• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1.2 Bentuk dan Jenis Open access

2.1.2.2. Open Access Repository ( Green OA)

Menurut Suber bahwa open access journal menawarkan keunggulan yang dimiliki dalam menjalankan open access antara lain: artikel jurnal tidak membutuhkan tenaga yang berkerja sebagai pembatasan yang diberlakukan oleh penerbit sebagai akibat dari open access. Open access journal mempercepat publikasi, selalu memperoleh kebebasan dalam menjalankan dan dapat mengambil setiap kesempatan. Selalu menerbitkan karya dalam bentuk jurnal. Menampilkan masukan dari teman sejawa (peer review) tanpa harus bergantung pada sarana untuk mengakses jurnal. Ketika dana untuk menjalankan open access harus dihentikan, gold open access memiliki kemampuan untuk mengahsilkan dana dengan melakuakn kegiatan yang sifatnya berorientasi profit.

Gold open access memiliki kelemahan dalam penerapannya, tidak dapat berada dibawah pengawasan tanpa melanggar kebebasan akademik. Harus melakukan hubungan kerjasama dengan vendor penyedia jurnal. Biasanya pada akademik jurnal yang di publikasikan hanya halaman sampul dari suatu artikel baru yang fakultas ijinkan untuk dibuka aksesnya. Hanya berkerja pada karya yang sudah selesai dikerjakan dalam bentuk akhir atau sudah siap untuk di publikasikan.

2.1.2.2. Open AccessRepository (Green OA)

Karya ilmiah yang dihasilkan pada suatu instansi pendidikan tinggi seperti, skripsi, tesis, dan disertasi tidak memiliki penerbit yang mempublikasikannya. Sehingga karya-karya tersebut hanya dapat diakses melalui salah satu layanan yang terdapat di lembaga penyedia biasanya perpustakaan instansi yang disebut repository. Pappalardo & et. all, (2007, 11) memberikan defenisi “A digital

21

repository is an online archive in which authors and academics can deposit their work, with the intention that it will be openly available in digital form”.Dapat diterjemahkan bahwa suatu repositori digital adalah sebuah arsip online di mana penulis dan akademisi dapat mendepositkan pekerjaan mereka, dengan maksud bahwa hal tersebut akan terbuka dan tersedia dalam bentuk digital. Maksudnya bahwa suatu arsip online di mana penulis dan akademisi dapat menyimpan pekerjaan mereka, dengan maksud bahwa karya ilmiah akan tersedia secara terbuka dalam bentuk digital.

Suber (2012, 52) menyatakan bahwa“OA repositories are online collections or databases of articles”. Defenisi tersebut diterjemahkan Repositori OA repositori adalah koleksi online atau database dari artikel. Ditambahkan oleh Swan (2014) bahwa “Institutional repositories are digital collections of the outputs created within a university or research institution”. Diterjemahkan bahwa repositori institusional adalah koleksi digital dari output dibuat dalam universitas atau lembaga penelitian. Selain itu Chapple (2015) menyatakan Sbahwa “A repository is a collection of resources that can be accessed to retrieve information. Repositories often consist of several databases tied together by a common search engine”. Defenisi tersebut dapat diterjenmahkan sebagai berikut bahwa repositori adalah kumpulan sumber daya yang dapat diakses untuk digunakan informasi yang dihimpun didalamnya. Repositori sering terdiri dari beberapa database yang diindeks oleh mesin pencari umum.

22

Berdasarkan pendapat tersebut di atas bahwa suatu repositori merupakan jaringan server yang menyediakan koleksi yang dihasilkan oleh kegiatan akademik. Karya ilmiah tersebut dihimpun pada suatu database dalam format The Open Archives Initiative Protocol for Metadata Harvesting (OAI-PMH) dan dikelola oleh penyedia data untuk mengekspos metadata yang tersedia. Karya ilmiah dalam bentuk metadata dipublis untuk digunakan oleh pengguna sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh universitas penyedia repositori.

Seperti yang dikeukakan oleh Hasugian (2012) bahwa:

Open access repository umumnya hanya dapat diakses secara terbatas oleh pengguna. Ada perpustakaan yang hanya menyediakan akses terhadap metadata dan abstrak saja, ada yang menyediakan akses penuh (fulltext) hanya kepada sivitas akademiknya, dan ada pula yang membuka ases terbuka (opened access) dengan fulltext kepada masyarakat luas.

Pada website www.sehpra.ac.uk (2006) dinyatakan bahwa pada umumnya dalam menjalankan green open access dilambangkan kedalam beberapa warna sebagai berikut:

1. Green:can archive pre-print and post-print or publisher's version/PDF; 2. Blue:can archive post-print (ie final draft post-refereeing) or

publisher's version/PDF;

3. Yellow:can archive pre-print (ie pre-refereeing); 4. White:archiving not formally supported.

Kalimat tersebut di atas dapat diterjemahakan:

1. Green: dapat arsip pra-cetak dan pasca-cetak atau penerbit versi / PDF. 2. Biru: dapat arsip pasca-cetak (yaitu draft akhir pasca peninjauan) atau

penerbit versi / PDF.

3. Kuning: dapat arsip pra-cetak (yaitu pra-peninjauan). 4. Putih: pengarsipan tidak secara resmi didukung.

23

Berdasarkan pendapat tersebut di atas ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menampilkan artikel yang akan di publikasikan menggunakan green open access. Dengan menggunakan repository, penulis dapat memilih sesuai keinginan apakah ingin menerbitkan artikelnya pada saat pre- print, post-print, atau publisher’s version. Dan dapat dijadikan sebagai suatu tempat menyimpan dokumen, informasi, data disimpan, digunakan, dan dipelihara pada suatu format tertentu.

Suatu open access repository menyediakan artikel-artikel secara online pada suatu database lembaga yang menyediakan open access. Pengguna hanya harus masuk kedalam database suatu open access repository untuk dapat mengakses artikel yang disediakan. Biasanya ada kebijakan yang diberlakukan oleh pemegang open access repository terhadap pengguna dalam hal mengakses artikel apakah itu jumlah artikel yang dapat dibaca, di-download ataupun untuk keperluan lainnya.

2.1.2.2.1 Manfaat Open Access Repository (Green OA)

Dalam penerapan open access repository ada berbagai macam variasi yang di berikan oleh lembaga yang memiliki hak terhadap karya ilmiah dalam mengakses karya tersebut. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh apabilah suatu perpustakaan menggunakan repository. Sebagaina dikemukakan disampaikan oleh Pappalardo & et. all (2007, 13-14) bahwa ada banyak manfaat untuk membangun repositori digital, termasuk kesempatan untuk memberikan jangkauan yang lebih luas dari sumber daya pendidikan ke fakultas, dan dampak positif ini mungkin pada reputasi ilmiah institusi anda. Suatu repositori digital:

24

1. Enables staff and other subscribers to have easy access to scholarly and research material generated by members of your institution;

2. Provides access to a range of materials at other institutions worldwide, where your repository forms part of a global system of interoperable repositories;

3. Provides stable, long-term archiving of information and research output there by preserving it for the future;

4. Allows for information to be widely and quickly disseminated so that it achieves the highest impact;

5. Increases the academic reputation of your institution by demonstrating the quality and relevance of the research output produced by members of your institution and by increasing your institution’s general visibility, which can translate into tangible benefits such as increased funding from both public and private sources; and

6. Facilitates greater citation of deposited articles, thereby increasing the profile of contributing authors.

Pendapatan di atas menjelaskan bahwa repository memungkinkan staf dan pelanggan lainnya untuk memiliki akses mudah ke bahan ilmiah dan penelitian yang dihasilkan oleh anggota institusi anda. Menyediakan akses ke berbagai materi di lembaga-lembaga lain di seluruh dunia, di mana bentuk-bentuk repositori Anda untukan dari sistem global repositori interoperable. Menyediakan pengarsipan jangka panjang informasi dan penelitian keluaran sana dengan melestarikan untuk masa depan. Memungkinkan informasi secara luas dan cepat disebarluaskan sehingga mencapai dampak tertinggi (ini dapat dibandingkan dengan model penerbitan tradisional yang didasarkan pada membatasi, melalui harga berlangganan, akses informasi). Meningkatkan reputasi akademik institusi anda dengan menunjukkan kualitas dan relevansi dari hasil penelitian yang dihasilkan oleh anggota institusi dan dengan meningkatkan visibilitas umum institusi anda, yang dapat diterjemahkan ke dalam manfaat nyata seperti peningkatan pendanaan dari sumber-sumber publik dan swasta; dan memfasilitasi kutipan yang lebih besar .

25

Di tambahkan lagi oleh Pendit (2013) menyatakan bahwa “Setiap makalah yang di sediakan di open access repository langsung siap dibaca, tak ada penundaan yang disebabkan oleh penyuntingan, percetakan,atau pengiriman lewat pos”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa open access repository memberikan banyak manfaat, pengguna mendapat keuntungan tanpa harus menungu lama untuk menggunakan suatu karya ilmiah. Pengarang hanya dengan mempublis karyanya maka pengguna dapat memanfaatkan karya ilmiah tersebut. Pengguna tidak harus menunggu karena naskah harus melewati penyuntingan, percetakan, atau pengiriman lewat pos.

2.1.2.2.1 Kelebihan dan Kelemahan GreenOpen Access

Tidak jauh berbeda dengan gold open acess, pada penerapannya green open access juga memiliki keunggulan dan kelemahan. Menurut Suber (2012, 58-56) ada beberapa kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh green open access sebagai berikut:

a. Kelebihan green open access, yaitu:

1. Green OA makes faster progress, since it doesn’t require the launch of new peer-reviewed journals or the conversion of old ones;

2. Green OA can be mandated without infringing academic freedom; 3. A green OA policy at a university can cover the institution’s entire

research output, regardless of where authors choose to publish; 4. Green OA is compatible with toll-access publication;

5. green OA allows authors to have their cake and eat it too;

6. Green OA works for preprints as well as postprints, while gold OA only works for postprints.

7. Green OA works for other kinds of work that peer-reviewed journals generally don’t publish, such as datasets, source code, theses and dissertations, and digitized copies of work previously available only in another medium suchas print, microfiche, or film.

Dokumen terkait