• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.3 Wireshark

2.3.1 Macam-Macam Topologi

Pada jaringan komputer, di kenal setidaknya ada enam macam buah topologi jaringan computer. Ke-enam topologi pada jaringan computer tersebut memiliki karakteristik,

kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Ke-enam topologi jaringan ini meliputi Topologi BUS, Topologi Star, Topologi Peer To Peer, Topologi Ring,Topologi Tree, dan Topologi Mesh.

1. Topologi Bus

Gambar 2.6: Topologi Bus Sumber : https//jaringankomputer.org

Topologi Bus merupakan teknologi paling awal yang di gunakan dalam model topologi jaringan komputer,terutama di masa-masa awal jaringan komputer di kembangkan.Beberapa referensi memasukan topologi Bus ke dalam jenis Topologi Peer To Peer.

Topologi Bus Menawarkan sejumlah kelebihan kepada para pengguna.Beberapa kelebihan yang diberikan oleh Topologi Bus tersebut antara lain :

1. Topologi Bus sangat sederhana dan mudah di implementasikan tanpa memerlukan pengetahuan teknis yang dalam terhadap jaringan.

2. Topologi Bus memerlukan biaya yang relatif lebih sedikit.

3. Topologi Bus dapat di gunakan untuk kebutuhan jaringan komputer dalam jangka waktu pendek.

4. Kecepatan pengiriman data dan pertukaran data pada Topologi Bus relative lebih cepat. 5. Topologi Bus memerlukan waktu yang relative lebih cepat dan mudah di dalam penambahan jumlah komputer yang akan ikut bergabung di dalam jaringan komputer. Topologi Bus juga mempunyai beberapa kelemahan dan kekurangan antara lain :

1. Topologi Bus tidak handal untuk jaringan komputer berkecepatan tinggi. 2. Topologi Bus tidak cocok di terapkan pada jaringan komputer bersifat besar.

3. Pada Topologi Bus, apabila salah satu komputer mengalami gangguan, maka komputer lain dan jaringan komputer tersebut akan mengalami gangguan juga.

4. Pada Topologi Bus memerlukan adanya perangkat tambahan berupa Repeateruntuk koneksi jarak jauh.

2. Topologi Star

Topologi Star adalah topologi jaringan komputer dimana terdapat sebuah komputer ( ataupun perangkat jaringan komputer berupa hub atau switch ) yang menjadi pusat dari semua komputer yang terhubung kedalamnya.

Topologi Star juga memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain :

a. Kelebihan

1. Paling fleksibel

2. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain

3. Kontrol terpusat

4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan 5. Kemudahaan pengelolaan jaringan

b. Kekurangan 1. Boros kabel

2. Perlu penanganan khusus

3. Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis 3. Peer To Peer

Topologi Peer to Peer - merupakan topologi yang sangat sederhana dikarenakan hanya menggunakan 2 buah komputer untuk saling terhubung. Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel yang menghubungkan antar komputer untuk proses

Gambar 2.8: Topologi Peer To Peer

Sumber : https//jaringankomputer.org

Topologi Peer to Peer memiliki sejumlah kelebihan. Adapun kelebihan yang ditawarkan oleh Topologi Peer to Peer adalah, sebagai berikut:

1. Keuntungan / Kelebihan Topologi Jaringan Peer to Peer

a. Biaya pengadaan lebih murah karena tidak memerlukan komputer server maupun perangkat penghubung jaringan

b. Masing-masing komputer dapat berperan sebagai client maupun server. c. Instalasi jaringan yang cukup mudah.

2. Kelemahan / Kekurangan Topolgi Jaringan Peer to Peer

a. Keamanan pada topologi jenis ini bisa dibilang sangat rentan. karena setiap komputer memiliki sistem scurity yang berbeda-beda.

b. Sulit dikembangkan.

c. Sistem keamanan di konfigurasi oleh masing-masing pengguna. d. Troubleshooting jaringan bisa dibilang rumit.

e. Topologi Peer to Peer memiliki konsep penyimpanan data pada setiap komputer sehingga jika salah satu komputer mengalami gangguan maka akses data pada komputer tersebut akan terganggu.

4. Topologi Ring

Pengertian topologi ring adalah sebuah metode untuk menghubungkan dua atau lebih perangkat komputer dalam rangkaian node yang masing - masing node saling

terhubung hingga membentuk sebuah cincin. Pada topologi jaringan komputer yang satu ini, masing - masing node berfungsi sebagai penguat sinyal sepanjang sirkulasi.

Gambar 2.9: Topologi Ring

Sumber : https//jaringankomputer.org

Fungsi Topologi Ring sendiri sama dengan fungsi topologi komputer yang lainnya yaitu menghubungkan dua atau lebih komputer agar dapat berkomunikasi dan saling bertukar data. Bentuk topologi yang seperti cincin ini dapat mengurangi terjadinya kepadatan lalu lintas data yang terjadi pada teknologi topologi bus. Lalu apa saja kelebihan dan kekurangan topologi ring.

1. Kelebihan Topologi Ring

a. Mudah untuk merancang, membuat dan mengimplementasikannya. b. Biaya yang dibutuhkan lebih murah karena dapat menghemat kabel.

c. Memiliki performa yang lebih baik, bahkan untuk lalu lintas data yang cukup padat sekalipun.

d. Apabila ingin menambahkan perangkat baru, sobat dapat melakukannya dengan mudah.

e. Apabila terjadi kesalahan, sobat komputer dapat dengan mudah untuk mendeteksinya.

f. Proses pengiriman data akan lebih lancar karena tidak terjadi tabrakan data ( Collision ).

2. Kekurangan Topologi Ring

a. Apabila terjadi kerusakan pada salah satu node, akan mengakibatkan kerusakan jaringan secara menyeluruh

b. Apabila akan melakukan pengembangan pada jaringan, dapat mempengaruhi keseluruhan jaringan.

c. Konfigurasinya agak sedikit rumit dibandingkan topologi star.

d. Kinerja dari jaringan dipengaruhi oleh jumlah node pada jaringan tersebut. 5. Topologi Tree

Topologi Pohon (Tree) adalah kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung atau backbone.

Sumber : https//jaringankomputer.org

1. Kelebihan :

a. Dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan.

2. Kekurangan :

a. Apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

6. Topologi Mesh

Topologi mesh dapat dikenali dengan hubungan point to point atau satu – satu ke setiap komputer. Setiap komputer terhubung ke komputer lain melalui kabel, bisa menggunakan kabel coaxial, twisted pair, bahkan serat optik. Pada awalnya jaringan mesh dikembangkan untuk keperluan militer, barang kali pusat kontrol senjata nuklir menggunakan topologi ini, apabila salah satu atau beberapa kabel putus masih tersedia rute alternatif melalui kabel yang lain.

ABSTRAK

Quality of Service (QoS) merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam suatu sistem komunikasi. Banyak pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam mendapat nilai kualitas yang baik pada jaringan. Pengadaan bandwith yang besar merupakan salah satu alternatif, namun hal ini menjadi tidak efektif karena trafik yang dilewatkan tidak secara terus menerus memiliki nilai trafik yang besar.Mengacu pada pentingnya kualitas layanan jaringan dan belum dilakukannya pengukuran yang pasti yang dapat di gunakan untuk mengukur seberapa besar kualitas layanan yang harus di penuhi, maka masalah pokok dalam penelitian ini adalah “Bagaimana menganalisa kinerja pendistribusian paket data jaringan wireless LAN menggunakan metode QoS pada PT. Anugrah Argon Medica NDC”. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wireshark. Sedangkan metode yang digunakan adalah action research dengan model sistem monitoring QoS. Dari hasil pengukuran parameter QoS yang terdiri bandwidth, throughput, delay, dan packet loss. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi QoS jaringan adalah redaman, distorsi, noise dan kapasitas

bandwidth.

Kata Kunci : WLAN (Wireless Local Area Network), QoS (Quality of

Service), Bandwidth, Throughput, Delay, dan Packet Loss.

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Teknologi informasi khususnya pada jaringan komputer pada saat ini telah menjadi salah satu hal yang mendasar dalam semua segi. Sulit dibayangkan pada era teknologi informasi pada saat sekarang tanpa menggunakan teknologi jaringan komputer. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan jaringan komputer baik itu secara umum maupun pribadi, banyaknya kebutuhan akan akses dan komunikasi maka kinerja jaringan harus berada pada kondisi yang baik, maka operator jaringan dan internet service provider (ISP) harus dapat memecahkan masalah utama yaitu menyediakan kinerja layanan yang bagus untuk dapat memberikan layanan yang nyaman kepada pengguna.

PT. Anugrah Argon Medica adalah Perusahaan yang bergerak dibidang distributor farmasi dan alat kesehatan,serta memiliki layanan jaringan yang sangat kompleks dan saling

ketergantungan antara divisi inbound sampai ke outbound. Dengan menggunakan jaringan Wireless LAN untuk mengakses jaringan pada PT. Anugrah Argon Medica tersebut, maka harus dilakukan pengujian kinerja jaringan Wirelees atau Qos (Quality of services) agar tidak mengakibatkan terjadinya permasalahan-permasalahan yang cukup riskan seperti dalam segi pengaksesan jaringan internet terjadi keterlambatan dalam pengiriman paket data perusahaan. Dari permasalahan tersebut di atas maka kinerja jaringan Wirelees LAN pada PT Anugrah Argon Medica harus selalu tetap pada performa yang baik. Maka dari itu untuk mengetahui kualitas jaringan internet Wireless LAN pada PT. Anugrah Argon Medica harus dilakukan analisis kinerja jaringan yang menekankan, bagaimana memonitoring dan mengukuran kinerja jaringan Wireless LAN dan untuk mengetahui seberapa besar kinerja jaringan pada infrastruktur seperti kecepatan akses dari titik pengirim ke titik penerima yang menjadi tujuan, dengan cara mengukur parameter Bandwitch, delay, dan packet loss pada PT. Anugrah Argon Medica.

untuk menganalisa perbandingan kinerja dari real access point dan virtual access point dengan berdasarkan parameter delay, throughput dan packet loss.

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang sering timbul yang penulis temui dalam ruang lingkungan kerja adalah sebagai berikut:

1. Kecepatan Internet yang sering kali menurun.

2. Sering terjadi troubleshooting yang sangat mengganggu pendistribusian data yang secar otomatis mengganggu kinerja karyawan dan proses distribusi.

3. Sistem Internet yang tersedia tidak dilakukan pembagian kecepatan data, atau management bandwith

4. Tidak adanya sistem pengawasan yang digunakan untuk mengetahui kekuatan sinyal jaringan dari ISP

5. Biaya operasional untuk penggunaan internet yang semakin mahal 1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang diuraikan sebelumnya, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah “Bagaimana Menganalisis Kinerja Pendistribusian Paket Data Jaringan Wireless LAN dengan mengukur parameter Bandwidth, Delay, Packet Loss dengan menggunakan metode QoS (Quality of Service) pada sistem jaringan internet pada PT. Anugrah Argon Medica.

1.4 Batasan Masalah

Untuk lebih fokuf pada masalah yang ada agar tidak terlalu menyimpang pada masalah, maka masalah dibatasi sebagai berikut :

1. Melakukan pengukuran hanya pada parameter Delay, troughput dan Packet Loss dengan menggunakan aplikasi Wireshark.

2. Hanya melakukan pengukuran QoS dari sisi Wireless Local Area Network (WLAN) PT. Anugrah Argon Medica NDC.

Tujuan yang dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah melihat kinerja layanan jaringan Wireless LAN dari PT. Anugrah Argon Medica menggunakan metode QoS.

1.5 Tujuan Dan Manfaat 1.5.1. Tujuan

1. Mahasiswa mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja setelah menyelesaikan pendidikannya

2. Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman secara faktual dilapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga yang professional, yaitu tenaga yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi profesinya serta mampu menerapkan dalam kehidupan dunia kerja yang nyata.

3. Mengukur parameter throughput, delay, dan packet loss

4. Untuk menganalisis dan mengetahui kualitas layanan jaringan LAN (Local Area

Network) pada PT. Anugrah Argon Medica NDC menggunakan metode QoS (Quality of Service).

1.6.2 Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

Dengan adanya penelitian ini memberikan tambahan pengalaman dalam menangani langsung masalah yang ada disekitar kita dalam dunia informatika dan juga cara menanganinya.

2. Bagi Perusahaan

a. Memberikan solusi permasalahan yang ada dan memberi efek meningkatkannya lagi sistem komputerisasi yang sudah ada, agar berjalan dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

b. Bagi PT. Anugrah Argon Medica NDC, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan kajian ulang dalam mengelola, dan memperbaiki, jaringan LAN (Local Area Network) sehingga dalam pemakaian jaringan LAN terdapat kepuasan dan kepercayaan pengguna terhadap jaringan LAN tersebut

Dalam hal ini diajukan untuk SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA sebagai inventaris dan sebagai bahan referensi Skripsi sebagi mahasiswa angkatan mendatang

1.7 Metode Penelitian

1.6.1. Tempat Penelitian

Penelitian ini di lakukan pada PT. Anugrah Argon Medica NDC yang beralamat di kawasan industri jababeka 2, jl. Industri selatan 7 Cikarang selatan-Bekasi-Jawa Barat.

1.6.2. Metode Pengumpulan Data

Berikut ini akan dijelaskan mengenai jenis data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini.

1. Metode wawancara

Dalam hal ini penulis menggunakan sistem wawancara yaitu sistem tanya jawab mengenai semua persoalan komputerisasi yang ada di lingkungan kerja dengan seorang ahli teknologi yang bertanggung jawab di perusahaan tersebut.

2. Metode study kepustakaan

Penulis juga menggunakan metode ini untuk mencari referensi-referensi yang dibutuhkan untuk menyusun Skripsi melalui perpustakaan yang disediakan oleh kampus.

3. Metode observasi

Dalam hal ini penulis menggunakan sistem observasi yaitu pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Melalui observasi penganalisis dapat memperoleh pandangan pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan,

melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat keputusan di dalam organisasi, memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap para pembuat keputusan, menafsirkan pesan-pesan yang dikirim oleh pembuat keputusan lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para pembuat keputusan terhadap pembuat keputusan lainnya.

1.6..3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode tindakan atau action research. Langkah-langkah kegiatan dalam menggunakan metode action research ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan Diagnosa (Diagnosing Action)

Pada tahap ini mempelajari dan melakukan identifikasi masalah-masalah pokok yang ada guna menjadi dasar penelitian.

2. Membuat rencana tindakan (Planning Action)

Peneliti memahami pokok masalah yang ada kemudian dilanjutkan dengan menyusun rencana tindakan yang tepat untuk bisa menyelesaikan masalah yang ada. Pada tahap ini peneliti melakukan rencana tindakan dengan melakukan survei berkenaan masalah yang akan dianalisis tersebut apakah penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai atau tidak.

3. Melakukan Tindakan (Taking Action)

Peneliti melakukan pengukuran QoS (Quality of Service) untuk melihat performa kinerja pendistribusian paket data jaringan wireless LAN yang diterapkan.

Setelah tahap action taking dianggap cukup, kemudian peneliti melakukan evaluasi hasil dari analisis yang telah dilakukan apakah sesuai dengan kebutuhan yang ada. 5. Pembelajaran (learning)

Setelah semuanya selesai, maka tahap akhir adalah peneliti dan partisipan melaksanakan review tahap demi tahap kemudian penelitian dapat berakhir. Seluruh perubahan dalam situasi instansi dievaluasi oleh peneliti dan dikomunikasikan kepada partisipan. Hasilnya juga mempertimbangkan untuk tindakan kedepan.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi beberapa bab yang meliputi: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang masalah dari pengerjaan Tugas Akhir ini, rumusan masalah yang diambil berdasarkan latar belakang yang didefinisikan sebelumnya,tujuan pengerjaan Tugas Akhir, batasan masalah, metoda penyelesaian masalah, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan dasar-dasar teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, jurnal, dan studi pustaka lainnya yang berupa pengertian yang berkaitan dengan penelitian yang dibahas.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian.

Bab ini membahas tentang hasil pengujian simulasi dan analisa data dari simulasi yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi simpulan dari hasil simulasi yang telah dilakukan serta diberikan saran–saran untuk pengembangan sistem ini lebih lanjut.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

Tinjauan pustaka berisi landasan teori serta referensi yang berkaitan dengan penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengkaji beberapa referensi atau penelitian terdahulu yang sudah pernah dilakukan.

2.2 Dasar Teori

Dasar teori berisi landasan-landasan yang terkait dalam penelitian yang dilakukan. Pengertian-pengertian serta teori yang akan dijabarkan yaitu mengenai pengertian analisa, Quality

of Service (QOS), Jaringan Komputer, dan Program Aplikasi.

2.2.1 Pengertian Analisis

Dalam linguistik, analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Sedangkan Analisis data adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244).

Analisa atau analisis merupakan suatu proses mengurai suatu hal menjadi berbagai unsur yang terpisah untuk memahami sifat, hubungan dan peranan masing-masing unsur. Analisis secara umum sering juga disebut sebagai pembagian.

Sedangkan analisis data merupakan salah satu rangkaian dalam kegiatan penelitian. Sehingga kegiatan menganalisis data berkaitan dengan rangkaian kegiatan sebelumnya mulai dari jenis penelitian yang telah dipilih, rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis data, jumlah variabel, serta asumsi-asumsi teoritis yang melandasi kegiatan-kegiatan penelitian. Dengan demikian, dalam melakukan analisis data perlu memperhatikan rangkaian tahap sebelumnya sebagai rujukan agar penelitian yang dilaksanakan bertalian atau berhubungan dengan tahap-tahap penelitian yang lain. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, data yang tak berbunyi. Oleh karena itu data disini memberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu. Kasiram (2006, dalam Sampurna Bakti, R, 2017).

Menurut Taylor (1975, dalam Romadhon Perl, P, 2014) analisis data didefinisikan sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Lexy J. Moleong (2006, dalam Sampurna

Bakti, R 2017). Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Romadhon pearl,p (2014).

Dari uraian tersebut di atas dapatlah kita menarik garis bawah analisis data bermaksud mengorganisasikan atau mengelompokkan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif

2.2.2 Kinerja

Menurut Mangkunegara, AP (2000, dalam Sampurna Bakti, R, 2017), Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Rivai (2004, dalam Sampurna Bakti, R, 2017), bahwa “Kinerja merupakan prilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.

Kinerja adalah hasil kerja nyata yang dicapai oleh suatu objek secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Sampurna bakti, R. (2017).

Kinerja jaringan adalah tingkat pencapaian yang terukur mengenai seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu

layanan. Kinerja jaringan dapat diukur dengan mengetahui Quality of Service (QoS). Quality of Service (QoS) didefinisikan sebagai suatu pengukuran tentang seberapa baik suatu jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karaktristik dan sifat dari suatu layanan (ITU-T, 2001). QoS mengacu pada kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu dengan teknologi yang berbeda-beda. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi layanan yang berbeda yang menggunakan infrastruktur yang sama.

Kinerja jaringan dapat bervariasi akibat dari beberapa masalah, seperti halnya masalah bandwidth, delay, jitter, througput, dan packet loss yang dapat membuat efek yang cukup besar bagi beberapa aplikasi. Sebagai contoh, komunikasi suara atau video streaming dapat membuat pengguna mengeluh ketika paket data yang dialirkan di atas bandwidth yang tidak cukup baik dengan delay yang tidak dapat diprediksi atau jitter yang berlebihan. Fitur QoS bisa digunakan untuk memprediksi bandwidth, jitter, dan delay dapat diprediksi.

a.Beberapa alasan yang menyebabkan perfoma jaringan penting adalah :

• Memberikan prioritas terhadap aplikasi-aplikasi yang kritis

• Memaksimalkan penggunaan investasi jaringan

•Meningkatkan performansi untuk aplikasi yang sensitif terhadap delay,seperti voice dan video.

Terdapat banyak hal yang bisa terjadi pada paket ketika ditransmisikan dari asal ke tujuan, yang mengakibatkan masalah-masalah dilihat dari sudut pandang pengirim atau penerima, dan sering disebut dengan parameter-parameter perfoma jaringan.

2.2.3. Jaringan Komputer

Sebuah sistem jaringan yang terdiri dari komputer dan perangkat-perangkat jaringan yang saling berhubungan bertukar informasi dan juga saling bekerjasama. Jaringan komputer juga merupakan sebuah himpunan “interkoneksi” antara 2 komputer atau lebih yang saling terhubung oleh media transmisi kabel atau nirkabel. Syafrizal, M. (2005, dalam Sugiantoro, B. 2017). Menurut Wagito (2005, dalam Putra Yuliansyah , H. 2013), jaringan komputer (Computer Network) yang disebut secara singkat dengan jaringan adalah kumpulan komputer dan alat-alat lain yang saling dihubungkan bersama menggunakan media komunikasi tertentu. Informasi yang melintas sepanjang media komunikasi, memungkinkan pengguna jaringan untuk saling bertukar data atau menggunakan perangkat lunak maupun perangkat keras secara berbagi. Masing-masing komputer atau alat-alat lain yang

Dokumen terkait