• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam acara The Comment juga menggunakan bentuk perubahan pada salah satu unsur kata. Bentuk perubahan pada salah satu unsur kata ini merupakan plesetan. Analisisnya sebagai berikut:

(34) Luar biasa

Bentuk perubahan pada salah satu unsur kata luar biasa terjadi dalam tuturan acara The Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari tayangan acara The Comment di NET:

Darto : “Jika kukumu panjang potonglah kukunya bukan jarimu, jika terjadi perdebatan potonglah egonya bukan hubungannya.

Danang : “Wahhh.” Darto : “Luar biasa.” Danang : “Luar binasa.”

(Sumber: The Comment, 10 Februari 2015)

Pada data (34) luar biasa merupakan sebuah frasa yang secara umum memiliki makna „istimewa.‟ Namun, dalam acara The Comment, luar biasa diplesetkan menjadi luar binasa. Plesetan dalam bentuk perubahan pada salah satu unsur kata ini terjadi berdasarkan perubahan pada kata biasa menjadi binasa, dengan penambahan fonem /n/ pada kata biasa menjadi kata binasa, sehingga mempunyai kemiripan bunyi. Penonton dapat memahami dan secara langsung tertarik tertawa mendengar plesetan yang dituturkan pembawa acara, karena terdapat kemiripan bunyi dari kata yang diplesetkan.

Bentuk frasa luar biasa terjadi di dalam perakapan antara pembawa acara The Comment yakni, Dimas Danang dan Imam Darto. Tuturan terjadi pada segmen yang betema “Kata-Kata Wise di Sosial Media dan Danang Silver Wise.” Pada segmen ini, Imam Darto sebagai penutur menuturkan kata- kata bijak. Sebagai mitra tutur Dimas Danang menjawab dan terkesan dengan tuturan Imam Darto. Imam Darto sebagai penutur menuturkan frasa luar

biasa. Dimas danang sebagai mitra tutur memplesetkan menjadi frasa luar binasa.

(35) Manis di bibir mengucap kata

Bentuk perubahan pada salah satu unsur kata manis di bibir mengucap kata terjadi dalam tuturan acara The Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari tayangan acara The Comment di NET:

Darto : “Kesimpulannya mas Danang?” Danang : “Kesimpulannya kamu orang baik.” Darto : “Orang baik itu pasti sakit.”

Danang : “Betul.”

Darto : “Sakit itu bisa di bibir.”

Danang : “Betul. Manis juga bisa di bibir.” Darto dan Danang : “Sakit di bibir mengucap kata.” (Sumber: The Comment, 10 Februari 2015)

Pada data (34) manis di bibir mengucap kata merupakan sebuah kalimat yang secara umum memiliki makna „potongan lirik sebuah lagu.‟ Namun, dalam acara The Comment, manis di bibir mengucap kata diplesetkan menjadi sakit di bibir mengucap kata. Plesetan dalam bentuk perubahan pada salah satu unsur kata ini, yaitu perubahan pada kata manisyang diplesetkan menjadi kata sakit. Plesetan ini bertujuan untuk menunjukkan kekreativan pembawa. Penonton dapat memahami dan secara langsung tertawa mendengar plesetan yang dituturkan pembawa acara dikarenakan berawal dari kata yang manis diplesetkan menjadi sakit, sehingga penonton tertarik mendengarkannya.

Bentuk frasa manis di bibir mengucap kata terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara The Comment yakni, Dimas Danang dan Imam Darto. Tuturan terjadi pada segmen yang bertema “Kata-Kata Wise di Sosial Media dan Dimas Danang Silver Wise.” Pada segmen ini Imam Darto sebagai penutur menanyakan kesimpulan dari tayangan video. Sebagai mitra tutur Dimas Danang menyimpulkan Imam Darto orang baik. Imam Darto menjawab tuturan Dimas Danang dengan menyimpulkan orang baik itu pasti sakit, dan sakit itu bisa di bibir.Secara bersamaan Imam Darto dan Dimas Danang memplesetkan menjadi sakit di bibir mengucap kata dengan menyanyikan menjadi potongan lirik lagu.

(36) Cublek-cublek suweng

Bentuk perubahan pada salah satu unsur kata cublek-cublek suweng terjadi dalam tuturan acara The Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari tayangan acara The Comment di NET:

Darto : “Misalnya ini ada video.”

Danang : “Ahhh…ahhh…parah…parah…cuwbeth!!!cuwbeth!!!”

Aldy : “Contohin dulu.” Darto : “Udah tadi.”

Aldy : “Parah…parah…cuwbeth!!!cuwbeth!!!”

Danang : “Tapi jangan tambahin tan, nanti jadi lagu. Cuwbeth cuwbethan ohhh… Cuwbeth cuwbethan.”

Darto : “Cuwbeth itu bro, cuwbeth-cuwbeth suweng.” (Sumber: The Comment, 13 Februari 2015)

Pada data (36) cublek-cublek suweng merupakan sebuah kalimat yang secara umum memiliki makna „potongan lirik sebuah lagu.‟ Namun, dalam acara The Comment, cublek-cublek suweng diplesetkan menjadi cuwbeth- cuwbeth suweng. Plesetan dalam bentuk perubahan pada salah satu unsur kata ini terjadi berdasarkan perubahan pada kata cublek-cublek diplesetkan menjadi cuwbeth-cuwbeth yang bermakna „lucu banget.‟ Kata cuwbeth selalu diujarkan disetiap akhir tampilan video yang ditayangkan, sehingga menimbulkan efek humor bagi pendengarnya. Penonton secara langsung tertawa dan mengerti plesetan yang dituturkan pembawa acara, karena berawal dari lirik lagu daerah yang diplesetkan menjadi kata-kata yang selalu diucapkan oleh pembawa acara dalam mengomentari tayangan yang selalu ditampilkan di acara The Comment.

Bentuk frasa cublek-cublek suweng terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara The Comment yakni, Dimas Danang dan Imam Darto. Tuturan terjadi pada segmen yang bertema “Vivicu atau video-video lucu yang Parah Banget” dengan menghadirkan bintang tamu Aldy Fairus. Sebagai penutur Imam Darto menjelaskan kepada Aldy ucapan yang harus dituturkan setelah menyaksikan video. Namun, secara langsung Imam Darto memplesetkan menjadi potongan sebuah lirik lagu.

(37) Tidak semua laki-laki

Bentuk perubahan pada salah satu unsur kata tidak semua laki-laki terjadi dalam tuturan acara The Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari tayangan acara The Comment di NET:

Danang : “Hallo.”

Welcome to The Comment.” Darto : “Bro…”

Danang : “Iya…iya…”

Darto : “Lagi-lagi kayangan waktu ngabsen bidadarinya hilang satu.”

Danang : “Hilang satu?”

Darto : “Kurang satu, waktu absen bidadarinya hari ini.” Danang : “Lagi-lagi.”

Darto : “Lagi-lagi.”

Danang : “Tidak semua lagi-lagi, bersalah padamu.” (Sumber: The Comment, 16 Februari 2015)

Pada data (37) tidak semua laki-laki merupakan sebuah kalimat yang secara umum memiliki makna „potongan lirik sebuah lagu.‟ Namun, dalam acara The Comment, tidak semua laki-laki diplesetkan menjadi tidak semua lagi-lagi. Plesetan dalam bentuk perubahan pada salah satu unsur kata ini terjadi berdasarkan perubahan pada kata laki-laki diplesetkan menjadi lagi- lagi, dengan penggantian fonem /k/ pada kata laki-laki menjadi fonem /g/ menjadi kata lagi-lagi, maka sebab itu mempunyai kemiripan bunyi dan menimbulkan efek humor para pendengarnya, sehingga penonton secara langsung tertarik dan tertawa dengan plesetan yang dituturkan pembawa acara, dikarenakan plesetan yang dituturkan memiliki kemiripian jika dilafalkan dengan kata sebenarnya.

Bentuk frasa tidak semua laki-laki terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara The Comment yakni, Dimas Danang dan Imam Darto. Tuturan terjadi pada segmen yang bertema “Cara Menghadapi Pacar” dengan menghadirkan bintang tamu Sonya Pandarmawan. Sebagai mitra tutur Imam Darto akan menampilkan bintang tamu dengan menggunakan rayuan. Namun, sebagai penutur Dimas Danang memplesetkan rayuan Imam darto menjadi potongan lirik lagu.

(38) Malaikat pencabut nyawa

Bentuk perubahan pada salah satu unsur kata malaikat pencabut nyawa terjadi dalam tuturan acara The Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari tayangan acara The Comment di NET:

Danang : “Ini orang main golf pak.” Darto : “Oh ada malaikat.”

Danang : “Tuh kan, dia ngambilin bola karena bolanya kan jauh.”

Darto : “Dibantuin masukin sama dia.” Danang : “Baikkan malaikat itu?”

Darto : “Wah lucu banget.”

Danang : “Itu tadi malaikat pencabut alis.” Darto : “Malaikat pencabut nyawa.” (Sumber: The Comment, 17 Februari 2015)

Pada data (38) malaikat pencabut nyawa merupakan sebuah kalimat yang dalam acara The Comment diplesetkan menjadi malaikat pencabut alis. Plesetan dalam bentuk perubahan pada salah satu unsur kata ini terjadi berdasarkan perubahan pada kata nyawa diplesetkan menjadi alis. Plesetan ini

menunjukkan kekreativan pembawa acara dalam permainan kata yang diujarkan dan menimbulkan efek humor para pendengarnya. Penonton secara langsung tertarik dan memahami plesetan yang dituturkan pembawa acara, dikarenakan kata pencabut yang secara umum masyarakat memahaminya malaikat yang mencabut nyawa. Namun, dalam acara The Comment pencabut diartikan pencabut alis, sebab yang sedang populer pada saat ini sesuatu sering dicabut adalah alis.

Bentuk frasa malaikat pencabut nyawa terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara The Comment yakni, Dimas Danang dan Imam Darto.

Tuturan terjadi pada segmen yang bertema “Bermain Game Obok-Obok Ah”

dengan menghadirkan bintang tamu Aryani Fitriana.Dimas Danang sebagai penutur menuturkan komentar tayangan video. Sebagai mitra tutur Imam Darto menuturkan terdapat malaikat di tayangan video tersebut. Namun, Dimas Danang memplesetkan kata malaikat tuturan Imam Darto menjadi malaikat pencabut alis.

(39) Puncak asmara

Bentuk perubahan pada salah satu unsur kata puncak asmara terjadi dalam tuturan acara The Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari tayangan acara The Comment di NET:

Darto : “Puncak hujan Januari-Februari 2015.” Danang : “Ohhh…Berarti sekarang ini Februari?” Darto : “Lagi tinggi-tingginya ini.”

Danang : “Puncak asrama.” Darto : “Puncak asmara.”

(Sumber: The Comment, 24 Februari 2015)

Pada data (39) puncak asmara merupakan sebuah frasa yang dalam acara The Comment, diplesetkan menjadi puncak asrama. Plesetan dalam bentuk perubahan pada kata asmara diplesetkan menjadi asrama, dengan perubahan letak fonem /m/ dan /r/. Plesetan ini menunjukkan kekreativan pembawa acara dalam permainan kata yang diujarkan dan dengan tujuan untuk menimbulkan efek humor para pendengarnya. Dengan kemiripan bunyi yang dilafalkan membuat penonton dapat memahami dan secara langsung tertawa mendengarkan tuturan plesetan yang dituturkan oleh pembawa acara.

Bentuk frasa puncak asmara terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara The Comment yakni, Dimas Danang dan Imam Darto. Tuturan terjadi pada segmen yang bertema “Pak Khaerul Sang Pawang Hujan” dengan menghadirkan bintang tamu seorang pawang hujan yaitu Pak Khaerul. Sebagai penutur Imam Darto menuturkan puncak hujan terjadi pada bulan Januari hingga Februari. Dimas Danang sebagai mitra tutur menuturkan bahwa bulan ini adalah puncak hujan, namun dengan suasana yang tegang Dimas Danang mencairkan suasana penonton dengan memplesetkan menjadi puncak asrama sehingga penonton menjadi terhibur akan plesetan yang

dituturkan oleh Dimas Danang. Tuturan plesetan Dimas Danang dibenarkan oleh Imam darto menjadi puncak asmara.

(40) Memang susahnya jadi bujangan

Bentuk perubahan pada salah satu unsur kata memang susahnya jadi bujangan terjadi dalam tuturan acara The Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari tayangan acara The Comment di NET:

Darto : “The perfact ride.”

Danang : “Tunggangan itu bro hari tua.” Darto : “Hah?”

Danang : “Tunggangan hari tua.” Darto : “Tunjangan hari tua.

Tunggangan itu bro, pulang aja yuk tunggang.” Danang : “Tanggung han, tunggangan itu ada lagunya bro.”

Darto : “Tunggangan… Tunggangan… Tunggangan memang usahnya jadi tunggangan. “

(Sumber: The Comment, 25 februari 2015)

Pada data (40) memang susahnya jadi bujangan merupakan sebuah kalimat yang secara umum memiliki makna „potongan lirik sebuah lagu.‟ Namun, dalam acara The Comment, memang susahnya jadi bujangan diplesetkan menjadi memang susahnya jadi tunggangan. Plesetan dalam bentuk perubahan pada salah satu unsur kata ini terjadi berdasarkan perubahan pada kata bujangan yang diplesetkan menjadi tunggangan, dengan penghilangan fonem /b/ dan fonem /j/ pada kata bujangan. Pada kata bujangan fonem /b/ berubah menjadi fonem /t/ dan fonem /j/ berubah menjadi fonem /n/ adapun penambahan dua fonem /g/, sehingga diplesetkan menjadi kata tunggangan. Penonton menjadi tertarik dan secara langsung tertawa

dikarenakan plesetan yang dituturkan pembawa acara memiliki kemiripan lafal bunyi saat dituturkan.

Bentuk frasa memang susahnya jadi bujangan terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara The Comment yakni, Dimas danang dan Imam Darto. Tuturan terjadi pada segmen yang bertema “Tips Menjadi Pria Idaman Wanita 2015.” Dimas Danang sebagai mitra tutur menuturkan kata tunggangan. Namun, Imam Darto sebagai penutur memplesetkan menjadi potongan sebuah lirik lagu.

(41) Sudah terlalu lama sendiri

Bentuk perubahan pada salah satu unsur kata sudah terlalu lama sendiri terjadi dalam tuturan acara The Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari tayangan acara The Comment di NET:

Danang : “Pak aku ini binggung. Bapak, dud n dudes ini kan pria- pria idaman wanita.”

Darto :“Betul.”

Danang : “Bagaimana caranya menjadi pria yang diidam-idamkan wanita?”

Darto : “Kamu ingin bercinta?”

Danang : “Kamu sedang ingin bercinta karena.”

Darto : “Iya memang kamu sudah terlalu lama begini.”

Danang : “Sudah terlalu lama begini, sudah terlalu lama wujudaku begini.”

(Sumber: The Comment, 25 Februari 2015)

Pada data (41) sudah terlalu lama sendiri merupakan sebuah kalimat yang secara umum memiliki makna „potongan lirik sebuah lagu.‟ Namun, dalam acara The Comment, sudah terlalu lama sendiri diplesetkan menjadi

sudah terlalu lama begini. Plesetan dalam bentuk perubahan pada salah satu unsur kata ini terjadi berdasarkan perubahan pada kata sendiri diplesetkan menjadi begini. Plesetan ini menunjukkan kekreativan pembawa acara dalam permainan kata yang diujarkan dan menimbulkan efek humor para pendengarnya. Penonton dapat memahami dan secara langsung tertawa terhadap tuturan yang dituturkan oleh pembawa acara, dikarenakan plesetan yang digunakan terdapat dalam potongan lirik sebuah lagu yang sudah lama dikenal oleh masyarakat.

Bentuk frasa sudah terlalu lama sendiri terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara The Comment yakni, Dimas Danang dan Imam Darto. Tuturan terjadi pada segmen yang bertema “Tips Menjadi Pria Idaman Wanita.” Dimas Danang sebagai penutur menuturkan cara menjadi pria idaman kepada Imam darto yang sebagai mitra tuturnya. Sebagai mitra tutur Imam Darto mengatakan bahwa Dimas Danang sudah terlalu lama begini. Namun, Dimas Danang memplesetkan menjadi potongan sebuah lirik lagu.

(42) Aku ingin bercinta karena

Bentuk perubahan pada salah satu unsur kata aku sedang ingin bercinta karena terjadi dalam tuturan acara The Comment di NET. Perhatikan percakapan berikut yang diperoleh dari tayangan acara The Comment di NET:

Danang : “Pak aku ini binggung. Bapak, dud n dudes ini kan pria- pria idaman wanita.”

Darto : “Betul.”

Danang : “Bagaimana caranya menjadi pria yang diidam-idamkan wanita?”

Darto : “Kamu ingin bercinta?”

Danang : “Kamu sedang ingin bercinta karena.” (Sumber: The Comment, 25 Februari 2015)

Pada data (42) aku ingin bercinta karena merupakan sebuah kaliamat yang secara umum memiliki makna „potongan lirik sebuah lagu,‟ Namun, dalam acara The Comment, aku ingin bercinta karena diplesetkan menjadi kamu sedang ingin bercinta karena. Plesetan dalam bentuk perubahan pada salah satu unsur kata ini terjadi berdasarkan perubahan pada kata aku diplesetkan menjadi kamu. Plesetan ini menunjukkan kekreatifan pembawa acara dalam permainan kata yang diujarkan dan menimbulkan efek humor para pendengarnya. Penonton dapat memahami dan secara langsung tertawa terhadap tuturan yang dituturkan oleh pembawa acara, dikarenakan plesetan yang digunakan terdapat dalam potongan lirik sebuah lagu yang sudah lama dikenal oleh masyarakat. Sehingga penonton dapat secara langsung mengerti maksud plesetan yang dituturkan oleh pembawa acara.

Bentuk frasa aku sedang ingin bercinta terjadi di dalam percakapan antara pembawa acara The Comment yakni, Dimas Danang dan Imam Darto. Tuturan terjadi pada segmen yang bertema “Tips Menjadi Pria Idaman Wanita.” Dimas Danang sebagai penutur menuturkan cara menjadi pria idaman kepada Imam darto yang sebagai mitra tuturnya. Sebagai mitra tutur

Imam Darto menuturkan apakah Dimas Danang sedang ingin bercinta. Namun, Dimas Danang memplesetkan menjadi potongan sebuah lirik lagu sambil menyanyikan plesetan tersebut.

Tabel 5 Data Bentuk Perubahan pada Salah Satu Unsur Kata

Dari uraian bentuk perubahan pada salah satu unsur kata dalam acara The Comment di atas, dapat di tabelkan sebagai berikut:

No Frasa Secara Umum Makna Perubahan Salah Satu Unsur Kata dalam The Comment

1. Luar biasa istimewa luar binasa

2. Manis dibibir mengucap kata

lirik lagu sakit dibibir mengucap kata

3. Cublek-cublek suweng lirik lagu cuwbeth-cuwbeth suweng

4. Tidak semua laki-laki lirik lagu tidak semua lagi-lagi 5. Malaikat pencabut

nyawa

- malaikat pencabut alis

6. Puncak asmara jatuh cinta puncak asrama 7. Memang susahnya

jadi bujangan

lirik lagu memang susahnya jadi tunggangan

8. Sudah terlalu lama sendiri

lirik lagu sudah terlalu lama begini

9. Aku ingin bercinta karena

lirik lagu kamu ingin bercinta karena

Dokumen terkait