• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dapat dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan badan hukum yang bersifat nirlaba. Rumah sakit publik yang dikelola pemerintah dan pemerintah daerah diselenggarakan berdasarkan pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Rumah sakit privat

Dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero.

2.6.2.2 Klasifikasi Rumah Sakit Secara Khusus

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340 Tahun 2010 tentang rumah sakit, rumah sakit umum diklasifikasikan berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan rumah sakit:

a. Rumah sakit umum kelas A

Adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan subspesialistik luas.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta b. Rumah sakit umum kelas B

Adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya sebelas spesialistik dan subspesialistik luas.

c. Rumah sakit umum kelas C

Adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar.

d. Rumah sakit umum kelas D

Adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar (Depkes RI 2009; Siregar, 2004).

2.7 Rekam Medik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada paien. Suatu rekam medik yang lengkap mencakup data identifikasi dan sosiologis, sejarah famili pribadi, sejarah kesakitan yang sekarang, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus seperti: konsultasi, data laboratorium klinis, pemeriksaan sinar X dan pemeriksaan lain, diagnosis sementara, diagnosis kerja, penanganan medik atau bedah, patologi mikroskopik dan nyata, kondisi pada waktu pembebasan, tindak lanjut dan temuan otopsi (Siregar, 2004).

Kegunaan dari rekam medik :

a) Digunakan sebagai dasar perencanaan berkelanjutan perawatan penderita. b) Merupakan suatu sarana komunikasi antar dokter dan setiap professional

yang berkontribusi pada perawatan penderita.

c) Melengkapi bukti dokumen terjadinya atau penyebab kesakitan atau penderita dan penanganan atau pengobatan selama tiap tinggal di rumah sakit.

d) Digunakan sebagai dasar untuk kajian ulang studi dan evaluasi perawatan yang diberikan kepada pasien.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta e) Membantu perlindungan kepentingan hukum penderita, rumah sakit dan

praktisi yang bertanggung jawab.

f) Menyediakan atau untuk digunakan dalam penelitian dan pendidikan.

g) Sebagai dasar perhitungan biaya, dengan menggunakan data rekam medik, bagian keuangan dapat menetapkan besarnya biaya pengobatan seorang penderita (Siregar dan Lia, 2003)

2.8 Review Literatur 2.8.1 Latar belakang

Gastroenteritis akut atau diare karena infeksi secara umum didefinisikan sebagai penurunan konsistensi tinja menjadi cair atau lembek dan peningkatan

frekuensi BAB (biasanya ≥ 3 dalam 24 jam), dengan atau tanpa demam dan muntah. diare akut inbiasanya berlangsung <7 hari tidak > 14 hari (Guarino Alfredo, 2014). Gastroenteritis akut masih menjadi masalah kesehatan di negara-negara maju dan berkembang. gastroenteritis akut menjadi peringkat pertama sebagai salah satu penyebab kematian pada anak-anak. Kematian karena gastroenteritis akut lebih besar terjadi pada negara berkembang dibandingkan di negara-negara maju. Di negara-negara berkembang, gastroenteritis adalah penyebab umum kematian pada anak-anak yang berusia <5 tahun (Kanti Shuvra. dkk, 2014).

2.8.2 Epidemiologi

Di eropa, kejadian diare berkisar dari 0,5 sampai 2 episode per anak per tahun pada anak-anak dengan usia <3. Gastroenteritis merupakan alasan utama untuk rawat inap di kisaran usia anak, agen bakteri yang paling umum adalah campylobacter atau salmonella tergantung masing-masing negara (Guarino Alfredo, 2014).

2.8.3 Manifiestasi Klinik

Terdapat gejala klinik pada diare infeksi karena virus dan bakteri, yaitu

berupa demam tinggi ≥40oC, terdapat darah pada feses dan sakit perut. muntah dan pernapasan merupakan gejala yang berhubungan dengan diare yang

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta disebabkan oleh virus.terapat tanda klinik gastroenteritis akut yang bersal dari bakteri dengan diare yang disebabkan karena virus, yaitu anak-anak dengan infeksi virus dengan frekuensi muntah yang lebih sering daripada anak-anak dengan infeksi karena bakteri.

2.8.4 Pengobatan Diare Akut Infeksi a. Rehidrasi

Penggunaan oralit merupakan penanganan pertama pada anak dengan gastroenteritis akut, oralit efektif dalam mengurangi output tinja, mengurangi muntah dan mengurangi kebutuhan untuk terapi IV tambahan. World Health Organization (WHO) menetapkan standar cairan rehidrasi oral (oralit) harus mengandung natrium, kalium, klorida, sitrat, dan glukosa. Meskipun oralit membantu dalam manajemen diare, namun oralit tidak dapat mengurangi durasi diare atau volume tinja.

Dalam rangka mengoptimalkan khasiat oralit, WHO merekomendasikan oralit dimodifikasi dengan mengurangi osmolaritasnya, administrasi seng glukonat, karbohidrat yang tidak dicerna, tepung beras, dan semua bakteri probiotik dengan hasil yang beragam. Di negara-negara berkembang, upaya untuk rehidrasi mengguna kan cairan rumah tangga sering memperburuk kehilangan cairan usus dengan meningkatkan beban osmotik dan mengganggu penyerapan air dan elektrolit (Dover Arthur, 2015).

b. Manajemen Nutrisi

Guidline dari Europeas Society for Pediatric Gastroenterology, Hepatology and Nutrition (ESPGHAN) / European Society of Pediatric Infectious Disease (ESPID) dan institute nasional untuk pedoman kesehatan dan perawatan keunggulan setuju pada rekomendasi yang berhubungan dengan diagnosis dan pengelolaan gastroenteritis akut, termasuk rehidrasi oral yang cepat. semua pedoman menyatakan bahwa menyusui harus terus berlanjut sepanjang rehidrasi, sebuah diet yang sesuai sesuai dimulai selama atau setelah rehidrasi awal (4-6 jam).

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2.8.5 Terapi Farmakologi

1. Antiemetik

Ondansetron :Ondansetron yang digunakan tersedia dan diberikan secara oral atau intravena, efektif pada anak-anak dengan muntah yang berhubungan dengan gastroenteritis. ondansetron tidak direkomendasikan pada anak-anak dengan gastroenteritis akut moderat sampai berat,karena salah satu efek samping yang paling umum pada ondansetron adalah peningkatan frekuensi diare (Guarino Alfredo, 2014).

Berdasarkan penelitian secara RCT menunjukkan bahwa ondansetron dan domperidone dapat digunakan dalam mengobati anak-anak menderita gejala AGE (Acute Gastroenteritis). Keduanya menunjukkan khasiat yang dapat diterima anak-anak serta profil keamanan yang baik. Kebanyakan Anak-anak yang dapat mentolerir dosis pertama dapat dengan aman dipulangkan setelah petunjuk penting untuk orang tua disediakan. Sebagian besar pasien akan pulih dari gejala mereka dalam waktu 72 jam setelah dimulainya pengobatan. Ondansetron dapat dianggap sebagai alternatif yang aman sebanding dengan domperidone yang sering digunakan pada anak-anak Thailand yang menderita gejala gastroenteritis. uji klinis lebih besar diperlukan untuk lebih mengeksplorasi efektivitas kedua obat tersebut. Namun, terlihat kecenderungan khasiat yang lebih baik pada ondansetron, penelitian ini tidak bisa menunjukkan perbedaan yang signifikan antara ondansetron dan domperidone dalam mengendalikan muntah pada pasien dengan AGE. Namun, pasien dalam kelompok domperidone rata-rata harus menerima jumlah dosis yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien dalam kelompok ondansetron. Pemilihan domperidone karena umumnya domperidone banyak digunakan pada masyarakat asia khususnya di Thailand (Reksuppaphol, 2013).

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Antimotalitas atau obat antiperistatik

Loperamide :penggunaan loperamide tidak dianjurkan dalam manajemen pengobatan gastroenteritis akut pada anak.

3. Adsorben

Diosmectite : diosmectite dapat digunakan dalam management untuk gastroenteritis akut, namun masih belum direkomendasikan dalam pengobatan untuk anak karena hanya bermanfaat pada anak yang terkena diare karena rotavirus (Guarino Alfredo, 2014).

Dokumen terkait