• Tidak ada hasil yang ditemukan

Plagiatisme yang terjadi dalam penulisan karya ilmiah dalam berbagai macam bentuk. Seperti yang disampaikan oleh Neville (2007, 29) mengemukakan bahwa ada beberapa bentuk umum plagitisme yang terjadi di kalangan akademik perguruan tinggi, yaitu:

1. Copying another person’s work, including the work of another student (with or without their consent), and claiming or pretending it is your own.

2. Presenting arguments that use a blend of your own and a significant percentage of copied words of the original author without acknowledging the source.

3. Paraphrasing another person’s work, but not giving due acknowledgement to the original writer or organization publishing the writing, including Internet sites. The exceptions to this would be in relation to common knowledge.

Kalimat tersebut di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut:

1. Menyalin pekerjaan orang lain, termasuk karya siswa lain (dengan atau tanpa persetujuan mereka), dan mengklaim atau berpura-pura itu adalah karya Anda sendiri.

34

2. Menyajikan argumen yang menggunakan campuran pendapat Anda sendiri dan persentase yang signifikan dari kata yang disalin dari penulis asli tanpa mengakui sumbernya.

3. Parafrase pekerjaan orang lain, tapi tidak memberikan pengakuan kepada penulis atau organisasi asli menerbitkan tulisan, termasuk situs internet. Kecuali hal ini yang berkaitan dengan pengetahuan umum. Sejalan dengan pendapat di atas, Putra (2011, 2-28) menyatakan bahwa plagiatisme setidaknya muncul dalam tiga bentuk yang berikui ini:

1. Plagiat Langsung (Direct Plagiatisme);

2. Plagiat karena kutipan tidak jelas atau salah kutip (Vague or Incorrect); 3. Plagiat mosaik (Mosaic Plagiarism).

Plagiatisme pada karya ilmiah yang terjadi baik itu: Plagiat Langsung (Direct Plagiatisme) melakukan pengambilan kata atau istilah milik orang lain tanpa disertai pemberian atau tanpa ada penambahan sedikipun dari aslinya. Penulis hanya menyalin bulat-bulat dari sumber aslinya tanpa coba memrepresentasikan maksud dari penulis dan tidak mencantumkan pemilik sebenarnya dari karya ilmiah tersebut.

Plagiat karena kutipan tidak jelas atau salah kutip (Vague or Incorrect) Dalam suatu kutipan seharusnya terdapat kejelasan dari awal hingga akhir kalimat yang menyatakan bahwa kalimat tersebut merupakan kutipan yang diambil dari sumber lain. Namun dalam plagiat bentuk ini penulis kurang jelas menunjukan kalaulah kalimat yang digunakan merupakan sitiran dari karya lain.

Plagiat mosaik (Mosaic Plagiarism) Penulis biasanya melakukan perombakan kalimat yang disitir seolah olah itu merupakan hasil karyanya tanpa

35

menunjukan nilai kredit dari penulis sebenarnya. dapat mencoreng dunia penulisan karya ilmiah. Karya ilmiah yang diharapkan merupakan suatu hasil temuan baru dan memberikan manfaat untuk masyarakat ilmiah, ternyata hanya hasil pencurian karya orang lain. Hal ini tentunya melanggar etika dalam penelitian karena sudah tidak adanya lagi kejujuran dan orisinalitas karya ilmiah yang tercipta.

Pemerintah menyadari bahwa perlu adanya kejujuran dan orisinilitas dari suatu karya ilmiah yang dihasilkan khususnya dalam dunia pendidikan tinggi. Namun dalam kenyataannya masih banyak sekalih terjadi kecurangan dalam penulisan karya ilmiah yang dihasilkan oleh akademisi, seperti yang terjadi di beberapa perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia. Menyikapi hal tersebut pemerintah melaui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan suatu Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi pasal 2 dinyatakan bahwa bentuk dari plagiat meliputi :

a. Mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;

b. Mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;

c. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;

d. Merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;

e. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara memadai.

36

Suatu karya ilmiah dituntut untuk menggunakan karya penulis lain sebagai bahan rujukan gunanya untuk memperkuat pendapat atau pemikiran dari penulis. Mengutip baik istilah, kalimat, iden atau gagasan dari penulis lain bukanlah suatu hal yang dilarang. Namun harus diperhatikan rambu-rambu yang diperbolehkan sperti yang disampaikan oleh beberapa pendapat diatas mengenai bentuk dari plagiatisme.

Menurut Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) (2015)

ada lima tingkatan dalam plagiatisme, yaitu:

1. Uncredited Verbatim Copying of a Full Paper, or Uncredited Verbatim Copying of a Major Portion (more than 50%). within a Single Paper--An instance is where a large section of the original paper is copied without quotation marks, credit notice, reference, and bibliography;

2. Uncredited Verbatim Copying of a Large Portion (greater than 20% and up to 50%) within a Paper;

3. Uncredited Verbatim Copying of Individual Elements (Paragraph(s), Sentence(s), Illustration(s), etc.) Resulting in a Significant Portion (up to 20%) within a Paper-An instance could be where portions of original paper are used in another paper without quotation marks, credit notice, reference, and bibliography;

4. Uncredited Improper Paraphrasing of Pages or Paragraphs;

5. Credited Verbatim Copying of a Major Portion of a Paper without Clear Delineation.

IEEE menyatakan terdapat lima tingkatan dalam melakukan plagiat karya ilmiah yaitu: uncredited verbatim (menyalin kata demi kata) menyalin dari kertas penuh, atau uncredited verbatim menyalin dari porsi besar (lebih dari 50%) dalam kertas tunggal, uncredited verbatim menyalin dari porsi besar (lebih dari 20% dan sampai dengan 50%) dalam kertas, uncredited verbatim menyalin individu elements (ayat (s), ayat (s), Ilustrasi (s), dll) menghasilkan suatu porsi signifikan (hingga 20%) dalam kertas, menggunakan kata-kata yang tidak benar uncredited

37

dari pages atau ayat, dikreditkan menyalin verbatim dari untukan utama dari kertas.

Dokumen terkait