• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan tingkat plagiatisme yang terjadi dalam penulisan karya ilmiah digolongkan kedalam beberapa tingkatan. Seperti yang dikemukakan oleh Suwarjo & at. all (2012) mengutip Sudigdo (2007) dalam artikel Penelitian Identifikasi Bentuk Plagiat pada Skripsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2012 menjelaskan jenis- jenis plagiat dalam beberapa kelompok, yaitu:

1. Jenis plagiatisme berdasarkan aspek yang dicuri: plagiarism ide, plagiatisme isi,(data penelitian), plagiatisme kata, kalimat, paragraf, dan plagiatisme total;

2. Berdasarkan sengaja atau tidak plagiatisme: plagiatisme yang disengaja dan plagiatisme yang tidak disengaja;

3. Klasifikasi berdasarkan proporsi, atau persentasi kata, kalimat, paragraf yang dibajak : plagiatisme ringan : < 30%, plagiatisme sedang : 30-70%, plagiatisme berat atau total : >70 %.

Berdasarkan pada pola plagiatisme : plagiatisme kata demi kata (word for word plagiarizing), dan plagiatisme mosaik. Selain itu masih dikenal pula istilah autoplagiarism atau self-plagiarism (vide infra).

Ditambahkan lagi Rajeev (2012) menyatakan bahwa ada beberapa jenis plagiatisme, yaitu:

1. Plagiatisme total (Full Plagiarism). Whenever a writer copies the content from another source as it is, it is called full plagiarism;

2. Plagiatisme parsial (Partial Plagiarism). When a person combines data from two or three different sources in his work, it amounts to partial plagiarism;

3. Minimalistic. Plagiarism Minimalistic plagiarism is done when a person paraphrases the same content but in a different flow;

38

4. Source Plagiarism. When a person changes the construction of the sentence but does not bother to change the original wording, it amounts to mosaic plagiarism;

5. Auto-Plagiasi (Self Plagiatisme). Using one's own work, fully or partially, or even the same thoughts and reproducing it in some form or the other, has been termed as self-plagiarism by many. Sedangkan Ithenticate (2014) “Self-Plagiarism is defined as a type of plagiarism in which the writer republishes a work in its entirety or reuses portions of a previously written text while authoring a new work”.

Kelima kalimat tersebut di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut:

1. Full Plagiarism penulis mengambil seluruh isi dari sumber lain secara keseluruhan.

2. Partial Plagiarism penulis menggabungkan beberapa kalimat dari karya orang lain lalu mengakui sebagai karya baru.

3. Minimalistic ketika seseorang mengambil kata, ide, atau kalimat sebagai miliknya.

4. Source Plagiarism atau mosaic plagiarism ketika seseorang merubah struktur kalimat tetapi tidak merubah kata yang memabangun kalimat tersebut.

5. Self Plagiatisme atau Auto-Plagiasi seseorang mengambil kata, ide atau kalimat miliknya sendiri untuk dijadikan karya ilmiah baru.

ukessays.com (2015) menuliskan bahwa internet membawa plagiatisme akademik kedalam beberapa jenis, yaitu:

1. Full Plagiarism:This refers to data that has been produced as one's own content, without making any changes made to the word, thoughts or ideas of the writer or the author;

2. Partial Plagiarism: This type refers to a combination of different

39

3. Minimalistic Plagiarism:In this type, there is a use of someone else's concept, ideas and opinions in their own words;

4. Source Citation: When complete source information including quotes is provided, generally it is not considered into plagiarism;

5. Self-plagiarism: This form of plagiarism is mostly contented as "it is" and "is not".

Plagiatiesme di kelompokan kedalam beberapa jenis sesuai dengan motif yang muncul dalam mengambilan karya. Penulis sengaja mengambil kata atau ide orang lain tanpa memberikan pemaknaan atas apa yang dituliskan oleh penulis lain. Penulis hanya mengambil kata atau ide orang lain lalu mengklaim bahwa itu adalah hasil dari pemikiranya pelanggaran ini disebut full plagiarism. Ketika penulis hanya mengambil kata atau ide dari sejumlah sumber lalu menggabungkanya seolah-olah itu merupakan hasil buah pikirnya pelanggaran tersebut disebut partial plagiarism. Menulis dengan ide, konsep, pendapat hanya sama hanya berbeda alur menyampaikanya. Penulis hanya mengubah urutan dari kalimat ataupun paragraf karya orang lain ini disebut minimalistic plagiarism. Ketika penulis mengubah struktur kalimat tetapi tidak mengubah kata-kata pada kalimat disebut dengan source plagiarism atau mosaic plagiarism. Disini dinyatakan bahwa self plagiarism merupakan pengambilan kata, kalimat, prase, atau paragraf dari karya tulis yang dihasilkan oleh pelaku palgiat itu sendiri. mengambil tulisan milik sendiri untuk dijadikan tulisan berikutnya tanpa pencantuman sumber yang jelas.

Berdasarkan penadapat ahli tersebut di atas, penulis dapat mengetahui bahwa ada bermacam-macam jenis plagiatisme seperti full plagiatrism, plagiarism parsial, Auto-plagiasi, source plagiarism, dan minimalistic plagiarism. Oleh sebab itu, dengan keanekaragamnya jenis-jenis plagiat sehingga

40

setiap insan yang akan menghasilkan karya ilmiah dapat lebih berhati-hati dalam menulis. Sehingga kesalahan saat menulis baik yang disengaja ataupun tidak disengaja dapat diminimalisir sekecil mungkin.

Sedangkan Turniti.com (2012) menuliskan pada artikelnya bahwa ada 10 jenis plagiatisme, yaitu:

1. Clone: An act of submitting another’s work, word-for-word, as one’s own;

2. CTRL-C: A written piece that contains significant portions of text from a single source without alterations;

3. Find–Replace:The act of changing key words and phrases but retaining the essential content of the source in a paper

4. Remix: An act of paraphrasing from other sources and making the content fit together seamlessly;

5. Recycle: The act of borrowing generously from one’s own previous work without citation; To self plagiarize;

6. Hybrid: The act of combining perfectly cited sources with copied passages without citation in one paper;

7. Mashup: A paper that represents a mix of copied material from several different sources without proper citation;

8. 404 Error: A written piece that includes citations to non-existent or inaccurate information about sources;

9. Aggregator: The “Aggregator” includes proper citation, but the paper contains almost no original work;

10. Re-Tweet: This paper includes proper citation, but relies too closely on the text’s original wording and/or structure.

Dengan sengaja memengambil karya orang lain seperti: kata, kalimat, ide, dan paragraf menjadikannya seolah-olah merupakan hasil buah pemikirannya disebut dengan Clone. Menulis untukan isi yang khusu dari teks dari suatu sumber tanpa menambahkan kata penghubung atau pemberian makna disebut CTRL+ C. Kegiatan mengubah kata kunci dan kalimat tetapi tidak memberikan pemaknaaan inti dari isi kalimat dari suatu sumber disebut find-replace. Menggabungakan kalimat dari sejumlah sumber lalu menyatukannya seolah-olah menjadi suatu karya baru disebut remix. Menggunakan kalimat kalimat dari suatu karya

41

sebelumnya untuk menghasilkan karya yang baru tanpa menyertakan sumber yang dilakukan oleh penulis itu sendiri disebut recycle (self-plagiarsm). Menggabungkan kalimat dari beberapa sumber dengan milik penulis tanpa menyertakan sumbernya disebut hybrid. Menampilkan karya baru yang diambil dari sejumlah sumber tanpa menyertakan sumber aslinya disebut mashup. Penulis memasukan sumber yang tidak menjadi rujukan dalam tulisanya disebut 404 Error. Karya ilmiah yang isinya lebih banyak menggunakan kutipan sumber dibandingkan dengan hasil pemikiran penulis disebut aggregator. Karya ilmiah yang didalamnya memiliki struktur kata atau kalimat yang mirip dengan kutipan sumber disebut re-tweet.

Dokumen terkait