• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk Pendidikan Karakter di SDIT Al-Muhajirin

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian

1. Bentuk Pendidikan Karakter di SDIT Al-Muhajirin

Pada hakikatnya perilaku seseorang yang berkarakter merupakan perwujudan dari keseluruhan potensi manusia (kognitif,afektif dan psikomotorik) dalam konteks interaksinya dalam keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat yang berlangsung sepanjang hayat. Perwujudan tersebut dapat dikelompokan ke dalam empat elemen, yaitu: Olah hati (Spiritual and Emotional development), Olah pikir (Intellectual development), Olah raga (Physical and Kinesthetic development), dan Olah karsa (Affective and Creativity development). Keempat elemen tersebut secara keseluruhan saling memiliki keterkaitan dan saling melengkapi dan menuju pada pembentukan karakter yang menjadi perwujudan nilai-nilai luhur.

Untuk mengoptimalkan potensi siswa SDIT Al-Muhajirin mengimplementasikan pendidikan karakter ke dalam setiap kegiatan yang

diprogramkan, baik kegiatan kurikuler siswa maupun non kurikuler. Kegiatan kurikuler merupakan kegiatan yang di masukkan ke dalam kurikulum dan ada dalam jadwal pelajaran sekolah, di antara kegiatan kurikuler yang dilaksanakan siswa-siswi SDIT Al-Muhajirin adalah:

1. Pelajaran Umum (Matematika, IPA, IPS, Bahasa, PJOK, Keterampilan) 2. Hafalan 2 Juz Al-Qur‟an (Tahfidz)

3. Pendidikan Agama Islam (Aqidah Akhlaq, Fiqh Ibadah, Al-Qur‟an

Hadits dan Sejarah Kebudayaan Islam).

4. Baca tulis Al-Qur‟an (Tahsin) dengan metode Qiro‟ati.

Sedangkan program non kurikuler adalah program yang diimplementasikan oleh sekolah, namun tidak dimasukkan secara khusus ke dalam KBM hanya saja menjadi kebiasaan (Hidden Curriculum) yang selalu dilakukan sehingga menjadi budaya yang akan membentuk karakter seluruh warga sekolah terutama siswa siswi SDIT. Program non kurikuler terhadap pendidikan karakter, meliputi:

1. Olah Hati (Spiritual and Emotional development)

Menurut pandangan agama hati merupakan segumpal daging yang ada dalam diri manusia serta merupakan tempat bermuaranya segala kebaikan dan keburukan. Olah hati merupakan upaya mengelola aspek-aspek spiritual yang dapat membentuk karakter seseorang. Diantara olah hati yang di implementasikan di SDIT Al-Muhajirin, yaitu:

a. Membiasakan wudhu dengan tertib dan sempurna b. Membiasakan sholat wajib dan Sunnah

c. Membiasakan shalat diawal waktu

d. Membiasakan berdo‟a setiap akan melaksanakan kegiatan

e. Membiasakan menjaga kebersihan dan kerapihan diri dan lingkungan

f. Membiasakan makan makanan yang halal g. Adab makan dan minum

h. Adab terhadap guru, teman dan orang tua17

Olah hati yang di implementasikan di SDIT mengajarkan kepada siswa untuk menyadari pentingnya hati yang bersih dalam kehidupan, dan untuk mendapatkan hati yang bersih seseorang harus dekat dengan Tuhannya yaitu dengan cara-cara yang diajarkan oleh rasulullah SAW. Dari pengamatan yang penulis lakukan sejak bulan Januari sampai September penulis melihat siswa sudah terbiasa dengan rutinitas keagamaan di sekolah, seperti halnya ketika jam 09.00 sudah memasuki waktu istirahat siswa lebih memilih untuk mengerjakan shalat sunnah dhuha baru kemudian istirahat. Ini merupakan satu hal yang sangat baik bahwa siswa terbiasa dengan hal-hal yang sunnah, begitu juga dengan shalat dzuhur, sebelum adzan berkumandang siswa level atas berbondong-bondong pergi ke masjid sedangkan level bawah melaksanakan shalat di kelas. Dapat dikatakan SDIT Al-Muhajirin telah berhasil menanamkan sikap religius pada siswa-siswinya melalui pembiasaan-pembiasan yang terus menerus dilakukan secara kontinyu. 2. Olah Pikir (Intellectual development)

Berpikir merupakan aktivitas intelektual seseorang yang melibatkan kesadaran subjektif individu yang menghasilkan suatu konsep, ide-ide, atau gagasan. Diantara olah pikir yang di implementasikan di SDIT Al-Muhajirin adalah:

a. Kegiatan Market Day

b. Wisata Ilmiah c. Pendalaman Materi d. Keputraan dan Keputrian

e. Lomba-lomba (menulis cerpen, tahfidz, ceramah dll)18

Kegiatan olah pikir yang dilaksanakan di SDIT Al-Muhajirin bertujuan untuk menanamkan karakter rasa ingin tahu, kemandirian, cerdas serta kreatif. Hal tersebut terlihat saat penulis melakukan

17 Wawancara Wakasek bid. Kurikulum SDIT Al-Muhajirin, pada tanggal 15 Desember 2015 18 Wawancara Wakasek bid. Kurikulum SDIT Al-Muhajirin, pada tanggal 15 Desember 2015

observasi pada kegiatan Market Day siswa level 1. Para siswa tidak hanya berjualan makanan tetapi juga minuman, pin, gelang, gantungan kunci dan lain-lain. Barang yang ingin dijual di temtukan sendiri oleh siswa serta penjualnya juga mereka, walaupun masih kelas satu tapi tidak terlihat rasa takut dalam wajah mereka melayani pembeli yaitu kakak-kakak kelas mereka.

3. Olah Raga (Physical and Kinesthetic development)

Olah raga merupakan pembelajaran untuk jasadiyah (tubuh)manusia yang terencana dan terstruktur bertujuan untuk meningkatkan kebugaran tubuh. Olah raga bukan hanya melibatkan aktivitas fisik (psikomotorik) saja, olah raga juga melibatkan aktivitas kognisi dan afeksi seseorang. Diantara olah raga yang di implementasikan di SDIT Al-Muhajirin adalah:

a. Kepramukaan

b. Outbond

c. Ekstrakurikuler (Tari, Silat,Taekwondo, Futsal, Marching Band, Marawis)19.

Bentuk pendidikan karakter yang di implementasikan di SDIT Al-Muhajirin bertujuan untuk menanamkan sifat disiplin yang didapat dari kegiatan kepramukaan, berdaya tahan tubuh yang kuat di dapat dari kegiatan outbond, sedangkan sifat lain seperti sportif, tangguh, ceria, gigih dan bekerja keras terlihat dalam kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini dapat penulis simpulkan dari hasil observasi saat para siswa melaksanakan latihan ketika sepulang sekolah. Mereka dengan tekun dan semangat melaksanakan latihan walaupun waktu pelaksanaannya setelah pulang sekolah. Selain berlatih para siswa yang mengikuti ekskul juga sering diikutsertakan dalam lomba-lomba kejuaran. Sedangkan untuk melatih keberanian mereka

tim ekskul terkadang diminta untuk tampil saat muroja‟ah usbu‟iyah

di depan seluruh warga sekolah.

4. Olah Karsa (Affective and Creativity development)

Olah karsa atau olah rasa merupakan kekuatan seseorang untuk mengelola kekuatan perasaan. Dalam pendidikan karakter olah karsa melibatkan aspek kognitif dan aspek afektif siswa dengan kata lain siswa bukan saja mengetahui tentang karakter-karakter yang baik namun juga memiliki kesadaran untuk melaksanakannya. Diantara olah karsa yang di implementasikan di SDIT Al-Muhajirin, ialah:

a. Kepedulian terhadap lingkungan

b. Ber-Akhlaqul karimah dalam pergaulan20

Itulah bentuk pendidikan karakter yang diterapkan di SDIT Al-Muhajirin dalam mengoptimalkan keseluruhan potensi yang ada dalam diri siswa serta menjaga kualitas dan output sekolah. Secara keseluruhan siswa-siswi SDIT sudah menerapkan bentuk-bentuk pendidikan karakter yang diterapkan di SDIT, seperti yang penulis lihat saat observasi pada waktu istirahat jika ada teman nya yang makan sambil berdiri yang lain tidak segan untuk mengingatkan dengan hadits yang telah diajarkan. Ketika setelah istirahat siswa merapihkan sendiri tempat makan dan sampah sisa-sisa makanan. Secara keseluruhan bentuk-bentuk implementasi pendidikan karakter di SDIT Al-Muhajirin sudah terlaksana dengan baik namun evaluasi serta pengawasan tetap harus dilakukan guna menigkatkan kualitas siswa dan sekolah.

Dokumen terkait