• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berikan tantangan langsung kepada rezim yang mendukung musuh, minimal lemahkan mereka, atau jika mungkin gulingkan mereka

Dalam dokumen Lapsus Edisi 2 Februari 2017 (Halaman 78-86)

Mengalahkan Jihad

4. Berikan tantangan langsung kepada rezim yang mendukung musuh, minimal lemahkan mereka, atau jika mungkin gulingkan mereka

146

http://www.nytimes.com/2016/11/16/us/politics/trump- transition.html?hp&action=click&pgtype=Homepage&clickSource=story-heading&module=span-ab-top-region&region=top-news&WT.nav=top-news

147 http://www.breitbart.com/radio/2016/04/11/dr-sebastian-gorka-dont-sense-victory-talk-enemy-lose-war-jihad/

Kakistokrasi

Sejak Donald Trump meluncurkan kampanyenya, dunia mulai mencari kata yang tepat untuk mendefinisikan pemerintahan yang akan ia pimpin. Apakah ia akan menjadi seorang fasis?148 Apakah ia akan menjadi seorang demagog149 ataukah diktator? Apakah pemerintahannya bersifat oligarki,150 plutokrasi,151 ataukah kleptokrasi?152

Kini, setelah ia terpilih dan memimpin Amerika, beberapa pihak merasa sudah menemukan jawaban, bentuk pemerintahan seperti apa yang akan ia pimpin. Jawabannya, dalam pandangan Sophia A. McClennen, adalah semua hal di atas. Dan semua itu terangkum dalam satu kata: kakistokrasi, yang secara harfiah berarti sebuah pemerintahan yang dipimpin oleh elemen terburuk dalam sebuah komunitas.153 Kakistokrasi adalah sebuah pemerintahan yang dipimpin oleh orang paling tidak berkompeten atau paling buruk dalam sebuah masyarakat.

Kakistokrasi berasal dari kata kakistos , kata yunani yang berarti "terburuk", yang merupakansuperlativedari kakos , yang berarti buruk .

Kata kakistokrasi mulai muncul pada tahun 1829 di The Misfortunes of Elphin, karangan penulis Inggris Thomas Love Peacock. Di Amerika, kata tersebut pertama kali muncul dari penyair Amerika, James Russell Lowell, saat ia menulis sebuah surat kepada teman sesama penyairnya Joel Benton pada tahun 1876:

148Ideologi yang berdasarkan pada prinsip kepemimpinan dengan otoritas absolut di mana perintah pemimpin dan kepatuhan berlaku tanpa pengecualian

149Penggerak (pemimpin) rakyat yg pandai menghasut dan membangkitkan semangat rakyat, seakan-akan memperjuangkan rakyat padahal semua itu dilakukan demi kekuasaan untuk dirinya.

150Bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya secara efektif dipegang oleh kelompok elit kecil dari masyarakat, baik dibedakan menurut kekayaan, keluarga, atau militer.

151Pemerintahan yang diperintah atau dikendalikan oleh orang-orang kaya.

152Kleptokrasi ("pemerintahan para maling") adalah istilah yang mengacu kepada sebuah bentuk pemerintahan yang mengambil uang pungutan (pajak) yang berasal dari publik / rakyat untuk memperkaya kelompok tertentu atau diri sendiri.

153http://www.merriam-webster.com/dictionary/kakistocracy Kakistokrasi adalah sebuah pemerintahan yang dipimpin oleh orang paling tidak berkompeten atau paling buruk dalam sebuah masyarakat.

77

Kakistokrasi

"Yang membuatku penuh dengan keraguan dan kecemasan adalah penurunan moral. Apakah ia hasil dari demokrasi atau bukan? Apakah pemerintahan kita adalah 'pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat', atau sebuah kakistokrasi untuk keuntungan para bajingan dikarenakan oleh orang-orang bodoh?"154

Dan kini, kecemasan Lowell terbukti. AS berada dalam sebuah pemerintahan yang menguntungkan para bajingan, dikarenakan orang-orang bodoh.

Saat ini, presiden Amerika Serikat adalah seorang pria yang membanggakan diri saat melakukan pelecehan terhadap wanita.155 Pemimpin bangsa AS adalah pemasok berita palsu dan teori konspirasi yang melahirkan kampanye rasis.156 Panglima yang bertanggung jawab atas senjata nuklir AS adalah individu yang tidak terbiasa dengan nuklir tapi terobsesi dengan balas dendam.157 Penjaga konstitusi AS adalah pembohong dan pengarang cerita yang telah berulang kali menyerang wartawan yang menantang pernyataan palsunya.158 Orang yang akan mengawasi penegakan hukum nasional AS adalah pengembang yang tidak jujur yang digugat akibat diskriminasi perumahan berdasarkan ras.159 Orang yang akan bertanggung jawab atas keamanan nasional AS adalah pemula dalam hal kebijakan luar negeri dan yang telah menyerukan untuk meningkatkan hubungan dengan kekuatan asing, untuk keuntungan diri dan keluarganya.160 Orang yang paling berkuasa di dunia adalah seorang pemilik hotel yang mudah tersinggung, arogan,

154http://www.worldwidewords.org/weirdwords/ww-kak1.htm 155 http://www.telegraph.co.uk/women/politics/donald-trump-sexism-tracker-every-offensive-comment-in-one-place/ 156http://www.alternet.org/media/14-fake-news-stories-created-or-publicized-donald-trump 157 http://www.inquisitr.com/3848699/donald-trump-revenge-comments-will-crush-hopeful-democrats-never-trump-republicans/ 158 https://www.nytimes.com/2017/01/21/us/politics/trump-white-house-briefing-inauguration-crowd-size.html 159 http://www.npr.org/2016/09/29/495955920/donald-trump-plagued-by-decades-old-housing-discrimination-case 160http://time.com/4578431/donald-trump-conflicts-of-interest-list/

suka menghina, mengintimidasi, dan narsis.161 Seorang selebritis yang sombong, pendendam & suka berubah-ubah pikiran kini memimpin AS.

Trump merubah kebencian menjadi alat politik. Dia bukan yang pertama. Tapi dia yang secara efektif mendorong dan memanfaatkan kebencian konservatif yang memang sudah lama ada di AS terhadap Muslim dan orang-orang Latin. Dia mengejek wartawan yang cacat.162 Dia mengolok-olok hakim federal yang telah melawannya pada gugatan penipuan di Trump University sebagai "Orang Meksiko."163 Dia mengambarkan komunitas kulit hitam bukan apa-apa selain orang-orang kampungan yang penuh dengan kejahatan.164 Ia memenangkan dukungan dari Ku Klux Klan dan orang-orang sayap kanan.165 Dia mencela lawannya sebagai penjahat pengkhianat dan menyerukan lawannya untuk dipenjara.166 Dia menghina dan berseteru secara terbuka, yah ... dengan hampir semua orang. Ia menunjukkan bahwa Anda bisa menjadi presiden meski dengan mendobrak segala norma. Dan ini adalah salah satu konsekuensi logis dari demokrasi.

Kini, ia lah presiden Amerika Serikat, negara yang mendaulat diri sebagai kampiun demokrasi.

Trump akan memimpin kabinet dengan jumlah orang kulit putih dan laki-laki terbanyak, mengisinya dengan orang-orang yang menurut Mehdi Hassan, sebuah campuran ajaib dari orang-orang yang tidak memiliki kualifikasi di bidangnya . Ia mengkombinasikan beberapa kualitas terburuk dari beberapa presiden terburuk AS

161http://www.huffingtonpost.com/daniel-wagner/trump-and-narcissistic-pe_b_11289332.html 162 http://www.nbcnews.com/politics/2016-election/donald-trump-criticized-after-he-appears-mock-reporter-serge-kovaleski-n470016 163http://blogs.wsj.com/washwire/2016/05/27/trump-attacks-federal-judge-in-trump-u-case/ 164 http://www.huffingtonpost.com/entry/president-donald-trump-racist-examples_us_584f2ccae4b0bd9c3dfe5566 165 https://www.washingtonpost.com/news/post-politics/wp/2016/11/01/the-kkks-official-newspaper-has-endorsed-donald-trump-for-president/?utm_term=.f2349984fae9 166 https://www.theguardian.com/us-news/2016/oct/10/debate-donald-trump-threatens-to-jail-hillary-clinton

79

Kakistokrasi

dalam satu orang: Donald Trump membuat Nixon terlihat jujur, Clinton terlihat suci, dan Bush terlihat pintar .167

Pada bulan Desember 2016 silam, Chicago Tribune memuat sebuah headline, "Apakah kabinet Trump ingin menjalankan pemerintahan atau menghancurkannya?"168 Kalimat tersebut adalah cara yang sopan untuk membicarakan masalah kakistokrasi ini. Dan pertanyaan tersebut secara tidak langsung dijawab oleh Johan Galtung, sosiolog yang pernah memprediksi secara akurat keruntuhan Uni Soviet. Dari beberapa indikator dan kontradiksi yang ada, Galtung memprediksi bahwa AS sebagai imperium global akan mengalami keruntuhan di era Donald Trump.169

Galtung memprediksi bakal runtuhnya imperium AS dalam sebuah buku berjudul The Fall of the American Empire and then What?

Buku ini memaparkan fenomena sinkronisasi dan kontradiksi yang saling memperkuat yang tengah melanda AS, yang akan membawa kepada berakhirnya kekuatan global AS pada tahun 2020. Galtung memperingatkan bahwa selama melewati fase kemundurannya ini, AS akan menjadi negara yang sangat fasis dan reaksioner.

Ia berargumentasi bahwa fasisme orang-orang Amerika tumbuh karena: (a) kemampuan mereka untuk melakukan kekerasan tanpa batas di seluruh dunia; (b) Kemudian, hal itu diperkuat dengan sebuah visi atau pandangan tentang Eksepsionalisme Amerika , merasa sebagai negara paling hebat; (c) kuatnya keyakinan tentang bakal adanya perang pamungkas antara kebaikan dan kejahatan; (d) Adanya pengkultusan terhadap negara yang kuat untuk memimpin

167 http://www.newstatesman.com/world/2017/01/donald-trump-ushers-new-era-kakistocracy-government-worst-people 168 http://www.chicagotribune.com/news/nationworld/politics/ct-trump-cabinet-picks-20161208-story.html 169 https://motherboard.vice.com/en_us/article/us-power-will-decline-under-trump-says-futurist-who-predicted-soviet-collapse

perang kebaikan melawan kejahatan; (d) dan adanya pengkultusan terhadap figur pemimpin yang kuat .

Semua gejala yang muncul selama masa pemerintahan Bush, kini semakin nampak jelas dalam bentuk hasil turunannya di era Donald Trump. Kebijakannya yang fasis, merupakan sebuah gejala degradasi dan kemunduran yang menghentak banyak orang jika sebuah negarasuperpowerseperti Amerika bisa jatuh.

Beberapa kontradiksi Amerika yang disebutkan Johan Galtung antara lain adalah: • Kontradiksi ekonomi, seperti: tingkat produksi yang berlebihan yang tidak

sebanding dengan permintaan, pengangguran, serta meningkatnya biaya-biaya terkait perubahan iklim;

• Kontradiksi militer, termasuk ketegangan yang semakin meningkat antara AS, NATO, dan negara-negara sekutu lainnya. Ditambah lagi dengan beban ekonomi/finansial yang tidak mampu ditanggung akibat perang;

• Kontradiksi politik, termasuk masalah peran yang tumpang tindih antara AS, PBB, dan negara-negara Uni Eropa;

• Kontradiksi kultural, seperti: ketegangan antar masyarakat Yahudi-Kristen, Islam, dan kelompok minoritas lainnya;

• Kontradiksi sosial, dengan semakin tingginya kesenjangan dan jurang pemisah antara Mimpi Amerika , yaitu keyakinan bahwa setiap orang bisa hidup makmur di Amerika dengan bekerja keras, dengan realita yang terjadi, yaitu fakta bahwa semakin banyak orang yang gagal mewujudkan mimpi tersebut menjadi nyata.

Di dalam bukunya, Galtung mencoba mengeksplorasi bagaimana ketidakmampuan struktural dalam mengatasi berbagai kontradiksi semacam itu akan menyeret Amerika Serikat kepada situasi bubarnya kekuasaan politik, baik secara global maupun domestik.

Bagi Galtung, sejumlah proposal kebijakan Trump yang saling kontradiktif merupakan bukti terjadinya kemunduran struktural yang serius di pusat kekuasaan AS.

81

Kakistokrasi

Trump menegaskan bahwa dia meyakini pasukan AS masih dibutuhkan kehadirannya di Iraq dan Afghanistan, bahkan ia mengusulkan untuk mengirim lebih banyak lagi tentara ke Iraq. Anehnya, ia juga mengkritik keras kebijakan-kebijakan militer negaranya.

Terkait isu domestik, Trump pernah berjanji akan mendeportasi 11 juta orang yang dianggap sebagai migran ilegal, membangun tembok pemisah di perbatasan antara AS dan Meksiko, memaksa semua Muslim Amerika untuk mendaftarkan diri ke pemerintah, dan melarang seluruh imigran Muslim masuk ke Amerika Serikat.

Ia (Trump) memperlunak kontradiksi dengan Rusia, mungkin dengan Cina, dan nampaknya juga dengan Korea Utara. Sebaliknya, ia mempertajam kontradiksi di dalam negeri AS, di antaranya yang berhubungan dengan hak-hak masyarakat minoritas, kata Galtung.

Di satu sisi, kebijakan Trump terlihat seperti memberikan peluang untuk menghindari potensi konflik dengan kekuatan-kekuatan besar saingannya, seperti Rusia dan Cina. Namun di sisi lain, dengan bodohnya ia masih harus sendirian menghadapi berbagai perang unilateral yang secara sepihak diinisiasi oleh negaranya, dan terus memperparah kontradiksi di dalam negeri dengan kelompok minoritas.

Imperium adalah sebuah struktur lintas batas dengan negara imperial yang memerintah berada di satu titik pusat strukturnya, kemudian ada negara-negara lain sebagai klien yang mengelilingi pusat tersebut. Negara-negara klien itu berposisi sebagai pengikut yang memiliki ketergantungan ke pusat. Wujud dari imperialisme adalah menciptakan elit-elit baru di keliling struktur yang bekerja untuk para elit di pusat.

Dengan kata lain, menciptakan penguasa boneka di negara-negara klien sebagai kepanjangan tangan penguasa imperium.

Negara yang berada di pusat imperial bisa negara diktator, bisa juga negara demokrasi. Maka menurut Galtung, jatuhnya imperium AS terjadi ketika para elit

negara-negara pengikut tidak mau lagi berperang untuk Amerika, dan tidak lagi mau dieksploitasi untuk kepentingan elit di pusat.

Cara pendekatan single-fighter ala Trump akan menggerogoti sekaligus mempercepat jatuhnya imperialisme global AS secara bersamaan.

Jatuhnya Amerika Serikat memiliki dua bentuk, papar Galtung. Pertama, negara-negara lain menolak menjadi sekutu yang baik; dan kedua: AS harus melakukan perang mereka sendiri dengan cara menjatuhkan ribuan bom dari titik ketinggian, serangan drone yang dikendalikan melalui sebuah komputer jarak jauh, dan unit pasukan khusus yang menebar kematian. Kedua hal itu sedang terjadi hari ini, kecuali Eropa Utara, yang saat ini mendukung perang-perang tersebut.

Kemungkinan hal itu tidak terjadi lagi setelah 2020, jadi saya masih mematok batas waktu tersebut, kata Galtung menyimpulkan.

Runtuhnya struktur imperium global AS ini, juga berpotensi akan menimbulkan dampak secara domestik. Galtung memperingatkan bahwa jatuhnya kekuatan Amerika di panggung dunia kemungkinan besar akan berimplikasi di tingkat domestik dengan melemahnya hubungan dan kesatuan di antara negara-negara bagian AS.

Dalam konteks struktur lintas batas, kejatuhan AS itu bersifat global, bukan domestik. Tetapi tidak mustahil akan terjadi efek resonansi atau semacam arus balik di tingkat domestik, seperti supremasi kulit putih, atau bahkan kelompok-kelompok minoritas seperti orang-orang Hawaii, Inuits, dan penduduk asli Amerika. Demikian juga dengan komunitas kulit hitam Amerika akan melakukan hal yang sama. Mungkin mereka akan mengusulkan Amerika Serikat menjadi semacam negara konfederasi yang jauh lebih longgar daripada negara kesatuan/federasi. Meski demikian, terkait prediksinya itu, Galtung tidak pesimis. Sebagaimana Uni Soviet, kejatuhan imperium AS sebagai kekuatan global merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari.

83

Kesimpulan

Kesimpulan

Lima belas tahun lebih Amerika meluncurkan Global War on Terror, yang membuatnya menjadi perang terlama yang pernah dilakukan oleh Amerika Serikat. Hampir lima trilyun dollar sudah dikeluarkan, dengan hasil yang jauh dari harapan. Kini, telah datang era Donald Trump, yang membawa gerbong orang-orang anti-Islam ke Gedung Putih. Mereka merasa strategi yang selama ini dilakukan akan berujung pada kekalahan. Karenanya, mereka mengusulkan strategi baru.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan secara tegas menyebutkan musuh, yaitu Islam radikal. Untuk itu, Trump mendeklarasikan sebuah perang suci, untuk menumpas terorisme Islam radikal dari muka bumi.

Dengan deklarasi perang sucinya, berakhirlah perang AS melawan terorisme. Musuh mereka sekarang bukan lagi terorisme, bukan juga violent extremism. Tapi, di era Trump, musuh mereka adalah Islam radikal, yaitu siapapun dari umat Islam yang meyakini supremasi hukum Islam di atas nilai-nilai dan konstitusi yang lain.

Dalam dokumen Lapsus Edisi 2 Februari 2017 (Halaman 78-86)

Dokumen terkait