• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN KOMPARATIF

Dalam dokumen BUKU PEDOMAN METODE PENELITIAN (Halaman 63-66)

BAB II DESKRIPSI TEORETIK, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN, terbagi menjadi tiga

LAPORAN PENELITIAN KOMPARATIF

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA

KELOMPOK YANG DIPERLAKUKAN DENGAN METODE COOPERATIF JIGSAW DENGAN KELOMPOK SISWA YANG DIPERLAKUKAN DENGAN METODE

COOPERATIVE STAD

Variabel Perlakuan : Cooperative Jigsaw dan Cooperative STAD

Variabel Kriteria : Hasil Belajar

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara peserta didik dengan guru dan sumber belajar yang perlu dirancang

berdasarkan teori pendidikan agar pada akhir pembelajaran peserta didik sebagai subjek belajar

mengalami perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Data hasil belajar PKn di SMA Negeri X Tangerang Selatan, masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dari buku laporan pendidikan, rata-rata nilai PKN siswa kelas I

Semester Ganjil 2014/2015 (1) berada di angka 74,5 dari nilai KKM 75. Begitu juga di Semester Genap 2014/2015 (2), berada di angka 74,8 dari nilai KKM 75. Pa g e

6

3

Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor

eksternal. Salah satu faktor eksternal adalah metode dan strategi

pembelajaran. Metode dan strategi pembelajaran adalah cara dan urutan langkah-langkah pengkondisian situasi belajar agar peserta didik belajar. Selama ini, guru PKn masih menggunakan metode ceramah. Dari data lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar PKn siswa SMA X

Tangerang selatan rendah, kurang dari nilai KKM.

Sebaiknya dalam memilih metode dan strategi pembelajaran, guru dituntut agar peserta didik dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran PKn di sekolah harus melibatkan siswa di kelas. Selama ini, pembelajaran PKn hanya sebatas membaca materi dan diskusi kelas. Guru belum memilih aktivitas belajar yang dapat

melibatkan siswa dalam kegiatan belajar. Kegiatan diskusi hanya siswa- siswa yang tertentu saja. Banyak siswa yang tidak terlibat dalam kegiatan diskusi kelas.

Metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik itu penting agar tujuan pembelajaran tercapai. Dalam kegiatan pembelajaran siswa diharapkan terlibat aktif. Keterlibatan

siswa dalam kegiatan belajar agar peserta didik dapat mempelajari sesuatu dan dari situ diharapkan akan terjadi perubahan pengetahuan, sikap dan keahlian. Tanpa ada

keterlibatan, peserta didik tidak dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.

Ada banyak pilihan metode pembelajaran yang dapat mendorong keterlibatan siswa, yaitu cooperative learning. Cooperative learning adalah metode pembelajaran yang

mendorong siswa untuk bekerjasama mempelajari materi pelajaran – dalam beragam bentuk seperti pertanyaan, studi kasus, proyek – secara

bersama-sama. Siswa diatur secara berkelompok (belajar berkelompok). Pengaturan kelompok dapat

dilakukan melalui tim ahli (jigsaw) atau pengelompokkan tingkat kemampuan (STAD).

Pada cooperative jigsaw, terpilih siswa yang memiliki tingkat

kemampuan yang rata dibandingkan yang lain. Tim kemudian diberikan tugas untuk menyelesaikan tugas masing-masing. Masing-masing kelompok diberikan tugas berlainan, tetapi saling tergantung satu sama lain. Masing-masing kelompok harus menyelesaikan tugas masing-masing serta membagi dan menerima

Pa

g

e

6

pengetahuan kepada kelompok yang lain. Tim ahli yang menerima ilmu pengetahuan kembali kepada kelompokknya untuk membagikan pengetahuan yang didapat dari kelompok yang lain. Demikian seterusnya.

Dalam cooperative STAD, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari anggota-anggota dengan komposisi berdasarkan pada tingkat keahlian yang beragam. Anggota yang ahli dapat membagikan pengetahuan sehingga semua anggota kelompok dapat memiliki kemampuan yang sama. STAD ibarat pembelajaran teman sejawat.

Dengan pensituasian seperti itu, siswa akan terus menerus terlibat dan melibatkan diri dalam kegiatan belajar. Keterlibatan diharapkan dapat mendorong siswa menyerap materi pelajaran. Pada akhirnya hasil belajar siswa akan lebih meningkat. Keunggulan jigsaw dibandingkan STAD bahwa dalam jigsaw semua orang dapat memiliki pengetahuan yang utuh, karena terjadi penyebaran ilmu pengetahuan dari kelompok. Sedangkan STAD hanya menyebarkan ilmu pengetahuan di dalam

kelompoknya. Jumlah interaksi dalam Jigsaw lebih tinggi dibandingkan

STAD, kemungkinan hasil belajar kelompok siswa yang memperoleh metode jigsaw akan lebih meningkat, dibandingkan STAD.

Meskipun demikian, keterlibatan siswa dengan menggunakan kedua metode, jigsaw dan STAD, harus didahului dengan penguasaan pengetahuan. Ketika melakukan wawancara dengan guru PKn SMA Negeri X Tangerang Selatan,

kebanyakan siswa tidak berminat dalam aktivitas membaca materi. Kegiatan membaca materi didasarkan pada ketertarikan. Guru PKn

mengungkapkan bahwa selama ini siswa diminta untuk membaca materi dari buku. Menurut hemat penulis, materi harus yang menarik. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah memilih topik materi yang diminati siswa.

Tetapi belum ada kajian yang membandingkan hasil belajar antara Jigsaw dan STAD. Penelitian ini

penting, mengigat dengan diketahui mana yang lebih baik akan dapat mengarahkan guru dalam pemilihan metode dan strategi pembelajaran. B. Identifikasi Masalah

1. Nilai hasil belajar PPKn masih rendah.

2. Metode pembelajaran guru PKn

Pa

g

e

6

masih konvensional. 3. Pembelajaran PKn belum

mampu melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

4. Guru belum menerapkan

metode Cooperative STAD dan Cooperative Jigsaw.

5. Materi yang dipelajari tidak menarik minat siswa.

C. Pembatasan Masalah

Begitu banyak masalah yang teridentifkasi, peneliti ingin mengkaji perbedaan hasil belajar PKn kelompok siswa yang diperlakukan dengan metode Jigsaw dengan hasil belajar PKn kelompok siswa yang diperlakukan dengan metode STAD. D. Masalah Penelitian

Penelitian ini ingin mengkaji, “apakah terdapat perbedaan hasil belajar PKn kelompok siswa yang diperlakukan dengan metode Jigsaw dengan hasil belajar PKn kelompok siswa yang diperlakukan dengan metode STAD.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangsih, terutama:

Guru, sebagai bahan informasi

tentang: (1) efektivitas penggunaan metode STAD dan Jigsaw dalam pembelajaran PKn guna meningkatkan hasil belajar PKn; (2) teknik dan strategi STAD dan Jigsaw dalam pembelajaran PKn.

Sekolah, sebagai bahan

pertimbangan untuk mendorong guru PKn dalam meningkatkan kemampuan profesional.

BAB II : DESKRIPSI TEORETIK, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

A. Deskripsi Teoretik

1. Belajar dan Pembelajaran PPKn a. PPKn

b. Pembelajaran

c. Pembelajaran PPKn 2. Hasil Belajar

a. Hasil Belajar Belajar b. Indikator Hasil Belajar 3. Model Pembelajaran

Cooperative Jigsaw

a. Konsep dan Langkah Model Pembelajaran Cooperative Jigsaw

b. Konsep dan Langkah

Pembelajaran Cooperative STAD

Dalam dokumen BUKU PEDOMAN METODE PENELITIAN (Halaman 63-66)

Dokumen terkait