• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA KINERJA PENDISTRIBUSIAN PAKET JARINGAN WIRELESS LAN MENGGUNAKAN METODE QoS PADA PT. ANUGRAH ARGON MEDICA NDC SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA KINERJA PENDISTRIBUSIAN PAKET JARINGAN WIRELESS LAN MENGGUNAKAN METODE QoS PADA PT. ANUGRAH ARGON MEDICA NDC SKRIPSI"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA KINERJA PENDISTRIBUSIAN PAKET JARINGAN WIRELESS

LAN MENGGUNAKAN METODE QoS PADA PT. ANUGRAH ARGON

MEDICA NDC

SKRIPSI

Oleh: SUDIANTO 311421160 TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA

BEKASI

(2)

ANALISA KINERJA PENDISTRIBUSIAN PAKET DATA JARINGAN WIRELESS LAN MENGGUNAKAN METODE QoS PADA PT. ANUGRAH ARGON MEDICA NDC

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) Pada Program Studi Teknik Informatika

Oleh: SUDIANTO

311421160

TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA BEKASI

(3)
(4)
(5)

Motto :

Manfaatkanlah Waktumu Sebaik Mungkin,Karena Waktu Tidak Akan

Terulang Kembali

Kupersembahkan Kepada :

(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan segala rahmad dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Analisa Kinerja Jaringan Wireless LAN Menggunakan Metode QoS pada PT. Anugrah Argon Medica NDC”.

Skripsi tersusun dalam rangka melengkapi salah satu persyaratan dalam rangka menempuh ujian akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) pada Program Studi Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Teknologi Pelita Bangsa.

Penulis sungguh sangat menyadari, bahwa penulisan Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Sudah selayaknya, dalam kesempatan ini penulis menghaturkan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Ir. Supriyanto, M.P selaku ketua STT Pelita Bangsa.

2. Bapak Aswan S. Sunge, S.E, M.Kom selaku ketua Program Studi Teknik Infomatika STT Pelita Bangsa.

3. Bapak M.Fatchan,S.Kom, M.Kom selaku pembimbing utama yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

4. Bapak Ikhsan Romli, S.Si.,M.Sc selaku pembimbing kedua yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

5. Seluruh Dosen STT Pelita Bangsa yang telah memberikan pelayanan terbaiknya kepada penulis selama perjalanan studi jenjang Strata 1.

6. Rekan-rekan mahasiswa STT Pelita Bangsa, khususnya angkatan 2014, yang telah banyak memberikan inspirasi dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi jenjang Strata 1.

(8)

7. Ibu dan Ayah tercinta yang senantiasa mendo’akan dan memberikan semangat dalam perjalanan studi Strata 1 maupun dalam kehidupan penulis.

8. Orang tua dan Istri yang senantiasa mendo’akan dan memberikan semangat serta dukungan dalam perjalanan studi Strata 1 maupun dalam kehidupan penulis.

Akhir kata, penulis mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan yang terdapat dalam Skripsi ini dan berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi khasanah pengetahuan Teknologi Informasi di lingkungan STT Pelita Bangsa khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Bekasi, Oktober 2018

(9)

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ... i

PENGESAHAN ... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

ABSTRACT ... xiii ABSTRAK ... xiv BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Identifikasi Masalah ... 2 1.3 Perumusan Masalah... 3 1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Tujuan Dan Manfaat ... 3

1.5.1 Tujuan ... 3

1.5.2 Manfaat ... 4

1.6 Metode Penelitian ... 5

1.6.1 Tempat Penelitian ... 5

1.6.2 Metode Pengumpulan Data ... 5

1.6.3 Metode Penelitian ... 6

1.7 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9

(10)

2.2.1 Pengertian Analisis ... 9

2.2.2 Kinerja ... 11

2.2.3 Jaringan Komputer ... 13

2.2.4 Jenis-jenis Jaringan Komputer ... 15

2.2.5 Quality Of Service (QoS) ... 17

2.2.6 Local Area Network (LAN) ... 23

2.2.7 WireiessFidelity (Wifi) ... 27

2.2.8 Internet Conecting Sharing ... 28

2.2.9 Ethernet ... 29

2.2.10 Dynamic Host Configuration(DHCP) ... 29

2.2.11 Network Addres Translation ... 30

2.2.12 Acces Point ... 32

2.3 Wireshark ... 32

2.3.1 Macam-Macam Topologi ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 43

3.1 Profil Perusahaan... 43

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 45

3.3 Visi Dan Misi Perusahaan ... 47

3.3.1. Visi ... 47

3.3.2 Misi ... 47

3.4 Metode Penelitian ... 47

3.5 Topologi Jaringan ... 48

3.5.1 Jaringan Wireles LAN ... 48

3.6 Menganalisis QoS Jaringan Wireles LAN ... 49

3.6.1 Melakukan Diagnosa (Diagnosing) ... 49

3.6.2 Melakukan Rencana Tindakan ( Action Planning) ... 50

(11)

3.7 Lokasi Dan Waktu ... 54

3.8 Alat Dan Bahan ... 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 57

4.1. Hasil Penelitian ... 57

4.1.1. Hasil Pengukuran QoS (Quality of Service) ... 57

4.2 Pembahasan ... 68

4.2.1 Pembahasan QoS ... 69

4.2.2 Hasil Analisa QoS ... 76

4.2.3 Faktor Yang Memperngaruhi Nilai QoS ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 78

5.1. Kesimpulan... 78

5.2 Saran ... 79 DAFTAR PUSTAKA

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standarisasi Delay versi TIPHON. ... 19

Tabel 2.2 Standarisasi Packet Loss versi TIPHON ... 20

Tabel 2.3 Standarisasi Throughput versi TIPHON ... 21

Tabel 2.4 Standarisasi Jitter versi TIPHON ... 22

Tabel 3.1 Bandwitch ... 50

Tabel 3.2 Jadwal Pengukuran ... 50

Tabel 4.1 Nilai Throughtput Area Ruang Office ... 59

Tabel 4.2 Nilai Delay Area Ruang Office ... 60

Tabel 4.3 Nilai Paket Losst Area Ruang Office ... 61

Tabel 4.4 Nilai Throughtput Area Ruang Kagud-Outbound ... 63

Tabel 4.5 Nilai Delay Area Ruang Kagud-Outbound ... 63

Tabel 4.6 Nila Paket Loss Area Ruang Outbound ... 64

Tabel 4.7 Nilai Throughtput Area Ruang Inbound ... 66

Tabel 4.8 Nilai Delay Area Ruang Inbound ... 67

Tabel.4.9 Nilai Paket Loss Area Inbound ... 68

Tabel 4.10 Nilai Throughput perhari pada area ruang Office ... 69

Tabel 4.11 Nilai Delay perhari pada area ruang Office ... 70

Tabel 4.12 Nilai Packet Loss perhari pada ruang Office ... 70

Tabel 4.13 Nilai Throughput perhari area ruang Kagud-Outbound ... 71

Tabel 4.14 Nilai Delay perhari area ruang Kagud-Outbound ... 71

Tabel 4.15 Nilai Packet Loss perhari area ruang Kagud-Outbound ... 72

Tabel 4.16 Nilai Throughput perhari area ruang Inbound ... 72

Tabel 4.17 Nilai Delay perhari area ruang Inbound ... 73

Tabel 4.18 Nilai Packet Loss perhari area ruang Inbound ... 73

Tabel 4.19 Klasifikasi Perhitungan Throughput ... 74

(13)

Tabel 4.21 Klasifikasi Perhitungan Packet Loss Ketiga area ... 75 Tabel 4.22 Nilai Hasil Analisa QoS ... 76

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Local Area Network ... 24

Gambar 2.2 Static NAT ... 31

Gambar 2.3 Dynamic NAT ... 31

Gambar 2.4 Overloading ... 32

Gambar 2.5 User Interface Wireshark ... 33

Gambar 2.6 Topologi Bus ... 34

Gambar 2.7 Topologi Star... 36

Gambar 2.8 Topologi Peer To Peer ... 37

Gambar 2.9 Topologi Ring ... 39

Gambar 2.10 Topologi Tree ... 40

Gambar 2.11 Topologi Mesh ... 42

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Anugrah Argon Medica ... 45

Gambar 3.2 Topologi Jaringan Wireless Pt.Anugrah Argon Medica ... 49

Gambar 3.3 Topologi Pengukuran Parameter QoS... 51

Gambar 3.4 Topologi Pengukuran QoS di Area Ruang office ... 52

Gambar 3.5Topologi Pengukuran QoS area Ruang Kagud-Outbound ... 52

Gambar 3.6Topologi Pengukuran QoS Area Ruang Inbound ... 53

Gambar 4.1 Nilai Throughput ruang Office ... 58

Gambar 4.2 Nilai Delay ruang Office ... 58

Gambar 4.3 Nilai Packet Loss ruang Office ... 59

Gambar 4.4 Nilai Throughput ruang Kagud-Outbound ... 61

Gambar 4.5 Nilai Delay ruang Kagud-Outbound ... 62

Gambar 4.6 Packet Loss ruang Kagud-Outbound ... 62

Gambar 4.7 Nilai Throughput ruang Inbound ... 65

Gambar 4.8 Nilai delay ruang Inbound... 65

(15)

ABSTRACT

Quality of Service (QoS) is the ability of a network to provide better services for traffic services that pass through it, especially in terms of internet traffic discussed in this study. From the results of data retrieval carried out that the internet network QoS obtained good results. Referring to the importance of network service quality and uncertain measurement which can be used to measure how much service quality must be fulfilled, the main problem in this research is "How to analyze the performance of wireless LAN networks using the QoS method at PT. Anugrah Argon Medica NDC "The tool used in this research is Wireshark. While the method used is action research with a QoS monitoring system model. From the results of measurements of QoS parameters which consist of bandwidth, throughput, delay, and packet loss. Factors that can affect network QoS are attenuation, distortion, noise and bandwidth capacity.

Keywords: WLAN (Wireless Local Area Network), QoS (Quality of Service), Bandwidth, Throughput, Delay, and Packet Loss

(16)

ABSTRAK

Quality of Service (QoS) merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam suatu sistem komunikasi. Banyak pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam mendapat nilai kualitas yang baik pada jaringan. Pengadaan bandwith yang besar merupakan salah satu alternatif, namun hal ini menjadi tidak efektif karena trafik yang dilewatkan tidak secara terus menerus memiliki nilai trafik yang besar.Mengacu pada pentingnya kualitas layanan jaringan dan belum dilakukannya pengukuran yang pasti yang dapat di gunakan untuk mengukur seberapa besar kualitas layanan yang harus di penuhi, maka masalah pokok dalam penelitian ini adalah “Bagaimana menganalisa kinerja pendistribusian paket data jaringan wireless LAN menggunakan metode QoS pada PT. Anugrah Argon Medica NDC”. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wireshark. Sedangkan metode yang digunakan adalah action research dengan model sistem monitoring QoS. Dari hasil pengukuran parameter QoS yang terdiri bandwidth, throughput, delay, dan packet loss. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi QoS jaringan adalah redaman, distorsi, noise dan kapasitas

bandwidth.

Kata Kunci : WLAN (Wireless Local Area Network), QoS (Quality of

(17)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknologi informasi khususnya pada jaringan komputer pada saat ini telah menjadi salah satu hal yang mendasar dalam semua segi. Sulit dibayangkan pada era teknologi informasi pada saat sekarang tanpa menggunakan teknologi jaringan komputer. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan jaringan komputer baik itu secara umum maupun pribadi, banyaknya kebutuhan akan akses dan komunikasi maka kinerja jaringan harus berada pada kondisi yang baik, maka operator jaringan dan internet service provider (ISP) harus dapat memecahkan masalah utama yaitu menyediakan kinerja layanan yang bagus untuk dapat memberikan layanan yang nyaman kepada pengguna.

PT. Anugrah Argon Medica adalah Perusahaan yang bergerak dibidang distributor farmasi dan alat kesehatan,serta memiliki layanan jaringan yang sangat kompleks dan saling ketergantungan antara divisi inbound sampai ke outbound. Dengan menggunakan jaringan Wireless LAN untuk mengakses jaringan pada PT. Anugrah Argon Medica tersebut, maka harus dilakukan pengujian kinerja jaringan Wirelees atau Qos (Quality of services) agar tidak mengakibatkan terjadinya permasalahan-permasalahan yang cukup riskan seperti dalam segi pengaksesan jaringan internet terjadi keterlambatan dalam pengiriman paket data perusahaan.

(18)

Dari permasalahan tersebut di atas maka kinerja jaringan Wirelees LAN pada PT Anugrah Argon Medica harus selalu tetap pada performa yang baik. Maka dari itu untuk mengetahui kualitas jaringan internet Wireless LAN pada PT. Anugrah Argon Medica harus dilakukan analisis kinerja jaringan yang menekankan, bagaimana memonitoring dan mengukuran kinerja jaringan Wireless LAN dan untuk mengetahui seberapa besar kinerja jaringan pada infrastruktur seperti kecepatan akses dari titik pengirim ke titik penerima yang menjadi tujuan, dengan cara mengukur parameter Bandwitch, delay, dan packet loss pada PT. Anugrah Argon Medica.

untuk menganalisa perbandingan kinerja dari real access point dan virtual access point dengan berdasarkan parameter delay, throughput dan packet loss.

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang sering timbul yang penulis temui dalam ruang lingkungan kerja adalah sebagai berikut:

1. Kecepatan Internet yang sering kali menurun.

2. Sering terjadi troubleshooting yang sangat mengganggu pendistribusian data yang secar otomatis mengganggu kinerja karyawan dan proses distribusi.

3. Sistem Internet yang tersedia tidak dilakukan pembagian kecepatan data, atau management bandwith

4. Tidak adanya sistem pengawasan yang digunakan untuk mengetahui kekuatan sinyal jaringan dari ISP

(19)

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang diuraikan sebelumnya, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah “Bagaimana Menganalisis Kinerja Pendistribusian Paket Data Jaringan Wireless LAN dengan mengukur parameter Bandwidth, Delay, Packet Loss dengan menggunakan metode QoS (Quality of Service) pada sistem jaringan internet pada PT. Anugrah Argon Medica.

1.4 Batasan Masalah

Untuk lebih fokuf pada masalah yang ada agar tidak terlalu menyimpang pada masalah, maka masalah dibatasi sebagai berikut :

1. Melakukan pengukuran hanya pada parameter Delay, troughput dan Packet Loss dengan menggunakan aplikasi Wireshark.

2. Hanya melakukan pengukuran QoS dari sisi Wireless Local Area Network (WLAN) PT. Anugrah Argon Medica NDC.

Tujuan yang dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah melihat kinerja layanan jaringan Wireless LAN dari PT. Anugrah Argon Medica menggunakan metode QoS.

1.5 Tujuan Dan Manfaat 1.5.1. Tujuan

1. Mahasiswa mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja setelah menyelesaikan pendidikannya

(20)

2. Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman secara faktual dilapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga yang professional, yaitu tenaga yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya serta mampu menerapkan dalam kehidupan dunia kerja yang nyata.

3. Mengukur parameter throughput, delay, dan packet loss

4. Untuk menganalisis dan mengetahui kualitas layanan jaringan LAN (Local Area

Network) pada PT. Anugrah Argon Medica NDC menggunakan metode QoS (Quality of Service).

1.5.2 Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

Dengan adanya penelitian ini memberikan tambahan pengalaman dalam menangani langsung masalah yang ada disekitar kita dalam dunia informatika dan juga cara menanganinya.

2. Bagi Perusahaan

a. Memberikan solusi permasalahan yang ada dan memberi efek meningkatkannya lagi sistem komputerisasi yang sudah ada, agar berjalan dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

b. Bagi PT. Anugrah Argon Medica NDC, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan kajian ulang dalam mengelola, dan memperbaiki, jaringan LAN (Local Area Network) sehingga dalam pemakaian jaringan LAN terdapat

(21)

c. kepuasan dan kepercayaan pengguna terhadap jaringan LAN tersebut 3. Bagi Program Studi Teknik Informatika STT Pelita Bangsa

Dalam hal ini diajukan untuk SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA sebagai inventaris dan sebagai bahan referensi Skripsi sebagi mahasiswa angkatan mendatang

1.6 Metode Penelitian

1.6.1. Tempat Penelitian

Penelitian ini di lakukan pada PT. Anugrah Argon Medica NDC yang beralamat di kawasan industri jababeka 2, jl. Industri selatan 7 Cikarang selatan-Bekasi-Jawa Barat.

1.6.2. Metode Pengumpulan Data

Berikut ini akan dijelaskan mengenai jenis data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini.

1. Metode wawancara

Dalam hal ini penulis menggunakan sistem wawancara yaitu sistem tanya jawab mengenai semua persoalan komputerisasi yang ada di lingkungan kerja dengan seorang ahli teknologi yang bertanggung jawab di perusahaan tersebut.

(22)

Penulis juga menggunakan metode ini untuk mencari referensi-referensi yang dibutuhkan untuk menyusun Skripsi melalui perpustakaan yang disediakan oleh kampus.

3. Metode observasi

Dalam hal ini penulis menggunakan sistem observasi yaitu pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Melalui observasi penganalisis dapat memperoleh pandangan pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat keputusan di dalam organisasi, memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap para pembuat keputusan, menafsirkan pesan-pesan yang dikirim oleh pembuat keputusan lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para pembuat keputusan terhadap pembuat keputusan lainnya.

1.6..3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode tindakan atau action research. Langkah-langkah kegiatan dalam menggunakan metode action research ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan Diagnosa (Diagnosing Action)

Pada tahap ini mempelajari dan melakukan identifikasi masalah-masalah pokok yang ada guna menjadi dasar penelitian.

(23)

Peneliti memahami pokok masalah yang ada kemudian dilanjutkan dengan menyusun rencana tindakan yang tepat untuk bisa menyelesaikan masalah yang ada. Pada tahap ini peneliti melakukan rencana tindakan dengan melakukan survei berkenaan masalah yang akan dianalisis tersebut apakah penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai atau tidak.

3. Melakukan Tindakan (Taking Action)

Peneliti melakukan pengukuran QoS (Quality of Service) untuk melihat performa kinerja pendistribusian paket data jaringan wireless LAN yang diterapkan.

4. Melakukan Evaluasi (Evaluating Action)

Setelah tahap action taking dianggap cukup, kemudian peneliti melakukan evaluasi hasil dari analisis yang telah dilakukan apakah sesuai dengan kebutuhan yang ada. 5. Pembelajaran (learning)

Setelah semuanya selesai, maka tahap akhir adalah peneliti dan partisipan melaksanakan review tahap demi tahap kemudian penelitian dapat berakhir. Seluruh perubahan dalam situasi instansi dievaluasi oleh peneliti dan dikomunikasikan kepada partisipan. Hasilnya juga mempertimbangkan untuk tindakan kedepan.

(24)

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi beberapa bab yang meliputi: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang masalah dari pengerjaan Tugas Akhir ini, rumusan masalah yang diambil berdasarkan latar belakang yang didefinisikan sebelumnya,tujuan pengerjaan Tugas Akhir, batasan masalah, metoda penyelesaian masalah, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan dasar-dasar teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, jurnal, dan studi pustaka lainnya yang berupa pengertian yang berkaitan dengan penelitian yang dibahas.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas tentang hasil pengujian simulasi dan analisa data dari simulasi yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi simpulan dari hasil simulasi yang telah dilakukan serta diberikan saran–saran untuk pengembangan sistem ini lebih lanjut.

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

Tinjauan pustaka berisi landasan teori serta referensi yang berkaitan dengan penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengkaji beberapa referensi atau penelitian terdahulu yang sudah pernah dilakukan.

2.2 Dasar Teori

Dasar teori berisi landasan-landasan yang terkait dalam penelitian yang dilakukan. Pengertian-pengertian serta teori yang akan dijabarkan yaitu mengenai pengertian analisa, Quality

of Service (QOS), Jaringan Komputer, dan Program Aplikasi.

2.2.1 Pengertian Analisis

Dalam linguistik, analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Sedangkan Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244).

(26)

Analisa atau analisis merupakan suatu proses mengurai suatu hal menjadi berbagai unsur yang terpisah untuk memahami sifat, hubungan dan peranan masing-masing unsur. Analisis secara umum sering juga disebut sebagai pembagian.

Sedangkan analisis data merupakan salah satu rangkaian dalam kegiatan penelitian. Sehingga kegiatan menganalisis data berkaitan dengan rangkaian kegiatan sebelumnya mulai dari jenis penelitian yang telah dipilih, rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis data, jumlah variabel, serta asumsi-asumsi teoritis yang melandasi kegiatan-kegiatan penelitian. Dengan demikian, dalam melakukan analisis data perlu memperhatikan rangkaian tahap sebelumnya sebagai rujukan agar penelitian yang dilaksanakan bertalian atau berhubungan dengan tahap-tahap penelitian yang lain. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, data yang tak berbunyi. Oleh karena itu data disini memberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu. Kasiram (2006, dalam Sampurna Bakti, R, 2017).

Menurut Taylor (1975, dalam Romadhon Perl, P, 2014) analisis data didefinisikan sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Lexy J. Moleong (2006, dalam Sampurna Bakti, R 2017). Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan

(27)

mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Romadhon pearl,p (2014).

Dari uraian tersebut di atas dapatlah kita menarik garis bawah analisis data bermaksud mengorganisasikan atau mengelompokkan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif

2.2.2 Kinerja

Menurut Mangkunegara, AP (2000, dalam Sampurna Bakti, R, 2017), Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Rivai (2004, dalam Sampurna Bakti, R, 2017), bahwa “Kinerja merupakan prilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.

Kinerja adalah hasil kerja nyata yang dicapai oleh suatu objek secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Sampurna bakti, R. (2017).

Kinerja jaringan adalah tingkat pencapaian yang terukur mengenai seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu

(28)

layanan. Kinerja jaringan dapat diukur dengan mengetahui Quality of Service (QoS). Quality of Service (QoS) didefinisikan sebagai suatu pengukuran tentang seberapa baik suatu jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karaktristik dan sifat dari suatu layanan (ITU-T, 2001). QoS mengacu pada kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu dengan teknologi yang berbeda-beda. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi layanan yang berbeda yang menggunakan infrastruktur yang sama.

Kinerja jaringan dapat bervariasi akibat dari beberapa masalah, seperti halnya masalah bandwidth, delay, jitter, througput, dan packet loss yang dapat membuat efek yang cukup besar bagi beberapa aplikasi. Sebagai contoh, komunikasi suara atau video streaming dapat membuat pengguna mengeluh ketika paket data yang dialirkan di atas bandwidth yang tidak cukup baik dengan delay yang tidak dapat diprediksi atau jitter yang berlebihan. Fitur QoS bisa digunakan untuk memprediksi bandwidth, jitter, dan delay dapat diprediksi.

a.Beberapa alasan yang menyebabkan perfoma jaringan penting adalah :

• Memberikan prioritas terhadap aplikasi-aplikasi yang kritis

(29)

•Meningkatkan performansi untuk aplikasi yang sensitif terhadap delay,seperti voice dan video.

• Merespon perubahan aliran trafik yang ada di jaringan.

Terdapat banyak hal yang bisa terjadi pada paket ketika ditransmisikan dari asal ke tujuan, yang mengakibatkan masalah-masalah dilihat dari sudut pandang pengirim atau penerima, dan sering disebut dengan parameter-parameter perfoma jaringan.

2.2.3. Jaringan Komputer

Sebuah sistem jaringan yang terdiri dari komputer dan perangkat-perangkat jaringan yang saling berhubungan bertukar informasi dan juga saling bekerjasama. Jaringan komputer juga merupakan sebuah himpunan “interkoneksi” antara 2 komputer atau lebih yang saling terhubung oleh media transmisi kabel atau nirkabel. Syafrizal, M. (2005, dalam Sugiantoro, B. 2017). Menurut Wagito (2005, dalam Putra Yuliansyah , H. 2013), jaringan komputer (Computer Network) yang disebut secara singkat dengan jaringan adalah kumpulan komputer dan alat-alat lain yang saling dihubungkan bersama menggunakan media komunikasi tertentu. Informasi yang melintas sepanjang media komunikasi, memungkinkan pengguna jaringan untuk saling bertukar data atau menggunakan perangkat lunak maupun perangkat keras secara berbagi. Masing-masing komputer atau alat-alat lain yang dihubungkan pada jaringan disebut node. Menurut Fiva (2010, dalam Putra Yuliansyah, H. 2013), jaringan komputer adalah salah satu bentuk komunikasi antar komputer, sama halnya seperti yang dilakukan oleh manusia yang dapat berkomunikasi.

Pembuatan jaringan komputer biasanya tidak hanya melibatkan komputer, namun juga bisa menggabungkan piranti-pirantinya lain seperti : ponsel, printer dan sebagainya.

(30)

Jaringan komputer pada umumnya termasuk dalam pokok bahasan dalam bidang telekomunikasi,ilmu komputer, teknologi informasi dan teknik komputer. Sifat dari jaringan komputer adalah kemungkinan adanya transfer data antara komputer atau perangkat yang terhubung di dalamnya.

Menurut Sofana (2008, dalam Putra Yuliansyah, H. 2013), yang dimaksud dengan jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras.

(31)

2.2.4 Jenis-Jenis Jaringan

Menurut Sofana (2010, dalam Putra Yuliansyah, H. 2013), untuk memudahkan memahami jaringan komputer para ahli kemudian membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa klasifikasi, di antaranya :

1. Area

a. LAN (Local Area Network)

LAN (Local Area Network) adalah suatu kumpulan komputer, dimana terdapat beberapa unit komputer (client) dan 1 unit komputer untuk bank data (server). Antara masing-masing client maupun antara client dan server dapat saling bertukar file maupun saling menggunakan printer yang terhubung pada unit-unit komputer yang terhubung pada jaringan LAN.

b. MAN (Metropolitan Area Network)

Teknologi yang digunakan MAN mirip dengan LAN. Hanya saja areanya lebih besar dan komputer yang dihubungkan pada jaringan MAN jauh lebih banyak dibandingkan dengan LAN. MAN merupakan jaringan komputer yang meliputi area seukuran kota dan gabungan beberapa LAN yang dihubungkan menjadi sebuah jaringan besar.

c. WAN (Wide Area Network)

WAN adalah kumpulan dari LAN yang dihubungkan dengan media komunikasi publik atau media lainnya, seperti jaringan telepon dan melibatkan area geografis yang cukup besar, seperti antar negera antar benua, atau jaringan yang berskala besar. Hampir sama dengan internet hanya saja menggunakan jaringan privat.

(32)

Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.

2. Media Penghantar a. Wired Network

Wired network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar. Jadi, data dialirkan melalui kabel. Kabel yang umum yang digunakan pada jaringan komputer biasanya menggunakan bahan dasar tembaga. Ada dua jenis kabel yang menggunakan bahan fiber optic atau serat optik. Biasanya bahan tembaga

digunakan pada LAN. Sedangkan untuk MAN dan WAN menggunakan kabel tembaga dan serat optik

b. Wireless Network

Wireless Network adalah jaringan komputer yang menggunakan media penghantar berupa gelombang atau (infrared dan laser). Sedangkan pengguna infrared dan laser pada umumnya terbatas untuk jenis jaringan yang hanya melibatkan dua titik saja atau disebut juga point to point.

(33)

a. Client Server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih) komputernya difungsikan sebagai server untuk melayani komputer lain. Komputer yang dilayani oleh server disebut client. Layanan yang diberikan bisa berupa akses web, email, file atau yang lain. Client server banyak dipakai oleh internet atau intranet.

b. Peer to Peer adalah jenis jaringan komputer dimana setiap komputer bisa menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan akses dari satu komputer ke komputer lainnya.

2.2.5 Quality Of Service ( QOS )

1. Pengertian QOS

Menurut Rahmad (2014), Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwith, mengatasi jitter dan delay. Parameter QoS adalah latency, jitter, packet loss, throughput, MOS, echo cancellation

dan PDD. QoS sangat ditentukan oleh kualitas jaringan yang digunakan. Terdapa beberapa

faktor yang dapat menurunkan nilai QoS, seperti : Redaman, Distorsi, dan Noise.

Quality of service (QOS) didefinisikan sebagai suatu pengukuran tentang seberapa baik

jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu layanan. QOS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda QOS merupakan suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari

QOS adalah untuk memenuhi kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan

infrastruktur yang sama. QOS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maunpun kuantitatif. Qos (Quality of service)

(34)

merupakan sekumpulan teknik dan mekanisme yang menjamin performansi dari jaringan komputer (terutamanya di internet) di dalam penyediaan layanan kepada aplikasi-aplikasi di dalam jaringan komputer. Qos (Quality of service) dilihat dan diukur dari sudut pandang penyedia layanan. Berbeda dengan QoE (Quality of experience) dimana penilaian dilakukan dari sudut pandang pengguna. Quality of service berkaitan erat dengan data multimedia, layanan multimedia, dan real-time multimedia.

2.Pentingnya QOS

Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan QoS, yaitu :

a. Untuk memberikan prioritas untuk aplikasi-aplikasi yang kritis pada jaringan.

b. Untuk memaksimalkan penggunaan investasi jaringan yang sudah ada.

c. Untuk meningkatkan performansi untuk aplikasi-aplikasi yang sensitif terhadap delay, seperti Voice dan Video.

d. Untuk merespon terhadap adanya perubahan-perubahan pada aliran trafik di jaringan.

3) Parameter QOS

a.Bandwidtch

Suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang men-download suatu file. (Dewo, 2010 : 2)..

(35)

Latency didefinisikan sebagai total waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya. Delay di dalam jaringan dapat digolongkan sebagai berikut delay processing, delay packetization, delay serialization, delay jitter buffer dan delay network. Rumus untuk menghitung nilai delaymenurut Rahmad (2014):

Rata Rata Delay = Total Delay / Total Paket Yang Diterima

Tabel 2.1 Standarisasi Nilai Delay Versi TIPHON(1999)

Kategori Delay Indeks

Sangat Bagus <150 ms 4

Bagus 150 s/d 300 3

Sedang 300 s/d 450 2

Jelek >450 1

c. Packet Lost atau Eror

Packet loss adalah merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Salah satu penyebab packet loss adalah antrian yang melebihi kapasitas buffer pada setiap node. Beberapa penyebab terjadinya paket loss yaitu :

a. Congestion, disebabkan terjadinya antrian yang berlebihan dalam jaringan.

(36)

c. Memory yang terbatas pada node.

d. Policing atau kontrol terhadap jaringan untuk memastikan bahwa jumlah trafik yang mengalir susuai dengan besarnya bandwidth. Jika besarnya trafik yang mengalir di dalam jaringan melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada maka policing control akan membuang kelebihan trafik yang ada.

Tabel 2.2 Standarisasi Packet Loss versi TIPHON Kategori Degradasi Packet Loss (%)

Sangat Bagus 0

Bagus 3

Sedang 15

Jelek 25

d.Throughtput

Throughput yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bite per second

(bps). Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang d iamati pada

(37)

dengan jumlah pengiriman pake t IP sukses per service second) [4]. Rumus untuk menghitung nilai througput menurut Rahmad (2014) adalah sebagai berikut:

Througput = jumlah data yang dikirimwaktu pengiriman data

Dalam standar TIPHON throughput dihitung dalam persen, untuk mendapatkan nilai throughput dalam persen hasil perhitungan throughput kemudian dibagi dengan besarnya nilai bandwidth dan dikalikan dengan 100% untuk mengetahui besarnya persentase nilai throughput yang sebenarnya

Throughput % = ThrougputBandwith X 100%

Tabel 2.3 Standarisasi Nilai Throughput versi TIPHON (1999)

Kategori Troughput Indeks

Sangat bagus 100 % 4

Bagus 75 % 3

Sedang 50 % 2

Jelek < 25 % 1

(38)

Jitter atau variasi kedatangan paket, hal ini diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket di akhir perjalanan jitter. Jitterlazimnya disebut variasi delay berhubungan erat dengan latency, yang menunjukkan banyaknya variasi delay pada taransmisi data di jaringan Delay antrian pada router dan switch dapat menyebabkan jitter.Rumus untuk menghitung jitter menurut Rahmad (2014) adalah sebagai berikut.

Jitter = =total paket yang siterima−1total variasi delay

Total variasi delay merupakan jumlah dari selisih tiap nilai delay, dengan rumus

perhitungan. Total variasi delay = (delay 2 – delay 1) + (delay 3 – delay 2) +…..+ (delay n –

Tabel 2.4 Standarisasi Nilai Jitter Versi TIPHON(1999)

Kategori Jitter Indeks

Sangat Bagus 0 ms 4

Bagus 0 s/d 75 ms 3

Sedang 75 s/d 125 ms 2

Jelek 125 s/d 225 1

(39)

Menurut Madcoms (2009, dalam Usman, F. dkk, 2015) Wireless LAN (Local Area

Network) yaitu jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai media

transmisi data dimana informasi dari satu komputer ke komputer lainya tanpa menggunakan kabel sebagai media perantara. Dimana ketika sebuah data dikirimkan baik oleh pengirim sinyal Wi-Fi (Wireless Fidelity), maka data biner akan dikodekan menjadi sebuah frekuensi radio kemudian akan di transmisikan oleh perangkat wireless router.

Wireless LAN merupakan salah satu media transmisi yang menggunakan gelombang radio

sebagai media transmisinya. Data-data digital yang dikirim melalui wireless akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik. Media wireless yang umum digunakan adalah dengan menggunakan gelombang radio yang diset untuk bekerja di bidang frekuensi tertentu sesuai dengan standar. Sugiantoro, B dkk (2017).

Pada dasarnya Wireless dengan LAN merupakan sama-sama jaringan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya, yang membedakan antara keduanya adalah media jalur lintas data yang digunakan. Jika LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas data, sedangkan Wireless menggunakan media gelombang radio/udara, adapun standar wireless dan keandalan transfer data menurut versinya seperti (Wireless Fidelity), 802.11a (WIFI5), dan 802.11. ketiga standard tersebut biasa di singkat 802.11a/b/g. Versi Wireless LAN 802.11b memilik kemampuan transfer data kecepatan tinggi hingga 11Mbps pada frekuensi 2,4 Ghz. Versi berikutnya 802.11a,untuk transfer data kecepatan tinggi hingga 54 Mbps pada frekuensi 5 Ghz. Sedangkan 802.11g berkecepatan 54 Mbps dengan frekuensi 2,4 Ghz.

(40)

Gambar 2.1: Local Area Network

Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. mempunyai pesat data yang lebih tinggi

2. meliputi daerah geografi yang lebih sempit

3. tidak membutuhkan jalur komunikasi yang disewa oleh operator telekomunikasi

Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.

Adapun jenis-jenis wireless seperti dibawah ini:

1. Wireless Wide Area Networks (WWAN)

Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini

(41)

termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular

DigitalPacket Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA). Berbagai

usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi yang lebih handal seperti 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga.

2. Wireless Metropolitan Area Networks (WMAN)

Teknologi WMAN adalah koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan local multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.

3. Wireless Local Area Networks (WLAN)

Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau

(42)

WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.

4. Wireless Personal Area Networks (WPAN)

Teknologi WPAN adalah suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana, seperti telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter. Saat ini, dua teknologi kunci dari

WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya infra merah sebagai media transmisi data. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif

(43)

lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.

2.2.7. Wireless Fidelity (WiFi)

Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity merupakan teknologi wireless yang populer untuk saling menghubungkan antar komputer, PDA, laptop dan perangkat lainnya, menghubungkan komputer dan device lain ke internet (misalnya di Café kita sering melihat tulisan Wi-Fi Hotspot) atau ke jaringan kabel (ethernet) LAN (Astuty, Dani, Rosmiati. 2011). Wi-Fi merupakan sebuah wireless LAN brand dan trademark dari Wi-Fi Alliance yang beralamat di www.wi-fi.org, sebuah asosiasi yang beranggotakan Cisco, Microsoft, Apple, Dell dan masih banyak lagi yang lainnnya. Organisasi Wi-Fi ini bertugas untuk memastikan semua peralatan yang mempunyai label Wi-Fi bisa bekerja sama.dengan.baik.

Jaringan kabel LAN yang biasa digunakan menggunakan teknologi IEEE 802.3 atau yang dikenal dengan ethernet, maka jaringan Wi-Fi menggunakan teknologi gelombang radio berdasarkan standard IEEE 802.11 yang mengikuti standard Wireless LAN (WLAN).

IEEE adalah singkatan dari Electrical and Electronics Engineer yang merupakan sebuah organisasi non profit yang mendedikasikan kerja kerasnya demi.kemajuan.teknologi.

2.2.8. Internet Connection Sharing

Internet Connection Sharing (ICS) adalah penggunaan perangkat dengan akses internet seperti layanan seluler 3G, broadband melalui Ethernet, atau gateway internet lainnya sebagai jalur akses untuk perangkat lainnya (Astuty, Dani, Rosmiati. 2011). Hal ini dilaksanakan oleh Microsoft sebagai fitur dari sistem operasi Windows (seperti Windows 98 Second Edition dan

(44)

selanjutnya) untuk berbagi koneksi internet tunggal pada satu komputer antara komputer lain pada jaringan area lokal yang sama. Itu membuat penggunaan DHCP dan Network Address Translation (NAT). ICS menawarkan konfigurasi untuk layanan standar lainnya dan beberapa konfigurasi NAT.

ICS memetakan alamat IP individu komputer lokal untuk nomor port yang tidak terpakai di TCP/IP . Karena sifat NAT, alamat IP pada komputer lokal tidak terlihat di Internet. Semua paket meninggalkan atau memasuki LAN dikirim dari atau ke alamat IP dari adaptor eksternal pada komputer host ICS.

Internet Connection Sharing juga mencakup resolver DNS lokal di Windows untuk menyediakan resolusi nama untuk semua klien jaringan pada jaringan rumah, termasuk non-Windows berbasis perangkat jaringan. ICS juga lokasi-sadar, yaitu, ketika terhubung ke domain, komputer dapat memiliki Group Policy untuk membatasi penggunaan ICS tetapi ketika di rumah, ICS dapat.diaktifkan.

2.2.9 Ethernet

Ethernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan Xerox. Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection) yang dikembangkan tahun 1960 pada proyek wireless ALOHA di Hawaii University diatas kabel coaxial. Standarisasi sistem ethernet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE. Kecepatan transmisi data di ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100 Mbps. Saat ini yang umum ada dipasaran adalah ethernet berkecepatan 10 Mbps yang biasa disebut seri 10Base.

(45)

DHCP digunakan agar komputer-komputer yang terdapat pada suatu jaringan komputer bisa mengambil konfigurasi (baik itu IP address, DNS address dan lain sebagainya) bagi mereka dari suatu server DHCP.Intinya dengan adanya DHCP maka akan mampu mengurangi pekerjaan dalam mengadministrasi suatu jaringan komputer berbasis IP yang besar (Forouzan, 2001).

Istilah-istilah yang berkaitan dengan DHCP :

1. IP Address/Protokol: Alamat yang digunakan untuk anggota jaringan,yang meliputi LAN Card, Access point, dan Website.

2. Scope: jangkauan IP Address yang akan dibagikan kepada anggota jaringan, nilai scope harus memiliki Network Identifications (NID) yang sama dengan IP Server/gateway dan Host Identifications (HID) beda dengan gateway.

3. Gateway: IP Address/anggota jaringan yang bertugas membagi IP Address, terkadang IP gateway menjadi IP server.

4. Exclussion: istilah ini hanya muncul pada Sistem Operasi Server, yaitu jangkauan IP address dalam scope yant tidak akan didistribusikan karena akan digunakan untuk keperluan khusus.

2.2.11 Network Address Translation (NAT)

Network Address Translation adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan, dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan. Dikembangkan oleh Cisco, Network Address Translation digunakan oleh perangkat (firewall,

(46)

router atau komputer yang berada di antara jaringan internal dan seluruh dunia NAT memiliki banyak bentuk dan dapat bekerja dalam beberapa cara:

1. Static NAT - Pemetaan alamat IP terdaftar ke alamat IP yang terdaftar atas dasar satu-ke-satu. Terutama berguna ketika perangkat harus diakses dari luar jaringan.

Gambar 2.2: Static NAT

2. Dynamic NAT - Memetakan alamat IP yang tidak terdaftar ke alamat IP yang telah terdaftar dari sekumpulan alamat IP yang terdaftar.

Gambar 2.3: Dynamic NAT

3. Overloading - Sebuah bentuk dari NAT dinamis yang memetakan beberapa alamat IP yang tidak terdaftar menjadi sebuah alamat IP terdaftar dengan cara menggunakan port yang berbeda. Cara ini juga dapat disebut PAT (Port Address Translation), sebuah alamat NAT atau NAT yang menggunakan beberapa port.

(47)

Gambar 2.4: Overloading

2.2.12 Access Point

Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Dengan access points (AP) clients wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung kepada jaringanLAN kabel secara wireless.

Wireless Access Point (WAP/AP) adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan alat-alat dalam suatu jaringan, dari dan ke jaringan Wireless.

Router dan acces point adalah dua fungsi peralatan jaringan yang bekerja bahu - membahu membentuk unit pemancar signal wifi. Acces Point membentuk hotspot, sedangkan Router mengatur lalu lintas data. Alat ini digunakan untuk access internet secara wifi.

2.3 Wireshark

Untuk mengukur parameter kualitas jaringan wireless LAN dapat menggunakan alat bantu tools monitoring Wireshark untuk pengukuran parameter bandwidth, dan tools

(48)

Menurut Kurniawan, A (2012) Wireshark adalah tool yang ditujukan untuk penganalisisan paket data jaringan. Wireshark melakukan pengawasan paket secara waktu nyata (real time) dan kemudian menangkap data dan menampilkannya selengkap mungkin.

Berikut adalah tampilan wireshark

Gambar 2.5: user interface Wiireshark

1. Sniffer adalah tools yang berkemampuan menangkap paket data dalam jaringan Wireshark mampu mendecode paket data dalam banyak jenis protokol.

2. Tools selain wireshark yang dapat digunakan untuk menganalisa jaringan yaitu : a. Nessus—wRemotewNetworkwSecuritywAuditor.

Nessus adalah scanner untuk mengetahui celah keamanan komputer,baik komputer anda atau komputer siapapun. Kemampuannya yang lengkap sebagai Vulnerability Scanner sangat bisa diandalkan karena didukung dengan fitur high speed discovery, configuration auditing,asset profiling, sensitive data discovery, dan vulnerability analysis of our security posture.

b. NMAPw–wThewNetworkwMapper

NMAP adalah tools pemetaan jaringan (network) terbaik yang pernah ada saat ini.

(49)

2.3.1 Macam-Macam Topologi Jaringan

Pada jaringan komputer, di kenal setidaknya ada enam macam buah topologi jaringan computer. Ke-enam topologi pada jaringan computer tersebut memiliki karakteristik,

kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Ke-enam topologi jaringan ini meliputi Topologi BUS, Topologi Star, Topologi Peer To Peer, Topologi Ring,Topologi Tree, dan Topologi Mesh.

1. Topologi Bus

Gambar 2.6: Topologi Bus Sumber : https//jaringankomputer.org

Topologi Bus merupakan teknologi paling awal yang di gunakan dalam model topologi jaringan komputer,terutama di masa-masa awal jaringan komputer di kembangkan.Beberapa referensi memasukan topologi Bus ke dalam jenis Topologi Peer To Peer.

Topologi Bus Menawarkan sejumlah kelebihan kepada para pengguna.Beberapa kelebihan yang diberikan oleh Topologi Bus tersebut antara lain :

(50)

1. Topologi Bus sangat sederhana dan mudah di implementasikan tanpa memerlukan pengetahuan teknis yang dalam terhadap jaringan.

2. Topologi Bus memerlukan biaya yang relatif lebih sedikit.

3. Topologi Bus dapat di gunakan untuk kebutuhan jaringan komputer dalam jangka waktu pendek.

4. Kecepatan pengiriman data dan pertukaran data pada Topologi Bus relative lebih cepat. 5. Topologi Bus memerlukan waktu yang relative lebih cepat dan mudah di dalam penambahan jumlah komputer yang akan ikut bergabung di dalam jaringan komputer. Topologi Bus juga mempunyai beberapa kelemahan dan kekurangan antara lain :

1. Topologi Bus tidak handal untuk jaringan komputer berkecepatan tinggi. 2. Topologi Bus tidak cocok di terapkan pada jaringan komputer bersifat besar.

3. Pada Topologi Bus, apabila salah satu komputer mengalami gangguan, maka komputer lain dan jaringan komputer tersebut akan mengalami gangguan juga.

4. Pada Topologi Bus memerlukan adanya perangkat tambahan berupa Repeateruntuk koneksi jarak jauh.

2. Topologi Star

(51)

Topologi Star adalah topologi jaringan komputer dimana terdapat sebuah komputer ( ataupun perangkat jaringan komputer berupa hub atau switch ) yang menjadi pusat dari semua komputer yang terhubung kedalamnya.

Topologi Star juga memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain :

a. Kelebihan

1. Paling fleksibel

2. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain

3. Kontrol terpusat

4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan 5. Kemudahaan pengelolaan jaringan

b. Kekurangan 1. Boros kabel

2. Perlu penanganan khusus

3. Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis 3. Peer To Peer

Topologi Peer to Peer - merupakan topologi yang sangat sederhana dikarenakan hanya menggunakan 2 buah komputer untuk saling terhubung. Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel yang menghubungkan antar komputer untuk proses

(52)

Gambar 2.8: Topologi Peer To Peer

Sumber : https//jaringankomputer.org

Topologi Peer to Peer memiliki sejumlah kelebihan. Adapun kelebihan yang ditawarkan oleh Topologi Peer to Peer adalah, sebagai berikut:

1. Keuntungan / Kelebihan Topologi Jaringan Peer to Peer

a. Biaya pengadaan lebih murah karena tidak memerlukan komputer server maupun perangkat penghubung jaringan

b. Masing-masing komputer dapat berperan sebagai client maupun server. c. Instalasi jaringan yang cukup mudah.

2. Kelemahan / Kekurangan Topolgi Jaringan Peer to Peer

a. Keamanan pada topologi jenis ini bisa dibilang sangat rentan. karena setiap komputer memiliki sistem scurity yang berbeda-beda.

b. Sulit dikembangkan.

c. Sistem keamanan di konfigurasi oleh masing-masing pengguna. d. Troubleshooting jaringan bisa dibilang rumit.

e. Topologi Peer to Peer memiliki konsep penyimpanan data pada setiap komputer sehingga jika salah satu komputer mengalami gangguan maka akses data pada komputer tersebut akan terganggu.

4. Topologi Ring

Pengertian topologi ring adalah sebuah metode untuk menghubungkan dua atau lebih perangkat komputer dalam rangkaian node yang masing - masing node saling

(53)

terhubung hingga membentuk sebuah cincin. Pada topologi jaringan komputer yang satu ini, masing - masing node berfungsi sebagai penguat sinyal sepanjang sirkulasi.

Gambar 2.9: Topologi Ring

Sumber : https//jaringankomputer.org

Fungsi Topologi Ring sendiri sama dengan fungsi topologi komputer yang lainnya yaitu menghubungkan dua atau lebih komputer agar dapat berkomunikasi dan saling bertukar data. Bentuk topologi yang seperti cincin ini dapat mengurangi terjadinya kepadatan lalu lintas data yang terjadi pada teknologi topologi bus. Lalu apa saja kelebihan dan kekurangan topologi ring.

1. Kelebihan Topologi Ring

a. Mudah untuk merancang, membuat dan mengimplementasikannya. b. Biaya yang dibutuhkan lebih murah karena dapat menghemat kabel.

c. Memiliki performa yang lebih baik, bahkan untuk lalu lintas data yang cukup padat sekalipun.

d. Apabila ingin menambahkan perangkat baru, sobat dapat melakukannya dengan mudah.

(54)

e. Apabila terjadi kesalahan, sobat komputer dapat dengan mudah untuk mendeteksinya.

f. Proses pengiriman data akan lebih lancar karena tidak terjadi tabrakan data ( Collision ).

2. Kekurangan Topologi Ring

a. Apabila terjadi kerusakan pada salah satu node, akan mengakibatkan kerusakan jaringan secara menyeluruh

b. Apabila akan melakukan pengembangan pada jaringan, dapat mempengaruhi keseluruhan jaringan.

c. Konfigurasinya agak sedikit rumit dibandingkan topologi star.

d. Kinerja dari jaringan dipengaruhi oleh jumlah node pada jaringan tersebut. 5. Topologi Tree

Topologi Pohon (Tree) adalah kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung atau backbone.

(55)

Sumber : https//jaringankomputer.org

1. Kelebihan :

a. Dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan.

2. Kekurangan :

a. Apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

6. Topologi Mesh

Topologi mesh dapat dikenali dengan hubungan point to point atau satu – satu ke setiap komputer. Setiap komputer terhubung ke komputer lain melalui kabel, bisa menggunakan kabel coaxial, twisted pair, bahkan serat optik. Pada awalnya jaringan mesh dikembangkan untuk keperluan militer, barang kali pusat kontrol senjata nuklir menggunakan topologi ini, apabila salah satu atau beberapa kabel putus masih tersedia rute alternatif melalui kabel yang lain.

(56)
(57)

ABSTRAK

Quality of Service (QoS) merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam suatu sistem komunikasi. Banyak pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam mendapat nilai kualitas yang baik pada jaringan. Pengadaan bandwith yang besar merupakan salah satu alternatif, namun hal ini menjadi tidak efektif karena trafik yang dilewatkan tidak secara terus menerus memiliki nilai trafik yang besar.Mengacu pada pentingnya kualitas layanan jaringan dan belum dilakukannya pengukuran yang pasti yang dapat di gunakan untuk mengukur seberapa besar kualitas layanan yang harus di penuhi, maka masalah pokok dalam penelitian ini adalah “Bagaimana menganalisa kinerja pendistribusian paket data jaringan wireless LAN menggunakan metode QoS pada PT. Anugrah Argon Medica NDC”. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wireshark. Sedangkan metode yang digunakan adalah action research dengan model sistem monitoring QoS. Dari hasil pengukuran parameter QoS yang terdiri bandwidth, throughput, delay, dan packet loss. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi QoS jaringan adalah redaman, distorsi, noise dan kapasitas

bandwidth.

Kata Kunci : WLAN (Wireless Local Area Network), QoS (Quality of

Service), Bandwidth, Throughput, Delay, dan Packet Loss.

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Teknologi informasi khususnya pada jaringan komputer pada saat ini telah menjadi salah satu hal yang mendasar dalam semua segi. Sulit dibayangkan pada era teknologi informasi pada saat sekarang tanpa menggunakan teknologi jaringan komputer. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan jaringan komputer baik itu secara umum maupun pribadi, banyaknya kebutuhan akan akses dan komunikasi maka kinerja jaringan harus berada pada kondisi yang baik, maka operator jaringan dan internet service provider (ISP) harus dapat memecahkan masalah utama yaitu menyediakan kinerja layanan yang bagus untuk dapat memberikan layanan yang nyaman kepada pengguna.

PT. Anugrah Argon Medica adalah Perusahaan yang bergerak dibidang distributor farmasi dan alat kesehatan,serta memiliki layanan jaringan yang sangat kompleks dan saling

(58)

ketergantungan antara divisi inbound sampai ke outbound. Dengan menggunakan jaringan Wireless LAN untuk mengakses jaringan pada PT. Anugrah Argon Medica tersebut, maka harus dilakukan pengujian kinerja jaringan Wirelees atau Qos (Quality of services) agar tidak mengakibatkan terjadinya permasalahan-permasalahan yang cukup riskan seperti dalam segi pengaksesan jaringan internet terjadi keterlambatan dalam pengiriman paket data perusahaan. Dari permasalahan tersebut di atas maka kinerja jaringan Wirelees LAN pada PT Anugrah Argon Medica harus selalu tetap pada performa yang baik. Maka dari itu untuk mengetahui kualitas jaringan internet Wireless LAN pada PT. Anugrah Argon Medica harus dilakukan analisis kinerja jaringan yang menekankan, bagaimana memonitoring dan mengukuran kinerja jaringan Wireless LAN dan untuk mengetahui seberapa besar kinerja jaringan pada infrastruktur seperti kecepatan akses dari titik pengirim ke titik penerima yang menjadi tujuan, dengan cara mengukur parameter Bandwitch, delay, dan packet loss pada PT. Anugrah Argon Medica.

untuk menganalisa perbandingan kinerja dari real access point dan virtual access point dengan berdasarkan parameter delay, throughput dan packet loss.

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang sering timbul yang penulis temui dalam ruang lingkungan kerja adalah sebagai berikut:

1. Kecepatan Internet yang sering kali menurun.

2. Sering terjadi troubleshooting yang sangat mengganggu pendistribusian data yang secar otomatis mengganggu kinerja karyawan dan proses distribusi.

3. Sistem Internet yang tersedia tidak dilakukan pembagian kecepatan data, atau management bandwith

(59)

4. Tidak adanya sistem pengawasan yang digunakan untuk mengetahui kekuatan sinyal jaringan dari ISP

5. Biaya operasional untuk penggunaan internet yang semakin mahal 1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang diuraikan sebelumnya, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah “Bagaimana Menganalisis Kinerja Pendistribusian Paket Data Jaringan Wireless LAN dengan mengukur parameter Bandwidth, Delay, Packet Loss dengan menggunakan metode QoS (Quality of Service) pada sistem jaringan internet pada PT. Anugrah Argon Medica.

1.4 Batasan Masalah

Untuk lebih fokuf pada masalah yang ada agar tidak terlalu menyimpang pada masalah, maka masalah dibatasi sebagai berikut :

1. Melakukan pengukuran hanya pada parameter Delay, troughput dan Packet Loss dengan menggunakan aplikasi Wireshark.

2. Hanya melakukan pengukuran QoS dari sisi Wireless Local Area Network (WLAN) PT. Anugrah Argon Medica NDC.

Tujuan yang dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah melihat kinerja layanan jaringan Wireless LAN dari PT. Anugrah Argon Medica menggunakan metode QoS.

1.5 Tujuan Dan Manfaat 1.5.1. Tujuan

1. Mahasiswa mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja setelah menyelesaikan pendidikannya

(60)

2. Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman secara faktual dilapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga yang professional, yaitu tenaga yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya serta mampu menerapkan dalam kehidupan dunia kerja yang nyata.

3. Mengukur parameter throughput, delay, dan packet loss

4. Untuk menganalisis dan mengetahui kualitas layanan jaringan LAN (Local Area

Network) pada PT. Anugrah Argon Medica NDC menggunakan metode QoS (Quality of Service).

1.6.2 Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

Dengan adanya penelitian ini memberikan tambahan pengalaman dalam menangani langsung masalah yang ada disekitar kita dalam dunia informatika dan juga cara menanganinya.

2. Bagi Perusahaan

a. Memberikan solusi permasalahan yang ada dan memberi efek meningkatkannya lagi sistem komputerisasi yang sudah ada, agar berjalan dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

b. Bagi PT. Anugrah Argon Medica NDC, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan kajian ulang dalam mengelola, dan memperbaiki, jaringan LAN (Local Area Network) sehingga dalam pemakaian jaringan LAN terdapat kepuasan dan kepercayaan pengguna terhadap jaringan LAN tersebut

(61)

Dalam hal ini diajukan untuk SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA sebagai inventaris dan sebagai bahan referensi Skripsi sebagi mahasiswa angkatan mendatang

1.7 Metode Penelitian

1.6.1. Tempat Penelitian

Penelitian ini di lakukan pada PT. Anugrah Argon Medica NDC yang beralamat di kawasan industri jababeka 2, jl. Industri selatan 7 Cikarang selatan-Bekasi-Jawa Barat.

1.6.2. Metode Pengumpulan Data

Berikut ini akan dijelaskan mengenai jenis data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini.

1. Metode wawancara

Dalam hal ini penulis menggunakan sistem wawancara yaitu sistem tanya jawab mengenai semua persoalan komputerisasi yang ada di lingkungan kerja dengan seorang ahli teknologi yang bertanggung jawab di perusahaan tersebut.

2. Metode study kepustakaan

Penulis juga menggunakan metode ini untuk mencari referensi-referensi yang dibutuhkan untuk menyusun Skripsi melalui perpustakaan yang disediakan oleh kampus.

3. Metode observasi

Dalam hal ini penulis menggunakan sistem observasi yaitu pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Melalui observasi penganalisis dapat memperoleh pandangan pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan,

(62)

melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat keputusan di dalam organisasi, memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap para pembuat keputusan, menafsirkan pesan-pesan yang dikirim oleh pembuat keputusan lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para pembuat keputusan terhadap pembuat keputusan lainnya.

1.6..3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode tindakan atau action research. Langkah-langkah kegiatan dalam menggunakan metode action research ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan Diagnosa (Diagnosing Action)

Pada tahap ini mempelajari dan melakukan identifikasi masalah-masalah pokok yang ada guna menjadi dasar penelitian.

2. Membuat rencana tindakan (Planning Action)

Peneliti memahami pokok masalah yang ada kemudian dilanjutkan dengan menyusun rencana tindakan yang tepat untuk bisa menyelesaikan masalah yang ada. Pada tahap ini peneliti melakukan rencana tindakan dengan melakukan survei berkenaan masalah yang akan dianalisis tersebut apakah penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai atau tidak.

3. Melakukan Tindakan (Taking Action)

Peneliti melakukan pengukuran QoS (Quality of Service) untuk melihat performa kinerja pendistribusian paket data jaringan wireless LAN yang diterapkan.

Gambar

Tabel 2.2 Standarisasi Packet Loss versi TIPHON  Kategori Degradasi  Packet Loss (%)
Tabel 2.3 Standarisasi Nilai Throughput versi TIPHON (1999)
Gambar 2.1: Local Area Network
Gambar 2.9: Topologi Ring  Sumber : https//jaringankomputer.org
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi dengan judul : “ Analisa Quality of Service (QoS) Voice over Internet Protocol (VoIP) pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Local Area Network (WLAN) ” telah diuji dan disahkan

Skripsi dengan judul : “ Analisa Quality of Service (QoS) Voice over Internet Protocol (VoIP) pada Jaringan Ad-Hoc Wireless Local Area Network (WLAN) ” telah diuji dan disahkan

Analisis trafik data jaringan wireless pada STMIK Palangkaraya menggunakan metode Quality of Service (QoS) dalam mengukur parameter-parameter jaringan berdasarkan

Pengukuran Quality of Service seperti Delay, Jitter, throughput,dan packet data loss dilakukan pada saat pengujian jaringan infrastruktur (skenario 1), pada

Quality Of Service ( QOS ) adalah metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran kinerja dan kualitas dari jaringan internet serta untuk mengetahui kemampuan

Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwidth, mengatasi jitter dan delay.[3].. Parameter

Quality of Service (QoS) atau Kualitas layanan adalah metode pengukuran yang digunakan untuk menentukan kemampuan sebuah jaringan seperti; aplikasi jaringan, host atau router

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik ke dalam beberapa kesimpulan yaitu Hasil pengukuran Quality of Service QoS jaringan internet kampus