• Tidak ada hasil yang ditemukan

BELANJA TIDAK LANGSUNG

Dalam dokumen PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH (Halaman 62-69)

1 Belanja Pegawai

Gaji dan Tunjangan 47.466.059 54.959.655 56.698.344 60.029.393 68.557.714 2 Bantuan Keuangan 392.073.500 587.196.622 721.668.795 838.197.060 648.714.486 3 Bantuan Sosial 57.166.260 6.640.500 3.925.000

4 Hibah 77.947.716 76.921.535

TOTAL BELANJA 599.422.771 873.199.966 1.064.113.850 1.181.520.483 1.001.599.983

Sumber : Data Laporan Keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah

6. APBN/Dekonsentrasi

Selain dana APBD, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah juga mengelola dana yang bersumber dari APBN Kemendikbud (Dana Dekonsentrasi). Alokasi dana APBN untuk Dinas Pendidikan Provinsi jawa Tengah mengalami penurunan, karena semua dana bantuan sosial dikelola langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun rincian belanja APBN (Dana Dekonsentrasi) adalah sebagai berikut :

Tabel 2.21

Alokasi Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Yang bersumber dari APBN Tahun 2009 - 2013

No BELANJA ALOKASI ANGGARAN (Rp.000)

2009 2010 2011 2012 2013 1 Belanja Pegawai 0 0 0 0 0 2 Belanja Barang 46.609.828 24.839.737 70.834.844 42.855.130 27.045.391 3 Belanja Modal 0 0 0 0 0 4 Belanja Sosial 4.082.211.828 3.290.180,222 1.787.451.745 853.583.712 0 TOTAL BELANJA 4.128.821.126 3.315.044.541 1.858.286.589 896.438.842 27.045.391

Sumber : Data Laporan Keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah

5. Prestasi Insan Pendidikan

Penghargaan yang diperoleh insan pendidikan Tingkat Nasional pada Tahun 2013 adalah sebagai Juara Umum Olimpiade SainsNasional (OSN) SMP dan SMA; Juara Umum Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SLB; Juara Umum Pemilihan PTK berprestasi, Berdedikasi, Kreatif Tingkat Nasional; Juara Umum Olimpiade Penelitian Siswa; dan Juara Umum Olimpiade Sains Terapan SMK.

Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 57

Penghargaan yang diperolehinsanpendidikan Tingkat Internasional, dengan perolehan sebanyak 20 medali pada kejuaraan: Bulgarian International Mathematics Competition(1 emas, 2 perak dan 3 perunggu); Malaysian Mathematics competition for Primary School(1 perak);International Mathematics Contest/ IMC (1 emas, dan 1 perunggu);International Mathematics Olympiad / IMO (2 perunggu); International Chemistry Olympiad (1 perak); International Biology Olympiad / IBO(1 perak);International Informatic Olympiad / IOI(1 perak dan 1 perunggu); International Earth Sains Olympiad / IESO (1 perak);International Geography Olympiad / IGEO (1 perunggu); International Invention, Inovation and Technology Exhibition / ITEX (1 emas);Asian Physics Plympiad / APhO (1 perunggu); danInternational Conference of Young Scientists / ICYS(1 perunggu).

Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 58

Perkembangan peroleh medali tingkat nasional dan internasional di bidang pendidikan tahun 2009 – 2013 adalah sebagai berikut :

1. Tingkat Nasional

Perkembangan jumlah medali emas, perak dan perunggu yang diperoleh oleh Provinsi Jawa Tengah dalam kejuaraan di tingkat nasional adalah sebagaimana pada gambar berikut :

Gambar 2.21

Perkembangan Perolehan Medali Penghargaan Tingkat Nasional

Tahun 2009 – 2013 78 104 96 102 96 68 94 83 89 95 85 97 73 91 99 0 20 40 60 80 100 120 2009 2010 2011 2012 2013 tahun J um la h m e da li Medali Emas Medali Perak Medali Perunggu

Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 59

2. Tingkat Internasional

Perkembangan jumlah medali emas, perak dan perunggu yang diperoleh oleh Provinsi Jawa Tengah dalam kejuaraan di tingkat internasional adalah sebagaimana pada gambar berikut :

Gambar 2.22

Perkembangan Perolehan Medali Penghargaan Tingkat

Internasional Tahun 2009 – 2013 5 4 6 2 3 2 9 12 9 6 7 10 19 12 9 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 2009 2010 2011 2012 2013 tahun jum la h m e da li Emas Perak Perunggu

D. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS

PENDIDIKAN

1. Tantangan.

Dalam mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah sesuai kondisi yang diharapkan, terdapat tantangan yang berpotensi menghambat pencapaian tersebut sebagai berikut :

a. Pemulihan ekonomi nasional yang lambat dan inflasi yang cukup tinggi, berpengaruh terhadap kemampuan Pemerintah dan sebagian orang tua dalam membiayai pendidikan.

b. Keterbatasan kemampuan keuangan Pemerintah/Pemerintah Daerah untuk pembiayaan pendidikan.

c. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak sampai jenjang pendidikan menengah terkait faktor ekonomi dan budaya.

d. Memenuhi komitmen global untuk pencapaian sasaran-sasaran Milinium Development Goals (MDG’s), Education for All (EFA), dan Human Development Index (HDI)

Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 60

e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan lokal dan nasional serta mampu bersaing secara global.

f. Ketersediaan layanan pendidikan yang tercukupi dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

g. Meningkatkan partisipasi/kemitraan dengan dunia usaha dan industri, organisasi masyarakat dan organisasi profesi.

2. Peluang.

Sekalipun dalam upaya pencapaian pelayanan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dihadapkan pada tantangan di atas, namun dalam pelaksanaannya juga terdapat kondisi yang merupakan peluang bagi upaya pencapaian pelayanan. Peluang tersebut diantaranya adalah :

a. Diterbitkannya berbagai regulasi bidang pendidikan yang memberikan daya dukung bagi pelaksanaan kebijakan pendidikan.

b. Menguatnya komitmen Pemerintah dan DPRD terhadap dukungan alokasi pembiayaan pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD.

c. Meningkatnya pemanfaatan dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi pembangunan pendidikan.

d. Meningkatnya kebutuhan tenaga kerja terampil dan meningkatnya daya tampung pada jenjang Pendidikan Tinggi.

e. Munculnya organisasi-organisasi baru di bidang pendidikan yang dapat menjadi mitra dalam peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan.

f. Meningkatnya peran serta pelaku usaha melalui program Corporate Social Responbility (CSR) untuk pendidikan.

g. Bonus Demografi.

Bonus demografi merupakan suatu tantangan atas peluang yang sangat menjanjikan jika mampu dimanfaatkan dengan optimal. Pada kondisi dimana penduduk dengan usia produktif yang sangat besar, sementara pada sisi lain jumlah usia muda semakin kecil, dan penduudk usia lanjut dengan opulasi yang belum terlalu besar.

Bonus demografi akan diikuti dengan dampak sosial maupun ekonomi yang salah satunya merupakan dampak utama yakni angka ketergantungan penduduk, yaitu tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif (usia tua dan anak-anak) akan sangat rendah, diperkirakan

Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 61

mencapai 44 per 100 penduduk produktif. Peluang bonus demografi ini diharapkan jumlah penduduk produktif tidak banyak menanggung beban atas penduduk yang tidak produktif, dan dalam perspektif akhirnya selisih jumlah subsidi yang semakin kecil akan memberikan dampak kemandirian secara ekonomis yang mampu dimanfaatkan untuk sektor lain.

Jumlah penduduk usia kerja yang melimpah pada kurun waktu terjadinya bonus demografi (2020-2030) sangat potensial memberikan dampak positif sebagai modal pembangunan untuk memacu pertumbuhan ekonomi menjadi semakin tinggi dan pada akhirnya hasil ini mampu meningkatkan tingkat kesejahteraan secara lebih luas.

Uraian tersebut di atas akan menjadi terbalik dan merupakan bencana bagi negara manakala bonus demografi tidak mampu dimanfaatkan sebagai peluang, karena jumlah penduduk yang besar dan dalam usia produktif namun tidak mampu terserap dalam dunia kerja akibat terbatasnya lapangan kerja dan rendahnya kompetensi. Hal yang paling utama harus dilakukan oleh pemerintah dengan kondisi tersebut adalah memberdayakan semua potensi yang ada, mempersiapkan rencana pembangunan yang diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja guna menampung penduduk usia produktif pada saat terjadinya bonus demografi tersebut.

Guna menyonsong terjadinya bonus demografi tersebut, pendidikan menjadi sangat prioritas untuk menjadi garapan utama guna mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul. Kegagalan menyiapkan sumber daya yang unggul akan berakibat munculnya musibah pada situasi yang seharusnya menjadi berkah. Bonus demografi yang diperkirakan akan tersedianya jumlah penduduk usia produktif dan diperkirakan sebesar 70 % dari jumlah pendudk usia produktif di tahun 2020-2030 harus disikapi sebagai sebuah peluang emas untuk menjadikan negara ini mampu menjadi kekuatan ekonomi, dan hal yang harus dipersiapkan adalah penyediaan lapangan kerja dan sumber daya manusia yang berkualitas. Kata kunci untuk menyambut era bonus demografi dengan kesadaran bahwa pendidikan yang merupakan investasi jangka panjang dan sebagai instrumen utama kemajuan bangsa harus menjadi prioritas pembangunan.

Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 62

Gambar 2.23

Bonus Demografi Sebagai Model Pembangunan Pendidikan

Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 63 BAB III

Dalam dokumen PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH (Halaman 62-69)