dengan menggunakan metode QoS (Quality of Service) pada PT. Anugrah Argon Medica NDC”.
1.2 Identifikasi Dan Batasan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Masalah yang terjadi di dalam sistem jaringan wireless LAN PT. Anugrah Argon Medica NDC adalah sebagai berikut :
1. Troubleshooting jaringan local area conection sering tidak muncul 2. Layanan internet kurang stabil.
1.2.2 Batasan Masalah
Untuk lebih mengarah pada masalah yang ada agar tidak terlalu menyimpang pada masalah, maka masalah dibatasi sebagai berikut :
1. Melakukan pengukuran hanya pada parameter troughput, delay dan packet loss dengan menggunakan aplikasi Wireshark.
2. Hanya melakukan pengukuran QoS dari sisi Wireless Local Area Network (WLAN) PT. Anugrah Argon Medica NDC.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang diuraikan diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana mengukur parameter Throughput, delay, dan packet loss dengan menggunakan aplikasi Wireshark ?.
2. Bagaimana mengalisis kinerja jaringan wireless LAN pada PT Anugrah Argon Medica NDC ?
3 1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan yang dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis dan mengetahui kualitas layanan jaringan LAN (Local Area Network) pada PT. Anugrah Argon Medica NDC menggunakan metode QoS (Quality of Service).
2. Mengukur parameter throughput, delay, dan packet loss.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis dan pihak perusahaan, memperoleh masukan-masukan dan manfaat. Adapun manfaat yang didapat antara lain adalah:
1. Manfaat Untuk Peneliti
Bagi Peneliti, sebagai penerapan dan pengembangan dari ilmu yang diperoleh selama ini baik diperkuliahan maupun diluar perkuliahan.
2. Manfaat Untuk Perusahaan
Bagi PT. Anugrah Argon Medica NDC, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan kajian ulang dalam mengelola, dan memperbaiki jaringan LAN (Local Area Network) sehingga dalam pemakaian jaringan LAN terdapat kepuasan dan kepercayaan pengguna terhadap jaringan LAN tersebut.
3. Manfaat Untuk Institusi STT Pelita Bangsa
Bagi institusi STT Pelita Bangsa, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan dan digunakan sebagai bahan referensi dasar untuk mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya.
4 1.5 Metodologi Penelitian
1.5.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini di lakukan pada PT. Anugrah Argon Medica NDC yang beralamat di kawasan industri jababeka 2, jl. Industri selatan 7 Cikarang selatan- Bekasi-Jawa Barat.
1.5.2 Metode Pengumpulan Data
Berikut ini akan dijelaskan mengenai jenis data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini.
1. Observasi (Pengamatan)
Dengan melakukan pengamatan terhadap kinerja jaringan LAN (Local Area Network) di PT Anugrah Argon Medica NDC
2. Diskusi dan Wawancara
Melakukan diskusi dan wawancara langsung dengan IT jaringan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan objek yang di teliti.
3. Studi Pustaka
Melakukan dengan cara mencari dan mempelajari jurnal-jurnal dan buku-buku yang berhubungan dengan objek yang diteliti, serta bersumber dari jurnal- jurnal dan buku-buku pedoman yang disusun oleh para ahli, yang berhubungan dengan penelitian.
1.5.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode tindakan atau action research. Langkah-langkah kegiatan dalam menggunakan metode action research ini adalah sebagai berikut :
5 1. Melakukan Diagnosa (Diagnosing Action)
Pada tahap ini mempelajari dan melakukan identifikasi masalah-masalah pokok yang ada guna menjadi dasar penelitian.
2. Membuat rencana tindakan (Planning Action)
Peneliti memahami pokok masalah yang ada kemudian dilanjutkan dengan menyusun rencana tindakan yang tepat untuk bisa menyelesaikan masalah yang ada. Pada tahap ini peneliti melakukan rencana tindakan dengan melakukan survei berkenaan masalah yang akan dianalisis tersebut apakah penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai atau tidak.
3. Melakukan Tindakan (Taking Action)
Peneliti melakukan pengukuran QoS (Quality of Service) untuk melihat performa jaringan wireless LAN yang diterapkan.
4. Melakukan Evaluasi (Evaluating Action)
Setelah tahap action taking dianggap cukup, kemudian peneliti melakukan evaluasi hasil dari analisis yang telah dilakukan apakah sesuai dengan kebutuhan yang ada.
5. Pembelajaran (learning)
Setelah semuanya selesai, maka tahap akhir adalah peneliti dan partisipan melaksanakan review tahap demi tahap kemudian penelitian dapat berakhir.
Seluruh perubahan dalam situasi instansi dievaluasi oleh peneliti dan dikomunikasikan kepada partisipan. Hasilnya juga mempertimbangkan untuk tindakan kedepan.
1.6 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian perumusan masalah, batasan
6
masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan, metodelogi penelitian yang digunakan, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Pada bab ini penulis membahas teori-teori dasar dan tinjauan pustaka yang mendukung materi dan sejarah perusahaan, struktur maupun visi dan misi perusahaan.
Bab III Metode Penelitian
Pada bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu penelitian tindakan atau action research yang meliputi pengukuran parameter QoS yaitu throughput, delay, dan packet loss.
Bab IV Pembahasan Dan Hasil Penelitian
Pada bab ini berisi hasil pengukuran dan menghitung hasil menggunakan Metode QoS (Quality of service) serta pembahasan dari analisis kinerja jaringan Wireless LAN.
Bab V Penutup
Pada bab ini mengemukakan kesimpulan rangkuman hasil yang dicapai dan saran yang ditujukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut
7 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Dasar Teori 2.1.1 Analisis
Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan terpadu. Komaruddin (2001, dalam Irwansyah, 2013). Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002, dalam Irwansyah, 2013).
Menurut Nazir (2003, dalam Irwansyah, 2013), Analisis adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi, serta menyingkatkan data sehingga mudah dibaca.
Sedangkan analisis data merupakan salah satu rangkaian dalam kegiatan penelitian. Sehingga kegiatan menganalisis data berkaitan dengan rangkaian kegiatan sebelumnya mulai dari jenis penelitian yang telah dipilih, rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis data, jumlah variabel, serta asumsi-asumsi teoritis yang melandasi kegiatan-kegiatan penelitian. Dengan demikian, dalam melakukan analisis data perlu memperhatikan rangkaian tahap sebelumnya sebagai rujukan agar penelitian yang dilaksanakan bertalian atau berhubungan dengan tahap-tahap penelitian yang lain. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, data yang tak berbunyi. Oleh karena itu data disini memberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu. Kasiram (2006, dalam Bakti, Riko Sampurna, 2017).
8
menurut Taylor (1975, dalam Romadhon, Pearl Pratama, 2014) analisis data didefinisikan sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Lexy J. Moleong (2006, dalam Bakti, Riko Sampurna, 2017). Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Romadhon, pearl Pratama, (2014).
Dari uraian tersebut di atas dapatlah kita menarik garis bawah analisis data bermaksud mengorganisasikan atau mengelompokkan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
2.1.2 Kinerja
Menurut Mangkunegara, AP (2000, dalam Bakti, Riko Sampurna, 2017), Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Rivai (2004, dalam Bakti, Riko Sampurna, 2017), bahwa “Kinerja merupakan prilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.
Kinerja adalah hasil kerja nyata yang dicapai oleh suatu objek secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Bakti, Riko Sampurna, (2017).
9 2.1.3 Jaringan Komputer
Sebuah sistem jaringan yang terdiri dari komputer dan perangkat- perangkat jaringan yang saling berhubungan bertukar informasi dan juga saling bekerjasama. Jaringan komputer juga merupakan sebuah himpunan “interkoneksi”
antara 2 komputer atau lebih yang saling terhubung oleh media transmisi kabel atau nirkabel. Syafrizal, M. (2005, dalam Sugiantoro, Bambang. Dkk, 2017).
Menurut Wagito (2005, dalam Putra, Heri Yuliansyah. 2013), jaringan komputer (Computer Network) yang disebut secara singkat dengan jaringan adalah kumpulan komputer dan alat-alat lain yang saling dihubungkan bersama menggunakan media komunikasi tertentu. Informasi yang melintas sepanjang media komunikasi, memungkinkan pengguna jaringan untuk saling bertukar data atau menggunakan perangkat lunak maupun perangkat keras secara berbagi.
Masing-masing komputer atau alat-alat lain yang dihubungkan pada jaringan disebut node. Menurut Fiva (2010, dalam Putra, Heri Yuliansyah. 2013), jaringan komputer adalah salah satu bentuk komunikasi antar komputer, sama halnya seperti yang dilakukan oleh manusia yang dapat berkomunikasi.
Pembuatan jaringan komputer biasanya tidak hanya melibatkan komputer, namun juga bisa menggabungkan piranti-pirantinya lain seperti : ponsel, printer dan sebagainya. Jaringan komputer pada umumnya termasuk dalam pokok bahasan dalam bidang telekomunikasi,ilmu komputer, teknologi informasi dan teknik komputer. Sifat dari jaringan komputer adalah kemungkinan adanya transfer data antara komputer atau perangkat yang terhubung di dalamnya.
Menurut Sofana (2008, dalam Putra, Heri Yuliansyah. 2013), yang dimaksud dengan jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer
10
lainnya atau dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras.
2.1.4 Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Menurut Sofana (2010, dalam Putra, Heri Yuliansyah. 2013), untuk memudahkan memahami jaringan komputer para ahli kemudian membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa klasifikasi, di antaranya :
1. Area
a. LAN (Local Area Network)
LAN (Local Area Network) adalah suatu kumpulan komputer, dimana terdapat beberapa unit komputer (client) dan 1 unit komputer untuk bank data (server).
Antara masing-masing client maupun antara client dan server dapat saling bertukar file maupun saling menggunakan printer yang terhubung pada unit- unit komputer yang terhubung pada jaringan LAN.
b. MAN (Metropolitan Area Network)
Teknologi yang digunakan MAN mirip dengan LAN. Hanya saja areanya lebih besar dan komputer yang dihubungkan pada jaringan MAN jauh lebih banyak dibandingkan dengan LAN. MAN merupakan jaringan komputer yang meliputi area seukuran kota dan gabungan beberapa LAN yang dihubungkan menjadi sebuah jaringan besar.
c. WAN (Wide Area Network)
WAN adalah kumpulan dari LAN yang dihubungkan dengan media komunikasi publik atau media lainnya, seperti jaringan telepon dan melibatkan area geografis yang cukup besar, seperti antar negera antar benua, atau jaringan yang berskala besar. Hampir sama dengan internet hanya saja menggunakan jaringan privat.
d. Internet
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke
11
negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
2. Media Penghantar a. Wired Network
Wired network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar. Jadi, data dialirkan melalui kabel. Kabel yang umum yang digunakan pada jaringan komputer biasanya menggunakan bahan dasar tembaga. Ada dua jenis kabel yang menggunakan bahan fiber optic atau serat optik. Biasanya bahan tembaga digunakan pada LAN. Sedangkan untuk MAN dan WAN menggunakan kabel tembaga dan serat optik.
b. Wireless Network
Wireless Network adalah jaringan komputer yang menggunakan media penghantar berupa gelombang atau (infrared dan laser). Sedangkan pengguna infrared dan laser pada umumnya terbatas untuk jenis jaringan yang hanya melibatkan dua titik saja atau disebut juga point to point.
3. Fungsi
a. Client Server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih) komputernya difungsikan sebagai server untuk melayani komputer lain.
Komputer yang dilayani oleh server disebut client. Layanan yang diberikan bisa berupa akses web, email, file atau yang lain. Client server banyak dipakai oleh internet atau intranet.
b. Peer to Peer adalah jenis jaringan komputer dimana setiap komputer bisa menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan akses dari satu komputer ke komputer lainnya.
2.1.5 Jaringan Wireless LAN (WLAN)
Menurut Madcoms (2009, dalam Usman, Fadillah. dkk, 2015) Wireless LAN (Local Area Network) yaitu jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisi data dimana informasi dari satu
12
komputer ke komputer lainya tanpa menggunakan kabel sebagai media perantara.
Dimana ketika sebuah data dikirimkan baik oleh pengirim sinyal Wi-Fi (Wireless Fidelity), maka data biner akan dikodekan menjadi sebuah frekuensi radio kemudian akan di transmisikan oleh perangkat wireless router.
Wireless LAN merupakan salah satu media transmisi yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Data-data digital yang dikirim melalui wireless akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik.
Media wireless yang umum digunakan adalah dengan menggunakan gelombang radio yang diset untuk bekerja di bidang frekuensi tertentu sesuai dengan standar.
Sugiantoro, Bambang dkk (2017).
Pada dasarnya Wireless dengan LAN merupakan sama-sama jaringan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya, yang membedakan antara keduanya adalah media jalur lintas data yang digunakan. Jika LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas data, sedangkan Wireless menggunakan media gelombang radio/udara, adapun standar wireless dan keandalan transfer data menurut versinya seperti (Wireless Fidelity), 802.11a (WIFI5), dan 802.11.
ketiga standard tersebut biasa di singkat 802.11a/b/g. Versi Wireless LAN 802.11b memilik kemampuan transfer data kecepatan tinggi hingga 11Mbps pada frekuensi 2,4 Ghz. Versi berikutnya 802.11a,untuk transfer data kecepatan tinggi hingga 54 Mbps pada frekuensi 5 Ghz. Sedangkan 802.11g berkecepatan 54 Mbps dengan frekuensi 2,4 Ghz.
Adapun jenis-jenis wireless seperti dibawah ini:
1. Wireless Wide Area Networks (WWAN)
Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di
13
dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular DigitalPacket Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA).
Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi yang lebih handal seperti 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga.
2. Wireless Metropolitan Area Networks (WMAN)
Teknologi WMAN adalah koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan local multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.
3. Wireless Local Area Networks (WLAN)
Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan
14
network backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.
4. Wireless Personal Area Networks (WPAN)
Teknologi WPAN adalah suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana, seperti telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter.
Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya infra merah sebagai media transmisi data. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.
2.1.6 Perangkat Jaringan Komputer
Berikut ini adalah perangkat-perangkat jaringan komputer:
1. Router
Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket- paket dari sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN) sehingga host-host yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network yang lain.
15
Gambar 2.1 Router Sumber : https//jaringankomputer.org
2. Hub
Hub adalah sebuah repeater yang memiliki banyak port (multi port) yang mendukung kabel twited pair dalam sebuah topologi Star. Pada jaringan yang umum, sebuah port akan menghubungkan hub dengan komputer Server.
Sementara itu port yang lain digunakan untuk menghubungkan hub dengan node-node. Penggunaan hub dapat dikembangkan dengan mengaitkan suatu hub ke hub lainnya. Hub tidak mampu menentukan tujuan. Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi dengannya, menggunakan mode half-duplex. Hub hanya memungkinkan user untuk berbagi jalur yang sama. Pada jaringan tersebut, tiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwith yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 unit komputer. Jika semua komputer tersambung ke jaringan secara bersamaan, maka bandwith yang dapat digunakan oleh masing-masing user rata-rata adalah 1 Mbps.
16 Gambar 2.2 Hub Sumber : https//jaringankomputer.org
3. Switch
Switch adalah gabungan dari Hub dan Bridge yang berfungsi untuk meneruskan paket data dalam sistem komunikasi data. Switch dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik. Keuntungan menggunakan switch adalah karena setiap segmen jaringan memiliki bandwith 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada hub.
17
Gambar 2.3 Switch Sumber : https//jaringankomputer.org
4. Modem
Modem adalah perangkat untuk mengubah informasi data digital ke analog atau sebaliknya. Di sisi pengirim, modem mengkonversi sinyal digital ke dalam bentuk yang sesuai dengan teknologi transmisi untuk dilewatkan melalui fasilitas komunikasi analog atau jaringan telepon (public telephone line). Di sisi penerima, modem mengkonversi sinyal ke format digital kembali.
Gambar 2.4 Modem Sumber : https//jaringankomputer.org
18 2.1.7 Topologi Jaringan Komputer
Berikut adalah jenis-jenis topologi jaringan : 1. Topologi Bus
Topologi bus ini merupakan topologi yang banyak digunakan di awal penggunaan jaringan komputer karena topologi yang paling sederhana dibandingkan dengan topologi lainnya. Jika komputer dihubungkan antara satu dengan lainnya dengan membentuk seperti barisan melalui satu single kabel maka sudah bisa disebut menggunakan topologi bus. Dalam topologi ini dalam satu saat, hanya satu komputer yang dapat mengirimkan data yang berupa sinyal elektronik ke semua komputer dalam jaringan tersebut dan hanya akan diterima oleh komputer yang dituju, karena hanya satu komputer saja yang dapat mengirimkan data dalam satu saat maka jumlah komputer sangat berpengaruh dalam unjuk kerja karena semakin banyak jumlah komputer, semakin banyak komputer akan menunggu giliran untuk bisa mengirim data dan efeknya unjuk kerja jaringan akan menjadi lambat.
Sinyal yang dikirimkan oleh satu komputer akan dikirim ke seluruh jaringan dari ujung satu sampai ujung lainnya. Jika sinyal diperbolehkan untuk terus menerus tanpa bisa di interrupt atau dihentikan dalam arti jika sinyal sudah sampai di ujung maka dia akan berbalik arah, hal ini akan mencegah komputer lain untuk bisa mengirim data, karena untuk bisa mengirim data jaringan bus mesti bebas dari sinyal-sinyal. Untuk mencegah sinyal bisa terus menerus aktif (bouncing) diperlukan adanya terminator, di mana ujung dari kabel yang menghubungkan komputer-komputer tersebut harus di-terminate untuk menghentikan sinyal dari bouncing (berbalik) dan menyerap (absorb) sinyal bebas sehingga membersihkan kabel tersebut dari sinyal-sinyal bebas dan komputer lain bisa mengirim data.
Dalam topologi bus ada satu kelemahan yang sangat menganggu kerja dari semua komputer yaitu jika terjadi masalah dengan kabel dalam satu komputer
19
(ingat topologi bus menggunakan satu kabel menghubungkan komputer) misalnya kabel putus maka semua jaringan komputer akan terganggu dan tidak bisa berkomunikasi antar satu dengan lainnya atau istilahnya down. Begitu pula jika salah satu ujung tidak diterminasi, sinyal akan berbalik (bounce) dan seluruh jaringan akan terpengaruh meskipun masing-masing komputer masih dapat berdiri sendiri (stand alone) tetapi tidak dapat berkomunikasi satu sama lain.
Gambar 2.5 Topologi Bus Sumber : https//jaringankomputer.org
2. Topologi Star
Topologi star merupakan topologi jaringan yang paling sering digunakan.
Pada topologi star, kendali terpusat dan semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau komputer yang dipilihnya.
Simpul pusat disebut dengan stasiun primer atau server dan bagian lainnya disebut dengan stasiun skunder atau client. Pada Topologi star, koneksi yang terganggu antara suatu node dan hub tidak mempengaruhi jaringan. Jika hub terganggu (rusak) maka semua node yang di hubungkan ke hub tersebut tidak dapat saling berkomunikasi. Node adalah titik suatu koneksi atau sambungan dalam jaringan, sedangkan hub berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dan meneruskan ke semua komputer yang terhubung dengan hub.
20
Keuntungan menggunakan topologi star yaitu:
1. Fleksibelitas tinggi.
2. Penambahan atau perubahan komputer sangat mudah dan tidak menganggu bagian jaringan lain, yaitu dengan cara menarik kabel menuju hub.
3. Kontrol terpusat sehingga mudah dalam pengelolaan jaringan.
4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan, jika terdapat salah satu kabel yang menuju node terputus maka tidak akan mempengaruhi jaringan secara keseluruhan. Hanya kabel yang putus yang tidak dapat digunakan.
5. Jumlah pengguna komputer lebih banyak daripada topologi bus.
Kelemahan menggunakan topologi star, bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, semua komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan/ dipersilahkan dengan cara random ketika hub mendeteksi tidak ada jalur yang sedang digunakanoleh node lain.
Gambar 2.6 Topologi Star Sumber : https//jaringankomputer.org
21 3. Topologi Tree
Topologi tree disebut juga topologi star-bus. Topologi tree merupakan gabungan beberapa topologi star yang dihubungkan dengan topologi bus.
Topologi tree digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN dengan LAN lain. Hubungan antar LAN dilakukan via hub. Masing-masing hub dapat dianggap sebagai akar (root) dari masing-masing pohon (tree). Topologi tree dapat mengatasi kekurangan topologi bus yang disebabkan persoalan broadcast traffic, dan kekurangan topologi star yang disebabkan oleh keterbatasan kapasitas port hub. Karakteristik yang dimiliki topologi tree mirip dengan topologi bus dan star. Begitu juga dengan peralatan, kabel , dan teknik pemasangannya. Walaupun disebut sebagai jaringan bus, namun tidak selalu harus menggunakan kabel coaxial, bisa saja menggunakan serat optik, wireless, atau jenis kabel yang lain. Topologi tree banyak digunakan untuk WAN.
Gambar 2.7 Topologi Tree Sumber : https//jaringankomputer.org
22 4. Topologi Ring
Topologi ring sangat berbeda dengan topologi bus. Sesuai dengan namanya, jaringan yang menggunakan topologi ini dapat dikenali dari kabel backbone yang membentuk cincin. Setiap komputer terhubung dengan kabel backbone. Setelah sampai pada komputer terakhir maka ujung kabel akan kembali dihubungkan dengan komputer pertama.
Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar.
Gambar 2.8 Topologi Ring Sumber : https//jaringankomputer.org
Cara kerja topologi ring dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut.
Apabila sebuah node ingin mengirim data maka node tersebut hanya menunggu kehadiran token bebas. Token yang sampai di node pengirim kemudian
”ditempel” data yang akan dikirim. Selanjutnya data mengalir ke node penerima. Node lain tidak dapat mengirim data karena token sudah ”tidak bebas”. Setelah sampai di node penerima, data di-copy-kan dan data mengalir kembali ke node pengirim. Kemudian data ”dimusnahkan” dan token kembali
”bebas”. Token dapat diibaratkan seperti sebuah kereta api yang sedang
23
berjalan pada rel dan berhenti di setiap stasiun. Penumpang dapat naik kereta api dan kemudian kereta berangkat ke stasiun tujuan. Setelah tiba penumpang turun dan kereta melanjutkan perjalanan kembali. Walaupun ilustrasi ini tidak 100% cocok dengan kondisi sebenarnya, namun mudah – mudahan bisa memberikan gambaran umum bagaimana topologi ring bekerja.
5. Topologi Mesh
Topologi mesh dapat dikenali dengan hubungan point to point atau satu – satu ke setiap komputer. Setiap komputer terhubung ke komputer lain melalui kabel, bisa menggunakan kabel coaxial, twisted pair, bahkan serat optik. Pada awalnya jaringan mesh dikembangkan untuk keperluan militer, barang kali pusat kontrol senjata nuklir menggunakan topologi ini, apabila salah satu atau beberapa kabel putus masih tersedia rute alternatif melalui kabel yang lain.
Gambar 2.9 Topologi Mesh Sumber : https//jaringankomputer.org
24 2.2 QoS (Quality of Service)
Quality of Service (QoS) merupakan metode pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari satu servis. QoS digunakan untuk mengukur sekumpulan atribut kinerja yang telah dispesifikasikan dan diasosiasikan dengan suatu servis. Wulandari, Rika. (2016).
Quality of Service (QoS) adalah kemampuan sebuah jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik lagi bagi trafik yang melewatinya. Melalui QoS, seorang network administrator dapat memberikan prioritas trafik tertentu.
QoS akan membuat seorang network administrator mengawasi bandwidth, troughput, dan delay serta meminimisasi paket yang hilang pada suatu network.
Rosid, Muhammad, dkk. (2013).
Flannagan dkk (2003, dalam Iskandar, Iwan, dkk, 2015) mendefinisikan bahwa QoS adalah teknik untuk mengelola bandwidth, delay, troughput, dan paket loss untuk aliran dalam jaringan. Tujuan dari mekanisme QoS adalah mempengaruhi setidaknya satu diantara empat parameter dasar QoS yang telah ditentukan. QoS didesain untuk membantu end user (client) menjadi lebih produktif dengan memastikan bahwa user mendapatkan performansi yang handal dari aplikasi-aplikasi berbasis jaringan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
25 Fungsi-fungsi QoS dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengkelasan paket untuk menyediakan pelayanan yang berbeda-beda untuk kelas paket yang berbeda-beda.
2. Penanganan kongesti untuk memenuhi dan menangani kebutuhan layanan yang berbeda- beda.
3. Pengendalian lalu lintas paket untuk membatasi dan mengendalikan pengiriman paket- paket data.
4. Pensinyalan untuk mengendalikan fungsifungsi perangkat yang mendukung komunikasi di dalam jaringan IP.
2.2.1 Parameter-parameter Quality of Services (QoS)
Parameter-parameter QoS antara lain Bandwidth, Delay, Packet Loss dan Throughput.
1. Bandwidth adalah suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang men-download suatu file. Dewo (2010, dalam Romadhon, Pearl Pratama, 2014).
2. Delay merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan oleh data atau informasi untuk sampai ke tempat tujuan data atau informasi tersebut dikirim. Delay pada suatu jaringan akan menentukan langkah apa yang akan kita ambil ketika kita memanajemen suatu jaringan. Ketika Delay besar, dapat diketahui jaringan tersebut sedang sibuk atau kemungkinan yang lain adalah kapasitas jaringan tersebut yang kecil sehingga bisa melakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi overload. Misalkan dengan memindahkan sebagian aliran data ke jalur lain atau memperbesar kapasitas jaringan kita. Suhervan, (2010 dalam Setyawan, Muhammad Arif, dkk 2016)
26
Menurut versi TIPHON standarisasi nilai delay sebagai berikut.
Tabel 2.1 Standarisasi Delay versi TIPHON Kategori Latency Besar Delay (ms)
Sangat Bagus <150
Bagus 150 s/d 300
Sedang 300 s/d 450
Jelek >450
Sumber : TIPHON
3. Packet Loss, merupakan banyaknya paket yang gagal mencapai tempat tujuan paket tersebut dikirim. Ketika Packet Loss besar maka dapat diketahui bahwa jaringan sedang sibuk atau terjadi overload. Packet Loss mempengaruhi kinerja jaringan secara langsung. Ketika nilai Packet Loss suatu jaringan besar, dapat dikatakan kinerja jaringan tersebut buruk. Suhervan, (2010 dalam Setyawan, Muhammad Arif. dkk, 2016)
Tabel 2.2 Standarisasi Packet Loss versi TIPHON Kategori Degradasi Packet Loss (%)
Sangat Bagus 0
Bagus 3
Sedang 15
Jelek 25
Sumber : TIPHON
4. Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps (bit per second). Throughput adalah jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada tujuan selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. (Wulandari, Rika, 2016).
27
Tabel 2.3 Standarisasi Throughput versi TIPHON Kategori Throughput Throughput (bps)
Sangat Bagus 100
Bagus 75
Sedang 50
Jelek < 25
Sumber : TIPHON
2.2.2 Jenis –Jenis Model QoS
Dalam memberikan servis yang berkualitas, beberapa model Qos sering digunakan untuk itu. Model-model tersebut akan banyak menentukan bagaimana proses terciptanya sebuah perbedaan servis dan kualitas. Berikut ini adalah beberapa model Qos yang banyak digunakan.
1. Best-effort service
Best-effort service adalah satu model layanan dimana aplikasi mengirim data setiap kali diharuskan dalam setiap kuantitas, dan tanpa meminta izin atau memberitahukan terlebih dahulu kepada jaringan. Untuk layanan Best-effort service, jaringan mengirimkan data jika bisa, tanpa jaminan kehandalan batas, atau throughput.
2. Integrated service
Integrated service adalah layanan beberapa model yang dapat menampung beberapa persyaratan QoS. Dalam model ini aplikasi meminta jenis layanan tertentu dari jaringan sebelum mengirim data. Aplikasi menginformasikan jaringan dari traffic profile dan meminta jenis layanan tertentu yang dapat mencakup bandwidth dan delay requirement. Aplikasi ini diharapkan untuk mengirim data hanya setelah mendapat konfirmasi dari jaringan.
28 3. Differentiated service
Differentiated service adalah layanan beberapa model yang dapat memenuhi persyaratan QoS yang berbeda. Namun, tidak seperti dalam model Integrated service, aplikasi yang menggunakan Differentiated service tidak secara eksplisit memberi isyarat router sebelum mengirim data.
2.3 Wireshark Tool
Untuk mengukur parameter kualitas jaringan wireless LAN dapat menggunakan alat bantu tools monitoring Wireshark untuk pengukuran parameter bandwidth, dan tools Wireshark untuk pengukuran parameter delay, packet loss dan troughput.
Menurut Kurniawan, Agus (2012) Wireshark adalah tool yang ditujukan untuk penganalisisan paket data jaringan. Wireshark melakukan pengawasan paket secara waktu nyata (real time) dan kemudian menangkap data dan menampilkannya selengkap mungkin.
Berikut adalah tampilan wireshark:
Gambar 2.10 Wireshark
29 2.4 Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Jurnal Metode Hasil
Bambang Sugian- toro dan Yuha Bani Mahardika (2017).
Analisis Quality of Service jaringan wireless sukanet WIFI di fakultas sains dan teknolo- gi UIN sunan kali jaga.
Metode yang digunakan yaitu metode Qos
Hasil dari peneliti- an ini untuk kualitas through- put tergolong sedang, untuk delay tergolong bagus dan untuk
paket loss
tergolong jelek.
Iwan Iskandar dan Alvinur Hidayat (2015)
Analisa Quality of Service (QOS) jari ngan internet kam- pus (Studi kasus:
UIN suska Riau).
Metode yang digu nakan dalam pene litian ini adalah metode QoS
Penelitian ini melakukan
pengukuran di dua account yaitu account mahasis- wa dan account dosen.
Hasil Qos dari account mahasis- wa tergolong pada kualitas buruk, sedangkan hasil Qos account dosen tergolong pada kualitas sedang.
Riko Sampurna Bakti (2017)
Analisis Kinerja Wireless Distribu- tion System (WDS ) Pada jaringan
Metode yang digunakan yaitu metode QoS.
Hasil dari peneliti an ini untuk pengu kuran parameter QoS yang meliputi
30
RT/RW NET. bandwith,
throughput, delay, dan packet loss yaitu sangat bagus.
31 BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan atau action research yang menjelaskan suatu situasi atau keadaan pada jaringan Wireless LAN di PT. Anugrah Argon Medica NDC dan melakukan analisis hasil perhitungan Downtime jaringan Wireless LAN terhadap perubahan atau intervensi dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Reliability, Maintainability dan Availability pada jaringan Wireless LAN sehingga dapat memberikan network service yang lebih baik lagi dengan perbaikan dan pengembangan sistem dan infrastruktur jaringan sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengguna suatu layanan jaringan pada PT. Anugrah Argon Medica NDC.
Metode yang akan digunakan mengukur kualitas layanan jaringan wireless LAN yaitu QoS (Quality of Service) terdiri dari parameter Throughphut, Delay dan Packet Loss dari pengirim ke penerima atau dari ujung ke ujung (end to end) dengan menggunakan software Wireshark analiser dengan sistem operasi windows.
3.1 Sekilas Tentang Perusahaan
Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia yang memiliki potensi pasar yang besar dengan lebih dari 200 juta orang dari Sabang sampai Merauke. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan transformasi sosial di dalam dekade terakhir telah membawa pasar tantangan baru yang dinamis untuk industri farmasi pada saat yang sama, membuka peluang baru bagi para pemain bisnis.
Mulai tahun 1980, PT. Anugrah Argon Medica (AAM) reposisi bisnis dari perdagangan usaha untuk menjadi distributor fisik untuk produk farmasi dengan cakupan nasional pada tahun 1996. Mengantisipasi dinamika pasar farmasi, pada
32
tahun 2001 hingga 2003, AAM mengembangkan Distribusi Terpadu dan Advanced Sistem IT.
Kompetensi pengembangan pasar di tahun 2005, Organisasi Pengetahuan pada tahun 2006, Supply Chain dan Total Quality Management pada tahun 2008, dan AAM meningkatkan kompetensi dalam Customer Relationship Management pada tahun 2009.
Selain itu, pada tahun 1993, peraturan pemerintah lain diperbolehkan perusahaan distribusi untuk mengimpor dan mendaftar produk jadi sebagai mitra lokal dari setiap perusahaan asing. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi era globalisasi ini, AAM menyadari urgensi meningkatkan kemampuan dan eksistensi sebagai salah satu perusahaan distribusi dihormati di Indonesia. Komitmen AAM pelaksanaan Total Quality Management ini terbukti dari memperoleh sertifikasi standar pada tahun 2008, seperti: ISO 9001: 2008 & GDP Standard, sesuai dengan WHO Teknis seri no. 937, tahun 2006.
a. Visi
Menjadi perusahaan yang berbakti paling depan dalam menyediakan nilai tambah yang signifikan bagi kepentingan setiap pelanggan dan mitra usaha dengan selalu bekerja giat secara efektif, efisien dan berkesinambungan demi
"kesehatan bagi semua" di tingkat nasional, regional, maupun global.
b. Misi
Senantiasa mengembangkan segala kemampuan kefarmasian dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan cara:
a) Melakukan inovasi dan perbaikan terus-menerus.
b) Meningkatkan pangsa pasar.
c) Mengefisienkan biaya.
d) Melakukan aliansi strategis.
3.1.1 Struktur Organisasi Perusahaan
33
Struktur Organisasi merupakan kerangka dasar dari pelaksanaan setiap bentuk organisasi, oleh karena itu struktur organisasi disusun dan dibentuk sesederhana mungkin, jelas dan tegas. Sehingga dengan demikian akan terbuat jelas hubungan antara pejabat yang satu dengan yang lain. Fungsi dari struktur organisasi itu sendiri adalah untuk mempertegas hirarki, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.
Sejak berdirinya PT. Anugrah Argon Medica selalu mempraktekan pola organisasi yang sederhana tetapi efektif didalam usaha mencapai tujuan operasinya. Pola ini dipilih sebagai satu-satunya cara untuk mengendalikan semua pekerjaan yang menuntut kebersamaan organisasi serta kelancaran dan tepat waktu. Setiap bagian dipimpin oleh seorang manajer serta beberapa orang staf yang bersama-sama menjamin agar kegiatan bagiannya dapat berjalan dengan lancar. Struktur organisasi perusahaan PT. Anugrah Argon Medica NDC dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
3.2 Topologi Jaringan
3.2.1 Jaringan Wirelees LAN
MANAGER
SUPERVISOR RETURN
OFFICER INBOUND
OFFICER OUTBOUND APOTEKER
OFFICER
SUPERVISOR CIBA
ADMIN SUPERVISOR INBOUND
SUPERVISOR INBOUND
SUPERVISOR OUTBOUND
SUPERVISOR OUTBOUND
PETUGAS GUDANG
PETUGAS GUDANG
PETUGAS GUDANG
PETUGAS GUDANG
PETUGAS GUDANG
PETUGAS GUDANG STAF
APOTEKER
34
Wireless LAN adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwidth 2,4 GHZ (802.11b,802.11g) atau 5 GHZ (802.11a). kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi WI-fi , IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP atau WPA.
Gambar 3.2 Topologi jaringan Wirelees PT. Anugrah Argon Medica NDC
3.3 Menganalisis QoS Jaringan Wireless LAN
Adapun tahapan penelitian yang merupakan bagian dari Action Research ini, yaitu:
3.3.1. Melakukan Diagnosa (Diagnosing)
Office Room
Kagud & Outbound
Server Room
Inbound Room Radio Room
KET:
Radio WLAN UTP CAT 5
Acces point
Acces point
Acces point
Manager
Acces point
35
Rencana tindakan yang akan dilakukan pada tahap ini ditemukan beberapa masalah yang cukup mengganggu kinerja dari jaringan WLAN yang ada di PT.Anugrah Argon Medica NDC yaitu sering terputusnya koneksi, hal ini disebabkan karena media perantara pada area ini menggunakan wireless, sehingga jarak dan tembok penghalang sangat mempengaruhi kinerja jaringan WLAN.
Pada tahap ini ini penulis akan menampilkan data awal bandwidth dimana dari data yang saya peroleh pada PT Anugrah Argon Medica NDC, pada ruang office, ruang inbound, dan ruang kagud - outbound.
Tabel 3.1 Bandwidth
LAN Monitoring Bandwidth (Kbps)
Ruang Office 256
Ruang Inbound 256
Ruang Kagud dan Outbound 256
3.3.2 Melakukan Rencana Tindakan (Action planning)
Memahami pokok masalah yang ada kemudian dilanjutkan dengan menyusun rencana tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu, desain skema jaringan WLAN yang ada saat ini yang akan diimplementasikan pada pengukuran QoS.
Tabel 3.2 Jadwal Pengukuran
Hari/Tanggal Waktu (WIB)
Senin 01-10-2018 09.00 – 11.00 Selasa 02-10-2018 09.00 – 11.00 Rabu 03-10-2018 09.00 – 11.00 Kamis 04-10-2018 09.00 – 11.00 Jumat 05-10-2018 09.00 – 11.00
36
Tabel di atas menjelaskan jadwal pengukuran dalam satu hari proses pengukurannya dilakukan pada jam padat, dengan range antara jam 09:00 - 11:00.
1. Desain Topologi Pengukuran Parameter QoS
Gambar 3.3 Topologi Pengukuran Parameter QoS
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa, dalam proses penelitian ini, penulis hanya mengambil 3 titik pengukuran sebagai perwakilan untuk mengetahui seberapa besar kinerja WLAN PT.Anugrah Argon Medica NDC yang sudah diterapkan. 3 Titik tersebut meliputi area Ruang office, Ruang inbound, Ruang kagud-outbound. Selain itu, gambar tersebut juga menjelaskan tentang perangkat apa saja yang digunakan PT.Anugrah Argon Medica NDC sebagai sarana penghubung antar area tersebut. Di dalam gambar terdapat perangkat jaringan seperti server, switch, kabel UTP dan komputer user.
Area yang akan dilakukan pengukuran parameter QoS antara lain yaitu:
Ruang Inbound
Ruang Office
Ruang Kagud-outbound
Router Server Monitor Server
Switch Penerima
Antena Grid Penerima
Antena Grid Radio WLAN
Radio W LAN
Radio WLAN Penerima
Antena Grid
Pemancar Antena Grid
Provider Telkom