• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Latar Belakang

Senyawa kimia organik bahan alam merupakan senyawa yang sebagian besarnya merupakan senyawa aromatik. Secara umum senyawa tersebut tersebar secara luas sebagai zat warna alam yang memberikan warna pada bunga, kayu pohon, bermacam – macam kapang dan lumut termasuk zat warna alizarin (Lenny, 2006).

Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang berasal dari tumbuhan yang merupakan salah satu senyawa yang paling penting dalam kebutuhan manusia yang tersebar secara luas dalam makanan (Pinheiro, 2012). Flavonoid terdiri dari lima belas atom karbon, dengan dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh tiga atom karbon. Di antara senyawa fenolik lainnya, flavonoid paling banyak ditemukan di seluruh kingdom plantae (Crozier, 2006).

Secara umum flavonoid merupakan senyawa yang larut dalam air dan banyak ditemukan pada tanaman sebagai glikosida yang mana biasanya akan mempersulit penentuan struktur (Kaufman, dkk. 1999). Flavonoid ditemukan dalam bentuk -O atau -C glikosida dan sebagian kecil berada dalam bentuk aglikon. Flavonoid sangat berperan penting dalam pertumbuhan tanaman, perbungaan, bantalan buah, pada penyakit dan pertahanan bakteri, dll. Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian flavonoid dilakukan dengan tujuan untuk pengembangan nilai medis, penentuan uji, ekstraksi dan teknologi isolasi (Cseke, dkk. 2006).

Tumbuhan yang mengandung flavonoid banyak digunakan dalam pengobatan tradisional. Hal ini disebabkan flavonoid mempunyai berbagai macam aktivitas terhadap macam-macam organisme (Robinson, 1995). Bermacam – macam tumbuhan memiliki khasiat sebagai obat. Ada yang tumbuh secara liar dan ada juga yang dibudidayakan. Secara umum tumbuhan ini memiliki kandungan zat tertentu yang bermanfaat bagi pengobatan penyakit tertentu (Pitojo, 1996).

Senyawa flavonoid merupakan senyawa yang dapat mencegah pertumbuhan sel kanker. Senyawa aktif yang terdapat dalam benalu mengandung querstrin, alkaloida, saponin, flavonoid dan tanin. Setiap kandungan yang terdapat dalam benalu tergantung dari jenis inang yang ditumpanginya (Winasis, 2015). Benalu seringkali dianggap sebagai parasit atau tanaman yang merugikan bagi tanaman yang ditumpanginya. Namun, di samping hal itu ternyata benalu memiliki khasiat dalam hal pengobatan (Kariman, 2014). Di Indonesia, benalu sudah lama dikenal sebagai obat antikanker tradisional, selain itu juga digunakan untuk obat batuk, diuretik, dan perawatan setelah melahirkan (Fajriah, S. 2013). Khasiat dari daun benalu lainnya adalah untuk pengobatan amandel, tumor, serta campak (Kariman, 2014).

Fitrya (2011) melakukan isolasi senyawa flavonoid dari daun benalu teh (Scurullaatropurpureea BL. Dans) yang menyatakan adanya kandungan senyawa flavonoida. Berdasarkan hasil analisa spektroskopi dan uji fitokimia diduga senyawa tersebut adalah kuersetin.

Dari penelitian sebelumnya terhadap tumbuhan benalu coklat, Siahaan (2015) menyatakan bahwa uji skrining fitokimia ekstrak metanol daun benalu tumbuhan coklat mengandung golongan senyawa flavonoid, terpenoid dan tanin sedangkan ekstrak etil asetat mengandung golongan senyawa flavonoid dan terpenoid dan ekstrak n-heksana hanya mengandung terpenoid. Aktivitas antioksidan ekstrak metanol dan etil asetat daun benalu kakao termasuk kategori sangat kuat dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 28,043 dan 23,673 ppm.

Dari uraian di atas dan berdasarkan literatur mengenai kandungan kimia yang terdapat pada daun benalu tumbuhan coklat, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap daun benalu tumbuhan coklat (Dendrophthoe flosculosa Danser) khususnya mengenai senyawa flavonoida yang terkandung di dalamnya dan golongannya.

1.2Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara mengisolasi senyawa flavonoida yang terdapat dalam daun benalu tumbuhan coklat dan menentukan golongan flavonoida apa yang terkandung di dalamnya.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi senyawa flavonoida dan menentukan golongan flavonoida dari daun benalu tumbuhan coklat.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumber informasi ilmiah pada bidang Kimia Bahan Alam Hayati khusunya tentang golongan senyawa flavonoida yang terkandung dalam daun benalu tumbuhan coklat.

1.5 Lokasi Penelitian

1. Tempat pengambilan sampel

Sampel yang digunakan diperoleh dari Jl. Djamin Ginting, KM. 38.7, Deli Serdang, Ketangkuhen, Sibolangit.

2. Tempat melakukan penelitian

Penelitian dilakukan di laboratorium Program Pascasarjana, Departemen Kimia FMIPA-USU, Medan

3. Lokasi Identifikasi Senyawa

Analisis Spektrofotometer Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR), dilakukan di laboratorium penelitian Institut Teknologi Bandung (ITB).

Analisa Spektrofotometer Inframerah (FT-IR) dan spektrofotometer UV-Visible dilakukan di pusat penelitian Kimia-LIPI, kawasan PUSPITEK Serpong, Tangerang.

1.6 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, isolasi senyawa flavonoida dilakukan terhadap daun benalu tumbuhan coklat berupa serbuk halus yang kering sebanyak 1250 gram. Tahap awal yaitu dilakukan uji polifenol dan flavonoida untuk senyawa flavonoida yaitu dengan merendam daun Benalu Tumbuhan Coklat menggunakan pelarut metanol dan etil asetat dengan menggunakan pereaksi FeCl3 5%.

Tahap isolasi yang dilakukan adalah ekstraksi maserasi dengan pelarut metanol kemudian dilakukan pemisahan tanin dengan menggunakan pelarut etil asetat dilanjutkan dengan ekstraksi partisi menggunakan pelarut n-heksan selanjutnya dilakukan Hidrolisis (Pemutusan Gula) menggunakan HCL 2N yang menghasilkan senyawa total flavonoid yang kemudian dianalisis dengan Kromatografi Lapis Tipis dilanjutkan dengan Kromatografi Kolom yang menghasilkan fraksi flavonoid. Fraksi Flavonoid dianalisa kembali dengan Kromatografi Lapis Tipis, selanjutnya dilakukan analisis kromatografi kolom untuk yang kedua kalinya sehingga diperoleh senyawa hasil isolasi. Senyawa hasil isolasi yang diperoleh di analisis kromatografi lapis tipis, Spektrofotometer Inframerah (FT-IR), Spektrofotometer UV-Visible (UV-Vis), dan Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR).

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI DAUN BENALU TUMBUHAN COKLAT

(Dendrophthoe flosculosa Danser)

ABSTRAK

Isolasi senyawa flavonoida yang terdapat pada daun benalu tumbuhan coklat (Dendrophthoe flosculosa Danser) telah dilakukan melalui ekstraksi maserasi dengan pelarut metanol. Kemudian ekstrak pekat metanol dilarutkan dengan etil asetat untuk pemisahan tanin. Ekstrak etil asetat kemudian disaring. Ekstrak pekat etil asetat dilarutkan dengan metanol dan dipartisi dengan n-heksana. Ekstrak pekat metanol dihidrolisis dengan HCl 2N dan selanjutnya dipartisi dengan kloroform. Ekstrak pekat kloroform dipisahkan dengan kromatografi kolom dengan fasa diam silika gel 60 F254 dan eluen n-heksana : etil asetat 90:10; 80:20; 70:30; 60:40 (v/v). Fraksi dari perbandingan (60:40) v/v dimurnikan dan dianalisis dengan kromatografi lapis tipis menghasilkan noda tunggal yang menandakan kemurnian dari senyawa hasil isolasi yang berupa gum berwarna kuning kecoklatan dengan massa = 13,3 mg, dan harga Rf = 0,38. Selanjutnya senyawa yang diperoleh dianalisis dengan Spektrofotometer UV-Visibel,Inframerah (FT-IR) dan Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR). Dari hasil identifikasi data spektrofotometer diindikasikan senyawa hasil isolasi adalah senyawa flavonoida golongan Flavanon.

Kata Kunci : Daun Benalu Tumbuhan Coklat, Dendrophthoe flosculosa Danser, flavonoida, flavanon

ISOLATION OF FLAVONOID COMPOUNDS FROM PARASITE OF COCOA (Dendrophthoe flosculosa Danser)

ABSTRACT

Isolation of flavonoid compounds from parasite of cocoa (Dendrophthoe flosculosa Danser)performed by extracted maceration using methanol solvent. Concentrated methanol extract then dissolved with ethyl acetate for tannins separations. Ethyl acetate extract then filtered. Concentrated ethyl acetate extract is dissolved with methanol and partition extracted with n-hexane. Concentrated methanol extract of acidified with HCl 2N and then partitioned with chloroform. Concentrated chloroform extracts was separated by column chromatography with stationary phase silica gel 60 F254 and n-hexane eluent : ethyl acetate 90:10 ; 80:20; 70:30 ; 60:40 (v/v). The fraction from n-hexane : ethyl acetate (60:40) v / v was purified and analyzed by thin layer chromatography to produce a single stain that indicates the purity of isolated compound and have produced tawny gum with a mass = 13.3 mg, and Rf = 0.38. Furthermore, the compound was analyzed by UV-Visible, Fourier Transform Infra Red Spectroscopy (FT – IR) and Nuclear Magnetic Resonance Spectroscopy (1H – NMR). From the data analysis and interpretation of spectroscopic, alleged that the isolated compound was flavonoid compound, flavanone class.

Keywords : Parasite of Cocoa, Dendrophthoe flosculosa Danser, flavonoida, flavanone

ISOLASI SENYAWA FLAVONOIDA DARI DAUN BENALU

Dokumen terkait