• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Hasil Pengukuran QoS (Quality of Service)

Dari penjelasan di atas, didapatkan hasil dari implementasi pengukuran parameter QoS yang terdiri dari throughput, delay, dan packet loss, di mana proses pengukurannya menggunakan

software Wireshark yaitu sebagai berikut:

1. Area Ruang Office

Gambar 4.1 Nilai Throughput ruang Office

Pada gambar 4.1 terlihat nilai throughput yang didapat adalah 977357,012 Bps, jika dihitung dengan rumus didapatkan:

Throughput =

Pengujian Delay hari senin pada ruang Office:

Gambar 4.2 Nilai Delay ruang Office Paket data dikirim

Pada gambar 4.2 diatas, didapatkan total delay (duration) 23.57 s, dan total paket diterima (total RTP packet) adalah 4. Jika dihitung dengan rumus delay maka hasilnya adalah 7,85 ms. Delay =

Pengujian Packet Loss hari senin pada ruang Office:

Gambar 4.3 Nilai Packet Loss ruang Office

Monitoring pada gambar 4.3 didapatkan total paket yang dikirim sebesar 1 dan total paket yang diterima sebesar 4. Nilai packet loss didapatkan dari rumus:

Packet loss = x 100%

a. Throughput

Dari hasil pengukuran Throughput melalui monitoring WLAN pada area ruang Office didapatlah hasil rata-rata nilai dalam bit per second (bps) seperti tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 Nilai Throughput Area Ruang Office

Hari / Tanggal Waktu (WIB) Rata-rata Nilai (bps) Senin 08-10-2018 09 .00 – 11.00 977357,01 Selasa 09-10-2018 09 .00 – 11.00 16636,93

Total delay Total paket diterima - 1

Paket data yang dikirim – Paket data yang diterima Paket data yang dikirim

Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai throughput sesuai dengan versi TIPHON sebagai standarisasi, pada area ruang Office untuk kategori nilai throughput sangat bagus jika 100 bps, bagus jika 75 bps, sedang jika 50 bps dan jelek jika < 25 bps, maka kategori throughput untuk hasil pengukuran setiap hari termasuk dalam nilai throughput sangat bagus.

b. Delay

Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, cuaca atau juga proses waktu yang lama

dalam jaringan WLAN. Menurut versi THIPON (dalam Romadhon Pearl: 2013), sebagai standarisasi yang digunakan dalam pengukuran nilai delay, maka besarnya delay dapat diklasifikasikan sebagai kategori latensi sangat bagus jika <150 ms, bagus jika 150 ms sampai dengan 300 ms, sedang jika 300 ms sampai dengan 450 ms dan jelek jika >450 ms .

Berdasarkan hasil pengukuran nilai delay terhadap skema perangkat jaringan Area Ruang Office PT. Anugrah Argon Medica NDC, didapatlah nilai rata-rata response time delay dalam

mili second (ms) yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.2 Nilai Delay Area Ruang Office

Hari / Tanggal Waktu (WIB) Rata-rata Nilai Senin 08-10-2018 09 .00 – 11.00 7,85 ms Selasa 09-10-2018 09 .00 – 11.00 17.45 ms

Dari hasil tabel di atas dan berdasarkan nilai besar delay sesuai dengan tabel versi TIPHON pada area Ruang Office , maka kategori delay untuk setiap hari yang dilakukan pada jam 09.00-11.00 sangat bagus. Delay tidak di pengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses transfer data.

c. Packet Loss

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap skema perangkat jaringan WLAN di PT.

Anugrah Argon Medica NDC didapat nilai packet loss dalam persentase (%) sebagai berikut: Dari hasil pengukuran nilai packet loss terhadap skema jaringan WLAN diperoleh nilai

packet loss rata-rata seperti table 4.3.

Hari / Tanggal Waktu (WIB) Rata-rata Nilai Senin 08-10-2018 09 .00 – 10.00 2.25 % Selasa 09-10-2018 09 .00 – 10.00 1.33 %

Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan versi TIPHON sebagai standarisasi, pada area Ruang Office untuk kategori degredasi packet loss sangat bagus jika 0%, bagus jika 3%, sedang jika 15% dan jelek jika 25%, maka kategori packet loss dengan

persentase loss 0% untuk hasil pengukuran setiap hari termasuk dalam degredasi sangat bagus

karena suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total

packet loss yang hilang, dapat terjadi karena collision dan congestion pada jaringan Wireless LAN PT. Anugrah Argon Medica NDC.

2. Area Ruang Kagud-Outbound

Pengukuran Throughput hari senin pada ruang Kagud-Outbound:

Gambar 4.4 Nilai Throughput ruang Kagud-Outbound

Pada gambar 4.4 terlihat nilai throughput yang didapat adalah 786,514 Bps, jika dihitung dengan rumus didapatkan:

Throughput =

Pengukuran Delay hari senin pada ruang Kagud-Outbound: Paket data dikirim

Gambar 4.5 Nilai Delay ruang Kagud-Outbound

Pada gambar 4.5 diatas, didapatkan total delay (duration) 0.00 s, dan total paket diterima (total RTP packet) adalah 1. Jika dihitung dengan rumus delay didapatkan sebagai berikut.

Delay =

Pengukuran Packet Loss hari senin pada ruang Kagud-Outbound:

Gambar 4.6 Packet Loss ruang Kagud-Outbound

Monitoring pada gambar 4.6 didapatkan total paket yang dikirim sebesar 1 dan total paket yang diterima sebesar 1. Nilai packet loss didapatkan dari rumus:

Packet loss = x 100%

a. Throughput

Total delay Total packet diterima -1

Paket data yang dikirim – Paket data yang diterima Paket data yang dikirim

Dari hasil pengukuran Throughput melalui monitoring WLAN pada area ruang Kagud-Outbound didapatlah hasil nilai rata-rata seperti tabel dibawah ini.

Tabel 4.4 Nilai Throughput Area Ruang Kagud-Outbound Hari / Tanggal Waktu (WIB) Rata-rata Nilai (bps) Senin 08-10-2018 09.00 – 11.00 786,514 Selasa 09-10-2018 09.00 – 11.00 32849,85

Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai throughput sesuai dengan versi TIPHON sebagai standarisasi, pada area ruang Kagud-Outbound untuk kategori nilai throughput sangat bagus jika 100 bps, bagus jika 75 bps, sedang jika 50 bps dan jelek jika < 25 bps, maka kategori

throughput untuk hasil pengukuran setiap hari termasuk dalam nilai throughput sangat bagus.

b. Delay

Dari hasil pengukuran nilai delay terhadap skema jaringan WLAN pada area Kagud-Outbound diperoleh nilai delay rata-rata seperti tabel 4.5

Tabel 4.5 Nilai Delay Area Ruang Kagud-Outbound Hari / Tanggal Waktu (WIB) Rata-rata Nilai Senin 08-10-2018 09.00 – 11.00 0 ms Selasa 09-10-2018 09.00 – 11.00 4.08 ms

Dari hasil tabel di atas dan berdasarkan nilai besar delay sesuai dengan tabel versi TIPHON pada area ruang Kagud-Outbound, maka kategori delay sangat bagus. Delay tidak di pegaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses tidak membutukan waktu yang lama c. Paket Loss

Dari hasil pengukuran nilai packet loss terhadap skema jaringan WLAN pada area Kagud-Outbound maka diperoleh nilai packet loss rata-rata seperti tabel 4.6

Hari / Tanggal Waktu (WIB) Rata-rata Nilai Senin 08-10-2018 09.00 – 11.00 0 % Selasa 09-10-2018 09.00 – 11.00 1.33 %

Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan versi TIPHON sebagai standarisasi, pada area Ruang Kagud-Outbound untuk kategori degredasi packet loss sangat bagus jika 0%, bagus jika 3%, sedang jika 15% dan jelek jika 25%, maka kategori packet loss dengan persentase loss 0% untuk hasil pengukuran setiap hari termasuk dalam degredasi rata-rata bagus. suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total packet loss yang bagus, pada jaringan Wireless LAN PT. Anugrah Argon Medica NDC. 3. Area Ruang Inbound

Pengukuran Throughput hari senin pada ruang Inbound:

Gambar 4.7 Nilai Throughput ruang Inbound

Pada gambar 4.7 terlihat nilai throughput yang didapat adalah 150121,374 Bps, jika dihitung dengan rumus didapatkan:

Throughput = Paket data dikirim Waktu pengiriman data

Pengukuran Delay hari senin pada ruang Inbound:

Gambar 4.8 Nilai delay ruang Inbound

Pada gambar 4.8 diatas, didapatkan total delay (duration) 0.00 s, dan total paket diterima (total RTP packet) adalah 0. Jika dihitung dengan rumus delay didapatkan sebagai berikut.

Delay =

Pengukuran Packet Loss pada ruang Inbound:

Gambar 4.9 Nilai Packet Loss ruang Inbound

Monitoring pada gambar 4.9 didapatkan total paket yang dikirim sebesar 1 dan total paket yang diterima sebesar 0. Nilai packet loss didapatkan dari rumus:

Total delay

Total packet diterima - 1

Paket data yang dikirim – Paket data yang diterima Paket data yang dikirim

Packet loss = x 100% a. Throughput

Dari hasil pengukuran Throughput melalui monitoring WLAN pada area ruang Inbound didapatlah hasil rata-rata nilai seperti tabel 4.7.

Tabel 4.7 Nilai Throughput Area Ruang Inbound

Hari / Tanggal Waktu (WIB) Rata-rata Nilai (bps) Senin 08-10-2018 09.00 – 11.00 150121,37 Selasa 09-10-2018 09.00 – 11.00 30952,62

Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai throughput sesuai dengan versi TIPHON sebagai standarisasi, pada area ruang Inbound untuk kategori nilai throughput sangat bagus jika 100 bps, bagus jika 75 bps, sedang jika 50 bps dan jelek jika < 25 bps, maka kategori throughput untuk hasil pengukuran setiap hari termasuk dalam nilai throughput sangat bagus.

b. Delay

Dari hasil pengukuran nilai delay terhadap skema jaringan WLAN pada area ruang Inbound yang dilakukan selama lima hari pengukuran yang dilakukan pada jam sibuk antara range 09.00-11.00 diperoleh nilai delay rata-rata seperti tabel 4.8.

Tabel 4.8 Nilai Delay Area Ruang Inbound

Hari / Tanggal Waktu (WIB) Rata-rata Nilai Senin 08-10-2018 09.00 – 11.00 0 ms Selasa 09-10-2018 09.00 – 11.00 0 ms

Dari hasil tabel di atas dan berdasarkan nilai besar delay sesuai dengan tabel TIPHON pada area ruang Inbound, maka kategori latency untuk setiap hari adalah sangat bagus, karena nilai

delay maksimum berkisar 4 ms.

Dari hasil pengukuran nilai packet loss terhadap skema jaringan WLAN pada area ruang Inbound yang dilakukan selama dua hari dimulai dari tanggal 08 Oktober sampai dengan tanggal 09 Oktober, dan dilakukan pada jam 09.00-11.00 diperoleh nilai packet loss seperti dibawah ini.

Tabel 4.9 Nilai Packet Loss Area Ruang Inbound Hari / Tanggal Waktu (WIB) Rata-rata Nilai Senin 08-10-2018 09.00 – 11.00 0 % Selasa 09-10-2018 09.00 – 11.00 0 %

Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan versi TIPHON sebagai standarisasi, pada area ruang Inbound untuk kategori degredasi packet loss sangat bagus jika 0%, bagus jika 3%, sedang jika 15% dan jelek jika 25%, maka kategori packet loss dengan persentase loss 0% untuk hasil pengukuran setiap hari termasuk dalam degredasi sangat bagus. Faktor penyebab packet loss dapat terjadi karena collision atau tabrakan antara data pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada semua aplikasi yang ada di jaringan WLAN PT. Anugrah Argon Medica NDC karena retransmisi akan mempengaruhi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun bandwidth cukup tersedia untuk aplikasi-aplikasi tersebut. Umumnya perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti atau kelebihan beban dalam jaringan WLAN yang cukup lama, buffer akan penuh dan data baru tidak akan diterima, hal ini lah yang bisa menyebabkan packet loss.

Dokumen terkait