Perusahaan mencatat liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan internal yang dilakukan oleh manajemen.
As of December 31, 2016 and 2015, the Company’s estimated liabilities for employees’ benefits are based on the internal calculation prepared by the management.
2016 2015
Usia pension 55 tahun 55 tahun Pension ages
Tingkat diskonto 8,5% 9% Discount rate
Tingkat kenaikan gaji 6% 6% Incremental salary rate
Tingkat mortalita TMI III TMI III Mortality rate
Beban imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:
Employees benefits expense recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income is as follows:
2016 2015
Beban jasa kini 4.928.600 9.996.271 Current service cost
Beban bunga 4.182.770 4.410.826 Interest cost
Jumlah 9.111.370 14.407.097 Total
Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movement of net liabilities in the consolidated statement of financial position is as follows:
2016 2015
Saldo awal tahun 42.532.235 308.313.107 Beginning balance
Beban tahun berjalan (lihat Catatan 15) 9.111.370 14.407.097
Expense in current period (see Note 15) Pengukuran kembali keuntungan
aktuarial 5.422.296 (280.187.969 )
Remeasurement of actuarial gains
Saldo Akhir Tahun 57.065.901 42.532.235 Ending Balance
12. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
12. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEES’
BENEFITS (continued) Sensitivitas dari keseluruhan kewajiban pensiun
terhadap perubahan asumsi dasar tertimbang pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The sensitivity of the overall pension liability to changes in the weighted principal assumptions as of December 31, 2016 and 2015 is as follows:
2016 Tingkat suku bunga diskonto Kenaikan sebesar/
Increase of 7,5%
Tingkat kenaikan gaji Kenaikan sebesar/
Increase of 5% Tingkat suku bunga diskonto Kenaikan sebesar/
Increase of 8%
Tingkat kenaikan gaji Kenaikan sebesar/
Increase of 5%
Susunan pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The shareholders and ownership composition as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Total (Rp) Shareholders Cause First Ventures
Ltd. 32.277.798 94,38 32.277.798.000
Cause First Ventures Ltd.
Masyarakat (dengan kepemilikan
masing-masing dibawah 5%) 1.920.317 5,62 1.920.317.000
Public (with ownership below 5%, each)
Jumlah 34.198.115 100,00 34.198.115.000 Total
13. MODAL SAHAM (lanjutan) 13. SHARE CAPITAL (continued)
Manajemen Permodalan Capital Management
Dalam mengelola permodalannya, Perusahaan senantiasa mempertahankan kelangsungan usaha serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
In managing capital, the Company safeguard its ability to continue as a going concern and to maximize benefits to the shareholders and other stakeholders.
Perusahaan secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola permodalannya untuk memastikan struktur modal dan pengembalian yang optimal bagi pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi dan belanja modal, serta mempertimbangkan kebutuhan modal di masa yang akan datang.
The Company actively and regularly review and manage its capital to ensure the optimal capital structure and returns to the shareholders, taking into consideration the efficiency of capital use based on operating cash flows and capital expenditures and also future capital needs.
Tidak terdapat perubahan pendekatan manajemen dalam mengelola permodalannya pada periode berjalan.
There were no changes to the management approach to capital management during the period.
14. TAMBAHAN MODAL DISETOR 14. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Merupakan selisih antara nilai nominal saham
dengan harga saham yang ditawarkan kepada masyarakat sebesar Rp 2.476.380.000.
Represents the difference between the nominal value of shares and the price of shares offered to the public amounted to Rp 2,476,380,000.
15. BEBAN USAHA 15. OPERATING EXPENSES
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: The details of operating expenses are as follows:
2016 2015
Pencadangan piutang tak tertagih 985.312.516 985.312.516 Allowance for bad debts
Jasa profesional 131.600.000 301.531.520 Professional fee
Gaji, upah dan tunjangan 55.000.000 375.438.300 Salaries, wages and allowances
Imbalan kerja karyawan Employee benefits
(lihat Catatan 12) 9.111.370 14.407.097 (see Note 12)
Penyusutan (lihat Catatan 7) 437.000 2.737.484 Depreciation (see Note 7)
Sewa - 303.073.700 Rental
Utilitas - 71.170.570 Utility
Perijinan - 42.412.700 Licenses
Perjalanan dinas - 6.074.000 Travelling
Lain-lain 81.256.199 574.048.617 Others
Jumlah 1.262.717.085 2.676.206.504 Total
16. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI 16. RELATED PARTIES TRANSACTIONS Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan
Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
In the normal course of business, the Company and Subsidiaries engage in transactions with related parties.The transactions and balances with these related parties are as follows:
2016 2015
Utang Pihak Berelasi Due to related party
Cause First Ventures Ltd. 14.136.726.474 13.917.516.879 Cause First Ventures Ltd.
Persentase terhadap The percentage to total
jumlah liabilitas 91,00% 91,20% liabilities
Pada tanggal 28 Desember 2015, Perusahaan telah
menerima surat pemberitahuan atas pengalihan utang dari Advaita Power Resources Pte. Ltd. dan Cause First Ventures Pte. Ltd. ke Cause First Ventures Ltd.
On December 28, 2015, the Company received a notification letter of debt transfer from Advaita Power Resources Pte. Ltd. and Cause First Ventures Pte. Ltd. to Cause First Ventures Ltd..
Berdasarkan perjanjian pengalihan piutang (CESSIE) antara Advaita Power Resources Pte. Ltd. dengan Cause First Ventures Ltd., tanggal 28 Desember 2015 dan berdasarkan surat pemberitahuan pengalihan piutang yang diterima Perusahaan atas utang dari Advaita Power Resources Pte. Ltd. saat ini utang Perusahaan sebesar Rp 8.803.594.975 dialihkan ke Cause First Ventures Ltd.
Based on the transfer of receivable agreement (CESSIE) between Advaita Power Resorces Pte. Ltd. and Cause First Ventures Ltd. on December 28, 2015 and based on the notice of transfer of receivable received by the Company on payable to Advaita Power Resources Pte. Ltd.
amounted to Rp 8,803,594,975, the Company’s payable is now transferred to Cause First Ventures Ltd.
Berdasarkan perjanjian pengalihan piutang (CESSIE) antara Cause First Ventures Pte. Ltd. dengan Cause First Ventures Ltd., tanggal 28 Desember 2015 dan berdasarkan surat pemberitahuan pengalihan piutang yang diterima Perusahaan atas utang dari Cause First Ventures Pte. Ltd. saat ini utang Perusahaan sebesar Rp 2.155.836.068 dialihkan ke Cause First Ventures Ltd.
Based on the transfer of receivable agreement (CESSIE) between Cause First Ventures Pte. Ltd. and Cause First Ventures Ltd. on December 28, 2015 and based on the notice of transfer of receivable received by the Company on payable to Cause First Ventures Pte. Ltd. amounted to Rp 2,155,836,068, the Company’s payable is now transferred to Cause First Ventures Ltd.
Utang kepada Cause First Ventures Ltd. merupakan pinjaman tanpa bunga dan tidak memiliki jadwal pengembalian yang pasti.
Due to Cause First Ventures Ltd. represents non-interest bearing loan and has no definite repayment schedule.
Sifat hubungan dan transaksi dengan pihak berelasi tersebut dirangkum sebagai berikut:
The nature of transactions and relationship with those related parties are summarized as follows:
Pihak-pihak Berelasi
Sifat Relasi/
Nature of Relationship
Transaksi/
Transaction Related Parties Cause First Ventures Ltd.
(dahulu Kena Asset Management Limited)
Pemegang saham/
Shareholder
Pinjaman untuk operasional Perusahaan dan Entitas Anak / Loan for
Cause First Ventures Ltd.
(formerly Kena Asset Managemen Limited)
16. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)
16. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (continued)
Imbalan Kerja Manajemen Kunci Employee Benefits of Key Management Personnel Manajemen kunci Perusahaan adalah Dewan Direksi
dan Dewan Komisaris. Ringkasan jumlah imbalan kerja manajemen kunci tersebut adalah sebagai berikut:
The key management of the Company consists of Directors and Commissioners. The summary of employee benefits of key management is as follows:
2016 2015
Imbalan kerja jangka pendek 55.000.000 60.382.656 Short-term employee benefits Imbalan pasca kerja jangka panjang 9.111.370 9.461.262
Long-term post employment benefits
Jumlah 64.111.370 69.843.918 Total
17. RUGI PER SAHAM 17. LOSS PER SHARE
Rugi per saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebagai berikut:
Loss per share for the years ended December 31, 2016 and 2015 respectively, is as follows:
2016 2015
Jumlah rugi komprehensif Total comprehensive loss
yang diatribusikan kepada attributable to the owners of the
pemilik entitas induk (1.017.554.014) (2.200.861.283 ) parent entitiy
Rata-rata tertimbang jumlah saham Weighted-average number of
yang beredar 34.198.115 34.198.115 shares outstanding
Jumlah Rugi per Saham (29,75) (64,36 ) Total Loss Per Share
18. INFORMASI SEGMEN 18. SEGMENT INFORMATION
Sejak tahun 2011, Perusahaan dan Entitas Anak sudah tidak melakukan bisnis usaha peternakan dan memulai bisnis baru yaitu bidang pertambangan sehingga tidak ada pemisahan atas informasi segmen.
Since 2011, the Company and Subsidiary have no longer operated in farm business and has started a new business in mining, their sole segment.
19. INSTRUMEN KEUANGAN 19. FINANCIAL INSTRUMENTS
Berikut ini adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
The following amounts are carrying values and estimated fair values of financial assets and liabilities of the Company and Subsidiary as of December 31, 2016 and 2015:
19. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 19. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 2016
Nilai Tercatat / Carrying Amount
Estimasi Nilai Wajar / Estimated Fair
Value
Aset Keuangan Financial Assets
Kas dan bank 7.020.557 7.020.557 Cash on hand and in banks
Aset lain-lain 1.150.000 1.150.000 Other asset
Jumlah Aset Keuangan 8.170.557 8.170.557 Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Beban masih harus dibayar 683.745.709 683.745.709 Accrued expenses
Utang dividen 657.278.150 657.278.150 Dividend payable
Utang pihak berelasi 14.136.726.474 14.136.726.474 Due to related parties Jumlah Liabilitas Keuangan 15.477.750.333 15.477.750.333 Total Financial Liabilities
2015
Nilai Tercatat / Carrying Amount
Estimasi Nilai Wajar / Estimated Fair
Value
Aset Keuangan Financial Assets
Kas dan bank 15.667.161 15.667.161 Cash on hand and in banks
Piutang lain-lain – pihak ketiga 985.312.516 985.312.516 Other receivable – third party
Aset lain-lain 1.150.000 1.150.000 Other asset
Jumlah Aset Keuangan 1.002.129.677 1.002.129.677 Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Beban masih harus dibayar 643.745.709 643.745.709 Accrued expenses
Utang dividen 657.278.150 657.278.150 Dividend payable
Utang pihak berelasi 13.917.516.879 13.917.516.879 Due to related parties Jumlah Liabilitas Keuangan 15.218.540.738 15.218.540.738 Total Financial Liabilities Nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan lancar
mendekati nilai wajar karena jangka waktu jatuh tempo yang pendek atas instrumen keuangan tersebut.
The carrying amounts of current assets and liabilities approximate their fair values due to short-term maturities of these instruments.
Aset keuangan tidak lancar yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal diukur pada biaya perolehan.
Non-current asset which do not have quoted prices in active markets and fair value cannot be measured reliable are measured at cost.
20. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 20. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat
Perusahaan dan Entitas Anak terekspos terhadap berbagai risiko keuangan: risiko kredit, dan risiko likuiditas. Tujuan dari manajemen risiko Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengelola risiko dasar dalam upaya melindungi kesinambungan bisnis dalam jangka panjang dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak.
The Company and Subsidiary’s activities expose them to certain financial risks: credit risk and liquidity risk. The objectives of the Company and Subsidiary’s risk management are to identify measure, monitor and manage basic risks in order to safeguard the Company and Subsidiary’s long-term business continuity and to minimize potential adverse effects on the financial performance of the Company and Subsidiaries.
Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak adalah risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:
The main risks arising from the Company and Subsidiaries’ financial instruments are credit risk and liquidity risk. The Directors of the Company review and agree policies for managing each of these risks, which are described in more details as follows:
a. Risiko Kredit a. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
Credit risk is the risk where one of the parties on a financial instrument will fail to meet its obligations and caused the other party suffered financial losses.
Risiko kredit terutama berasal dari penempatan dana pada bank, piutang lain, dan aset lain-lain.
Credit risk arises from cash in banks, other receivable, and other asset.
Perusahaan dan Entitas Anak meminimalisir risiko kredit dengan menyimpan dana hanya pada bank yang memiliki reputasi baik, melakukan hubungan usaha hanya kepada pihak ketiga yang memiliki kondisi keuangan yang kuat dan reputasi yang baik.
The Company and Subsidiary minimized credit risk from bank deposits by placing their funds only in banks of good standing and trades only with creditworthy third parties.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Manajemen berpendapat bahwa tidak terjadi konsentrasi risiko kredit.
As of December 31, 2016 and 2015, Management opted t h a t there is no concentration of credit risk.
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Perusahaan dan Entitas Anak terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori dari aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
At the reporting date, the Company and Subsidiary’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets presented in the consolidated statement of financial position as shown in the table below:
2016 2015
Aset keuangan Financial assets
Kas dan bank 7.020.557 15.667.161 Cash on hand and in banks
Piutang lain-lain – pihak ketiga - 985.312.516 Other receivable – third party
Aset lain-lain 1.150.000 1.150.000 Other asset
Jumlah 8.170.557 1.002.129.677 Total
20. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 20. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko Likuiditas b. Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan menghadapi kesulitan dalam melunasi liabilitas keuangan karena kekurangan dana.
Liquidity risk is the risk that the Company and Subsidiary will encounter difficulty in meeting financial obligations due to shortage of funds.
Perusahaan dan Entitas Anak mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan kas dan bank untuk memungkinkan Perusahaan dan Entitas Anak dalam memenuhi komitmen Perusahaan dan Entitas Anak untuk operasi normal Perusahaan dan Entitas Anak.
The Company and Subsidiary manage liquidity risk by maintaining sufficient cash on hand and in banks to enable the Company and Subsidiary to meet the Company and Subsidiary commitment to the normal operation of the Company and Subsidiary.
Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, berdasarkan jumlah pembayaran kontraktual yang tidak terdiskonto.
The table below summarizes the maturity profile of the Company and Subsidiary’s financial liabilities as of December 31, 2016 and 2015, respectively, based on contractual undiscounted payments.
21. KONTINJENSI 21. CONTINGENCIES
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Lindung Land-Use Permit in a Protected Forest Sebagian wilayah konsesi pertambangan PSB berada
pada kawasan hutan lindung. Berdasarkan Undang Undang No. 41, yang efektif tahun 1999, pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan
Certain concession mining areas of PSB fall within a protected forest. Forestry Law No. 41, which became effective in 1999, prohibits open-cast mining within areas of protected forest, including 2016
Tidak memiliki tanggal jatuh tempo kontraktual /
Does not have contractual date
Kurang dari 1 tahun / less than
1 year Jumlah / Total
Liabiltas Liabilities
Beban masih harus dibayar - 683.745.709 683.745.709 Accrued expenses
Utang dividen 657.278.150 - 657.278.150 Dividend payable
Utang pihak berelasi 14.136.726.474 - 14.136.726.474 Due to related parties
Jumlah Liabilitas 14.794.004.624 683.745.709 15.477.750.333 Total Liabilities 2015
Tidak memiliki tanggal jatuh tempo kontraktual /
Does not have contractual date
Kurang dari 1 tahun / less than
1 year Jumlah / Total
Liabiltas Liabilities
Beban masih harus dibayar - 643.745.709 643.745.709 Accrued expenses
Utang dividen 657.278.150 - 657.278.150 Dividend payable
Utang pihak berelasi 13.917.516.879 - 13.917.516.879 Due to related parties
Jumlah Liabilitas 14.574.795.029 643.745.709 15.218.540.738 Total Liabilities
21. KONTINJENSI (lanjutan) 21. CONTINGENCIES (continued) Kawasan Hutan Lindung Untuk Penambangan Bawah Tanah, telah disetujui dan diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia. PP tersebut mendukung penggunaan kawasan hutan lindung untuk penambangan bawah tanah dengan beberapa kondisi terkait. Beberapa kondisi tersebut diantaranya adalah perlunya Persetujuan Prinsip Penggunaan Kawasan Hutan dan Izin Pinjam Pakai yang dikeluarkan oleh Kementrian Kehutanan. PP tersebut memberikan dukungan kepada para pemilik konsesi tambang yang terletak di kawasan hutan lindung, termasuk PSB yang berencana untuk segera mengembangkan proyeknya melalui penambangan bawah tanah.
On May 19, 2011, a Presidential Decree (“Decree”) No. 28 Year 2011 regarding Underground Mining Activities in the Protected Forest, was issued by the Government of Indonesia. The Decree allows underground mining activites in a protected forest with certain conditions. Such conditions, among others, obtaining Agreement in Principle the use of Protected Forest and Land-Use Permit issued by the Ministry of Forestry. Such Decree gives support to the owners of the mining concessions located in protected forest areas, including PSB, which looks forward to developing its projects via underground mining.
Pada bulan Februari 2012, manajemen PSB menghentikan sementara aktivitas konstruksi Proyek PSB sementara menunggu persetujuan final Departemen Kehutanan.
In February 2012, the management of PSB has temporarily suspended the construction activities of the PSB Project while awaiting the final approval from the Ministry of Forestry.
Untuk mengatasi hal ini, manajemen berencana untuk mengajukan permohonan atas izin pinjam pakai untuk melakukan kegiatan di wilayah hutan lindung.
In response to these matters, the management apply for the land-use permit to undertake activities in protected forest.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, PSB masih dalam pengurusan Izin Pinjam Pakai kawasan hutan lindung untuk kegiatan operasi produksi.
As of the completion date of the consolidated financial statements, PSB is still processing the land-use permit in a protected forest areas for production operations.
Berdasarkan fakta-fakta yang ada dan kenyatan bahwa proyek tersebut didukung penuh oleh entitas induk langsung, Cause First Ventures Ltd, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset terhadap nilai tercatat untuk biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan.
Based on the foregoing facts and the fact that the project is fully supported by the Company’s immediate parent company, Cause First Ventures Ltd, management believes that no impairment is required on the carrying values of its deferred exploration and development expenditures.
22. KELANGSUNGAN HIDUP 22. GOING CONCERN
Laporan keuangan konsolidasian terlampir telah disusun dengan asumsi bahwa Perusahaan dan Entitas Anak akan melanjutkan usahanya secara berkelanjutan. Perusahaan dan Entitas Anak telah mengalami kerugian dari kegiatan usahanya pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 sehingga mengalami saldo defisit masing-masing sebesar Rp 41.033.469.733 dan Rp 40.015.915.719 dan
defisiensi modal masing-masing sebesar Rp 4.460.482.857 dan Rp 3.442.305.022.
The accompanying consolidated financial statements have been prepared assuming that the Company and Subsidiary will continue as a going concern entity. The Company and Subsidiary have sufferred recurring losses from its operations, which as of December 31, 2016 and 2015 have a total deficit amounted to Rp 41,033,469,733 and Rp 40,015,915,719, respectively and capital deficiency amounted to Rp 4,460,482,857 and Rp 3,442,305,022, respectively.
22. KELANGSUNGAN HIDUP (lanjutan) 22. GOING CONCERN (continued) Entitas induk langsung Perusahaan, Cause First
Ventures Ltd. dan manajemen Perusahaan berpendapat bahwa dikarenakan kondisi ekonomi yang lemah dan harga batubara yang rendah, maka tidak ekonomis bagi Perusahaan untuk memulai aktifitas pertambangan sekarang. Cause First Ventures Ltd. akan terus mendukung perusahaan yang meliputi:
1. Membantu merumuskan rencana bisnis yang tepat untuk memulai kegiatan pertambangan.
2. Membantu mengindentifikasikan mitra/ investor yang memiliki kapabilitas di pertambangan.
3. Menawarkan bantuan keuangan kepada Perusahaan dan Entitas Anak dalam bentuk pinjaman.
The Company’s immediate parent company, Cause First Ventures Ltd. and the management of the Company are of the opinion that due to the subdued economic environment and the lower coal prices, it is not economical to start the mining activity as of now. Cause First Ventures Ltd. reiterates its continued support to the Company which includes:
1. Help formulate appropriate business plan to start the mining activity.
2. Help identify partners/ investors having necessary capabilities for the mining activity.
3. Arrange financial assistance to the Company and Subsidiaries through giving of loans.
Selanjutnya, Cause First Ventures Ltd. menegaskan bahwa tidak akan menuntut pembayaran atas utang Perusahaan untuk 12 bulan kedepan sejak tanggal laporan keuangan disetujui oleh direksi Perusahaan dan menyetujui subordinasi dari semua klaim yang ditujukan ke Perusahaan oleh kreditur lainnya.
Futhermore, Cause First Ventures Ltd. confirms that it will not demand payments of the amount due to them by the Company for the next 12 months from the date of approval of the financial statements of the Company by the directors and agree to subordinate all its claims in the Company to those of other creditors.
Laporan keuangan konsolidasian, tidak mencakup penyesuaian yang mungkin diperlukan jika Perusahaan dan Entitas Anak tidak dapat melanjutkan kelangsungan hidupnya.
Laporan keuangan konsolidasian, tidak mencakup penyesuaian yang mungkin diperlukan jika Perusahaan dan Entitas Anak tidak dapat melanjutkan kelangsungan hidupnya.