Landasan Teoretik, Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian
A. Deskripsi Teoretik
4. Berbagai Metode Pembelajaran Matematika
Melakukan proses pembelajaran adalah aktivitas guru sehari-hari. Seorang guru dalam melakukan pembelajaran harus menentukan metode yang akan digunakan. Pemilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan agar tujuan-tujuan dalam pembelajaran tercapai.
Metode menurut Winarno Surakhmad adalah cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. 31 Sehingga dengan
30Suhendar, Perkembangan kurikulum dan Pembelajaran Matematika, ..., h. 7.21
menggunakan metode kegiatan pembelajaran akan lebih terarah. Semakin baik metode yang digunakan, makin efektif pula pencapaian tujuan.
Metode pembelajaran adalah cara menyajikan materi yang masih bersifat umum, misalnya seorang guru menyajikan materi dengan penyampaian secara lisan atau disebut dengan metode ceramah. Seorang guru matematika dalam pembelajaran pasti menjelaskan suatu konsep secara detail, karena tanpa guru menjelaskan siswa akan kesulitan untuk memahaminya. Namun, sebaiknya guru juga melibatkan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan dengan pola pikir mereka. Sehingga guru tidak perlu lagi menjelaskan secara panjang lebar. Oleh karena itu guru matematika juga harus mempunyai variasi metode mengajar lain sehingga siswa tidak terasa jenuh dalam proses pembelajaran. Berikut ini adalah contoh metode-metode pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika:32
1) Think Pair Share, metode ini termasuk metode pembelajaran kooperatif. Langkah-langkahnya guru menyajikan materi, berikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan sebangku-sebangku (think-pairs), dan presentasi kelompok (share)
2) STAD (Student Teams Achievement Division), kegiatan pembelajaran STAD adalah guru menyampaikan materi, kemudian para siswa bergabung dalam kelompoknya yang terdiri dari 4-5 orang untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai materi tersebut. Selanjutnya guru memberikan kuis, dalam mengerjakan kuis siswa dilarang kerja sama satu sama lainnya, guru memberikan reward kepada kelompok yang mendapatkan skor tertinggi.
3) TTW (Think Talk Write), pembelajaran ini dimulai dengan berpikir melalui bahan bacaan, hasil bacaanya dikomunikasikan dengan presentasi, dan kemudian buat laporan hasil presentasi.
32
Metode-metode tersebut dapat melibatkan siswa menjadi aktif dan siswa dapat mengeksplor kemampuan yang mereka miliki. Supaya siswa aktif, gembira, dan senang dalam belajar matematika, hendaknya seorang guru berperan sebagai fasilitator dan siswa sebagai pusat belajar (centered learning).
Setiap metode tidak dapat berdiri sendiri tanpa terlibatya metode lain. Misalnya pada metode STAD terlibat metode ceramah, diskusi. Masing-masing metode mempunyai kelemahan dan keunggulan. Pemilihan variasi metode mengajar yang tepat dapat lebih meningkatkan hasil proses belajar mengajar.
5. Metode SQ3R
Ada beberapa metode membaca yang telah dikembangkan dan diterapkan dalam berbagai penelitian, salah satunya adalah metode SQ3R. Metode SQ3R adalah metode memabaca untuk memahami bahan ajar/materi, soal-soal cerita, dan lain-lain. Metode SQ3R telah banyak terbukti bahwa dengan metode SQ3R dapat meningkatkan memahami bacaan baik itu materi pelajaran, cerita, novel.
Metode SQ3R dikembangkan oleh Francis P. Robinson pada tahun 1946 di Universitas Ohio Amerika Serikat.33 Metode SQ3R dapat digunakan dalam pembelajaran untuk membantu memahami materi, seperti di perguruan tinggi ataupun sekolah-sekolah. Dahulu metode SQ3R digunakan sebagai sistem belajar untuk mahasiswa di perguruan tinggi tetapi metode ini juga cocok untuk alat belajar siswa, karena metode ini mudah diadaptasikan untuk teks cerita nyata yang lebih sederhana.34
Metode ini dirancang untuk membantu siswa memahami materi yang digunakan beberapa tahap untuk membimbing siswa selama membaca dan belajar. Langkah-langkah metode SQ3R disusun secara sistematis dan bertahap hingga memudahkan siswa untuk memahami materi.
33
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,....h.128
34
Pamela J. Faris, Teaching Reading: A Balanced Approach For Today’s Clasrooms, (New York: MC Graw Hill, 2004), h. 356
langkah pada metode SQ3R yaitu Survey, Question, Read, Recite, dan Review.35
Pada proses belajar, ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami definisi, cerita, atau bacaan lainya, sehingga mereka terhambat untuk mendapatkan informasi dari apa yang dibacanya. Tidak jarang untuk memahami suatu bacaan kita membaca lebih dari satu kali. Faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam membaca dapat dipengaruhi karena kondisi lingkungan keluarga, sekolah, tingkat materi pelajaran, dan minat membaca.
Metode SQ3R dikenal untuk mempelajari suatu bacaan pada mata pelajaran yang banyak mengandung bacaan, seperti mata pelajaran geografi, sejarah, bahasa inggris. Padahal setelah dilakukan beberapa penelitian, metode SQ3R juga dapat diterapkan pada pelajaran eksakta seperti fisika, matematika, kimia, dan biologi. Penerapan pada pelajaran eksakta sama halnya dengan pelajaran yang bukan eksakta. Seperti yang dikatakan oleh Sagala (2009) metode SQ3R dapat digunakan untuk mata pelajaran apa saja.36
Pada penerapan metode SQ3R siswa tidak sekedar menghafal dan mengulang tanpa pemahaman makna, tetapi juga dapat melibatkan siswa pada proses berpikir dan mencari pemahaman makna dari informasi yang sedang dipelajari. Untuk memperoleh pemahaman dari informasi yang dipelajari, siswa harus terampil membaca materi yang disajikan guru. Adapun langkah-langkah metode SQ3R yaitu:
1) Survey
Survey adalah aktivitas siswa untuk mengamati atau mengidentifikasi seluruh teks dari segi judul, subjudul, kata-kata yang bercetak miring, kata-kata yang dibold atau kata-kata yang dianggap penting. Pada aktivitas survey ini guru membantu dan mendorong siswa
35
Soedarso, Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Aktif, (Jakarta: Garamedia Pustaka, 2004), h. 59
36
untuk memeriksa dan meneliti secara singkat seluruh teks yang dibaca. Survey ini dilakukan hanya beberapa menit. Pada langkah survey, siswa dianjurkan menyiapkan pensil, kertas, stabilo untuk menandai bagian-bagian tertentu. Bagian-bagaian tertentu ini akan dijadikan dan mempermudah menyusun bahan pertanyaan pada langkah berikutnya.
2) Question
Question adalah aktivitas siswa untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan teks. Pada langkah ini guru memberikan petunjuk atau contoh kepada siswa untuk membuat pertayaan-pertanyaan yang jelas, singkat, dan relevan, misalnya dengan menggunakan kata tanya apa, bagaimana, mengapa, kapan, dimana, siapa, dll. Misalnya, jika judul bacaan itu relasi dan cara penyajian relasi, pertanyaan yang bisa muncul adalah apakah yang dimaksud dengan relasi? atau bagaimanakah cara penyajian relasi? Jumlah pertanyaan bergantung pada panjang-pendeknya teks dan kemampuan siswa dalam memahami teks.
3) Read
Read adalah aktivitas membaca teks secara aktif. Aktivitas ini dilakukan untuk mencari ide pokok dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat pada langkah kedua. Tandailah kata kunci dengan menggaris bawahi, memberikan warna, atau membuat catatan dipinggir halaman.
4) Recite
Recite adalah aktivitas menjawab setiap jawaban yang telah ditemukan. Pada langkah ini siswa menyebutkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun. Siswa harus merubah informasi yang telah dibaca dengan menggunakan kata-kata sendiri dan mengatakannya dengan lantang. Pada langkah ini siswa dilatih untuk tidak membuka catatan jawaban. Jika sebuah pertanyaan tidak terjawab, siswa tetap menjawab pertanyaan berikutnya hingga seluruh pertanyaan dapat dijawab dengan baik. Recite merupakan aktivitas siswa untuk
mendemonstrasikan pemahaman tentang materi ajar yang sedang dipelajari.
5) Review
Review adalah aktivitas siswa untuk meninjau ulang seluruh pertanyaan dan jawaban secara singkat. Siswa membaca kembali bagian materi untuk mengkonfirmasi jawaban-jawaban sebelumnya. Aktivitas review digunakan untuk memastikan siswa menangkap informasi dan memahami ide pokok dari bahan bacaan yang diberikan. Pada aktivitas review ini, guru bisa memberikan quis untuk menguji pemahaman siswa pada materi yang diajarkan.
Metode SQ3R dapat mendorong siswa untuk lebih memahami buku teks yang mereka pelajari dan lebih terarah pada intisari yang terdapat dalam buku teks. Selain itu, tahapan-tahapan yang sistematis pada metode SQ3R membuat siswa untuk aktif dalam proses berpikir. Sehingga diharapkan setiap informasi yang dipelajari dapat tersimpan dengan baik dalam sistem memori jangka panjang siswa. Menurut Soedarso usaha yang efektif untuk memahami dan mengingat lebih lama dapat dilakukan dengan (1) mengorganisasikan bahan yang dibaca dalam kaitan yang mudah dipahami, (2) mengaitkan fakta yang satu dengan yang lain atau dengan menghubungkan pengalaman atau konteks yang anda hadapi.37
Para siswa mengaplikasikan metode ini dengan bimbingan dan bantuan guru dan melatihnya dalam bentuk kelompok atau berpasangan.38 Pembentukan kelompok atau berpasangan berguna agar siswa dapat mendiskusikan suatu konsep dengan teman-teman
Ada beberapa keuntungan menerapkan metode SQ3R dalam proses pembelajaran, yaitu:39
37
Soedarso, Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Aktif, (Jakarta: Garamedia Pustaka, 2004), h. 58
38 John, Edwin, Literacy for Children in an Information Age, (Canada: Thomson Higher Education, 2008) h. 217
39
Nida Husna, Step by Step to Reading Skill, (Jakarta: English Department Faculty of Tarbiyah and Teachers Training Syarif Hidayatullah State Islamic University 2006), Cet. 3, h. 11
1) Pendekatan tugas melalui membaca teks dapat membuat siswa lebih percaya diri
2) Membantu konsentrasi siswa
3) Metode ini bisa membantu siswa untuk memfokuskan bagian-bagian yang tersulit dalam membaca, bila sebuah pertanyaan tidak dapat dijawab atau tidak dimengerti, siswa bisa mengidentifikasi kesulitannya dan mendapatkan jawabannya.
4) Melatih memberikan jawaban dalam pertanyaan tentang materi 5) Membantu mempersiapkan catatan dalam bentuk tanya jawab
Metode SQ3R dalam pembelajaran matematika dapat digunakan untuk membaca materi matematika dan membaca soal matematika. Suatu hal yang harus diperhatikan untuk memiliki keterampilan membaca matematika dengan baik, yaitu siswa harus memahami hakikat matematika seperti simbol-simbol matematika dan istilah-istilah matematika. Begitu pula saat menemukan tabel, bagan, diagram-diagram atau contoh-contoh siswa harus secara utuh menangkap maksudya. Keterampilan dalam membaca matematika dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu:40
1) Keterampilan membaca matematika yang tingkat rendah (low order mathematical doing). Contohnya: membaca teks yang memuat operasi sederhana, menerapkan rumus matematika secara langsung, mengikuti prosedur algoritma yang baku.
2) Keterampilan membaca matematika yang tingkat tinggi (high order mathematical doing). Contohnya: membaca matematika yang memuat kemampuan memahami ide matematik secara mendalam, mengamati data dan menggali teks yang tersirat, menyusun konjektur, analogi dan generalisasi, menalar secara logik, menyelesaikan masalah, berkomunikasi secara matematik dan mengkait ide matematik dengan kegiatan intelektual lainnya tergolong pada cara berpikir tingkat tinggi.
40
Utari Sumarrno, “Pembelajaran Keterampilan Membaca Matematika Pada Siswa Sekolah Menengah”, dari: http://math.sps.upi.edu/wp-content/uploads/2010/02/MKLH-KETBACA-MAT-NOV-06-new.pdf, diakses, Rabu, 15 juni 2010,pukul: 11.00
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, metode SQ3R mampu meningkatkan pemahaman siswa tehadap materi ajar. Adapaun langkah-langkah metode SQ3R dapat disimpulkan melalui tabel di bawah ini:
Tabel 1
Langkah-Langkah Metode SQ3R
Langkah-langkah Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Survey
a. Memberikan bahan bacaan kepada siswa b. Menginformasikan cara mengidentifikasi bahan bacaan dengan memperhatikan judul, subjudul, symbol, grafik, atau istilah-istilah
a. Membaca bahan bacaan yang diberikan
b. Mengidentifikasi teks bacaan dari segi judul, subjudul, symbol, grafik, atau istilah-istilah yang ada pada teks bacaan
Question
a. Memberikan tugas kepada siswa untuk membuat pertanyaan yang sesuai dengan hasil survey
a. Membuat
pertanyaan dari hasil pengamatan yang dilakukan pada langkah survey
Read
a. Memberikan tugas kepada siswa untuk membaca bahan bacaan secara menyeluruh b. Meminta siswa untuk mendiskusikan a. Membaca secara aktif sambil memahami konsep yang ada pada bahan bacaan guna
mencari jawaban-jawaban yang telah disusun
konsep, istilah, symbol yang
terdapat pada bahan bacaan
b. Mendiskusikan konsep yang
terdapat pada bahan bacan
Recite
a. Meminta siswa untuk membacakan jawaban-jawaban yang telah mereka susun dengan menggunakan bahasa sendiri
a. Mengungkapkan jawaban-jawaban yang telah disusun dengan lantang dan keras tanpa membawa catatan Review a. Meminta siswa meninjau ulang jawaban-jawaban yang telah dibuat b. Meminta siswa
untuk membuat kesimpulan dari bahan bacaan yang telah dipelajari
a. Memeriksa kembali pertanyaan dan jawaban yang telah mereka susun b. Membuat
kesimpulan dari bahan bacan yang telah dipelajari
Contoh Penerapan Metode SQ3R dalam Pembelajaran Matematika
Langkah-langkah membaca menggunakan metode SQ3R