Berapa banjaknja berita-berita jang pantas untuk disiarkan jang sampai dimedja redaksi dari suatu surat kabar modern *7 Djawab s a ja : Hampir semua ; hanja sebahagian keljil sadja tidak disiarkan.
Reporter jang menjusun berita-berita setempat djarang sekali menulis tentang hal-hal jang melanggar norma-norma kesusilaan atau jang merupakan penghinaan atau fitnahan.
Berita jang mengalir dari kantor berita, sebelumnja dikawat- kan keseluruh dunia, lebih dahulu disusun dengan sangat teliti dan oleh karena itu pantas disiarkan menurut kesukaan masing- masing redaktur.
Seorang redaktur, djika ia ingin mendapat nama baik, tidak akan sengadja-menjiarkan suatu berita bohong, penghinaan atau mentjemarkan nama baiknja suatu organisasi. Hukuman- hu- kuman atas perbuatan demikian terlalu berat. Siksaan djiwa jang dirasakan oleh seorang wartawan, djika ia melihat suatu kechilafan dalam surat kabarnja, tidak asing lagi bagi mereka jang telah berpengalaman dalam djurnalistik.
Akan tetapi diantara kesalahan dan kebenaran terdapat ba njak soal-soal jang tidak dapat dimasukkan kesalah satu golong- an ini, misalnja berita tentang kemungkinan-kemungkinan siapa jang akan menang dalam suatu pertaruhan dan berita-berita ten tang kuda-kuda jang besar kemungkinannja untuk menang da lam patjuan jang akan diadakan. Pada waktu dulu banjak surat- surat kabar Amerika tidak mau memuat berita-berita tentang hasil-hasil patjuan kuda, apalagi mengenai kuda-kuda jang mungkin akan menang.
Berita-berita tentang soal-soal jang dapat dianggap m elanggar norma-norma kesusilaan atau perasaan halus memang tidak ter- batas djumlahnja. Ditiap masjarakat memang terdapat orang- orang jang rendah perbuatannja. Ditiap kantor polisi tersimpan
daftar pandjang tentang soal-soal jang menarik perhatian dari orang-orang jang rendah perasaannja. Maka tugasnja seorang redaktur ialah m endjaga agar surat kabarnja bersih dari berita- berita demikian atau djika dirasa perlu berita-berita jang sema- tjam itu dimuat djuga, tetapi susunannja dan perkataannja di- pilih begitu rupa sehingga tidak m enjinggung perasaan pem- batja.
Norma-norma kesusilaan.
Surat kabar saja, The Chicago Daily Neivs, masih terkenal se bagai surat kabar ..keluarga” . Maksud mereka jang mendirikan surat kabar itu ialah agar surat kabarnja dapat dibatja ditengah- tengah keluarga. Tiap anggota keluarga, baik orang tua maupun anak-anak, dapat mendengarkan isi surat kabar itu kalau dibatja- kan. Demikianlah diwaktu dulu. Pada waktu sekarang membatja tiap halaman dari surat kabar saja memerlukan beberapa djam. Maka tidak ada pembatja lagi jang ingin membatja semua ha- laman-halamannja.
Tapi biar bagaimana djuga, sikan tentang tjorak-tjorak berita jang dimuat tetap sama dan penjusunan berita-berita masih sa ma nilainja. Mereka jang ditugaskan untuk memilih berita-berita tetap memperhatikan norma-norma kesusilaan, kehormatan dan kebenaran.
Dalam bahasa Inggeris terdapat lima perkataan jang tidak da pat dimuat dalam surat ikabar. Kami jang menggunakan bahasa Inggeris tidak sadar bahwa kami tidak menggunakan perkataan- perkataan itu. Perkataan-perkataan itu tidak dapat ditjetak dan kalau sekali-sekali masuk didalam halaman-halaman surat kabar, maka itu adalah karena kechilafan. Akan tetapi perkataan-per- kataan itu, biasa dipakai oleh rakjat Inggeris, apalagi diantara anggota-anggota tentara pada waktu mereka berada dimedan pertempuran. Dalam perang dunia kedua kelima perkataan itu sering kali dipakai dalam suatu kalimat. Tapi djikalau tentara itu telah pulang kerumah, seketika itu djuga bahasa jang me reka pakai berubah mendjadi lebih pantas dan sopan.
Saja pertjaja bahwa tiap orang mempunjai penghargaan kesu silaan. Saja belurn pernah mendjumpai seorang wartawan jang menjetudjui suatu artikel jang melanggar norma-norma kesusi laan disiarkan atau jang mengupas soal-soal prive seseorang dji ka keadaan tidak memaksa ; atau sengadja menjiarkan suatu
artikel dengan perkataan-perkataan hysteris atau dengan penka- taan-perkataan jang berlebih-lebOian, kalau ia masih dapat menggunakan perkataan-perkataan jang lunak. Saja tidak ingin mengemukakan bahwa tidak ada wartawan-wartawan jang m e langgar balas-batas kesopanan. Memang surat-surat kabar jang bernilai rendah ada, akan tetapi surat-surat kabar demikian itu merupakan suatu ketjualian.
Berita-berita kedjahatan.
Djurnalistik Amerika seringkali sangsi tentang tjaranja me- njiarkan berita-berita mengenai kedjahatan. Di-Amerika memang ada tendens jang tjondong pada sensasi dalam berita-berita ke djahatan dan sering kali sebelum persakitan diperiksa didepan pengadilan. Disuratjsurat kabar telali dimuat laporan-laporan jang mengedjutkan tentang kedjahatan jang diperbuat olehnja. Ahli-ahli huikum sering kali menuduh surat-surat kabar telah mengadili client-clientnja sebelum mereka itu didengar oleh ha kim. Sering kali kritik-kritik matjam ini beralasan. Kita sudah menjimpang kesatu djurusan dimana surat-surat kabar telah bia- sa mentjari bukti-bukti tanpa perantaraan polisi atau pembesar- pembesar jang bersangkutan. Bukti ini disadjikan kepada chala- jak umum seolah-olah perkara itu telah diperiksa dalam penga dilan. Karena pers sendiri sadar akan kemerdekaannja jang se ring disalah gunakan, maka saja rasa kesalahan sematjam ini dapat diperbaiki. Kalau tidak dan kalau pers terus berdjalan kearah jang tidak baik ini, saja jakin bahwa nanti dari kalangan ahli-ahli hukum aikan terdengar protes keras dan djuga dai’i cha- lajak umum sendiri.
Pengalaman persdelik.
Selama 7 tahun saja memegang djabatan Managing Editor di- sebuah surat kabar metropolitan ; dalam waktu itu hanja satu kali saja mengalami surat kabar saja dituntut karena melaku- kan penghinaan dan saja merasa puas bahwa surat kabar saja mengakui bahwa dalam artikel itu terdapat unsur-unsur penghi naan. Maka dalam edisi kedua artikel itu dikeluankan. Esok hari- nja dimuat satu koreksi dan satu permintaan maaf. Artikel jang mengandung penghinaan itu dimuat oleh seorang wartawan muda jang lupa menjelidiki kebenaran informasi jang telah di- terimanja. Wartawan itu tidak dipetjat, tapi saja jakin bahwa ia tidak akan melupakan makian-makian jang diterimanja dari
Managing Editor. Inilah tjara jang terbaik untuk mendidik war tawan.
Comic-Strips dan tofo.
Tuan-tuan tentu sudah mendengar kritik-kritik terhadap apa jang dinamakan Comic-strips. Satu waktu Comic-strips itu tidak lain dari pada menggambarkan pembunuhan-pembunuhan, ke- ganasan-keganasan dan keburukan-keburukan manusia. Tapi mulanja Comic-strips itu memang lutju. Waktu saja masih mu da saja suka membatja Comic-strips karena saja dapat tertawa. Perubahan tentang gambaran kedjahatan datangnja lambat laun. Perubahan itu telah mengandung unsur-unsur jang dapat me- musnahkan dirinja, karena orang-orang tua meinberontak dan editor-editor sendiri jang kalah karena djuga desakan dari Cir culation Manager. Semua strip sekarang telah dibikin lunak dan strips-strips jang paling buruk diberantas.
Dalam pengalaman kami dengan foto-foto terdapat beberapa fase. Satu waktu tjorak foto-foto itu sangat sensasionil dan ke- mudian titik beratnja diletakkan pada sex (kelamin). Surat-surat kabar jang baik mendapat satu code mengenai tjorak foto-foto jang boleh dimuat. Foto muika seorang mati sekarang dianggap tidak pantas dimuat, foto-foto jang menggambarkan luka-luka berat sekarang sudah lebih sukar diterima untuk dimuat dari pada beberapa tahun jang laiu. Persoaian tentang dapat tidak- nja dimuat foto tanpa persetudjuan dari orang jang bersangku- tan, sekarang rupanja telah dilupakan. Dulu soal ini adalah soai jang hangat. Banjak surat-surat kabar dituntut karena mereka dianggap mengganggu kehidupan prive perseorangan dengan memuat fotonja. Tapi beberapa pengadilan telah menjetudjui, bahwa muka dan foto orang tidak dapat diperlindungi oleh Ha'c Tjipta.
Pemasangan ikian.
Pemasang-pemasang iklan sangat memusingkan redaksi-redak- si surat kabar. Mereka membeli ruangan dari halaman-halaman surat kabar, dan oleh karena itu mereka merasa bahwa sedikit banjak mereka mempunjai hak untuk turut menentukan soal-soal apa jang boleh atau jang tidak boleh dimuat. Saja sen diri tidak banjak memperdulikan tjelaanntjelaan dari pemasang iklan, tapi pada suatu waktu saja mendjadi marah ketika saja
diminta memuat artikel-artikel dalam kolom jang disediakan untuk berita, sedang artikel-artikel itu tidak lain maksudnja dari pada m endjual barang-barang belaka. Djuga terdapat pe- masang-pemasang iklan jang bersedia m em beri prem i djika m e reka diberi hak untuk menulis artikel tentang barang-barang mereka, sedang kwalitet barang-barang itu biasanja rendah atau tidak berharga. Surat kabar saja tidak memuat iklan-iklan dari dokter-tukang-obat atau iklan-iklan tentang obat-obat jang ke- faedahannja masih disangsikan. Banjak surat kabar lain meno- lak pemasangan iklan-iklan whiskey, bukan karena mereka anti minuman keras, akan tetapi karena ada hubungar. rapat antara pendjualan whiskey dan kalangan gelap didalam masjarakat. Su- rat-surat kabar jang terbaiik mempunjai satu laboratorium sen diri untuk memeriksa kwalitet barang-barang jang diiklankan. Koran-koran ini djuga mengawasi dengan teliti tjara pendjualan barang-barang jang diiklankan.
Objektivitet dalam pemberitaan.
Soal-soal jang sangat ipenting bagi editor-editor adalah tjorak- nja headlines (kepala-kepala berita), tjara-tjara menulis tentang kenjataan2 dan soal kedjudjuran dalam m enjadjikan berita-berita. Semua pengarang sadar akan ikeharusan untuk berhati-hati da lam menjusun b e rita ; semua kenjataan-kenjataan harus disadji- kan seobjektip-objektipnja. Saja sangsikan kemungkinan untuk menulis benar-benar objektip, tapi kita semua tjakap untuk me- misahkan pendapat pribadi dari pada berita-berita. Begitu djuga kita semua sadar bahwa kita tidak boleh memasukkan pendapat- pendapat tentang politik, agama atau keadaan masjarakat keda- lam berita-berita.
Objektivitet sewadjarnja memang hanja suatu ideal. Tapi kita dapat menghara-p bahwa kolom -kolom untuk berita djuga diisi dengan berita, bukanlah dengan artikel jang merupakan edito rial. Kemungkinan-kemungkman terdjadinja kechilafan-ikechi- lafan mem ang tetap ada, sehingga berita-berita jang harus objeik- tip m endjadi tjondong kesalah satu pihak. Saja rasa memang ti dak dapat ditjegah bahwa dikolom-kolom untuk berita termasuk djuga pendapat-pendapat. Tiap pendjelasan sudah merupakan pengurangan objektivitet. Tiap orang jang m em beri pendjelasan tidak berbuat lain dari pada mengeluarkan pendapat atau pikir- an sendiri atau berfilsafat. Ini memang suatu kekurangan jang tidak dapat dielakan.
Pada tahun achir-achir ini surat-surat kabar Am erika dapat menambah oplahnja karena memuat karangan colum nist jang ternama. Bagian terbesar dari columnist-columnist ini dapat di- katakan mendjual ,,editorial-editorial dalam kaleng” jang seha- rusnja dimuat terpisah dari berita-berita, ialah sebagai editorial dalam surat-surat kabar daerah.
Tapi sajang sekali karangan-karangan sindikat sematjam ini begitu populer sehingga dimuat dihalaman pertama atau diha- laman berita-berita. Terdapat beberapa surat kabar jang memuat sampai lima atau enam columnist, meskipun karangan-karangan itu dalam mempersoalkan sesuatu tjondong kesalah satu pihak. Sebagai alasan dikemukakan oleh surat-surat kabar itu bahwa mereka ingin memberikan semua pendapat tentang sesuatu. Saja rasa djumlah karangan-karangan matjam ini harus dibatasi dan hanja dimuat dalam kolom-kolom editorial, sedang karangan jang dimuat harus disaring dulu. Jang dimuat ialah hanja kara- ngan-fkarangan jang bernilai, bukanlah oleh karena haluan po- litiknja.
Keadilan dan tugas Pers.
Soal terachir tentang berita-berita adalah hal mengemukakan hanja satu sudut sadja dari suatu persoalan, pada chususnja m e ngenai soal-soal politik. Salah satu tjara untuk mentjegah kesa- lahan jang timbul dari penjiaran jang tidak lengkap, adalah me- njiarkan pendapat kedua belah pihak dalam perdebatan tentang sesuatu. Dalam satu kampanje pemilihan, djika dua tjalon se dang berebut suara dan chalajak umum berada dalam suasana panas, saja rasa surat kabar jang baik harus memuat pidato-pi- dato dari kedua tjalon-tjalon itu. Pidato-pidato itu diberi kepala jang sama besarnja dan dimuat dihalaman jang sama. Menurut pengalaman saja tjara ini adalah jang paling memuaskan dan pada waktu sekarang surat-surat kabar Amerika lebih banjak berbuat demikian dari pada dulu-dulu. Pembatja-pembatja lekas mengetahui djika dalam suatu konflik politik hanja satu pihak jang ditondjol-tondjolkan.
Kaiena saja pertjaja bahwa lugas pokok dari c>atu surat kabar ac alah m em beri penerangan, maka saja tidak menietudjui te- kanan-lekanan terhadap editor-editor supaja tulisan-tulisannja
m eliputi semua lapangan. Ada kalangan-kalangan jang menase- hatkan supaja pers djuga melakukan pendidikan dan m engguna kan kolom -kolom nja untuk m em beri peladjaran. Ada kalangan lain lagi jang ingin melihat supaja pers terutama mem beri hiburan.
Tugasnja pers ialah memberikan penerangan dan mentjatat kedjadian-kedjadian sehari-hari. Kita harus merasa puas djika tugas kita hanja berbatas sampai disitu sadja.
Pemandangan pada Seminar Pers di Solo. Kedua dari kiri Hal O’Flaherty jang- sedang membatja referatnja.
Tjatatan diskusi atjara :
BERITA JANG PANTAS DISIARKAN