• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERFIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A Deskripsi Teoretik

Dalam dokumen BUKU PEDOMAN METODE PENELITIAN (Halaman 57-63)

BAB II DESKRIPSI TEORETIK, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN, terbagi menjadi tiga

BERFIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A Deskripsi Teoretik

1. Belajar dan Pembelajaran PPKn a. PPKn b. Belajar c. Pembelajaran d. Pembelajaran PPKn 2. Minat Belajar Pa g e

5

7

Pada gambar di atas, nampak bahwa di bagian Sub-Bab A Deskripsi Teoretik, telah diurutkan variabel-variabel yang sama dengan variabel yang dinyatakan di bagian rumusan masalah penelitian.

Kesinambungan Deskripsi Teoretik dengan Kerangka Berfikir

Pada bagian rumusan masalah penelitian, peneliti mengajukan pertanyaan - “apakah terdapat pengaruh positif dan signifkan kinerja guru terhadap minat belajar?” – pertanyaan itu harus dijawab oleh peneliti. Untuk menjawabnya, peneliti harus memiliki pengetahuan yang banyak tentang apa-apa yang dipertanyakan – teori-teori yang mengkaji pengaruh kinerja guru terhadap mnat belajar. Teori adalah pengetahuan tingkat tinggi yang dibangun dari

konsep, generalisasi, asumsi, hipotesis, kemudian baru teori itu sendiri. Berdasarkan pada teori-teori yang diuraikan di bagian deskripsi teoretik, peneliti menyusun teori baru. Teori baru itu menyatakan ada atau tidak adanya pengaruh kinerja guru terhadap minat belajar. Teori itu diuraikan di bagian kerangka berfkir. Ketika peneliti menyatakan ada atau tidak adanya pengaruh kinerja guru terhadap minat belajar, maka peneliti secara langsung menjawab pertanyaan penelitian “apakah terdapat pengaruh positif dan signifkan kinerja guru terhadap minat belajar?”.

Letak kesinambungan antara deskripsi teoretik dengan kerangka berfkir dapat diringkaskan pada gambar berikut:

BAB II DESKRIPSI TEORETIK, KERANGKA

BERFIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Deskripsi Teoretik

1. Belajar dan Pembelajaran PPKn a. PPKn b. Belajar c. Pembelajaran d. Pembelajaran PPKn 2. Minat Belajar Pa g e

5

8

a. Hakikat Minat Belajar b. Indikator Minat Belajar

Dari kajian teoretik, dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah keinginan untuk mempelajari materi pelajaran, dalam hal ini mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Minat belajar atau keinginan belajar itu dapat ditunjukkan oleh hal-hal berikut ini: (1) antuasiasme dalam mengikuti pelajaran; (2) fokus memperhatikan hasil belajar; (3) mengajukan pertanyaan ketika terdapat materi yang tidak dipahami; (4) menyatakan pendapat atas masalah yang relevan dengan materi yang dipahami.

3. Kinerja Guru

a. Hakikat Kinerja Guru b. Indikator Kinerja Guru

Dari kajian teoretik, dapat disimpulkan kinerja guru adalah diri seorang guru menunjukkan keahlian-keterampilan dalam mengajar. Kegiatan pengajaran terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.

Kinerja guru adalah mampu melaksanakan pembelajaran yang dapat mencapai tujuan

pembelajaran. Untuk itu diperlukan pemilihan metode dan strategi pembelajaran yang dapat mendorong minat belajar. Kinerja guru dapat ditunjukkan: (1) kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran; (2) penguasaan materi pelajaran; (3) ketepatan media pembelajaran dengan materi pelajaran, dan (4) kesesuaian tes dengan tujuan dan materi pelajaran.

Letak kesinambungan antara deskripsi teoretik dengan kerangka berfkir dapat diringkaskan pada gambar berikut:

BAB II DESKRIPSI TEORETIK, KERANGKA

BERFIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Deskripsi Teoretik Pa g e

5

9

1. Belajar dan Pembelajaran PPKn a. PPKn b. Belajar c. Pembelajaran d. Pembelajaran PPKn 2. Minat Belajar

a. Hakikat Minat Belajar b. Indikator Minat Belajar

Dari kajian teoretik, dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah keinginan untuk mempelajari materi pelajaran, dalam hal ini mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Minat belajar atau keinginan belajar itu dapat ditunjukkan oleh hal-hal berikut ini: (1) antuasiasme dalam mengikuti pelajaran; (2) fokus memperhatikan hasil belajar; (3) mengajukan pertanyaan ketika terdapat materi yang tidak dipahami; (4) menyatakan pendapat atas masalah yang relevan dengan materi yang dipahami.

3. Kinerja Guru

a. Hakikat Kinerja Guru b. Indikator Kinerja Guru

Dari kajian teoretik, dapat disimpulkan kinerja guru adalah diri seorang guru menunjukkan keahlian-keterampilan dalam mengajar. Kegiatan pengajaran

terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.

Kinerja guru adalah mampu melaksanakan pembelajaran yang dapat mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu diperlukan pemilihan metode dan strategi pembelajaran yang dapat mendorong minat belajar. Kinerja guru dapat ditunjukkan: (1) kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran; (2) penguasaan materi pelajaran; (3) ketepatan media pembelajaran dengan materi pelajaran, dan (4) kesesuaian tes dengan tujuan dan materi pelajaran.

B. Kerangka Berfikir

Minat adalah keinginan untuk mempelajari materi pelajaran, dalam hal ini materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Keinginan tersebut tumbuh dari kesadaran siswa. Munculnya kesadaran dapat berasal dari diri siswa, atau dapat berasal dari pihak luar, salah satunya guru. Sebagai pengajar, guru harus dapat menumbuhkan keinginan siswa untuk belajar. Guru yang berkinerja baik adalah guru yang dapat memilih materi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika guru telah memilih materi sesuai dengan tujuan pembelajaran, siswa akan menyadari bahwa materi yang dipelajari dikarenakan berkaitan

Pa

g

e

6

dengan tujuan. Kesadaran itu dapat menumbuhkan antuasisme siswa dalam mengikuti pelajaran. Siswa yang antusias adalah siswa yang aktif mengikuti kegiatan pelajaran yang diarahkan oleh guru.

Guru juga harus memilih media pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat siswa untuk belajar, sehingga siswa dapat fokus memperhatikan materi yang dipelajari. Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran terletak pada penyerapan materi pelajaran dan penyerapan materi pelajaran tergantung pada media yang digunakan. Penggunaan media yang dapat mendorong siswa untuk fokus dapat mendorong pencapaian tujuan pembelajaran.

Minat belajar juga ditunjukkan dengan keinginan siswa untuk memahami materi pelajaran yang ditunjukan oleh keinginan untuk mengajukan pertanyaan kepada guru. Para siswa akan mengajukan pertanyaan, jika guru dapat menjawab pertanyaan setiap siswa mengajukan pertanyaan. Guru harus menguasai materi pelajaran, dikarenakan jika ada pertanyaan guru dapat menjawab pertanyaan siswa. Dengan setiap kali siswa bertanya dan guru menjawab pertanyaan, siswa akan berminat terhadap materi pelajaran, karena apa yang tidak diketahuinya segera diketahuinya.

Dengan demikian, jika guru menguasai materi pelajaran, memilh media pembelajaran, dan metode serta strategi yang tepat dapat mendorong minat siswa dalam belajar.

Pada gambar di atas nampak bahwa pada kajian teori, terdapat indikator minat dan indikator kinerja. Kerangka berfkir harus berisi uraian peneliti tentang pengaruh indikator kinerja (variabel X) terhadap indikator variabel Y. Penjelasan tersebut menegaskan bahwa adanya pengaruh kinerja guru terhadap minat belajar.

Kesinambungan Kerangka Berfikir dengan Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan sementara peneliti atas keadaan di lapangan, bahwa bukti di lapangan akan seperti apa yang diduga. Dugaan itu dinyatakan dengan kalimat praduga, bahwa “diduga terdapat pengaruh positif dan signifkan kinerja guru terhadap minat belajar.” Hipotesis menjadi awal dasar untuk pembuktian melalui uji statistik. Hipotesis harus berkesesuaian dengan teori (deskripsi teoretik) dan jawaban sementara (kerangka berfkir). Kerangka berfkir adalah jawaban peneliti tentang ada atau tidak adanya pengaruh – khusus penelitian korelasi – variabel X (misal: kinerja guru) terhadap variabel Y (misal: minat belajar). Kerangka berfkir merupakan

Pa

g

e

6

teori peneliti berdasarkan pengetahuan sebelumnya – teori pendapat ahli.

Kesesuaian antara kerangka berfkir dan hipotesis bahwa hipotesis berupa ungkapan ringkas dan to the point adanya pengaruh kinerja terhadap minat belajar sebagaimana pengaruh itu telah dikemukakan di bagian kerangka berfkir. Kesesuaian antara kerangka berfkir dengan hipotesis dapat Anda lihat pada bagian berikut ini:

B. Kerangka Berfikir

Minat adalah keinginan untuk mempelajari materi pelajaran, dalam hal ini materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Keinginan tersebut tumbuh dari kesadaran siswa. Munculnya kesadaran dapat berasal dari diri siswa, atau dapat berasal dari pihak luar, salah satunya guru. Sebagai pengajar, guru harus dapat menumbuhkan keinginan siswa untuk belajar. Guru yang berkinerja baik adalah guru yang dapat memilih materi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika guru telah memilih materi sesuai dengan tujuan pembelajaran, siswa akan menyadari bahwa materi yang dipelajari dikarenakan berkaitan dengan tujuan. Kesadaran itu dapat menumbuhkan antuasisme siswa dalam mengikuti pelajaran. Siswa yang antusias adalah siswa yang aktif mengikuti kegiatan pelajaran yang diarahkan oleh guru.

Guru juga harus memilih media pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat siswa untuk

belajar, sehingga siswa dapat fokus memperhatikan materi yang dipelajari. Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran terletak pada penyerapan materi pelajaran dan penyerapan materi pelajaran tergantung pada media yang digunakan. Penggunaan media yang dapat mendorong siswa untuk fokus dapat mendorong pencapaian tujuan pembelajaran.

Minat belajar juga ditunjukkan dengan keinginan siswa untuk memahami materi pelajaran yang ditunjukan oleh keinginan untuk mengajukan pertanyaan kepada guru. Para siswa akan mengajukan pertanyaan, jika guru dapat menjawab pertanyaan setiap siswa mengajukan pertanyaan. Guru harus menguasai materi pelajaran, dikarenakan jika ada pertanyaan guru dapat menjawab pertanyaan siswa. Dengan setiap kali siswa bertanya dan guru menjawab pertanyaan, siswa akan berminat terhadap materi pelajaran, karena apa yang tidak diketahuinya segera diketahuinya.

Dengan demikian, jika guru menguasai materi pelajaran, memilh media pembelajaran, dan metode serta strategi yang tepat dapat mendorong minat siswa dalam belajar.

C. Hipotesis Penelitian

Diduga terdapat pengaruh positif dan signifkan kinerja guru terhadap minat belajar.

Pa

g

e

6

Jika kita perhatikan, paragraf terakhir di bagian kerangka berfkir:

Jika guru menguasai materi pelajaran, memilh media pembelajaran, dan metode serta strategi yang tepat, guru dapat mendorong minat siswa dalam belajar.

Hal itu secara tidak langsung ingin dikatakan bahwa minat belajar dipengaruhi oleh kinerja guru. Ungkapan tidak langsung tentang adanya pengaruh kinerja guru terhadap minat belajar itu kemudian dipertegas oleh rumusan hipotesis bahwa “diduga terdapat pengaruh positif dan signifkan kinerja guru terhadap minat belajar?”

2.2.3 Logika Penelitian Komparasi

Pada penjelasan sebelumnya, telah dikatakan bahwa logika penelitian membahas tentang kesinambungan antar-bab dalam suatu penelitian. Logika penelitian yang akan dijelaskan adalah penelitian komparatif.

CONTOH

Dalam dokumen BUKU PEDOMAN METODE PENELITIAN (Halaman 57-63)

Dokumen terkait