• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.2 Dasar Teori

Dasar teori berisi landasan-landasan yang terkait dalam penelitian yang dilakukan. Pengertian-pengertian serta teori yang akan dijabarkan yaitu mengenai pengertian analisa, Quality

of Service (QOS), Jaringan Komputer, dan Program Aplikasi.

2.2.1 Pengertian Analisis

Dalam linguistik, analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Sedangkan Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244).

Analisa atau analisis merupakan suatu proses mengurai suatu hal menjadi berbagai unsur yang terpisah untuk memahami sifat, hubungan dan peranan masing-masing unsur. Analisis secara umum sering juga disebut sebagai pembagian.

Sedangkan analisis data merupakan salah satu rangkaian dalam kegiatan penelitian. Sehingga kegiatan menganalisis data berkaitan dengan rangkaian kegiatan sebelumnya mulai dari jenis penelitian yang telah dipilih, rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis data, jumlah variabel, serta asumsi-asumsi teoritis yang melandasi kegiatan-kegiatan penelitian. Dengan demikian, dalam melakukan analisis data perlu memperhatikan rangkaian tahap sebelumnya sebagai rujukan agar penelitian yang dilaksanakan bertalian atau berhubungan dengan tahap-tahap penelitian yang lain. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, data yang tak berbunyi. Oleh karena itu data disini memberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu. Kasiram (2006, dalam Sampurna Bakti, R, 2017).

Menurut Taylor (1975, dalam Romadhon Perl, P, 2014) analisis data didefinisikan sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Lexy J. Moleong (2006, dalam Sampurna Bakti, R 2017). Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Romadhon pearl,p (2014).

Dari uraian tersebut di atas dapatlah kita menarik garis bawah analisis data bermaksud mengorganisasikan atau mengelompokkan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif

2.2.2 Kinerja

Menurut Mangkunegara, AP (2000, dalam Sampurna Bakti, R, 2017), Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Rivai (2004, dalam Sampurna Bakti, R, 2017), bahwa “Kinerja merupakan prilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.

Kinerja adalah hasil kerja nyata yang dicapai oleh suatu objek secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Sampurna bakti, R. (2017).

Kinerja jaringan adalah tingkat pencapaian yang terukur mengenai seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu

layanan. Kinerja jaringan dapat diukur dengan mengetahui Quality of Service (QoS). Quality of Service (QoS) didefinisikan sebagai suatu pengukuran tentang seberapa baik suatu jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karaktristik dan sifat dari suatu layanan (ITU-T, 2001). QoS mengacu pada kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu dengan teknologi yang berbeda-beda. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi layanan yang berbeda yang menggunakan infrastruktur yang sama.

Kinerja jaringan dapat bervariasi akibat dari beberapa masalah, seperti halnya masalah bandwidth, delay, jitter, througput, dan packet loss yang dapat membuat efek yang cukup besar bagi beberapa aplikasi. Sebagai contoh, komunikasi suara atau video streaming dapat membuat pengguna mengeluh ketika paket data yang dialirkan di atas bandwidth yang tidak cukup baik dengan delay yang tidak dapat diprediksi atau jitter yang berlebihan. Fitur QoS bisa digunakan untuk memprediksi bandwidth, jitter, dan delay dapat diprediksi.

a.Beberapa alasan yang menyebabkan perfoma jaringan penting adalah :

• Memberikan prioritas terhadap aplikasi-aplikasi yang kritis

•Meningkatkan performansi untuk aplikasi yang sensitif terhadap delay,seperti voice dan video.

• Merespon perubahan aliran trafik yang ada di jaringan.

Terdapat banyak hal yang bisa terjadi pada paket ketika ditransmisikan dari asal ke tujuan, yang mengakibatkan masalah-masalah dilihat dari sudut pandang pengirim atau penerima, dan sering disebut dengan parameter-parameter perfoma jaringan.

2.2.3. Jaringan Komputer

Sebuah sistem jaringan yang terdiri dari komputer dan perangkat-perangkat jaringan yang saling berhubungan bertukar informasi dan juga saling bekerjasama. Jaringan komputer juga merupakan sebuah himpunan “interkoneksi” antara 2 komputer atau lebih yang saling terhubung oleh media transmisi kabel atau nirkabel. Syafrizal, M. (2005, dalam Sugiantoro, B. 2017). Menurut Wagito (2005, dalam Putra Yuliansyah , H. 2013), jaringan komputer (Computer Network) yang disebut secara singkat dengan jaringan adalah kumpulan komputer dan alat-alat lain yang saling dihubungkan bersama menggunakan media komunikasi tertentu. Informasi yang melintas sepanjang media komunikasi, memungkinkan pengguna jaringan untuk saling bertukar data atau menggunakan perangkat lunak maupun perangkat keras secara berbagi. Masing-masing komputer atau alat-alat lain yang dihubungkan pada jaringan disebut node. Menurut Fiva (2010, dalam Putra Yuliansyah, H. 2013), jaringan komputer adalah salah satu bentuk komunikasi antar komputer, sama halnya seperti yang dilakukan oleh manusia yang dapat berkomunikasi.

Pembuatan jaringan komputer biasanya tidak hanya melibatkan komputer, namun juga bisa menggabungkan piranti-pirantinya lain seperti : ponsel, printer dan sebagainya.

Jaringan komputer pada umumnya termasuk dalam pokok bahasan dalam bidang telekomunikasi,ilmu komputer, teknologi informasi dan teknik komputer. Sifat dari jaringan komputer adalah kemungkinan adanya transfer data antara komputer atau perangkat yang terhubung di dalamnya.

Menurut Sofana (2008, dalam Putra Yuliansyah, H. 2013), yang dimaksud dengan jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras.

2.2.4 Jenis-Jenis Jaringan

Menurut Sofana (2010, dalam Putra Yuliansyah, H. 2013), untuk memudahkan memahami jaringan komputer para ahli kemudian membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa klasifikasi, di antaranya :

1. Area

a. LAN (Local Area Network)

LAN (Local Area Network) adalah suatu kumpulan komputer, dimana terdapat beberapa unit komputer (client) dan 1 unit komputer untuk bank data (server). Antara masing-masing client maupun antara client dan server dapat saling bertukar file maupun saling menggunakan printer yang terhubung pada unit-unit komputer yang terhubung pada jaringan LAN.

b. MAN (Metropolitan Area Network)

Teknologi yang digunakan MAN mirip dengan LAN. Hanya saja areanya lebih besar dan komputer yang dihubungkan pada jaringan MAN jauh lebih banyak dibandingkan dengan LAN. MAN merupakan jaringan komputer yang meliputi area seukuran kota dan gabungan beberapa LAN yang dihubungkan menjadi sebuah jaringan besar.

c. WAN (Wide Area Network)

WAN adalah kumpulan dari LAN yang dihubungkan dengan media komunikasi publik atau media lainnya, seperti jaringan telepon dan melibatkan area geografis yang cukup besar, seperti antar negera antar benua, atau jaringan yang berskala besar. Hampir sama dengan internet hanya saja menggunakan jaringan privat.

Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.

2. Media Penghantar a. Wired Network

Wired network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar. Jadi, data dialirkan melalui kabel. Kabel yang umum yang digunakan pada jaringan komputer biasanya menggunakan bahan dasar tembaga. Ada dua jenis kabel yang menggunakan bahan fiber optic atau serat optik. Biasanya bahan tembaga

digunakan pada LAN. Sedangkan untuk MAN dan WAN menggunakan kabel tembaga dan serat optik

b. Wireless Network

Wireless Network adalah jaringan komputer yang menggunakan media penghantar berupa gelombang atau (infrared dan laser). Sedangkan pengguna infrared dan laser pada umumnya terbatas untuk jenis jaringan yang hanya melibatkan dua titik saja atau disebut juga point to point.

a. Client Server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih) komputernya difungsikan sebagai server untuk melayani komputer lain. Komputer yang dilayani oleh server disebut client. Layanan yang diberikan bisa berupa akses web, email, file atau yang lain. Client server banyak dipakai oleh internet atau intranet.

b. Peer to Peer adalah jenis jaringan komputer dimana setiap komputer bisa menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan akses dari satu komputer ke komputer lainnya.

2.2.5 Quality Of Service ( QOS )

1. Pengertian QOS

Menurut Rahmad (2014), Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwith, mengatasi jitter dan delay. Parameter QoS adalah latency, jitter, packet loss, throughput, MOS, echo cancellation

dan PDD. QoS sangat ditentukan oleh kualitas jaringan yang digunakan. Terdapa beberapa

faktor yang dapat menurunkan nilai QoS, seperti : Redaman, Distorsi, dan Noise.

Quality of service (QOS) didefinisikan sebagai suatu pengukuran tentang seberapa baik

jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu layanan. QOS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda QOS merupakan suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari

QOS adalah untuk memenuhi kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan

infrastruktur yang sama. QOS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maunpun kuantitatif. Qos (Quality of service)

merupakan sekumpulan teknik dan mekanisme yang menjamin performansi dari jaringan komputer (terutamanya di internet) di dalam penyediaan layanan kepada aplikasi-aplikasi di dalam jaringan komputer. Qos (Quality of service) dilihat dan diukur dari sudut pandang penyedia layanan. Berbeda dengan QoE (Quality of experience) dimana penilaian dilakukan dari sudut pandang pengguna. Quality of service berkaitan erat dengan data multimedia, layanan multimedia, dan real-time multimedia.

2.Pentingnya QOS

Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan QoS, yaitu :

a. Untuk memberikan prioritas untuk aplikasi-aplikasi yang kritis pada jaringan.

b. Untuk memaksimalkan penggunaan investasi jaringan yang sudah ada.

c. Untuk meningkatkan performansi untuk aplikasi-aplikasi yang sensitif terhadap delay, seperti Voice dan Video.

d. Untuk merespon terhadap adanya perubahan-perubahan pada aliran trafik di jaringan.

3) Parameter QOS

a.Bandwidtch

Suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang men-download suatu file. (Dewo, 2010 : 2)..

Latency didefinisikan sebagai total waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya. Delay di dalam jaringan dapat digolongkan sebagai berikut delay processing, delay packetization, delay serialization, delay jitter buffer dan delay network. Rumus untuk menghitung nilai delaymenurut Rahmad (2014):

Rata Rata Delay = Total Delay / Total Paket Yang Diterima

Tabel 2.1 Standarisasi Nilai Delay Versi TIPHON(1999)

Kategori Delay Indeks

Sangat Bagus <150 ms 4

Bagus 150 s/d 300 3

Sedang 300 s/d 450 2

Jelek >450 1

c. Packet Lost atau Eror

Packet loss adalah merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Salah satu penyebab packet loss adalah antrian yang melebihi kapasitas buffer pada setiap node. Beberapa penyebab terjadinya paket loss yaitu :

a. Congestion, disebabkan terjadinya antrian yang berlebihan dalam jaringan.

c. Memory yang terbatas pada node.

d. Policing atau kontrol terhadap jaringan untuk memastikan bahwa jumlah trafik yang mengalir susuai dengan besarnya bandwidth. Jika besarnya trafik yang mengalir di dalam jaringan melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada maka policing control akan membuang kelebihan trafik yang ada.

Tabel 2.2 Standarisasi Packet Loss versi TIPHON Kategori Degradasi Packet Loss (%)

Sangat Bagus 0

Bagus 3

Sedang 15

Jelek 25

d.Throughtput

Throughput yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bite per second

(bps). Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang d iamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut (sama

dengan jumlah pengiriman pake t IP sukses per service second) [4]. Rumus untuk menghitung nilai througput menurut Rahmad (2014) adalah sebagai berikut:

Througput = jumlah data yang dikirimwaktu pengiriman data

Dalam standar TIPHON throughput dihitung dalam persen, untuk mendapatkan nilai throughput dalam persen hasil perhitungan throughput kemudian dibagi dengan besarnya nilai bandwidth dan dikalikan dengan 100% untuk mengetahui besarnya persentase nilai throughput yang sebenarnya

Throughput % = ThrougputBandwith X 100%

Tabel 2.3 Standarisasi Nilai Throughput versi TIPHON (1999)

Kategori Troughput Indeks

Sangat bagus 100 % 4

Bagus 75 % 3

Sedang 50 % 2

Jelek < 25 % 1

Jitter atau variasi kedatangan paket, hal ini diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket di akhir perjalanan jitter. Jitterlazimnya disebut variasi delay berhubungan erat dengan latency, yang menunjukkan banyaknya variasi delay pada taransmisi data di jaringan Delay antrian pada router dan switch dapat menyebabkan jitter.Rumus untuk menghitung jitter menurut Rahmad (2014) adalah sebagai berikut.

Jitter = =total paket yang siterima−1total variasi delay

Total variasi delay merupakan jumlah dari selisih tiap nilai delay, dengan rumus

perhitungan. Total variasi delay = (delay 2 – delay 1) + (delay 3 – delay 2) +…..+ (delay n –

Tabel 2.4 Standarisasi Nilai Jitter Versi TIPHON(1999)

Kategori Jitter Indeks

Sangat Bagus 0 ms 4

Bagus 0 s/d 75 ms 3

Sedang 75 s/d 125 ms 2

Jelek 125 s/d 225 1

Menurut Madcoms (2009, dalam Usman, F. dkk, 2015) Wireless LAN (Local Area

Network) yaitu jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai media

transmisi data dimana informasi dari satu komputer ke komputer lainya tanpa menggunakan kabel sebagai media perantara. Dimana ketika sebuah data dikirimkan baik oleh pengirim sinyal Wi-Fi (Wireless Fidelity), maka data biner akan dikodekan menjadi sebuah frekuensi radio kemudian akan di transmisikan oleh perangkat wireless router.

Wireless LAN merupakan salah satu media transmisi yang menggunakan gelombang radio

sebagai media transmisinya. Data-data digital yang dikirim melalui wireless akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik. Media wireless yang umum digunakan adalah dengan menggunakan gelombang radio yang diset untuk bekerja di bidang frekuensi tertentu sesuai dengan standar. Sugiantoro, B dkk (2017).

Pada dasarnya Wireless dengan LAN merupakan sama-sama jaringan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya, yang membedakan antara keduanya adalah media jalur lintas data yang digunakan. Jika LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas data, sedangkan Wireless menggunakan media gelombang radio/udara, adapun standar wireless dan keandalan transfer data menurut versinya seperti (Wireless Fidelity), 802.11a (WIFI5), dan 802.11. ketiga standard tersebut biasa di singkat 802.11a/b/g. Versi Wireless LAN 802.11b memilik kemampuan transfer data kecepatan tinggi hingga 11Mbps pada frekuensi 2,4 Ghz. Versi berikutnya 802.11a,untuk transfer data kecepatan tinggi hingga 54 Mbps pada frekuensi 5 Ghz. Sedangkan 802.11g berkecepatan 54 Mbps dengan frekuensi 2,4 Ghz.

Gambar 2.1: Local Area Network

Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. mempunyai pesat data yang lebih tinggi

2. meliputi daerah geografi yang lebih sempit

3. tidak membutuhkan jalur komunikasi yang disewa oleh operator telekomunikasi

Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.

Adapun jenis-jenis wireless seperti dibawah ini:

1. Wireless Wide Area Networks (WWAN)

Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini

termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular

DigitalPacket Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA). Berbagai

usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi yang lebih handal seperti 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga.

2. Wireless Metropolitan Area Networks (WMAN)

Teknologi WMAN adalah koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan local multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.

3. Wireless Local Area Networks (WLAN)

Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau

WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.

4. Wireless Personal Area Networks (WPAN)

Teknologi WPAN adalah suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana, seperti telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter. Saat ini, dua teknologi kunci dari

WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya infra merah sebagai media transmisi data. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif

lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.

2.2.7. Wireless Fidelity (WiFi)

Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity merupakan teknologi wireless yang populer untuk saling menghubungkan antar komputer, PDA, laptop dan perangkat lainnya, menghubungkan komputer dan device lain ke internet (misalnya di Café kita sering melihat tulisan Wi-Fi Hotspot) atau ke jaringan kabel (ethernet) LAN (Astuty, Dani, Rosmiati. 2011). Wi-Fi merupakan sebuah wireless LAN brand dan trademark dari Wi-Fi Alliance yang beralamat di www.wi-fi.org, sebuah asosiasi yang beranggotakan Cisco, Microsoft, Apple, Dell dan masih banyak lagi yang lainnnya. Organisasi Wi-Fi ini bertugas untuk memastikan semua peralatan yang mempunyai label Wi-Fi bisa bekerja sama.dengan.baik.

Jaringan kabel LAN yang biasa digunakan menggunakan teknologi IEEE 802.3 atau yang dikenal dengan ethernet, maka jaringan Wi-Fi menggunakan teknologi gelombang radio berdasarkan standard IEEE 802.11 yang mengikuti standard Wireless LAN (WLAN).

IEEE adalah singkatan dari Electrical and Electronics Engineer yang merupakan sebuah organisasi non profit yang mendedikasikan kerja kerasnya demi.kemajuan.teknologi.

2.2.8. Internet Connection Sharing

Internet Connection Sharing (ICS) adalah penggunaan perangkat dengan akses internet seperti layanan seluler 3G, broadband melalui Ethernet, atau gateway internet lainnya sebagai jalur akses untuk perangkat lainnya (Astuty, Dani, Rosmiati. 2011). Hal ini dilaksanakan oleh Microsoft sebagai fitur dari sistem operasi Windows (seperti Windows 98 Second Edition dan

selanjutnya) untuk berbagi koneksi internet tunggal pada satu komputer antara komputer lain pada jaringan area lokal yang sama. Itu membuat penggunaan DHCP dan Network Address Translation (NAT). ICS menawarkan konfigurasi untuk layanan standar lainnya dan beberapa konfigurasi NAT.

ICS memetakan alamat IP individu komputer lokal untuk nomor port yang tidak terpakai

Dokumen terkait